Chapter 5

.

.

.

"Uuwaaa raameeee!" Naruto berteriak riang sambil melihat kesana-kemari. Di mana dia sekarang? Ne sesuai rencana minggu lalu, Naruto dkk – Sasuke, Kiba, Shikamaru – kini berada di taman hiburan seperti yang di janjikan oleh semenya.

Naruto terlihat begitu semangat dan terus menempel dengan orang yang ada di dekatnya, menarikanya kesan kemari memainkan semua permainan yang ada, mengabaikan wajah tertekuk dua orang dari tadi yang mengekori di belakangan mereka berdua.

Shikamaru menghela nafas, dia berfikir dengan ikut dia akan bisa berkencan dengan Kiba tapi nyatanya...

Begitu pun dengan pemuda berkulit pucat yang ada di sampingnya yang dari tadi sibuk dengan wajah tertekuknya. Kenapa tidak, uke tercintanya dari tadi terus menempel pada..

"Kiba ayo kita beli permen kapas disana" Naruto menarik Kiba ke arah penjual permen kapas yang ada di depan mereka mengabaikan seme mereka masing-masing yang masih di tutupi aura kelam.

"Ck.. kenapa Naruto terus menempel pada Kiba" Shikamaru kini duduk di sebuah bangku panjang yang ada di bawah pohon rindang menyandarkan tubuhnya pada sandaran bangku di ikuti Sasuke yang pandangannya tidak lepas dari NaruKiba – Naruto lebih tepatnya – yang terlihat heboh sambil mengantri untuk membeli permen kapas. Keduanya terlihat begitu cerita berceloteh entah tentang apa.

"Kiba yang terus menempel pada Naru-ku" Ck.. Shikamaru memutar matanya bosan. Sasuke tidak akan mau kalau ukenya di salahkan atau di tuduh-tuduh seperti itu.

"Hey"

"Hm?"

"Apa pria bisa hamil?"

Uhuk..uhuk

Pertanyaan Sasuke tadi langsung membuat Shikamaru tersedak salivanya sendiri. Pria? Hamil? Pertanyaan apa itu?. Hey Sasuke itu anak jenius, tentu saja dia tau jawaban dari pertanyaannya tadi.

"Tentu saja tidak" dan jawaban yang tidak ingin didengarnya itu meluncur mulus dari bibir Shikamaru dan dengan Senang hati Sasuke memberikan deathglare mematikanya yang hanya di balas dengan tatapan mengantuk ala Shika.

"Hiks SSUKEE!"

"HEY LEPASKAN!"

Keributan tadi berhasil menyita perhatian kedua seme kece yang masih saling perang mata itu.

Di sana dilihatnya Naruto kedua tanganya dengan lancangnya di pegang oleh dua orang asing dan dagunya di colek-colek, tidak bedah jauh dengan Kiba yang kedua tanganya di cekal di belakan punggungnya.

"Hey manis bagaimana kalau kita bersenang-senang sebentar" terlihat pemuda salah satu dari preman tadi dengan tindikan yang begitu banyak di wajahnya terus mencolek dagu Naruto.

"Hiks SSUKEE!"

"Ayolah manis jangan jual mahal begit-"

DUAGKH

"BOSS!"

Pemuda dengan dengan tindikan di wajahnya tadi langsung jatuh tersungkur dan sesaat kemudian kepalanya kini sudah menjadi alas tempat berpijak sebelah kaki dari orang tadi menendangnya dari belakang – Sasuke –. Sedangkan anak buahnya yang berjumlah 4 orang itu yang bermaksud membantu boss mereka langsung terhenti saat melihat siapa yang berani menendang bosnya itu.

"Uchiha Sasuke" Gumam mereka bersamaan.

Sedangkan Shikamaru langsung menarik Naruto dan Kiba kebelakang tubuhnya.

"Berani sekali kau mengganggu NarutoKu" kini Sasuke menginjak kepala preman yang masih berada dibawah kakinya seperti menginjak puntung rokok yang ingin di padamkan. Terlihat jelas aura hitam menguar dari tubuhnya bahkan iris matanya terlihat lebih kelam dari biasanya.

Bukan hanya para preman itu, orang-orang disekitar yang sedang menyaksikan adegan itupun bergidik ngeri merasakan aura dingin yang tiba-tiba datang. Bahkan petugas keamanan yang baru datang hanya bisa mematung melihat perubahan iklim lokal mendadak itu.

"Semuanya tolong tinggalkan tempat ini dulu. Termasuk anda nyonya, jangan sampai anak anda melihat adegan yang tidak baik di usianya sekarang" Shikamaru dengan tenang mengusir orang yang menjadi penonton, termasuk seorang ibu-ibu yang terlihat mengendong anaknya yang asik menjilati es krimnya tampa memperdulikan aura menegangkan di sekitarnya #nama juga anak2, cuek2 bebek XD

"Tapi-" protesan petugas keamanan tadi langsung di tentang oleh Shikamaru dengan tenang.

"Tenang saja pak petugas kami bisa atasi" Shikamaru tersenyum santai saat melihat orang-orang mulai meniggalkan sekitar lokasi mereka.

Di alihkannya perhatiannya ke arah Sasuke yang masih tetap dengan posisinya – menginjak kepala bos preman – sambil terus bergumam " Dia itu milikku" atau "Lancang sekali kau" dan masih banyak lagi. Sementara ke 4 anak buahnya hanya berbaris rapi dengan kaki yang gemetar bahkan untuk melarikan diri saja sudah tidak sanggup.

Krek

Bunyi persendian terdengar jelas dari jari-jari dan leher Shikamaru yang kini tengah merenggangkan otot-ototnya.

"Kiba bawa Naruto ke tempat kita tadi" mendengar titah dari sang seme tercinta – Shikamaru – Kiba langsung menggandeng Naruto pergi menuju ke bangku tempat sebelumnya para semenya duduk menunggu mereka.

"Well.. enaknya kalian di apakan ya?"

Shikamaru mendekati ke 4 preman yang masih berbaris rapi meratapi nasib bosnya yang masih berada di bawah kaki sang Uchiha.

"Baiklah kau-"

"Sisakan yang dua lagi untukku" kalimat tadi dibawakan dengan nada dingin dan sangat suram, Shikamaru hanya bisa memandang malas Sasuke sambil mencibir 'Dasar serakah', akhirnya dia menyisakan dua antek-antek preman itu.

Shikamaru mendekati dua preman yang disisakan untuk Sasuke dan menepuk masing-masing bahu keduanya dan memasang wajah prihatin.

"Berdoalah.. hahahahaha" Shikamaru tertawa kencang sambil menyeret kedua preman lainnya dan membawanya kebelakang semak-semak terdekat(?) dan selanjutnya yang terdengar dari arah semak-semak itu adalah hanyalah...

KREK

PRAAANGK

BRUUKK

GYAAAAAA

AAMMPUUN!
TOLONG!
MAAAMIIII!
-_-"

Shikamaru keluar dari tempatnya tanpa cacat sedikitpun, hanya terlihat beberapa debu dicelana dan bajunya yang kini tengah di bersihkannya.

"Yo aku duluan"

Sasuke tidak peduli lagi apapun sekarang, yang ada di otaknya hanya memikirnya mau diapakan ketiga orang ini. Direbus? Digoreng? Hm dikukus kedengaranya lezat? Dan tanpa sadar pemuda stoic itu menjilat bibirnya terlihat seperti orang kelaparan yang di suguhkan makanan lezat.

Aarrggghhrrr

Sasuke menjambak rambut oranye bos preman yang masih betah berada di bawah kakinya dan melemparkan tubuh yang lumayang besar itu dengan mudahnya ke arah anak buahnya yang masih berdiri mematung melihat nasib bos.

Bruk

Aarrgghh

Tubuh bos preman itu mendarat tepat diatas kedua anak buahnya.

"Ada kata-kata terrakhir?" Sasuke menyeringai setan sambil melemaskan otot tangan dan lehernya bahkan terdengar jelas bunyi 'Krek' saat dia melakukannya.

"Tu..tunggu U..chiha-sama-"

"Ma..afkan kami Uchiha-sama-"

"Ka..mi tidak tt..tau ka..lau- UWAAAAAHHH AMPUNNN!"

BRAAKK

PRANKK

AAARRRGGGHHHH

MATAKU MATAKU!

TANGANKU!

KAAMIII-SAAMMMMAAA!

BBRRUUUKK

BOOOMMMM(?)

Suara gaduh dan pekikan kesakitan mewarnai aktifitas ketiga preman yang sedang di eksekusi oleh sang Uchiha itu, bahkan Shikamaru yang kini tengah duduk bergabung dengan Naruto dan Kiba hanya bisa geleng-geleng melihat puing-puing kios penjual makanan ringan dan bahkan ada beberapa pohon yang tumbang disekitar 'arena bermain' Sasuke itu.

Beberapa menit kemudian Sasuke datang dan bergabung dengan yang lain, Naruto yang melihat langsung menghampiri semenya dengan tampang shock karena dilihatnya kini wajah, baju dan tangan Sasuke berlumuran darah.

"Suukee..kau b..berdarah..uuweeehh" Q_Q

"Tenang Naru ini bukan darahku, aku bahkan tidak terluka sedikitpun" Sasuke memeluk Naruto dan mengusap kepala uke tercintanya untuk menenangkannya. Dihapusnya perlahan noda darang yang menempel di pipi Naruto karena pelukannya tadi dan mendaratkan satu kecupan manis di bibir tipis dan menggoda ukenya itu.

Shikamaru memandang malas acara lopidopi(?) di depannya dan beralih memandang Kiba yang duduk di sebelahnya.

"Apa? Kau mau seperti mereka juga?" Kiba memandang galak ke arah Rusa jantanya itu.

"Setidaknya sebagai ucapan terima kasih"

"Tidak!" Kiba mendekat ke arah Shikamaru dan membisik semenya dengan seduktif. "Dirumah saja, kita bisa lebih bebas" dan bisikan menggoda itu di akhiri dengan jilatan nakal dari pemuda pecinta anjing itu.

Shikamaru hanya bisa ber-smirk ria melihat tingkah nakal ukenya yang kini tengah bergelayut manja sambil memeluk pinggangnya, ah rasanya pangeran tidur itu ingin 'menghajar' Kiba sekarang juga, tidak peduli banyak yang menonton mereka. Tangan Shikamaru kini menjalar meraba butt Kiba dan meremas..

Remas

Remas

Rema-

"Shikamaru! telpon ambulans!" dan titah Sang Uchiha tadi langsung menghentikan 'acara remas-remas'nya. Untuk siapa? Tentu saja untuk preman-preman sekarat yang dihajarnya tadi. Yah walaupun Sasuke itu kejam dalam hal yang menurutnya baik, tapi dia masih memiliki sifat kemanusiaan sedikit kok.

Dengan malas Pemuda Rusa itu mengambil ponselnya sambil memandangi Sasuke yang juga merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponselnya yang sudah remuk karena ativitasnya bersama preman-preman badung tadi dan membuangnya ketempat sampah. Ck dasar orang kaya.

"Disini ada 5 orang sekarat.."

"..."

"Hm..."

Pip

Shikamaru mengakhiri telponnya dan langsung menggandeng tangan Kiba dan mendekat ke arah SasuNaru.

"Ah hari ini menyebalkan"

"Hn..Naru kita pulang ya"

"Tapi nanti jam 6 ada pertunjukan kembang a- uwaaa.. Suke turunkan Naru" Celotahan Naruto terhenti saat Sasuke menggendongnya ala bridal style. Sedang Sasuke hanya berjalan dengan tenang tanpa memperdulikan bahwa keduanya tengah jadi pusat perhatian pengunjung

"Tidak. Sudah cukup tadi ada 'kutu busuk' yang mengganggumu, aku tidak mau itu terulang lagi.. got it!"

"Terserah Suke saja.." Naruto yang pasrah akhirnya melingkarkan kedua tanganya di leher Sasuke dan menyamankan posisinya dengan bersandar pada dada bidang Sasuke.

Sementara itu di belakang mereka pasangan ShikaKiba tampak berjalan santai walaupun Kiba sebenarnya tidak bisa menyembunyikan rona merah di wajahnya efek dari membayangkan apa yang akan mereka lakukan di rumah nanti, entah di rumahnya atau di rumah Shikamaru di tambah remasan Shikamaru tadi membuat holenya berkedut-kedut #kyaaaaa Kiba mecum ..

.

.

.

.

Kini keduanya – SasuNaru – sudah berada di mobil Sasuke yang akan mengantar pujaan hatinya pulang ke rumah. Dimana ShikaKiba? Mereka berdua pulang dengan mobil Shikamaru tentu saja, mereka berdua pergi ke taman bermain dengan mobil seme mereka masing-masing of course.

Jadi lupakan saja dulu pasangan RusaPuppy itu, kita kembali ke SemeUke paling fenomenal se-Fanfic-an.

Dari tadi pandangan shapire milik Naruto tidak pernah lepas dari Sasuke yang tampak memperhatikan jalanan di depanya. Dipandanginya setiap detail wajah tampan yang dapat di jangkaunya dari samping itu. Rahang yang tegas, hidung mancung, kulit putih pucat , dan kini pandangan uke manis itu tertuju pada bibir yang selalu 'memakannya' dengan penuh cinta, nafsu, dan 'sedikit' buas.

Sebenarnya Sasuke tau, sangat kalau uke manisnya itu terus memperhatikanya dari tadi, tapi sebagai seme baik dan pengertian dia tidak mau merusak kesenangan Naruto.

Kini mobil mereka sudah memasuki jalan tol yang tampak padat karena hari sudah sore waktunya para pegawai yang memakai kendaraan pribadi untuk pulang.

Naruto masih tidak bosan memandangi wajah Sasuke sampai akhirnya jari mungil berbalut kulit halus berwarna caramel terjulur dan menyentuh ringan rahang tegas Sasuke, semenya itu tidak memberi respon apapun, lebih tepatnya berusaha mengabaikan sentuhan seringan bulu pada rahangnya itu yang dapat membangunkan 'sesuatu'.

"Suke~~ tampan sekali~~" dan pernyataan polos tadi membuat Sang pangeran stoic itu hampir tersedak ludahnya sendiri.

"Naru juga suka wangi Suke, sangat harum membuat Naru tenang dan nyaman " pernyataan yang ini membuat Sasuke merasa tersentuh dan hanya memandang Ukenya itu dengan penuh cinta sebelum akhirnya mengalihkan kembali perhatiannya jalanan di depannya.

"Setiap membayangkan wajah Suke menjelang tidur, 'Sosis' Naru selalu tegang"

CIIIIITTTT!

Mobil Sasuke langsung berhenti sesaat pernyataan itu keluar dengan lancarnya dari bibir tipis menggoda milik Naruto. Bukan menginjak pedal rem lagi tapi Seme tertampan ini langsung menarik rem tangan mobilnya. Untung mobil yang ada di delakang mereka berjarak agak jauh sehingga tidak menabrak belakang mobil Uchiha itu.

Piiiiip

Piiiiip

"Yah jangan berhenti mendadak"

"Kau pikir ini jalan milik nenek moyangmu"

"Ada apa dengan orang ini?"

Berbagai teriakan dan umpatan dari pengendara mobil lain tidak di hiraukan oleh Sasuke, perhatiannya kini tertuju pada Uke manisnya yang kini terlihat tertunduk malu sambil memainkan ujung bajunya.

"Naru-"

"Kalau sudah tegang, Naru agak sebal karena rasanya tidak nyaman, jadi Naru 'mengocoknya' sampai keluar, walau rasanya tidak seenak 'kocokan' Suke tapi itu membuat Naru agak lega, jadi Naru bisa tidur nyenyak dan memimpikan Suke" AstagaNaga Naru-chan kenapa malah curhat tentang 'itu' ditempat seperti itu sih. Dan lihatlah sekarang ekpresi nista Sasuke, mulutnya menganga dengan pandangan entah ekpresi apa itu?

Clik!

Bunyi sabuk pengaman yang di buka itu tidak menghentikan curhat mendadak dari Naruto, Sasuke mengambil tindakan cepat sebelum curhatan Naruto terdengar lebih lanjut.

"Dan dalam mimpi Naru, Suke memasukk- mmpphhhh..cckkkmm..ssuk..."

Sasuke langsung menyerang bibir tipis itu dan melumatnya dengan semangat. Bunyi decapan terdengar nyaring memenuhi mobil milik Sasuke yang terparkir rapi di tengah jalan tol, tidak dihiraukanya bunyi klakson atau pun teriakan protes pengandara lain.

"Mmpkk..cckk..sukkeemmm.." ciuman itu begitu ganas, panas, dan wuhh banyangkan sendiri. #kipas2

Sasuke menjauhkan bibirnya, tidak terlalu jauh sih hanya berada satu senti dari bibir Naruto yang kini terlihat bengkak. Sebagai seme yang pengertian dia memberikan waktu ukenya untuk mengambil nafas.

Tanpa diduga Naruto malah mendekatkan wajahnya dan di raupnya bibir seksi semenya itu

"Aummm...mmppcckk..nggmm..ahhmmm" dan terjadi lagi pergulatan bibir dan lidah terdengar sudah sangat-sangat buueeceeekk! (O,,O)

Sasuke menggerakkan kepala dari kiri ke kanan lalu ke kiri lagi dan seterusnya untuk memperdalam lumatannya, begitu juga dengan Naruto yang melakukan ke arah berlawanan.

Puuaahh...

Ciuman becek #aduh. itu akhirnya terlepas juga, terlihat lelehan saliva di dagu Naruto yang meluncur turun dan hampir menetes sesaat sebelum Sasuke menjilat dan membersihkannya. -_-

"Naru jangan 'memancingku' di tempat seperti ini, kau membuatku tidak tahan" dengan lembut Sasuke menyeka keringat yang ada di dahi Uke kesayangannya.

"Naru hah.. cuma mau hah..curhat Suke~~" dengan agak terengah Naruto memberikan alasan kepada semenya itu.

"Iya Suke tau, tapi-"

Tok! Tok! Tok!

Ketukan di kaca mobil tadi menghentikan ucapan Sasuke, dia berbalik dan melihat seorang polisi berseragam lengkap berusaha melihat ke mobil dalam sang Uchiha. Sasuke menurunkan kaca mobilnya dan langsung melayangkan tatapan dingin kearah polisi tadi yang kini membuka topi polisinya.

"Tolong SIM dan STNK anda tuan, beserta alasan mengapa anda berhenti di tengah jalan begini"

Dengan tenang Sasuke menyerahkan SIM & STNKnya.

"Dia pingsan"

"Apa? Siapa?"

"Kekasihku pingsan, dan aku berhenti untuk memberikanya 'nafas buatan' Pak " Sasuke menjawab dengan malas dengan memberi tekanan pada kata 'pak' menandakan dia tidak ada waktu untuk berbasa-basi dengan petugas itu.

Petugas tadi agak membungkukkan badannya dan melihat di samping seorang pemuda berambut pirang yang tengah memejamkan matanya dengan nafas yang agak terengah.

"Setidaknya pinggirkan dulu mobil anda tuan, ini menghalangi pengandara la-" ucapan polisi tadi langsung terhenti saat dengan sangat-sangat dingin Sasuke memotongnya semua kata-katanya.

"Dan saat mobil ini sampai di tepi jalan kekasih saya sudah meninggal" Sasuke sudah jengah dengan polisi ini. Sasuke tau ujung-ujung dari semua ini adalah uang sebagai tanda 'damai' agar tidak di tilang. Bukanya Sasuke tidak punya uang tapi hal-hal seperti ini membuatnya muak.

"Well sepertinya anda seorang pemberontak tuan hm" polisi tadi melihat sesaat SIM yang ada di tanganya untuk mengetahui siapa pemiliknya.

"Tuan Sasuke Uchiha.. Saya bisa saja meni- eh? U..chiha" dan polisi tadi langsung membelalakan matanya saat melihat nama UCHIHA. 'Ga..gawat' dengan tergesa-gesa polisi bertubuh tambun itu menyerahkan SIM & STNK pemuda Stoic itu dan membungkukan badannya beberapa kali.

"Maaf Uchiha-sama menganggu perjalanan anda, silahkan lanjutkan, saya benar-benar minta maaf. Dan sebaiknya anda cepat membawa kekasih anda ke rumah sakit"

Dan ini adalah hal kedua yang paling dibenci Sasuke. Yaitu penjilat yang akan langsung tunduk begitu mendengar nama Uchiha. Ck menjijikkan. Tapi setidaknya ada juga keuntungannya ckckck

Sasuke tidak memperdulikan polisi tambun itu dan melesatkan mobilnya pergi menuju rumah ukenya, bahkan polisi tadi masih terus membungkukkan badannya walaupun mobil Sasuke sudah lumayan jauh.

.

.

.

.

Kini mobil sport milik Sasuke sudah terhenti di depan sebuah rumah sederhana bertingkat dua milik uke tercintanya.

"Suke~ ayo turun. Kita makan malam bersama ne" Naruto memandang penuh harap semenya yang kini tengah membukakan sabuk pengaman di pinggangnya.

"Maaf Naru sayang, lain kali saja yaa.." dan bibir Naruto langsung mengerucut mendengar permintaannya tidak di turuti oleh semenya. Sasuke yang gemas langsung mendaratkan kecupan manis di bibir menggoda itu.

Cup

"Lain kali ne Naru sayang, aku janji"

"Yaa sudah.. kalau begitu Naru masuk dulu ne"

Cup

"Bye Suke~~" Setelah Naruto membalas kecupan semenya itu, diapun beranjak keluar dari mobil mewah dan melambai ke arah Sasuke sampai akhirnya menghilang di balik pintu bercat putih itu.

Setelah memastikan ukenya telah sampai di rumah dengan selamat dan masih dalam keadaan 'utuh' saat memasuki rumahnya Sasuke pun meninggalkan rumah sang kekasih tercinta.

.

.

.

.

Sasuke terlihat memandangi langit-langit kamarnya, menerawang kejadian hari ini, dan wajahnya langsung mengeras saat mengingat kejadian di taman bermain tadi, dimana Narutonya, miliknya, punyanya, #iya-iya tau.

Dipegang-pegang, disentuh-sentuh, digrape-grape # -_- . oleh tangan-tangan nista yang menurutnya tidak akan pernah pantas menyentuh ukenya itu. Sasuke tau, dirinya saat ini tidak akan pernah bisa lepas atau bahkan tidak bisa akan melepaskan Naruto dari genggaman hatinya #ciieee.

Naruto sudah benar-benar menjadi candu baginya, dia bahkan tidak bisa membayangkan apa yang terjadi pada dirinya seandainya berpisah ataupun Naruto pergi meninggalkannya. #aduh amit-amit cabang orok

Tok! Tok!

"Sasuke boleh kaa-san masuk"

Mikoto membuka pintu kamar Sasuke setelah mendengar izin dari putra bungsunya yang hanya berupa 'hn' seperti biasanya.

"Ada apa Kaa-san?" Sasuke kini merubah posisinya menjadi duduk di tengah ranjang saat melihat kaa-san tercintanya masuk dan duduk di tepi ranjangnya.

"Itu..Kaa-san lupa memberi taumu saat makan malam tadi"

"Apa?"

"Besok malam keluarga Haruno akan datang makan malam, jadi kau jangan pulang kemalam ya"

Mendengar itu Sasuke hanya mendengus, paling-paling mereka akan membicarakan bisnis keluarganya lagi. Merasa tidak penting Sasuke kembali merebahkan tubuhnya dan memunggungi Kaa-sannya yang kini hanya memandangnya sambil tersenyum maklum.

"Ingat Sasu!"

"Hn"

Ibu dari dua anak itu hanya menggelengkan kepalanya mendengar jawaban super singkat dari putranya. Benar-benar mirip dengan appa nya #loh?. Maksudnya tousannya.

Setelah mengusap sayang beberapa kali kepala Sasuke, Mikoto akhirnya beranjak dari kamar Sasuke, sedangkan pemuda Stoic itu langsung memejamkan matanya saat suara pintu kamarnya yang di tutup terdengar.

Sasuke berharap di alam mimpi ini dia akan bertemu dengan ukenya sama seperti malam-malam sebelumnya dan memulai sebuah mimpi yang indah.

Oyasumi Naru/Suke

.

.

.

.

.

Tbc

READERKU SAYANG GOMEENNN... maaf lama baru update, habis dah masuk kuliah niiihh banyak tugas, maklum dah smester 4 #plak

TERIMA KASIIIIHHH BANGET masih mau baca ffn ku yang jauh dari kesempurnaan ini.. TERIMAKASIH BANGET untuk mau nge-review maupun cuma baca aja.. arigatou banget dah.

Dan untuk chap depan akan ada konflik dikit #cuman dikit kok. Untuk hubungan semeuke paling fenomenal se-fanfic-an (makasih buat yang nyaranin). Makan yang manis-manis teruskan ngak bagus nanti kena diabetes #apa sih?

Aku usahain biar updatenya ngak terlalu lama. Jadi tetep mohon kritik saran dan dukungan dari kalian yaa baik melalu fb maupun twiti

Fb : Riska (pp: kucing hitam bermata biru)

Twitter : riska140793

(ketahuan deh identitas asli) sebenarnya agak takut juga ngungkapin id asli. Banyak yang bilang aku aneh tapi berkat seseorang akhirnya aku braniin diri.

Oke dah dulu yaa sampai jumpa Chap depan

Jaga kesehatan kalian

Bye~~~~