Spesial chap, Lost Tower.
Meet and Take Sara.
Diss. Masashi-san.
Beberapa di ambil dari alur cerita sebenarnya...
'' Yosh, Saatnya percobaan,'' Pemuda bersurai pirang bersetelan baju hitam yang sering di gunakannya kecuali topeng yang tidak terlihat tergantung di lehernya ataupun di pakainya berseru dengan sangat bersemangat.
Dia kini sedang berdiri di ujung tebing pinggiran hutan yang berbatasan dengan padang pasir yang sangat luas, berniat mencoba sebuah jutsu yang dia ciptakan.
Tangan terangkat kedepan dada, dengan tubuh tegak tangannya bergerak membuat serangkaian heandseal.
'' Jikukan Ninjutsu : Sekai ''
Serunya dengan lantang sambil menahan segel terakhirnya, Chakranya terkonsentrasikan dengan setabil sebelum tiba-tiba menjadi kacau.
' Swush '
Hentakan angin keluar dari tubuhnya dan dengan cepat di bawah kakinya muncul aksara fuin yang membentuk suatu pola yang melingkar dengan dirinya sebagai pusatnya.
'' Are,? Hwaaaahhh,,,,!?''
Serunya tiba-tiba saat muncul dengan tak terduga sebuah pusaran lubang hitam dibawah kakinya tepat di pusat aksara fuin yang langsung menyedot dirinya kedalam pusaran itu tanpa berkesempatan menghindarinya.
Setelah pemuda itu terhisap seluruhnya, pusaran itupun menghilang begitu juga dengan aksara fuin yang tergambar di tanah bekas pemuda itu berpijak.
:&:
'' Ugh,'' Naruto melenguh saat kesadarannya kembali pada dirinya dengan tubuh yang terasa babak belur seperti tergilas oleh Naga Kuchiyosenya, efek dari jutsunya ternyata masih sangat menyakitkan dan perlu di sempurnakan agar kejadian seperti itu tak terulang kembali.
Ya, pemuda pirang tadi adalah Uzumaki Naruto. Mencoba jutsu dimensinya namun ternyata gagal dan terlempar entah kemana.
'' Ugh, kepalaku pusing sekali seperti di ikat dan di putar pada komedi putar,'' keluhnya sambil memegang kepalanya yang terasa pusing, sambil duduk dia melakukan itu karena tidak mampu berdiri.
'' Grrr,,, Bocah bodoh apa yang kau lakukan hah,!'' sebuah suara berat berdenging di kepalanya dan terdengar kesal akan kelakuannya itu.
'' Ku-Kurama, cha-chakraku,,? Kurama kenapa chakraku tidak terasa,!'' mengindahkan kekesalan parner yang numpang tinggal di dalam tubuhnya dan malah berseru panik karena tidak merasakan chakra pada tubuhnya.
'' Grrr,,, kau kehabisan chakra begitu juga dengan aku dan Ishoubu bahkan dia telah teler dan terapung di atas air,'' Kurama atau Kyuubi berucap memberi tau dengan lemas karena mau marahpun akan percuma, bocah atau yang kini sudah menjadi seorang laki-laki itu kalau di marahi pasti akan menulikan telinganya.
'' Apa gara-gara jutsu tadi,?'' tanya Naruto lirih namun serius.
'' Ya, gara-gara jutsu Jikukan buatanmu itu chakra kita terserap semua. Beruntung aliran ckaramu tidak terluka hingga kini mulai mengisi kembali walau sangat perlahan,'' jawab Kyuubi menjelaskan.
'' Maaf, maaf membuatmu kehilangan chakra juga. Kupikir imbas dari jutsu itu hanya padaku,'' ucapnya dengan nada bersalah pada partner di dalam tubuhnya itu.
'' Ck, tidak usah merasa bersalah begitu. Lagian aku bisa mengisi kembali chakraku, walau membutuhkan waktu yang lama. Dan dari petaka jutsu itu ada juga sisi positifnya, lihat kini kita sedang berada dimana,?'' ujar Kyuubi pada inangnya dan memberitaukan posisi mereka berada sekarang.
Naruto mendongak dan mengobserfasi sekitarnya dengan kedua matanya, sekeliling masih sama seperti sebelumnya namun tidak di kejauhan. Di kejauhan padang pasir sana nampak sebuah kota dengan ratusan gedung-gedung pencakar langit yang amat tinggi, walau terlihat dari kejauhan dia dapat menebak kalau gedung-gedung itu tidak main-main tingginya.
'' Ini,,,, dimana,?'' tanyanya penasaran.
'' Sepertinya kita terlempar kemasa lalu, karena aku merasakan chakra gelapku di luar sana yang sedang menarik-narik chakraku. Beruntung Fuinjutsu yang kau buat sangat kuat hingga bisa menghalangi daya tariknya padaku,'' jawab Kyuubi yang telak membuat pemuda keturunan dari Youndaime Hokage itu terkejut.
'' Begitu ya, tapi nampaknya kita tidak bisa kembali untuk sekarang ini. Jika prediksiku benar, jumlah chakra untuk kembali tidak jauh berbeda dengan yang membuat kita terlempar kesini,''
'' Kalau begitu sebaiknya kau datangi saja kota itu, barang kali ada hal yang menarik,'' saran Kyuubi sambil memposisikan tubuhnya untuk tidur di alam bawah sadar pemuda itu.
'' Kamu merasakannya juga ya,? Baiklah aku akan kesana,'' kemudian dia bangkit berdiri dan mengkonsentrasikan chakranya yang telah terisi sedikit ke kedua kakinya untuk membantunya berlari dengan kencang.
' Swush '
Dia melesat dengan kecepatan sedang kearah kota yang begitu mencolok di matanya dan terlihat asing karena dia tidak pernah melihatnya di masa depan.
Berlari terus sampai masuk kedalam kota yang ternyata tidak ada penjagaan di gerbang masuk kota itu.
'' Wow,''
Kagumnya pada gedung-gedung yang menjulang tinggi bak ingin menjangkau sang langit untuk menunjukan kekuatannya, bangunan-bangunan itu nampak aneh di matanya namun juga sangat menarik.
'' Eh, sepertinya sedang ada perayaan,'' ujarnya saat mendengar keramaian dari arah tengah kota dan terdengar juga letupan kembang api yang bersautan.
Kembali melesat namun kini dengan kecepatan pelan, dengan hati-hati dan sembunyi-sembunyi dia melihat sebuah karnaval yang sangat meriah dan mungkin baru pertama kali dia melihatnya.
'' Wow,! Luarbiasa,'' pujianya kembali terkagum. Direksinya menelusuri seluruh peserta Karnaval yang nampak berhenti di pusat kota dan mengelu-elukan di depan sebuah menara yang besar dan menjulang paling tinggi.
Matanya menelusuri kearah atas bangunan itu hingga berhenti di sebuah beranda di mana ada seseorang yang melambai dari beranda yang tingginya tidak main-main itu.
Matanya seketika melebar saat melihat beranda tempat dimana orang itu berpijak tiba-tiba ambruk dan membuat orang itu terjatung dengan mulusnya.
'' Bahaya,!'' kagetnya sebelum mengompres chakranya ke kakinya dan mulai berlari menaiki bangunan secara vertikal kearah orang yang jatuh itu, mengerahkan seluruh kemampuannya agar tidak terlambat menyelamatkannya.
Sial baginya karena chakranya sangat sedikit dan tidak cukup untuk menggunakan jutsu yang di turunkan ayahnya, namun meski begitu dia tetap berusaha menyelamatkan orang itu dengan chakra yang terbatas.
' Hup '
Beruntung dia tepat waktu dan menyelamatkan orang itu yang sepertinya seorang putri, menggendongnya Brydal style sebelum kembali melesat kebawah.
' Tap '
Agak terhuyun dia mendarat di bawah di samping sebuah menara.
' Brukh '
Akhirnya dia terjatuh terduduk karena gaya jatuhnya dengan masih menggendong orang atau gadis itu.
'' Kamu tidak tidak papa,?'' tanyanya dengan khawatir pada gadis berambut merah yang masih memejamkan matanya.
Perlahan gadis itu membuka matanya memperlihatkan permata ungu lembut yang tiba-tiba saja melebar karena melihat seorang pemuda begitu dekat dengan mukanya.
' Kyaaaaaa,,,!'
' Plak,,, plak,,, plak,,, '
Gadis itu berteriak dengan nyaringnya sebelum kedua tangannya menampar pipi Naruto berulang kali hingga memberinya cap telapak tangan berwarna merah di kedua pipinya.
'' Mesum,!'' Hardik gadis itu sebelum beringsut mundur menjauhi Naruto.
'' Ck, itukah balasanmu pada orang yang telah menyelamatkanmu,?'' Sinis Naruto sambil mengelus pipinya yang terasa panas. '' Sshhh,,, lumayan sakit juga,'' lanjutnya mendesah pilu.
'' Berarti aku harus mengucapkan terimakasi... Terimakasih karena telah menyelamatkanku,'' ucap gadis itu dengan ketus seperti tidak berniat mengucapkannya.
'' Ck, kamu siapa,? Kenapa orang-orang di karnaval tadi mengelu-elukanmu dengan sebutan ratu,?'' tanya Naruto sambil menatap kearah gadis berambut merah itu.
'' Namaku Sara, ratu dari dari Kota Rouran,'' jawab gadis itu memperkenalkan diri.
'' Namaku Uzumaki Naruto, jadi benar ya kamu seorang ratu,? Lalu kenapa tadi terjatuh dari beranda menara yang tinggi itu,?'' Naruto memperkenalkan diri dan kembali bertanya perihal jatuhnya gadis bernama Sara itu.
Sara menunduk sambil mengingat kejadian beberapa saat yang lalu. '' Tadi seperti ada tangan yang mendorongku hingga aku terjatuh dari beranda itu,'' ujarnya.
'' Jadi ada yang berniat membunuhmu ya,?'' tebak Naruto yang sepertinya tepat.
'' Tidak mungkin,! Tidak mungkin ada yang berniat membunuhku,! Mungkin itu hanya perasaanku dan mungkin aku tadi terpeleset.'' sergah Sara tentang tebakan Naruto yang menurutnya tidak benar.
'' Terpeleset kok dari beranda berpagar,'' ujar pelan Naruto.
'' Kau bilang apa,?!'' delik Sara pada Naruto.
'' Tid-,''
' Tap, Tap, Tap '
Tiba-tiba muncul tiga Shinobi bertopeng di depan mereka yang telak membuat Sara terkejut.
'' Kau,!'' geram Naruto yang tiba-tiba menghilang dari tempatnya terduduk.
' Bugh '
' Guwh '
Naruto muncul di depan Shinobi bertopeng Burung Hantu dan langsung memukulnya dengan sangat keras hingga dia terlempar kebelakang walau sudah menahan pukulannya dengan kedua tangan yang di silangkan di depan dadanya.
'' Jangan ikut campur urusan keluargaku, Aburame-san,! Akimichi-san,!'' desis Naruto penuh bahaya menghentikan serangan yang akan mereka lakukan dan terbingung di balik topeng masing-masing.
Shinobi bertopeng Burung Hantu menghilang dari tempatnya terseret dan muncul di belakang Naruto dengan Kunai cabang tiga tertempel di lehernya.
'' Apa maksudmu menyerangku,? Dan apa maksud ucapanmu itu, Shinobi-san,?'' tanya Shinobi itu dengan nada bahaya juga.
' Sling '
Naruto menghilang dengan kilat hitam kemerahan dan muncul di belakang Shinobi itu dengan pedang miliknya tertempel di leher Shinobi itu.
'' Itu sesuatu yang pantas kamu dapatkan setelah apa yang kamu lakukan padaku, Namikaze Minato,'' ucap dingin Naruto.
Semua mata dari tiga Shinobi itu melebar di balik topeng masing-masing melihat Naruto yang begitu cepat dan juga karena dia mengetahui siapa nama dari Shinobi bertopeng Burung Hantu.
' Gwoh '
Tiba-tiba Naruto muntah darah dan kunciannya pada Minato terlepas, menumpukan tubuhnya pada pedang di tangannya yang nampak bergetar mengikuti tubuhnya.
'' Ck, bahkan memakai satu kali Hiraishin membuatku bertambah parah,'' ujar Naruto sambil menyeka darah di bibirnya.
'' Ka-kau kenapa,?! Kau baik-baik saja,?!'' pekik Sara kaget dan langsung mendekat kearah Naruto.
Naruto mengangguk. '' Aku baik-baik saja,'' dia kemudian mendongak menatap Tiga Shinobi bertopeng yang berdiri beberapa langkah darinya membuat jarak aman jika dia kembali menyerang mereka.
'' Tenang saja, aku juga Shinobi Konoha sama seperti kalian,'' ucap Naruto pada tiga Shinobi itu.
'' Kami tidak lantas percaya dengan ucapanmu, walau kamu memakai Hitai-ate Konoha karena kami tidak pernah melihatmu di Konoha,'' balas Minato masih menatap tajam kearah Naruto dari balik topengnya.
'' Tentu saja kalian tidak pernah melihatku di Konoha sekarang ini, karena aku belum lahir di masa ini,'' ujar Naruto memberi tau secara tersirat kalau dirinya bukan berasal dari masa itu. Dia kemudian berdiri dan kembali menyarungkan pedangnya di punggungnya.
'' Ka-kau berasal dari masa depan,?!'' tanya Sara tidak percaya dengan masih di posisi bersipuh dan mendongak kearah Naruto.
'' Bisa di bilang begitu, dan karena sebab itulah aku kehilangan semua chakraku seperti ini dan sampai membuatku luka dalam seperti barusan saat menggunakan Ninjutsu,'' jawab Naruto sambil menunduk menatap tepat kemata Sara yang masih menampakan raut tidak percaya.
'' Jadi begitu, lalu apa yang aku lakukan padamu hingga kamu terlihat begitu marah padaku,?'' ujar Minato bertanya dengan heran sambil membuka topengnya dan memperlihatkan wajah yang hampir mirip dengan Naruto. '' Tidak usah di jawab, aku tidak ingin mengubah alur waku,'' lanjutnya sebelum Naruto menjawab.
Naruto tersenyum mendengar itu. '' Beberapa bulan atau tahun lagi pasti kamu akan mengerti,'' ujarnya tanpa menghilangkan senyumannya.
Dua Shinobi yang datang bersama Minato juga membuka topengnya menunjukan raut yang di kenal oleh Naruto, Aburame Shibi dan Akimichi Chouza. Karena mereka adalah ayah dari sahatnya di akademi ninja.
'' Apakah di Konoha, Hokagenya masih Hiruzen-Jiji,? Ah tapi tidak usah di jawab, aku dapat menebaknya,'' tanya Naruto yang jawabannya telah di ketahuinya dengan melihat pemuda yang merupakan ayahnya berdiri di depannya tanpa jubah Hokage.
'' Lalu apa yang kamu lakukan hingga kamu terlempar kemasa lalu,?'' tanya Minato penasaran pada pemuda yang menyerangnya tadi.
Naruto nyengir sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. '' Jutsu dimensi buatanku gagal dan malah melemparku kesini. Tapi tenang saja aku pasti akan menyempurnakan jutsu itu karena Uzumaki Naruto tidak kenal menyerah. Ttebayou,!'' ucapnya dengan semangat saat mengucapkan tekadnya untuk menyempurnakan Jutsunya.
' Sifatnya mengingatkanku pada seseorang,,, tunggu, jangan-jangan,?' batin Minato sambil tersenyum sebelum melebarkan matanya sesaat saat memikirkan pemuda bernama Naruto itu.
'' Jadi kamu bisa membuat jutsu dimensi di umurmu yang semuda itu,?'' kagum Minato pada putranya yang belum lahir itu.
'' Tentu, bahkan aku sudah menciptakan jutsu elemen sejak umurku kurang dari sepuluh tahun. Tapi maaf aku tidak bisa menunjukannya sebagai bukti karena Chakraku benar-benar habis dan butuh waktu sangat lama untuk mengisinya kecuali ada sumber chakra yang besar untuku serap,'' jawab Naruto sedikit memberitahukan kondisinya sekarang.
Tiga Shinobi Konoha di sana nampak terkejut dengan jawaban Naruto. ' Umur sepuluh tahun bisa membuat jutsu,? Secerdas apakah dia itu,?' itu sedikit pertanyaan kagum tidak percaya yang berputar di kepala mereka bertiga.
'' Baiklah cukupi saja percakapan tentangku. Jadi apa yang membuat Konoha mengirim empat ninja elitnya kesini, tidak mungkin cuman masalah kecil hingga Jiji mengirimkan kaliankan,'' ucap Naruto kini dengan nada serius.
'' Sebenarnya kami tidak bisa memberitaukan misi kami, tapi entah kenapa aku percaya padamu jadi akan aku beri tau,'' balas Minato basa-basi. '' Kami sedang menjalankan misi untuk menangkap seseorang yang datang dari masa depan sepertimu enam tahun yang lalu, karena alasan tertentu dan karena kami tidak ingin alur waktu berubah kami harus menangkap orang itu. Dia bernama Mukade,'' lanjutnya menjelaskan misi yang mereka emban.
'' Sepertinya dia cukup berbahaya, mungkin aku bisa membantu misi kalian,'' ujar Naruto menanggapi informasi yang di beritahukan oleh ayahnya.
'' Itu akan sangat membantu,'' balas Minato.
'' Tunggu,! Kalian sebenarnya siapa sih,?! Dan ingat, yang datang enam tahun lalu adalah tuan Anroukuzan bukan Mukade,! Dia yang membantu Kaa-sama membangun kota ini,!'' seru Sara keras mengintrupsi percakapan Naruto dengan Minato. '' Pergilah dari kotaku,!'' lanjutnya sebelum pergi.
Naruto memandang kepergian Sara. '' Huft, sepertinya aku yang harus menjaganya karena tidak mungkin kaliankan,?'' ujarnya mengalihkan pandangannya kearah Team Minato.
'' Mohon bantuannya,'' ucap Minato yang di balas anggukan oleh Naruto.
Dua anggota team Minato telah pergi, meninggalkan dia yang tengah menatap kearah Naruto. '' Naruto, kau putraku di masa depankan,? Dan apa kau Ninja tipe sensor,? Karena mengetahui aku datang dengan tiga shinobi lainnya,'' tanya Minato penasaran.
'' Ya aku adalah putramu di masa depan dan aku harap kamu tidak melakukan sesuatu hingga mengubah masa depan, karena jika itu terjadi tidak mungkin kita bertemu seperti ini. Dan aku bukanlah ninja tipe sensor, namun aku bisa mendeteksi musuhku di jarak satu kilo lebih dan dapat merasakan chakra yang aku kenal di jarak berapapun karena itu adalah media Hiraishinku,'' jawab Naruto panjang lebar menjelaskan siapa dirinya.
'' Jarak sejauh itu bukan tipe sensor,? Ck, kau benar-benar menghina Ninja tipe Sensor,'' ujar Minato yang di balas cengiran khasnya oleh Naruto. '' Kau adalah Ninja yang hebat dan penuh bakat juga sangat tak terduga,'' puji Minato pada putra dari masa depannya itu.
'' Tentu karena aku, Namikaze Uzumaki Naruto adalah Hokage ke-6. Jadi tentu saja aku Hebat,'' ucap Naruto membanggakan diri sambil membusungkan dadanya.
Minato agak terkaget dengan ucapan Naruto, namun sesaat kemudian dia tersenyum tulus. '' Jika kau benar-benar putraku di masa depan, aku sangat bangga padamu. Dan tentu saja aku tidak akan melakukan apapun setelah mengetahui dirimu karena aku tidak ingin tadirmu berubah,'' ucapnya sebelum mengagguk dan menghilang pergi menyusul kedua rekannya.
Setelah kepergian Minato, Naruto hendak pergi juga untuk menyusul Sara. Namun direksinya menangkap sesuatu yang terjatuh di tanah, kelihatannya seperti sebuah kalung.
'' Hmm, Liontin,?'' ujarnya terheran setelah melihatnya. '' Milik siapa ya,''
' Tek '
Dibukanya liontin itu yang ternyata di dalam terdapat sesuatu yang membuatnya tersenyum penuh arti. '' Sudah aku duga,'' ujarnya sebelum beranjak dari sana mencari keberadaan Sara.
Sementara Sara terlihat sedang berada di sebuah lift menara yang bergerak keatas, dia nampak sedang kesal terbukti dari ekspresinya.
'' Tau apa mereka tentang Tuan Anroukuzan,? Menuduhnya seenaknya sendiri,'' ketus Sara ngedumel marah. '' Biar aku tanyakan langsung padanya,'' lanjutnya sebelum keluar dari lift dan berjalan di sebuah lorong.
Berjalan dengan agak sedikit cepat hingga dia melewati sebuah pintu.
' Cklek '
' Hump '
Tiba-tiba Sara di tarik seseorang yang bersembunyi di balik pintu itu, dia terus meronta pada orang yang telah membekapnya.
'' Le-lepaskan aku,!'' triak Sara begitu bekapannya terlepas, hingga tiba-tiba rasa takut menghantuinya saat mendengar ucapan Naruto tentang Orang yang ingin membunuhnya.
'' Kau Ratu Sara yang asli atau bukan,?!'' tanya keras orang yang ada di depan Sara, karena kondisinya yang remang-remang dia tidak dapat melihat orang yang menanyainya.
'' Te-tentu aku Ratu Sara yang asli,!'' jawab Sara agak tergagap karena takut.
'' Kalau begitu, kembalikan pada kami,''
'' Kembalikan pada kami,''
'' Kembalikan pada kami,''
tiba-tiba terdengar banyak suara di ruangan itu, namun jelas suara itu milik wanita dan juga anak-anak. Nampak suara mereka membuat Sara takut dan juga bingung dengan maksud mereka.
' Brakh '
Tiba-tiba pintu ruangan itu di dobrak dan masuklah seseorang yang telak membuat mereka yang ada di sana terkaget.
'' Hoi, apa yang sedang kalian lakukan,?'' tanya Naruto dengan malas, yah orang yang mendobrak pintu adalah Naruto.
'' Hwaaaa,,,,! Ampuni kami,! Kami tidak salah,!'' tiba-tiba ada seseorang berteriak takut karena kedatangan Naruto.
' Cklik '
Lampu ruangan itu menyala memperlihatkan sekelompok wanita dan anak-anak yang memegang berbagai macam senjata tajam yang tidak biasa.
'' Kalian,? Warga kota inikan,?'' tanya Naruto heran.
'' Aku Sarai,'' wanita yang tadi mengancam Sara menyebutkan namanya. '' Dan aku salah satu dari orang-orang jahat,'' lanjutnya ketus.
'' Maafkan kami, namaku Masakoto,,,'' salah satu wanita yang berdiri paling depan dan yang terlihat paling tenang memperkenalkan diri. '' Ada yang ingin kami sampaikan pada Ratu Sara,'' lanjutnya.
'' Apa itu,? Dan apa yang ingin aku kembalikan pada kalian,?'' tanya Sara yang sudah menguasai diri.
'' Sebelum itu, ada sesuatu yang ingin kami tunjukan,'' ucap Masakoto lalu berjalan kearah pintu belakang. '' Mari ikuti kami,'' lanjutnya.
Sara dan Narutopun mengikuti Masakoto dan yang lainnya, keluar lewat pintu belakang ruangan itu.
...
Sementara di luar menara, nampak pesta parade masih berlangsung dengan sangat meriah.
Tak berselang lama, Naruto, Sara dan orang-orang tadi keluar dari saluran air bawah tanah tepat di belakang orang-orang yang berpesta parade.
'' Sungguh indah,'' ucap Sara tiba-tiba.
'' Hah,? Apa,?'' kaget Naruto.
'' Ternyata parade ini terlihat lebih indah jika di lihat dari dekat seperti ini,'' jelas Sara dengan mata berbinar takjub.
'' Ck, Astaga,,,'' geli Naruto akan tingkah Sara.
" Parade ini diselenggarakan oleh Anrokuzan, Ini adalah parade yang dibuat untuk menghiburku dan orang-orang dari kematian ibuku yang mendadak," terang Sara.
'' Aneh,,'' ujar Sarai tiba-tiba.
'' Apa maksudmu,?'' tanya Sara tidak mengerti.
'' Semua orang membuat olok-olok dan menyebut anda Putri Boneka,,'' jawab Sarai.
'' Putri Boneka,?'' ujar Sara bingung.
'' Bodoh,! Tutup mulutmu,!'' bentak Masakoto pada Sarai.
'' Maaf,,,'' ucap Sarai seperti tak niat.
'' Maafkan kami yang mulia,,, namun apa yang di katakan Sarai ada benarnya. Suatu pagi anggota keluarga laki-laki kami di bawa pergi dan di katakan itu adalah perintah Ratu Sara,'' ucap Masakoto memberitu sebuah fakta yang terjadi pada mereka.
'' Itu bohong,! Aku tidak pernah memberi perintah seperti itu,!'' tegas Sara dengan suara yang cukup keras.
'' Itu benar,! Tou-san dan Nii-sanku telah di bawa pergi,'' ucap Sarai terdengar sedih di akhirnya.
'' Ada rumor yang mengatakan bahwa di kota ini sedang di buat senjata untuk peparangan, jadi kami memohon pada Ratu Sara secara langsung untuk menjelaskan yang terjadi sebenarnya,'' lanjut Masakoto.
'' Pergi kemasa lalu, mencari kekuatan, merubah masa depan. Hmm,,, sepertinya aku sudah dapat menarik kesimpulan di balik ini,'' ujar Naruto yang sedari tadi diam mencermati informasi yang di dengarnya dan menyimpulkan dengan presepsinya sendiri.
'' Itu bohong,! Dan apa katamu tadi,? Masa depan,? Jangan membual di depanku,! Lihat ada banyak orang yang bersemangat menyambutku,!'' bentak Sara tidak percaya dengan semua yang di dengarnya.
'' Tidak ada seorangpun yang bahagia di sini,,,'' ujar Sarai dengan nada bosan dan miris.
'' Apa maksudmu,? Ada begitu banyak orang yang berbahagia,'' tanya Sara sambil menunjuk kearah kerumunan orang yang sedang berparade.
'' Sara, dengan begitu banyak orang di sana, aku tidak merasakan satupun manusia di sana. Kecuali kita yang ada di sini,'' ucap Naruto serius sambil memandang kearah kerumunan orang. '' Perlu bukti,?'' lanjutnya langsung melangkah kedepan dan mengambil kunai cabang tiga tanpa segel miliknya, kemudian di ikat dengan tali baja lalu mengalirkan chakranya ke sana hingga menjadikan kunai dan tali baja itu tertutupi aura biru.
' Swung,,, swung,,, swung,,, wush,,'
Naruto memutar kunai ditu di atas kepalanya sebelum melempar dengan pola para bola.
' Tash,,, tash,,, tash,,, '
Kunainya yang terayun seperti memotong sesuatu yang tak kasap mata, lalu tiba-tiba tiga orang di barisan paling belakang di kumpulan orang yang sedang berparade terjatuh dan tak bergerak sama sekali.
Menyimpan kunainya kembali dan bergerak dengan cepat menghampiri orang yang jatuh itu dan membawanya ketempat Sara.
' Cklaak,,,klaaak,,,klaaak,,, '
Tubuh manusia itu di jatuhkan oleh Naruto tepat di depan Sara, namun itu bukanlah manusia yang sebenarnya melainkan hanya boneka Kugutsu.
Sara yang melihat itu hanya melotot kaget tidak menyangka, namun dia tetap masih belum percaya dan hatinya kembali bimbang.
'' Itu hanya boneka Kugutsu, begitupun dengan yang lainnya,'' ucap Naruto memberi tahu.
'' Lihat,'' kemudian dia berjongkok dan meletakan telapak tangannya di atas perut kugutsu itu lalu mengalirkan chakranya. Tiba-tiba dari kugutsu itu muncul benang chakra yang menjulur keatas kearah sebuah pipa dan dari pipa itu keluar benang chakra membentuk sebuah jaringan menjulur pada boneka yang lainnya. '' Tali chakra keluar dari pipa itu,'' lanjutnya menunjuk pipa-pipa yang memang ada di kota Rouran dan menghubungkan antara menara satu dan yang lainnya.
'' Kekuatan Ryuumyaku, kekuatan Ryuumyaku mengalir dalam pipa itu,'' jelas Sara mulai percaya.
'' Jadi Pipa itu mengalirkan Chakra ke seluruh Kugutsu,,'' tebak Naruto.
Tiba-tiba Sara terkaget saat ada sebuah Kugutsu mirip dirinya terlihat di beranda menara pusat dan menyambut para orang dalam parade.
'' A-apa itu,?!'' tanya kaget Sara.
'' Bahkan orang yang bernama Anroukuzan itu juga ingin menggantikanmu dengan sebuah boneka,?'' ujar Naruto dengan nada tanya tidak percaya.
'' Tidak,! Itu pasti semuanya bohongkan,?'' bentak Sara masih belum percaya. '' Anroukuzan tak akan melakukan hal itu,!'' lanjutnya sebelum berlari.
' Greb '
Naruto menangkap tangan Sara saat dia akan berlari dari sana.
'' Le-lepaskan,! Lepaskan tanganku,!'' Sara memberontak dengan sekuat tenaga namun percuma saja, cekalan Naruto sangat kuat hingga tidak mungkin dia dapat melepaskannya.
' Grebh '
Naruto menarik gadis itu dalam pelukannya.
'' Tenang lah,'' ujarnya sambil mengeratkan pelukannya.
'' Le-lepaskan,! Lepaskan aku dasar mesum,!'' Sara memberontak dan memukul-mukul dada Naruto namun itu percuma saja karena semakin dia memberontak semakin erat pula pelukan yang dia berikan.
'' Lepaskan,,, hiks,,, hiks,,,'' akhirnya melemah juga Sara memberontak dan bersamaan dengan itu pertahanan terakhirnya jebol, dia menangis sesunggukan di dada bidang Naruto. Merasakan itu, putra dari Youndaime Hokage itu kian mengeratkan pelukannya memberikan kenyamannan dan ketenangan pada gadis yang sedang gundah itu.
'' Terkadang, kenyataan lebih menyakitkan saat kita mengetahuinya apa lagi kita mengetahuinya terlambat dan dari orang lain pula,'' ujar Naruto setelah merasa Sara sudah lumayan tenang di dekapannya.
'' Anroukuzan membujuk Kaa-sama untuk menggunakan kekuatan Ryuumyaku demi rakyat. Dengan kekuatan Kaa-samaku yang dapat mengendalikan kekuatan Ryuumyaku dan teknologi milik Anroukuzan, kota Rouan tumbuh menjadi kota yang maju dengan seribu menara dalam waktu yang singkat ,'' ucap Sara memberitau. '' Tapi, Kaa-sama meninggal di tengah-tengah memenuhi keinginannya,,, Hiks,,,, dan,,, Hiks,,,,, Anroukuzan adalah satu-satunya orang di sisiku setelah beliou meninggal, tidak ada orang lain,,,, Hiks,,,,'' lanjutnya kembali terisak.
Naruto terdiam mencerna kata-kata yang di ucapkan Sara, karena menurutnya ada yang aneh.
'' Itu aneh, tidak mungkin Kaa-samamu meninggal tiba-tiba tanpa sebab yang jelas. Apa beliou menderita sebuah penyakit,? Atau ada luka di tubuhnya saat beliou meninggal,?'' ujar Naruto bertanya.
Sara terdiam merenungi ucapan Naruto, memang kalau di pikir-pikir ada yang janggal dengan kematian ibunya yang tiba-tiba.
'' A-aku,,,, aku tidak tau. Waktu itu aku masih kecil jadi aku tidak tau penyebab Kaa-sama meninggal, dan hanya bisa menangis,'' ucap Sara seperti sebuah cicitan. '' Menyedikan ya aku, hiks,,,'' lanjutnya kembali menangis.
Sementara itu orang-orang yang datang bersama mereka hanya memandang prihatin kearah Sara, kini mereka melihat sisi rapuh dari watak keras kepala ratu muda mereka.
'' Hei, jangan menangis lagi. Kamu ini seorang Ratu, lebih baik kita mencari bukti yang lebih kuat agar lebih yakin,'' ucap Naruto mencoba untuk menghibur gadis dalam pelukannya.
'' Aku tidak ingin menjadi Ratu,! Ini hanya sebuah takdir yang menyakitkan bagiku,'' balas Sara dalam pelukan Naruto.
'' Kamu percaya pada Kaa-samamukan,? Karena beliou juga percaya padamu kalau kamu mampu mengemban apa yang beliou tinggalkan,'' Naruto menyemangati Sara dari keterpurukannya.
'' Tapi aku tidak sanggup,! Aku tidak sanggup mengembannya,!'' bentak Sara dalam dada Naruto hingga suaranya teredam.
'' Huft, baiklah. Mungkin ini dapat membuatmu lebih semangat,'' Naruto melepas pelukannya pada Ratu dari Rouran itu, kemudian dia mengambil benda dari kantung senjatanya.
'' Ini aku temukan di tempat kamu menamparku tadi,'' lanjutnya dengan perasaan sedikit sebal saat mengingatnya.
'' I-ini,?! Ini punyaku,! Kalung ini sangat berharga bagiku karena ini adalah satu-satunya peninggalan dari Kaa-samaku,'' kaget Sara lalu mengambil benda yang di beri Naruto yang ternyata sebuah kalung liontin yang dia temukan beberapa saat yang lalu.
'' Apa kamu sudah tau apa yang ada di dalam liontin itu,?'' tanya Naruto yang di balas anggukan oleh Sara.
'' Ya aku tau, di dalam liontin ini ada foto Kaa-samaku dan juga foto adiknya. Kata Kaa-sama, dulu pernah tinggal di suatu desa bersama orang tua dan adiknya, namun karena kekuatan Kaa-sama dan karena garis keturunan Obaa-sama, beliou pergi kekota ini dan menjadi ratu kota ini menggantikan Obaa-sama yang telah wafat. Karena itu Kaa-sama berpisah dengan adiknya, padahal waktu itu adiknya masih sangat kecil,'' ucap Sara memberi tau.
'' Taukah kamu kalau salah satu foto itu adalah Kaa-sanku,? Lebih tepatnya foto adik Kaa-samamu adalah Kaa-sanku,'' ujar Naruto yang telak membuat Sara terkaget dan menatapnya tidak percaya.
'' A-apa,?! Ka-kamu bercanda,?'' tanya Sara tidak percaya.
'' Sudah aku bilangkan kalau aku bukan dari masa ini,?'' ucap Naruto lalu mengambil sesuatu dari fuin di lengannya. '' Ini adalah foto Kaa-sanku saat mengandungku, itu aku dapatkan dari orang yang telah aku anggap kakek,'' lanjutnya menyodorkan selembar foto pada Sara.
Mata Sara melebar begitu melihat foto itu, memang agak berbeda namun dari melihatnya saja sudah dapat di tebak. Foto di liontinnya adalah foto watu kecil dari foto yang di berikan oleh Naruto.
'' Mu-mustahil,!'' ujar Sara tidak percaya.
'' Tidak ada yang tidak mustahil di dunia ini,'' ucap Naruto. '' Jadi sekarang janganlah merasa sendiri atau memikul beban sendiri, karena ada aku saudaramu. Kamu dapat berbagi itu semua denganku,'' lanjutnya sambil tersenyum tulus.
Sara terdiam, bibirnya bergetar dan liquid bening mulai mengalir dari mata violetnya.
' Greb '
Tiba-tiba Sara memeluk Naruto dengan erat, membenamkan kembali wajahnya di dada bidang laki-laki bersurai kuning itu.
' Ehhhuuuuu,,,,ehuhuuhuhuuu,,,, '
Sara menangis kencang di dada Naruto, seolah sedang menumpahkan perasaannya. Sementara Naruto membalas pelukannya dan mengelus surai merahnya lembut.
Tak lama kemudian tangisan Sara mulai mereda meninggalan isakan kecil efek darinya menangis, namun dia masih nyaman di dekapan Naruto hingga enggan untuk menarik diri dari sana.
'' Kalau kamu sudah cukup tenang, mari kita singkirkan dulu emosi ini dan kita seleseikan masalah yang menyebabkan wargamu menderita,'' ucap Naruto sambil merenggangkan pelukan mereka dan menghapus bekas air mata Sara.
' Umm, ' Sara mengangguk, lalu dia menengok kearah warganya dan memandang mereka beberapa saat sebelum kemudian mengalihkan pandangannya ke pipa-pipa yang ada di atas mereka. '' Sang Ratu memiliki kemampuan untuk melihat aliran Ryumyaku, jika aku bisa mengkonfirmasi pipa mana yang terhubung ke Ryuumyaku, maka...'' ucapnya sedikit di gantung.
'' Kita dapat menemukan orang-orang yang di culik. Itu baru kemungkinan, tapi... Baiklah, ayo kita bergegas mencari pusat dari aliran itu,!'' sambung Naruto.
'' Umm, semuanya ayo kita cari dimana keluarga kalian,!'' Sara mengangguk dan berseru pada warganya di sana.
'' Ayo,!'' balas warga Rouran bersemangat.
Kemudian Sara memejamkan matanya berkonsentrasi untuk melihat aliran terbesar Ryuumyaku di pipa-pipa itu untuk kemudian mengikuti arah alirannya.
'' Aku melihatnya, ayo,!'' seru Sara sebelum berlari kearah aliran Ryuumyaku mengalir.
Naruto dan yang lainnya langsung mengikuti Sara di belakangnya, berharap kalau ini akan berhasil dan kembali mempertemukan mereka dengan keluarganya kembali.
Tak lama kemudian mereka menemukan pipa raksasa yang kemungkinan pusat dari aliran Ryuumyaku.
'' Sepertinya pipa ini adalah titik penyebaran aliran Ryuumyaku,'' ujar Sara yakin. '' Jika kami menemukan keluarga kalian, kami pasti akan menyelamatkan mereka. Jadi tunggulah bersama yang lainnya di sini,'' lanjutnya pada rakyatnya.
'' Benarkah,?'' tanya Sarai tidak yakin.
'' Aku berjanji sebagai seorang Ratu,!'' jawab Sara meyakinkan.
'' Dan aku disini untuk mewujudkan janji itu,'' ucap pasti Naruto menyakinkan warga Rouran.
'' Tolong selamatkan keluarga kami,'' ujar Masakoto.
Naruto dan Sara mengangguk, kemudian mereka masuk lewat lubang pentilasi. Setelah mereka masuk kedalam salurang angin, Naruto dengan kunainya membuka tutup pentilasi bagian dalam dan mengangkat tutup itu.
'' I-Ini,,,?!'' Sara terkaget saat melihat dari lubang itu, nampak orang-orang yang di culik sedang di pekerjakan secara paksa untuk menggerakan mesin pembuat pasukan Kugutsu.
'' Tentara Kugutsu,,,'' ujar Naruto.
'' Aku tak percaya,,,!'' Sara masih syok dengan apa yang di lihatnya.
'' Jadi benar Si Anroukuzan itu menculik warga untuk membuat tentara Kugutsu, Sara kita harus menghentikannya dan menolong mereka,'' ucap Naruto menengok pada ratu muda itu.
'' Naruto-kun, tolong bawa aku kesana,'' ucap Sara sambil menunjuk suatu tempat.
Nampaknya dia mulai memanggil Naruto dengan sebutan yang lebih dekat.
'' Kesana,?'' tanya Naruto tidak mengerti.
'' Tolonglah, Ryuumyaku bisa di hentikan dari sana,'' jelas Sara menjawab pertanyaan Naruto.
'' Umm, baiklah. Pegangan yang erat,'' Naruto kemudian menggendong Sara ala Bridal style lalu melompat kearah lubang pentilasi yang telah di bukanya.
' Tap '
Kakinya mendarat di bawah, namun dia masih menggendong Sara karena menurutnya lebih efektif. Namun nampaknya berakibat buruk pada Ratu muda itu, Sara dengan pipi merona menatap wajah tampan Naruto dari dekat. Melihat tatapan laki-laki itu yang tajam dan serius mengobserfasi sekitar mereka.
'' Kita sudah sampai,'' ucapan itu membuyarkan lamunan Sara, dia melihat kesekelilingnya dan benar dia sudah berada tepat di sebuah tempat yang mirip altar. Nampaknya Naruto bergerak dengan sangat cepat saat dia melamun dan tidak di rasakan olehnya. '' Sara,?'' panggil Naruto saat tidak mendapatkan respon dari gadis itu.
Sara terhenyak dan dengan pipi merona, dia memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan rona itu. '' Ba-baiklah, turunkan aku. Aku ahan menghentikan aliran Ryuumyaku,'' ucapnya agak tergagap.
Naruto kemudian menurunkan Sara yang langsung berjalan ketengah altar dimana ada seperti sebuah mata di tengah-tengah altar itu dan berjongkok di sisinya.
'' Ini adalah perintah dari Ratu, berhenti dan kontrol aliran Ryuumyaku,,,'' Sara bersiap membuka segel. '' Kyuu Kyuu Noritsuyo,'' Setelah dia mengucapkan itu, chakra ungu mulai muncul . Sara kemudian memejamkan matanya lalu menekan chakra tersebut. Setelah itu, chakra ungu itu menyebar dan akhirnya menyempit kemudian menghilang bersamaan dengan mata di tengah altar yang menutup.
Secara otomatis mesin berhenti beroprasi. Uap yang sejak tadi keluar lewat lubang-lubang di mesin tak lagi keluar. Gerakan mesinpun terhenti.
'' Sepertinya berhasil, aku telah menghentikan aliran Ryuumyaku yang mengalir ke pabrik,'' ucap Sara pada Naruto.
'' Kamu hebat, selanjutnya kita selamatkan orang-orang yang di pekerjakan paksa di sini,'' ujar Naruto yang di balas anggukan oleh Sara.
Saat mereka akan beranjak dari sana, tiba-tiba muncul benang chakra yang terjulur ke Kugutsu yang belum jadi. Mengendalikannya dan menggabungkannya hingga menjadi Kugutsu utuh.
'' Apa yang kau lakukan di sana, Ratuku,?!'' sesosok pria berbadan tambun keluar dari lorong lantai dua dan berdiri di belakang pembatas.
'' Anroukuzan,!'' triak Sara.
'' Ck, akhirnya keluar juga dari lubang persembunyiannya,'' ujar Naruto seraya mengambil pedang di punggungnya.
"Aku telah menghentikan aliran Ryuumyaku,! Aku tak akan membiarkanmu menggunakan kekuatan itu untuk perang,! Aku memerintahkanmu sebagai seorang Ratu, hentikan produksi tentara kugutsu dan cepat bebaskan orang-orang yang dipekerjakan secara paksa!" Tegas Sara pada Anroukuzan.
'' Oh, jadi kamu sudah tau ya,'' ujar Anroukuzan tenang. '' Itu artinya, aku tak bisa membiarkanmu tetap hidup, sebuah boneka sudah cukup untuk menggantikanmu. Lagipula, produksi tentara sudah selesai dan aku sudah tidak membutuhkanmu untuk mengontrol Ryuumyaku,,,'' lanjutnya sambil menyeringai.
'' Sara, bawa orang-orang itu pergi dari sini. Biar dia dan Kugutsunya aku yang menghadapinya,'' ucap Naruto sambil menatap tajam kearah Anroukuzan.
Terlihat Anroukuzan menggerakan jari-jari tangannya yang terdapat benang chakra yang terhubung dengan semua Kugutsu di sana, karenanya beberapa Kugutsu mulai mendekat kearah Naruto dan Sara berniat untuk menghalangi dan menyerang mereka.
'' Kamu larilah secepat mungkin, biar aku yang akan membuka jalan untukmu,'' ucap Naruto sambil melangkah maju dengan sebilah pedang tergenggam erat di tangannya. '' Benda seperti itu tidak ada apa-apanya di hadapanku,'' lanjutnya dengan sombong serta tampang datar menyembunyikan sesuatu di kepalanya.
Sara tertegun sejenak sedikit kagum dengan laki-laki itu yang terlihat gagah, namun segera dia menggelengkan kepalanya menghilangkan pemikirannya dan kemudian menuruti perintah dari pria pirang itu.
Naruto dengan kecepatannya -walau hanya menggunakan sedikit chakra di kakinya- membabat habis semua Kugutsu di hadapannya dan yang akan menyerangnya. Dia memotong semua Kugutsu itu menjadi beberapa bagian dengan pedangnya.
Memang, pedang bikinan master pembuat pedang memang tidak di ragukan lagi ketajamannya dan dapat di maksimalkan oleh Naruto hingga mengalahkan ketajaman Kusanagi.
' Slash,,, slash,,, slash,,, '
' Brak,,, klang,,, klang,,,, '
Bunyi tebasan Naruto dan jatuhnya bagian-bagian Kugutsu membuat riuh pabrik Kugutsu itu, membuat siapa saja terkagum dengan Hasil karyanya yang begitu cepat menghabisi Kugutsu di sana.
Sara kembali terkagum namun dengan segera dia menyimpan kekagumannya itu dan berlari untuk melakukan tugasnya, yaitu membebaskan semua warganya yang di paksa bekerja di sana.
'' Bangsat,! Akan aku balas kau bocah sialan,!'' seru Anroukuzan dan menggerakan Kugutsunya. Semua Kugutsu yang telah di tebas Naruto bangkit kembali dan mengerubunginya hingga membentuk sebuah Kugutsu raksasa dengan dirinya terkunci di dada Kugutsu itu.
'' Naruto-kun,!'' pekik Sara menghentikan larinya.
'' Ck, kuso,! Aku lengah,'' runtuk Naruto lalu memandang kearah Sara. '' Jangan berhenti,! Cepat tolong yang lainnya,!'' teriaknya pada ratu muda itu. '' Aku baik-baik saja,!'' lanjutnya meyakinkan.
Namun Sara sepertinya terlalu khawatir pada pria kuning itu hingga tak bisa jelas mendengar ucapannya.
'' Kau takan bisa keluar dari sana, kau takan mampu dan bahkan menggunakan chakramu di sana. Itu karena Kugutsu itu menyerap chakramu,'' ucap Anroukuzan angkuh.
'' Hentikan, Anroukuzan,!'' perintah Sara pada pria picik itu.
'' Aku harus berterimakasih padamu Sara,,'' ucap Anroukuzan. '' Karena kamu telah membantuku mewujudkan rencana besarku,, Tapi sekarang kau sudah tidak berguna untuku, Matilah seperti Kaa-samamu,!'' lanjutnya dengan tampang senang licik.
'' Ja-jadi kaulah,,, yang telah,,,, membunuh,,, Kaa-sama,?!'' ucap Sara terkejut.
'' Akhirnya kau menyadarinya,'' ucap Anroukuzan. '' Kaa-samamu adalah Ratu yang licik, dia mengetahui rencanaku dan menolak untuk membantu,,, Kau adalah boneka yang hebat, seperti salah satu miliku,,, Tapi, aku akan menggantikanmu dengan boneka yang sesungguhnya,!'' lanjutnya kemudian melompat kelantai bawah.
' Ck, kalau di biarkan Sara akan terkena telak serangan mental orang itu,' batin Naruto saat melihat Sara terpuruk sampai bersimpuh setelah mendengarkan ucapan Anroukuzan.
'' Sara,! Jangan dengarkan dia,! Kamu bukan Boneka, yang dapat di atur sesuka hati,! Kamu adalah kamu,! Tekad Kaa-sanmu mengalir di dalam darahmu,!'' triak Naruto mencoba menyemangati Sara agar terbangun dari keterpurukannya.
Sara terhenyak mendengar triakan Naruto dan hatinya mulai menghangat setelah ucapannya mengenai hati dan pikirannya, Mendengar ucapan semangat itu, Anroukuzan segera mengambil sebuah senjata tajam milik Kugutsunya dengan benang chakra di jarinya, dia mengarahkan senjata itu kearah Sara hendak membunuhnya.
'' Ck, Kuso,! Aku tidak punya cukup chakra untuk bisa keluar dari sini,'' runtuk Naruto terus meronta di dalam Kugutsu yang menguncinya. ' Aku harus menggunakan itu,!' batinnya. '' Yami,! Giliranmu menunjukan eksistensimu,!'' seru Naruto masih terus meronta walau sia-sia.
Kurama dalam tubuh Naruto terkaget saat inangnya memanggil sosok lain darinya yang setahunya telah lama di bunuh oleh inangnya, namun faktanya ternyata partnernya itu masih menyimpan sisi gelapnya di dalam tubuhnya.
Sementara itu di alam bawah sadar terdalam, sesosok yang sangat mirip dengan Naruto. Mungkin penampakan fisiknya saja yang beda, sosok itu berambut hitam bersemu merah, mata merah semerah darah serta memakai jubah yang mirip seperti jubah pendiri dunia Shinobi.
'' Khukhukhu, maaf Naruto aku tidak bisa karena aku tak akan membiarkanmu terluka dalam dengan serius karena menggunakanku dengan penuh di kondisimu yang menyedihkan seperti itu, sebagai gantinya aku ijinkan kamu menggunakan chakraku,'' ucap sinis Yami sambil menyeringai.
'' Baiklah kalau begitu, '' balas Naruto, setelah itu dari tubuhnya keluar chakra berwarna hitam pekat dalam intensitas yang gila hingga memancar dari lubang tempat dia terkunci.
'' Cha-chakra besar macam apa ini,!'' kaget Anroukuzan saat melihat Naruto akan keluar dengan chakra gelapnya.
' Set '
Anroukuzan menutup rapat Kugutsunya hingga tidak ada celah. '' Apa yang bisa kau lakukan sekarang,?! Kau tidak bisa melakukan apapun,!'' ucapnya dengan bangga.
' Duar '
'' A-apa,!'' Anroukuzan terkaget ketika Naruto berhasil keluar dengan meledakan chakra hitamnya hingga bagian dada Kugutsunya hancur.
'' Dasar bodoh,!'' Naruto bergerak dengan cepat kearah Anroukuzan dan meninju wajahnya dengan sangat kuat.
' Bugh '
' Braaaakkhh '
Suara tinjunya sangat keras, melayangkan Anroukuzan hingga membentur tembok di belakangnya. Terlihat pipi Anroukuzan hancur terkena pukulannya, aneh pipinya seperti bukan pipi manusia melainkan Kugutsu.
Nampaknya Anroukuzan telah mengubah tubuhnya menjadi sebuah Kugutsu, luka di pipinya terlihat mulai beregenerasi kembali seperti sedia kala.
'' Aku tak terkalahkan,!'' sombong Anroukuzan. Dia kemudian bangkit berdiri, sesaat setelah dia berdiri dia dengan benang-benang chakranya membangkitkan kembali Kugutsu-kugutsu di sekitar mereka. Secara perlahan, Kugutsu-kugutsu itu bergerak kearah Naruto dan Sara.
'' Hahahaha,,,'' Anroukuzan tertawa senang, kemudian dia menyibak jubahnya hingga menutupi seluruh tubuhnya. Lalu tiba-tiba sesuatu tak terduga terjadi, dari balik jubah itu sebuah Kugutsu laba-laba berukuran besar keluar dengan garangnya.
'' Hahahaha,,,, ini adalah tubuhku yang sebenarnya,!'' klaim Anroukuzan.
'' Aku tidak terkejut,'' ujar Naruto menatap tajam Anroukuzan dengan pedangnya tergenggam erat di tangan yang kini perlahan muncul aura biru menyelubunginya. Dari ujung matanya dia melirik Sara yang ada di belakangnya, nampak gadis itu tengah shok dengan apa yang di lihatnya. ' Ck, ternyata menggunakan chakra Yami berakibat buruk pada tubuhku. Sekarang aku tidak bisa lagi mengisi chakraku karena aliran chakraku semakin kacau,' batinnya mengeluh.
'' Kau akan mati di sini dengan Sara,!'' teriak Anroukuzan yang telah mengubah dua ujung tangan depannya menjadi senjata tajam mirip sabit, dia kemudian menyerang Naruto dengan brutal.
Perhatian Naruto kini terfokus pada laba-laba itu, menggunakan pedangnya untuk menangkis dan menyerang orang yang telah di makan nafsu akan kekuatan itu.
' Trank,,, trang,,, trang,,, klang,,, '
Naruto menahan tebasan tangan sabit itu dengan cepat dan juga mematahkan sabit itu dengan pedangnya, namun dengan cepat kembali seperti semula.
'' Sial,!'' umpat Naruto karena dia kini benar-benar dalam kondisi yang sangat tidak baik, dengan tubuh seperti itu dia harus melawan Anroukuzan yang telah bertranformasi juga harus melindungi Sara dari Kugutsu yang mulai mendekat kearahnya.
' Duar,,, Duar,,, Duar,,, '
Dan tiba-tiba, para Kugutsu yang hendak mendekat kearah mereka meledak satu persatu.
Melihat itu, Anroukuzan melompat mundur melihat situasi yang nampak akan membuatnya terpojok.
' Sring '
'' Apa kau baik-baik Saja,?'' tanya Minato yang tiba-tiba muncul di samping Naruto. Oh ternyata yang meledakan para Kugutsu tadi adalah dia beserta teamnya.
'' Kurasa begitu,'' jawab Naruto tak menengok sedikitpun pada Minato.
'' Tapi aku merasakan aliran chakramu sangat kacau, apa terjadi sesuatu,?'' Minato nampak khawatir pada putra dari masa depannya itu.
'' Itu karena tadi aku menggunakan sesuatu yang jarang aku pakai, dan karenanya merusak aliran chakraku untuk saat ini,'' jawab Naruto kini menengok kearah Sara yang nampak sudah berdiri.
'' Itu berbahaya, sebaiknya kau istirahat dan diobati dulu,'' ucap Minato bertambah khawatir.
'' Tidak, aku tidak bisa beristirahat di tengah pertarungan. Lagian ada partnerku yang pasti akan membantuku menyembuhkanku,'' balas Naruto menatap kearah Minato untuk meyakinkannya.
Sementara itu, di padang rumput yang nampak cerah. Kurama menyeringai memperlihatkan gigi-gigi runcingnya. '' Tentu saja aku akan membantumu, karena aku tidak ingin partnerku tidak bisa beraksi lagi,'' ucapnya yang hanya bisa di dengar oleh partnernya.
Mendengar itu, Naruto tersenyum dan menunduk. ' Terimakasih,' batinnya membalas kebaikan sang partner.
Sebenarnya Minato bingung dengan putra dari masa depannya itu, namun dia simpan kebingungannya karena ada sesuatu yang lebih penting di depan mereka.
Naruto kembali menengok kearah Sara. '' Sara, cepat ungsikan orang-orang dari sini. Biar kami yang akan menahan dan melawannya,'' perintahnya pada ratu muda itu.
'' Baik,'' Sarapun bergegas untuk mengungsikan orang-orang.
'' Sebaiknya kamu lindungi ratu,'' ucap minato pada Naruto.
'' Tidak, karena aku akan melawannya. Lagian, aku percaya padanya bisa melakukan itu. Dia adalah gadis yang kuat, dia pasti tidak akan menyerah hanya karena ini,'' balas Naruto menyiapkan pedangnya kembali, namun kini tidak ada aura biru menyelimutinya. '' Sebaiknya kamu diam dulu di sini mengawasi dia dan cari kelemahannya,'' lanjutnya bersiap untuk kembali menyerang.
'' Sara,! Kau takan bisa lari dariku,!''' seru Anroukuzan bergerak kearah Sara.
Melihat lawannya mengacuhkannya, Naruto segera menyerangnya dengan kecepatan yang dia miliki memanfaatkan kelengahan yang dia buat.
' Crash,,, crash,,, crash,,,, braksh, '
Naruto memotong semua kaki milik Anzroukuzan dan kemudiann menendang punggungnya dengan sangat kuat hingga retak dan terhempas kebawah sampai membuat lubang yang membolongi lantai itu.
Minato tertegun di tempatnya berdiri melihat kecepatan yang di miliki Naruto. ' Bahkan tanpa chakra dia bisa bergerak secepat itu,?! Dan menendang dengan keras,?!' batinnya takjub.
' Tap '
Naruto kembali kesamping Minato, menatap tajam kearah lubang dimana Anroukuzan terjatuh.
'' Ini akan memakan waktu yang sangat lama,'' ujar Naruto masih terus menatap lubang itu.
'' Yah, yang kita lawan bukan musuh sembarangan,'' balas Minato.
'' Aku ingin bersenang-senang, tapi keadaanku tidak memungkinkan,'' Minato menengok kearah Naruto. '' Hmm,, tapi tidak. Beberapa saat lagi aku bisa bersenang-senang, aliran chakraku hampir pulih dan chakraku sudah terisi lima belas persenan. Cukup untuk menendang bokongnya,!'' lanjutnya seperti berbicara pada diri sendiri dan ekpresinya seperti seorang anak kecil yang akan bermain dengan bebas.
' Tap,, tap,, '
Dua anggota team Minato muncul di samping mereka berdua, dan ikut melihat kearah Lubang.
' set,,, set,,, '
Benang-benang chakra keluar dari arah lubang, menarik komponen-komponen kugutsu kearahnya.
'' Akan aku tunjukan pada kalian kekuatan tak terbatas dari Kugutsu,,,,'' seru Anroukuzan dari dalam lubang. '' Dan tubuh baruku,,!'' lanjutnya.
Tiba-tiba lantai ruangan itu bergetar dengan kencang, dan dari lubang tempat Anroukuzan terjatuh keluar kugutsu yang sangat besar. Nampaknya itu adalah tubuh barunya yang telah bergabung dengan komponen-komponen Kugutsu yang di tariknya.
'' Sara,,,! Dimana kau,,!'' Anroukuzan mendaki tembok dan menjebol atap ruangan itu sebelum keluar dari lubang yang di buatnya, menghiraukan para Ninja yang melihatnya dengan serius.
'' Ck, sepertinya dia menghiraukan kita,'' ucap Naruto sambil geleng-geleng.
Menato dan dua rekan teamnya menengok kearah pria pirang itu dengan alis terangkat karena mendengar nada bicaranya yang seolah sedang bermain-main.
'' Kau sepertinya tidak menanggapi serius pertarungan ini,?'' tanya Chouza bingung.
'' Bukanya aku tidak serius, tapi gimana ya,? Aku hanya sedang menikmati ini,'' jawab Naruto sambil nyengir. '' Jarang-jarang loh, aku bertarung selama ini. Walaupun dengan chakra sedikit biasanya aku langsung menyeleseikannya dengan cepat,'' lanjutnya masih nyengir.
'' Memang pertarungan seperti apa yang pernah kamu lakukan,?'' kini Shibi yang bertanya walau dengan nada datar.
Naruto menatap calon ayah dari sahabatnya. '' Umm, itu rahasia tapi yang pasti kalian tidak ingin membayangkan atau merasakannya,'' jawabnya lalu mengalihkan pandangannya kearah lubang di langit-langit. '' Sepertinya kita harus bergegas,'' lanjutnya.
'' Kamu benar,'' balas Minatao. '' Shibi, Chouza. kalian lawan dulu dia,'' lanjutnya memerintah pada dua rekan teamnya.
'' Ha'i,'' Shibi dan Chouza menghilang dari tempatnya berdiri, meninggalkan Minato dan Naruto.
'' Kita juga harus segera menyusul,'' ucap Minato menengok kearah Naruto.
'' Kita langsung ketempat Sara,'' balas Naruto lalu memegang lengan dari Minato. '' Dengan ini kita lebih cepat kesana,''
' Hiraishin '
Naruto mengucapkan jutsunya sebelum calon Ayahnya bersuara, mereka berdua menghilang dengan kilatan cahaya hitam kemerahan.
:&:
Di tempat Sara yang kini sudah berada di tengah Kota Rouran, dia beserta warganya tengah melihat pertarungan dua Shinobi Konaha dengan orang yang sangat di percayainya namun ternyata hanya memanfaatkannya.
Muncul kilat hitam kemerahan di sampingnya, bersamaan dengan itu muncul Minato dan juga Naruto.
'' Kamu menandai Ratu Sara,?'' tanya Minato begitu mereka muncul di sana.
'' Tidak, aku hanya merasakan chakra miliknya,'' jawab Naruto menengok kearah Sara. '' Kalian baik-baik saja,?'' dia bertanya pada Ratu muda itu.
'' Naruto-kun,! Umm, kami baik-baik saja, mungkin hanya kelelahan dan sedikit shok,'' Sara terkejut namun tetap menjawab pertanyaannya sambil melihat kearah warganya yang nampak lelah dan ketakutan.
'' Mungkin sudah cukup bagi mereka melihat kejadian ini, tidak baik untuk keadaan mereka,'' ucap Naruto yang kini menghadap kearah warga dari Rouran sambil membuat Heandseal. '' Mungkin ada tempat untuk kalian bersembunyi, namun kita tidak sempat kesana. Kalian berkumpulah menjadi satu, kamu juga Sara,'' lanjutnya mengkomando dengan masih membuat heandseal dengan pelan.
Nampak para warga terbingung, namun tetap melakukan apa yang di ucapkan pria pirang itu. Berbeda dengan Sara yang masih berdiri di tempatnya. '' Tidak, aku tetap di sini dan melindungi mereka. Lagian hanya aku yang dapat menyegel kekuatan Ryuumyaku yang sebenarnya,'' tolaknya.
'' Terserah kamulah,'' Naruto melangkahkan kakinya kedepan. '' Mokuton : Mokujoheki '' serunya setelah menyeleseikan Heandsealnya dan menghentakan kedua tangannya ketanah.
' Grrrhhh '
Tanah bergetar dan muncul kayu-kayu membentuk sebuah kubah perlindungan dengan motif Naga melingkupi dan melindungi warga dari Rouran, melindungi mereka seperti sebuah cangkang telur namun sangat kuat.
' Set '
Naruto membuat lubang di salah satu sisi kubah kayu buatannya. '' Kalian akan aman di dalam sana, kubah kayu itu akan menghilang begitu kami mengalahkan dia yang membahayakan kalian,'' ucapnya melalui lubang itu.
Nampak para warga sedikit panik karena tiba-tiba ada kubang menyelubungi mereka, namun saat mengetahui maksud kubah kayu itu di buat mereka agak sedikit tenang.
'' Apa benar kami akan aman disini,?'' tanya Sarai melalui lubang yang di buat Naruto.
'' Tentu, bahkan kalau ada meteor jatuh kubah itu tidak akan hancur,'' jawab Naruto membanggakan jutsu ciptaannya. '' Kalian tenanglah di sana dan beristirahatlah sampai semua ini selesei,'' lanjutnya yang di balas anggukan oleh semua yang ada di dalam kubah, kemudian dia menutup kembali lubang yang dia buat.
Minato masih tertegun takjub di tempatnya berdiri, belum juga sembuh dari kagumnya jutsu Hiraishin putranya, kini di tambah dengan jutsu yang setaunya hanya Hokage pertama saja yang bisa melakukannya.
'' Ka-kamu bisa Mokuton,?'' tanya Minato akhirnya.
'' Yah begitulah, bahkan aku bisa menggunakan Hyouton,'' jawab Naruto tambah membuat sang calon Ayahnya terkejut. '' Tapi aku ingin kamu tidak mengingat ini, karena akan benar-benar mengubah alur yang ada,'' lanjutnya menatap serius kearah Minato.
Minato tersenyum setelah kembali dari rasa terkejutnya. '' Tentu, setelah semua ini selesei, aku akan menggunakan jutsu penghapus ingatan untuk mengapus ingatan kita semua tentang ini,'' ucapnya.
'' Tidak, aku yang akan melakukannya dan aku hanya akan menghapus ingatan kalian berempat,'' tolak Naruto akan ucapan Minato. '' Itu lebih baik karena aku memiliki rencana setelah ini,'' lanjutnya kembali menatap kearah pertempuran.
Minato menatap lekat kearah putra dari masa depannya. '' Huft, baiklah. Aku harap itu tidak akan merubah alur waktu atau membuat sesuatu yang merepotkan,'' pasrahnya akhirnya.
'' Hehehe, itu tergantung,'' balas Naruto sambil nyengir. '' Umm, Sara kamu tau asal chakra itu,?'' lanjutnya bertanya sambil menunjuk sebuah menara yang mengeluarkan chakra berwarna ungu yang dari tadi terus meregenerasi tubuh Kugutsu Anroukuzan.
'' Itu,,, itu berasal dari pusat Ryuumyaku. Ya aku tau di mana tempatnya,'' jawab Sara juga melihat kearah yang di tunjuk Naruto. '' Kita harus kesana untuk menyegelnya dan setelah itu tidak akan ada lagi Aliran Ryuumyaku yang keluar dan di manfaatkan oleh Anroukuzan,'' lanjutnya.
'' Kalau begitu kita kesana, biar di sini anggota Teamku yang mengurusinya,'' ucap Minato menengok kearah Naruto.
'' Aku setuju, Sara pandu kami kesana,'' balas Naruto lalu meminta pada Sara untuk membawa mereka ketempat pusat Ryumyaku.
'' Tentu, ayo,'' Sara kemudian berlari ke arah menara utama yang di ikuti oleh Naruto dan Minato.
.
Sara, Minato dan Naruto terus berlari menuruni anak tangga di dalam menara yang terlihat sangat panjang melingkar sepanjang bagian dalam menara.
Dari atas tiba-tiba beberapa serangga Shibi mendekat kearah Minato dan membuat mereka berhenti berlari, serangga-serangga itu kemudian membentuk suatu tulisan.
'' Hmm, aku tau,,'' ujar Minato.
'' Ada apa,?'' tanya Naruto.
'' Dia menyerap kekuatan Ryuumyaku, jika kita tidak menyegel kekuatan itu maka kekuatannya akan terus meningkat,'' jawab Minato.
'' Itu sesuai dengan perkiraanku, namun meskipun begitu dia memiliki kelemahan kan,?'' ujar Naruto menatap kearah Minato.
Belum juga Minato menjawab, tiba-tiba terjadi goncangan dari atas mereka dan beberapa puing terjatuh kebawah. Ternyata itu adalah Anroukuzan yang telah mengalahkan dua Shinobi Konoha dan kini bergerak mengejar mereka bertiga.
'' Saaarraaaaa,,!'' seru Anroukuzan menggema di dalam menara itu.
'' Aku akan menyerangnya, kamu cari kelemahannya,'' ucap Naruto kemudian membuat Rasengan elemen angin.
' Siiiiiiinnngggggg '
Desingan Rasengan Naruto begitu nyaring terdengar, memekakan telinga karena seperti sebuah mesin jet.
'' Fuuton : Rasen Shuriken ''
Naruto melempar Rasengan ciptaannya kearah Anzroukuzan, namun belum juga jutsu itu mengenainya, Anroukuzan menyerap jutsu itu kedalam tubuhnya hingga hilang sama sekali.
'' Apa,! Dia bisa menyerap jutsu elemen,!'' kaget Naruto karena tidak menyangka itu terjadi.
Sementara Minato juga terkaget, namun dia terkaget dengan Naruto yang bisa menggunakan Rasengan bahkan mengembangkan jutsu itu.
'' Kamu bisa Jutsu Rasengan,?'' pertanyaan bodoh Minato di tengah pertarungan pada putranya itu.
'' Tentu, aku adalah putramu. Aku menguasai jutsu itu dalam waktu satu minggu, mengembangkannya dua minggu kemudian dan membuat variasi laianya di minggu-minggu berikutnya,'' jawab Naruto agak geli akan pertanyaan ayahnya yang terkenal jenius itu.
'' Maaf, aku melupakan itu. Kau ternyata jenius juga ya dalam membuat jutsu,'' Minato merasa malu akan pertanyaannya namun tetap dia memuji putranya itu.
'' Karena aku menuruni itu darimu,'' balas Naruto. '' Sekarang, siapa yang akan menahannya,?'' lanjutnya sambil menatap kearah Anroukuzan yang telah semakin dekat.
'' Biar aku saja, aku akan menahannya dan mencari kelemahannya.. Kamu lindungi Ratu Sara saja,'' jawab Minato menyiapkan Kunai cabang tiga miliknya.
'' Baiklah, aku serahkan padamu. Sara, ayo,'' melihat anggukan dari Minato, Naruto dan Sara kembali berlari menuruni tangga.
Tak berselang lama, mereka berdua sampai di sebuah pintu besar yang tertutup melindungi apa yang ada di belakangnya. Kemudian Sara membuka pintu itu dan masuk kedalam.
Di balik pintu itu ternyata sebuah ruangan luas berbentuk lingkaran di mana di tengahnya terdapat jurang chakra dengan tempat segel di tengah-tengahnya yang di hubungkan dengan sebuah jembatan.
'' Itu adalah tempat segel utama Ryuumyaku, Aku akan menghentikan Ryuumyaku dari sana,'' ujar Sara berlari menyusuri jembatan meninggalkan Naruto yang berjaga di ujung jembatan.
Nampaknya Naruto tertarik dengan kubangan Chakra ungu di bawahnya, sepertinya dia punya rencana dengan itu.
' Sring '
Minato muncul di sebelah Naruto. '' Aku telah mengetahui kelemahannya,'' ucapnya menarik perhatian Naruto. '' Aku akan membukanya dan kamu serang dengan Rasenganmu,'' lanjutnya.
'' Baiklah, tapi aku tidak akan menggunakan Rasengan tapi lebih hebat dari itu dan akan mengerahkan sisa chakraku pada jutsu itu,'' balas Naruto.
Minato menengok kearah Naruto. '' Baiklah, apapun itu,'' ucapnya.
' Brraaaakkkhhh '
Pintupun roboh di terjang Anroukuzan yang nampak sangat marah.
'' Saraaa,! Ku bunuh kau,!'' serunya dengan keras.
'' Kalau kau ingin membunuhnya, langkahi dulu mayat kami,!'' teriak Naruto menarik perhatian Anroukuzan.
'' Dasar semut Konoha kurang ajar,! Baiklah akan aku turuti ucapanmu, lihatlah kekuatanku yang sesungguhnya,!'' ucap Anroukuzan.
' Blaarrr '
Chakra ungu dengan intensitas besar menyambar Anroukuzan dan menambahkan chakra untuknya.
'' Ryuumyaku : Cho Gouryuka no Jutsu '' Dia menembakan leser kearah Naruto dan Minato.
' Duaarrr,,, buuummm '
Ledakan besarpun terjadi begitu laser itu mengenai targetnya.
'' Naruto-kun,!'' Sara yang sedang dalam proses penyegelan terkejut akibat ledakan itu.
Asap akibat ledakan menghilang namun tak nampak Minato ataupun Naruto hingga membuat Anroukuzan terkejut.
'' Sara,! Konsentrasi saja pada tugasmu,!'' seru Naruto yang berlari menerjang Anroukuzan bersama dengan Minato. Mendengar itu Sara kembali fokus pada proses penyegelannya.
'' Shuriken Kagebunshin no Jutsu '' Minato melempar shuriken berselimut chakra kearah Anroukuzan, begitu shuriken itu di tengah-tengan antara Mereka, tiba-tiba shuriken itu berubah menjadi ratusan dan melesat kearah Anroukuzan seutuhnya. '' Naruto,!'' serunya begitu kelemahan Anroukuzan terbuka, dimana itu adalah di dada kugutsu besar itu tempat Anroukuzan dalam wujud laba-labanya berada.
'' Baiklah,'' Naruto terus melesat, dan perlahan di telapak tangannya muncul bola chakra berwarna hitam dengan dua cincin putih mengitarinya menyilang. Dia kemudian melompat tinggi kearah yang telah di tunjukan oleh Minato. '' Dai Rasenringu '' serunya sambil menyongsongkan tangan kanannya yang terdapat jutsu penghancur super.
'' Takan aku biarkan,!'' seru Anroukuzan bersiap untuk mengeluarkan laser dari mulutnya lagi, namun tidak bisa karena tiba-tiba chakra ungu yang menyelimutinya lenyap begitu juga chakra ungu yang mengelilingi ruangan menghilang. '' Apa,!'' kaget Anroukuzan karena Sara telah berhasil menyegel Ryuumyaku. Namun dia tidak menyerah, dia menggunakan tangannya untuk menahan Naruto beserta jutsunya.
Usahanya hanya percuma saja, karena Jutsu Naruto dengan mudah menggilas tanganya dan terus mengarah pada Anroukuzan dalam wujud laba-labanya.
' Swuuung,,,, Duuuuaaaarrrr,,,,, Blllaaaarrrr,,,'
Jutsu Naruto meledak dengan dasyatnya begitu mengenai target yang di tuju, asappun mengepul menutupi tubuh raksasa Anroukuzan hingga tidak ditahui kondisinya seperti apa sekarang.
' Tap '
Naruto muncul di samping Minato tepat di tengah jembatan, mereka masih menatap waspada kearah kepulan asap yang mulai menghilang.
'' Lima negara besar Shinobi, sejarah seharusnya menjadi miliku,! Aku tak seharusnya mati seperti ini,! Kalian,! Kalian akan mati bersamaku dan Ryuumyaku,!'' ucap Anroukuzan yang kini terlihat kondisinya, separuh tubuh bagian atas menghilang, begitu juga tubuh laba-labanya hancur sebagian. Tiba-tiba tubuh Anroukuzan meledak dan sebagian tubuhnya jatuh kedalam kubangan jurang chakra Ryuumyaku.
' Duuuaaarrr '
Kembali ledakan terjadi tapi kini di dalam kubangan chakra dan membuat chakra itu bergejolak tidak stabil bahkan kini berubah menjadi merah pekat.
'' Ini buruk, Ryuumyaku akan meledak,'' ucap Minato khawatir.
'' Kita ketempat Sara,'' ujar Naruto yang di balas anggukan oleh Minato.
' Sring '
Keduanya menghilang dari tengah jembatan dan muncul di samping Sara yang sedang ketakutan dan khawatir.
'' Sara, kamu baik-baik saja,?'' tanya Naruto khawatir.
'' Umm, aku baik-baik saja. Tapi, Ryuumyaku,,,'' jawab Sara lalu memandang kearah kubangan chakra Ryuumyaku yang terus bergejolak tidak stabil.
'' Aku akan menyegelnya,'' ucap Minato mengeluarkan Kunai cabang tiga dengan segel khusus miliknya.
'' Tunggu,!'' cegah Naruto. '' Kalau kamu melakukan itu, kejadian ini akan terulang bahkan lebih buruk,'' lanjutnya.
'' Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi itu,?'' tanya Minato.
'' Aku yang akan menyegelnya, dan juga aku punya rencana lain untuk chakra Ryuumyaku,'' jawab Naruto sambil memandang kearah kubangan chakra di depan mereka.
'' Jangan bilang kalau kau akan memanfaatkan kekuatan Ryuumyaku seperti Anroukuzan,'' tuduh Sara menatap tajam Naruto.
'' Mungkin,'' balas Naruto. '' Dengar, aku membutuhkan kekuatan penuhku untuk kembali kemasaku dan itu bisa terjadi bila chakraku terisi penuh. Sedangkan sekarang chakraku benar-benar habis, dan memerlukan waktu yang sangat lama untuk mengisinya. Aku bukan shinobi biasa yang bisa mengisi chakra satu atau dua hari, tapi lebih dari satu bulan. Biasanya aku menggunakan cadangan chakra yang aku segel, tapi akibat jutsu yang melemparku kemasa ini semua cadangan chakraku ikut tersedot. Jadi aku membutuhkan chakra Ryuumyaku untuk mengisi chakraku,'' jelas Naruto saat mendapat tatapan tajam dari Sara dan juga Minato. '' Kamu tidak percaya padaku,?'' tambahnya menatap mata violet Sara.
'' Tapi chakra Ryuumyaku sekarang lebih gelap dan tidak stabil, aku tidak ingin kamu terluka atau terpengaruh oleh kekuatan itu,'' ucap Sara khawatir, nampaknya dia percaya dengan Naruto.
'' Tenang saja, aku dapat menetralkannya hingga tidak membahayakan untuku,'' balas Naruto sambil tersenyum menenangkan ratu muda itu.
'' Lalu bagaimana kamu menyerap chakra Ryuumyaku,?'' tanya Minato penasaran.
Naruto tidak membalas, dia menatap kearah Minato. Pelahan mata Hijau putihnya berubah menjadi merah dengan tiga tomoe yang berputar pelan, kemudian tomoe itu masuk ketengah dan di gantikan oleh EMS-nya sebelum berubah menjadi ungu dengan tiga cincin mengitari EMS-nya dan di setiap cincin terdapat tiga Tomoe yang berputar berlawanan arah.
'' Sha-Sharingan,! Dari mana kamu mendapatkannya,!'' kaget Minato pada putra dari masa depannya itu.
'' Ini Sharinengan, evolusi dari Sharingan yang bergabung dengan Rinengan. Aku mendapatkan Sharingan ketika aku di culik oleh Missingnin Kumogakure, penolongku yang memberikannya. Mereka adalah korban dari rencana klan Uchiha di masa depan,'' jawab Naruto. '' Ah, harusnya aku tidak membocorkan rahasia masa depan. Aku akan mengapus ingatanmu nanti,'' lanjutnya karena keceplosan.
'' Baiklah, tapi itu belum menjawab bagaimana kamu menyerap kekuatan Ryuumyaku,'' ucap Minato menahan diri untuk bertanya tentang apa yang terjadi di masa depan.
'' Huft, dengan salah satu jutsu dari mata ini,'' Naruto menjawab. '' Kurama, apakah aku bisa masuk kedalam mode Rikudo,?'' lanjutnya bertanya pada partner di dalam tubuhnya.
Nampak Minato dan Sara terbingung dengan pertanyaan Naruto yang entah di tujukan pada siapa.
'' Ck, tentu saja tidak bisa. Lagian kau hanya bisa masuk kedalam Mode itu jika kau menyegel atau memiliki chakra Juubi di dalam tubuhmu,'' jawab Kurama lewat telepati.
'' Ah aku lupa, baiklah begini saja sudah cukup. Kurama, Ishoubu persiapkan diri kalian, aku akan mengisi chakra kalian dan juga Kurama tolong persiapkan 'Shiro' untuk menampung chakra. Aku akan membuka link chakra secara penuh,'' ucap Naruto kini serius dari sebelumnya yang masih sedikit konyol.
'' Baiklah, Shiro sudah di persiapkan di tempat segel paling ujung,'' balas Kurama kini berdiri dengan sembilan ekornya melambai anggun.
'' Ok Naruto-kun, aku siap sedia mengisi chakraku yang telah kosong momplong,!'' balas Ishoubu yang juga telah berdiri di atas air tempatnya tersegel, tiga ekornya juga melambai seperti anak anjing di tambah lidahnya yang menjulur keluar seperti anak anjing yang sedang mengajak bermain.
Naruto tersenyum menanggapi ucapan partnernya. '' Begitu ya,, kalau begitu,,,'' kemudian dia membuat Heandseal yang sangat simpel. '' Kagebunshin no Jutsu '' serunya lantang.
' Poft,, poft,, poft,,'
Muncul sepuluh Bunshin di sekitarnya, siap untuk melakukan tugas dari tubuh aslinya.
'' Dua mengisi chakra Kurama, dua mengisi chakra Ishoubu, tiga mengisi chakra Shiro. Sisanya ikut aku mengisi chakraku,!'' seru Naruto memerintah para Bunshinnya.
'' Siap laksanakan,!'' balas para Bunshin Naruto dengan semangat.
'' Mokuton '' Nampaknya Naruto masih mempunyai sedikit chakra untuk membuat Bunshin dan juga jembatan kayu melingkar di atas kubangan chakra Ryuumyaku yang kini bergejolak semakin menggila.
Tanpa di suruh, seluruh Bunshinnya bergerak ketempat masing-masing berdiri di atas jembatan Kayu yang nampak sangat dekat dengan permukaan chakra Ryuumyaku mengelilingi tempat segel. Begitu juga dengan Naruto, dia juga sudah berdiri di atas jembatan Kayu buatannya.
Dia beserta seluruh Bunshinnya merentangkan kedua tangannya kedepan, bersiap mengeluarkan teknik dari Doujutsunya.
' Gekido,,, Gekido,,, Gekido,, '
Ucap serentak Naruto dan para Bunshinnya, dari depan telapak tangan mereka yang terbuka muncul bola cahaya berwarna putih yang kemudian menyerap chakra Ryuumyaku di bawah Mereka.
Minato untuk sekian kalinya terkejut dengan apa yang di lakukan oleh putra dari masa depannya itu, mulai dari jutsu yang tidak biasa hingga teknik yang begitu asing di matanya. Mungkin nanti dia akan menuntut sebuah cerita sebelum ingatannya di hapus untuk mengobati rasa penasaran yang di deranya sejak dia bertemu dengan putra laki-lakinya itu.
Sementara Sara terlihat kagum dengan yang di lakukan Naruto, dan benar chakra Ryuumyaku yang berubah gelap kini di netralkannya sebelum di serap olehnya untuk mengisi chakranya yang terkuras habis akibat jutsu dimensinya yang gagal dan melemparnya kemasa lalu.
Sudah cukup lama Naruto menyerap kekuatan Ryuumyaku, bahkan kini kekuatan Ryuumyaku terlihat menyusut pesat karena di serap olehnya. Beberapa Bunshinnya telah menghilang karena telah selesei mengisi chakra dua partnernya dan juga yang mengisi sosok yang di panggilnya 'Shiro', meninggalkan tiga Bunshin yang sedang mengisi chakranya juga mengisi kantong-kantong segel di mana dia mencadangkan chakranya disitu.
' Poft,,, Poft,,, Poft,,, '
Akhirnya tiga Bunshin yang tersisa menghilang meninggalkan dirinya yang juga telah menghilangkan tekniknya, kemudian dia melompat kembali ketempat Minato dan Sara berada.
'' Mustahil, Kekuatan Ryuumyaku sebanyak itu di serap habis olehmu,?'' Sara nampak tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
'' Aku butuh banyak chakra, lagian kekuatan Ryuumyaku tidak terbatas dan sebentar lagi pasti akan keluar lagi lebih banyak karena Kekuatan Ryuumyaku berasal dari bumi,'' jawab Naruto dan benar saja chakra Ryuumyaku kembali meningkat dan bergejolak lebih ganas dari sebelumnya.
'' Sebaiknya aku segera menyegelnya,'' lanjutnya berjalan kearah altar segel Ryuumyaku.
Dia kemudian membuka mata di tengah Altar dimana itu adalah pusat segel Ryuumyaku, dia kemudian membuat Heandseal yang sangat panjang. Sebuah Heandseal yang sudah sering dia gunakan untuk menyegel sesuatu.
'' Fuinjutsu Ryu Fuin '' ucapnya mengentakan telapak tangannya kearah Mata di tengah Altar itu. Dari bawah telapak tangannya menyebar kanji-kanji membentuk sebuah pola tiga naga yang melingkar dimana bagian mata adalah pusatnya, tiba-tiba chakra ungu menguar gila dari dalam mata sebelum menyempit dan masuk kembali kedalam mata bersamaan dengan mata itu menutup kembali. Kanji yang membentuk tiga sosok Naga menyusut dan melingkar tepat di samping mata yang tertutup, sebelum bercahaya dan melekat permanen disana menyegel dengan mutlak kekuatan Ryuumyaku.
Chakra Ryuumyaku yang sebelumnya berlimpah ruah di jurang, perlahan menyusut dan menghilang meninggalkan jurang yang amat dalam di sana.
'' Nah, selesei. Tidak ada yang bisa membuka atau menghancurkan segel itu kecuali dengan izinku,'' Naruto berdiri dan berbalik menghadap Minato dan Sara.
'' Benarkah,?'' tanya Sara agak meragukan.
'' Coba saja kalau mau, paling kamu di makan segel itu,'' jawab Naruto yang membuat Sara meneguk ludahnya berat.
'' Naruto, dari pertama kita bertemu sampai sekarang kamu benar-benar membuatku terkejut dan penasaran dengan semua kemampuanmu. Tolong sebelum kamu menghilangkan ingatanku, ceritakan semua tentang dirimu dari kecil hingga kamu dewasa untuk mengobati rasa penasaranku,'' ucap Minato dengan sebuah pengharapan.
Naruto memandang kearah calon Ayahnya dengan alis terangkat. '' Itu akan membutuhkan waktu yang sangat lama, dan aku tidak memiliki waktu sebanyak itu,'' ujarnya.
'' Tolonglah,'' mohon Minato.
'' Huft, baiklah. Aku tidak akan menceritakannya, tapi kamu sendiri yang akan melihatnya dari umurku tiga tahun sampai kejadian paling besar yang pernah aku lakukan,'' ucap Naruto akhirnya menuruto kemauan sang calon Ayah, dia kemudian mengubah Sharinengannya menjadi EMS-nya. '' Sara, kamu juga ingin melihat kehidupanku,?'' ujarnya bertanya pada ratu muda itu.
'' Umm,, boleh kalau di ijinkan,'' balas Sara tertarik.
'' Kamu akan menggunakan Genjutsu,?'' tanya Minato menebak.
'' Iyalah, cuma ini cara yang paling cepat,'' jawab Naruto. '' Bersiaplah,'' lanjutnya mensejajarkan Sara dengan Minato.
' Genjutsu Sharingan '
Ucap Naruto setelah menatap mata Minato dan Sara bersamaan, seketika pandangan mereka langsung kosong.
Satu menit telah berlalu dan kini mereka telah sadar, keringat dingin nampak membanjiri mereka berdua setelah melihat perjalanan hidup dari pria kuning di depan mereka.
'' Ka-kamu gila, me-memanggil dewa turun dari langit,?!'' ucap Sara dengan raut tidak percaya dan mata bergetar ngeri.
'' Apapun akan aku lakukan demi istriku yang sangat aku sayangi, bahkan memanggil dewa atau mengobrak-abrik Nerakapun akan aku lakukan jika itu perlu,'' balas Naruto yang kini tidak lagi mengaktifkan Sharingannya.
'' Itukah perjalanan hidupmu dari kecil,? Di mana otak mereka semua, harusnya mereka menjadikanmu pahlawan karena di jadikan wadah untuk Kyuubi hingga dia tidak mengamuk dan menghancurkan desa juga membunuh mereka semua. Ck, aku tidak habis fikir. Maksudku apa mereka tidak menganggapmu sebagai anaku,?'' tanya Minato tidak percaya dan kecewa akan perlakuan warga desa Konoha pada putranya di masa depan.
'' Yah, itulah kehidupanku. Identitasku di sembunyikan untuk melindungiku atau lebih tepatnya Kyuubi di dalam tubuhku agar desa lainnya tidak menangkapku juga untuk melindungi dari para musuhmu yang ingin membalas dendam padamu lewat diriku yang pasti akan membuat Kyuubi terlepas jika aku terbunuh. Itu adalah alasan kenapa warga Konoha tidak mengetahui identitasku sebenarnya dan jikapun tau pasti mereka akan lebih membenciku karena aku adalah penyebab kamu dan Kaa-san terbunuh,'' jawab Naruto panjang lebar.
Minato menunduk merenungi jawaban dari Naruto. '' Benar katamu, kalau mereka mengetahui identitasmu yang sebenarnya mungkin tidak lebih baik tindakan mereka padamu,'' ujarnya membenarkan ucapan Naruto. '' Lalu siapa yang menghasut klan Uchiha hingga merencanakan kudeta seperti itu,?'' tambahnya bertanya.
'' Sebenarnya Kudeta Klan Uchiha di dasari diskriminasi tetua desa dan penyingkiran komplek pemukiman mereka dari desa. Mereka melakukan itu akibat ulah seorang Uchiha pada peristiwa kelahiranku yang menjadikan Kyuubi terlepas dari segel Kaa-san, dia juga orang yang sama yang menghasut klan Uchiha. Dia mengaku dirinya Uchiha Madara, namun aku tidak percaya itu karena chakranya terasa berbeda juga tidak terlalu besar seperti halnya dewa Shinobi,'' kembali Naruto menjelaskan dengan panjang.
'' U-Uchiha Madara,? Tapi bagaimana bisa,? Bukanya dia sudah meninggal saat bertarung dengan Hokage pertama,?'' Minato nampak bergetar mendengar nama salah satu dewa shinobi yang sangat di takuti.
'' Sudah aku bilang, dia hanya mengaku-ngaku saja. Dan Uchiha Madara belum meninggal, sampai saat inipun dia masih hidup atau lebih tepatnya sekarat. Aku dapat merasakan Chakra Senjutsu yang besar terus mengalir untuk membuat seseorang tetap hidup dan aku yakin seseorang itu adalah Uchiha Madara. Dan soal pelaku yang mengaku Uchiha Madara itu, mungkin dia didikannya. Karena suatu hal dia terjerembab kedalam lubang kebencian, dan kalau kau ingin tau dia juga ada di masa ini. Namun di sini chakranya terasa masih bersih dan polos, dia adalah murid Uchihamu,'' jawab Naruto masih panjang seperti sebelumnya.
Mata Minato melebar terkejut. '' Mak-maksudmu Uchiha Obito,?''
Naruto mengangguk. '' Ya, tapi seperti yang aku bilang dia masih polos dan bersih. Umm,, kalau boleh minta sesuatu, aku boleh minta helai rambut dari murid perempuanmu,? Itu untuk menyadarkan Obito di masa depan agar tidak terlalu terjerembab kedalam kebencian dan menyesal selamanya,'' jawabnya di akhiri sebuah permintaan.
'' Maksudmu rambut Rin,? Mau apakan rambutnya itu,?'' tanya Minato sambil menyernyit bingung.
'' Ya, rambut dia. Aku membutuhkan DNA-nya untuk sesuatu di masa depan, kamu juga akan melihatnya nanti,'' jawab Naruto.
Minato menatap lurus kemanik Naruto, mencari sebuah rencana terselubung yang mungkin bukan sesuatu yang baik. Namun sekian lama dia mencari, dia tidak menemukan itu di sana.
'' Baiklah, akan aku beri helai rambutnya. Tapi janji jangan di gunakan untuk sesuatu yang menimbulkan kejahatan,'' ucap Minato akhirnya mengabulkan permintaan Naruto. Dia kemudian mengambil sebuah gulungan dari kantong Ninjanya, kemudian di bentangkannya di atas tanah. Setelah itu dia menggigit jempolnya dan menorehkan darahnya di atas salah satu dari tiga rangkaian fuin di atas kertas itu. Lalu dia membuat single heandseal dengan tangan kanannya.
' Poft '
muncul ledakan kecil di atas rangkaian fuin itu dan kini terlihatlah sebuah gulungan kecil di sana.
'' Ini adalah gulungan berisi DNA dari muridku, Rin. Aku serahkan padamu,'' ucapnya sambil menyerahkan gulungan itu pada Naruto lalu menyimpan kembali gulungan yang sebelumnya di ambil.
'' Kau membawa gulungan berisi DNA saat menjalankan Misi,?'' tanya Naruto dengan alis terangkat.
'' Itu,,, itu sebenarnya untuk laporan kerumasakit Konoha atas perintah Hokage Ketiga, tapi belum aku serahkan karena aku belum sempat,'' jawab Minato sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
'' Ck, bisa bahaya kalau sampai di dapatkan oleh musuhmu,'' ujar Naruto terdengar menegur, dia kemudian menyimpan gulungan itu di kantung ninjanya. '' Huft, sepertinya aku sudah harus kembali ke masaku. Sudah terlalu lama aku disini, hmm, Sara kamu ikut aku kemasa depan,'' ucapnya menatap kepada kerumunan warga Rouran di seberang jurang sebelum menatap kearah sang ratu muda Rouran.
'' Apa maksudmu,? Itu akan mengubah takdir yang ada,'' kaget Minato atas ucapan Naruto.
Naruto menoleh kearah Minato. '' Peduli amat, itu balasan untuk Izanagi dan Izanami karena mengirimku ke masalalu. Memangnya aku dapat di bodohi apa, jutsuku sudah sempurna tidak mungkin dapat membawa seseorang menjelajah waktu seperti ini yah walau kalau di kembangkan lagi bisa sih,'' balasnya secara terang menjelaskan ketidak peduliannya.
Minato terdiam, memang tidak ada jutsu dimensi yang dapat mengirim seseorang menjelajah waktu tapi perbuatannya itu akan mempengaruhi alur waktu yang ada. Dia tidak bersuara, hanya menengok kearah Sara untuk memberi jawaban.
'' A-aku,,'' Sara nampak ragu, dia menatap warganya yang ada di seberang jurang.
'' Kalau kamu tidak mau, putrimu akan aku culik untuk menggantikanmu. Dan aku hapus seluruh ingatanmu tentang semua ini,'' ucap Naruto menatap kearah Sara.
'' Tidak,! Jangan hapus ingatanku, aku tidak ingin melupakanmu dan semua ini,'' seru Sara menolak, sepertinya dia tidak ingin kenangannya bersama Naruto di hilangkan.
'' Naruto, kalau dia tidak mau ikut jangan memaksanya apalagi mengancamnya. Itu tidak baik,'' nasihat Minato pada sang putra.
'' Aku tidak peduli, pokoknya silahkan pilih kalau tidak aku akan memaksa,'' ucap Naruto dengan nada seperti sedang ngambek, namun kedua tangannya terangkat merangkai sebuah Heandseal.
'' Tidak bisa begitu juga dong, apa kamu tidak mau memikirkan perasaan Sara-sama,? Dia akan sedih jika harus berpisah dengan semua rakyatnya,'' Minato masih membujug Naruto agar tidak membawa Sara bersamanya.
'' Ingatannya akan di hapus, jadi dia tidak akan mengingat mereka. Lagian, tidak adanya Sara bersama mereka justru akan membuat mereka mandiri dan tidak terlalu bergantung pada Sara,'' balas Naruto kini lebih terdengar serius, Eternal Mangkyou Sharingannya kini aktif dan berputar dengan pelan. Dia kemudian berjongkok dengan satu kakinya.
Minato menatap apa yang akan di lakukan oleh calon putranya dengan seksama, dan mempersiapkan diri jika apa yang di lakukannya membahayakan.
'' Fuinjutsu Ryu Fuin : Sanryuu Sora Fuin '' ucap Naruto sambil menghentakan kedua telapak tangannya ke permukaan tanah, dari telapak tangannya menyebar kanji-kanji rangkaian Fuin yang terus menjulur ke segala arah menutupi seluruh permukaan bahkan sampai di atas permukaan hingga ke batas kota Rouran. Dan rangkaian yang ada di atas permukaan membentuk tiga naga China yang membentuk pola melingkar Yin-Yang.
Rangkaian aksara Fuin itu masih terus bepijar dengan terang dan beberapa rangkaian bergerak membentuk suatu pola, Naruto kembali menegakan tubuhnya dengan rangkaian fuin belum berhenti berpijar.
'' Apa yang kau lakukan,?'' tanya Minato penasaran.
'' Aku menyegel kota ini beserta isinya, jadi jangan salahkan aku kalau mereka,,,''
'' Jangan,! Jangan sakiti mereka, kumohon. Sebagai gantinya aku akan ikut denganmu,'' Sara memotong ucapan Naruto dan memohon padanya agar tidak menyakiti warganya.
'' Sara-sama,!'' ujar Minato terkejut.
'' Kamu yakin,?'' tanya Naruto memastikan.
Tanpa ragu Sara menganggukan kepalanya.
'' Umm, sangat yakin. Asal Naruto-kun tidak menyakiti mereka,'' jawabnya.
'' Baiklah, keputusanmu tidak dapat di tarik lagi.'' ujar Naruto masih menatap kearah ratu muda itu. '' Sebenarnya aku tidak akan menyakiti mereka seperti yang kamu tuduhkan loh, aku cuman mau bilang tadi mereka tidak akan pernah bisa keluar dari kota ini sampai kapanpun,'' ucapnya melanjutkan perkataan sebelumnya yang sempat terpotong.
'' Itu sama saja kau menyakiti mereka, jika mereka terus berada di sini mereka akan kekurangan logistik dan pasti mereka akan mati satu persatu karena kelaparan,'' ujar Minato menanggapi.
'' Sebelum meninggalkan mereka, aku tentu menyiapkan sesuatu untuk merekalah. Mana mungkin aku setega itu mengurung tanpa memberi penghidupan,'' ucap Naruto.
'' Itu sama saja kau menjadikan mereka seperti burung dalam sangkar,'' ujar Minato menyentil ucapan Naruto.
Mengendikan bahu seolah tidak peduli, Naruto lalu menengok kearah Sara dan menatap dengan serius.
'' Sara, kita pergi sekarang. Sudah terlalu lama aku di sini,'' ucap Naruto serius.
'' A-apa kita tidak menemui mereka dulu,?'' tanya Sara ragu menatap kearah warganya yang sedang melambaikan tangan padanya.
'' Tidak, biar mereka beranggapan kalau kamu pergi di bawa seorang dewa. Lagian jika kamu menemui mereka dulu pasti pikiranmu berubah,'' jawab Naruto masih dengan nada serius.
Sara terdiam namun raut sedih terpajang di wajah ayunya, nampaknya dia masih ragu dan belum rela meninggalkan warganya.
'' Maaf bila aku egois, tapi aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengan anak-anaku yang aku tinggalkan lebih dari setahun juga menemui istriku untuk mengobati kehilangannya atas diriku yang menghilang tanpa jejak,'' ucap Naruto dengan pandangan melembut penuh kerinduan.
Sara mendongak dan menatap dalam pada hijau putih yang menyendu itu, di mata violetnya dia melihat sisi rapuh dari pemuda yang terlihat tegar itu.
'' Baiklah, kita pergi sekarang. Tapi dengan satu syarat, jangan hapus ingatanku,'' ucap Sara.
'' Syarat di terima,'' balas Naruto cepat tanpa di pikir dulu.
'' Tunggu, itu-''
'' Tenang Tou-san, aku akan bertanggung jawab untuk itu,'' potong Naruto pada protesan Minato. '' Tou-san, aku punya sebuah permintaan. Tolong nanti saat kelahiranku jangan bawa setengah Kyuubi bersamamu, biar Kyuubi di segel seutuhnya dalam tubuhku,'' ucap Naruto meminta, dan untuk pertama kalinya dia memanggil 'ayah' pada sosok yang belum menjadi 'ayah'nya itu.
'' Tapi itu akan membahayakanmu, karna chakra Kyuubi terlalu besar untuk seorang bayi yang baru lahir dan juga aku tidak akan ingat permintaanmu ini setelah kita di hilangkan ingatannya,'' ucap Minato.
'' Tidak akan membahayakanku, dan juga aku tidak hanya menghapus ingatan semuanya tapi juga merubahnya menjadi seperti mimpi dan khusus untuk Tou-san, ingatanmu akan aku segel dan akan terlepas jika Tou-san tengah di ambang kematian dengan chakra terbatas dan dekat denganku sebagai pemicu segel itu terlepas,'' jelas Naruto kemudian mengambil sesuatu dari kantung ninjanya.
'' Lemparkan ini tepat kearah kepala Kyuubi saat kamu ingat nanti, itu akan membantumu dalam penyegelan,'' tambahnya menyerahkan benda yang ternyata sebuah Kunai cabang tiga berwarna merah dengan segel yang berbeda dengan Hiraishin.
'' Fuin apa ini,?'' tanya Minato saat melihat Kunai pemberian putranya.
'' Fuin ingatan dari Kyuubi yang ada dalam tubuhku saat ini,'' jawab Naruto.
Minato masih melihat kunai itu, dan perlahan senyum tipis terbentuk di bibirnya. '' Aku tau apa maksudmu,'' ucapnya mengangkat kepalanya menatap kearah sang putra.
Naruto tersenyum mendengar itu. '' Aku tidak terkejut kamu langsung mengetahuinya,'' ucapnya kemudian menengok kearah Sara dan memegang bahunya. '' Kita pergi,'' ucapnya.
Perlahan tubuh Naruto terselimuti oleh chakra berwarna putih, dan perlahan penampilan Naruto berubah. Kini dia memakai jubah putih dengan sembilan magatama melingkari lehernya, rambut pirangnya memanjang dan sepasang tanduk kecil tumbuh di dahinya. Kulitnya memucat dan sembilan bola hitam terbang di belakang tubuhnya.
Minato dan Sara terkejut dengan perubahan Naruto, begitu juga dengan sosok yang tinggal di dalam tubuhnya.
'' Ti-tidak mungkin,?! Kau-'' Kurama tak dapat melanjutkan kata-katanya karena terlalu terkejut.
'' Wah ternyata Naruto-kun bisa mode Rikudou,'' lain dengan Sanbi yang malah kagum dengan Hostnya.
Naruto menyelimuti tubuh Sara dengan chakra putih miliknya hingga seluruhnya tertupi chakranya. '' Itu untuk menjagamu agar tidak terkena efek dari perpindahan waktu,'' ucapNya yang melihat kebingungan di wajah ratu muda itu.
'' Kita pergi, tapi sebelum itu,'' Naruto merangkai Heandseal dan setelah selesei tangannya di hentakannya kepermukaan tanah. '' Funjutsu Ryu Fuin : Metsu '' ucapnya dan serangkaian aksara fuin menyebar dari bawah telapak tangannya.
'' Huh, katanya tidak menghapus ingatan kita,?'' sindir Minato yang mendengar nama jutsu yang di gunakan Naruto.
Pemuda pirang itu kembali berdiri dan tersenyum kearah calon ayahnya. '' Memang namanya sama, namun mereka yang telah aku tandai tidak akan terpengaruh oleh jutsu itu dan hanya akan tersegel,'' ujarnya sebelum merangkai heandseal lagi.
'' Sara, pegang bahuku,'' ucap Naruto menatap kearah gadis itu yang di turutinya tanpa pertanyaan.
'' Tou-san, aku pamit dan sampai bertemu lagi nanti,'' Naruto menatap kearah Minato.
'' Ya sampai jumpa lagi, titip salam untuk menantuku juga cucuku,'' balas Minato dengan sedikit air mata di ujung matanya.
'' Akan aku sampaikan,'' ucap Naruto menyeleseikan Heandsealnya. '' Jikukan Ninjutsu : Sekai '' ucapnya menyebutkan jutsunya.
Muncul lubang hitam di bawah kakinya yang perlahan menelan Naruto dan juga Sara, sementara Minato melompat menjauh tidak ingin ikut terhisap lubang hitam itu.
Tak berapa lama Naruto dan Sarapun menghilang tertelan lubang hitam itu yang juga langsung menghilang.
Kini di sana tertinggal Minato saja juga para warga di seberang jurang. '' Naruto, aku bangga padamu,'' ucapnya masih menatap bekas Naruto berdiri, kemudian dia menengok kearah anggota teamnya dan juga para warga Rouran. Perlahan fuin yang di buat Naruto untuk menghapus ingatan beberapa dari mereka bercahaya, begitu juga dengan tubuh semua orang di sana dan seterusnya cahaya terang menyelimuti semuanya.
.
T.B.C
# Tak banyak kata untuk di ucapkan, cuman mau ngucapin. Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Selamat hari raya idul fitri bagi para pembaca yang muslim, dan bagi yang non selamat membaca.
*Review jangan lupa,
ps. Sori lagi lupa alurnya, tapi yah lumayan buat pengalihan.
T.D.A