Child at the Snow

Disclaimer: Masami Kurumada

Author: Istar Fantasy

Chapter: 1

Salju tengah turun dengan lebatnya, inilah puncak dari musim dingin panjang di Asgard. Untuk mengatasi masalah alami ini para God warrior tengah mengadakan rapat yang dipimpin oleh Freya yang mewakili Hilda yang sedang kena flu berat.

"Nah bagaimana menurut kalian…? Apa ada yang punya usulan ?" Tanya Freya selaku pemimpin rapat.

"Gimana kalau kita adain acara penggalangan kayu bakar…!" Usul Thor yang tampak paling mencolok diantara mereka dengan baju mantel bulu tebal dan penutup telinga berwarna-warni.

"Ide bagus…! Tapi kamu aja ya yang cari kayu bakarnya sendirian…!" Kata Mime yang sesekali memetik harvanya.

Wajar aja dicuaca sedingin ini siapa juga yang mau keluar, Mareka aja yang biasanya tahan dingin lebih millih terus berada diruangan berpenghangat.

"Susah juga ni…! Mana siAlberich yang biasanya punya ide cemerlang malah molor lagi…!" Pikir Freya melototin Alberich yang ngorok keras diatas meja tanpa menghiraukan yang lainnya.

Akhirnya Freya berdiri dari kursi nyamannya sambil memegangi beberapa kertas putih bertinta biru yang merupakan hasil akhir dari rapat hari ini.

"Baiklah kesimpulannya adalah hari ini dingin sekali…"

Semua (dalam hati): "Dah pada tahu kali…!"

"Untuk membantu warga kita, kita semua akan memberikan mereka sumbangan berupa kayu bakar yang akan dicari sama si Thor…!"

Thor (dalam hati): "Tau gini mendingan gue diem aja…!"

Sesaat mereka semua cekikikan karena pada akhirnya Thor yang bakalan jadi korban akibat usulannya sendiri.

"Dan selanjutnya akan disalurkan langsung pada yang memburuhkan oleh Hagen, Fenrir….. Emmm…" Freya menarik kertas itu kebelakang yang bersambung kekertas berikutnya.

"Syd, ikan goreng… Alberich salad sayuran… dan jangan lupa jengkol goreng untuk Kak Hilda…"

"?"

Singgggggg... (hening sejenak)

Semua bengon tak terkecuali Freya yang langsung melotot dengan mata terbelalak lebar kepada kertas yang tengah dia baca itu.

"Eh… loh koq…?"

"Kyaaaaaa… Inikan daftar pesanan untuk makan malam nanti…!"

Jeritnya keras ketika menyadari bahwa telah salah membaca menu makan malam mereka yang seharusnya dia berikan kepada juru masak setelah rapat ini selesai. Dengan perlahan dia mengangkat wajah yang merah merona melihat kearah para Asgard warrior yang sweatdrop mendengar perkataannya.

Dalam hati mereka semua.

Freya: "Aduh gawat salah ambil kertas…!Malu banget rasanya...!"

Siegfried: "Apaaaa…? Jadi Hilda-sama suka makanan yang seperti itu ? Sama donk… berarti kita emang jodoh…!"

Hagen: "Berarti kentut beraroma jengkol yang tempo hari... waktu aku, Mime sama Hilda-sama berkunjung kepantai air es itu berasal dari Hilda…! Wah keterlaluan… mana waktu itu dia nuduh gue yang kentut lagi…!"

Mime: "Berarti misteri siapa yang kentut tempo hari telah terpecahkan…!"

Disaat mereka sibuk berpikir tentang omongan Freya yang keceplosan hingga sebuah rahasia besar terbongkar, tak disangka pintu terbuka, hawa dingin dari luar langsung merangsak masuk kedalam dan membuat semua secara reflex berusaha menghangatkan diri dengan memeluk satu sama lain.

"Siapa sih yang buka pintu…?" Jerit kaget dari Alberich yang terbangun dan langsung meluk Siegfried.

"Kan dingin…!" Jerit sikembar yang kini menggigil didalam mantel bulu Thor yang sebenarnya muat untuk tiga orang berukuran normal.

"Ah tidak… begini juga nyaman…!" Mime jadi yang paling beruntung karena dipeluk Freya. Itu membuat Hagen dan Fenrir yang semula berpelukan langsung misahin mereka berdua.

Dari luar masuklah seorang pengawal yang sebagian besar tubuhnya sudah terlapisi es, hanya salah satu kakinya yang masih bisa dia gerakan untuk menyeret tubuhnya masuk kedalam.

Beberapa saat dia tampak berdiri didepan Freya dan para God warrior. Mereka sempat bingung tapi sebentar mereka mengerti kalau sebenarnya orang itu sedang memberi hormat hanya saja dengan tubuh kaku akibat terlapisi es jadi tak mudah dilakukan.

Setelah itu dia kembali menyeret tubuhnya dengan kakinya yang masih bisa dia gunakan untuk mendekat kearah perapian untuk mencaikan lapisan es yang mengurungnya.

"Mamamaaf… dididilululuar… aaada… aaaanaaak… kekekecicicil… yayayang… iiingngin… bebertetemu… sasama… aaanda… sesemuua…!" Kata orang itu yang telah setengah cair sambil gemetaran didepan perapian.

Bagi yang gak ngerti: "Maaf diluar ada anak kecil yang ingin bertemu sama anda semua...!"

"Anak kecil…?"

Setelah mereka semua mengenakan pakaian lebih tebal lagi, mereka berlari keluar, disana mereka melihat seorang pengawal yang sudah beku penuh, sedang bersama seorang anak kecil. Anak perempuan itu terlihat sangat manis dengan rambut merah panjang dikepang dua, matanya berwarna hijau cerah dan berkulit putih dan dia memakai baju mantel bulu berwarna abu-abu serta sebuah boneka Minions yang sedang tersenyum dipelukannya.

Dengan perintah Freya, Thor menggendong anak itu kedalam. Sambil berjalan dengan langkah yang berat Thor masuk kedalam pelan-pelan. Bagaimana tidak berat, Thorkah menggendong tiga orang karena Syd dan Bud tetap ogah keluar dari mantelnya si Thor.

"Nak… ada apa datang kemari dihari yang sedingin ini ?" Tanya Freya sambil memberikan secangkir coklat panas pada anak itu.

"Lala mau ketemu papa ?" Jawab anak itu sambil sesekali meniup coklat panasnya yang masih mengepulkan asap.

"Lala…? Nama kamu Lala…?" Tanya Mime yang duduk santai disebelah perapian untuk menghangatkan senar harvanya yang mengeras.

"Memangnya ayah kamu kerja disini ya…?" Freya kembali bertanya pada gadis kecil bernama Lala itu.

Sejenak mereka menunggu Lala menenguk coklat panasnya yang dengan cepat dia minum sampai habis tak bersisa.

" Iya… mama bilang papanya Lala seorang God warrior disini…!"

Jawaban dari gadis kecil itu sontak membuat semua orang terperanga tak bisa bicara apa-apa hanya suara petir yang menggelegar seperti sedang menyambar dibelakang mereka walaupun sebenarnya itu berada didalam kepala mereka.

"Apaaaaaaaaaa...?"

Jerit mereka secara bersamaan setelah cukup lama terdiam karena Shock mendengar apa yang barusan dikatakan oleh gadis kecil itu.

Praaaangggggg…

"Haaaaaaah… Apaaaaaaaaa…?"

Hilda yang datang karena mendengar keributan waktu pintu tadi terbuka dan tak sengaja (atau entah sengaja) mendengarnya juga ikut kaget sampai menjatuhkan kopi hangat yang dia bawa ketika melintasi dapur.

To Be Continue

Behind the scane

Istar: "Dah lama gak bikin Fic… jadi agak lupa gimana caranya…!"

Fenrir: "Tapi kenapa harus Asgardian…?"

Istar: "Habis disini cuaca sedang dingin…! Jadi angsung kepikiran kalian ?"

Alberich: "Sesekali gak mikirin aku kenapa sih…?"

Istar: "Huh… dasar geer…!" (Nonjok muka Alberich)