~ MY HANDSOME BODYGUARD ~

[ CHAPTER 5 ]

AUTHOR : HADI EKO SISWANTO PUTRO (Prince Hadhi ESP)

CAST : Bisa bertambah sesuai Chapter

PAIRING : KRISHO / FANMYUN / LEADER LINE COUPLE

GENRE : ROMANCE, FAMILY, LITTLE BIT COMEDY

LENGTH : CHAPTERED

DISCLAIMER :

Member EXO milik keluarga mereka masing-masing, SM entertainment dan tuhan, Fanfiction ini murni milik saya pribadi dari hasil pemikiran otak saya yang terbatas dan imajinasi liar saya ini, CERITA INI PUNYAKU BUKAN PUNYAMU. SO, DIHARAMKAN UNTUK COPAS atau PLAGIAT MILIKKU...

maaf ya kalo alur ceritanya kecepetan.

Oiya, banyak banget TYPO disini... harap maklum ya, Karena saya bukanlah manusia yang sempurna. Jadi maaf, jika kalian membacanya tidak begitu nyaman !

#

#

#

WARNING : Mohon Jangan jadi SILENT READERS !

IF YOU DON'T LIKE THIS FANFIC, PLEASE DON'T READ

#

#

#

*** HAPPY READING ***

#

#

#

Ada sebuah lengan menahan lengan Suho lalu menariknya, Suho pun terjatuh diatas tubuh Kris. Suho membulatkan matanya karena terkejut. "YA! Kris, apa yang kau lakukan?"

"Temani aku tidur, Suho-ya." Gumam Kris dengan mata yang masih terpejam, lengannya melingkar dipinggang Suho..

"Tidak mau." Suho memberontak.

"Temani aku."

"Aku bilang tidak, ya tidak Kris." Suho berhasil melepaskan diri dari Kris. Namun, dengan cepat Kris memutar balik posisi mereka sehingga kini Suho berada dibawah dan Kris berada diatas. "Y—ya, kau mau apa Kris?"

"Kau menggoda sekali, Suho-ya."

"Kau bicara apa, Kris?"

"Aku akan membuatmu terbang kenirwana, Suho-ya."

Suho menautkan kedua alisnya bingung, "Apa yang sedang kau—Ahhh krisss."

"Aku anggap itu lampu hijau, Suho-ya."

#

#

~ MY HANDSOME BODYGUARD [ Chapter 5 ] ~

#

#

Kris mulai mendekati wajahnya kewajah Suho, perlahan namun pasti wajah Kris makin dekat dengan wajah Suho, Suho bisa merasakan hembusan hangat nafas Kris diwajahnya. dengan refleks Suho menutup kedua matanya, kedua tangannya menggenggam kemeja Kris, membuat kemeja itu berkerut.

"Krisss .. Jebbal jangan memperkosaku... Jebbal ... " gumam Suho yang semakin erat memejamkan matanya dan genggamannya pada kemeja Kris.

BRUKKK~

Tubuh Kris jatuh menindih tubuh Suho, kejadian tiba-tiba itu membuat Suho tersentak kaget membuka kedua matanya yang sedaritadi dipaksanya ditutup. Suho kini bisa merasakan hembusan nafas teratur Kris dilehernya.

"Kris ... Kris bangun, Krissss kau itu berat." Suho mencoba mengguncang-guncangkan tubuh besar Kris yang menindih dan menutupi tubuh mungil Suho. namun, Kris tidak bangun dan bahkan menggeser tubuhnya pun tidak.

Suho menggeser tubuh Kris kearah samping perlahan-lahan, Suho mencoba melepaskan dirinya dari tindihan tubuh Suho. dengan tenaga penuh akhirnya Suho mampu meggesernya.

"Kris Pabbo, Isshh." Suho memukul dada Kris pelan, menyalurkan kekesalannya pada naga tidur itu. Suho kembali memandangi Kris yang kini sedang —benar-benar— tertidur itu.

~oooOOOooo~

Kris menggerakkan tubuhnya, terasa begitu pegal disana-sini. Perlahan Kris membuka kedua matanya, pening mulai menyerang kepalanya. Dipijitnya kepalanya yang sangat pening itu perlahan. Saat dia ingin turun dari sofa, tubuhnya menyenggol sesuatu disamping sana.

"Eh, Suho?" terlihat Suho yang tertidur disamping Kris dengan kedua bertumpu sebagai bantalnya, "Kenapa dia tidur disini?"

Tanpa banyak pikir lagi Kris mengangkat tubuh mungil Suho, membawanya kekamar Suho yang berada dilantai dua. Setelah sampai dikamar Suho yang besar itu dia perlahan meletakkan tubuh majikannya itu perlahan diatas kasur berukuran King Size.

"Krisss... " Kris menghentikan langkahnya yang hendak keluar dari kamar Suho saat mendengar suara Suho memanggil namanya. Tubuhnya berbalik, terihat Suho yang masih dengan posisinya dan masih dengan matanya yang terpejam, dia mengigau.

"Kris ... Jebbal jangan perkosa aku ... Jebbal ... " Gumam Suho mengigau dalam tidurnya. Kris yang mendengar itu menautkan kedua alisnya kemudian terkikik sendiri.

"Memangnya aku pernah berniat memperkosamu, Eoh? Aisshh, anak itu." seru Kris pada Suho pelan, kemudian dia keluar dari kamar Suho.

~oooOOOooo~

Kris memakai kaos polo berwarna putih dan celana Skinny Jeans hitam, dia memang sedang tidak memakai baju —bodyguard— kerjanya. Hari ini tepat seminggu Kris menjadi bodyguard untuk Suho, selama itu pula dia belum mengabari Eomma-nya dirumah. Hari ini dia berniat untuk mengunjungi Eomma-nya.

Setelah dirasa dirinya terlihat rapi, dia mengambil tas selempng kecil dan diselempangkannya tas itu ditubuhnya. Kris pun keluar kamar, dia langsung menuju lantai atas siapa tau Suho masih ada dikamarnya, dia ingin meminta izin cuti sehari atau dua hari sekedar ingin tahu keadaan Eomma-nya.

Ketika Kris membuka pintu sang empunya kamar tidak ada dikamar, Kris langsung beranjak kekamar mandi menurut Kris mungkin saja Suho berada disana. Tapi ternyata Suho tidak ada disana.

"Kemana anak itu?"

Kris turun dari lantai dua, dia terus mencari Suho berada, diruang keluarga, diruang tamu, didapur pun Kris cari tidak ada. Cukup lelah juga Kris memutari rumah sebesar istana itu hanya untuk mencari seseorang bertubuh mungil. Kris keluar rumah menelusuri taman dirumah Suho, netra coklatnya menangkap sosok yang dicarinya sedri tadi, Suho sedang duduk di sebuah kursi kayu panjang yang ada di bawah pohon Maple ridang. Dia sedang membawa sebuah buku.

"Suho-ya." Teriak Kris, terlihat Suho terlonjak kaget dan menjatuhkan buku yang dia baca. Kris terkekeh melihatnya, dia pun langsung menghampiri Namja manis itu.

"Kau bisa kan tidak mengagetkanku, Kris? Hufftt." Komen Suho saat Kris sudah ada dihadapannya.

"Ka-ma-sutra? Ini buku apa Suho-ya?" tanya Kris saat membantu Suho mengambil sebuah buku yang dijatuhkan Suho tadi.

Suho langsung merebut buku itu dari tangan Kris, "Bukan apa-apa, hanya bu-buku biasa saja."

Kris mengerutkan keningnya heran melihat tingkah Suho yang gelagapan begitu, ditambah semburat merah muda yang kini menghiasi pipi mulusnya itu. "Kau kenapa Suho-ya?."

"Ti-tidak, aku tidak apa-apa."

"Bohong."

"YA! Aku tidak bohong, kau berani-beraninya mengatai majikanmu berbohong." Suho punya alasan kenapa dia membaca buku itu.

Kris tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Suho, "Hahahaha, oke-oke maafkan aku majikanku."

"YA! Kenapa kau tertawa, dasarrr." Suho beranjak dari duduknyadan mulai mengejar Kris, Kris yang sudah tau akan dikejar Suho melarikan diri duluan. "Berhenti Kris."

"Tidak mau, weee."

"Isshhh, gajimu bulan ini aku potong. Jika kau tidak mau berhenti Kris."

"Yang membayarku bukan dirimu tapi Appa-mu, weee."

"Issshh, oke malam ini kau tidur diluar Kris."

Duuukk~

"Awww, Appo." Suho mengaduh dan menggosok keningnya yang terpentok punggung Kris, "Kenapa kau berhenti tiba-tiba sih?"

Kris membalikkan tubuhnya dan menatap Suho yang masih menggosokkan keningnya, "Mianhae Suho-ya. Emmm, Suho ... "

"Apa?"

"Aku mau minta cuti."

Suho menghentikan kegiatan mari-menggosok-kening-sampai-licin, "Cuti? Ya! Kau itu baru seminggu kerja disini Kris, masa kau sudah minta cuti? Andwe."

muka Kris langsung berubah sendu, "Tidak boleh ya, yasudah."

"Kris." Suho menahan lengan Kris, saat Kris hendak pergi dari hadapan Suho. "Ada apa denganmu? Apa kau sudah bosan menjagaku? Apa kau bosan menjadi bodyguarg-ku?"

Kris tersenyum lalu berbalik menghadap Suho, "Tidak, aku hanya ingin menengok Eomma-ku saja, Suho-ya."

"Memagnya Eomma-mu kenapa, Kris?"

"Aku hanya rindu padanya. Selama aku kerja disini, aku belum sekalipun menghubunginya."

GREB~

Suho memeluk Kris tiba-tiba, yang dipeluk hanya bisa berdiam diri dengan mata yang membulat sempurna. "Maafkan aku Kris, aku tidak tau. Kalau kau ingin menengok Eomma-mu, aku izinkan."

"Jeongmal?"

Suho mengangguk didada Kris, Kris tersenyum melihat kelakuan Suho yang seperti ini, manis menurutnya. "Iya Kris, Tapi ... "

"Tapi? Tapi apa Suho-ya?"

Suho melepas pelukannya dan menatap si jangkung itu, "Aku ikutttttt."

"MWO?! Hahahahaa."

"YA! Kenapa kau malah tertawa?"

Kris mulai meredakan tawanya, "Tidak, tidak aku kira kenapa, tentu saja kau boleh ikut tapi bagaimana dengan sekolahmu?"

"Benarkah? Aku libur seminggu Kris, jadi boleh kan aku ikut?" Suho mengulang pertanyaannya dengan memasang Puppy Eyes andalannya.

Kris mengangguk, sambil mengusak rambut Suho. "Iya."

"Horeeee."

Kris lagi-lagi terseyum melihat tingkah Suho sekarang, sungguh manis seperti anak kecil yang akan dibelikan sebuah permen kesukaannya. Kris terus saja tersenyum melihat Suho yang sekarang sedang loncat-loncat kegirangan. Kris memegang dada kirinya, disana terasa seperti ada yang berdesir hangat.

~oooOOOooo~

"Ayo kita turun."

"Eh? Sudah sampai ya? Cepat sekali."

"Bagaimana tidak cepat kalau kerjamu sedaritadi hanya tidur saja, Suho-ya."

Suho tersenyum kecut, "Mian Kris,"

"Ayo."

Sebelum keluar Kris refleks membuka sabuk pengaman Suho, karena Suho terlihat kesulitan membukannya. Karena jarak diantara mereka yang begitu dekat, Suho bisa merasakan betapa wanginya Bodyguard-nya itu.

Setiap Suho menghirup wangi yang keluar dari tubuh Kris, ada sesuatu yang membuat suasana hatinya begitu—menyenangkan.

"Oke, sudah ayo kita keluar."

"Kris." Suara Suho menghentikan gerakan Kris yang hendak membuka pintu mobil, Kris berbalik menghadap Suho.

"Ada apa? Emm?"

GREB~

Suho langsung menubruk Kris, dia memeluk erat Namja jangkung itu. kris yang dipeluk secara tiba-tiba oleh Suho hanya bisa diam tak tahu harus berbuat apa.

"Suho-ya ..."

"Tunggu sebentar Kris, biarkan seperti ini. Bau tubuhmu enak, aku suka."

Kris tersenyum dan membalas pelukan Suho dan mengusap kepala Suho, kali ini Suho yang terkejut mendapat perlakuan seperti itu dari Kris. "Wangi tubuhmu juga enak, Suho-ya. Manis, aku juga suka."

"K-kris ... "

"O-oh, Ma-maaf aku tidak bermaksud." Ucap Kris gelagapan dan langsung melepas pelukannya pada Suho.

"Tidak apa-apa Kris, yasudah ayo kita masuk kerumahmu."

Kris dan Suho berjalan beriringan, mereka memasuki sebuah perkarangan rumah yang asri banyak tanaman disana yang tertata rapi beraturan, sungguh indah dipandang mata. Menurut Suho, rumah Kris sangat nyaman walaupun tidak sebesar miliknya. Kris mengetuk pintu kayu berwarna merah muda.

"Eomaaaa ... " panggil Kris. Tak berapa lama pintu itu terbuka, memunculkan sesosok Yeoja cantik yang sudah mirip sekali dengan Kris, menurut Suho.

"Yi Fan-ah." Yeoja paruh baya itu langsung memeluk erat Kris, Suho tersenyum bahagia melihat mereka.

ahh, pikiran Suho melayang jauh ingin rasanya ia memiliki seorang ibu. Sedari kecil dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ibu, dia hanya bisa melihat wajahnya dari foto yang dipajang Appa-nya diruang keluarga. Suho sangat ingin memeluk ibunya, mencium tangannya, mencium pipinya bahkan yang sangat Suho inginkan adalah memanggilnya dengan sebutan 'Eomma'.

"Eomma mian, ku baru bisa menjenguk Eomma sekarang. Aku sibuk dengan pekerjaanku Eomma." Jelas Kris pada Eomma-nya.

"Tidak apa-apa sayang, itu kan sudah kewajibanmu." Ucap Eomma Kris, dia terus saja membelai anaknya penuh kasih sayang, Suho benar-benar iri pada Kris sekarang.

"Dia siapa Kris?" tanya Eomma Kris.

"Ah, Eomma kenalin dia—."

"Ah, Eomma tau, dia pacarmu kan Kris? Calon menantu Eomma? Aigoo, kau manis sekali sayang. Sini Eomma peluk." Kris belum menyelesaikan perkataannya sudah dipotong oleh Eomma-nya. Suho langsung dipeluk oleh Eomma Kris, tadinya Suho agak canggung dengan perlakuan Eomma Kris yang tiba-tiba seperti itu. namun, Suho membalas pelukan Eomma Kris juga.

"Eomma dia bukan—."

"Siapa namamu manis?" tanya Eomma Kris pada Suho yang tanpa memperdulikan mongan anaknya.

"A-aku, Eh, namaku Kim Joon Myeon, Ahjumma."

"Hmm, nama yang manis sama seperti orangnya. Oh iya, jangan panggil aku Ahjumma, kau kan pacarnya Kris calon menantuku, panggil aku Eomma, Arra?"

Suho melirik kearah Kris, meminta penjelasan dari ini semua. Namun, Kris hanya memberi anggukan saja. Membuat Suho tidak mengerti, mungkin Kris akan menjelaskannya nanti. Suho pun mengangguk dan tersenyum pada Eomma Kris, "Ne, Eomma."

"Aigooo, manisnya calon menantuku. Ayo masuk, pasti kalian sangat lelah karena perjalanan jauh."

#

#

*** MY HANDSOME BODYGUARD ***

#

#

"Appa, pokoknya aku mau pernikahanku dengan Suho dipercepat." Seru Namja jangkung berapi-api.

"Tidak bisa terburu-buru begitu, Chanyeol-ah." Ucap Namja paruh baya.

Chanyeol mendengus kesal, "Appa, pokoknya harus dipercepat. Aku tidak mau tau."

"Pernikahan itu bukan mainan Chanyeol-ah, kau minta sekarang dan sekarang pun harus terkabul. Tidak, perikahan itu mengikat dua hati dan dua keluarga. Butuh banyak persiapan dan pertimbangan untuk melakukan pernikahan. Memangnya kenapa kau ingin waktu pernikahanmu dipercepat, Eoh?"

"Aku takut Suho diambil orang, Appa."

Mr. Park tertawa mendengar alasan anaknya itu, "Hahaha, kau ini ada-ada saja, kau tau Chanyeol, Suho itu tidak pernah berpacaran dengan siapa pun selama kau sekolah di amerika sana."

"Tapi siapa tau saja saat ini ada seseorang yang akan merebutnya dariku, Appa." Ucap Chanyeol dengan nada yang dibuat sedih.

Mr. Park mendekati anaknya dan merangkul pundak anak semata wayangnya itu, "Dengarkan Appa, Kalau Suho itu jodohmu pasti dia akan tetap menjadi milikmu. Tapi—."

"Tapi kalau bukan jodohku? Ahh, pokoknya Suho harus menikah denganku, Appa. Harus." Chanyeol kekeuh.

"Tapi, Chanyeol-ah ... "

"Appa~, Jebbal ... "

Mr. Park menghela nafas dalam, "Baiklah, tunggu sampai Appa Suho kembali dari Amerika."

~oooOOOooo~

"Maaf ya bajunya tidak ada yang cocok untukmu." Seru Kris, saat melihat penampilan Suho yang kini berbalut bajunya yang kebesaran ditubuh Suho.

"Gwencana, aku juga lupa, seharusnya aku kesini membawa baju. Tapi, tidak apa-apa baju ini lucu. Hmmm, dimana-mana selalu ada baumu Kris." Suho menciumi baju lengan panjang milik Kris.

Kris terkekeh reyah melihat tingkah Suho, "Sepertinya kau suka sekali dengan bauku Suho-ya."

Suho mengangguk antusias, "Entah aku kenapa, yang jelas Baumu itu menyenangkan Kris."

Greb~

Dengan refleks Kris merengkuh Suho dalam pelukannya, suho tentu saja terkejut dengan perlakuan Kris yang tiba-tiba seperti mencoba berontak, namun tenaga Kris jauh lebih kuat dari Suho sehingga mampu menahan rontaan Suho.

"Kris."

Kris mengelus lembut punggung Suho, membuat Suho berhenti memberontak dan menikmati kehangatan dari pelukan yang Kris berikan, "Bagaimana? Apa kau suka bauku?"

"Iya." Jawab Suho jujur, Kris tidak tau saja saat ini ada semburat merah muda menghiasi wajah Suho. "Kau hangat juga ternyata, Kris."

"Apa kau suka kupeluk, emm?" tanya Kris yang kini mengelus rambut lembut Suho.

"Iya, kau nyaman Kris." Suho memejamkan matanya dan menyamankan tubuhnya didada bidang Kris.

"Suho-ya ... "

"Emmm ... "

"Aku mencintaimu."

Suho langsung membuka matanya dan melepas pelukan Kris, " MWO?! kau bilang apa Kris?"

Kris tersenyum dan menangkum kedua pipi Suho, "Aku mencintaimu Suho-ya, maukah kau menjadi kekasihku? Tidak, maukah kau menjadi pendamping hidupku selamanya?"

"Ini lamaran Kris?"

Kris mengangguk penuh keyakinan, "Kau bisa menyebutnya lamaran, tapi kalau kau tidak bisa menerimanya juga tidak apa-apa. Aku hanya ingin mengungkapkan apa yang aku rasa selama ini padamu, Suho-ya."

Suho memegang kedua tangan Kris yang masih menangkup pipinya, "Kris, kau tau kan aku sudah mempunyai tunangan."

Kris lagi-lagi mengangguk, "Aku tau, berarti jawabanmu tidak kan? Aku sudah tau kalau jawabannya pasti itu."

Chu~

Suho buru-buru menarik kerah kemeja Kris dan memberi si jangkung itu sebuah kecupan, "Dasar Pabbo, aku belum memberi jawaban kau malah sudah menjawab sendiri."

"Suho-ya ... "

Suho mengangguk dan memberi senyum Angelic-nya pada Kris, "Iya, aku terima lamaranmu."

"T-tapi, tunanganmu itu?" tanya Kris yang masih belum sadar dari keterkejutannya saat Suho tiba-tiba menciumnya tadi.

"Aku tidak mencintainya lagi Kris, dulu memang aku mencintainya tapi semenjak dia pergi begitu saja ke Amerika tanpa memberiku kabar sama sekali saat itu juga cintaku sudah pergi untuknya. Mungkin, sekarang waktunya aku membuka hatiku untuk orang lain." Jelas Suho.

GREB~

Kris kembali merengkuh Suho dalam pelukannya, "Terima kasih, terima kasih sudah mau menerimaku, Suho-ya."

"Iya, Chagi-ya. Tapi ... "

Kris melepaskan pelukannya, "Tapi, apa baby?"

"Kau harus meyakinkan Appa-ku nanti agar dia mau menerimamu menjadi menantunya dan membatalkan pertunanganku dengan Chanyeol."

Kris mengangguk dan memeluk tubuh Suho kembali, seakan-akan si mungil itu akan pergi darinya jika tidak dia peluk. "Pasti, pasti aku akan meyakinkan Appa-mu, Baby Ho."

Kris melepas pelukannya didekatkan wajahnya kearah wajah Suho, ditekan bibirnya kebibir Suho. melumatnya lembut enuh perasaan. Suho mengalungkan tangannya keleher Kris, membalas setiap lumatan yang diberikan Kris padanya. Tanpa Kris dan Suho sadari ada dua pasang mata yang sedaritadi melihat kegiatan panas mereka.

"Eomma, kenapa mata thehun ditutup?" tanya seorang anak kecil berumur 10 tahun yang matanya ditutup dengan tangan Eomma-nya.

"Sehun tidak boleh liat, Sehun masih kecil."

"Tapi kan thehun ingin liat, Eomma. Lepathkan tangan Eomma."

Eomma Kris melepaskan tangannya yang menutup mata anaknya itu, "Sehun dengar Eomma, Sehun belum saatnya melihat itu."

"Kenapa Eomma?"

"Karena itu bukan untuk dilihat anak kecil seperti Sehun, Sehun mengerti?"

Sehun kecil mengangguk, "Iya Eomma thehun mengerti."

"Ahhh Kriss ... jangan.. Ahhh .. itu geli ahhh ... ahhh ... "

"Eomma, kenapa thuho hyung menjerit kesakitan seperti itu? tolong dia Eomma, ayo Eomma."

"Aishhh, dasar anak mesum itu."

BRAKKK

Eomma Kris mendobrak pintu kamar anaknya, Kris dan Suho seketika langsung terlonjak kaget bukan kepalang. Saat ini posisi Kris sedang menindih Suho, dengan Suho yang dadanya sedang dijelajah oleh lidah nakal Kris.

"YAA! Apa yang sedang kalian lakukan? Eomma tau kalian berpacaran, tapi belum saatnya kalian melakukan itu." nasihat Eomma Kris.

"Benel tuh." Sehun meng-iyakan ucapan Eomma-nya, seketika itu Sehun diberi deathglare oleh Kris.

"Sudah, Eomma takut kalau Suho didekatmu Kris terjadi hal yang tidak diinginkan."

"Eomma, apaan sih, aku tidak melakukan hal-hal yang aneh dengan Suho."

PLAKKK

Satu jitakan mendarat mulus dikepala Kris, "Eomma, Appo."

"YA! Bodohmu itu tidak hilang-hilang dari dulu Kris, menjilati dada anak orang apa itu namanya tidak melakukan apa-apa, Eoh?"

"Sakit ya chagi?" tanya Suho sambil mengusap kepala Kris lembut.

Kris mengangguk manja, "Iya Chagi, ini sakit."

Eomma Kris dan Sehun hanya bisa menggelengkan kepala mereka melihat itu, "Aiisshh, hari ini kalian menikah saja, siapkan diri kalian."

"MWO?! MENIKAH? HARI INI? ANDWEEEEEE ... "

#

#

#

*** TO BE CONTINUED ***

*** © Prince Hadhi ESP ***

#

#

#

READERS Annyeong !

Maaf ya Chapter ini lama sangatttt ...

Saya ada kegiatan Kampus jadi gak sempet ngetik FF ...

Maaf ya ...

Gimana dengan Chapter yang ini?

Apa kalian puas?

Semoga puas ya ...

Oke,

Terima kasih yang sudah berkenan membaca ...

Terima kasih yang sudah Riview ...

Terima kasih tidak menjadi SILENT READERS ...

Maaf buat Review-nya yang gak bisa saya balas satu-satu tapi saya selalu membacanya kok .. heheheheehe

Jangan bosen review ya ...

Review kalian Itu yang selalu membuat saya semangat melanjutkan FF ini ditengah kesibukan saya ...

Tunggu kelanjutannya ya ...

Annyeong ...