Hai minna, author gaje nongol lagi, sebenernya ini fic udah lama ada di document manager, tapi belum ke publish juga, yosh ini dia fic baru saya dengan genre Adventure yang pertama, aku harap kalian suka.. yosh langsung aja ke cerita...


Naruto

Disclaimer : M.K

every story has a final

By: Koura Fukiishi

Warn: Gaje, aneh, typo, strong Naru (maybe) semi canon, OC, OOC.

If you do not like this story please press the back

cerita ini terinspirasi dari Manga dan Anime Naruto


"Lapor Hokage-sama, Naruto kini berada di rumah sakit Konoha dia sedang dalam keadaan kritis karena luka yang dideritanya." lapor seorang ANBU bertopeng kucing.

"Apa? Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya Hiruzen selaku Hokage yang memimpin.

"Maaf Hokage-sama, saat warga menyerang saya dan Inu sedang berada di gerbang utara Konoha hingga kami mendengar suara riuh dari suatu gang buntu dan menemukan Naruto terluka parah." ucap ANBU neko menjelaskan

"baiklah, aku akan langsung ke sana. Terimakasih Neko" ucap Hiruzen mencoba setenang mungkin.
Setelah ANBU itu menghilang, Hiruzen langsung shunshin ke rumah sakit Konoha.

.

.

.

*mindscape Naruto*

"uh, dimana ini?" ucap Naruto, dia melihat sekeliling namun yang dilihatnya hanya kegelapan.

"aku tidak suka tempat ini, atau mungkin aku sudah mati?" ucapnya dengan nada lirih, lalu ingatannya beralih sesaat sebelum kegelapan ini menjemput.

Disaat dia sedang keluar apartemen ingin membeli kue kecil untuk hari ulang tahunnya ini, lalu ingatannya beralih saat Naruto sampai di toko dan dia diusir dengan tubuh didorong sehingga menubruk seorang anak kecil hingga jatuh, dimarahi ibu anak tersebut, pikirannya beralih lagi saat kemudian lari dengan warga yang mengejar hingga warga mengepungnya di gang buntu dan melemparinya batu dengan ukuran yang lumayan besar, salah satu batu itu mengenai kepalanya hingga akhirnya dia jatuh dalam kegelapan.

"hiks, bahkan dihari ulang tahunku yang ke lima aku selalu diperlakukan tidak adil." air mata turun membasahi pipi tan yang chuby itu.

Lalu di depannya muncul dua pusaran, dari dua pusaran itu muncul dua sosok mahluk aneh menurut Naruto

"si-siapa kalian?" tanya Naruto gugup.

"Hai Naruto, namaku Rem, aku adalah Dewa Kehidupan." kata sosok yang memiliki tubuh bewarna putih dengan corak biru (bayangin aja Rem di Anime Death Note)

"Aku Ryuk Dewa Kematian, khu..khu..khu" ucap sosok bewarna ungu gelap kehitaman (bayangin aja Ryuk di Anime Death note).
'glek, apa aku benar sudah mati?' tanya Naruto didalam hati.

"hei, kenapa kau menangis Naruto?" ucap Rem

"kenapa para penduduk desa tidak menyukaiku dan menyebutku monster?" tanya Naruto.

"heh, bukan kami yang harus menjelaskannya, tapi saksi dan pelakunya." ucap Ryuk sakarstik

"lalu? siapa yang harus menjelaskannya?" tanya naruto lagi.

kemudian Rem menjentikan jarinya kemudian di kanan kiri Naruto terdapat obor yang menyala. Naruto memicingkan matanya saat di depannya terdapat sebuah jeruji besi, dan di tengahnya terdapat tulisan kanji 'fuin'.

"Errr, Rem-sama, Ryuk-sama, apa yang di dalam situ?" tanya Naruto dengan sedikit nada ketakutan.

Bukannya menjawab Rem malah tersenyum sedangkan Ryuk tertawa mengerikan.

Lalu di dalam jeruji itu muncul rubah berekor sembilan.

Naruto yang melihatnya terpukau dengan mata membesar dan berbinar-binar.

"khu..khu..khu, lihat siapa yang datang, Naruto Jinchuriki milikku dan...siapa kalian? ucap kyuubi

"Aku Rem, dan dia Ryuk, kami adalah Dewa." ucap Rem memperkenalkan diri.

kyuubi terpengangah, kemudian dia bersujud.

"maafkan atas kelancangan hamba, Rem-sama, Ryuk-sama." ucap kyuubi dengan nada tulus.

"Errr, apa kau kyuubi? lalu dimana kita? apa benar aku sudah mati?" ucap Naruto bertubi-tubi.

"khu..Khu..Khu..Hahahaha" tawa kyuubi dan Ryuk bersama, membuat Naruto dan Rem sweetdroped.

"Hei Kyuubi, bisakah kau bertitahu kebenarannya?"ucap Rem

"Ha'i, Rem-sama, begini Naruto, kau ada di alam bawah sadarmu, aku adalah kyuubi yang disegel oleh yondaime hokage lima tahun yang lalu, dan kau belum mati, kau hanya berada diambang hidup dan mati yang artinya kau koma." jelas Kyuubi

"ohh, pantas saja mereka memanggilku monster." ucap Naruto dengan sendu.

Kyuubi yang melihat itu merasa kasihan dan akhirnya memulai ceritanya tentang jinchuriki pertama, kedua hingga alasan kenapa dia di segel kedalam tubuh Naruto. (#aku malas ngeflashback)

"hiks, jadi begitu, ayahku adalah yondaime hokage, dan aku yang sebenarnya pahlawan desa?" ucap naruto dengan lirih.

"lalu, untuk apa Dewa berada di alam bawah sadarku?" ucap naruto melupakan bahwa sesaat yang lalu dia sedang sedih.

"ahh, akhirnya kau tanyakan juga hal itu, khu..Khu..Khu" ucap Ryuk dengan sedikit jawsdrope

"begini Naru, kami berdua di utus tetinggi Dewa untuk menjagamu dan melatih rohmu menjadi shinobi dewa di pulau gunung Olympus." ucap Rem

"benarkah? Tapi apa aku akan mati?" ucap naruto dengan nada keraguan

"kau tidak akan mati, lagipula kau sedang koma." ucap Rem

"Kalau begitu kapan kita mulai?" tanya Naruto dengan mata berbinar.

"kita bisa mulai, sekarang bocah." ucap Ryuk lalu membuat jalur perpindahan dengan menggunakan pusaran air.

"kau siap?" tanya Rem.

"tapi apakah kyuubi akan ikut?" tanya Naruto balik.

"tidak bocah, kau tahu sendiri aku sedang di segel, sudah aku mau tidur, selamat bersenang-senang." ucap Kyuubi dengan nada riang gembira (?)

"yosh, aku siap,." ucap Naruto.

Lalu pusaran itu menyerap Naruto dan dua Dewa itu pergi dari raganya menyisakan kesunyian di tubuhnya.

*out of mindscape*

.

.

.

Dilain tempat, tepatnya di Rumah sakit Konoha, dan di salah satu ruangan di situ, tampak beberapa perawat panik.

"gawat keadaannya melemah, Misa, panggil Biwako-sama!."

"ha'i" ucap salah satu perawat di situ.

*Beberapa saat kemudian

"bagaimana kondisinya?" tanya Hiruzen kepada istrinya.
"Naruto, dia mengalami koma. Kita tinggal menunggu perkembangannya." ucap Biwako
"kapan dia akan sadar?" tanya Hiruzen.
"entahlah anata, aku tidak tahu mengingat kondisinya yang belum terlalu stabil." jelas Biwako.
Jawaban Biwako kontan menohok Hiruzen, pasalnya Naruto sudah ia anggap sebagai cucu sendiri.
'Minato, Kushina, maaf aku tak bisa menjaga dan merawat anak kalian dengan baik dan benar.' batin Hiruzen, dia belum diperbolehkan melihat naruto karena keadaannya kurang stabil, akhirnya Hiruzen memutuskan kembali ke Hokage Tower untuk menyelesaikan pekerjaannya.

*skip time*

1 tahun kemudian

"Yosh, akhirnya selesai juga." ucap seorang anak berumur 6 tahun, dengan meninju udara.

"Baiklah Naruto, sekarang saatnya kau kembali." ucap seorang Dewa bertubuh putih dengan corak biru.

"eh? Hanya aku?" tanya anak yang di panggil Naruto

"tentu saja bocah..Khu..Khu..Khu."

"Chk, bisa kau hentikan tawa mengerikanmu itu?! Aku merinding mendengarnya." ucap Naruto sambil mengelus-elus tengkuknya.

"Nah Naruto, sebelum kau pergi kami ingin kau menandatanganni kontrak kuchiyose dengan para penghuni pulau ini yang sudah membantu latihanmu, caranya tulis namamu dengan darahmu disini lalu berikan cap lima jarimu di bawahnya." ucap Rem lalu memberikan scrol kontak kuchiyose.

Naruto menuruti perkataan Rem, setelah itu dia mencobanya dengan merapal segel tangan.

"Kuchiyose no jutsu" ucap Naruto, bersamaan dengan itu, muncul seekor Griffin yaitu burung elang bersurai singa dan berkaki singa dengan ukuran tubuh yang besar.

"siapa yang telah memanggilku?" ucap Griffin tersebut.

"err, ano itu aku, Uzumaki Naruto." kata Naruto dengan memperkenalkan diri.

"ohh, jadi kau bocah, baiklah kau ku terima menjadi pemanggilmu, karena aku yakin kau dapat menggunakan kontrak ini dengan baik dan namaku Fakushi,." ucap Griffin bernama Fakushi itu.

"ya, Fakushi-san, aku akan menggunakan kontrak ini dengan baik." ucap naruto dengan nada gembira.

"ehem, baiklah Naruto saatnya kau pergi, tapi sebelum itu kami masih memiliki hadiah untukmu. Sekarang tutup matamu." Menurut perkataan Rem, Naruto langsung menutup matanya.

Rem mengangkat tangannya dan meletakan di depan mata Naruto yang tertutup.

"sekarang buka matamu perlahan." mendengar kata Rem Naruto segera membuka matanya.

"wow, ada apa ini? Kenapa aku melihat kalian melambat? Dan aku bisa melihat chakra dan aku bisa melihat organ dalamku sendiri? Kyaaa ada apa dengan mataku!" Naruto berteriak dengan ekspresi ketakutan. Hal itu membuat mereka yang berada di sekitarnya sweetdrop akut.

"Naruto, itu adalah penglihatan dewa, kemampuannya seperti Byakugan milik klan Hyuuga dan Saringan milik klan Uchiha. Dan kau bisa menggunakan kekuatanku yaitu menghidupkan sesuatu yang mati, namun kau harus belajar menggunakannya, karena hal itu tidaklah mudah. kau juga jangan menggunakan kekuatan itu sesuka hati karena kekuatan itu akan berefek fatal bagi alam apabila kau tak bisa mengendalikannya. dan kau kini dapat memegang penuh atas alam, kau bisa membuat suatu jutsu tanpa segel tangan, namun kau harus menyembunyikan kekuatanmu, gunakan kekuatanmu saat kau sedang terdesak, untuk sementara gunakanlah segel tangan saat kau ingin memakai suatu jutsu, amengerti?" Kata Rem menperingatkan.
"ya, aku akan menggunakan kekuatan itu jika aku benar membutuhkannya." ucap Naruto serius.

"hei bocah aku juga punya hadiah untukmu" ucap Ryuk

Lalu Ryuk membungkuk, meletakan telapak tangannya di tanah.

Seketika, tanah disekitar Ryuk bersinar kuning dan perlahan merasuk kedalam tubuh Naruto.

"Naruto, kini kau juga memiliki pertahanan tubuh sepertiku, mengingat kau sering terluka akibat para warga Konoha yang selalu menyiksamu, kini kau tak akan mudah terluka, dan gunakan kekuatan kami sebaik mungkin, kini waktunya kau sadar, saat kau membuka mata maka memori tentang cara mengendalikan kekuatan kami akan langsung berada di ingatanmu, pesanku, jadilah shinobi yang hebat, dan pergunakan kekuatanmu dengan baik. Jangan jatuh dalam lubang kebencian, selamat tinggal Naruto."

"Terima kasih, Rem, Ryuk, aku akan mempergunakan kekuatan dan hasil latihanku di sini dengan bijak. Sayonara.." dengan ucapan perpisahan Naruto langsung terhisap kedalam pusaran hingga akhirnya dia muncul di depan gerbang milik Kyuubi.

"Hai, Kyuubi, lama tidak bertemu." ucap Naruto dengan nada riang.

"heh, kau sudah kembalio bocah? Bagaimana latihanmu?" tanya Kyuubi

"berjalan dengan baik kyuubi, baiklah aku akan bangun sekarang." ucap Naruto

Hening...

Hening...

Hen...

"hei Kyuu, bagaimana caranya aku bangun?" tanya Naruto

"dasar bodoh, kau tinggal berkonsentrasi untuk bangun..!" ucap kyuubi dengan sedikit sweetdrop.

Naruto segera melakukan apa yang dikatan kyuubi dengan sedikit cemberut.

.

.

.

Pagi yang cerah menyinari keseharian penduduk desa Konoha, mereka merasa senang dan bahagia, berbagai perayaan terdapat di berbagai stand penjualan, di sebabkan ini adalah hari perayaan enam tahun Kyuubi telah musnah dari Konoha.

namun ada seorang pria tua yang sepertinya tidak tertarik dengan perayaan tersebut. dia lebih memilih diam sambil melihat keluar jendela ruangannya.

kemudian pria tua itu berbalik, dan melihat sebuah ranjang tempat tidur pasien. ya kini pria tua itu sedang berada di salah satu kamar inap Rumah sakit Konoha.

"Naruto, selamat ulang tahun." hening, saat dia mengucapkan selamat pada anak yang sedang menjalani perawatan tersebut. Naruto.

"Naruo kapan kau akan bangun nak? kakek merindukanmu." ucap pria tua itu kembali.

tanpa terasa air mata menetes, dan pria tua itu menenggelamkan wajahnya di lengkukan tanganya. suara isakan lirih mulai terdengar.

"Kakek?"

suara seorang anak yang selama ini ia tunggu-tunggu akhirnya mulai ia dengar.

"Na-naruto? kau sudah sadar?" tanya pria tua itu. Hiruzen.

namun Naruto tak menjawab, dia hanya tersenyum.

dengan segera dia memanggil perawat dan dokter untuk memeriksa keadaan Naruto.

*skip time*

"Bagaimana? apakah keadaannya sudah membaik?" tanya Hiruzen

"Iya Hokage-sama, keadaan Naruto sudah mulai membaik, mungkin seminggu lagi dia diperbolehkan untuk keluar rumah sakit, setelah menjalani beberapa terapi, mengingat tubuhnya yang sudah lama tak dia gerakan dan emungkinan akan sedikit kaku." jelas perawat tersebut panjang lebar.

terasa seperti melayang, hatinya yang sedih kni mulai menghangat tatkala kabar gembira yang Hiruzen terima sangat menyenangkan.

TBC

Yooo minna, maaf ya yang nunggu Fic Last Decision, saya mohon maaf, karena LCD laptop saya pecah, jadinya saya gak bisa update, padahal idenya ada di situ semua, tapi tenang ficnya akan tetap ku lanjut.

oke ini adalah fic pertamaku yang bergenre Adventure, semoga bisa di terima, soalnya aku gak pandai membuat genre adventure. saya bikin cerita ini aja juga pake refrensi baca komik Naruto dari episode 1 bahkan animenya juga..

maaaf kalau idenya aneh, akan saya jelaskan beberapa hal diatas agar kalian tidak bingung.

untuk hewan kuchiyose Naruto aku pakainya makhluk mitologi yunani, karena aku suka makhluk mitologi yang seperti itu.. hehee

untuk mata pemberian Rem atau Dewa kehidupan diatas itu doujutsu karanan aku sendiri namanya Kami no me, untuk bentuknya kayak warna mata Kyuubi cuman warnanya bukan merah tapi kuning keemasan, pupilnya juga gak vertikal, tapi malah sedikit membesar. dan untuk tubuh Naruto, dari luar tubuhnya biasa aja kalau lagi mode manusia, tapi kotrol charkanya sudah kaya kontrol chakra Tobirama, Naruto juga bisa make lima perubahan jenis chakra dan penggabungannya, tapi dia baru menguasai perubahaannya belum penggabungannya. disini Naruto gak instat godlike, tapi melalui latihan keras.. yosh, lihat aja sendiri dan tunggu kelanjutan ficnya..

maaf sebelumnya kalau diatas saya sedikit pakai Character dari Death Note tapi itu cuman selingan aja, gak bakal sering aku munculin.. hehe..

akhir kata , Review ya... ^^