Anak 18 tahun menangis di depan bocah berumur 13 tahun? Buunuh saja Naruto saat itu juga./ "Mulai sekarang," Naruto berbisik rendah. "Kau akan terus melihatku." / "Naruto-kun... sentuh aku." / "Tidak... tidak..." gumamnya lemah. "Kau berhak mendapatkan wanita yamg lebih layak, Naruro."

Ya, bagi kami –aku dan suamiku-, semua ini benar-benar terlalu kolot. / "Kau mau aku jadi pria jahat yang membiarkan wantia menunggu sendirian di halte malam-malam begini?" / "Kau sering bertemu dengannya akhir-akhir ini." / "Apa aku terlihat seperti gadis remaja yang sedang galau menunggu jawaban cintanya?" / Republish, guys! Sorry kalo msh typo.

"Aku masih merindukanmu." Hinata hanya tersenyum. "Kenapa… kau masih menungguku, Hinata?" / "Aku masih merindukanmu." Kata Hinata. Mengulang dengan nada yang sama seperti Gaara. "Kenapa… kau masih menungguku, Gaara-kun?"

Hinata jelas tahu konsekuensi apa yang akan dia dapat jika sudah melebihi batas normal dalam hal intim sebuah hubungan. / Naruto benci hubungan terikat. Bahkan Hinata sempat menangis seharian saat tahu Naruto benci anak kecil dan sebuah pernikahan./ Ada curahan hati di dalem sini, hehe

Dan, jika ditanya kenapa sekarang Hinata begitu sibuk meminta untuk putus, itu mungkin karena Hinata sendiri ingin mencari perhatian Naruto yang mulai terbagi karena pekerjaanya. / Padahal populasi perempuan didunia lebih banyak daripada pria. Kenapa harus gadisnya yang diincar kebanyakan pria? / NHFD 7 2016 hehe

"Itu anakku, kan? Kenapa kau sembunyikan dariku!"/"Aku sudah tak mengingat apapun tentangmu."/Wanita itu memuja Naruto. Dan Naruto terlalu bodoh dan tak peka dengan perasaan tulusnya./Dedicated to Naruhina Fluffy Day 7 2016 #NHFD7

Kisah sederhana antara Hinata dan Itachi yang dikemas lewat cerita singkat mereka. Mau baca?

Gaara membenci wanita. Kenangan dulu yang membuatnya dewasa terlalu cepat. / Sebuah awalan yang tidak bisa Hinata lupa, walaupun nadanya terdengar tajam. / First complicated fanfic i ever made. / Sorry for unexpected story.

Sepenggal kisah dari kehidupan Nanadaime dan istri berharganya, Hinata. / . "Aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri jika kau terluka lebih dari ini, Hinata." / Ia mengeratkan pelukannya dan mengusap pelan punggung ringkih wanitanya.

Bahkan untuk seseorang yang jenius seperti Naruto butuh waktu untuk tahu arah dan maksud dari aman dan nyaman.

Itachi bukan penyuka roman picisan yang bertemakan love at the first sight. Apa itu? Itachi bahkan enggan membayangkan.

"...dengan tamparan atau... ciuman?"

"Aku hanya tidak suka kau dekat-dekat Sasuke." / "B-bukan begitu, senpai salah p-paham." / "Aku akan buka kado ulang tahunku kemarin, sekarang."

Naruto hanya tak bisa menerima keadaan dirinya yang... cacat. Ia cacat. Merasa terlalu lemah untuk sang wanita pujaanya.

Hinata hanya terlalu rendah diri untuk seseorang yang terpandang seperti Sasuke.

Ini ulang tahun Gaara. Kadonya, ya Hinata. Loh?

Kalau Hinata bisa selamat hanya dengan 10 kata dari senpai yang itu, Hinata tidak akan keberatan melakukannya. Tapi ternyata tak mudah!

Entah sial atau apa, tapi Hinata tak sengaja menumpahkan jusnya ke mobil seorang Senpai. Sialnya lagi, ia harus menggambar wajah tampan senpai-nya itu. Yang buat hinata pusing bayaran atas wajahnya...