THAT PURE ONE

.

Aquaryoung21

.

EXO Member

.

Family, hurt, romance

.

GS ya (^.^)

.

Disclaimer

Cerita murni dari saya pas lagi mumetnya sama uas wkwk curi curi waktu buat bikin, EXO member punya tuhan yang maha esa hatinya suho absolute milik saya(?) typonya dimana mana, jangan lupa buat RnR yaa buat perbaikan chingu~~

Enjoy

Seperti biasa café sudah tutup saat hari mulai senja, pukul 6 sore. Semua pegawai di café itu Nampak sibuk merapikan café itu. setelah selesai pegawainya tak langsung pulang melainkan diam dulu di ruang khusus pegawai.

"kai! Aku punya kaset baru" seru namja berambut ikal.

"maaf chanyeol hyung, aku harus segera pulang, tadi kyungsoo menelponku sepertinya terjadi sesuatu pada noona ku" tolak namja berkulit tan yang tengah merapikan berang barangnya. Chanyeol –namja ikal itu– hanya cemberut, tumben sekali namja tan itu menolak tawarannya untuk menonton video biru baru miliknya.

"kau bisa menontonnya bersamaku Chan" seru chen yang sibuk ganti baju dari tadi. Kris, namja berambut blonde yang sedang menghitung pendapatan hari ini hanya terkekeh melihatnya. Dia sudah hafal sekali dengan kelakuan 3 pegawai mesumnya itu.

"hm, Kris hyung aku pergi duluan ya, annyeong" seru Kai dan segera pergi ke halte bis yang terletak di depan café ini. Sementara 2 pegawainya, Chanyeol dan Chen sudah sibuk dengan video baru nya itu. Kris memakluminya, yah mereka pria dewasa jadi wajar begitu pikir kris. Lalu keluar seorang namja bermata panda.

"Ge, kira kira hadiah yang bagus untuk Lay jijie apa ya?" Tanya namja itu.

"berikan saja dia obat anti lupa, tao" ucap kris asal. Tao cemberut seketika mendengar jawaban gege nya itu. "haha aku bercanda, coba berikan dia benda yang manis, bunga mungkin"

"ah kau benar, xiexie gege"

"you're welcome" ucap Kris mengacak kepala Tao.

.

Kai, namja tan itu setengah berlari menuju flat nya. Di depan flatnya berdiri seorang gadis manis bermata bulat, Kyungsoo.

"Kyung? Noona ku mana?" Tanya Kai wajahnya sangat panic.

"mungkin di dalam, dari tadi joonmyun eonnie tak mau membukakan pintu" ucap Kyungsoo.

"memangnya apa yang terjadi?"

"tadi, ada 2 dept collector dating dan menggedor rumahmu, sepertinya joonmyun eonnie shock dan ketakutan, dia jadi tak membukakan pintunya" ucap Kyungsoo pelan. Kai segera mengetuk pintunya.

Tok tok

"noona? Ini aku jongin, bisa bukakan pintunya untukku?" Kai menatap cemas pintu itu. perlahan ia mendengar langkah kaki mendekat. Dan terlihat 2 pasang mata mengintip di balik tirai.

"kau benar jongin?" Tanya suara itu yang terdengar serak dan bergetar.

"iya noona, ini jongin" ucap Kai lagi. Dan akhirnya pintu itu terbuka dan menampakkan seorang gadis dengan wajah sembab raut ketakutan masih tergambar jelas di wajahnya yang manis itu. gadis itu segera memeluk Kai dan menangis. Ia memeluk Kai erat sekali sampai kai merasa sesak nafas.

"noona ada apa?" Tanya Kai. Gadis itu akhirnya melepaskan pelukannya.

"mereka dating, menggedor pintu.. aku takut, jongin jangan tinggalkan aku sendiri, kalau mereka dating lagi dan menyakitiku?" Tanya gadis itu polos. Jongin tersenyum miris. Noonanya pasti sangat shock.

"iya, sekarang kita masuk nde? Hari sudah malam" Kai mengajak tubuh rapuh itu masuk ke dalam flatnya. "em… Kyung, gomawo sudah membantuku menjaga myunie noona. Aku masuk ya, kau juga masuk ke flat mu, annyeong" ucap Kai. Dan saat tubuh Kai menghilang dari balik pintu gadis yang bernama Kyungsoo itu oun juga masuk ke flat di sebelahnya.

.

Kai dating ke café dengan wajah yang kusut. Semua melihat ke arahnya dan berdecak miris.

"apa yang terjadi dengan noona mu Kai?" Tanya tao, orang yang paling peduli dengan Kai.

"biasa, dept collector yang mencari ibuku dating ke flat dan menggedor pintu flat, noona ku shock dan ketakutan.."

"dan dia menahan mu untuk pergi?" tebak Chanyeol. Kai mengangguk pelan.

"lalu bagaimana caramu bisa kemari?"Tanya Chen yang kini mengikuti obrolan.

"aku bilang saja ada Kyungsoo yang menjaganya dan akhirnya dia pengertian dan membiarkan ku pergi" ucap Kai ia segera pergi ke lokernya dan menaruh tasnya dan mengganti ke seragam nya dan ikut yang lainnya membereskan café. Sementara itu di meja kasir sedari tadi Kris mendengarkan obrolan pegawainya dan mulai tertarik tentang noonanya Kai itu. pasalnya seluruh pegawai di café itu tahu tentang noona nya Kai tapi tidak dengannya. Dan seingatnya Kai selalu panic saat ada masalah dengan noonanya, memangnya noonanya kenapa? Begitu pikir Kris.

Hari ini seperti biasa café dipenuhi para gadis SMA, ya mungkin karena pegawai di sini semuanya adalah namja dan sangat good looking. Café benar benar penuh disesaki oleh remaja remaja putri yang mampir ke café itu entah karena memang menu yang ditawarkan atau karena pegawainya. Entahlah.

Sore hari, semua pegawai sedang merapikan café dan siap tutup tapi Kai masih sibuk berkutat dengan lembaran Koran dan iklan iklan flat yang dia tandai dengan stabile.

"ekhem Kai?" tegur Kris. Kai segera menutup lembara korannya.

"em.. mianhae Hyung, aku akan kembali bekerja" Kai meletakkan korannya begitu saja dan kris tertarik untuk melihatnya. Apa yang dikerjakan kai dengan Koran itu. yang kris tangkap kai sedang mencari flat baru. Melihat Kai kris jadi ingat adiknya yang kini tengah kuliah di jepang.

.

Saat café benar benar tutup Kai segera melesat menuju halte dan menaiki bus yang kea rah rumahnya. Dia ingin cepat cepat menemui noonanya takut sesuatu terjadi pada noona kesayangannya itu. dan dia dapat bernafas lega saat menemukan noonanya tengah duduk di depan sebuah piano dan ada Kyungsoo di sampingnya mendengarkan permainan piano noonanya itu.

"Jongin? Kau sudah pulang?" ucap Kyungsoo. Joonmyeon segera menoleh kea rah Kai dan menghambur memeluknya.

"kau kembali jongin" ucap joonmyeon. Kai tersenyum.

"aku kan sudah janji pada noona" ucap Kai. Joonmyeon masih sibuk memeluk Kai. "em, Kyung apa tadi siang ada yang dating?" Tanya Kai.

"entahlah, aku mengajak myunie eonnie ke playgroup bersama ku" ucap Kyungsoo. Oh ya kai lupa kyungsoo bekerja sebagai guru di sebuah playgroup.

"apa noona menyusahkanmu?" Tanya Kai tak enak pada Kyungsoo. Tapi yoja bermata bulat itu hanya tersenyum.

"kau bicara apa? Myunie eonnie sudah ku anggap sebagai eonnie ku sendiri, jadi tak merepotkan" ucap Kyungsoo. Gadis itu beranjak mendekati Kai. "hm.. daritadi kami menunggumu untuk makan malam bersama, ayo makan?"

"hmm baiklah, maaf kyung aku selalu merepotkanmu dengan semua masalahku" sementara kyungsoo tersenyum.

"lebih baik kau mandi, aku akan menghangatkan makanannya terlebih dulu.. myunie eonnie, kajja kita makan" ucap Kyungsoo. Kai hanya tersenyum. Ia beruntung menemukan Kyungsoo yang baik hati dan bersedi repot karenanya.

.

"noona nanti aku akan pulang lebih malam, aku mau mencari flat baru agar orang itu tidak mengganggumu lagi arraseo? Jadi baik baiklah pada Kyungsoo nde?"

Joonmyeon hanya menatap kosong pada adiknya itu. saat kai mengecup pipinya dan hendak berjalan pergi tiba tiba joonmyeon memanggilnya.

"jongin" kai menoleh kembali. "kapan eomma pulang? Aku kangen" ucap joonmyeon pelan. Kai dan kyungsoo terkejut mendengarnya. Jarang sekali joonmyeon membicarakan tentang eomma. Yah eomma mereka pergi keluar negri untuk bekerja supaya bisa membayar hutang hutang mereka. Padahal dulu joonmyeon dan jongin hidup makmur. Mereka berasal dari keluarga kaya hanya saja tertimpa sial, ayah mereka tertipu dan akhirnya bangkrut meninggalkan banyak hutang. Ayah mereka meninggal tak lama setelah bangkrut. Serangan jantung. Sementara eommanya segera pergi ke kanada untuk bekerja meninggalkan joonmyeon dan jongin di korea sendirian. Dan setelah itu tak ada kabar lagi. "apa eomma sudah melupakan kita?" ucap joonmyeon yang kini menatap jongin. Jongin kembali dan memeluk noonanya.

"eomma akan dating sebentar lagi, dan noona harus percaya kalau dia menyayangi kita" dan kyungsoo yang menyaksikannya pun menangis. Ia paham betul rasanya merindukan seorang ibu. Karena ia pun merasakannya. Namun lebih parah karena kedua orang tuanya sudah dipanggil yang maha kuasa.

.

Sudah seminggu Kai bolak –balik melihat flat yang diincarnya namun nihil ia tidak menemukan satu pun yang pas. Entah terlalu jauh dari café tempat bekerjanya atau karena ia tak mau pindah dari flat itu. pindah flat berarti meninggalkan kyungsoo karena kyungsoo tak mungkin ikut pindah kan? Lalu nanti siapa yang akan menjaga noonanya.

"argh!" kai berteriak frustasi. Dan semua pegawai menoleh ke arahnya.

"waeyo Kai?"Tanya Tao yang lagi lagi merasa prihatin pada Kai. Ia mengelus punggung kai. Yang tao tau kini kai menangis, bahunya bergetar. Chen dan chanyeol hanya melihat Kai prihatin.

"hyung, kenapa takdir menyulitkanku?" ujar Kai dalam tangisnya. Tao menatap Chen dan Chanyeol meminta pendapat tentang apa yang harus ia katakana namun mereka hanya mengendikkan bahu. "pertama takdir membuat keluargaku jatuh miskin, lalu dia mengambil paksa appa ku, dan kini eomma ku menghilang tak ada kabar belum lagi noonaku yang.." kai tak bisa lagi melanjutkan kata katanya. Terlalu sesak jika mengingat kepahitan hidup yang dialaminya sekarang. Tao menggigit bibir bawahnya bingung. "hyung tak perlu memberi ku pemecahan masalah, aku butuh didengarkan hyung" ucap kai seakan tahu kebingungan yang kini melanda tao. Kai kembali terisak. Dia merasa bodoh. Dia namja dan menangis karena masalah hidupnya, konyol. Tapi dia juga tak tahu harus apa. Dia manusia biasa dan dia merasa lelah dengan beban yang ditanggungnya. Dia baru berusia 19 tahun, seharusnya kini dia sedang menikmati masa masa kuliahnya tapi kini dia malah terjebak dengan masalah hidup yang pelik dan mengharuskannya bekerja keras untuk hidupnya dan noonanya.

"kalau yang kau butuhkan adalah tempat berlindung, kau dan noonamu bisa tinggal di rumahku, aku punya beberapa kamar kosong disana" ucap kris menginterupsi keheningan yang terjadi di ruang ganti pegawai. Diam diam ia mendengarkan obrolan pegawainya. Semua orang menoleh kea rah Kris menatapnya tak percaya. "aku serius" tambahnya.

TBC

Wakakaakakk,, niatnya mau One Shot tapi gajadi deh kanyaknya kepanjangan kalo buat One shot, hehe mind to RnR? Gomawo chingu~~ :*