Pairing : Yewon

Genre : Romance/Angst

Rate : T

Warning : Bukan sesuatu yang ingin kalian (?) baca :^)

A/N : Sebelumnya aku udah post prolognya di fb beberapa hari yang lalu, sekarang aku panjangin
Selamat baca buat yang masih mau baca ^o^

.


.

Gin yeohaengeul machigo jibeulo hyanghaneun gilcheoreom
Museoun kkumeul kkaego eommareul chajneun aicheoreom
Nan neoege doedolaganda nan neoreul hyanghae dallyeoganda
Barami mameul sireo dasi neol bureunda

Yesung tersenyum memandangi penampilan delapan orang dongsaeng-nya di atas panggung dari backstage. Mereka semua terlihat berusaha memberikan penampilan yang terbaik di konser pertama mereka ini, sama seperti dirinya ketika akhirnya ia memiliki konser tunggal bersama Kyuhyun dan Ryeowook beberapa tahun yang lalu.

Lengkungan di bibirnya semakin mengembang begitu melihat Choi Siwon melemparkan sebuah senyuman ke arahnya. Jantungnya berdegup sedikit lebih cepat dengan alasan yang untuk saat ini tak perlu ia pertanyakan lagi.

Ia mencintai Choi Siwon.

Ia mencintai namja itu lebih dari yang ia rasakan pada dongsaeng-nya yang lain. Bukan cinta sesama member seperti yang selama ini terlihat oleh semua orang, melainkan cinta dalam arti sebenarnya yang telah ia pendam selama bertahun-tahun.

Semua berawal ketika ia dan Siwon kembali dipertemukan sebagai bagian dari keluarga besar Super Junior. Ia merasakan ada sesuatu yang berbeda ketika ia berada di sisi namja tampan itu. Ia selalu merasa begitu nyaman setiap kali Choi Siwon berada di dekatnya.

Awalnya ia berpikir itu semua hanya karena ia telah terbiasa dengan keberadaan Siwon. Ia mengenal Siwon jauh sebelum mereka bergabung bersama Super Junior. Ia dan Siwon telah berteman dekat jauh sebelum keduanya bertemu dengan member Super Junior yang lain. Ia pikir hanya alasan sederhana seperti itu.

Namun nyatanya tidak.

Dulu ia adalah seorang Kim Jongwoon yang selalu bermasalah dengan kepercayaan diri. Meskipun ia telah menjalani traning selama kurang lebih lima tahun sebelum akhirnya ia debut bersama sebelas bandmate-nya di Super Junior, ia selalu merasa dirinya belum cukup mampu untuk berada di sana.

Ia tidak cukup pandai berbicara seperti Leeteuk dan Heechul. Saat awal debut dulu, ia sering berbicara banyak di setiap acara yang mereka datangi, namun saat acara tersebut ditayangkan, ia tidak melihat dirinya berada di sana. Hingga kemudian ia berpikir, ia berbicara banyak, namun mungkin apa yang ia katakan hanyalah sesuatu yang membosankan dan tidak ingin didengar oleh semua orang. Sampai akhirnya sejak saat itu ia memilih untuk menjadi sosok yang lebih tertutup.

Ia pernah mengatakan—dengan bercanda—bahwa Eunhyuk membuat ia kembali menemukan rasa percaya dirinya. Eunhyuk tidak memiliki pernampilan yang bisa dikatakan good-looking seperti para trainee yang membuatnya merasa pesimis saat itu, namun kemudian saat namja ber-gummy smile itu menari, ia kembali merasa bahwa hanya dirinya yang berdiri di sana tanpa memiliki apapun. Bahkan Shindong yang memiliki ukuran tubuh lebih besar darinya mampu melakukan berbagai gerakan dengan baik.

Ia tidak setampan Kangin, Donghae dan Kibum. Ia juga tidak bisa memasukkan dirinya ke dalam kategori imut seperti Sungmin yang hanya dengan sekali melakukan aegyo akan langsung berhasil membuat para fans berteriak histeris.

Nama panggung yang diberikan untuknya adalah Yesung, art of voice, yang mana berarti ia memiliki suara indah yang pantas untuk ia banggakan. Namun saat melihat Ryeowook mampu bernyanyi tak kalah baik darinya, ia kembali merasa itu bukan sesuatu yang bisa ia anggap sebagai kelebihan. Sampai kemudian Cho Kyuhyun datang dan ia semakin kehilangan rasa percaya dirinya.

Semua member dengan kelebihan mereka masing-masing membuat ia merasa takut. Ia takut ia akan menjadi satu-satunya orang yang tidak terlihat di antara mereka.

Namun dengan Choi Siwon berbeda.

Choi Siwon adalah member Super Junior yang dielu-elukan nyaris mendekati kata sempurna, berbanding terbalik dengan dirinya. Seharusnya ia merasa semakin minder jika berada di dekat namja itu. Namun ia justru merasakan yang sebaliknya.

Ia bukan tipe orang yang terbuka. Ia bukan tipe yang mudah berbagi apa yang ia rasakan dengan orang lain, termasuk teman-temannya di Super Junior. Bahkan dengan Donghae yang sudah bersama dengannya sejak masa training pun ia tetap tidak merasa cukup bebas bercerita ketika ia memiliki masalah.

Tetapi ketika bersama Siwon, ia merasakan ada sesuatu yang berbeda. Ia bisa dengan mudah menumpahkan tangisnya di pelukan namja itu ketika ia memiliki masalah. Choi Siwon adalah orang pertama yang ia cari ketika ia ingin bercerita. Ia merasa bahagia melihat Siwon mendengarkan setiap ceritanya dengan antusias meskipun itu bukan sesuatu yang penting. Ia merasa bahagia ketika Siwon langsung memeluknya dan membisikkan kata-kata menenangkan setiap ia merasa ingin menyerah.

Terkadang ia juga merasa Siwon memperlakukan dirinya seperti seorang dongsaeng meskipun kenyataannya namja itu berusia dua tahun lebih muda darinya. Ia sama sekali tidak merasa keberatan ketika tiba-tiba Siwon memeluknya, mencium pipinya atau hanya sekedar melakukan skinship kecil padanya di saat member lain mengatakan itu menyebalkan dan mengganggu. Dan saat itu ia berpikir mungkin itu karena ia juga termasuk salah satu member yang menggilai skinship.

Namun lagi-lagi ternyata semua tidak sesederhana yang ia pikirkan.

Ia mulai menyadarinya ketika ia melihat Siwon melakukan adegan ciuman untuk yang pertama kalinya dalam sebuah drama. Saat itu ia merasa dadanya seperti ditekan oleh sebuah beban berat hingga ia sulit bernapas. Ia merasa marah untuk alasan yang tidak ia mengerti. Namun saat itu ia tidak mencoba mencari tahu lebih jauh.

Hingga kemudian hal itu kembali terjadi saat ia melihat Siwon dan Heechul berciuman di salah satu performance mereka. Ia tidak mengerti mengapa ia tiba-tiba merasa tidak suka di saat ia tahu dengan pasti itu hanyalah bagian dari fanservice yang memang sudah direncanakan. Dan setelahnya ia kembali berulang kali mendapati dirinya merasa cemburu setiap melihat Siwon melakukan fanservice yang berlebihan dengan member lain.

Saat itulah akhirnya ia menyadari bahwa cintanya pada Siwon telah tumbuh menjadi lebih dari apa yang seharusnya.

Ia bukan tidak pernah mencoba menyangkal perasaan itu. Ia sangat tahu bahwa apa yang ia rasakan adalah sebuah kesalahan. Tidak seharusnya ia memandang Siwon dengan cara yang sepantasnya hanya dilakukan oleh seorang wanita pada pria yang dicintainya.

Meskipun Siwon sangat suka memeluk dan mencium member Super Junior, namun ia tahu dengan pasti namja tampan itu bukan seseorang yang akan jatuh cinta pada pria seperti dirinya. Dan seorang Christian yang sangat mencintai Tuhannya tidak akan pernah mungkin melakukan sesuatu yang sudah jelas bertentangan dengan ajaran agamanya.

Dan lagi, bagaimana mungkin seorang Choi Siwon bisa jatuh cinta pada orang seperti dirinya?

Saat ditanya oleh para member, Siwon mengatakan tipe yang disukainya adalah seorang wanita yang seiman dengannya. Itu adalah syarat pertama dan yang paling utama. Pergi bersama ke gereja dengan wanita yang dicintainya adalah salah satu impian Siwon. Dan di sini ia sudah merasa gagal. Selama mengenal Siwon selama bertahun-tahun, namja itu memang tidak pernah mempermasalahkan tentang kepercayaan mereka yang berbeda. Mungkin karena meskipun ia bukan seorang katolik yang taat—jika menggunakan Siwon untuk mengukur ketaatan—setidaknya ia masih percaya kalau Tuhan itu ada. Tetapi tentu itu akan berbeda jika menyangkut soal pendamping hidup, kan?

Kemudian Siwon menyukai seorang wanita yang sangat mencintai dan menghormati orang tuanya, karena menurut Siwon wanita yang seperti itu tentu juga akan memperlakukan kedua orang tua Siwon dengan baik. Kalau saja ia seorang wanita, ia pasti akan merasa sangat bahagia ketika mendengar ini. Namun sayangnya, itu adalah masalah utamanya. Bahkan meskipun ia seorang kristen yang sangat mencintai kedua orang tuanya, Siwon tetap tidak akan melirik kearahnya karena ia bukan seorang wanita.

Dan perasaan tidak wajarnya pada Siwon ini sempat membuatnya frustasi.

Ia pernah beberapa kali mencoba berkencan dengan wanita, berharap dengan begitu ia bisa melupakan perasaannya pada Siwon dan bisa kembali berjalan pada tempat di mana ia seharusnya berada. Namun ternyata ia sudah jatuh lebih dalam dari yang ia kira. Choi Siwon seolah tetap menjadi pusat pandangannya bahkan ketika ia tengah menjalin hubungan dengan orang lain. Tidak jarang ia melupakan janjinya hanya karena ia telalu asyik menghabiskan waktu bersama Siwon. Atau terkadang saat ia sedang pergi berkencan dan tiba-tiba Siwon menghubunginya untuk meminta bantuan, ia tidak akan berpikir dua kali untuk langsung pergi meninggalkan kekasihnya dan menemui Siwon.

Ia tahu ia sangat bersalah. Tidak seharusnya ia menyakiti orang lain karena keegoisannya. Oleh karena itu, setelah ia putus dengan kekasih terakhirnya beberapa tahun yang lalu, ia memilih untuk tidak menjalin hubungan dengan siapapun lagi.

Ia juga pernah berusaha menjaga jarak dengan Siwon. Ia pikir cara itu akan membantu untuk menghapus perasaannya. Namun lagi-lagi ia tidak berhasil. Entah bagaimana hatinya seolah sudah terikat dengan sangat kuat hingga rasanya begitu menyakitkan ketika Siwon tidak berada di sampingnya.

Sampai akhirnya beberapa tahun yang lalu ia memilih untuk menyerah. Ia tak lagi mencoba menyangkal apa yang ia rasakan. Untuk apa berusaha menyangkal jika ia bisa merasa bahagia dengan menikmatinya? Selama tidak orang lain yang tahu, tidak akan jadi masalah, kan?

"Yesung hyung!"

Yesung tersadar dari lamunannya. Senyuman di wajahnya kembali mengembang begitu menemukan Siwon tengah berjalan kearahnya.

"Kau melakukannya dengan baik," ia berkata seraya menepuk pelan kepala Siwon ketika namja itu memeluknya.

Tidak apa-apa meskipun ia harus menyimpan perasaan itu sendiri. Selama ia bisa berada di samping Siwon, melihat namja itu tersenyum bahagia dan memeluknya seperti ini, ia yakin ia akan baik-baik saja.

"Terima kasih sudah datang," ucap Siwon seraya melepaskan pelukannya.

Yesung tertawa, "Yah, apa kau bercanda? Delapan dari sebelas dongsaeng-ku sedang menggelar tour pertama mereka, apa kau pikir aku akan tidur di rumah di saat seperti ini? Tentu saja aku harus datang," ujarnya sambil memberikan sebotol air mineral dingin untuk Siwon.

"Gomawo,"

Yesung mengangguk. Diambilnya handuk kecil yang berada di sampingnya lantas menggunakannya untuk menghapus peluh di dahi Siwon.

"Pasti sangat melelahkan, kan?"

Siwon mengangguk mengiyakan, "Meskipun kita sudah berkali-kali melakukan world tour, tapi rasanya berbeda saat yang berada di panggung hanya delapan orang seperti ini. Kau pasti juga merasakan hal yang sama saat KRY melakukan konser tunggal, kan?"

Yesung mencubit pipi Siwon dengan gemas, "Berhenti mengeluh! Ini bahkan baru saja dimulai, kau masih harus bekerja keras untuk memberikan yang terbaik di konser selanjutnya,"

"Arraseo," Siwon tersenyum seraya menggenggam tangan mungil Yesung, "Setidaknya konser ini membuat aku bisa semakin dekat dengan orang yang aku cintai," ucapnya sedikit berbisik.

Senyuman di bibir Yesung tampak sedikit memudar, namun ia berusaha untuk tetap mempertahankannya.

"Kau pasti sangat menikmatinya," balasnya yang juga dengan suara pelan.

Namun Siwon mengira perubahan nada itu hanya karena ada beberapa kru di dekat mereka, "Tentu saja!" ia menjawab dengan tersenyum lebar.

Yesung kembali mencoba tersenyum.

Ia melupakan sesuatu. Mungkin benar ia akan baik-baik saja selama Siwon tetap berada di sampingnya. Namun untuk yang kesekian kalinya, kenyataan tidak berjalan sesederhana yang ia pikirkan. Hidupnya tidak sesimpel yang ia harapkan.

Ia selalu berpikir seorang Choi Siwon tidak mungkin jatuh cinta padanya, karena ia adalah seorang pria. Pria seperti Choi Siwon tidak mungkin jatuh cinta pada sesama pria. Hingga akhirnya seseorang itu datang dan membuktikan kalau ia salah.

Choi Siwon jatuh cinta pada salah satu dongsaeng-nya—

"Chokyu-ah!"

—yang juga seorang pria.

Siwon berlari meninggalkannya, menghampiri Kyuhyun yang baru saja memasuki backstage dengan wajah berkeringat.

"Melelahkan, huh?" Siwon berujar seraya menyodorkan air mineral pemberian Yesung pada Kyuhyun.

Kyuhyun mengangguk. Diambilnya air mineral dari tangan Siwon lantas meneguk hampir setengah dari isinya.

"Gomawo, hyung," ucap Kyuhyun seraya mengembalikan botolnya pada Siwon.

Siwon tersenyum, "Kau melakukan yang terbaik,"

"Arra," jawab Kyuhyun sambil tertawa kecil, namun sedetik kemudian raut wajahnya berubah kesal, "Tapi lagi-lagi kau melakukan sesuatu di luar skrip,"

"Aku hanya terlalu bersemangat saat melihat mereka mengangkat banner kita," balas Siwon membela diri, "Lagipula inti dari fanservice kan untuk menghibur para fans, kenapa harus berpaku pada skrip kalau kita bisa melakukan hal lain yang bisa membuat mereka lebih senang?"

"Apa kau yakin kau sedang melakukan fanservice?"

Siwon tertawa, "Kau tahu jawabannya, kan?"

Kyuhyun mendengus.

"Keringatmu banyak sekali," Siwon kembali berucap.

"Benarkah?"

"Aku akan mengambil handuk untuk—"

"Tidak perlu," potong Kyuhyun. Namja bersurai brunette itu mengalihkan perhatiannya pada Yesung yang sejak tadi menatap kearah mereka—kearah Siwon. Ia menyeringai kecil seraya membawa langkahnya menghampiri Yesung.

"Apa manager hyung hanya akan diam seperti itu melihat artis tampannya berkeringat, huh? Apa kau mau dipecat?" Kyuhyun menghentikan langkahnya di depan Yesung sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Yesung berdecih, "Tampan apanya?" ujarnya sinis, namun toh ia tetap melakukan apa yang Kyuhyun minta, mengusap peluh di wajah Kyuhyun dengan handuk kecil yang tadi ia gunakan untuk menyeka keringat Siwon.

"Kau benar-benar tidak bisa melewati hari tanpa mengerjai Yesung hyung, huh?" Siwon tertawa kecil sambil menjatuhkan dirinya di atas sofa di samping Yesung dan Kyuhyun.

"Wae? Yesung hyung saja tidak pernah mengeluh. Benarkan, hyung?" Kyuhyun menatap Yesung sambil memainkan alisnya.

"Kalau aku mengeluh apa kau akan berhenti mengerjaiku?"

"Tentu saja—" Kyuhyun tersenyum lebar, "—tidak,"

Yesung mengerucutkan bibirnya, membuat Kyuhyun dan Siwon tertawa bersamaan.

"Kalian berdua benar-benar dongsaeng kurang ajar!" Yesung menggerutu kesal sambil memukul pelan wajah Kyuhyun dengan handuk kecilnya, kemudian melemparkan benda berwarna putih itu ke wajah Siwon—yang sayangnya langsung ditangkap dengan sigap oleh namja itu.

"Aku ingin konser ini cepat berakhir!" Kyuhyun mengerang sambil merentangkan kedua tangannya.

"Ppabo! Ini baru konser pembukaan, kau tahu? Kau tidak pernah mengeluh seperti ini saat super show dan KRY concert," komentar Yesung.

"Tidak seru kalau tidak ada kau di atas panggung,"

"Wae? Kau dan Ryeowook tetap bisa menyanyi dengan baik tanpa aku, kan?"

"Tapi tidak ada member yang bulliable sepertimu, aku kehilangan penawar lelahku!" Kyuhyun berucap gemas sambil mencubit kedua pipi Yesung dengan sangat keras.

"Aww!" Yesung mengerang kesakitan.

"Cho Kyuhyun!" Siwon ikut berseru.

Kyuhyun tertawa lepas. Ia mengacak rambut Yesung pelan sebelum kemudian berlari meninggalkan backstage. Namun langkahnya terhenti di ambang pintu ketika melihat Siwon berdiri dari sofa dan menyentuh pipi Yesung dengan wajah khawatir. Ia langsung menggeleng pelan lantas melanjutkan langkahnya.

"Pipimu sampai memerah. Dasar evil maknae!" Siwon berdecak sambil mengusap pipi Yesung dengan lembut.

'Dan aku yakin akan semakin memerah kalau kau tidak segera menjauhkan tanganmu,' Yesung meruntuk dalam hati.

"Masih sakit?" tanya Siwon seraya menepuk pelan kedua pipi Yesung.

"Yah, aku bukan anak kecil!" Yesung kembali mengerucutkan bibirnya.

"Tapi kadang kau memang terlihat sangat menggemaskan," balas Siwon sambil mencubit kedua pipi Yesung.

"Choi Siwon!"

.

.

~ 예 원 ~

.

.

Jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari ketika para member Super Junior memasuki dorm. Setelah konser berakhir tadi mereka mengadakan pesta kecil bersama para kru di sebuah restaurant, dan malam ini semuanya memutuskan untuk menginap di dorm, termasuk Yesung dan Siwon yang sudah tidak tinggal di sana lagi.

"Yesung hyung bisa menggunakan kamar Ryeowook. Sepertinya malam ini dia dan Sungmin hyung tidak akan pulang," ujar Eunhyuk.

"Mereka berdua kemana?" tanya Donghae yang sudah berbaring di sofa dengan mata setengah terbuka.

"Kau seperti tidak tahu mereka berdua saja. Mereka tidak akan puas kalau belum sampai benar-benar mabuk," Eunhyuk menjawab sambil menggelengkan kepalanya.

"Karena Sungmin hyung juga tidak pulang, Siwon bisa tidur di kamar Sungmin hyung bersama Kyuhyun," lanjut Eunhyuk yang tentu saja langsung membuat Siwon tersenyum lebar.

"Malam ini aku ingin istirahat dengan tenang, jadi Siwon hyung tidur di kamar lain saja," sahut Kyuhyun seraya berjalan masuk ke dalam kamarnya, membuat senyuman Siwon langsung memudar.

"Ck, anak itu benar-benar tidak bisa diatur," Eunhyuk menggerutu kesal.

Yesung sedikit memiringkan kepalanya, memandang wajah Siwon yang hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya mengingat namja itu memang merangkul bahunya sejak dari basement tadi. Ada kekecewaan di sana.

"A-aku bisa membujuk Kyuhyun," ujar Yesung dengan suara pelan. Melihat wajah Siwon yang seperti ini adalah salah satu kelemahannya.

"Anni," Siwon kembali tersenyum, "Lagipula sepertinya sudah sangat lama sejak terakhir kali aku tidur bersamamu. Jja!" ucapnya sambil menarik Yesung masuk ke dalam kamar Ryeowook.

.


To Be Continued


.

Cuma aku tambahin beberapa ratus word dari yang udah pernah aku post di fb, tapi setidaknya prolog yang ini lebih jelas kan ff ini ceritanya bakal kayak apa? xD
Dulu aku pernah bikin FF alternative universe yang inti ceritanya kayak gini juga, nah sekarang aku bikin versi canon-nya ^o^

Tapi sebenernya aku masih galau buat nglanjutin lol tadinya aku ngidam (?) baca ff kayak gini, tapi berhubung ga ada yang mau bikinin jadi akhirnya aku bikin sendiri orz
Nah bagaimana? Kalau ada yang baca, apa mau dilanjut?

Tapi karena aku bukan tipe orang yang suka php, sebelumnya aku kasih tau kalo aku ini yewon stan, jadi jangan terlalu berharap lebih (?) sama aku xD