Sequel "My Love"

Summary : Impian Shikamaru akhirnya terwujud. Apakah impian Shikamaru? Fanfict yang sangat amat pendek. RnR please.

"Aku gak mau Shika!" bentak Naruto dengan wajah merah padam

"Ayolah, Naru. Kau pantas menggunakannya. Tampak manis. Sungguh," bujuk Shikamaru dengan tersenyum charming dan membuat Naruto makin merah

"SEKALI TIDAK TETAP TIDAK, IDIOT DEER! Kemana otak jeniusmu itu? Ini gaun pernikahan untuk wanita! Dan aku ini laki-laki!" bentak Naruto lagi

Kini Naruto dan Shikamaru tengah berada di toko gaun. Mereka tengah mempersiapkan pernikahan mereka. Betapa bahagianya Shikamaru karena impiannya terwujud. Ya, sedikit lagi impian mereka berdua akan terwujud. Sedikit lagi bila saja Naruto mau mengalah dan memakai gaun pengantin wanita.

Shikamaru menghela nafas lelah, ia sudah tak tahu apa yang harus ia lakukan untuk membujuk Naruto. Ia sudah mencoba berbagai cara, dari mentraktir Naruto ramen sampai kenyang, membuat Naruto mabuk agar ia bisa membuat Naruto setuju—licik memang, lalu memohon kepada Naruto secara langsung maupun tidak langsung. Membentak? Tidak. Ia tidak akan mau membentak orang yang ia cintai melebihi kedua orang tuanya dan Azuma-sensei.

"Jadi, kau maunya bagaimana, Naru sayang? Kau mau aku yang memakai gaun wanitanya?" ini cara terakhir. Bila tidak bisa, ia akan menyerah dan membiarkan Naruto melakukan sesukanya.

"E—eh?! Apa? Kau? Gaun wanita?!" wajah Naruto memucat, ia meneteskan keringat dingin. Shikamaru penasaran apa yang tengah Naruto kesayangannya itu pikirkan

"TIDAK! Lebih baik aku yang memakainya! Aku tidak mau melihatmu memakai pakaian wanita! Tidak! Tidak akan pernah!" teriak Naruto frustasi sambil menjambak rambut pirangnya sendiri

'Gotcha!' batin Shikamaru tersenyum kemenangan. Untuk kesekian kalinya ia berterima kasih karena diciptakan sebagai seseorang yang jenius dan tampan. Sungguh narsis.

Tiba-tiba, tarikan tangan Naruto membangunkannya dari alam khayalan. Ia heran, mengapa Naruto menarik-nariknya.

"Ayo cepat. Aku ingin melakukan pengukuran secara cepat untuk gaun yang akan kukenakan." Ujar Naruto sambil memanyunkan bibir sexynya

Shikamaru yang mendengar penjelasan Naruto hanya dapat tersenyum geli. Ia tahu bila ukenya ini tipe-tipe uke tsundere. Si pemalas yang terkenal akan kejeniusannya itu pun menggandeng lembut tangan si pecinta ramen. Ia kini tersenyum tulus.

"Naru, ketika sudah menikah nanti, aku ingin berbulan madu di sebuah tempat yang berada di luar Jepang." Ujar Shikamaru asal

"Hm? Luar Jepang? Aku tahu suatu tempat yang indah di luar Jepang. Namanya Bali, itu terletak di Negara Indonesia. Tapi…aku tidak bisa bahasa Indonesia." Ujar Naruto menundukkan kepala

"Kalau begitu kita minta Tsunade-sama mendatangkan guru yang bisa berbahasa Indonesia untuk mengajari kita." Usul Shikamaru sambil mengelus kepala Naruto gemas.

END