Reviews for Cerita Semalam
Fei Mei chapter 1 . 4/21/2017
Astaga Fei baca ini rada menganga karena kosakatanya cetar sangat, berasa baca novel sastra. Keren keren keren.
Shioko-chan chapter 1 . 8/11/2011
Mantabbb senpai!Gaya tulisannya kayak novel Indo kualitas tinggi ajah!

Tapi entah kenapa aku bisa tebak kalau kotak itu berisi sisir...

Tetangganya menyebalkan sekali!

Rima rimanya kereeen senpaiiiii!

Er,kalau gak salah,Ammy,Tsuki,dan Susan*plak*itu lahir habis Izanagi menyegel tempat masuk ke Yomi dengan batu besar,senpai...kok Izanami bisa tahu...?

Ya sudah,itu aja!Kalo pertanyaanku gak dijawab gak papa!Instant fave!Jaa~

Shioko-chan
heylalaa chapter 1 . 7/31/2011
yaampun. sumpah. diksinya mac memang selalu bagus-bagus... dan rimanyaaaa. rimanyaaa. rimanya ituuu aahhhhh. kalau baca ficnya mac serasa baca novel-novel serius karangan para penulis indo berkualitas. keren bangeeeeet :Q

errmm. tapi saya punya beberapa saran. erm, tapi kalau mac nggak suka nggak apa... dan kalau ada yang salah, mohon kasih tau saya juga? :D

- Tapi bayangan manusia [akan-ku] tetap tiada berubah. / akan-ku semestinya nggak usah dikasih tanda '-'? soalnya akanku itu bisa diganti juga jadi tentangku, kan?

- Sadarkah [Dewi-pun] punya perasaan? / nggak usah pake tanda '-' juga. dipisah aja hehe. soalnya kata yang digabung sama partikel '-pun' itu cuma kayak walaupun, biarpun, meskipun. kalau kalimat ini, apakah bisa diganti dengan kata-kata yang tadi saya sebutin? kalau nggak, berarti dipisah.

misalnya:

[sekalipun aku mati, kau akan tetap hidup.] dan [aku tak pernah menang sekali pun.]

coba diganti dengan kata walaupun.

[walaupun aku mati, kau akan tetap hidup.] dan [aku tak pernah menang walaupun.]

nah, keliatan kan kalau kalimat kedua itu nggak cocok? makanya dipisah. begitu juga dengan Dewi pun.

- Kau muncul sambil marah seperti [dulu-pun] juga aku tidak keberatan. / dipisah. alasan idem.

- [Aku-pun] terkesiap. / idem sama di atas.

- Jangan sampai ada [seorangpun] tahu akan hal ini. / idem

- Laki-laki itu sama sekali tiada menjawab [apapun]. / idem

- Yang tersimpan rapi [diantara] hamparan sutra [bewarna] merah. / diantara seharusnya dipisah jadi 'di antara'. dan bewarna, setau saya yang benar /berwarna/? atau saya selama ini salah...?

maap kalau ada yg salah atau saya terkesan nyotoy ;A; ;A;

lol. lucu juga ngebaca sikap nami yang agak manusiawi kayak gini. ermmm terus mau nanya, batari apaan sih? maklum, pengetahuan bahasa saya kurang...

terus, endingnya sweet banget asjdkjfghdhkf. ternyata nagi bisa sweet kayak gitu juga sjlksajdhass

makasih udah bikin fic ini :)
Living Chain chapter 1 . 7/30/2011
Aiiih... Kemaren saia baca fic ini tapi belum sempet review... Akhirnya sekarang sempet juga 8D

Okey, saia pengen bilang: KEREN banget. Pemilihan kata-katanya saia suka dan saia senyam-senyum sendiri ngebaca sisi 'jahil'-nya mbak Nami ini. Entah kenapa saia ngerasa hal itu cocok banget dengan karakter Izanami. Mas Nagi, kamu tuh tsundere benar, betul? /diZiodyne Dan, hmm, saia agak sedikit bingung sama tetangga mbak Nami itu, karena saia awal-awalnya mikir kalo dia tuh sebenarnya Adachi, loh. Abisnya setau saia bukannya nama 'Nami' sama 'Nagi' di Jepang itu lumayan awam, ya? Okeh emang nggak jelas pertanyaannya, tolong abaikan /plak

Fave'd! :3
Kurokaa chapter 1 . 7/26/2011
W-waah. Izanami galau gini.

Ah, ya ampun. Saya bingung mau ngomong apalagi saking terpananya.

Ugh. DEWAAA. :'DD

Selain itu, jarang kan ada yang bikin fic tentang Izanami sama Izanagi gini.

UUUH GOD JOB!

..dan, maaf review saya abal nan nggak bermutu. Habisnya, saya nggak tau bagian mana yang perlu diperbaiki. Segalanya terasa sudah sempurna.

P-pokoknya keren banget! XDD
Shaneeta chapter 1 . 7/26/2011
Senpai... Keren!