Uchiha Itachi, remaja laki-laki yang selalu cuek dan Haruno Sakura,remaja perempuan yang sangat peduli. Mereka adalah teman sejak kecil. Orang tua Itachi selalu meminta bantuan kepada Sakura ntuk menemani anak mereka karena anak mereka tidak mempunyai teman selain Sakura. Itachi selalu dibenci oleh orang-orang disekitarnya karena sifatnya. Sakura yang tidak mau Itachi dibenci orang lain berusaha untuk memperbaiki sifat teman kecilnya ini tapi usahanya selalu tidak berhasil.

Suatu hari, datanglah peri di hadapan Sakura. Ia mengaku bisa merubah Itachi menjadi orang yang lebih baik. Siapakah peri itu? Apa yang akan terjadi dengan Itachi dan Sakura setelah kedatangan peri? Bagaimana usaha yang akan dilakukan peri itu untuk merubah sifat Itachi?

I can , You can , We can!

Chapter : 1

Pagi hari yang cerah, matahari mulai memancarkan sinarnya. Banyak anak-anak yang mulai bergerak menuju ke sekolah,baik berjalan kaki maupun naik sepeda. Terlihat dua remaja sedang berjalan bersama. Saat mereka mau memasuki halaman sekolah, salah satu remaja tersebut tidak sengaja menabrak seorang wanita yang sedang terburu-buru. Barang-barang yang dibawa wanita tersebut berjatuhan, remaja yang menabraknya tidak membantunya malah terus berjalan.

Temannya langsung membantu wanita tersebut mengambil barang-barangnya. "Terima kasih dek." Ucap wanita itu sambil tersenyum dan langsung pergi.

Haruno Sakura, nama remaja perempuan yang membantu wanita itu merasa kesal dengan temannya, Uchiha Itachi. Ia berlari mengejar Itachi. Itachi lalu menoleh ke arah Sakura.

"Itachi... kau harus bersikap baik pada orang tadi!"

"..."

"Belajarlah menghargai orang lain!"

"..."

"Argh! Itachi!"

*Plak!*

"Aaah... lagi-lagi aku ditampar."

Itachi mengelus-elus pipi kanannya yang telah ditampar oleh Sakura. Ia ditampar oleh Sakura karena ia tidak membantu wanita itu mengambil barangnya yang jatuh. Sifatnya yang seperti ini membuatnya tidak disukai banyak orang, termasuk orang tuanya dan teman kecilnya, Sakura. Itachi dan Sakura adalah teman main sejak kecil. Sakura selalu diminta bantuan oleh orang tua Itachi untuk menemaninya karena anak mereka tidak mempunyai teman sama sekali.

Setelah menampar Itachi, Sakura langsung pergi menuju kelas dan meninggalkan Itachi seorang diri di halaman sekolah. Raut mukanya terlihat sangat kesal, karena ia ingin Itachi bisa menghargai apa yang orang lain lakukan untukknya. "Kapan sifatnya bisa berubah menjadi lebih baik sih?!" keluhya sambil menatap langit.

Setibanya di kelas, ia langsung disambut oleh temannya. Teman-temannya bingung karena mereka tidak melihat sosok yang biasanya ada disamping Sakura.

"Hahaha akhirnya kau bosan juga dengan si 'muka tanpa ekspresi' itu." Ucap teman Sakura yang rambut bagian sebelah kanan dan sebelah kiri dikuncir bulat .

"Ya,tinggalkan saja orang itu." Temannya yang berambut pirang panjang juga ikut bicara. Mereka berdua menatap muka Sakura dengan dekat. Sakura pun makin kesal.

"Argh! Biarkan aku duduk dulu!" Ucap Sakura sambil mendorong kedua temannya yang sedang menghalangi jalannya.

Setelah ia duduk, temannya langsung jongkok di depan mejanya. Mereka menatap Sakura sambil menunggunya untuk menceritakan masalahnya kepada mereka. 'Ceritalah pada kami' itulah pesan yang diterima Sakura saat melihat tatapan dari kedua temannya.

"Tidak ada apa-apa" kata Sakura sambil mengalihkan mukanya. Sakura hanya ingin memikirkan bagaimana caranya mengubah sikap Itachi sendiri saja karena ia tahu kedua temannya ini tidak bisa membantunya untuk hal ini.

Kedua temannya merasakan ada sesuatu yang aneh karena Sakura selalu menceritakan masalahnya kepada mereka. Mereka saling bertatapan satu sama lain dan menghela nafas.

"Sumber masalah Sakura hanya dia seorang'kan?"

"Tentu saja siapa lagi selain dia." Mereka pun langsung bergegas mencari orang yang dimaksud.

Itachi yang sedang berjalan untuk menuju kelas bertemu dengan kedua teman Samura. Mereka langsung menghalangi jalan Itachi. Itachi terlihat bingung tapi ia tetap mencoba untuk melewati kedua orang yang ada di depannya, tetapi kedua orang tersebut tidak memberi celah Itachi untuk lewat sedikit pun sehingga ia hanya diam.

"Kau tahu siapa kami?" gadis yang berambut pitang panjang memulai pembicaraan.

"Yamanaka Ino," Itachi menunjuk gadis yang berambut panjang "dan Tenten." Ia menunjuk gadis yang satu lagi.

"Ya,itu nama kami tapi bukan itu maksud kami." Lalu Ino pun memukul kepala Itachi.

"Hari ini,sudah dua kali aku dipukul oleh anak cewe... apakah dia juga akan memukulku lagi?" Itachi menatap Tenten. "Semoga tidak."

"Kenapa kau menatapku begitu,hah?!" Tenten yang merasa malu karena ditatap oleh Itachi langsung memukul kepala Itachi seperti yang Ino lakukan tadi.

"Ah... tiga." Pikir Itachi, lalu ia menatap ke bawah karena ia tidak mau dipukul lagi.

Teman Sakura pun menceritakan apa yang terjadi pada Sakura, hanya saja mereka menambahkan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Tenten bilang bahwa Sakura menangis tersedu-sedu karena Itachi selalu bersikap dingin padanya dan Ino menambahi cerita Tenten dengan menyatakan bahwa Sakura ingin mengakhiri hidupnya.

"Eh, Ino, ceritamu kesannya terlalu lebay tau." Bisik Tenten sambil menyenggol tangan Ino.

"Biarin... pengen lihat responnya aja nanti."

Karena pada dasarnya Itachi memang anak yang tidak peduli ia pun tidak menghiraukan cerita tersebut. Dengan memasang muka datarnya ia pergi meninggalkan kedua remaja perempuan. Saat memasuki kelas ia melihat Sakura yang sedang tertidur di mejanya, dengan perlahan Itachi mendatangi Sakura dan melihatnya dari dekat. Mata Sakura terlihat sedikit basah.

"Sepertinya dia memang menangis tapi bunuh diri? Ah... Yamanaka itu bohongnya kelihatan sekali." Setelah berpikir seperti itu Itachi langsung duduk di tempat duduknya.

Bel sekolah berbunyi, menandakan para siswa untuk memasuki ruangan kelas dan memulai pelajaran seperti biasanya. Akan tetapi Sakura masih tertidur pulas di mejanya, Ino dan Tenten berusaha membangunkannya tetapi tidak berhasil, akhirnya mereka berdua kembali ke tempat duduk mereka, berharap agar Sakura bangun sebelum guru datang.

Tibalah seorang guru yang memasuki kelas 10-2 , kelas dimana Sakura dan Itachi berada. Guru tersebut memakai kacamata hitam, kemeja berwarna coklat muda polos tanpa motif, memakai dasi berwarna hitam, menggunakan celana jeans berwarna coklat tua dan memakai sepatu hitam. Ia sedang merapihkan rambutnya yang berwarna abu-abu sambil berjalan ke meja guru. Anak-anak melihatnya dengan tatapan aneh karena mereka baru pertama kali melhat guru seperti ini. Ia menaruh kacamatanya di meja dan mengeluarkan kertas yang ada di tasnya.

"Ya! Perkenalkan nama saya adalah Hatake Kakashi!" Ia mengucapkannya dengan suara lantang.

"Saya akan menggantikan wali kelas kalian, Umino Iruka, karena mulai hari ini beliau dipindahkan tugas untuk mengajar kelas 11. Sekian perkenalan dari saya dan kita akan memulai tes." Lalu Kakashi-sensei memberikan selembaran kertas kepada murid-murid di kelas.

Saat melewati meja Sakura, ia langsung memukul kepala sakura dengan tangan kanannya.

"AAH! Itai!" teriak Sakura yang langsung terbangun dan memegang kepalanya karena kesakitan.

"Sakit ya? Makanya jangan tidur kalau pelajaran sedang berlangsung. Ini kertas ujianmu,kerjakan dengan baik ya." Mulut Kakashi-sensei tersenyum kepadanya tetapi matanya berkata yang lain.

"Gila nih guru... aku harus hati-hati, salah sedikit bisa dipukul lagi sama tuh guru."

Itachi yang melihat kejadian tersebut kaget.

"Untuk hari ini,aku berharap tidak dipukul empat kali." Itachi menatap ke bawah lagi sambil memejamkan matanya.

Saat Kakashi-sensei memberikan kertas ke Itachi, Itachi tidak mengambilnya, ia hanya terdiam kaku. Kesal, Kakashi-sensei memukul kepala Itachi, kali ini lebih keras daripada Sakura.

"Hmmm.. Empat kali.. berarti aku memang sedang apes ya."

"Jika gurumu memberimu sesuatu,tolong diterima. Jangan hanya diam." Kakashi-sensei berbicara dengan nada yang tinggi. Setelah selesai membagikan kertas, ia kembali ke mejanya.

"Baiklah, tes akan dimulai dari sekarang. Waktu kalian hanya satu jam."

Sunyi, dua puluh murid sedang mengerjakan ujian yang diberikan Kakashi-sensei. Sakura sedang serius mengerjakan soal. Anehnya terdengar suara yang aneh di sebelah kanan Sakura, saat ia menengok, ia tidak melihat seseorang berbicara. Sakura kembali fokus tapi suara itu terdengar lagi. Merasa terganggu, akhirnya Sakura meluapkan emosinya.

"Siapa sih yang dari tadi mengeluarkan suara aneh?!"

"Orang itu kau tahu!" Kakashi-sensei membalas pertanyaan Sakura dan memukulnya lagi.

"Sekali lagi kau berisik ataupun berulah, aku tidak akan segan-segan mengeluarkanmu dari kelas ini. Begitu juga untuk yang lain." Peringatan dari Kakashi-sensei membuat orang di kelas menjadi makin tegang.

"Heehee maaf ya membuatmu dipukul lagi." Kali ini suaranya terdengar lebih jelas.

"Jika kau ingin melihatku,pejamkan matamu selama sepuluh detik dan lihat sebelah kananmu." Sakura yang masih kesal tetap mencoba mengikuti saran tersebut. Setelah melakukan hal yang disuruh ia langsung menengok ke kanan. Ia kaget karena melihat sosok makhluk seperti peri kecil. Rambut panjangnya berwarna merah, mempunyai sayap yang kecil di punggungnya dan membawa tongkat kecil layaknya penyihir.

"Siapa kau?" ucap Sakura dengan pelan. "Mukanya sangat manis.. " pikirnya.

"Aku peri, namaku Uzumaki Kushina~ ;3 , aku akan membantumu mengubah sifat Itachi boy itu." Dia mengedipkan mata kanannya.

"Haaaah?!"