Let's Just Fall In Love Again
Six
Author: Byunna Park
Rate: T
Genre: Romance
Cast: Byun Baekhyun, Park Chanyeol
Other Cast: Lu Han, Kris Wu, Kim Jongin, Oh Sehun, dll.
Warning: OOC/GS/typo(s)/gaje/pasaran/crack couple/don't like, don't read.
A/N: Saya tahu pasti sudah banyak yang lupa sama ff ini haha, kalau berkenan bisa membaca dulu chapter sebelumnya ;)
Let's Start
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
Baekhyun dan Luhan memandang horror kantung plastik yang sedang bertengger manis di meja makan. Bukan berisi bom atau organ korban mutilasi, tapi ini lebih mengerikan untuk mereka berdua.
Sayur-sayuran (ada wortel, brokoli, bayam, labu, dan para sekutunya).
Saat bangun mereka berdua dikagetkan dengan datangnya paket sekantong plastik berisi sayuran, musuh terbesar mereka selama ini –FYI Luhan juga tidak beda jauh dengan Baekhyun, bahkan lebih parah. Dan mulut Baekhyun berhasil menganga saat tahu ternyata paket itu dikirim oleh Park Chanyeol. Gadis itu menepuk keningnya, Astaga! Chanyeol sungguh ingin menyiksanya.
Luhan beralih menatap Baekhyun lalu melipat tangannya didada,"tolong jelaskan tentang semua ini nona Byun!"
Kepala Baekhyun menggeleng dengan mata yang masih menatap kantong plastik berisi sayuran tersebut,"Chanyeol benar-benar ingin menyiksaku"
"aku tidak mau tahu, kau harus membuang semuanya sebelum Kris datang. Aku bisa mati, karena kau tahu kan dia pasti juga akan memaksaku untuk memakan semua sayuran ini jika dia tahu ada sayur-sayuran di dapurku" ujar Luhan parno sendiri.
"kau gila, itu sama saja aku tidak menghargai pemberian Chanyeol"
"ya sudah, kau saja yang memakannya, tapi jangan disini, masak saja ditempat lain"
Baekhyun beralih menggigiti kukunya dan memandang horror kantong plastik itu sekali lagi,"tapi…aku juga tidak bisa memakan semuanya Lu, kalau hanya sedikit saja mungkin aku masih bisa tapi kalau sebanyak ini bisa-bisa perutku mual seharian. Bagaimana ini?"
"kau harusnya menolak dengan tegas Baek"
"sayangnya didepan Chanyeol aku sungguh tidak bisa berkutik" ujar Baekhyun mengkerut.
"oh God!" gumam Luhan sambil memijit pelipisnya, tidak lama kemudian pacar Kris Wu itu tesentak kaget saat tiba-tiba Baekhyun menggenggam kedua tangannya.
"please! Bantu aku mencari solusinya, bagaimana caranya agar aku tidak memakan semua monster itu tanpa harus membuangnya" mohon Baekhyun dengan sorot mata puppy andalannya.
Luhan mengerutkan keningnya dengan tampang berpikir. Tidak mungkin juga ia memaksa Baekhyun agar memakan semua sayuran itu karena ia sangat paham bagaimana rasanya dipaksa memasukkan sesuatu yang akan ditolak mentah-mentah oleh perutnya. Gadis itu memutar bola matanya menatap sayur-mayur yang terlihat seperti mengejek mereka berdua.
Tidak lama seriangaian pun muncul membuat Baekhyun sedikit melebarkan matanya.
"apa?" tanya Baekhyun bingung. Kepalanya mendekat saat jari telunjuk Luhan menginstruksinya dan gadis Beijing itu mulai membisikkan sesuatu di telinga Baekhyun, membuat Byun bungsu itu juga ikut tersenyum dengan sedikit seringaian.
"kau pintar sayang, tidak salah aku menjadikanmu sahabatku"
Pletak!
Dan Baekhyun meringis saat Luhan menjitak kepalanya.
Teeett teeett!
Bunyi bell pun berhasil membelalakkan mata rusa itu. Baekhyun hanya memandang Luhan yang mulai panik.
"kau ini kenapa?" tanya Baekhyun sambil berjalan berniat membukakan pintu untuk sang tamu.
"JANGAN DIBUKA!" teriakan Luhan pun menghentikan langkah Baekhyun.
Luhan dengan cepat mengambil kantong plastik berisi sayur-sayuran itu dan menyerahkannya pada Baekhyun,"ini milikmu, sembunyikan dimanapun asal jangan di kulkas, dilemari makan, di ruang tamu atau dimanapun yang bisa dijangkau oleh Kris"
Baekhyun hanya bengong dan sepertinya nona Byun itu belum mengerti maksud Luhan, sedangkan Luhan menatap horror pintu apartemennya yang bell nya terus berbunyi lalu menatap Baekhyun kembali.
"kau mengerti? Cepat Baek, sembunyikan!"
"tap-tapi harus disembunyikan dimana?" tanya Baekhyun membuat Luhan menoleh kebelakang saat akan membuka pintu.
"dimana saja, dikamarmu mungkin lebih aman, CEPAT!"
"o-okay"
Cklek
"pagi sayang!" sapa ceria Luhan seperti biasa.
Baru tuan Wu itu akan membalas sapaan kekasihnya tapi harus tertunda saat mendengar…
Bruk!
Dan itu suara Baekhyun yang terjatuh akibat tersandung karpet, menyebabkan semua sayur-sayuran jatuh tercecer di lantai.
'bodoh!'
"apa itu?" tanya Kris ingin tahu sambil berusaha memeriksa keadaan di dalam. Tubuh Luhan semakin menegang. Gadis itu menelan ludahnya susah payah, ia merutuki kecerobohan Baekhyun yang masih saja dipelihara.
Cepat-cepat Luhan menahan langkah Kris yang memasuki apartemennya,"e…sayang bukan apa-apa, mung-mungkin hanya Sheero yang terjatuh dari meja makan"
Kris pun memicingkan matanya tapi bukan ke arah Luhan,"sepertinya bukan Sheero, tapi majikannya yang terjatuh"
'Oops!'
Baekhyun yang saat itu tengah memunguti sayur-sayuran yang tercecer dilantai mendadak membeku, sedangkan Luhan menepuk keningnya sendiri.
"hey Byun! Sedang apa kau disitu?" tanya Kris yang melihat Baekhyun sedang menungging dan terlihat memunguti sesuatu di lantai.
Baekhyun pun cepat-cepat menyembunyikan kantong plastik itu dibalik punggungnya,"ti-tidak sedang apa-apa, ha-hanya memunguti mainan Sheero" jawab Baekhyun gugup membuat Kris mengangkat satu alisnya.
"heeh? Sejak kapan kucing gendut itu punya mainan?"
"sayang, kau belum memberi ucapan selamat pagi untukku" sela Luhan yang tiba-tiba melingkarkan tangannya dileher Kris dengan bibir mengerucut, bermasud mengalihkan perhatian pacarnya.
"astaga! Maaf aku lupa" ujar Kris lalu mengusak kepala Luhan. Gadis itu pun beralih tersenyum sambil mengibaskan tangannya yang ada dibelakang leher Kris untuk menyuruh Baekhyun segera pergi menyembunyikan monster di kantong plastik itu.
Baekhyun yang masih bengong melihat adegan lovey-dovey pun perlahan mengangguk mengerti dan secepat kilat memasuki kamarnya.
"selamat pagi sunshine!" ucap Kris yang selalu berhasil membuat mata Luhan berbinar. Dan ciuman pagi nan lembut selalu memanjakan bibir Luhan setelah ucapan selamat pagi.
"ingin sarapan apa?" tanya Luhan karena memang Kris selalu sarapan di apartemennya.
"apapun asal pacarku yang membuatnya"
Luhan tak kuasa menahan senyumnya dengan pipi yang selalu merona merah.
"baiklah sekarang duduk manis disini tuan Wu, tunggulah sarapanmu! Aku tidak akan lama" ujar Luhan setelah mendudukkan Kris di sofa depan televisi.
Kris hanya tersenyum saat merasakan kecupan singkat dipipinya sebelum gadisnya itu pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Tangannya kemudian berniat meraih remote TV yang tergeletak di meja, namun bersamaan dengan itu matanya menyipit melihat sesuatu yang menurutnya sangat-sangat menarik. Sesuatu berbentuk menyerupai kerucut berwana orange yang terlihat masih segar. Tangannya batal mengambil remote TV dan malah mengambil benda itu dengan tersenyum lebar.
"SAYANG, AKU MENEMUKAN HARTA KARUN!" teriak Kris, membuat Luhan berjalan cepat menghampirinya dengan spatula ditangannya.
"apa?"
Kris tidak menjawab hanya menggoyang-goyangkan benda orange yang merupakan makanan kelinci itu ditangannya.
Tubuh Luhan menegang dan ia hanya bisa menelan ludahnya. 'mati aku'
.
.
.
Baekhyun menutup pintu kamarnya dengan menghembuskan nafas lega. Hampir saja ketahuan. Ya, Luhan benar, bisa gawat kalau Kris mengetahui monster bernama sayuran itu karena bukan hanya Luhan yang akan disiksa untuk memakan sayuran itu tapi ia juga.
Dengan langkah cepat gadis itu segera meletakkan kantong plastik yang sedari tadi ia bawa ke tempat tidurnya lalu beralih menyambar ponselnya.
"hallo Chanyeol!" sapa Baekhyun saat sambungan teleponnya diangkat oleh Chanyeol.
"Baekhyun! paketnya sudah sampai? Maaf kalau aku memberimu sayuran mentah karena aku rasa kau bisa memasaknya sesukamu–"
"Chanyeol ini terlalu merepotkan" potong Baekhyun dengan memasang wajah sungkan.
Chanyeol tertawa kecil diseberang telepon,"sama sekali tidak Baek, aku justru senang bisa membantumu. Oh ya, kau juga bisa membaginya dengan Luhan"
Luhan? gadis itu bahkan lebih parah darinya. Baekhyun pun menghela nafas,"kau tahu, Luhan juga sama saja denganku bahkan dia lebih parah"
"astaga! Pantas saja kau tidak ada perubahan, ternyata roommate-mu 11 12 denganmu"
Baekhyun tertawa lalu mengangkat bahunya,"yah begitulah"
"baiklah aku tidak akan memaksamu, pelan-pelan saja. Tapi paling tidak, ada baiknya kalau kau mencobanya setiap hari Baek, walaupun hanya sedikit, aku yakin lama-lama kau akan terbiasa"
"eum ya, akan aku usahakan tuan Park"
"semoga berhasil"
Baekhyun menyunggingkan senyumnya,"terima kasih"
"sama-sama"
Kemudian suasana hening masih enggan menutup sambungan teleponnya. Ia seperti masih ingin berlama-lama berbicara dengan Chanyeol, walaupun tidak bertemu tapi gadis itu sudah merasa senang saat mendengar suara bass yang selalu terngiang ditelinganya.
"Yeol!"
"ya?"
"kau sedang apa?" tanya Baekhyun sambil memilin ujung bajunya.
"berbicara denganmu"
Baekhyun tertawa mendengarnya. Pertanyaan bodoh Byun Baekhyun.
"maksudku selain berbicara denganku"
Chanyeol menghela nafasnya,"tidak ada, hari minggu selalu menjadi hari membosankan untukku karena tidak ada yang aku kerjakan, hanya melihat Jongin dengan tunangannya beradegan romantis, malang sekali bukan?"
Gadis itu lagi-lagi tertawa,"ternyata nasibmu tidak jauh beda denganku"
"eh, benarkah?"
"ya, tapi aku masih punya Sheero untuk aku ajak bermain"
"Sheero?"
"kucing pemberian mendiang kakekku, kapan-kapan aku akan mengenalkanmu dengannya"
"apa dia tidak akan mencakarku nanti?"
"kau tenang saja, Sheero itu tidak banyak tingkah bahkan kerjanya hanya tidur"
Chanyeol pun tertawa,"jadi kapan aku bisa bertemu dengan Sheero?"
"kapanpun kau mau"
"baiklah, bilang pada Sheero untuk menunggu kedatangan si Yoda gendut"
"tidak lagi Yeol, kau sudah tidak gendut lagi sekarang" ujar Baekhyun di sela tawanya.
"tapi aku menyukainya, aku seperti kembali ke masa-masa SMP saat kau memanggilku seperti itu"
Pipi Baekhyun merona dengan tersenyum simpul mendengarnya.'masa-masa kita' batinnya. Baekhyun tidak tahu harus menanggapinya bagaimana. Jangan tanya, gadis itu senang bukan main karena itu tandanya Chanyeol merindukan kebersamaan mereka dulu. Ia hanya bisa terus tersenyum mengingat-ingat masa lalunya bersama Yoda gendutnya. Masa lalu yang indah untuk ia lupakan.
"Baekhyun!"
"y-ya?" Baekhyun kembali tersadar dari ingatan masa lalunya saat Chanyeol memanggilnya.
"apa nanti malam kau ada acara?" tanya Chanyeol dan Baekhyun sedikit melebarkan matanya.
"a-ada apa?"
"ada pementasan balet di Seoul Arts Center malam ini dan temanku juga akan tampil disana, apa kau mau menemaniku pergi melihatnya?"
Tubuh Baekhyun menegang, jantungnya berdetak sangat cepat. Apa ini artinya Chanyeol mengajaknya kencan?
"asal kau menjemputku"
"jam 7?"
"baiklah"
.
.
.
"Yes!" sorak Chanyeol saat sambungan teleponnya dengan Baekhyun terputus. Tentu saja pemuda itu senang bukan main karena Baekhyun menerima ajakannya. Awalnya ia sempat ragu dan keberaniannya menciut saat ingin mengajak Baekhyun tapi saat gadis itu menghubunginya tiba-tiba saja keberaniannya muncul kembali. Ternyata tidak membutuhkan waktu lama untuk Chanyeol bisa bertemu Baekhyun lagi. Dan kau harus berterima kasih pada Sehun, Park Chanyeol!
Dengan cepat Chanyeol mematikan televisi dan bangkit dari duduknya menuju meja makan dimana ada Jongin yang sedang suap-suapan mesra dengan Sehun.
"thanks Hunna" seru Chanyeol sambil mendudukki kursi didepan dua sejoli itu.
Sontak Sehun berhenti menyuapi Jongin dengan kening berkerut bingung,"untuk?"
"tiketnya"
"jadi kau akan datang nanti?" pekik Sehun senang.
Chanyeol pun mengangguk sambil menggigit apel yang ada ditangannya.
"memangnya Baekhyun mau?" tanya Jongin.
"tentu saja"
"Wow! Lihat sayang, Chan-Chan kita sudah bisa mengajak seorang gadis berkencan sekarang" seru Sehun ikut senang.
Jongin pun terkekeh,"double date?"
Chanyeol sontak berhenti memakan apelnya,"apa ini sudah bisa disebut kencan?"
Jongin memutar bola matanya,"tentu saja"
"tapi tidakkah ini terlalu cepat untuk disebut kencan? Kami bahkan baru sekali bertemu"
"hey bung, untuk pendekatan tidak masalah cepat atau tidaknya yang penting dia mau untuk kau ajak pergi"
"dan pastikan dia tidak pingsan lagi saat melihatmu" sambung Sehun kemudian tertawa bersama Jongin.
Chanyeol hanya memandang malas dua sejoli yang sedang tertawa seperti mengejeknya.
"sungguh, mantanmu itu konyol sekali, apa dia tidak pernah melihat laki-laki tampan sebelumnya" lanjut Sehun yang masih tertawa sampai matanya berair.
"berhenti tertawa! Baekhyun pingsan karena kuliah dari pagi sampai sore dengan perut kosong, jadi wajar saja" bela Chanyeol.
"tapi aku rasa Baekhyun pingsan karena melihat tubuhmu yang sudah tidak gendut lagi" goda Jongin.
Chanyeol memutar bola matanya jengah dengan dua sejoli itu yang tidak juga behenti menertawainya,"terserah kalian saja" ujar Chanyeol malas sambil bangkit dari duduknya.
.
.
.
Cklek!
Kris sedikit menyipitkan matanya setelah membuka pintu apartemen Luhan, saat mendapati pemuda yang tak kalah tinggi darinya berdiri di depan pintu.
'siapa orang ini?'
Sekilas Kris mendapati ekspresi bingung di wajah yang ... eemmm lumayan lah, setidaknya patut untuk dicurigai karena bertamu di apartemen kekasihnya. Sedikit waspada saja, siapa tahu orang ini laki-laki modus yang mendekati Luhan. Pemuda itu berkali-kali melihat layar ponselnya dan beralih melihat nomor apartemen untuk memastikan apakah ia sudah memencet bell apartemen yang tepat.
"hn, mau cari siapa?" tanya Kris dengan tampang waspada sambil melipat tangannya di dada.
"e... maaf apa ini apartemen Luhan?"
Sudut bibirnya berkedut seketika,"ada perlu apa?" tanya Kris dengan memasang tampang galaknya yang mampu membuat puluhan anak kecil menangis saat melihatnya.
"ah, aku–"
"sayang siapa yang dat– Oh!" Luhan menutup mulutnya saat mendapati pemuda tampan dengan setelan celana jeans dan kemeja biru berlengan panjang berdiri di depan apartemennya.
"sayang dia ini siapa?" bisik Luhan dengan suara sekecil mungkin.
"kau tidak mengenalnya?"
Kepala Luhan menggeleng,"apa mugkin sales kosmetik atau peralatan olahraga yang nekat menyelinap? Tapi... kenapa tidak terlihat membawa apa-apa?"
"mana ada sales berkeliaran malam-malam begini?"
"mungkin sa–"
"ekhem!" deheman pemuda itu pun sontak menghentikan acara bisik-bisik Kris dan Luhan.
"eum, maaf anda siapa ya?"
"apakah nona yang bernama Luhan?" tanya pemuda itu.
"y-ya saya Luhan, lalu anda?"
"ah, Perkenalkan saya Park Chanyeol teman Baekhyun" ucap pemuda itu dengan menjulurkan tangannya berniat untuk berjabat tangan dengan bukannya menyambut uluran tanggan Chanyeol, lagi-lagi Luhan menutup mulutnya dengan tangan serta mata membulat.
Demi apa?
Ini Park Chanyeol?
Haah serius?
Gajah bengkak yang sering di ceritakan Baekhyun?
WHAT? Pantas saja Baekhyun galau
Kris yang sedikit sewot dengan ekspresi kekasihnya kemudian beralih menjabat tangan Chanyeol," Kris Wu, pacarnya Luhan"
"o-oh ya, Park Chanyeol, salam kenal" ucap pemuda itu dengan senyum pasta gigi,"apa Baekhyun ada?"
"B-Baekhyun? Baekhyun ada, dia ada didalam mungkin sedang bersiap-siap, ayo masuk dulu Chanyeol!" ajak Luhan yang tampak bersemangat dengan kedatangan Chanyeol.
Chanyeol tersenyum lalu mengikuti Luhan masuk ke dalam. Sudut bibir Kris makin berkedut saat mendapati pacarnya terlihat sangat bersemangat dengan datangnya Chanyeol. Hmmm... mungkin Kris harus sedikit waspada dengan laki-laki satu ini.
"silahkan duduk dulu, aku panggilkan Baekhyun sebentar" ucap Luhan dengan tersenyum cerah dan kemudian meninggalkan Chanyeol yang duduk di sofa depan televisi.
Disisi lain Kris semakin merengut karena kekasihnya seakan melupakan keberadaannya.
"ekheem!" Kris berdehem sambil menyandarkan punggungnya di sofa dan melipat tangannya didada.
"jadi kau mantannya Baekhyun?" tanya Kris to the point.
'huh? Mantan?'
"em...ya bisa dibilang begitu"
Kris manggut-manggut dengan mata yang menelusuri penampilan Chanyeol dari atas sampai bawah sampai membuat Chanyeol agak risih.
"kau sendiri, sudah lama kenal dengan Baekhyun?" tanya Chanyeol memecah keheningan sekaligus karena sudah tidak tahan Kris menatapnya terus menerus.
"yaah, cukup lama. Sebenarnya aku dulu satu sekolah dengan Baekhyun waktu SD tapi saat kelas 4 aku pindah ke Kanada dan bertemu lagi saat SMA, begitulah" cerita singkat Kris dan sekarang giliran Chanyeol yang manggut-manggut.
"ngomong-ngomong kau ingin mengajak Baekhyun kemana?"
Chanyeol menggaruk tengkuknya dengan canggung,"kebetulan temanku seorang ballerina dan sanggarnya mengadakan pementasan di Seoul Arts Center jadi yaah kami akan pergi kesana, e… kalau mau kita bisa pergi berempat kesana"
Kris terkekeh kecil,"oh terima kasih, tapi maaf aku sudah punya acara sendiri dengan Luhan"
Kepala Chanyeol mengangguk mengerti. Yah, perkenalan yang tidak buruk, setidaknya dia bisa dengan mudah mendekatkan diri dengan teman-teman Baekhyun
.
.
.
Braakk!
"kau tidak perlu sampai membanting pintu Lu" gumam Baekhyun yang saat ini tengah menyisir rambut panjangnya.
"ya ya sekarang aku tahu alasanmu galau setelah bertemu cinta pertamamu" ujar Luhan yang sangat tidak santai itu sambil mencengkeram bahu Baekhyun.
"huh?"
"aku baru saja bertemu Chanyeol, dan ternyata dia ... ugh!"
Mata Baekhyun terbelalak dengan mulut menganga, "haaaa? Kau sudah bertemu dengan Chanyeol? Dimana?"
Naah sekarang gatian Baekhyun yang tidak santai. Gadis itu sampai terperanjat dari duduknya.
"dia baru saja datang dan mungkin menjemputmu karena kau bilang dia mengajakmu keluar malam ini. Sungguh aku tidak habis pikir bagaimana kau bisa memanggilnya gajah sedangkan dia seperti pangeran yang turun dari langit, kali ini aku beri nilai sepuluh untuk mantanmu satu ini. Aku benar-benar tidak menyangka...bla...bla...bla..."
Baekhyun sedikit mengabaikan Luhan, gadis itu mulai panik. Berkali-kali ia memeriksa penampilannya di cermin, mengoleskan sekali lagi lipstick warna soft pink untuk membuat penampilannya semakin sempurna.
Gugup, benar-benar gugup. Baekhyun sebelumnya tidak pernah menghadapi situasi yang membuat jantungnya berdegub 2 kali lebih cepat. Jelas, karena yang mengajaknya kencan saat ini cinta pertamanya. Disisi lain ia juga khawatir kegugupannya ini justru membuat penampilannya malah terlihat berlebihan, mengingat Chanyeol yang sekarang tipe laki-laki yang digilai para wanita dan secara langsung membuat ia ingin tampil cantik agar Chanyeol tidak melirik perempuan lain saat bersamanya.
Huuufh... konyol sekali.
"Lu! Apa penampilanku terlihat berlebihan?" dan akhirnya Baekhyun memutuskan untuk bertanya pada Luhan tentang penampilannya saat ini.
Luhan seketika menghentikan celotehnya yang entah apa, Baekhyun sendiri tidak mendengarnya karena sibuk dengan pikirannya sendiri. Gadis berdarah tiongkok itu mengelus dagunya mengamati penampilan Baekhyun dari atas sampai bawah. Jeans hitam, blouse putih gading dengan lengan sesiku, rambut sepunggung yang tergerai rapi, cukup membuat Baekhyun terlihat sangat manis. Baekhyun memang memutuskan untuk memakai celana jeans saja karena tidak mungkin memakai mini dress mengingat Chanyeol yang mengendarai motor, bisa repot kalau memakai dress –pikir Baekhyun. Tapi tunggu…..
Luhan terkekeh lalu mengambil selembar tissue,"lipstickmu jangan terlalu tebal sayang, bibirmu itu sudah berwarna pink jadi jangan ditambah lipstick setebal ini, cukup tipis saja, naah pefect!" ujar Luhan setelah menghapus lipstick Baekhyun.
"ugh! Aku terlalu gugup Lu"
"aku tahu, aku tahu dan tidak heran juga kau jadi gugup luar biasa seperti ini. Ya sudah sekarang cepatlah Chanyeol sudah menunggu dan dia bersama Kris entah apa yang siluman jerapah itu lakukan pada Chanyeol saat ini" Luhan terkikik sendiri setelahnya.
"ah kau benar" Baekhyun menarik napas dan menghembuskannya secara perlahan lalu segera menyambar sling bag-nya.
"ayo!" ajak baekhyun sambil menarik Luhan untuk keluar dari kamarnya.
Sekeluarnya dari kamar, Baekhyun sudah mendapati Chanyeol yang duduk di sofa dengan Kris dan sepertinya terlibat obrolan menarik dengan pacar sahabatnya itu.
Sontak pandangan Chanyeol terpaku pada sosok manis yang baru ditemuinya kemarin dengan mengabaikan Kris yang tengah bercerita.
"Hai!" sapa Baekhyun dengan canggung ditatap Chanyeol seperti itu.
"H-Hai!"
"pppffffftt~" Baekhyun tidak tuli untuk mendengar tawa Kris dan Luhan yang tertahan. Apa sekarang ia dan Chanyeol terlihat sangat menggelikan? 2 siluman sialan!
"maaf sudah membuatmu menunggu lama"
Chanyeol terkekeh,"tidak apa-apa, jadi bisa kita berangkat sekarang?"
"y-ya tentu"
"baiklah, Kris Luhan kami berangkat dulu"
"ya ya baik-baiklah dengan gajah betina ini" ujar Kris sambil menepuk bahu Chanyeol sok akrab.
Mata Baekhyun melotot, sungguh kalau tidak ada Chanyeol mungkin Baekhyun sudah menimpuk kepala Kris dengan high heels yang sekarang ia pakai. Sedangkan Chanyeol hanya tertawa kecil mendengarnya.
Setelah itu mereka berdua pergi dari apartemen dengan Kris dan Luhan yang mengantarnya sampai pintu. Luhan memeluk lengan kekasihnya sambil melihat dua sejoli itu sampai menghilang dari pandangannya.
"bagaimana?" Luhan mengerling meminta pendapat kekasihnya.
"hmm lumayan, setidaknya kali ini normal tapi... kau tidak tertarik dengannya kan?" selidik Kris dengan tampang khawatir.
Luhan tertawa mendengarnya,"sayang sekali Tuan Wu, aku sempat terpesona saat pertama kali melihatnya tadi" ujarnya dengan seringai jahil.
Kris pun ikut menyeringai,'hmm sepertinya kau minta dihukum sayang'
"oh ya hampir lupa, aku masih menyimpan jus wortel di kulkas, katamu kau mau meminumnya kalau sudah dingin dan kurasa ini sudah terlalu dingin, jadi bersiaplah nona Lu" peringatnya sambil menepuk kepala Luhan.
Luhan termenung sejenak matanya yang sedari tadi mengamati kepergian Baekhyun dan Chanyeol sekarang membulat dan menoleh ke arah laki-laki bermarga Wu tersebut. 'benar-benar mati kau Lu!'
"TIDAK MAU!" teriak Luhan lalu berlari menghindari Kris, menyelamatkan diri dari ancaman Mr. Carrot buat Kris Wu.
"Ya! Jangan kabur sayangku!"
.
.
.
"ayo!" ajak Chanyeol setelah memarkirkan motornya.
Baekhyun mengangguk lalu mengikuti Chanyeol berjalan menuju pintu masuk yang telah dipenuhi orang-orang yang juga ingin menonton. Terlihat sangat ramai.
"kau yakin kita dapat tempat duduk dengan penonton sebanyak ini, aku rasa tempat duduk sudah penuh sekarang"
"tidak usah khawatir, karena aku sudah punya tiketnya" ujar Chanyeol menenangkan.
"benarkah? Haah syukurlah setidaknya kita tidak harus mengantri tiket" Baekhyun menghela napas lega.
Mereka sedikit kesusahan untuk masuk karena orang-orang yang bedesakan ingin masuk duluan. Salahkan pintu yang cuma dibuka setengah saja.
Grep
'eh!' Baekhyun sedikit terkejut saat merasakan ada yang mengenggam tangannya. Siapa lagi kalau bukan Chanyeol yang sekarang mencari celah agar mereka bisa masuk. Pipi Baekhyun merona, setelah sekian lama, ini pertama kalinya mereka bergandengan tangan kembali. Masih hangat tapi kali ini genggaman tangan lebih kuat dari sebelumnya. Aaah Baekhyun jadi tidak ingin melepasnya.
"lho itu bukannya Jongin?" tanya Baekhyun. Tangannya yang bebas menunjuk laki-laki yang duduk dideretan depan. Tapi tunggu, kenapa Jongin sendiri? Mana macan betinanya?
Chanyeol hanya tersenyum sambil terus menarik Baekhyun dan mengajaknya duduk di samping Jongin.
"Jongin!" panggil Baekhyun.
"Hei Baekhyun! Akhirnya kalian datang juga, aku pikir Chanyeol gagal mengajakmu kemari" canda Jongin.
"kenapa sendiri, mana Sehun?"
"nanti kau juga akan melihatnya" jawab Jongin dengan senyum misterius.
"tunggu...tunggu... apa jangan-jangan Sehun..." matanya kemudian menatap Chanyeol meminta penjelasan.
Chanyeol terkekeh kecil melihat tatapan Baekhyun yang terlihat lucu dimatanya,"ya, Sehun salah satu ballerina yang akan tampil"
Mata Baekhyun membulat lalu menoleh kearah Jongin,"jadi Sehun ballerina? Wow keren!" puji Baekhyun.
Jongin tersenyum sambil mengagkat bahu.
"kau tahu, dulu saat Jongin gencar-gencarnya pendekatan dengan Sehun ia sampai rela ikut les balet di sanggar yang sama dengan Sehun"
"Diam kau Park" sela Jongin
"ppfftt– haha benarkah?" Baekhyun ingin sekali tertawa terbahak-bahak membayangkan Jongin menari balet.
"sudah, jangan berisik" hardik Jongin dengan semu merah dipipinya.
Sedangkan Chanyeol dan Baekhyun hanya terkikik geli melihatnya.
"lalu, kenapa sekarang kau tidak ikut tampil?"
Jongin memutar bola matanya,"itu masa lalu Baek, aku selalu ingin menutup wajahku dengan panci saat teringat aku pernah memakai baju ketat seperti itu, jadi aku mohon padamu jangan bahas itu lagi, okay?"
Baekhyun menahan tawa dengan menutup rapat mulutnya, sedangkan tangannya membuat tanda peace untuk Jongin.
Tidak lama lampu yang menyala terang di ruangan itu mulai meredup dan perlahan tirai yang menjadi penutup panggung utama pun terbuka menjadi penanda jika pertunjukan telah dimulai. Terlihat seorang balerina dengan pose meringkuk seperti angsa putih di tengah panggung dengan efek kabut asap di sekelilingnya. Mulut Baekhyun menganga dan matanya menatap takjub saat mengetahui sang balerina adalah Sehun. Cantik, anggun dan menakjubkan tanpa kesan galak seperti saat pertama kali bertemu dengan gadis itu. Entah, Baekhyun tidak tahu Sehun menitipkan wajah galaknya kemana.
"wow!" gumam Baekhyun tanpa sadar. Chanyeol menoleh ke arahnya dan tersenyum.
"kau menyukai pertunjukannya?"
"eh?" Baekhyun yang sedikit gelagapan pun beralih menatap Chanyeol,"y-ya... Sehun luar biasa, aku suka dengan gerakan tubuhnya, yaah walaupun pengetahuanku tentang balet bisa di katakan 0 tapi aku yakin Sehun adalah penari balet terbaik di panggung itu"
"ya kau benar, bahkan Sehun sudah sering mengikuti pementasan di luar negeri"
"benarkah? Wow pacarmu hebat Jongin" puji Baekhyun sambil menyikut perut Jongin.
"ya ya ya aku sudah tahu itu Baek" ujar Jongin seolah-olah kata pujian seperti itu sudah sangat sering didengarnya.
Baekhyun memutar bola matanya kembali menatap pertunjukan yang ada di depan matanya. Sungguh baru kali ini Baekhyun menyaksikan pementasan balet secara langsung dan itu memang berhasil membuatnya terpukau.
"mungkin setelah ini aku akan menjadi fans Sehun" bisiknya pada Chanyeol dan membuat pemuda itu tertawa kecil.
.
.
.
"kita mau kemana? Bukannya pintu keluar sebelah kanan?" tanya Baekhyun karena Chanyeol menariknya mengikuti Jongin yang berjalan menuju bagian dalam panggung. Pementasan memang sudah berakhir beberapa menit yang lalu.
"kita akan menemui Sehun di backstage"
"backstage? Apa itu diperbolehkan?"
"kita tamu VIP Baek, jadi kau tenang saja" ucap Chanyeol dengan senyum menenangkan. Baekhyun pun hanya menganggukkan kepalanya.
Tok tok tok
Jongin mengetuk pintu bercat putih dengan tulisan Violet Room dan tidak lama pintu pun terbuka menampakkan seorang gadis yang seingat Baekhyun juga ikut tampil dipementasan tadi.
"Jongin! Sehun sedang membersihkan make-up nya, Masuklah! Ah... dan siapa ini? Apa aku tidak salah lihat? Parkie tampan juga datang ... akhirnya~" pekik gadis itu heboh.
Perempatan siku muncul di pelipis Baekhyun 'heeeeh? Parkie? Nama macam apa itu, cih'. Entah reflek atau takut sesuatu yang buruk terjadi Baekhyun menggenggam tangan Chanyeol semakin erat seakan meremasnya saat melihat gadis itu akan memeluk Chanyeol.
"Wow... Stop Joy!" untung Chanyeol cepat tanggap dan berhasil mengurungkan niat gadis itu untuk memeluknya. "dan yah aku datang, penampilan kalian hebat, selamat!" Chanyeol tersenyum ramah dan mengulurkan tangan untuk menjabat gadis itu. Gadis itu pun menerima jabatan tangan Chanyeol dengan wajah cemberut.
"setidaknya beri pelukan selamat untukku Parkie" ujar wanita itu dengan manja membuat Baekhyun memutar bola matanya jengah.
"No, no, aku tidak mau babak belur di tangan pacarmu"
"aku bisa memutuskannya sekarang juga kalau kau mau jadi pacarku"
"uhuk!"
'Brengsek' Baekhyun mengumpat dalam hati setelah tersedak air liurnya sendiri. Entah mengumpat untuk siapa, untuk air liurnya atau untuk gadis itu yang bicaranya mulai ngawur.
Gadis berambut hitam itu sedikit memiringkan kepalanya dan menatap sosok yang sedari tadi luput dari perhatiannya dengan kening berkerut.
"Parkie... dia siapa?"
"Oh perkenalkan ini Baekhyun, Baekhyun ini Joy teman Sehun"
Kedua gadis itu pun saling berjabat tangan dengan aura yang tidak bisa dibilang mengenakkan.
"jadi...?" tanya gadis bernama Joy tadi pada Chanyeol dengan tatapan menyelidik.
Chanyeol sedikit gugup sadar pertanyaan Joy mengarah kemana. Gadis itu pasti menanyakan status hubungannya dengan Baekhyun. Yang ada dipikirannya saat ini adalah bingung harus menjawab bagaimana. Dijawab hanya teman, hati kecilnya merasa tidak rela. Dijawab pacar, tapi bukan. Jawab tidak ya~ Eh?
Mata lebar Chanyeol sedikit melirik ke arah Baekhyun dan sedikit terkejut saat mendapati raut gadis pujaannya itu tidak seceria tadi, terlihat ... suram dengan pandangan datar. Chanyeol menelan ludahnya yang mendadak terasa pahit.
"e... Joy, sepertinya kami harus memberi ucapan selamat dulu untuk Sehun, permisi!" pamit Chanyeol pada akhirnya.
"Ya! Parkie kau belum menjawab pertanyaanku!"
Chanyeol menghembuskan napas lega setelah berhasil melarikan diri dari Joy.
"ah, itu Sehun!" tunjuk Chanyeol ke arah Sehun yang berdiri di depan meja rias dengan ditemani Jongin.
Baekhyun hanya diam dan menurut saja kemana Chanyeol menariknya. Entahlah, mood nya seketika berantakan.
"tadi itu sangat mengagumkan nona Oh" puji Chanyeol.
"benarkah? Wah aku tersanjung sekali menadapat pujian utuk pertama kalinya darimu tuan Park"
Keduanya pun terkekeh dan melakukan high five dilanjutkan dengan saling berjabat tangan, "Selamat Hunna" ucapnya sambil mengacak rambut Sehun
"ya, terimakasih Chan-Chan"
Baekhyun rasanya ingin menyumbat telinganya dengan kapas mendengar panggilan menggelikan itu sekali lagi.
Mata setajam silet milik Sehun kemudian melirik Baekhyun yang dari tadi hanya diam.
"eh, eum... selamat Sehun, aku sungguh terpukau melihat penampilanmu, kau hebat!" puji Baekhyun, berusaha bersikap seramah mungkin dengan macan betina Jongin ini.
Sehun hanya tersenyum tipis,"ya, dan terima kasih sudah datang"
Baekhyun ikut tersenyum dan mengangguk. Sial, kenapa rasanya susah sekali untuk bisa akrab dengan Sehun. Apa gadis itu masih cemburu dengannya? 'Ya ampun, setampan apapun Jongin aku tidak akan merebutnya dari mu nona Oh, atau jangan-jangan ia tidak suka Chanyeol mengajakku?' dan pikiran parno Baekhyun mulai bekerja kembali.
"Yeollie-Chaaannn~!"
'demi setan jahaman, suara gaib siapa lagi ini?' Baekhyun mengumpat sekali lagi karena kaget mendengar suara cempreng yang datang tiba-tiba. Matanya melotot dan giginya mengerat saat melihat seorang dengan kecepatan super sudah bergelayut manja di lengan Chanyeol.
"kau tahu, aku senaaaaaang sekali saat tahu kau duduk di bangku penonton. Kenapa tidak dari dulu saja? Kau pasti terpesona dengan penampilanku, ya kan?" ucap gadis genit itu dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Cih, kalau Baekhyun tidak salah ingat gadis ini hanya tampil beberapa menit saja. 'jadi figuran saja bangga' sewot Baekhyun yang sudah geregetan karena gadis itu tidak melepaskan pelukannya di lengan Chanyeol.
'sialan, aku saja belum pernah seperti itu, hey lebah tengik menjauh atau kutendang bokongmu' jika saja ia Sakura Haruno, dengan senang hati ia berikan shanarro-nya pada gadis tak tahu diuntung itu, biar remuk dengan daging dan tulang-belulang berceceran serta darah muncrat kemana-mana sebagai hiasannya. Oke Baekhyun juga mulai ngawur.
Chanyeol sendiri pun sedari tadi juga berusaha melepas pelukan gadis itu tapi susah sekali karena terlalu erat. 'aaaaarrrggh sial!'
Jongin yang kasihan melihat sahabatnya menderita pun berinisiatif untuk memisahkan gadis itu dari Chanyeol.
"hentikan Seulgi! Kau membuat Chanyeol hampir pingsan" Jongin terkikik pelan saat melirik juga ke arah Baekhyun. Gadis itu terlihat sekali kalau sedang menahan emosi melihat Chanyeol disentuh perempuan lain. Cemburu eh?
"aw, sorry Yeollie-Chan, aku terlalu senang kau datang" pekik gembira gadis itu.
Chanyeol menghembuskan napas lega saat Seulgi melepaskan pelukan pada lengannya. Sungguh ia selalu sakit kepala menghadapi gadis super aktif dan agresif itu. Makanya ia sering sekali menghindar saat matanya menangkap sosok Kang Seulgi.
Sepertinya mengajak kencan Baekhyun melihat pementasan balet adalah kesalahan. Seketika ia merasa kencan pertama ini berantakan.
"kau selalu mengagetkanku Seulgi, sudah kuperingatkan berhenti bersikap seperti itu!"
"hehe"
Cengiran tanpa dosa Seulgi semakin membuat Baekhyun berhasrat ingin menonjok gigi mengkilat gadis itu.
"jangan terlalu senang, sampai-sampai kau tidak melihat Chanyeol membawa teman wanitanya juga" Sehun akhirnya juga tidak tahan untuk terkikik geli melihat wajah merah padam Baekhyun. Persis seperti dirinya yang dulu saat masa-masa awal ia menjalin hubungan dengan Jongin. 'kencan penuh cobaan eh, Byun Baekhyun?'
Seulgi mengerlingkan bola matanya kearah sosok gadis yang sedari tadi berdiri di damping Chanyeol.
"eh? Si-siapa?" tanya nya terbata terdengar harap-harap cemas.
Chanyeol berkal-kali menelan ludahnya yang dari tadi terasa pahit. Ia tahu, sangat tahu suasana hati Baekhyun sedang memburuk, terbukti dengan diamnya Baekhyun sedari tadi. Ingin rasanya Chanyeol membawa lari Baekhyun dari tempat ini.
"e... Seulgi, perkenal–"
Perkataan Chanyeol terpotong karena kaget melihat Baekhyun tiba-tiba maju tepat di hadapan Seulgi.
Oke cukup! Baekhyun sepertinya sudah tidak tahan dengan cobaannya malam ini. Sehun dan Jongin juga terkesiap dengan gerakan tiba-tiba Baekhyun. Menunggu-nunggu apa yang akan di laukan mantan Chayeol itu.
Baekhyun tersenyum terlihat mengerikan sambil mengulurkan tanggannya.
'baiklah nona, saatnya kau tahu siapa aku sebenarnya'
"Heh, jalang cilik!"
?
?
?
Sumpah! Itu bukan suara Baekhyun.
Baekhyun justru baru akan membuka mulutnya, yang akhirnya sampai saat ini masih menganga setelah mendengar panggilan nista itu, begitu juga dengan empat pasang mata lainnya yang langsung melotot mendengarnya.
Grep
"sudah kubilang jangan ganggu-ganggu Chanyeol lagi!" seorang gadis dengan penampilan heboh seperti wanita-wanita sosialita tiba-tiba datang dengan muka angker dan tanpa aba-aba langsung menjambak rambut brunette milik Seulgi.
"aaarrrgghh! Apa yang kau lakukan ulat bulu?" teriak Seulgi kesakitan sambil berusaha melepaskan jambakan wanita itu.
Sehun dan Jongin menepuk jidat mereka mendapati sosok si pendatang baru itu. 'duo serigala bertemu, perang besar dimulai'
"jauhkan tangan kotormu itu dari Chanyeol, ini peringatan terakhir untukmu, mengerti?" mata wanita itu melotot dan semakin mengeratkan jambakannya.
"memangnya kau siapa, berani-beraninya melarangku? Urus saja suamimu si tua bangka yang tinggal menghitung hari itu"
Mata Baekhyun yang sedari tadi melolot semakin terlihat ingin lepas saat mendengar perkataan Seulgi, tak mau ketinggalan rahangnya semakin ingin jatuh saja.
'WHAT?'
'SUAMI?'
'GILA!'
Chanyeol memijit pelipisnya prustasi. Sungguh ia malu sekaligus merasa bersalah pada Baekhyun karena gadis itu harus melihat pertikaian nista antara dua perempuan paling merepotkan ini. Pemandangan seperti itu memang sudah tidak asing lagi bagi Chanyeol, Jongin dan Sehun. Kepercayaan diri Chanyeol seketika menciut. Entah setelah ini apakah Chanyeol masih berani mengajak Baekhyun kencan atau tidak mengingat kesan kencan pertama saja berantakan seperti ini. 'Oh tuhan, apa salahku hari ini?'
"tutup mulutmu jalang cilik! Kalau sampai aku melihatmu menyentuh Chanyeolku sekali lagi, aku tidak segan-segan menyeretmu ke hadapan si tua bangka itu agar kau dijadikan istrinya yang ke delapan, bagaimana? Menarik bukan?" ancam wanita itu sambil menyeringai bak setan jahanam.
"cih! Sampai miskin pun aku tidak sudi. Ya! Lepaskan brengsek!"
Wajah Sehun memerah malu melihat kelakuan dua perempuan gila di depannya ini. Ia masih santai saja kalau hanya Joy atau Seulgi yang beraksi, tapi tidak untuk wanita yang di panggil ulat bulu itu.
Irene Bae, senior sekaligus ratu kampus yang statusnya sudah menjadi istri ketujuh seorang milyader berusia hampir kepala tujuh bernama Lee Sooman.
Bukan apa-apa, Sehun hanya tidak mau reputasi sahabat baiknya itu jatuh gara-gara Irene. Orang yang tidak tahu bisa saja mengira Chanyeol yang menggoda isti orang. Sehun kasihan dengan Chanyeol yang sering prustasi karena Irene sering mengganggunya. Sahabatnya itu belum mempunyai cara ampuh untuk mengenyahkan boneka Barbie Lee Soman itu. Membentak atau berkata kasar pada perempuan bukan style Chanyeol, menurutnya tindakan seperti itu sama sekali tidak membantu yang ada malah Irene semakin tertantang untuk mendapatkannya. Sedangkan menggunakan cara halus juga sama sekali tidak mempan. Melaporkan pada Lee Sooman? Sama saja bunuh diri. Lalu bagaiamana?
Mata Sehun sedikit melirik ke arah Baekhyun yang wajahnya memerah dengan rahang terlihat mengeras melihat pertikaian antara duo serigala yang ada di depannya ini. Hmmm... ia mulai berpikir, mungkin saja gadis itu bisa menjadi solusi untuk masalah Chanyeol nantinya.
PLAK
"aaaaarrgh! Jalang cilik sialan kau!"
Sehun seketika menghentikan lamunananya saat mendengar suara tamparan itu. Matanya membulat saat melihat Jongin dan Chanyeol dengan susah payah memisah duo serigala itu yang mungkin saja sebentar lagi akan baku hantam.
"astaga! Berhenti kalian berdua! Aargh!" teriak Jongin yang rambutnya juga tidak luput dari jambakan Irene.
Seulgi menyeringai puas saat berhasil melayangkan tamparan mautnya pada Irene,"rasakan!"
"Hun-Hunna... Se-Security!" pinta Chanyeol yang sudah kepayahan melerai duo serigala itu.
"ya ampun!" Sehun mengerang jengkel melihat kelakuan dua perempuan merepotkan itu. Dengan langkah di hentak-hentakkan ia keluar dari ruangan. Yaah memang cara paling ampuh saat ini adalah memanggil securiy.
"Sehun!"
Tunangan Jongin itu menghentikan langkahnya saat mendengar namanya di panggil. Keningnya berkerut saat mendapati Baekhyun berlari menghampirinya.
"kenapa?" tanya Sehun, mereka pun melangkah beriringan.
"tidak, aku...aku hanya tidak nyaman saja berada disana"
"hn" Sehun tersenyum mengejek,"ya, dan terlihat sangat jelas"
"eh? Be-benarkah?"
Sehun mengangkat bahunya tak acuh.
"apa mereka selalu seperti itu?" tanya Baekhyun.
"tidak juga, hanya saat mereka menemukan Chanyeol secara bersamaan"
"o-oh!" Baekhyun meremas jari-jarinya sambil menunduk.
Sekali lagi Sehun tersenyum geli,"dan masih banyak species-species seperti itu di kampus hanya saja tidak sebrutal mereka berdua"
Bakhyun menggigit bibir bawahnya, merasa gelisah. Sungguh ia tidak pernah membayangkan Chanyeol ada diposisi seperti itu.
"tak usah murung begitu" Sehun menyenggol bahu Baekhyun karena gadis itu menunduk sedari tadi.
Baekhyun menengok menatap Sehun dan berusaha memperbaiki raut wajahnya yang suram.
"selama aku megenal Chanyeol, hanya kau gadis yang berhasil membuatnya galau" Sehun tersenyum menyeringai setelah mengatakannya sambil berlalu meninggalakan Baekhyun yang mematung di tempat.
"e-eh? Sehun!"
.
.
.
"hhhh!" desah Jongin lega saat duo serigala sudah digiring oleh security keluar ruangan, tentunya juga melalui proses cakaran, tamparan, serta jambakan.
Sehun meraih selembar tissue lalu mengusapkan ke wajah Jongin yang penuh keringat. Gadis itu bersyukur pertikaian tidak penting tadi tidak meninggalkan luka lecet di kulit kekasihnya.
"thanks" ucap Chanyeol saat Baekhyun menyodorkan selembar tissue padanya. Pipi Baekhyun sedikit merona melihat Chanyeol yang tampak sexy dengan keringat dan rambut sedikit acak-acakan. Ugh! Rasanya Baekhyun ingin mengelap keringatnya. Tapi ia sadar diri, hubungannya dengan Chanyeol belum jelas, ia tidak mau tampak lancang atau agresif di depan laki-laki itu.
"mereka benar-benar perempuan gila" kesal Jongin yang rambutnya sedang dirapikan Sehun karena sama acak-acakannya dengan Chanyeol, "sayang, jangan terlalu dekat dengan mereka! Aku tidak mau kau tertular kebrutalan mereka terutama Irene, bisa-bisa kau juga ikut direkomendasikan pada Lee Sooman untuk menjadi istrinya yang kedelapan"
Pletak!
"aduh!" rintih Jongin karena Sehun baru saja menjitak kepalanya.
"bukan aku, tapi mereka yang mendekatiku karena aku dekat dengan Chanyeol" bantah Sehun dengan raut cemberut,"lagipula aku juga tidak mau punya teman kurang waras seperti itu"
"hn baguslah"
Chanyeol menggelengkan kepalanya sambil terkekeh kecil melihat Jongin dan Sehun lalu memutar pandangannya menatap Baekhyun yang masih terdiam di sampingnya.
"kau tidak apa-apa?"
Baekhyun tersentak dari lamunannya mendengar pertanyaan dari Chanyeol,"a-aku? Ti-tidak… tidak apa-ap– hey! Harusnya pertanyaan itu untukmu, apa kau baik-baik saja?"
Chanyeol tersenyum lalu mengangkat bahunya,"untunglah aku masih selamat"
Baekhyun pun ikut tersenyum tipis.
"sudahlah, sekarang kita makan malam bagaiamana?" tawar Jongin yang diangguki Chanyeol dan Sehun. Sepasang kekasih itu pun berjalan terlebih dulu.
Baru saja akan beranjak namun Baekhyun segera menahan tangan Chanyeol.
"kenapa?"
"e… sebaiknya aku pulang saja, ini sudah malam nanti Luhan pasti memarahiku habis-habisan kalau pulang terlambat" tolak Baekhyun. Sebenarnya belum terlalu malam juga, itu hanyalah alasan Baekhyun saja, mood nya sedang tidak baik. Saat ini, ia hanya ingin menenangkan diri saja di kamarnya atau bercerita dengan Luhan.
"eh? Sebentar saja Baek, kau belum makan kan sedari tadi, nanti aku yang akan bicara pada Luhan jika dia memarahimu" bujuk Chanyeol. Entah ia sedang parno atau memang sepertinya Baekhyun ingin segera mengakhiri pertemuan mereka? Kalau kemungkinan yang terakhir benar, Chanyeol bisa menebak, pasti gara-gara insiden tadi.
Kepala Baekhyun menggeleng,"tidak Yeol aku ingin pulang saja, lagipula Sehun dan Jongin pasti ingin menghabiskan waktu berdua tidak enak kalau kita mengganggu mereka"
"maaf, kau pasti benar-benar tidak nyaman dengan kejadian tadi"
Mata Baekhyun sedikit membulat. Kenapa Chanyeol bisa tahu? Apa memang kelihatan sekali?
"aku janji yang seperti itu tidak akan terjadi lagi"
"bu-bukan… bukan seperti itu yeol" Baekhyun mengibaskan kedua tangannya sambil tertawa canggung, menyangkal pernyataan Chanyeol tadi. "wajar saja mereka seperti itu karena mereka menyakaimu"
Chanyeol hanya tertawa hambar,"mungkin menyenangkan jika tetap menjadi diriku yang dulu, tidak ada perempuan-perempuan menakutkan seperti itu yang menggangguku"
"ya kau ben– eh" Baekhyun segera menutup mulutnya dengan tangan. Hampir saja keceplosan. "maksudku, jangan begitu, kau harusnya bersyukur dengan dirimu yang sekarang, tidak ada yang mengejekmu gendut lagi, memangilmu gajah bengkak atau memandangmu sebelah mata, dan sudah pasti banyak yang menyukaimu kan?"
"lalu kau menyukai yang mana?" tiba-tiba tubuh Chanyeol mendekat kearahnya, semakin mendekat sampai membuat Baekhyun sesak napas.
"aku?" Baekhyun menunjuk dirinya sendiri.
"ya, kau suka Chanyeol si gajah bengkak atau Chanyeol yang sekarang?"
Menatap dalam mata bulat Chanyeol benar-benar membuatnya kesulitan untuk bernapas dan jangan tanya bagaimana jantungnya berdetak. Oh ya ampun, tolong Baekhyun butuh oksigen!
Pikirannya juga mulai frustasi. Gadis itu hanya bisa menelan ludahnya.
'jujur tidak ya?'
Tbc
Hullaaaa!
Haha saya nggak tahu mau ngomong apa selain minta maaf. Oke dan saya juga sebenarnya tercengang pas nyadar ff ini blm di update hampir 2 tahun, gak kerasa ya wow wow #plak #parah banget sumpah, tapi akhirnya di sela kesibukan dan kemalasan saya, akhirnya chapter 6 kelar juga. Maaf banget kalau jadinya absurd, banyak typo dan tidak memuaskan. Akhir-akhir ini entah kenapa jiwa mengetik (?) saya mulai sedikit naik, apalagi kalau dapet email suruh update rasanya bersalah bangeet -_-. Dan pilihan saya adalah untuk meng-update ff ini terlebih dahulu karena last update nya Juli 2014, sekali lagi wow wow.
Oh ya maaf kalau saya ganti pen-name berkali-kali karena pada dasarnya saya orang yang gampang bosen #plak. Jadi panggil Byunna saja :D
Thanks buat kalian yang setia mendukung ff ini walaupun saya suka ngaret update #bow (maaf ya belum bisa bales satu-satu)
fxjnriw, KimSora94, rilakkuchaan, fafifufefoo, baeksounds, followbaek, byunbacot, devrina, Lala Aaltonen Gypsophila, chanlubaek, bellasung21, yehetmania, septhaca, Kachimato, Park Chan Gyu, Tabifangirl, chenma, Fearless Soldier, mery.leonahizhiz, byun nova, vitCB9, kimei135, indaaaaaahhh, ByunXi, hunhan aegy, youngnoona, rachel suliss, xslbc'cdtks, exindira, ChanBaekLuv, Shallow Lin, baekkiee, byunbaekchan, akuys, shin il kwang, jung oh jung, Dandelion99, baekkiechan, 90Rahmayani, Guest, KimChanBaek, ParkByun, Parkbyunchan0803, alightphoenix, flameshine, ParkByun, Channie, park suchy, Babies BYUN, nur991fah, mayumi.sheena, Guest, Eca10, GalaxYeol, sari.mulyani.94, choi chan ni, saengieddww1122, park sehan, indi1004, yeolla.handayani, Guest, Jung Hyejin, auliachoiri, baekhaan, SintiaCia, Haruru-chan, Kiela Yue, EXOTIC, whirlwindgirl, arvita.kim, Anne, bininyaachen, NanaDO, babaek, bbcskl, nellapcy, BearBunny, Istiqomah, minions, marina.luvzkim, Name ohserel, Baekkiechuu, Reiin, hanimun, Oh Byul, Guest, Tabifangirl, Baeks06, Rahma993, sepptynv, dwiari03, fairylatte, chanbaeqiss, Haemi Wytha Kim444, goodgalriri (nggak ada yang ketinggalan kan?)
Okelah see yaaa!