Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi

STORIA

By The Fallen Kuriboh


~Tiap gambar selalu menyimpan sebuah kisah di dalamnya~


Chapter 1: KagaKuro – Holding the Same Ball

Featured: Drabble(s), contains hint of shonen ai, base on 'see you next time' cards in the end of each KnB anime episodes.


Tidak ada keuntungan materi apapun yang saya dapatkan dari pembuatan fanfiksi ini. Cerita ini hanya dibuat untuk kepuasan pribadi semata.


.

.

.


Kuroko tidur terlentang, sebuah bola basket turut terlelap dalam dekapannya.

Ia telah melakukannya. Berpisah dengan rekan-rekan sejiwanya semasa sekolah menengah, lalu memilih satu sekolah yang dianggapnya mampu untuk mengubah dunia perbasketan saat ini. Ya. Ia melihat bahwa Seirin memang sekolah yang patut dipertimbangkan, walau tim basket mereka hanya berdiri kurang lebih baru setahun saja. Lagipula lebih dari apapun, para anggota tim Seirin sangat menyukai basket.

Karena ia ingin mengubahnya—mengubah pandangan rekan-rekan lamanya yang tak lagi menikmati pemainan basket layaknya dulu. Kuroko ingin agar mereka semua mengingat bagaimana menyenangkannya saat mereka bermain basket dengan hati yang tulus dan cerah. Tentang betapa dalamnya makna di balik peluh dan suara decitan sepatu di lapangan serta bunyi bola yang terpantul dan menembus ring.

Kadang terdengar terlalu idealis, dan Kuroko bukannya tak pernah tahu akan hal itu. Berbanding lurus dengan besarnya ego mereka, para kiseki no sedai memiliki kekuatan yang bukan main-main. Sementara di sini Kuroko berencana untuk menghadapi mereka. Sendirian.

Bisakah ia mengalahkan mantan kawan-kawannya itu? Bahkan andai bisa mengalahkan pun, belum tentu pandangan mereka tentang basket akan berubah?

Kata 'ragu' kembali terbesit dalam benaknya.

Dengan satu tangan, Kuroko mencoba untuk mengangkat bola basket itu tinggi-tinggi—sejajar dengan kepalanya yang terbaring. Bola jingga itu oleng. Ah, tangannya terlalu kecil. Tidak cukup—

'Tap!'

Sebuah tangan besar menahan bola yang dipegang Kuroko. Benda bundar itu kembali statis setelah tertahan dari dua arah. Kuroko dapa merasakan adanya seseorang yang mengambil duduk tepat di sebelah kepalanya.

"Memegang bola dengan posisi seperti ini itu berbahaya tahu. Kalau jatuh ke kepala bagaimana?"

Kuroko melirik ke arah atas.

"…Kagami-kun. Doumo."

Kagami mengambil napas.

"Doumo gundhulmu! Aku mencarimu kemana-mana!"

Sebuah ciuman bola basket diterima telak oleh Kuroko di pipi mulusnya. Walhasil, wajahnya tak lagi rata.

"Kagami-kun, kau kasar." protes Kuroko sambil mengusap pipinya. Ekspresinya masih datar saja.

"Salahmu sendiri! Kau membuatku panik tahu, tidak datang di hari latihan dan malah keluyuran sambil bergelut dengan bola!"

Kuroko memiringkan kepalanya.

"Latihan? Kagami-kun, ini kan hari Minggu..."

"Pagi ini kita ada latihan tambahan. Yang kita hadapi di inter high nanti adalah para kiseki no sedai, kau tahu? Kita harus berlatih lebih keras agar bisa mengalahkan mereka!"

Kuroko terdiam. Tentu saja ucapan Kagami tidak ada salahnya sama sekali. Dan, ya—

Sekarang, ia tak lagi sendiri. Ada seseorang (dan banyak lagi) yang kini memiliki cita-cita sama dengannya.

"Kau tidak mendapat email dari senpai apa?"

Kuroko mengedikkan bahunya.

"Ah, ponselku baterainya habis dari kemarin."

Kagami menepuk jidatnya. Makhluk bernama Kuroko Tetsuya ini memang salah satu manusia paling aneh bin ajaib dari semua manusia yang pernah ia temui seumur hidupnya. Sudah hawa keberadaannya tipis, wajahnya stoic, tingkah lakunya tak terduga pula.

Tapi… ia tahu bahwa sang pemuda biru muda yang selalu mengaku sebagai bayangan ini bukanlah orang yang buruk juga.

Kagami mengambil alih bola basket yang diangkat Kuroko, menyentuh ujung jemari pucat Kuroko dengan tangan besarnya sebelum memindahtangankan bola itu ke pegangannya. Pemuda crimson itu berdiri, memainkan bola jingga itu lalu menatap ke arah Kuroko yang balas menatapnya dalam posisi yang masih terbaring.

"One on one, Kuroko?"

Kuroko bangkit dari posisi terlentangnya, mata datarnya menatap Kagami dengan ekspresi tak terbaca.

"Kagami-kun… katamu tadi Seirin ada latihan pagi."

Kagami terjingkat.

"Eh—jembatan ancol, aku lupa! Cepat Kuroko! Kita harus ke sekolah sebelum Hyuuga-senpai dan pelatih menghabisi kita!"

Kagami memeluk bola basket Kuroko dan terbirit menuju SMA Seirin seketika. Di belakangnya, Kuroko hanya mengikuti sambil tersenyum tipis.


THE END


A/N: Oh wow, samthing fluffy—kah? Garing pula lol. Dan saya beneran memutuskan untuk bikin kumpulan drabble dari ilustrasi see you next time KnB di anime lol. Which means, ini bakal jadi multichap yang panjang—atau semacamnya.

Terus yaa, di sini saya mau kasih notice. Ada yang sadar kalau sebentar lagi sang emperor unyu kit Akashi bakalan ultah? Nah, di sini saya dan Authorjelek sedang mengumpulkan massa untuk turut menyumbang drabble untuk dikumpulkan dalam fic antologi sebagai kado ultah Akashi XD

Tertarik untuk berpartisipasi? Notice sudah saya publish via note FB. Silahkan mampir ke FB saya (Dika Liesnanda) untuk berpartisipasi.

MARI MERIAHKAN ULTAH AKASHI SEKALIGUS MEMPERERAT KEKELUARGAAN AUTHOR FANDOM KUROKO NO BASUKE~! XDD #maulu

Yosh, ditunggu partisipasinyaaa~

Ratu bulu (/),

The Fallen Kuriboh