saya mohon maaf sebesar besarnya, ceritanya selalu pendek. ini sudah saya usahain buat bikin panjang. tapi ga tau ini ngebosenin apa engga..

semoga sih ga bosen.. dan ini flashback kenapa naru bisa sampe kesana.

Desclaimer : Masashi ji-san

Genre: saya masih bingung ini genrenya apaan (?)

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T

Warning : gender bender, semi canon, masih pemula, maybe typo, EYD ga jelas, bahasa acak acakan, OOCSasuke

DLDR!

"..." Percakapan biasa

'...' Pikiran atau telepati

"..." Pembicaraan kyu waktu masih bijuu

setelah kyuu jadi manusia ga di cetak tebal

Come Back Sasuke! Chapter 3

SELAMAT MEMBACA… (^_^)

Aliansi shinobi berhasil mengalahkan Madara, walaupun begitu, banyak yang telah gugur demi perdamaian yang ada. Termasuk sahabat sekaligus rival tokoh utama dalam perang ini. Uchiha Sasuke, dia merelakan nyawanya demi menyelamatkan sang tokoh utama-Uzumaki Naruto. Hal ini tentu saja membuat beberapa orang senang ataupun sedih.

Tentu saja sang sahabat akan merasa sangat sedih. Melakukan pencarian, pengejaran selama 3 tahun, dan saat sudah mencapai hasilnya, dia pergi lagi untuk kedua kalinya. Tapi sekarang sang Uchiha telah pergi meninggalkan dia untuk selamanya, tidak mungkin bisa mengejar, ataupun mencari. Mungkin saat ini yang bisa dilakukan hanya mengikutinya saja.

Naruto tidak tau ini perasaan apa, selama ini dia menganggap Sasuke sebagai teman, sahabat, rival, sekaligus saudara. Tapi apakah perasaan ini terus berkembang? Sampai sampai Naruto ingin ikut pergi bersama sasuke, meninggalkan dunia shinobi tempatnya hidup dan tumbuh berkembang.

Entah mengapa hatinya begitu sakit melihat tubuh pucat yang sudah tak bernafas lagi. Tidak ada ejekan dobe, idiot, usuratonkachi, baka, dan sebagainya yang keluar dari mulut menyebalkan itu. Mulut menyebalkan yang tidak pernah tersenyum tulus untuknya, mulut yang hanya mengeluarkan seringai ala Uchihanya.

Yaah.. walaupun saat ini dia terbujur kaku dengan senyuman tulus di wajah tampannya, ia tidak tau kenapa tapi sekarang ia mengakui kalau wajah si teme memang tampan, apalagi saat tersenyum tulus. Ia senang bisa melihat senyum tulusnya. Tapi ia tidak ingin senyum tulus yang pertama kali Sasuke berikan kepadanya, akan menjadi senyuman terakhir yang bisa ia lihat dari wajah itu.

Sasuke menyelamatkannya saat Madara menembakkan jutsu terakhir kalinya untuk Naruto. Saat itu Sasuke berhasil menyelamatkan Naruto, tapi tidak dengan dirinya sendiri. Alhasil Sasuke mengucapkan sebuah kata yang dikhususkan untuk Naruto 'Arigatou'. Dia mengucapkan sebuah kata sederhana yang bermakna banyak sambil menangis sekaligus tersenyum. Tangis dan tawa yang pertama kali Sasuke perlihatkan sekaligus untuk terakhi kali.

Sekarang menyesal pun tidak ada gunanya. Disaat pikirannya kacau, galau, gundah gulana dan marah. Untung cakra kyuubi sudah dapat dikendalikanya, Karena kalau tidak, mungkin saat ini kyuubi akan mengambil alih tubuh Naruto. Naruto dengan kesadaran yang tidak utuh mengambil kunai. Dia mencoba membunuh dirinya sendiri agar bisa menyusul sasuke di alam sana. Tapi sebuah suara menghentikan niatanya.

NARUTO'S POV

"hey gaki, sebaiknya kau jangan bunuh diri!"

"tapi ku, aku tidak bisa lagi.."

"gaki, jika kau mati sekarang, maka jutsu yang akan kugunakan tidak akan berpengaruh untukmu."

" jutsu apa ku?"

"jutsu untuk bereinkarnasi gaki!"

"HAH?!"

"tidak usah menampilkan muka jelek seperti itu bocah, aku akan menjelaskan tentang jutsu tadi, mengingat bagaimana kapasitas otakmu dalam bekerja."

"sudahlah ku! Tidak usah mengataiku macam macam! Aku ini lagi galau tau! Ayo cepat jelaskan!"

"hehehe… baiklah aku akan menjelaskan sekarang. Jutsu ini akan membuat si pemakai dan subjek yang dikehendaki untuk bereinkarnasi, atau bisa dibilang hidup kembali dan menjalani kesempatan kedua untuk hidup."

"subjeknya terserah ku?"

"tidak. Subjek harus memenuhi semua persyaratan yang ada. Dan jumlahnya juga terbatas, walaupun jumlah max itu sudah termasuk banyak. Tapi si uchiha itu sudah memenuhi persyaratan, jadi kau tenang saja gaki!"

"memang apa persyaratannya?"

"kau tidak perlu tau gaki!"

"pelit! uhm.. kalau begitu soal tempat bagaimana?

"kalau tempat, biasanya akan ditentukan saat jutsu tersebut berlangsung. Jadi, saat jutsu tersebut berlangsung kau akan diberi pilihan gaki. Jadi pilihanmu lah yang akan menentukan tempat dimana kau akan terlahir kembali."

Aku memikirkan tentang itu semua, jadi apakah seperti ujian? Memilih jalan mana yang benar, jika salah maka tidak lulus. Tapi jika aku memilih pintu yang salah di sini apa yang akan terjadi?

"ku, bagaimana kalau aku memilih pintu yang salah? Apa yang akan terjadi?"

"kau akan benar benar pergi dari dunia gaki!"

"HA?! Jadi aku akan mati maksudmu?"

"kau benar sekali gaki!"

"kurama! Kenapa kau bisa tenang sekali hah?!"

"karena aku percaya padamu gaki."

"o.. begitu! Kukira kau memang tega membiarkanku mati. Oh iya ku, kapan aku bisa melakukan jutsu itu?"

"bukan hanya kamu saja yang melakukan jutsu itu gaki. Tapi bersama denganku juga. Karena kau membutuhkan cakraku."

"ya baiklah.. lalu kapan?"

"kita mulai seminggu lagi. Kau harus mempersiapkan semuanya gaki! Termasuk memberitahu semua teman dan orang terdekatmu."

"kenapa begitu?"

"karena jutsu ini memerlukan perasaan yang tulus dan ikhlas. Jika ada orang yang tidak merelakanmu pergi, maka jutsu ini akan gagal. Perasaanmu juga berpengaruh. Jadi seberapa kuat keinginan dirimu untuk bereinkarnasi, maka jutsu ini akan semakin kuat."

"yosh.. baiklah kalau begitu."

\(^,^)/===SKIP TIME===\(^,^)/

Seminggu kemudian…

Setelah melewati perdebatan perdebatan, acara tangis menangis, dan acara acara sebagainya. Maka tibalah saat semua orang harus merelakan kepergian pahlawan mereka-uzumaki naruto.

"kau siap gaki?"

"ya, aku selalu siap ku!"

"Baiklah kau lakukan handseal yang sudah kuberitahu, lalu pikirkan orang orang yang akan kau reinkarnasikan. Jangan lupa tentang tempat dan waktu. Kalau tidak kita bisa dalam bahaya gaki!"

"iya ku, aku mengerti."

Naruto melakukan handseal yang sangat panjang, keringat pun bercucuran dari wajah dan tangan serta hamper di seluruh tubuh. Tidak ketinggalan juga muka serius penuh ketegangan. Sampai pada akhirnya, cahaya berwarna keemasan menyelimuti tubuh Naruto.

'pintu mana yang harus kupilih? Ku bantu aku..'

'maaf gaki, aku tidak bisa membantumu. Percayalah pada kata hatimu. Maka, itulah jalan yangh haur kau pilih.'

Akhirnya Naruto memilih 1 pintu dari beratus ratus pintu yang ada. Lalu tiba tiba ada sesuatu yang menarik naruto. Karena terkejut dan tidak siap, maka Naruto kehilangan konsentrasinya, dan jatuh ke lubang yang sangat gelap.

.

.

.

.

"uwa… dimana ini? "

"tenang gaki. Kita hanya jatuh dari langit. Dan sekarang kita berada di ketinggian 50 km di atas permukaan laut."

"APA! bagaimana aku bisa tenang hah!"

"kau kan ninja gaki!"

"tapi tetap saja aku akan mati! Dasar bodoh!"

"kau yang bodoh! Maksudku kau bisa menggunakan jutsu agar kau bisa mendarat dengan selamat."

"hehehe.. kau benar ku."

"lagian ini semua terjadi karena dirimu sendiri bodoh! Kenapa kau kehilangan konsentrasi HAH! Sekarang kita tidak tahu ini dimana, tahun berapa, dan siapa saja yang kau pilih untuk menjadi subyek reinkarnasi…"

"maaf ku, aku tadi benar benar kaget dan tidak siap. Sekali lagi maafkan aku ku"

"sudah sudah sekarang pikirkan bagaimana caramu mendarat!"

"tapi ku, kurasa udah terlambat. Kita akan jatuh!"

"uwaa…!"

BRUUK

" Adu duh.. sakit sekali sih! sial sekali diriku ini!"

'Eh ku, aku tidak mati.'

'kau beruntung gaki! Cepat lihat sekelilingmu!'

Lalu aku pun melihat sekelilingku, aku tidak tau ini dimana. Tapi pandanganku terpaku di satu titik. Tepatnya seseorang. Aku tersentak. Ya, seseorang yang selama ini kucari cari. Uchiha Sasuke ada di hadapan ku. Tanpa sadar aku langsung berkata "Sasuke…" tapi Sasuke menatap bingung kearahku. Kuperhatikan sasuke baik baik. Penampilan sasuke benar benar berbeda. Dia benar benar terlihat culun. Apalagi pakaian aneh yang melekat pada tubuhnya. Oke, selama ini aku memang sering melihat kostum kostum aneh. Tapi, penampilan Sasuke kali ini terlihat "berbeda". Tapi entah mengapa, aku langsung tahu bahwa dia Sasuke. Maka dari itu aku bertanya lagi

"Teme, ada apa dengan dandananmu itu? Kau terlihat aneh sekali!" aku kesal, dia sama sekali tidak menjawab apapun

"Hei teme jawab aku donk!" aku "sedikit" berteriak, tapi aku merasa aneh dengan suaraku.

"Eh suaraku kok jadi begini?" suaraku terdengar lebih cempreng. Yah.. walupun suaraku memang tidak sebesar laki laki lainnya, tapi suaraku kali ini benar benar cempreng. Lalu aku memutuskan untuk melihat tubuhku. Rambut pirangku memanjang sepinggang, dadaku membesar, dan akh.. adikku hilang.

"Waa.. ada apa dengan tubuhku?" aku otomatis merasa malu dengan tubuh ini. Apalagi di hadapan sasuke. Maka dari itu aku memutuskan pergi dari sasuke.

.

.

.

Aku duduk di sebuah hutan mungkin, tapi hutan ini berada di tengah tengah kota dan beberapa kursi yang sudah diisi beberapa pasangan kekasih, mungkin. Ada beberapa aku-tidak-tau-apa-itu hilir mudik di kota ini. Aneh sekali! Dan aku memutuskan menyendiri di daerah hutan yang sepi. Tiba tiba tubuhku terasa panas, karena tidak kuat dengan panas dan rasa sakitnya, aku pun pingsan.

"hei, bangunlah bocah!" perintah seorang laki laki yang mempunyai tinggi sekitar 168, berkulit putih, dan rambut berwarna oranye.

Aku pun membuka mataku perlahan. Lalu pertama kali yang terlihat oleh mataku adalah seorang pria berumur kira kira 18 tahun. Dan bermuka yahh lebih tampan daripada wajahnya sendiri, walaupun Naruto enggan mengakuinya.

"akhirnya kau bangun juga Naruto." Ucap pria tersebut. 'Eh? Siapa dia?' pikir Naruto

"cih, aku Kurama, bodoh!" ucapnya lagi. 'eh Kurama? Kurama kyuubi? Dan dia bisa baca pikiranku?'

"tentu saja bocah, aku kyuubi no youko, lalu aku tentu saja bisa membaca pikiranmu. Dan jika kau bertanya Tanya kenapa aku bisa keluar dari tubuhmu, karena inilah reinkarnasiku. Dan reinkarnasimu, kau menjadi perempuan."

".." aku masih memproses apa yang sedang terjadi disini.

"udah jangan terbengong bengong begitu. Aku sudah tau dimana Ini, maka akan kujelaskan semuanya, tapi tidak disini."

"lalu dimana ku-nii? Bolehkan aku memanggilmu begitu?"

"tentu saja boleh otouto. Namaku sekarang Namikaze kurama. Tapi kyuubi Namikaze boleh juga. Ayo kita menyewa apartement terlebih dahulu."

\(^,^)/===SKIP TIME===\(^,^)/

Setelah menyewa apartement, dan menjelaskan ke naruto tentang dimensi yang di huninya. Mereka pun memikirkan untuk bertemu sasuke kembali.

"nah begitulah, kenapa aku bisa berada di tempatmu sekarang teme!"

"hn"

TO BE CONTINUE

terimakasih kepada:

EstrellaNamikaze

minyak tanah

NarutoNaruko

akbar123

Kazehaya Sakayuki

dany

Ymd

uchihA keiME

Aisanoyuri

terimakasih telah membaca fic saya ini. keep RnR ya...! jaa ne~

Review please...