A Genderswitch Fanfiction

My Story with (Y)Our Baby

Genre : GS, GaJe always, Sad but Happy end, Hurt dan lain sebagainya.

Length : Unknown

Disclaim : Semua cast itu milik Tuhan. Ipech Cuma pinjem nama. Tapi jangan lupa Fanfiction ini punya Ipech seorang.

Typo everywhere… be carefull.

KyuMin and Others (My beloved OTP)

.

~o0o~

.

.

.

The story begin…

My Story with (Y)Our Baby | KyuMin Fanfiction | GS | Part extra

.

.

.

Senja sudah turun sejak dua jam yang lalu. Mengganti dunia menjadi hamparan gelap berbintang yang memabukkan. Menghantar kehangatan, meneriakkan kebahagiaan. Seolah semua luka yang terasa ditanggalkan pada senja dan hanya ada kebahagiaan sesudahnya.

Namun kebahagiaan senja hanya datang pada orang-orang tertentu. Pun pada wanita cantik yang tengah sibuk bergelut dengan beberapa peralatan dapur sejak setengah jam yang lalu ini. Meninggalkan sejenak sang malaikat kecilnya bersama sang suami tercinta hingga sejenak kemudian suara keras yang meraung memanggilnya membuatnya kesal. Hampir saja ia membawa serta Teflon yang barusaja ia gunakan untuk memanggang daging pada tersangka penyebab suara itu, memukulkannya sekali dirasa tak akan mengurangi ketampanan si pelaku.

"Sabar, Sungmin… sabar." Bisiknya sembari menghela dan hembus nafas teratur sebelum mematikan kompor dan melepas apron merah mudanya. Langkah kesalnya sedikit menghentak menuju ruang tengah dimana suara tangisan yang keras terdengar.

"Ya ya… shhtt… kenapa menangis sayang? Shhtt…" diruang tengah itu ia melihat suaminya yang masih lengkap mengenakan setelan kerja tengah menimang putra mereka yang diberikan nama Cho Sungyun. Hidung Sungmin mulai perih, menjalar ke mata yang menyebabkan mata lelahnya menyerah dan mengeluarkan kekesalannya hari ini.

"Kyuhh…" lirihnya putus asa. Wajah lelahnya yang menangis ia tidak perduli seperti apa. Ia hanya ingin menangis. "Kenapa membangunkannya eoh? Aku bahkan baru bisa melakukan pekerjaan yang lain setengah jam yang lalu." Suara putus asanya diakhiri isakan kecil membuat Kyuhyun kelabakan seketika.

Didekapnya sang putera yang masih keras menangis akibat tidurnya terganggu, ditimangnya sedikit menambah tempo sembari menghampiri istrinya yang tengah duduk menutup wajah disofa. "Sayang maaf…" ujar Kyuhyun penuh sesal. Ia tidak bermaksud membangunkan. Hanya saja saat sampai dikamar dan diminta Sungmin untuk menjaga putranya semetara Sungmin memasak membuat nya ingin sekali menggendong bayi tembam itu setelah seharian bekerja dan kuliah. Sungguh ia tidak tahu jika akibatnya akan semengerikan ini.

Sungmin menghentikan tangisnya, menghela nafas dalam-dalam sebelum meminta Sunghyun agar diberikan ke gendongannya. Kyuhyun dengan wajah penuh sesal memberikan Sunghyun. Memperhatikan benar-benar saat wanita kecintaannya itu menyusui Sunghyun dan begitu telaten menidurkan Sunghyun kembali.

"Maaf, belum bisa menjadi ayah dan suami yang baik." Kyuhyun memeluk Sungmin dari belakang. Wajah segarnya dilengkapi dengan setelan santai yang ia pakai. Aroma segar sabun menguar ditambah musk Kyuhyun yang begitu manly dan menenangkan. Kekesalan yang ia pendam seolah menguar saat aroma itu tercium di inderanya.

"Kau marah? Maaf…" ucapnya lagi saat tak mendapati respon apapun dari istrinya yang masih menatap putra 4 bulan mereka yang terlelap di dalam box. "Sayang…" panggil Kyuhyun lagi hingga mau tak mau Sungmin berbalik. Menatap pada wajah lelah Kyuhyun yang meski sudah mandi masih terlihat. Diberikannya senyum untuk Kyuhyun untuk menenangkan.

"Ayo, keluar. Kau belum makan." Sungmin memilih keluar dari kamar, diikuti Kyuhyun yang tidak ingin membuat putranya menangis lagi jika ia tetap dikamar.

Sudah empat bulan berlalu sejak kelahiran si lucu Sunghyun. Membuat kehidupan rumah tangga Kyuhyun dan Sungmin menjadi begitu berwarna. Setiap hari melihat wajah cerah Sunghyun yang aktif membuat tenaga mereka penuh untuk menjalani hari. dan saat kelelahan menumpuk di senja hari hanya dengan melihat Sunghyun nyengir memperlihatkan gusi polosnya maka otomatis tenaga mereka akan kembali penuh. Sunghyun adalah recharge bagi mereka.

Hari ini bukan tanpa alasan Sungmin marah dan kesal hingga menangis. Jangan diagnosa ia terkena syndrome baby blues karena memang sebenarnya bukan. Pagi tadi setelah Kyuhyun berangkat kerja empat sahabat mereka datang. Mengajak Sunghyun bermain hingga tidak tidur dengan baik. Selepas Eunhyuk, Donghae, Siwon dan Kibum pulang Sunghyun rewel. Tidak ingin tidur dan tidak mau tenang, merengek dan menangis hingga senja kemudian tertidur saat selesai dimandikan, mungkin kelelahan. Membuat Sungmin kelabakan, ketakutan, kesal, marah. Dan setelah berhasil menidurkan Sungyun, suaminya pulang. Ia hanya berharap Kyuhyun bisa menjag Sunghyun selagi ia menyiapkan makan malam. Tapi barusaja ia memulai memasak Sunghyun sudah menangis.

"Sungmin…" Kyuhyun merengek. Mengekor istrinya yang tengah menyiapkan makan malam untuk mereka. "Sayang, berhenti dulu…" rengeknya lagi membuat Sungmin yang hendak menuang daun bawang dalam sop berhenti dan menatap Kyuhyun kesal.

"Kyu, please. Duduk di kursi dan tunggu makanannya matang. Oke?" Kyuhyun menghembuskan nafasnya pelan dan pasrah, tidak ingin membuat mood istrinya ini semakin buruk.

Sesuai perintah Sungmin, Kyuhyun duduk diam di meja makan, menunggu dengan khidmat saat istrinya dengan cekatan menyiapkan peralatan makan dan juga makan malam yang sempat tersendat karena Sunghyun menangis. Setelah semuanya siap, Sungmin meminta piring Kyuhyun untuk ia ambilkan nasi dan juga lauk. Kyuhyun hanya memperhatikan. Dihelanya nafas pelan melihat mata istrinya yang basah dan ia pastikan itu bukanlah karena mengiris bawang. Sungmin pasti lelah sekali mengurus Sunghyun, dirinya dan belum lagi rumah besar ini sendirian karena Han Ahjumma diminta menemani Heechul ke China, baru akan pulang bulan depan.

Ayah tampan itu menerima piringnya kembali dengan diam, enggan mengusik kekhusyukkan istrinya yang sedang mengambil makanan. Setelah sungmin berucap ayo makan dengan suara pelan barulah ia menjawab pun dengan suara pelan.

"Maaf,"

Kyuhyun yang tengah asyik mengaduk makanannya mendongak kearah Sungmin, wajah cantik wanita muda itu tersenyum. Menutup gurat kelelehan yang begitu terlihat diwajahnya. Kyuhyun segera berpindah duduk disebelah sang istri, dipeluk tubuh itu untuk menyalurkan kehangatan yang ia punya untuk menenangkan sang istri.

"Shht… seharusnya aku yang meminta maaf. Aku tidak tahu kau se lelah itu sayang. Mian…" ucapan maaf Kyuhyun diakhiri dengan kecupan di pucuk kepala Sungmin. Membuat Sungmin tenang seketika. Ia tahu ia egois jika ia marah pada Kyuhyun. Ia tahu Kyuhyun lelah, pagi hingga siang ia harus bekerja lalu siang hari masih harus berkuliah hingga sore. Tak jarang setelah dari kampus Kyuhyun harus kembali ke kantor lagi untuk lembur. Sementara yang ia lakukan hanya mengurus anak dan mengurus rumah, akan sangat tidak adil jika ia marah. Kyuhyun yang lebih lelah, bukan ia.

Dua bulan yang lalu Hankyung serta Heechul sudah kembali lagi menetap di China, namun Heechul dengan senang hati akan berkunjung ke Seoul untuk menemui cucunya jika rindu. Perusahaan yang disiapkan Hankyung untuk sang cucu pertama pun sudah diambil alih sepenuhnya oleh Kyuhyun. Membuat kesibukannya bertambah berlipat-lipat.

"Sudah, sekarang makanlah. Kau semakin kurus." Canda Kyuhyun. Sungmin hanya merengut kesal, mengerucutkan bibir kemudian dihadiahi sebuah kecupan manis yang begitu panjang. "Em… night kisseu?" kata Kyuhyun ragu.

"Tch! Tapi benar itu night kisseu? Baiklah, setidaknya aku bisa istirahat nanti." Melihat wajah panik Kyuhyun yang hendak pucat membuatnya semakin tertawa. Suaminya ini benar-benar mesum.

Kyuhyun merengut dan kembali memakan makan malamnya. Merutuki mulut embernya yang keceplosan. Semoga saja Sungmin tidak menganggap ucapannya itu benar, bisa merana ia malam nanti. Tanpa belaian, tanpa kasih sayang.

~o0o~

Kyuhyun memandangi istrinya yang tengah menidurkan Sunghyun lekat-lekat. Wajah kekanakan Sungmin terlihat tidak meyakinkan jika harus mengatakan bahwa dia adalah seorang ibu, ibu dari anaknya. Tetapi melihat kasih sayang serta perlindungan yang Sungmin berikan untuk bocah gembul itu membuat Kyuhyun bahagia dan percaya makhluk yang tengah ia perhatikan itu adalah keluarga kecilnya. Sebenarnya ia ingin menidurkan Sunghyun, tetapi Sungmin dengan tegas menolak, Kyuhyun lelah, dan Sunghyun hari ini dipastikan rewel dan akan sulit ditidurkan lagi.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah 1 pagi saat tadi tiba-tiba Sunghyun terbangun dan menangis keras. Membuat Sungmin dengan siaga segera bangun dan memberikan ASInya. Setengah jam kemudian Sunhyun kembali lelap, meninggalkan Kyuhyun yang masih betah menatap ibu dari Sunghyun itu dari jauh.

Kyuhyun memberi senyum pada Sungmin saat wanita itu kembali dari box bayi Sunghyun tak jauh dari ranjang mereka. "Kemarilah." Kyuhyun menepuk sisi kosong bagian Sungmin tidur. Masih dengan senyum manis yang membuat Sungmin heran. Ada apa gerangan?

"Kenapa?" Tanya Sungmin. Menyusupkan kakinya dibalik selimut dan lalu menatap suaminya ini penuh-penuh.

"Merindukanmu." Kata Kyuhyun diikuti tarikan lembut dipundaknya. Sungmin dengan nyaman kini merebah di dada Kyuhyun. Dada yang ia ingat betul begitu sempit dulu, tapi sekarang begitu nyaman. Seolah semua beban yang ia pikul menghilang turun tanpa sisa. Rasa hangat melingkupinya disertai belaian lembut Kyuhyun di lengannya.

"Apa begitu lelah mengurus Sunghyun dan aku?" Kyuhyun membuka suara. Deru nafasnya terdengar santai disamping telinga Sungmin, menghantarkan hawa hangat yang seketika membuatnya merinding.

"Apa bekerja dan kuliah sekaligus juga membuatmu lelah?" Sungmin sedikit mendongak, mendapat satu ciuman manis dibibir.

"Tidak, aku bekerja dan kuliah untuk kalian. Tidak ada kata lelah untuk kalian." Sungmin tersenyum. Kata-kata yang begitu hangat dihatinya.

"Begitupun denganku. Tidak ada kata lelah untuk mengurus kalian karena kalian kebahagiaanku." Sungmin memberi suaminya ciuman singkat dibibir. Diulas senyum yang manis agar suaminya bahagia.

"Termasuk melayaniku?" Bisik Kyuhyun lirih. Meski kini kata-kata seperti itu tidak lagi tabu terucap diantara mereka tetapi sungguh efeknya masih membuat Sungmin kebat-kebit. Pipinya terasa panas.

Kyuhyun menyentuh pipi Sungmin lembut, mengambil wajah cantik itu dari persembunyian didadanya. "Jangan disembunyikan. Aku suka melihatnya memerah. Cantik." Ujar Kyuhyun puas karena rona merah semakin menghias pipi istrinya.

"Sekarang layani aku. Istriku." Dan tanpa aba-aba Kyuhyun meraup bibir Sungmin. Membawanya kedalam ciuman lembut yang menuntut.

Berawal dari ciuman hingga cumbuan yang begitu hangat dan nikmat. Melebur seluruh rasa yang mereka punya dalam satu gairah yang sama. Menuju satu titik dimana itu bernama bahagia.

.

.

.

.

.

.

Really END yahh...

Pendek? Iya. Kan extra part :D

Terimakasih yang masih menunggu yaa~ ^^. Big thanks for you all deh pokoknya.

Dan always kata maaf mengiringi untuk ketelatan update. Maaff banget.

Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir batin yaa... walaupun telat gapapa yaahh? Hihii

Seeyaa on my another work^^

Muahh :*