Hawa dingin yang menyambut, salju yang mulai berdatangan. Musim dingin yang sama, di waktu yang terus berjalan. Meja dan kursi yang tertata apik, aroma khas dari secangkir espresso, dan seorang pria, dengan sekeping harapan, secercah keyakinan, dan hati yang mulai mendingin persis seperti dinginnya musim yang datang.

In which Hori and Kagami are cousins, Kasamatsu is pissed, and Seirin finds themselves invaded by various pretty-boys and womanizers.

When Hori finds out Kashima is modelling...R&R please!