Fearfulness Night

Prologue


.

.

Hujan turun lumayan deras hari ini.

Akita Nero menutup payung biru tua yang tadi digunakannya untuk menghalau jarum-jarum air dan berjalan masuk ke dalam gedung bercat coklat-putih di hadapannya. Meletakkan payung itu di tempat khusus, ia membuka kancing-kancing Trench-coat hitam miliknya dan melepasnya.

"Kukira kau absen hari ini." Suara See Woo menyapanya begitu ia membuka pintu ruang kerja. "Lima belas menit lagi kau mengudara, bersiaplah." Ujar sang produser berdarah Korea seraya menyesap kopi hangat di tangannya.

Nero berjalan ke arah kamar mandi seraya mengacungkan jarinya. "Aku akan siap begitu waktunya tiba." Ujarnya, membuka pintu kamar mandi. "Jangan mulai tanpa aku!" serunya sebelum menutup pintu kamar mandi dan menatap pantulan dirinya di depan cermin.

Iris emas itu menatap wajahnya yang sedikit basah di bidang datar cermin. Merogoh tisu dari dakam saku celananya, Nero menghapus jejak air hujan di wajahnya. Kembali menatap bayangannya, ia tersenyum seraya melirik ke arah arloji di tangannya.

"It's show time."

Ujarnya lalu keluar dari kamar mandi, tak menyadari keberadaan entitas pucat yang berdiri di pojok ruangan.

.

.

"Tiga, dua," See Woo duduk di atas kursinya, sementara Nero memakai head-phone kuning miliknya. "on air!"

Nero tersenyum seraya menyamankan posisi di atas kursi putarnya. "Selamat malam, para pendengar setia 106.8 Loid FM." Ia tersenyum seraya memelankan volume lagu yang sedang terputar. "Kembali lagi bersama saya, Akita Nero, dan produser See Woo di malam yang mencekam ini, dalam Fearfulness Night," ia menyeringai lalu berbicara setengah berbisik

"dimana mimpi burukmu akan terwujud."

"Nah," ia mengganti lagu yang tengah diputar lalu mengecek status dalam jejaring sosial milik acara radionya. "sepertinya banyak yang sudah tak sabar untuk mendengarkan kisah-kisah seram malam ini, ya?" ia tertawa pelan, menekan tombol mouse di tangannya.

"Sebelum kita masuk ke cerita, bagaimana kalau kita menemui beberapa teman kita yang sudah berintraksi lewat Twitter?" ia menyandarkan punggung di sandaran kursi. "Ada Kai underscore Aisu yang menyapa kita di sini, 'Pengen cepet-cepet dengerin cerita-cerita seremnya Fearfulness Night, nih!' katanya." Ia terkekeh pelan.

Mengarahkan kursor ke area lain, ia kembal berujar, "Terus ada lagi SweetAnnie, 'Gak sabar denger suaranya Nero sama pengisi suara lain, nih!' gitu tuh katanya." Ia tersenyum lagi dan mulai mengambil kertas yang ada di sebelah komputer. "Oke, makasih buat yang udah ngirim Tweet ke Twitter kita, sekarang ..."

Ia menyeringai ke arah kertas di tangannya. "Waktunya kita untuk mendengarkan kisah-kisah mengerikan yang akan menemani waktu malam kalian." Menoleh ke arah See Woo yang tengah melipat kedua tangannya di depan dada. "Produser Woo, kau siap?" mendapat acungan jempol dari See Woo.

"Right, sekarang," ia berbisik ke arah mikrofon di hadapannya. "pastikan keadaan di sekitar Anda aman seperti biasanya, karena," memelankan suaranya dengan aksen misterius. "siapa tahu 'mereka' ada di dekat Anda sekarang."

Menegakkan punggung dan mulai menyalakan efek suara.

"Selamat medengarkan dan ..."

Efek suara mulai tersengar.

"... selamat bermimpi buruk."

.

.

To Be Continued

.

.


Fearfulness Night

Cast(s): Akita Nero | Other

Genre: Horror | Supernatural | ?

Warning: Typo(s) | OOC? | AU | Many Pairings and Non Pairing


.

Listen to your nightmare

.


Vocaloid © YAMAHA Corp.

Utauloid © Their Owners

Nightmare Side © 105.9 Ardan Radio Bandung

Fearfulness Night © Nekoya Chevalier


.

.

Review, critic, flame, and others?

Sincerely,

Nekoya Chevalier