UCCHAN MEMPERSEMBAHKAN:

A Little Bit Of Love

Teaser


RATED: T! (Tapi akan segera berganti haluan!)


PAIR: YeWon/WonSung/WonYe/SungWon(Readerdeul: STOP!)


Genre: Hurt/comfort, family, romance, angst(hahahah)


Disclaimer: God, Parents, SM, ELF, Self. Except Yesungie! HE'S MINE! #PLAK


Warn!: OOC, YAOI/BL(Boys!Love), angst gaje, romancenya garing, alur ngadat, super cepat, Fic Request, CRACK PAIR!


DLDR!

:::

SMILEEEEE~~~!(Readerdeul: APAAN SIH?!)


Yesung menatap sebuah pigura foto dengan senyum manis yang menghiasi wajah cantiknya.

… Di foto itu Nampak Yesung dan seorang namja tampan yang berdiri di sampingnya dengan senyum datarnya. Jangan lupakan seorang bocah laki-laki tampan sekaligus manis di gendongan Yesung.

"… Wonnie…" bisiknya. Kedua sarang obsidian itu melengkung membentuk bulan sabit sempurna. "… Saranghaeyo…" jemari lentiknya menyentuh wajah namja tampan yang dipanggilnya Wonnie itu.

"Ummaa?" terdengar suara seorang anak kecil di belakang Yesung. Yesung berbalik dengan senyum manis. "Ne, Hae?"

Bocah laki-laki itu tersenyum manis. "Hae lindu ummaaa~!" dia segera melompat lalu memeluk Yesung erat.

Yesung tertawa melihat kemanjaan anak semata wayangnya ini. "Kau ini… kau hanya pergi ke kamar mandi selama kurang dari enam menit, dan kau bilang kau sudah merindukan umma?" dibalasnya pelukan Donghae dengan lembut setelah sebelumnya meletakkan kembali pigura foto keluarga kecilnya di atas meja di samping tempat tidurnya.

Donghae mengangguk polos. "Habicnyaaa~… umma tellalu manic ciih~! Hae cuka! Kalau becal nanti, Hae akan menikahi umma!" celetuknya dengan senyum lebar.

Yesung terkekeh, "Nanti kau akan ditendang appa loh…" katanya pelan.

Donghae melepas pelukannya dengan mata membulat. "Oh ya umma! Hali minggu ini jadi 'kan?!" tanyanya antusias.

Yesung mengangguk dengan senyum manis. "Tentu saja, chagiyaaaa~!" dicubitnya hidung mancung Donghae mengundang protes dari sang empu pipi. "Ummaaaa! Hae cudah bukan anak kecil lagi!"

Tawa Yesung kembali meledak. "Aigoo~! Kau ini memang masih anak kecil, Hae chagii~!"

Donghae mempoutkan bibirnya imut. "Yak ummaaa! Itu cama cekali tak lucu!"

Yesung hendak membalas, namun suara bel pintu terdengar. Ia bergegas menuju pintu depan setelah sebelumnya menyuruh Donghae duduk manis di atas tempat tidurnya.

TING TOOONGG TING-

Krieet

Yesung membuka pintu dengan senyum manis. "Wonn-"

DEG

Senyumnya langsung menghilang saat melihat sosok suaminya. Namun suaminya tidak sendiri. Di sampingnya, ada seorang yeoja cantik yang bergelayut manja di lengan kekarnya.

Yesung tersenyum kecut ke arah Siwon. "Umm, apa aku harus mengajak Hae keluar, Wonnie?" tanyanya lembut –walau getaran di suaranya terdengar sangat nyata.

Sang suami a.k.a Choi Siwon hanya memasang wajah stoicnya. "Tentu saja. Ajak dia ke taman bermain." Siwon menyodorkan beberapa lembar uang ratusan ribu. "Kalian boleh pulang kalau aku sudah selesai."

Yesung menerima lembaran uang itu sambil menunduk. Siwon dan yeoja itu melangkah masuk.

DUK

Yesung terhuyung ke belakang saat yeoja itu dengan sangat sengaja menubruknya dengan keras.

"Ups, mianne, oppaaa~!" pintanya centil tanpa menoleh.

Yesung tersenyum miris. Ditatapnya uang ratusan ribu di tangan mungilnya.

… Dia sudah biasa.

Siwon selalu membawa pulang yeoja yang berbeda-beda ke rumahnya paling tidak seminggu dua kali. Dan tentu saja Yesung sangat terluka akan hal itu. apalagi Siwon dan yeoja-yeoja itu tanpa segan melakukan 'itu' ketika Yesung ada di rumah, tentu saja itu ketika Donghae sedang pergi sekolah. Atau jika sekolah sedang diliburkan, Siwon selalu menyuruh Yesung membawa Donghae ke luar seperti saat ini.

Mendengar desahan-desahan yang berasal dari kamar Siwon membuat Yesung hanya mampu menutup telinganya rapat-rapat. Berusaha mengabaikan fakta yang bahkan ada di depan matanya.

Siwon sudah mengkhianatinya. Berkali-kali malah.

Kau tanya kenapa Yesung tidak menceraikan Siwon? Itu karena ia terlalu mencintai Siwon. Sangat mencintainya, membuat kedua obsidian indah itu seakan buta.

Dan Siwonpun tak bisa menceraikan Yesung –walau mungkin, dia menginginkannya.

… Dia sudah terlibat dalam suatu janji.

Yesung menghela napas berat. Diacaknya surai kelamnya dengan frustasi.

Yang paling penting sekarang, ia harus membawa Donghae pergi dari sini.

"Ummaaa? Siapa agacchi yang belcama appa? Dan kenapa Hae diucil oleh agacchi itu?" Donghae muncul mendadak di belakang Yesung.

Yesung terjengit sedikit. "Hae! Kamu ini bikin kaget umma caja!"

Donghae tertawa kecil lalu mendekati ummanya yang tengah mempoutkan bibirnya. "Mianne ummaaa~! Habic umma melamun ciiihhh~! Maafkan Hae neee~!" rengek Donghae manja sambil menarik-narik ujung kemeja Yesung. Ia menatap Yesung dengan kedua obsidian bulat berbinarnya.

Berusaha beraegyo rupanya.

Yesung tersenyum manis lalu menggendong Donghae. Yah, siapa yang bisa menolak aegyo ikan kecil ini, heum? "Ne, nee… umma tidak marah kook~!" ucap Yesung sambil mencium pipi Donghae.

Donghae tersenyum lebar. "Gomawo ummaa~! Lalu?"

Yesung mengernyitkan dahinya. "Lalu apa?"

Donghae menggeleng frustasi. "Ommonaa! Kenapa Hae bica punya umma babbo begini cih!"

"YAK!"

"Siapa agacchi yang tadi belcama appa?" tanya Donghae cepat sebelum Yesung punya ide untuk membantingnya.

Yesung terbelalak. Dia baru ingat kalau harus membawa Donghae dari sini sebelum Siwon memulai kegiatannya bersama yeoja itu. "A-ah, dia teman kerja appa! Kita ke taman bermain ne! Appa akan sibuk di rumah seharian ini!"

Donghae menatap ummanya dengan lekat –membuat sang umma salah tingkah. Dia tahu ada yang ummanya sembunyikan…

… Dan itu sama sekali bukan hal yang baik.

"Allaceo!" Donghae tersenyum manis –mengabaikan perasaan curiganya. "Hae ingin nonton ilonman!" tuntutnya ceria.

Yesung bernapas lega sejenak. "Ne, ne. Kajja!" Yesung segera berjalan menuju pintu depan dengan tergesa-gesa.

"A-ahh… oppaaahh~…"

Bahkan Yesung masih bisa mendengar suara desahan yeoja yang berasal dari kamar Siwon dan dirinya.

… Appoyo.

:

:

"Umma…?" panggil Donghae. Kini ia dan ummanya telah duduk manis di meja kafe sebuah taman bermain. Donghae memesan hamburger dan soda, sementara Yesung hanya memesan es kopi.

"Ne, chagiya?" balas Yesung sambil tersenyum manis.

Donghae menatap ummanya dengan wajah aneh. "… Umma mau menangic?"

Yesung membeku. Bagaimana anak umur enam tahun sudah bisa menebak perasaannya? Apa dia sebegitu mudahnya ditebak…? "A-aniya… kenapa kau berkata begitu, Hae…?"

Donghae diam. Ia melompat dari kursinya, lalu mendekati Yesung. Ia dengan susah payah memanjat naik ke atas kursi di samping Yesung.

"Hae?"

Donghae tersenyum senang saat ia berhasil berdiri tegap di samping Yesung. Tanpa basa basi, Donghae segera melingkarkan tangannya di kepala Yesung. "… Kalau umma mau nangic, umma bica nangic di cini…"

Yesung yang awalnya terbelalak, mulai merasa matanya memanas. Ia menggendong Donghae, lalu membenamkan wajahnya di dada bocah mungil itu. Donghae hanya diam sambil mengusap-usap surai Yesung, sang umma.

Yesung terus menangis, tidak memperdulikan sekelilingnya. Dia merasa sangat sakit… sangat…! Namja yang dicintainya, mengkhianatinya di depan matanya. Berkali-kali malah…! Dirinya menjerit meminta bercerai dengan Siwon.

… Namun jauh di lubuk hatinya, dia tidak rela. Dia hanya terlalu mencintai Siwon. Meski Siwon selalu dingin, bahkan tidak pernah menyentuhnya –kecuali ciuman terpaksa di altar pernikahan mereka waktu itu. bahkan Siwon lebih memilih untuk mengadopsi Donghae dibandingkan membuatnya sendiri dengan Yesung. Yesung tahu dia salah. Dia memaksa menikahi Siwon yang saat itu sudah memiliki namjachingu.

… Terlalu banyak. Yesung sungguh tidak kuat…

… Namun hatinya memaksa dirinya untuk kuat.

… Mencoba bertahan di bawah penderitaan karena seorang Choi Siwon, namja yang dicintainya.

… Cinta itu memaksa bukan…?

:::

"Yesungie, lihat ini anak teman appa. Bukankah dia sangat tampan?"

"Ne, appa! Dia sangat tampan!"

"Kau menyukainya?"

"Ne! Sungie sangat menyukainya! Siapa namanya, appa?"

"Syukurlah kalau kau menyukainya. Namanya Choi Siwon, dia adalah suamimu di masa depan."

"Kim Yesung, apa kau bersedia menerima Choi Siwon sebagai suamimu, di kala susah maupun senang, miskin maupun kaya, sakit maupun sehat?"

"Aku bersedia!"

"Choi Siwon, apa kau bersedia menerima Kim Yesung sebagai istrimu, di kala susah maupun senang, miskin maupun kaya, sakit maupun sehat?"

"…"

"Choi Siwon…?"

"… Aku bersedia."

Dan saat itulah aku tahu, kau sama sekali tidak mencintaiku.

:::

TBC/END(?)

HYAAA! Ucchan main bikin fic baru~!/plak/ dua buah pula!/PLETAK!/ ini fic requestnya ryu Jackson cloud! Miaaaan! Lama banget! Huks, soalnya Ucchan agak sulit nyari masalah keluarga! ini muncul mendadak 4 hari lalu! jadi cepat-cepat Ucchan ketik~!^.^

Bagaimana Ryu chan? Semoga Ryu chan suka deh!XD

Ini rencananya mau biki 3-4shoot! Tapi gak tau deh! Tergantung mood Ucchan!/PLAK!/

Disini, Ucchan mau siksa Yeye semenderita-menderitanya/pletak/ baru abis itu Yeye sebahagia-bahagianya! Walau kayaknya lebih banyak menderitanya sih!/PLUAK!/

Yosh, mianne ini gaje abis! Moga-moga diterima! Ini juga Ucchan berhasil publish karena sepupu Ucchan yang entah kebentur dimana, jadi berbaik hati meminjamkan internet dihari kantor begini! Nyahhahha!/PLAK!/

Saengil cukha hamnida Sungminnie oppa dan Kanginnie oppaa~! Semoga rezekinya lancar teruuus, dan kesehatannya baik! Untuk Kangin oppa, Ucchan bantu berdoa untuk mendapat lebih banyak fans yah!^w^b

Juga selamat hari maulid Nabi~!\^0^/

And last, but not least…

Review pleasee~?

*Kitty eyes*