Child at the Snow

Disclaimer: Masami Kurumada

Author: Istar Fantasy

Istar: "Guru aku mau Tanya…?"

Shaka: "Apa muridku yang usil…?"

Istar: "Apa benar itu hasil prediksi guru setelah meditasi kemarin…?"

Shaka: "Ya tentu saja…! Selama meditasi guru berpikir Lala, nama itu identik dengan lagu saat kita berdendang ! Makanya Guru ambil kesimpulan kalau dia tuh anak Mime !"

Istar: "Masuk diakal sih !"(tumben-tumbenan guruku realistis)

Chapter: 4

Temuan Hilda akan sosok ayah gadis kecil nan malang dari kertas dalam boneka itu membuat seisi kastil pada heboh.

"Ngaku deh… dia emang anak kamu kan ?" Tanya Freya nyekik Mime dari arah belakang.

"Sampai segitunya Freya-sama…! Awas kau Mime…!" Hagen masih nyekik Mime dari arah depan.

"Mime kalo kamu gak mau katakan yang sebenarnya…! Aku bakalan berpaling ke Sorento…!" Freya mulai nangis.

Kali ini Hagen kebingungan karena Sorento gak ada disana jadi gak bisa dicekik.

Hilda: "Lah koq…? Tipenya Freya jadi pemusik…?"

Mime yang dicekik dari dua arah depan dan belakang gak bisa berontak malah nyaris mati kaku dengan lidah menjulur keluar.

"Woy… woy… berhenti woy…!" Siegfried berusaha menolong Mime yang badanya sudah mulai berubah warna menjadi biru.

"Kasihan Lala… entar jadi anak yatim !"

Bukannya melepaskan cekikannya, mendengar ucapan Siegfried itu Freya justru semakin menjadi-jadi. Tentunya hal itu juga diikuti oleh Hagen yang turut terbakar.

"Berhenti woy… Mime dah jadi Smurfs tuh…!" Teriak Bud yang membandingkan warna tubuh Mime dengan tokoh animasi Smurps.

"Bukan Smurfs… tapi Avatar…!" Balas Syd yang merasa tubuh biru Mime lebih mirip mahluk-mahluk difilm Avatar.

"Smurfs…!"

"Avatar…!"

"Smurfs…!"

"Avatar…!"

Adu debat antar saudara kembarpun terus berlangsung hingga membuat Thor kebingungan.

"Stop… stop…! Gak perduli dia itu Smurfs atau Avatar yang penting sekarang gimana tu nyelamatin siMime…!" Teriak Thor kesal sama keduanya.

Sesaat Thor langsung berpaling kebelakang.

"Eh Alberich… Smurfs sama Avatar itu apa sih…?" Bisik Thor yang sebenarnya penasaran apa itu Avatar dan Smurps pada Alberich yang sudah kembali duduk santai disofa.

"Iya gue juga jadi penasaran…?" Sambung Fenrir yang juga kepengen tahu tentang Smurfs dan Avatar.

Sesaat tampak Hilda bengong seorang diri melihat Mime yang masih dicekik Hagen dan Freya juga Siegfried yang mencoba menolongnya. Disebelah mereka sikembar sedang berdebat mengenai Avatar dan Smurfs. Sementara disudut lain ada Alberich yang sedang menjelaskan mati-matian kepada Fenrir dan Thor tentang apa itu Smurfs dan Avatar yang tengah diperdebatkan Syd dan Bud.

"Diaaaaaaaaammmmm…..!"

Teriakan superior Hilda sukses membuat mereka terdiam tak bergerak, tak bersuara dan tak berkedip.

"Ada apa koq ribut…!" Lala yang baru saja bangun masuk keruangan itu sambil menyeret boneka minionnya.

"Lala… kami sudah tahu siapa ayah kamu…!" teriak Thor menyingkirkan Fenrir yang didorongnya hingga membentur tembok dan Alberich yang sampai jatuh kebelakang jumpalitan dengan sofanya.

"Yang benar…?" Lala senang ayah yang dia cari sudah ditemukan.

"Ya ini dia…!" Lanjut Hagen nunjuk kemahluk yang sejak tadi dicekiknya.

"Hah… jadi papanya Lala mahluk luar angkasa…?" Lala merasa asing dengan mahluk biru yang dilihatnya hari ini.

"Tuh kan lebih mirip Avatar…!" Perkataan Lala rupanya seketika menyiratkan bahwa Syd menjadi pemenang dalam adu debatnya dengan Bud.

"Permisi…!" Teriak dari luar.

Seorang pengawal masuk dengan cepat dengan sedikit menggigil, tapi lapisan es yang menutupi badannya semalam sudah mencair.

"Ada apa…?" Jawab Freya mewakili Hilda yang kali ini nafasnya nyaris habis dipakai untuk berteriak.

"Diluar ada seorang wanita yang mencari putrinya…!" Jawab pengawal itu yang dalam sekejap membuat suasana riuh kembali.

Mereka saling berebutan untuk keluar. Bahkan si Alberich sempat keinjak-injak akibat dia jatuh setelah ketabrak yang lainnya.

"Lala…!"

"Mama…!"

Ibu dan anak itu berpelukan dengan mesranya. Malahan adegan itu sengaja diperlambat guna mendapat suasana terbaik.

"Oh itu Mamanya Lala…!" Kata Thor menangis dengan air mata yang langsung mengeras.

"Selera kamu ok juga Mim…!" Senggol Siegfried membuat Mime nyaris terpental.

"Kenapa Lala pergi sendirian mama khawatir…?" Ucap sang ibu tanpa melepas pelukan dari putrid kecilnya itu.

"Habis waktu mau ajak mama… Mamanya keselek hak sepa…"

"Sttt…..!"

Ibu itu segera menutup mulut putrinya karena tak ingin hal memalukan itu diketahui siapun. Walaupun tanpa sepengetahuannya, semua yang berada disana sudah tau akan hal itu.

"Kamu Mamanya lala…?" Tanya Hilda yang telah bisa mengatur nafasnya lagi.

"Iya… saya Lilyan… Mamanya Lala…?" Jawab sang Ibu.

"Istrinya Mime juga…?" Celetuk Hagen dari belakang.

"Wah Mime…" Ibunya Lala tampaknya memang sudah kenal dengan Mime. "Kamu disini langsing ya… Badan kamu juga biru kaya Smurfs…!" Lanjutnya sambil tertawa kecil.

"Tuh kan ternyata bener…!" Freya kembali cemberut. "Khu… khu… khu…! Alberich…!" Diapun nangis sambil memeluk Alberich.

"Haaaahhhhhh…!"

Tak perlu dijelaskan, karena sudah dapat dipastikan Alberich jadi sasaran pencekikan Hagen selanjutnya.

"Tuh kan ternyata bener…!" Kali ini Bud yang bicara. "Dia emang mirip Smurfs…!" Masih kukuh dengan perdebatannya soal Smurps dan Avatar.

"Maaf ya sepertinya kedatangan Lala sudah bikin masalah…!" Ucap Lilyan setelah mereka persilahkan tuk masuk kedalam.

"Gak apa koq kami justru senang jadi tahu sifatnya siMime…!" Hagen tersenyum lebar.

"Bukan begitu…!" Lilyan tersenyum tipis. "Sebenarnya aku dan Lala berasal dari dimensi lain…!"

"Dimensi lain…?" Semua kompak bersuara.

"Iya… didimensi itu Mime suami saya…! Tapi Mime yang disana beda yang disini apa lagi badannya yang disana lebih besar dan gak biru…!" Jelas Ibunya Lala tentang jati diri mereka yang sebenarnya.

"Kalo Thor…?" Hilda iseng nanya.

"Thor… kurus kering kerempeng…!" Jawab Lilyan polos karena tidak tahu kalo pria berbadan bongsor didekatnya adalah Thor yang ada disini.

"Alberich…? Alberich…?" Kali ini sikembar yang rebutan nanya.

"Alberich… IQ jongkok… sudah hampir 10 tahun gak naik-naik dari kelas nol kecil TK…!" Jawaban itu membuat ALberich yang disini shock berat, bagaimana bisa dirinya yang ada disana sampai sebodoh itu.

"Lalu apa yang terjadi dengan suami anda…?" Siegfried yang merasa arah pembicaraan sudah berbelok cepat-cepat meluruskannya kembali.

"Dia menghilang setelah bertempur melawan Specter…!" Jawabnya sambil tertunduk.

"Oh gitu…?!"

Sebenernya mereka gak begitu mengerti kenapa mereka yang disana bisa melawan Specter.

"Waktu ayahnya pergi Lala masih berusia 1 tahun…! Makanya Lala jadi tidak terlalu ingat soal ayahnya…!" Lanjutnya sambil mengelus-elus kepala putrinya.

"Kasian Lala…!"

Semua menangis terharu sampai tanpa sadar persediaan tisu untuk satu tahun hampir habis dan berserakan memenuhi ruangan.

"Sekali lagi maaf sudah merepotkan…!"

Setelah itu Lala dan Lilyan pulang kembali kedimensinya sendiri.

"Ternyata ditempat lain aku punya keluarga yang bahagia ya…?" Mime nangis terharu.

"Tapi akhirnya masalah ini selesai…!" Ucap Hilda menarik nafas lega.

"Juga berakhir bahagia…!" Sambung Freya yang ikut merasa lega.

Tok-tok-tok…

Suara ketukan pintu terdengar bertalu-talu.

"Ya… ada apa…?" Sahut Fenrir sambil membuka pintu.

"Diluar ada 7 anak kecil yang lagi nyari ayah mereka…! katanya ayah mereka seorang God Warrior…!" Ucap pengawal dengan tergesa-gesa.

Semua langsung membeku.

Asgardian: "Nggak lagiiiiiiiii…..!"

The End

Behind the scane

Istar: "Mati satu tumbuh seribu…! Ngomong-ngomong Hagen kalo lagi cemburu suka nyekik ya…?" (Serem)

Hyoga: "Mesti waspada ni…!"

Bud & Syd (nanya): " Jadinya mirip yang mana…? Smurfs apa Avatar…?" (Masih juga ngebahas ini)

Istar: "Mana ku tau…!"

Shaka: "Dengan begini berarti prediksiku tepat 100%…!"

Seiya: "Shaka-San… bisa prediksiin soal UN gak…?"

Shaka: "Emmm..."

Para siswa sekolah: "Bisa ya…?!"

Istar: "Sekian Fic kali ini semoga menghibur…!"

Shaka (kerepotan): "Star tolongin donk…!" (Makin banyak yang minta prediksi)

Istar (cuek): "Sampai jumpa lagi…! Mohon maaf kalo ada yang salah…!"

(Dan akhirnya guruku pun diserbu semua siswa-siswi sekolah dari seantero jagat raya yang meminta prediksi bocoran soal UN)