Drabble singkat mengenai Sasuke. Beberapa readers ada yang bertanya, "Sasuke gimana nantinya?"

Well, ini harapan saya untuk Sasuke di fict ini. Dan Olla, saya masih menunggu versimu, yah ^-^

Here We Go...

Disclaimers : Naruto belong Kishimoto sensei

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T

Genre : Hurt/comfort, Supernatural

Warning : Gender switch, OOC

Note : Dilarang copy paste sebagian ataupun keseluruhan isi fict ini maupun fict milik saya lainnya!

Sad Sonata

Drabble : Sayonara

By : Fuyutsuki Hikari

Sasuke memejamkan mata, menikmati angin musim semi yang berhembus sepoi, membawa serta rasa dari musim dingin yang masih tersisa. Bibirnya melengkung tipis saat merasakan kehadiran sosok itu duduk di sampingnya.

"Bagaimana kabarmu?" suara wanita itu terdengar merdu di telinganya. Angin berhembus meniup helai rambut pirang yang berkilau tertimpa cahaya mentari sore.

"Baik," jawab Sasuke. Dia melirik ke samping kanan, senyumnya semakin lebar saat matanya melihat sosok itu. "Sekarang aku makan dengan teratur," lapornya membuat sosok wanita itu tersenyum senang dibuatnya. "Aku juga sering pergi bersenang-senang dengan teman lama kita."

"Bagus, aku senang mendengarnya." Wanita cantik itu menatap Sasuke lembut.

"Jika kesedihanku sudah berakhir, aku akan mencari penggantimu," kata Sasuke lirih. "Apa kamu marah jika aku melakukannya?"

Wanita di sampingnya itu menggeleng pelan dan menjawab, "lakukan saja. Cari penggantiku, aku tidak keberatan."

"Aku akan mencintainya, menghabiskan sisa hidup dengannya. Tapi kamu, kamu akan selalu mengisi ruang di hatiku."

"Aku mengerti," sahut wanita itu lagi.

"Jika nanti tiba waktunya kita untuk kembali bertemu, tolong mainkan sonata gembira untukku. Summer - Four Seasons, mungkin?"

Wanita itu tertawa renyah dan menjawab dengan bisikan lembut. "Aku akan memainkannya untukmu, nanti." Janjinya pasti.

"Aku pegang janjimu, Naruto."

Ia mengangguk pelan, menangkup wajah tampan itu dengan kedua tangannya yang tembus pandang. "Sayonara, Sasuke. Aku mencintaimu, dulu, sekarang, selamanya."Bisiknya merdu, mengalun bersama hembusan angin musim semi.

Sasuke menghela napas setelah sosok itu menghilang. Ia mendongak menatap langit. "Sayonara, my love." Balasnya lembut.

Dia beranjak, melangkah pergi dari taman itu. Taman belakang sekolah yang menjadi saksi bisu perjalanan cinta masa remajanya. Taman yang dulu menjadi saksi akan alunan merdu biola milik Naruto. Taman tempatnya bersembunyi untuk mencuri dengar alunan itu. Semua kenangan itu akan terus ada di sana, selama dia masih menghembuskan napas.

Hembusan angin dan gesekan daun willow akan terus membisikkan dan menceritakan kisah keduanya. Menceritakan kisah cinta abadi seorang violist, dan menceritakan alunan sonata sedih yang kadang masih terdengar di penghujung musim semi.

...

-Karena yang pergi tidak akan pernah kembali, dan yang hidup harus bisa berjalan tanpanya. Kesedihan itu akan hilang cepat atau lambat. Dan kenangan tentangnya akan ada di hati orang-orang yang mau mengingatnya. Bukan untuk bersedih, tapi untuk disyukuri karena dia pernah hadir dalam kehidupan kita-

14 Sept 14,

Fuyutsuki Hikari