Question of Love

.

.

3rd FF by : SooLASy Do

.

Cast : All Member EXO

Main Cast : Do Kyungsoo

Pair :

KaiSoo, MyeonSoo (SuDo), ChanSoo, HunSoo, KaiLu, HunHan, ChanBaek, SuLay, KrisTao, ChenMin

Genre :

Drama, Romance, Family, Friendship, Hurt & Comfort

Lenght : Multi Chapter

Rated : T

Warning! Yaoi. BL. Slash. OOC. Official Pair VS Crack Pair. Childish & Crybaby Soo. School Life. Random POV.

Disclaimer :

A chara in this story is not mine, i just borrow their name for developed my imagination. But, idea of the story or this fanfiction 100 percent belong to me.

.

Please Don't Bash Character or Pair in this Story.

Keep Calm

And

Don't Be Warm

.

Let's Play begin ~

.

.

Kenapa kita menyukai seseorang disaat orang itu tak menyukai kita? Kenapa orang itu menyukai kita disaat kita sudah tak menyukainya?

Kenapa kita selalu saja mengejar yang sulit didapat? Kenapa kita tak memilih yang sudah ada didekat kita?

Kenapa kita selalu mengorbarkan orang yang kita sayangi untuk orang lain padahal kita tahu bahwa orang yang kita sayangi menyayangi kita juga? Kenapa kita harus berkorban merelakan cinta kita kepada orang lain hanya karena kita simpati?

Apa benar cinta bisa menjadi benci ataupun sebaliknya? Apakah wajar kita menyukai sahabat kita sendiri? Kenapa pertanyaan itu sangat sulit untuk dijawab?

Kenapa setiap orang punya jawaban yang berbeda-beda padahal pertanyaannya selalu sama.

It's a question of love.

.


XO_LA


.

Chapter 1

.

Kyungsoo POV

.

"kau tahu, dia selalu dapat membuatku tertawa terpingkal-pingkal mendengar lolucon-nya. Dia lucu sekali! Aigoo, Chanyeol hyung..." Aku bercerita dengan semangat pada Sehun. Aku menangkup kepalaku dengan kedua tangan yang bertumpu dimeja panjang cafeteria, mulai berandai-andai jika aku memiliki kekasih seperti Chanyeol hyung.

Ya. Park Chanyeol. Kapten tim basket di sekolahku. XoXo High School. Ia merupakan salah satu namja populer di sekolah. Bukan hanya karena kepandaiannya dalam bermain basket, tapi juga karena sifat nya yang friendly dan easy going membuatnya dikenal oleh banyak orang seantero sekolah.

"Ne. Aku mengerti, sudah 2 bulan terakhir kau mengulang pujian itu berulang-ulang kali setiap harinya. Cepat habiskan bento mu. Sebentar lagi kita masuk kelas." Sehun menampakkan wajah bosan. Chingu ku yang satu ini memang menyebalkan. Selalu begitu jika aku menceritakan orang yang kusuka.

Haruskah ku perkenalkan dia padamu?

Ah, baiklah. Dia Oh Sehun. Seseorang yang sudah menjadi sahabatku selama aku berada di sekolah ini. Dan lagi selama 2 tahun ini, aku selalu sekelas dengan nya. Entahlah, aku tak mengerti kenapa bisa begitu. Sebenarnya dia lebih muda dariku 1 tahun. Dia terlalu pintar, hingga harus se-angkatan denganku. Dan juga, mungkin karena tingginya yang menjulang di umurnya yang muda itu membuat dia mudah masuk kesini meski belum cukup umur. Gzz. Aku paling sebal kalau berbicara menyangkut ketinggian.

Aku mempoutkan bibirku sebal dan langsung menghabiskan makananku dengan segera.

'Braak!' Tiba tiba saja ada yang menggebrak meja kami. Sontak saja aku menjatuhkan sendokku yang semula menempel dimulutku. Aku mendongakkan wajahku cukup tinggi menatap seseorang yang sudah menatapku tajam dengan tampang melecehkan.

"Hei, namja mata bulat aneh! Apa kau pikir dengan caramu makan seperti itu Chanyeol akan menyukaimu? Dia bahkan enggan melihatmu!" arghh! Lagi-lagi dia! Apa dia tak puas mempermalukanku kemarin?

"Apa maksudmu?! Kau pikir, aku peduli pada pendapat mu?! Dasar Item Jelek!" Aku balas membentak. Ok, meskipun dia adalah kakak kelasku dia adalah sunbae yang paling menyebalkan!

Sebenarnya aku malas mengenalkan dia padamu, tapi dia 'cukup' berperan banyak dalam ceritaku ini. Dia Kim Jong—oops! Maksudku Kai. Katakan lah, aku membencinya. Dia lebih menyebalkan dari orang-orang menyebalkan didunia ini. Dia jahat! Tak punya perasaan! Egois! Penipu! Pokoknya semua keburukan ada padanya.

Kenapa aku bisa berucap seperti itu? Aku tak akan menjawab sekarang. Karena, bukan waktunya kalian untuk tahu hal itu.

Peristiwa yang sangat memalukan dan selalu berhasil membuatku mual ketika mengingatnya. Oh, bahkan sekarang aku benar-benar ingin mengeluarkannya.

"Sudahlah, ayo kita pergi. Jangan memperbesar masalah dengannya." Sehun buru-buru menarikku untuk pergi. Sebenarnya aku masih ingin berdebat dengan sunbae hitam ini dan aku dapat melihat dengan jelas Kai yang sedang menampakkan wajah kemenangannya. Eoh, menyebalkan!

Kehidupan sekolahku memang tidak buruk, kalau saja dia tak ada.

Enyahlah kau Kim Jongin!

Aku menyesal pernah mencintainya...

.


.

Kenapa yang dia ceritakan hanya Chanyeol hyung saja?! Apa dia tak sadar bahwa aku menyukainya? Aku cemburu setiap dia menatap Chanyeol hyung dengan tatapan memuja. Aku kesal melihat ia tertawa bahagia karena Chanyeol hyung. Sedangkan aku hanya dijadikan tempat pembuangan perasaannya saja.

Kenapa sulit sekali memberi tahu perasaanku padamu, Kyung hyung? Yang lalu memang telah berlalu, lalu dengan cepat datang yang baru membuatku terus menerus menunggu. Kapan giliranku tiba? Kyungsoo hyung , jebal saranghae.—Sehun.

.


XO_LA


.

Kyungsoo POV

.

"Hyung, aku pulang!" teriakku sambil melepas sepatuku dan masuk kedalam rumah. Tidak terdengar sahutan dari Kris hyung, aku hanya mendapati Suho hyung yang sedang asyik dengan tablet pc nya.

"Ah, kau sudah pulang. Annyeong, Kyungsoo." Sapa Suho hyung. Dia adalah teman kampus Kris hyung—kakak ku. Ku dengar, Suho hyung sangat pintar dan dia sangat kaya raya. Itu bisa terlihat hanya dalam sekejap kau memandangnya. Apa lagi ketika dia telah melayangkan angelic smile nya padamu. Ugh, dia sangat keren, emm.. dan juga tampan.

"Annyeong hyung. Kris hyung, eodiseo?" tanyaku .

"Dia sedang mengantar Tao pulang." Aku membulatkan mulutku membentuk huruf 'o' sambil mengangguk-nganggukkan kepalaku. For your information, Tao itu adalah kekasih Kris hyung. Dia seangkatan denganku, hanya saja aku lebih tua beberapa bulan darinya. Dan Kris hyung sangat-sangat mencintai namja bermata panda itu.

"Oh, ya. Hari ini aku akan menginap lagi, kau tak keberatankan?" Mohonnya. Akhir-akhir ini dia memang sering sekali menginap dirumahku. Entahlah, tapi sepertinya dirumahnya memang ada masalah. Aish. Itu bukan urusanku.

"Tentu hyung. Kecuali kau menyuruhku untuk menggendongmu, itu baru aku keberatan." Dia tertawa menampilkan angelic smile nya, lalu mengusak rambutku.

"Hahaha. Kau ini lucu sekali." Aku balas tertawa.

"Sudah ya hyung. Aku tinggal dulu ke kamar." Pamit ku. Suho hyung pun mengangguk dan kembali menekuni tablet pc nya.

.


.

Aku keluar dari kamar setelah mengganti baju dengan celana pendek dan kaus berlapis Hoodie tebal berwarna merah. Aku mendudukan diri duduk di sofa bersebelahan dengan Suho hyung, menekan tombol turn on pada remote tv.

"Aish. Kenapa tak ada acara yang menarik?" Aku menekan-nekan tombol remote dengan brutal. Kebiasaan ku jika sedang kesal.

"Kau ingin merusaknya lagi, eoh?" terdengar suara berat dari belakangku. Siapa lagi kalau bukan Kris hyung? Si Jangkung dari china yang katanya, ada keturunan bule. Oh, harus kah aku mengaku bahwa aku dan dia bukan saudara kandung?

Tentu saja. Kita sangat jauh berbeda. Jauh dan sangat-sangat berbeda. Dilihat dari manapun kita tetap tak sama. Lihat saja fisik Kris hyung yang berbanding terbalik dengan ku. Cukup. Aku tak akan menjabarkannya. Kau tahu, itu membuatku merasa buruk.

Dia anak dari istri ayah ku yang sekarang—setelah eomma ku meninggal. Kini mereka tinggal di China dan membiarkan kami—aku dan Kris hyung—di Korea atas kemauan kami sendiri. Yah. Setidaknya, sebagai saudara tiri, kami terlihat sangat akrab.

"Kenapa lagi, eoh?" Dia menjepit hidungku dengan jari telunjuk dan jari tengahnya yang membentuk sebuah penjepit. Ini salah satu hobinya.

"Kau kenapa Kyung? Sepertinya ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu." Suho hyung terlihat khawatir, berbeda sekali dengan Kris hyung yang malah tertawa dengan nista.

"hahaha. Apa kau masih saja memikirkan Kai, haa? Bukannya menurutmu dia sangat menyebalkan?" aku cemberut.

Ok. Aku mengerti itu memang benar, tetapi bukan berarti dia ucapkan didepan Suho hyung kan? Sungguh memalukan!

"Maksudmu Kim Jongin? Apa kau menyukainya?" Tanya Suho hyung spontan. Aku terkejut dan hampir menyemprotkan air yang sedang ku minum.

"Mwo?! Aniyo! Aku sama sekali tidak menyukainya. Bahkan aku membencinya." Jawabku terdengar sedikit emosi. Dia mengangguk mengerti.

"Hyung, aku ingin jalan-jalan keluar sebentar." Aku langsung memakai tudung hoodie ku dan memasang sepatuku.

"Tunggu. Aku ikut." Suho hyung menahanku. Aku menunggunya agak lama hingga kami berdua berjalan bersama.

.


.

Selama kami berjalan-jalan aku hanya diam saja, sampai akhirnya Suho hyung memecah keheningan.

"Sejak kapan kau menyukai Jongin?" Untuk kesekian kalinya dia menanyakan hal yang sulit untuk ku jawab.

"Sudah ku bilang aku ti …"

"Aku tahu kau menyukainya. Benarkan? Kumohon . ceritakan padaku." Dia memotong ucapanku.

"Baiklah. Aku memang pernah menyukainya. Tapi sekarang aku membencinya. Dia selalu menggangguku." Akhirnya aku jujur juga membuatnya diam sejenak.

"Kyungsoo-ya, ada yang ingin ku ucapkan padamu..." Suho hyung terlihat sedikit aneh. Tak biasanya ia meminta izin sebelum berbicara padaku.

Perlahan dia semakin mendekatiku, "Apa yang—" membuatku terus memundurkan tubuhku.

"Aku su—"

"Hey! Apa yang sedang kalian lakukan?" seorang namja berteriak dan membuat Suho hyung sedikit menjauh. Dan aku mengenali suara itu. Kami menoleh bersamaan.

Sesuai pemikiranku. Kai. Kenapa dia ada dimana-mana?

Dia langsung mendekati kami berdua. Aku terlihat gelagapan.

"Hei, kau! Neo babbo-ya?! Kau bilang kau menyukai Chanyeol, tapi sekarang kau malah berduaan dengan namja lain. Apa kau pikir ini baik, haa?! Murahan!" lagi-lagi dia memarahiku. Tak terasa sesuatu yang basah mengalir di kedua pipiku. Apa yang kulakukan? Kenapa aku menangis lagi karenanya? Dasar bodoh!

"Kau tahu kau telah…!"

"Aku memang bodoh! Aku memang sangat-sangat bodoh karena pernah menyukaimu! Waeyo? Apa kau sudah puas? Apa kau puas, haa?!" Aku melampiaskan semua amarahku. Sudah lama aku menahannya atas ucapan-ucapan pedasnya kepadaku.

"A-apa ma-maksudmu? Kenapa kau yang..."

Blank…

.


.

Kenapa aku tidak bisa bertingkah sewajarnya? Kenapa aku tak bisa bertindak jujur dihadapannya? Kenapa aku terlihat membencinya? Kenapa juga aku tak bisa sedikit manis padanya? Padahal dia tak punya salah apapun padaku. Apa yang ku lakukan selalu saja menbuatnya sakit. Apa karena dia selalu dikelilingi oleh namja tampan?

Sama seperti hari ini aku membuatnya menangis untuk kedua kalinya bahkan kali ini aku membuatnya tidak sadarkan diri. Dan bodohnya aku, aku hanya terpaku melihatnya direngkuh oleh namja lain. Aku sangat ingin membantunya. Tapi, entah mengapa aku sama sekali tak bisa. Egoku terlalu tinggi untuk membantunya. Maafkan aku, Soo.—Jongin

.


XO_LA


.

.

.

Loha Yeorobundeul~

SooLA is Back...

Kali ini membawa FanFiction ketiga yang dipublish disini dengan Length Multichapter pertama. Mungkin cara penulisannya rada aneh, kalau di bandingin dengan FF ku yang IT'S ALL BECAUSE OF YOU dan Please Don't Leave Me. Karena aslinya ini Fanfiction pertama yang kutulis, sekitar 2 tahun yang lalu. Bisa di bilang ini remake story (karena sebelumnya ini Stright dengan Cast B1A4).

Sebenarnya, aku rada minder juga sih. Soalnya ini bakal abal dan beda banget dari gaya penulisanku yang sebelumnya. Tapi, sayang banget kalau dianggurin karena ini belum pernah aku publish dimanapun.

Jadi, ya sudah. Dengan menguatkan hati *jiah, aku mem-publish disini. Maaf ya, jika mengecewakan.

Kali ini aku butuh pendapat kalian. Next or No?

Ah ya, ada yang suka baca GenderSwitch disini? Rencananya aku akan me-remake FF ku yang lain. Dengan cast Favorite ku tentunya. Disana, aku akan buat karakter Kyungsoo menjadi Bad Girl. HintPair!KriSooVSKaiSoo

.

Terima kasih buat yang udah membaca dan merespon baik Story ku sebelumnya.

.

XoXo Saranghanda~ :*

.

.

Pay~Pay~