WHITE KNIGHT ACADEMY

Disclaimer : NARUTO milik Masashi Kishimoto

Genre : Romance dengan sedikit Fighting

Pair : Naruto X Hinata

Warning: OOC, AU, SmartNaru & StrongHina

Summary : Disebuah dimensi yang bernama Knight's Territory terdapat sebuah akademi bernama White Knight Academy. Sekolah ini adalah HighSchool yang mengajarkan pelajaran dan ilmu beladiri. Terdapat murid bernama Uzumaki Naruto yang terkenal karena kecerdasannya dan pembuat strategi bertarung yang jitu. Dia menyukai gadis bernama Hinata tapi Hinata selalu menolaknya. Apakah Naruto akhirnya bisa menaklukan hati Hinata dan bagaimana dia menghadapi 4 gadis yang tergila-gila padanya?

Chapter 1 – Namaku Uzumaki Naruto!

Hari ini adalah acara kenaikan kelas dari kelas 1 ke kelas 2 dan kelas 2 ke kelas 3. Murid-murid berkumpul di aula untuk mendengar arahan dari guru dan mengikuti acara kenaikan kelas. Para murid duduk dengan rapi dan mengikuti acara sampai selesai. Acara demi acara berlanjut hingga akhirnya selesai dengan baik.

Setelah acara selesai, murid-murid segera meninggalkan aula dan beranjak darisitu. Lalu didepan pintu seorang laki-laki dengan rambut pirang jabrik telah keluar duluan dan seperti menunggu sesuatu. Tak lama kemudian dibalik pintu muncul seorang gadis berambut indigo yang cantik dengan mata amethyst yang indah. Saat gadis itu menatap pemuda itu, pemuda itu langsung menarik tangan sang gadis lalu membawanya.

"He-Hei Narunaru kau mau bawa aku kemana?", ujar gadis itu.

"Sudahlah, ikutlah Hinata-nee-san, ada yang ingin kubicarkan padamu", ujar pemuda pirang itu sambil terus menyeret gadis indigo itu.

Mereka kini tiba di taman belkang sekolah yang sepi. Maklum para siswa sudah banyak yang pulang ke rumah setelah acara kenaikan kelas. Kini pemuda itu menghadap sanga gadis dengan tatapan serius. Sang gadis bingung dengan yang dilakukan pemuda ini.

"Apa sih yang ingin kaubicarkan Narunaru, kok kayaknya serius amat sih", ujar gadis yang dipanggil Hinata.

"Hinata-nee-san sampai kapan kau akan memanggilku seperti itu? Aku ini bukanlah anak kecil lagi. Namaku Naruto! Uzumaki Naruto", ujar pemuda yang bernama Naruto.

"Iya-iya kau mengerti, tapi kamu lebih cocok dipanggil begitu, soalnya kamu masih kelihatan imut sih, hahahaha", ujar Hinata sambil tertawa kecil.

"Dasar Hinata-nee, selalu bercanda saja", ujar Naruto sambil mengembungkan pipinya.

"Lalu, apa yang ingin kau bicarakan denganku?", tanya Hinata.

"Ehm...ano..itu, kau berjanji ya akan menanggapinya dengan serius?", tanya Naruto.

"iya-iya aku janji, sudah cepat katakan", ujar Hinata.

"Ehm..ano..i-itu..nee-san, sebenarnya aku mencintaimu!", ujar Naruto sedikit tergagap.

"Hah?! Jangan bercanda kau ah, Narunaru", ujar Hinata.

"Tidak aku serius. Aku sudah menyukai nee-san sejak dulu. Hinata-nee-san adalah temanku yang paling baik hingga aku menganggapmu sebagai kakakku. Hinata-nee-san selalu melindungiku dan selalu baik padaku. Sejak itu aku mulai ada rasa cinta pada Hinata-nee. Kumohon Hinata-nee-san jadilah pacarku!", ujar Naruto.

GREBB

Hinata memeluk Naruto tiba-tiba. Naruto kaget mendapat pelukan dari Hinata.

"Naruto, aku juga mencintaimu, tapi aku Cuma mencintaimu sebagai adikku. Maaf ya aku tak bisa menjadi pacarmu", ujar Hinata.

Hinata kemudian melepaskan pelukkannya pada Naruto. Naruto Cuma diam dan menunduk.

"Hei, jangan langsung pasang muka sedih begitu dong. Semangatlah kuyakin kau bisa mendapatkan gadis yang bisa membahagiakanmu", ujar Hinata sambil tersenyum.

"Ta-tapi hanya bersama nee-san-lah aku bisa bahagia", ujar Naruto.

"Jangan berkata seperti itu. Sudahlah, aku pulang dulu ya. Jaa Narunaru", ujar Hinata.

Naruto memandangi kepergian Hinata dengan wajah sendu. Dia sudah berusaha untuk mengungkapkan perasaannya tapi akhirnya ditolak oleh Hinata.

"Tapi aku takkan menyerah begitu saja! Aku pasti bisa menaklukan hatimu Hinata-nee-san!", ujar Naruto lantang.

Sementara dibalik pohon di taman itu, ternyata ada dua gadis yang mengamati kejadian itu daritadi. Yang satu berambut pirang dengan poni dan memiliki mata berwarna ungu. Gadis yang lain berambut merah dengan mata ungu.

"Syukurlah, akhirnya Naruto-kun ditolak. Aku masih bisa untuk mendapatkan hatinya! Aku pasti akan menjadikkannya kekasihku! Iya kan Sara-chan?", ujar gadis berambut pirang.

"Eh..i-iya, Shion-chan...", ujar gadis berambut merah bernama Sara.

"Aku juga bersyukur Naruto-kun tidak jadian dengan Hinata-nee-sama...Aku masih mempunyai kesempatan untuk selalu bersama Naruto-kun...", batin Sara. Sara kemudian tersenyum senang.

"Baiklah ayo kita pulang Sara-chan, pasti kelas 2 akan lebih menyenangkan!", ujar Shion.

"Ba-baik Shion-chan", ujar Sara. Mereka berdua kemudian beranjak pergi darisitu.

SKIP TIME

Hari ini adalah hari pertama dari tahun ajaran baru. Murid-murid kini sudah banyak berkumpul di papan pengumuman sekolah untuk melihat namanya ditempatkan di kelas mana. Penempatan murid di kelas didasari dengan tes fisik dan pengetahuan. Murid-murid yang memiliki kekuatan fisik atau bertarung yang sangat hebat dan murid yang memiliki kecerdasan super ditempatkan di kelas A. Lalu untuk yang tesnya hasilnya baik ditempatkan di kelas B. Lalu yang hasil tesnya cukup ditempatkan di kelas C. Dan yang hasil tesnya paling anjlok ditempatkan di kelas D.

Banyak murid berkerumun di papan pengumuman. Dan tiba-tiba muncul Naruto untuk melihat pengumuman itu. Dan setelah dia melihat dia terlihat senang.

"Akhirnya aku bisa masuk kelas 2A. Ini bagus sekali!", ujar Naruto.

Setelah murid-murid melihat kelasnya mereka segera menuju kelasnya masing-masing. Naruto segera berjalan menuju kelasnya dan ketika dia segera memasuki kelasnya yaitu kelas 2A.

"Ohayo minna!", sapa Naruto pada teman sekelasnya yang sudah duluan masuk ke kelas.

Mereka pun membalas sapaan Naruto. Naruto banyak disenangi oleh teman-temannya karena sifatnya yang ramah dan ceria. Dia sangat populer di kalangan gadis-gadis karena ketampanan dan kecerdasannya. Banyak gadis yang sudah menembaknya, tapi semua ditolak oleh Naruto. Pasti tahu alasannya apa bukan? Naruto kini memilih bangku dan sepertinya dia lebih suka duduk di bagian belakang. Dia segera duduk di bangkunya dan ketika dia menoleh ke samping, meja sebelahnya sudah tergeletak tas, sepertinya sudah ada pemiliknya.

"Kira-kira siapa ya, teman sebangku ini? Dari tasnya kayaknya cewek deh", ujar Naruto.

Lalu setelah Naruto duduk sejenak di bangkunya, muncullah Sara dibalik pintu. Dia kaget melihat Naruto duduk di bangku itu.

"Eh Naruto-kun, di-dia duduk disamping bangkuku?", batin Sara.

Sara kemudian menuju bangkunya yang disamping Naruto. Naruto pun menatap Sara.

"Oh, Sara-chan ohayo! Jadi disini tempat dudukmu ya?", tanya Naruto.

"I-iya Naruto-kun, aku duduk disini, ta-tapi jika itu mengganggumu, aku bisa pindah ke tempat lain..", ujar Sara gugup.

"Tidak apa-apa, kau boleh duduk disini. Kau jangan malu-malu begitu, kau ini juga kan teman baikku. Ayo duduklah disini", ujar Naruto sambil tersenyum.

"Ba-baiklah Naruto-kun", ujar Sara lalu dengan kikuk duduk disamping Naruto.

"Bisa duduk sekelas dan duduk disamping Naruto-kun seperti ini..ini seperti yang aku impi-impikan..", batin Sara. Sara kemudian tersenyum tipis dengan pipi merona merah.

Naruto kemudian memulai perbicangan ringan dengan Sara. Karena sifat pemalunya, Sara seringkali berbicara tergagap dengan Naruto. Tapi Naruto terus bercerita hingga bercanda dengan Sara. Sara senang dengan hal itu.

Tak lama kemudian muncullah Shion memasuki kelas itu. Begitu melihat Naruto, dia langsung berlari menghampiri Naruto.

"Naruto-kun, akhirnya kita sekelas! Aku senang sekali!", ujar Shion lalu memeluk Naruto.

"He-hei, apa-apaan kau Shion, lepaskan aku dong", ujar Naruto berusaha meronta dari pelukan Shion.

"Ayolah Naruto-kun, aku kan sangat menyukaimu, jadikanlah aku pacarmu ya? Ya?", ujar Shion dengan nada manja.

"Sudah kubilangkan aku tidak mau. Aku masih menyukai Hinata-nee-san!", ujar Naruto.

Shion kemudian melepaskan Naruto dan memasang muka cemberut.

"Tapi kan kemarin kamu sudah ditolak oleh Hinata-senpai. Ayolah Naruto-kun, lupakanlah Hinata-senpai dan jadilah kekasihku", ujar Shion.

"Huh kau ini, begitu susah dibilangin", ujar Naruto ketus.

"Woi Naruto!"

Tiba-tiba muncul dua orang pemuda lalu menghampiri Naruto. Yang satu memiliki model rambut seperti nanas dan satunya pria gendut dengan rambut gondrong.

"Shikamaru, Chouji jadi kalian di kelas ini?!", ujar Naruto.

"Hoaam, iya, sebenarnya aku masih malas ke sekolah hari ini, masih ngantuk, tapi Kaa-san memaksaku pergi dengan kejam, jadi terpaksa aku sekolah deh..", ujar Shikamaru dengan wajah malasnya.

"Naruto, senang bisa sekelas lagi denganmu..krauk..kuharap kelas ini akan menyenangkan lagi seperti kelas satu..krauk..", ujar Chouji sambil mengunyah kripik kentangnya.

"Wah, aku senang bisa sekelas dengan kalian lagi!", ujar Naruto sambil nyengir.

KRINGGG...

Bel tanda masuk telah berbunyi, para murid segera duduk di tempatnya masing-masing. Tak lama kemudian masuklah seorang sensei dengan rambut perak jabrik dan memakai masker. Dia kemudian menyapa anak-anak.

"Ohayo, anak-anak", sapa sensei itu.

"Ohayo, sensei!", balas para murid-murid.

"Perkenalkan namaku Hatake Kakashi, mulai saat ini aku akan menjadi wali kelas 2A. Jadi kelas ini merupakan tanggungjawabku", ujar Kakashi.

"Hai, Hatake-sensei!", ujar para murid.

"Jadi, kita mulai dengan perkenalan murid satu persatu, silahkan dari yang paling depan", ujar Kakashi.

Para murid mulai memperkenalkan diri satu persatu. Setelah perkenalan diri selesai, Kakashi memberikan arahan-arahan dan pemberitahuan-pemberitahuan dari sekolah.

"Baiklah, itulah yang bisa saya sampaikan sebagai wali kelas. Karena saya harus segera menghadiri rapat dengan dewan guru maka saya tinggal dulu. Gunakan jam kosong ini untuk mengakrabkan diri dengan teman sekelas. Baiklah, saya permisi dulu", ujar Kakashi.

"Sampai jumpa Sensei!", ujar para murid. Kakashi segera keluar dari kelas itu.

Kemudian para murid segera berbincang-bincang. Para cewek-cewek berkumpul untuk bergosip. Para pria ada yang berkumpul untuk membicarakan game dan anime.

Sementara Naruto, Chouji, Shikamaru dan teman baru mereka si alis tebal Rock Lee sedang berkumpul di sudut kelas. Mereka seperti membicarakan sesuatu yang rahasia.

"Lihat kawan-kawan ini, majalah HotGirls edisi terbaru, bagaimana mantap kan?", ujar Naruto sambil menunjukkan ke kawan-kawannya majalah yang p*r*o* itu,

"Wah mantap Naruto, kamu memang kolektor majalah dewasa sejati!", ujar Chouji.

"Hussh, jangan keras-keras, nanti ada yang tahu lagi", ujar Naruto.

"Naruto, aku boleh pinjam? Nanti kukembalikan besok", tanya Rock Lee.

"Ok, alis tebal tapi jangan dirusakin ya, ini koleksiku yang berharga", ujar Naruto lalu menyerahkannya pada Rock Lee.

"Wah gadis-gadisnya mantep-mantep semua...Bikin ngiler..', ujar Rock Lee dengan mulut menganga.

Setelah itu empat sekawan itu keluar kelas untuk menuju kantin. Setibanya di kantin, kantin lumayan sepi, lalu di sebuah meja terlihat Hinata sedang duduk bersama temannya gadis dengan rambut coklat bercepol dua. Hinata kemudian menatap Naruto dan Naruto agak malu menatap Hinata.

"Hei, Narunaru kau mau makan? ayo sama-sama disini", panggil Hinata.

"I-iya, Hinata-nee-san", ujar Naruto lalu menuju meja Hinata dan duduk di hadapannya.

"Kau mau makan apa? Nanti kalian kupesankan", tanya Hinata.

"Aku makan roti yakisoba saja", ujar Naruto.

"Lalu Tenten, kau apa?", tanya Hinata pada teman di sebelahnya.

"Aku yakiniku", ujar Tenten.

Hinata kemudian segera memesankan makanan-makanan itu. Hinata kemudian menatap Naruto bingung karena Naruto terus menunduk tak berani menatap wajahnya.

"Hei, Narunaru kau kenapa? Kok nunduk terus seperti itu?", tanya Hinata.

"Ti-tidak apa-apa kok Hinata-nee-san", ujar Naruto.

"Aduh kenapa aku bisa segugup ini sih berhadapan dengan Hinata-nee-san...", batin Naruto.

Sementara tiga kawan Naruto yang duduk di meja belakang Naruto mulai tertawa cekikikan melihat Naruto yang mati kutu di hadapan Hinata.

Kemudian makanan itu telah disajikan di atas meja. Mereka segera melahap makanan itu.

"Lalu, Narunaru, kamu masuk di kelas mana?", tanya Hinata.

"A-aku masuk di kelas 2-A", ujar Naruto.

"Souka, pasti karena kejeniusanmu itu. Kamu memang anak yang pintar ya Narunaru", ujar Hinata.

"Nee-san sendiri pasti masuk kelas 3A bukan?", tanya Naruto.

"Tentu saja Uzumaki, Otou-san Hinata kan pemilik sekolah ini, tentu saja dia akan masuk kelas A", ujar Tenten.

"Benar, Tenten-senpai", ujar Naruto.

Tiba-tiba terjadi keributan di koridor sekolah. Smeua murid berlari-lari menuju halaman sekolah. Naruto dan lainnya terkejut melihat hal itu.

"Hei, ada apa ini, kenapa ada ribut-ribut seperti ini?", tanya Naruto.

"Ayo kita juga melihat apa yang terjadi", ujar Hinata.

Mereka pun segera beranjak dari kantin dan menuju sumber keributan itu.

Sesampainya di halaman sekolah banyak sekali kerumunan murid yang seperti menonton sesuatu. Naruto dan lainnya segera menanyai salah satu murid.

"Hei, apa yang sebenarnya terjadi, kenapa berkerumun seperti ini?", tanya Naruto.

"I-itu, ada murid dari Black Knight Academy yang menantang kita bertarung", ujar murid itu.

"Apa?!", ujar Naruto kaget lalu menerobos kerumunan.

Naruto kemudian sampai di kerumunan paling depan. Dia terkejut melihat yang dihadapannya. Para senpai-nya yang kelas tiga bertarung dan dihajar babak belur oleh dua orang siswa dari Black Night Academy.

"Apa Cuma segini kemampuan kalian. Memalukan, kalian tidak pantas menyandang nama Knight Academy. Penuh dengan orang lemah!", ujar pemuda dengan rambut biru terang dengan gigi-gigi yang runcing.

"Mereka lemah", ujar pemuda berbadan besar dengan rambut berwarna orange dengan mata orange.

"Hei kalian! Kami masih belum kalah!", ujar murid kelas 3 yang masih bertahan.

Mereka bertarung dengan sengit. Pemuda berambut orange memukul dan menendang para murid kelas 3 itu dengan keras hingga terpental sedangkan pemuda berambut biru dengan gigi runcing memukul mereka dengan pedang besarnya. Para murid kelas 3 itu semua telah terkapar tak berdaya.

"Wahahaha, ada lagi yang ingin melawanku?! Kalian takkan bisa mengalahkanku Houzuki Suigetsu dari Black Night Academy, benar kan Juugo?", tanya pemuda begigi tajam bernama Suigetsu.

"Hn, Suigetsu", ujar pemuda berambut orange yang disebut Juugo.

"Kalian berani-beraninya membuat keributan disini berandalan dari Black Knight! Kalian mau cari gara-gara ya?!", ujar Hinata geram.

"Kami disini, Cuma ingin mengetes kemampuan kalian White Knight, tapi sepertinya murid-murid kalian lembek semua. Payah!", ujar Suigetsu dengan senyum meremehkan.

"Beraninya kalian mengejek kami seperti itu! Kuhabisi kalian!", ujar Hinata lalu maju menyerang.

DAKK...

Pukulan maut Hinata dihentikan seseorang. Gadis berambut pirang pucat dengan mata aquamarine berhasil menahan pukulan Hinata dengan tangannya. Mereka berdua kemudian mundur.

"Lama tak jumpa Hyuuga Hinata..", ujar gadis pirang itu.

"Kau, Yamanaka Ino!", ujar Hinata kaget.

"Apa kemampuanmu masih sama seperti kita bertarung dulu, sang Dewi Perang dari White Knight Academy, aku meragukan itu...", ujar Ino dengan senyum meremehkan.

"Jangan meremehkanku, White Lilac brengsek!", ujar Hinata.

"Aku tak berniat bertarung denganmu disini, kami datang ingin menyampaikan sebuah pesan pada kalian", ujar Ino.

"Apa itu?", tanya Hinata.

Kemudian muncullah seorang pria dengan rambut hitam lurus dengan mata onyx disamping Ino tiba-tiba. Dia memamerkan senyum khasnya. Murid-murid White Knight itu kaget melihat orang itu.

"Di-dia si pelukis ekstrim dari Black Knight Academy, Shimura Sai!", ujar para murid.

"Hai semuanya, ternyata aku terkenal juga ya", ujar Sai dengan senyum khasnya.

"Sai-kun, kenapa datangnya lama sekali?", tanya Ino.

"Maaf Ino-chan sayang, aku sedikit ada urusan, tapi kan sekarang kan aku sudah ada", ujar Sai.

"Huh kau ini", ujar Ino dengan muka cemberut.

"Lalu sebenarnya apa tujuan kalian kesini?!", tanya Hinata.

"Oh itu, lebih baik disampaikan oleh ketua kita", ujar Sai.

Kemudian muncullah seorang pemuda dengan rambut raven dengan mata onyx. Pemuda tampan dengan tatapan yang tajam. Semua murid White Knight kembali kaget melihat pemuda itu.

"Di-dia Uchiha Sasuke. Anak dari Uchiha Fugaku pemilik Black Knight Academy!", ujar para murid.

Naruto terbelalak juga melihat Sasuke.

"Sa-Sasuke...", gumam Naruto.

Sasuke kemudian berjalan mendekati kerumunan dan berlari tiba-tiba.

BUAKKH

"Ohokk!"

Naruto terpental setelah mendapat pukulan di perut secara tiba-tiba dari Sasuke. Naruto tersungkur dan berusaha untuk berdiri lagi.

"Lama tak berjumpa, teman lamaku, Uzumaki Naruto", ujar Sasuke.

"Sasuke, kau...", ujar Naruto sambil merintih.

"Sepertinya kau masih lemah seperti dulu, Cuma mengandalkan otakmu yang encer itu", ujar Sasuke dengan senyum meremehkan.

Naruto kemudian kembali berdiri sambil memegangi perutnya yang masih sakit dipukul Sasuke.

"Sasuke, ternyata benar kau masuk Black Knight Academy..", ujar Naruto.

"Ya, dan sebagai teman lamaku bagaimana kalau kita bertarung sedikit untk menunjukkan kemampuan kita masing-masing?", tanya Sasuke.

"Baiklah kalau itu maumu!", ujar Naruto lalu mengambil pedang kayu pendek dari balik bajunya.

"Kaupikir bisa mengalahkanku dengan benda seperti itu? Jangan bercanda Naruto!", ujar Sasuke lalu menarik pedanngya dan maju menyerang Naruto.

TRANG...

Pertarungan Naruto dan Sasuke pun dimulai. Mereka bertarung dengan sengit. Sasuke dengan katana khusus miliknya sedangkan Naruto Cuma dengan pedang kayu miliknya.

"Kaupikir ini pedang kayu biasa, ini dilapisi baja didalamnya, jadi takkan mudah patah!", ujar Naruto.

"Souka..tapi bagaimana kalau kupakai ini..ELECTRIC WAVE!", ujar Sasuke lalu kemudian pedangnya mengalirkan listrik hingga dapat memotong pedang Naruto. Naruto jadi lengah dan akhirnya Sasuke dapat menendang pipi Naruto hingga Naruto terpental. Sasuke kemudian menghampiri Naruto dan menodongkan pedangnya.

"Kau masih lemah Naruto. Sama seperti dulu. Kau takkan mampu mengalahkan aku", ujar Sasuke.

"Sasuke kau...", ujar Naruto.

"Dengarkan ini baik-baik ya seluruh siswa White Knight Academy! Kami murid-murid dari Black Knight Academy menantang kalian untuk bertarung untuk menunjukkan akademi mana yang paling kuat. Pertarungan akan dilaksanakan setelah ujian semester berakhir! Jadi persiapkanlah diri kalian baik-baik!", ujar Sasuke lantang

"Kau harus berlatih sungguh-sungguh Naruto, kau tak mau kan mati konyol di tanganku?", tanya Sasuke dengan senyum meremehkan.

"Aku takkan kalah darimu Sasuke! Aku akan menjadi lebih kuat dan akan mengalahkanmu! Kami White Knight Academy akan mengalahkan kalian!", ujar Naruto dengan lantang.

"Aku tunggu itu Naruto, tapi bersiaplah untuk kalah", ujar Sasuke kemudian berbalik.

"Semuanya Jaa ne! Sampai jumpa di medan pertarungan!", ujar Sai.

"Aku menantikan pertarungan denganmu Hinata!", ujar Ino.

"Aku juga Ino!", ujar Hinata.

"Dadah, orang-orang lemah, kami pasti akan menghabisi kalian semua!", ujar Suigetsu.

Orang-orang dari Black Knight Academy pun beranjak dari tempat itu.

Hinata kemudian menghampiri Naruto.

"Narunaru, kamu tak apa-apa?", tanya Hinata cemas.

"Tak apa-apa kok Hinata-nee, Cuma luka sedikit", ujar Naruto.

"Ayo kita segera ke UKS dan melaporkan ini pada sensei", ujar Hinata.

"Sasuke aku pasti akan mengalahkanmu dan membawamu kembali ke jalan yang benar...", batin Naruto.

To Be Continued...

Halo, minna-san, para readers dan reviewers yang masih setia dengan fanfiction. Saya Marvelous-chan kembali lagi dengan cerita baru dengan judul White Knight Academy. Ini Fic ke-6 saya. Fic bergenre Romance dengan adegan-adegan fighting ini mengangkat pair NaruHina lho. Jadi bagi para NaruHina Lovers kuharap bisa menikmati fic ini. Sebelumnya aku mau bilang fic ini juga ini akan berhubungan dengan ending dari fic-ku Samurai Force. Jadi tunggu aja bagaimana kelanjutannya...

Jadi, readers sekalian, pastikan kalian mengklik review di bawah. Saran dan kritikan dari readers sekalian sangat bermanfaat bagi author untuk mengembangkan cerita. Jadi,

REVIEW PLEASE?

ARIGATOU GOZAIMASHITA!