Disclaimer : Kuroko no Basuke by Tadatoshi Fujimaki
Rate : K+
Warn: AU, Shou-ai, Typo(s), OOC.
Genre: Romance
Don't Like Don't Read
"Kurokocchi, daisuki." Kise berjengit pelan saat mendapat tatapan datar nan tajam dari Kuroko. Kuroko sendiri hanya bisa menghela nafas karena untuk kesekian kalinya mendengar perkataan –atau pernyataan- yang dia anggap tidak penting dari Kise. Memalingkan wajahnya kearah stand didepannya, mata biru Kuroko menatap penuh minat kearah kue vanilla di hadapannya.
Hari ini, Teikou mengadakan acara festival. Itu sebabnya seisi sekolah terlihat ramai dan meriah di bandingkan seperti biasanya. Jangan lupakan stand-stand yang menjual makanan atau memberikan berbagai macam hiburan. Banyak murid Teikou yang melakukan cosplay untuk menarik minat pelanggan agar mampir ke stand mereka. Semua murid terlihat menikmati festival. Begitu juga dengan Kuroko.
Jika si pirang berisik itu tidak datang dan menganggunya dengan terus menerus menempel dan mengatakan "daisuki" secara berkala, sih.
"Kurokocchi.. jangan cuek seperti. Ayo kita menikmati festival ini bersama-sama." Ucap Kise.
"Asal Kise-kun tidak berisik, mungkin akan kupertimbangkan." Dan jawaban Kuroko sukses membuat Kise merengut.
"Selamat datang. Silahkan, apa yang ingin anda pesan?" Tanpa ragu Kuroko langsung menunjuk kue vanilla, sudah tidak sabar untuk mencicipi setelah mengantri lebih dari dua jam lamanya.
"Berapa potong, Tuan?" tanya gadis dengan kostum maid itu.
"Hm, aku pesan ti-"
"Lima potong!" Kuroko melotot kearah pelaku yang sudah seenaknya memotong perkataannya. Kise sendiri terlihat tidak perduli dan memilih mengeluarkan dompetnya untuk membayar kue yang mereka beli.
"Terimakasih. Silahkan datang lagi, Tuan." Kise mengangguk pelan dan menyeret Kuroko untuk mencari tempat dimana mereka bisa memakan kue tersebut tanpa ada yang mengganggu mereka berdua. Ada niat tersembunyi, toh.
"Tidak perlu repot-repot Kise-kun. Aku bisa membayar sendiri." Kata Kuroko setelah mereka menemukan tempat duduk di taman yang cukup sepi. Kise hanya terkekeh dan mengeluarkan garpu yang di berikan oleh pelayan tadi. "Anggap saja traktiran dariku, Kurokocchi." Balas Kise. "Lagian jarang-jarang kita bisa berduaan begini, kan?" lanjutnya lagi.
"Aku tidak tahu kalau Kise-kun ternyata pintar melakukan modus. Jadi, aku ini korban modus yang keberapa, Kise-kun?" Kise merasa tertohok mendengar kalimat yang keluar dari mulut tak berdosa Kuroko. Sakit rasanya, cuy.
"Hidou-ssu." Kise menggigit kue vanilla-nya dengan berurai air mata sebelum ekspresinya kembali cerah setelah merasakan manis dan lembut kue vanilla di mulutnya. Enak banget.
"Wow, kue ini rasanya enak banget. Pantas saja Kurokocchi rela mengantri selama itu." Kuroko diam-diam tersenyum tipis mendengar perkataan kagum Kise, dengan cepat mengubah ekspresinya menjadi datar lagi saat Kise menoleh kearahnya. "Ne, Kurokocchi dengarkan aku."
"Soal apa, Kise-kun?" Tanya Kuroko setelah menelan potongan kue terakhir yan dia makan. Kise jadi takjub melihat kecepatan makan Kuroko yang tiba-tiba menjadi sama seperti Aomine. Yah, kalau soal vanilla Kuroko memang masternya.
"Kurokocchi.. Daisuki!" ucap Kise cepat.
Hening
Kuroko tersenyum lembut membuat Kise diam terpesona. "Suki yo."
Eh?
"Suki yo, kue vanilla-nya. Rasanya benar-benar enak, terimakasih Kise-kun." Kata Kuroko sambil melangkahkan kakinya, meninggalkan Kise yang masih diam entah terpana atau kebingungan.
"Ma-matte yo Kurokocchi!"
Sepertinya malam ini Kise tidak bisa tidur karena memikirkan perkataan ambigu Kuroko dan senyum lembutnya yang mempesona.
THE END
*Daisuki : Aku suka~
A/N: Arigatou, bagi yang sudah mau membaca fic ini. Author membuat fic ini karena selain butuh asupan Kikuro juga sebagai pelampiasan stress akibat ujian. Padahal besok mau ujian tapi malah nge-random bikin drabble. Mohon jangan ditiru ya, reader. =,=
Bagi reader yang mau memberikan Kritik, Saran atau Flame, Silahkan dan terimakasih karena sudah mau membaca fic ini. ^^
Review or Flame Please~