Title : who is devil?
Author : Dandelion
Cast : park chanyeol , byun baekhyun , xi luhan , do kyungsoo , kim jongin , kim donghyun(boyfriend) ,member exo ,and other cast temukan sendiri .
Genre : school life , romance, friendship , BL(boys love), yaoi ,sedikit comedy putar .
Disclaimer : member exo dan lainnya milik tuhan , saya hanya pemilik ide cerita ini . jika ada kesamaan jalan cerita ,itu hanyalah tipu daya semata/hah/ . gak suka? Jangan baca. !
Summary : byun baekhyun siswa keren dan jail dan park chanyeol , seorang siswa culun dari keluarga kaya raya . dia selalu menerima perlakuan buruk dari teman-temannya . namun siapa sangka dibalik sifat culunnya itu ternyata ia adalah seorang yang …..siapa devil sesungguhnya disini?
Read more …. And you will know about this story …
Ikan luhan kejedot …. Cekidot ….
.
.
.
.
.
.
"Hei bocah culun! Kemari kau!" Seorang siswa SMA bertubuh tegap dan berwajah sangar berjalan mendekati seorang anak lelaki tinggi dengan rambut lurus dan mata nya yang terbingkai kaca mata itu terlihat ketakutan akan orang dihadapannya kini. Si preman sekolah itu tadi bersama 3 rekannya menarik paksa pergelangan tangan anak lelaki yang ketakutan itu .
" A-apa mau kalian?" Tanya anak laki-laki itu bergetar . Mengundang gelak tawa dari teman-lebih tepatnya musuh-musuhnya .
" Tentu saja uang! Si culun ini!" Teriak si preman sekolah itu sambil mendorong kepala anak itu kasar .
" A -aku tidak punya uang , Yongguk -a" ucap lelaki culun tadi dengan menundukkan wajahnnya .
" Kau mau berbohong hah? Yak,Park Chanyeol. Semua orang juga tau bahwa kau itu anak keluarga terpandang dan banyak uang . Kami hanya meminta sedikit saja!" Chanyeol -nama lelaki culun tadi- memekik tertahan akibat pukulan yang dilayangkan si gendut dan teman-temannya ke arahnya. Tanpa ada perlawanan sedikit pun darinya . Padahal jika dia melawan, mungkin mereka akan kalah. Mengingat tinggi tubuhnya yang diatas rata-rata itu .
" Itu semua uang orang tuaku. Bukan milikku !" Teriak Chanyeol membuat 3 orang disana memandangnya sinis .
" Cih, apa peduli kami? Rasakan ini!" mereka terus menghajar Chanyeol tanpa ampun . Mungkin ini sudah rutinitas yang dijalani Chanyeol disekolah ini. Sekolah yang terkenal dengan predikat baik yang pernah ada. Irish High School, nama sekolah itu . Sekolah super duper besar dengan fasilitas lengkap di dalamnya, dan orang tua Chanyeol termasuk penyumbang dana terbesar disini . Namun, mengapa ia mendapat perlakuan tak adil setiap hari? Semua dimulai ketika Chanyeol memasuki sekolah itu 6 bulan yang lalu. Dengan penampilan yang culun , rambut hitamnya tersisir rapi ke samping. Wajahnya yang dikategorikan tampan itu terhias oleh kacamata dengan bingkai hitam dan besar . Celana diatas pusar ,dan baju yang terkancing sempurna hingga ke lehernya. Ia menjadi bahan ejekan teman-teman disekolahnya, dengan tubuh tinggi nya yang melewati batas normal dan gaya berbicara seperti orang idiot menambah teman-temannya menertawakan penampilannya. Si culun , bodoh, idiot , tiang jemuran ,kikuk dan lainnya. Itulah ejekan untuk seorang Park Chanyeol yang notabenenya anak orang kaya .
Sampai pada akhirnya , semua orang tau bahwa ia adalah anak dari Park Yoochun, seorang pengusaha kaya dibidang pertambangan dan mempunyai beberapa hotel berbintang diseluruh dunia, dan sang ibu – Kim Taeyeon, sang desainer dunia yang siapa saja tau kiprahnya dibidang fashion itu. Awalnya teman-temannya tak mempercayai itu semua. Bagaimana mungkin? Park Yoochun yang tampan dan Kim Taeyeon yang cantik serta stylish itu bisa meiliki anak culun seperti ini? Namun semua terjawab kala sang dewan sekolah memperingati teman-temannya untuk tak mengerjai atau mengejek Chanyeol lagi . dan orang-orang yang mengganggunya di buat babak belur oleh pengawal-pengawal Chanyeol .
Jika kalian berfikir teman-temannya akan takut dan tunduk setelah mendengar fakta itu, kalian salah besar ! mereka semakin membenci Chanyeol dan menganggap Chanyeol itu pengadu dan anak manja . Semua menjauhinya,dan ia selalu sendiri disekolah itu. Pukulan itu semakin menjadi-jadi kala Yongguk, Daehyun dan Zelo melihat Chanyeol tersenyum miring kearah mereka. Merasa di remehkan, emosi pun menguasai 3 preman dari Irish High School itu .
" Kau masih bisa tertawa eoh? Rasakan ini! karena pengawal bodohmu itu telah membuat teman kami masuk rumah sakit!" teriak Zelo dengan kilatan matanya yang menunjukkan kemarahan yang luar biasa. Darah mengalir disudut bibir Chanyeol. Seluruh wajahnya dipenuhi lebam, ia terus memegang perutnya yang sempat ditendang keras oleh Daehyun. Hingga suara seseorang mengintrupsi mereka semua. Jika saja anak lelaki bersurai emas itu tak datang , mungkin Chanyeol takkan selamat .
" Berhenti kalian! Atau kulaporkan ke dewan siswa!" Ucap lelaki itu lantang,ia berjalan mendekat kearah Yongguk, Zelo, Daehyun dan Chanyeol yang telah tergeletak tak berdaya .
" Xi Luhan, jangan ikut campur!" berang Youngguk menatap tajam siswa yang bernama Xi Luhan itu dengan tajam. Tatapan luhan tak kalah tajam menatap kearah mereka .
" Aku yang bertanggung jawab atas siswa disini. Kasus kalian sudah terlalu banyak. Jika kalian masih ingin berada disekolah ini, maka enyahlah!" Karena ancaman tersebut akhirnya preman-preman sekolah itu pun berlari meninggalkan Chanyeol dan Luhan disana .
" Gwaenchana? Ayo kuantar ke UKS" Luhan membopong tubuh Chanyeol menuju UKS. Pandangan seluruh siswa tertuju pada mereka berdua. Sayup-sayup terdengar suara bisik-bisik dari para siswa dan siswi.
' Si bodoh itu, pantas mendapatkannya!'
' Kenapa Luhan sunbae mau menolong si culun itu? Menyebalkan!'
'Dasar tidak tau malu!' Begitulah umpatan-umpatan yang terdengar dari mulut siswa-siswi Irish. Namun dihiraukan oleh Luhan dan terus berjalan hingga mereka sampai di sebuah ruangan serba putih dengan bau obat yang menusuk .
" Kau berbaringlah dulu, biar aku ambilkan perban dan obat antiseptik . Kebetulan dokter disini lagi ada jam praktek diluar . " chanyeol menatap luhan sayu . sekilas tampak ia tersenyum miring dan mendecih pelan . membuang muka nya kea rah lain .
" Kenapa kau membantuku? " Tanya Chanyeol dengan suara melemah. Luhan yang tengah sibuk mengusap wajah Chanyeol langsung menghentikan aktifitasnya dan menatap wajahnya tersenyum .
" Aku ini yang bertanggung jawab atas siswa-siswi disini bukan? Lagipula aku tidak tahan dengan perilaku seperti itu . " Jawab Luhan dengan masih mengusap sisa darah di wajah Chanyeol. Chanyeol hanya termangu menatap Luhan .
" Ah,maaf… Kacamatamu aku lepas sebentar, bisa? Sepertinya kacamatamu retak dan ada lebam disudut matamu ,hehe" Tanpa menunggu, Chanyeol langsung melepas kacamata nya dan meletakkan kacamata itu di nakas sedeblah tempat tidur. Sejenak Luhan tertegun menatap Chanyeol yang , tampan. Matanya yang mempunyai double eyelids, hidung mancungnya , bibir pink ranumnya dan rahang tegas miliknya .
" Wae? Ada yang salah dengan wajahku?" Tanya Chanyeol lagi dengan wajah polosnya. Luhan menggeleng pelan dan tersenyum kikuk.
" A-aniya …. Ah, sepertinya kau sudah membaik, aku harus berkeliling lagi mencari preman-preman disekolah ini." Luhan hendak beranjak dari tempat tidur itu namun tertahan oleh genggaman tangan Chanyeol yang memintanya untuk menatap Chanyeol lagi.
" Gomawo, Xi Luhan " Ucap Chanyeol dengan senyuman tipis di wajahnya. Luhan tersenyum manis, sangat manis. Senyuman yang tak pernah ditunjukkannya pada teman-temannya yang lain .
" Bukan masalah Chan." –DEG- Chan … panggilan itu, mirip panggilan seseorang dulu, untuknya. Surai emas dan senyum manisnya itu , benar-benar mirip akan cinta pertama Chanyeol ketika di London dulu. Chanyeol masih tertegun dan termenung berada dalam dunia nya sendiri .
" Kalian benar-benar mirip… cih!" Gumam Chanyeol dengan tersenyum kecut .
Bel tanda masuk pelajaran berbunyi memenuhi koridor dan seluruh siswa berlari menuju kelas masing-masing . Chanyeol berjalan tertatih menuju kelasnya, tak mau dibilang lemah oleh teman-temannya, akhirnya Chanyeol memutuskan untuk kembali ke kelasnya. Seluruh siswa menatapnya tak suka, salah seorang diantaranya mendekati Chanyeol dengan tersenyum mengejek. Lelaki yang bertubuh mungil dan memakai eyeliner di matanya itu berjalan mendekat ke arah Chanyeol. Chanyeol hanya mematung. 'Mulai lagi…' Gumam Chanyeol dalam hati. Wajah yang semula datar itu langsung berubah kecut kala sang lelaki bertubuh mungil itu berjalan dengan seringai di wajah manisnya .
" Yo! Si culun in , wajahmu mirip seperti candy rasa anggur." Ucap lelaki mungil itu sambil mengusap pipi Chanyeol .
" Baekhyun-a, mau-maunya kau memegang wajah si culun ini? cih…. Menjijikkan!" Kata seorang lelaki lagi dengan surai coklat kayu .
" Hahaha, Oh Sehun, kau kira aku mau menyentuhnya? Aku hanya ingin melakukan ini . " PLAAAKKKK ... lelaki yang bernama Baekhyun itu menampar Chanyeol dengan keras, membuat Chanyeol meringis kesakitan, sementara itu lelaki yang bernama Sehun disebelahnya tersenyum puas .
" Jangan mengadu ne, culun? Aku tau kau terpandang. Namun ingatlah jika kami juga termasuk orang-orang penting disini! Arraseo!" Baekhyun memebentak Chanyeol yang terlihat menduduk. Seiisi kelas menatap tak suka ke arah Chanyeol, namun ada juga yang merasa iba. Tetapi, walaupun demikian , mereka tak mampu berbuat apa-apa karena Baekhyun dan Sehun termasuk golongan konglomerat . Byun Corporation , sebuah perusahaan dibidang industri perkapalan terbesar se-Asia , tidak hanya satu aspek , keluarga Baekhyun juga memiliki beberapa sekolah ternama , termasuk Irish adalah sekolah milik keluarga Byun. Sedangkan Sehun adalah putra tunggal dari keluarga Oh yang bergerak di bidang bisnis . mempunyai Museum Seni , Departemen Store , dan club-club malam yang megah. Jadi, siapa yang berani menghentikan mereka itu kecuali….
" Hentikan, Byun Baekhyun , Oh Sehun !" Teriak seorang namja bersurai emas , membuat darah Chanyeol terasa berdesir . suara itu ….
" Cih… Xi Luhan, jangan ikut campur! Kau itu hanya ketua kedisiplinan disini! Aku bisa saja menendang mu keluar dari sini, sekarang juga!." Baekhyun tersenyum mengejek kearah luhan. Jangan kira Luhan itu anak keluarga miskin, ayahnya seorang pengusaha sukses di China, bahkan berpengaruh di Korea juga. Ia memiliki lahan pertanian terbesar di Jepang dan juga sebuah museum seni ternama. Namun tak banyak yang tau akan hal itu. Belum lagi, info profil Luhan sedikit tertutup, masih banyak lagi rahasia dari anak keluarga Xi tersebut .
" Aah~ begitukah? Dengan senang hati. Cepat kembali ke bangku mu! Dan kau Oh Sehun! Jangan ikut-ikutan dengannya. " Sehun hanya terdiam menatap Luhan dengan datar. Tanpa waktu lama , ia berjalan menuju bangkunya. Sedangkan Baekhyun, mengerutkan dahi nya menatap sahabatnya itu . Mengapa sehun begitu menurut terhadap Luhan? Entahlah, mungkin ada 'sesuatu' diantara mereka , siapa yang tau?
" Chanyeol-a, duduk dibangkumu. Kau juga Baekhyun." Perintah Luhan membuat Baekhyun mengerucutkan bibirnya kesal. Chanyeol berjalan menunduk dibelakang Baekhyun yang entah menggumamkan apa. Terlihat seringai diwajah tampan Chanyeol. Tunggu! Seringai? Entahlah, mungkin itu hanya halusinasi semata .
Chanyeol duduk di pojokan kelas seorang diri hingga seseorang duduk tepat disebelahnya .
" Annyeong , aku boleh duduk disini kan?" Tanya lelaki bermata bulat itu, Do Kyungsoo. Anak pintar dalam bidang akademik dan musik, ia adalah saingan Baekhyun dibidang musik. Terlihat ganjil memang, tiba-tiba ia duduk disamping Chanyeol. Bukankah itu aneh? Atau ia ingin mengerjai Chanyeol sama seperti yang lainnya? Tidak, Kyungsoo bukan orang yang suka melakukan hal-hal yang tak berguna seperti itu. Chanyeol mengangguk tanda mengiyakan, namun ia tetap menunduk .
" Hei Park Chanyeol , kenapa kau hanya diam ?" Heran Kyungsoo.
" T-tidak apa-apa , kenapa kau ingin duduk bersama ku? kau ingin menjaili ku juga kan? " Tanya Chanyeol menatap Kyungsoo dengan polos. Kyungsoo tersenyum tulus dan menggenggam tangan Chanyeol lembut .
" Apa yang kau fikirkan? Tentu saja tidak! Aku malas duduk bersama Tao. Dia selalu menggangguku dan meminta dibuatkan PR dan mungkin jika bersamamu aku akan tenang tanpa gangguan, ahahahaha…"
"aniya, kau salah. Jika kau bersamaku kau akan dalam bahaya Kyungsoo-sii" Tutur Chanyeol dengan raut wajah khawatir, Kyungsso menggeleng cepat .
" Aku tidak takut, dan satu lagi kau itu kan anak jenius, jadi anggap saja aku duduk denganmu karena kita itu mirip. jika mereka macam-macam denganmu padaku, ne?" Kyungsoo terus mengoceh dengan semangat yang tinggi, berbanding terbalik dengan tinggi tubuhnya.
" Tapi kau kecil." Ucapan Chanyeol menghentikan ocehan Kyungsoo secara tiba-tiba .
" Jangan mengataiku kecil! Kecil-kecil begini aku itu kuat , tidak sepertimu , badan saja yang seperti tiang listrik,tapi lemah !" Chanyeol tersenyum menatap Kyungsoo .
" Hahaha, geurae? Kau ini ternyata cerewet sekali Kyungsoo-sii. Kau mirip dengan salah seorang temanku ketika di London dulu, hahaha" Chanyeol tertawa melihat ekspresi bingung dari Kyungsoo yang matanya membulat lucu. Seiisi kelas menatap heran kearah mereka. Baru kali ini, seorang Park Chanyeol terlihat tertawa lepas disekolah . Namun tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang menatap tajam kearah mereka .
"awas kau, Park Chanyeol.." Gumam lelaki tersebut di bangku ke tiga, namja bereyeliner itu menatap tak suka kearah mereka . "menarik sekali …" Ucapnya pelan .
Annyeong... saya author amatiran disini . ^o^ *kibarin boxer bias* … eottae? Tertarik kah? Atau justru mules bacanya? Gak banyak bacot , mau di next atau di delete? Review jusseyouu ~~ ppay! ^^