Jung Yunho

.

.

.

Cast: Jung Yunho

Kim Jaejoong

Others

Rate : T

Disclaimer : YunJae milik Tuhan Yang Maha Esa. Cerita milik Kim Eun Seob.

Warning : BL alias Boys Love. Don't like, don't read.

A/N : Mungkin ada yang pernah membaca fic ini sebelumnya. Fic ini bukan punya ayya, tapi punya Sobie chagiya dan ayy hanya melanjutkan saja. Tapi ayy akan tetap post mulai dari chap satu. Tentu saja dengan sedikit edit di cerita. Hope you'll like it.

Selamat menikmati ^^

.

.

.

Jaejoong POV

"Kyaaaaaaaaaaaaaaaa… Apa kalian tidak ingin mengajakku?" seruku didalam kamar, hingga membuat kegaduhan dalam kamar dan membuat sang Nyonya Kim tak berhenti menggedor pintu kamarku. Sontak aku menutup mulut.

"Jae! apa kau sudah gila eoh? Apa kata tetangga yang mendengarmu teriak-teriak begitu eoh? Kelak kalau kau benar-benar berteriak karena diperkosa tak aka nada yang mau menolongmu, karena orang mengira kau hanya berteriak biasa saja! Aissshhh.. anak itu" pekik eomma kesal dan berakhir dengan keluhannya akan tingkahku.

"Ne eomma… Tenang saja tak akan ada yang memperkosaku. Aku kan namja." balasku santai.

"Terserah kau saja" dan tentunya eomma hanya bisa menghela nafas.

Setelah meredakan amarahku pada teman-temanku diseberang sambungan telpon yang sedang ku genggam ini, dan menunggu langkah kaki eomma yang menjauh dari kamar, aku focus pada omelanku yang tertuju pada teman-temanku disana.

Bagaimana aku tidak kesal jika teman-teman dekatku akan pergi jalan-jalan ke Air Terjun Cheonjiyeon. Aiiissshhhh… itu air terjun terindah dan belum pernah kudatangi. Letaknya di pulau Jeju dan untuk bisa melihat air terjun itu, aku akan menyiapkan handphoneku untuk mengambil pose-pose paling keren seumur hidupku, lalu mandi di arus paling lambat paling bawah dari bebatuan disana. Rasa lelah setelah perjalanan pasti akan hilang jika berendam dalam air dingin yang menyegarkan itu. Kyaaaaa… Mereka memang kejam. Liburan musim panas malah tak mengajakku.

"Aigoo… tenang saja Jae. Kami akan berangkat besok. Dan jika kau ingin ikut, jangan lupa bawa motormu ne! Sepertinya adik sepupuku juga ingin ikut heheheee…" bujuk Junsu dari sana.

"Sepupumu ya? Go Ahra? Eummm… terserah saja. Yang penting aku ikut." tegasku lagi.

"Ne ne… Kyuhyun bilang, jangan lupa bawa makanan ne!" ujar Junsu setelah kudengar bisik-bisik disebrang sana.

"Aissshhh… mana bisa. Yang pergi saja 8 orang. Kau ingin membuatku bangkrut dan telingaku pecah karena omelan eommaku eoh?" setelah kata-kataku ini, dapat kudengar tawa Junsu dan Kyuhyun yang pastinya menertawakanku.

"Hahahahaaaa… kau lucu Jae. Oh ya, Yoochun akan membawa temannya yang tampan. Jadi, berdo'alah semoga dia jodohmu." Sial! Aku tahu mereka sedang mengejekku sekarang.

"NE~~~"

PIP

Kututup saja telpon. Yang penting kan besok pergi ke Cheonjiyeon. Tuhan mimpi apa aku punya teman-teman yang akhirnya berjiwa petualang seperti ku. Tak peduli apapun yang mereka rencanakan untukku, yang penting aku senang disana.

Oh ya… perkenalkan choneun Kim Jaejoong imnida. Aku sebenarnya baru berteman dengan Junsu, Yoochun alias pacar Junsu, dan Kyuhyun. Kami berteman di pertengahan agak akhir kelas. Pas sekali, kami liburan semester. Jadi, mereka merencanakan perjalanan ke Jeju untuk pergi ke Cheonjiyeon, dan tentu saja aku mau ikut. Haaahhh… semoga besok aku sehat dan bisa segera menginjak tanah, batu, air dan segalanya yang ada di Cheonjiyeon. Amin.

.

.

.

"Kau yakin mau kesana Jae? nanti kau sakit kalau kelelahan." ujar eomma saat melihatku pagi-pagi sekali memanaskan motor sport putihku dan mempersiapkan apa yang bisa aku bawa. Walaupun pada akhirnya aku hanya membawa uang seadanya untuk mengisi bensin. Sedangkan tubuhku hanya terbalut kaos hitam dilapisi jacket hitam dan jeans hitam. Wow… manly sekali kan? Walaupun pada akhirnya… Yeaahhh… banyak yang mengira aku ini yeoja tomboy. Aku ingin sekali mencungkil mata buta mereka. Huftz.

Aku mengerti kenapa eomma sekhawatir ini padaku. Aku punya kelainan paru-paru. Bahkan tiap pagi, aku harus menyiapkan baju kotor untuk jadi tempat pembuangan ingusku. Kwkwkwk… tapi sekedar itu saja, paling parahnya aku kesulitan bernafas karena terlalu banyak lendir di sekitar rongga pernafasanku. Jadi aku sudah biasa menghadapi penyakit sehari-hari ini.

"Eomma… aku ini namja. Bukan yeoja. Kamanhi (tenanglah)ne! Aku akan sampai disana dengan selamat dan sampai dirumah mungkin tengah malam nanti atau mungkin kami menginap. Heee"

"Awas saja kalau kau menginap, kupastikan kau mati ditanganku." ancam eomma. Eoh dan itu tak akan membuatku takut.

"Kau ini, membuat ribut pagi-pagi saja. Kau pikir Joongie tidak malu kau manjakan seperti yeoja didepan para tetangga eoh? Kau ini." appa datang membelaku. Eomma hanya mengerucut imut.

"Kau pergi sama siapa?" tanya appa padaku.

"Junsu, Kyuhyun dan 5 orang lainnya. Ya sudah aku pergi dulu ne" seruku semangat.

"Ne! kalau bisa jangan pulang seminggu ne!" Ya Tuhan, apa itu? Aku bisa melihat kerlingan nakal appaku.

"Never. Aku tak akan rela punya saudara baru lagi" ketusku.

"YAK! Ka-"

BRRRRRRRMMMMMMMMMMMM

Hahahahaaa biar saja orang tuaku mengumpat pagi-pagi begini. Toh, setelah ini aku yakin tak ada yang mengingatku. Dasar orangtua mesum!

.

.

.

Tak butuh waktu lama untuk sampai dirumah Kyuhyun. Yeaahh… Kami janjian bertemu dirumah Kyuhyun agar bisa pergi ketempat tujuan bersama-sama. Saat aku sampai dirumah Kyuhyun, hanya ada Junsu, Kyuhyun, dan Go Ahra sepupu Junsu.

"Jae oppa, tak apakan aku ikut denganmu?" tanyanya ragu-ragu. Seketika itu juga aku tersenyum melihat wajah manisnya.

"Santai saja ne! aku juga malas kalau dimotor sendirian." seketika itu juga senyumannya cerah setelah mendengar ucapanku.

Ahh… anak ini juga tahu kalau aku ini gay sama seperti Junsu, jadi tidak mungkin dia menyukaiku kan? Makanya aku santai-santai saja dengan dia yang ingin ikut juga ke Cheonjiyeon.

Tak lama, kami berbincang-bincang, akhirnya ke-4 orang yang kami tunggu datang. Yoochun datang bersama 3 temannya dengan 2 motor. Mereka boncengan. Sepertinya aku kenal anak yang tinggi bak tiang listrik yang dibonceng oleh teman Yoochun yang entah siapa namanya itu. Ahh… tiang itu anak sekolah kami juga, tapi beda kelas. Iya aku ingat, dia sekelas dengan teman-temanku saat aku dikelas 1.

Tunggu! Yang dibonceng oleh Yoochun itu? Bukannya dia yang… tidak tidak! aku mungkin salah orang. Tanpa babibu lagi, kami langsung pamit pada orang rumah Kyuhyun untuk pergi ke Cheonjiyeon. Aku juga langsung mengambil kemudi motor dan membiarkan Ahra duduk dibelakangku dengan tenang. Walaupun aku tahu, matanya tak lepas dari namja bermata musang itu.

"Kwkwkwkwkwk." tiba-tiba mereka semua tertawa dan menatap kearahku.

"Wae?" tanyaku kebingungan.

"Helm mu lucu kwkwkwkwk" seru Yoochun. Aisshhh… tidak penting. Walau harus kuakui, helmku memang paling aneh. Helmku adalah helm putih keluaran waktu aku SMP. Kerennya lagi, tanpa kaca. Yah… mungkin bagiku ini keren.

Sekilas aku menoleh kearah namja bermata musang yang hanya menggunakan kaos merah dan jeans panjang itu. Ya, sepertinya tidak lucu baginya, buktinya dia bahkan tak menoleh kearah kami sedikitpun.

"Ekhem ekhem" aku tahu itu batuk buatan Kyuhyun evil itu. Mungkin dia ingin menggodaku. Tapi, aku langsung melajukan motorku duluan tanpa menunggu mereka. Dapat kudengar mereka kesal karena kutinggalkan, tapi aku hanya tertawa, tentu saja Ahra juga ikut tertawa melihat wajah bodoh mereka.

.

.

.

"Oppa… kau ini tampan sekaligus cantik. Benar tidak?" Ahra mulai memulai obrolan dalam perjalanan yang pastinya memakan waktu 3 jam ini, tidak buruk juga.

"Jeongmalyo? Aku ini sangat tampan. Bahkan aku bertekad akan membunuh siapapun yang mengataiku cantik." ujarku sedikit bangga dan tersenyum puas.

"Aigoo… kau seram juga ternyata. Benar oppa, aku suka gaya mu. Kau juga lucu kwkwkwk… pantas saja menyenangkan dibonceng olehmu… kwkwkwkwk" goda Ahra.

"Yeah, asal kau tidak menyukaiku." candaku, walau tersirat kesungguhan.

"Oppa, menurutmu Yunho oppa yang dibonceng Yoochun itu tampan tidak?" tanyanya malu-malu. Oh… namanya yunho. Tapi, apa peduli ku? Kami juga tidak dekat, aku juga sibuk melenggangkan motorku. Tapi, tetap saja, aku menjawab pertanyaannya.

"Tampan! Wae? Kau menyukainya? Hahahaaaa tenang saja. Akan kusampaikan salammu padanya." godaku balik.

"YAK! Andweyoo… bikin malu saja." ahhh… anak ini manis juga, cantik juga… mustahil jika, Yunho tak menyukainya.

"Siapa yang akan menolak pesonamu eoh?" dapat kulihat wajah didalam helm merk terbaru itu memerah menahan malu.

Tiba-tiba Yoochun yang tadi tak kulihat sama-sekali melewati motor kami, beriringan dengan motor Junsu. Yah, panjang umur kau Yunho.

"Ahra ya! Hati-hati dengan namja didepanmu itu ne!" seru Yoochun sambil tertawa gaje.

"Waeyo?" tanya Ahra malu-malu karena namja dibelakang Yoochun.

"Dia bisa menggaet pacarmu nanti. Kwkwkwkw"

"Kau-" pekikku, namun Yoochun sudah lebih dulu melesat dengan motor sportnya.

Yang membuatku hampir jantungan adalah, saat Yunho melihat kearah kami. Tak salah lagi, dia namja yang ada di Theme Park waktu malam itu. Hah… mau bagaimana lagi, dia memang tampan, wajar jika aku masih ingat sekilas wajahnya.

.

FLASHBACK ON

Aku dan temanku Eunhyuk sedang membeli tiket untuk naik payung terbang yang khusus untuk anak-anak itu, dan meninggalkan Junsu dan Kyuhyun yang sepertinya tengah kedatangan teman lain.

Setelah membeli tiket itu dengan tekad yang kuat, karena harus menahan hinaan orang tua yang pasti mengatai kami yang suka tantangan ini. Akhirnya kami kembali ketempat dimana Junsu dan Kyuhyun tadi duduk, itung-itung menunggu nomor antrian kami.

"Bagaimana? Dapat tidak tiketnya?" tanya Junsu cekikikkan padaku dan Eunhyuk.

"Dapaaaaaaaaaat" seruku senang.

"Emmm… sepertinya aku tidak jadi ikut" Eunhyuk melirikku takut-takut.

"That's okay" ujarku. "Toh aku bisa naik sendiri"

"Memang kalian mau naik apa?" Yoochun menginterupsi.

"Chagie… Jaejoong sudah gila. Dia ingin naik payung terbang yang hanya untuk anak-anak itu. kwkwkwk" ejek Junsu.

"Siapa bilang? Toh penjual tiketnya tidak marah saat aku yang beli" sungutku.

"Ada-ada saja" Yoochun berdecak dengan senyumannya yang bisa membuat junsu mati itu.

"Ya sudah biar saja dia naik. Ayo kukenalkan pada temanku" ajak Yoochun pada Kyuhyun, Junsu, dan Eunhyuk. Sepertinya menemui teman Yoochun.

Aku akhirnya dipanggil untuk naik. Ahh.. benar saja, banyak yang mengumpatiku saat aku naik dan anak mereka jadi berpangku padaku. Yah! Marah sih marah, tapi tidak dengan memangkukan anak kalian padaku juga kan? Shit!

Setelah turun dari payung terbang, aku menyusul mereka yang menertawakanku. Gilanya lagi mereka menyerahkan HP masing-masing padaku dan langsung minta dipotret olehku. Dan disanalah namja bermata musang itu. Kulitnya yang sangat kontras dengan balutan kaos hitam dan jeans hitam itu, membuatnya malah tampak bersinar ditempat ini. Harus ku akui, aku pertama kali tertarik padanya di pertemuanku yang pertama dengannya. Hingga aku tersadar telah sempat melupakan cinta pertamaku yang sekarang entah dimana. Yang pastinya cintaku bertepuk sebelah tangan. Ah… cinta pertamaku tak penting.

FLASHBACK OFF

.

"Kau melamun oppa?" suara Ahra menyadarkanku dari lamunan yang hampir membuatku jatuh semakin dalam akan cintaku yang bertepuk sebelah tangan.

"Ah… mian."

"Gwaencanaa." ujar Ahra senang.

"Ayo kita kejar mereka oppa. Kita tertinggal jauh. Untung kau tak laju tadi, kalau tidak, kau akan membunuhku dan membuatku berpikir kalau kau membunuhku karena aku bilang kau cantik." Ahra tertawa lebar.

"Arrasseo… pegangan ne!" dan akupun melajukan motorku.

.

.

.

Ya Kim Hyunjoong! Apa aku akan melupakanmu? Apa aku tertarik pada namja yang bahkan tak menampakkan ekspressi apapun didepan kami? Apa namja bermata musang itu bisa mengalihkan pikiranku tentang kebodohanku yang terus mencintaimu tanpa lelah itu? Ya Yunho! Semoga kau bukan apa-apa dihidupku. Entah ini takdir atau bukan, hanya karena pertemuan yang tak disengaja ini. Aku harap kau tak memiliki pengaruh besar terhadap perjalan cintaku yang bodoh ini. Hingga hatiku tak perlu mengucapkan selamat datang pada namja dingin sepertimu.

.

.

.

TBC

.

.

.