Kamu turun dari bus dan membuka payungmu. Membuka dengan susah payah sebuah pagar rumah di tengah guyuran hujan deras dengan petir. Saat kamu sampai di teras kamu mengetuk pintu rumah itu. Seorang wanita setengah baya dengan wajah manis sesuai usia nya membukakan pintu umtukmu.

"Oh, (nama mu)! Ayo masuk."

"Ne. Gamsahamnida~"

Wanita itu adalah mamanya Xiumin. Kamu melangkah masuk. Dari ambang pintu kamu bisa melihat ruang tamu, ruang keluarga dan dapur sekaligus, karna rumah itu di desain tanpa sekat antar ruang. Kamu melihat Xiumin–pacarmu di ruang keluarga, sedang menikmati coklat hangat di udara dingin saat itu.

"Xiumin-a, (nama mu) waso."

Xiumin menoleh ke arahmu.

Kamu tersenyum dengan rambut yang sedikit lepek. Kamu membawa kantong berisi kado di tanganmu. Xiumin menghampirimu. Kamu mengulurkan kantong itu ke arahnya.

Xiumin melangkah dengan tegas dan mentapmu dengan mata tanpa double eyelid nya dengan tajam. Saat ia selangkah lagi tepat di depanmu, ia berbelok ke kanan, menaiki tangga yang berada teapt di samping ambang pintu masuk.

Xiumin tidak mengatakan apapun, ia hanya melewati mu seperti angin. Seperti ia tidak menganggap mu ada di sana.

Seketika perasaan bingung dan marah bercampur di hati mu. Mata mu terasa berat dan mulai berkaca-kaca. Mamanya Xiumin melihat momen itu. Dan itu cukup memalukan bagimu. Dengan sekuat tenaga kamu menahan air mata keluar, karna itu akan lebih memalukan jika mamanya Xiumin melihatmu seperti itu.

Lalu terdengar suara BRUKK! yang amat kencang. Xiumin membanting pintu kamarnya saat menutupnya. Tampak jelas ia sangat marah pada mu. Dan kamu yang masih di ambang pintu terpaku membeku, tidak tahu harus berbuat apa. ~to be continue~

Chap 1. Review pleaseee. Newbie Here