Title : Sehun's Life Story

Author : Orang tak waras yang sering dipanggil teman-temannya Vy atau Ockta

Rated : T

Genre : Drama, Romance, Friendship, Hurt/Comfort

Lenght : Chaptered

Cast :

Wu Yi Fan a.k.a Kris Wu, Oh Se Hun a.k.a Sehun, and other

Pair :

KRISHUN yang jelas xDD

Note :
lagi stress mikirin skripsi dan dosen pebimbing yang galaknya ngalah-ngalahin Flying Dutchman, tiba-tiba muncul ide buat bikin cerita somplak ini -_-

Maafkan saya kalau ceritanya tak bermutu.. terima kasih…

Warning :
Yaoi, Typo (s), OOC (maybe?), bahasa aneh, cerita membosankan, dan lain sebagainya.

Disclaimer :
Cast punya Tuhan, orang tua, keluarga, manajemen, dan Fansnya.
Cerita punya gue ! Asli dari otak kurang waras gue !

Yaudah ! Happy reading :D

.

.

The Story Begin

.

.

Author POV

Panggil saja dia Oh Se Hun. Pemuda berumur 22 tahun. Tinggi, berkulit seputih susu, berwajah stoic namun tetap terlihat tampan, manis, dan menggemaskan, berbibir tipis namun terkesan kissable. Entahlah, mungkin satu kata yang dapat mewakili penampilan Sehun, SEMPURNA.

Putra pertama dari tiga bersaudara. Memiliki adik laki-laki berumur 17 tahun bernama Oh Seung Won dan adik perempuan berumur 14 tahun bernama Oh Yoo Bin.

Bukan lulusan terbaik, namun cukup membanggakan, dari jurusan Environmental Engineering, di Seoul National University atau yang sering dikenal dengan SNU.

Bekerja sebagai konsultan Freelance yang menangani tentang Analisis Dampak Lingkungan dan juga desain suatu pembangunan entah itu gedung, perumahan, ataupun fasilitas jalan. Walaupun ia masih tergolong baru di bidangnya, namun kemampuannya sudah sangat diakui. Ia bahkan mendapatkan banyak pujian dari rekan-rekan bisnisnya.

Sehun seorang pekerja keras. Seorang yang tak mudah puas dengan apa yang ia dapatkan.

Seperti saat ini contohnya. Ia tak puas hanya dengan gelar lulusan sarjana strata 1. Dengan nekat, ia mencoba peruntungannya dengan mengikuti tes beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di New York.

Ya! Mendapatkan gelar 'MASTER' bidang Environmental Engineering di New York University (NYU). Itulah impiannya saat ini.

Namun, Sehun tetaplah Sehun.

Dibalik sifatnya yang pekerja keras dan wajahnya yang stoic, dia tetaplah seorang pemuda yang hobi begadang demi menonton pertandingan bola, F1, Moto GP dan menonton film-film yang ia download secara illegal.

Selalu bergantung pada bantuan jam weker dan ibu untuk urusan membangunkannya dari acara sleeping handsome-nya.

Seperti saat ini, wanita paruh baya yang berstatus sebagai ibunya berulang kali menggedor pintu kamarnya dengan tenaga Hulk yang diilikinya.

"HUN! KAU BILANG TESN WAWANCARANYA JAM 8 PAGI KAN? INI SUDAH JAM 7, CEPAT BANGUN!"Pekik sang ibu membahana.

Mendengar teriakan sang ibu yang terdengar bak auman singa, Sehun akhirnya terbangun. Dan dengan keadaan setengah sadar, ia mengambil jam wekernya, memastikan jam berapa sekarang.

"APA? JAM 7? TIDAAAAAAKKKKK…" Teriak Sehun saat menyadari dirinya hampir saja terlambat. Dengan bergegas, ia membuka pintu kamarnya dan melesat menuju kamar mandi.

Sang ibu yang sedang berada di depan pintu kamar putranya, kontan terhuyung dan hampir saja jatuh karna ditabrak oleh Sehun.

"Dasar pemalas! Sudah tahu interview-nya pagi, kau malah begadang hingga larut." Sang ibu mengomel sambil mengelus lengannya yang terkena tabrakan maut Sehun.

"Pertandingannya seru eomma. Korea Selatan melawan Indonesia. Eomma tahu, pemain Indonesia yang bernama Evan Dhimas itu sangat keren eomma." Suara Sehun terdengar dari kamar mandi. Disaat nyaris terlambat, tetap saja Sehun menyempatkan diri berdebat dengan sang ibu. Membuat ibunya ini sebal setengah hidup dengan sifat 'slebor' putra sulungnya ini.

"Ah, terserah kau sajalah Hun. Eomma siapkan sarapnmu dulu. Yang cepat mandinya!" Perintah sang ibu, yang tak dijawab oleh anaknya.

Nyonya Oh Hye Bi, ibu Sehun, langsung pergi menuju ke ruang makan. Terlihat Tuan Oh Jin Suk, ayah Sehun sedang menikmati sarapannya di meja makan.

"Sehun baru bangun?"

"Begitulah. Haaahh, aku tak tahu bagaimana cara menghilangkan kebiasaannya yang ceroboh dan suka terlambat itu." Hyebi menghela nafasnya mengingat kelakuan putra sulungnya yang tak berubah sejak jaman anak-anak hingga ia dewasa.

"Hahaha. Bersabarlah Yeobo… Kita kan sudah hafal betul bagaimana kelakuannya. Jadi jangan terlalu kau ambil pusing ne?" Jinsuk menasehati sang istri yang terlihat kewalahan dengan sifat Sehun, putra mereka yang sangat mereka banggakan itu.

"Dia bahkan sudah 22 tahun. Namun, kelakuannya lebih kekanak-kanakan disbanding Seungwoon dan Yoobin. Ya Tuhan, siapa coba yang ditirunya itu?" Keluh Hyebi yang membuat sang suami dan kedua anaknya yang sedang asyik sarapan sambil menonton televisi itu terkikik geli.

'Drap Drap Drap'

'Sreeeekk'

'Glek glek glek'

"AAAAHHHH..."

"Eomma,Appa, aku langsung berangkat yaa… Takut terlambat." Ucap Sehun setelah menghabiskan segelas susu coklat. Tangannya langsung mengambil sebuah roti dan menggigitnya kasar.

Sebelum melesat pergi, dengan mulut penuh roti, Sehun mencium pipi ibu dan ayahnya itu. Membuat pipi Hyebi dan Jinsuk terkontaminasi dengan remah roti.

"AKU BERANGKAT. BYE…" Dan Sehun pun melesat pergi.

"Hati-hati oppa." Pesan Yoobin

"Sukses Hyung!" Seungwoon member semangat.

Sehun hanya mengacungkan jempolnya, tanda mengerti. Ia pun lasung mengendarai motornya secepat Valentino Rossi.

-…-…-…-…-…-

SEHUN POV

Akhirnyaaaa…..

Aku selamat dari kata terlambat… Fiuuuuuuhhhh…

Ternyata Tuhan masih sayang pada makhluk seimut diriku ini…

15 menit menjelang tes…

Haaahh, mengapa aku mendadak menjadi gugup?

Tenang Sehun, tenang… Kau pasti bisa!

SEMANGAT!

Demi New York!

"Saudara Oh Se Hun. Silahkan memasuki ruangan!"

Ahhh,, sudah waktunya…

Oh Se Hun, Kau pasti bisa…

-…-…-…-…-…-

One Month Later

"Gawat… Gawat… Gawat…" Panikku seorang diri.

Bagaimana tak panik, software yang biasanya aku gunakan untuk mendesain pekerjaanku tiba-tiba terkana virus sialan bernama TROJAN HORSE?! Dan alhasil, file hasil pekerjaanku tak bisa dibuka.

AAAAAARRRRRGGGHHHH… Bagaimana ini?

Padahal Deadline-nya 1 minggu lagi. Aku tak mau reputasiku sebagai konsultan muda turun…

Huaaaaa, Bagaimana ini?

Tuhan, bantulah hambaMu yang terlampau imut ini.

"Aaaahh, Kyuhyun Hyung! Ia kan pandai jika menyangkut urusan komputer. Semoga ia bisa membantuku."

Akupun mengambil Blackberry Z10 milikku yang tergeletak di sebelah Laptop milikku.

Baru saja aku mengambilnya, terdengar bunyi menandakan ada E-mail yang masuk. Langsung saja ku buka pesan tersebut.

"Ooohhh… Aku diterima di NYU ternyata…" Ujarku santai. Aku pun menutup pesan yang dikirim dari pihak NYU itu, dan beralih mencari kontak Kyu-

Eh?!

Apa?!

Buka lagi buka lagi!

Aku membuka kembali pesan tersebut dan membacanya berulang-ulang.

Ini tak salah kan?

Aku? Oh Se Hun?

"HUAAAAAA… YEEEEEEEESSSSSSSS… EOMMA, APPA, YOOBIN, SEUNGWOON, AKU OH SE HUN AKAN SEGERA MENJADI MAHASISWA NEW YOR UNIVERSITY… YEEEEEEEEAAAAAAAAAHHHHHHHHH…"

Pekikan kebahagiaanku mungkin akan membuat telinga yang mendengarnya sakit. Tapi, apa peduliku. Yang penting,

AKU BAHAGIA…

TERIMA KASIH TUHAAANN…

-…-…-…-…-…-

Dua minggu berlalu. Dan, disinilah aku sekarang.

JOHN F. KENNEDY INTERNATIONAL AIRPORT.

Senyum terus tersungging di bibirku. Betapa bahagianya aku saat ini. New York, I'm Coming!

Aku terdiam sejenak di tempatku. Memperhatikan papan penunjuk arah yang tergantung, mencari arah pintu keluar.

"Ahh,, This way." Gumamku saat menemukan arah menuju pintu keluar.

Aku harus cepat menuju kampus baruku untuk daftar ulang, sebelum terlambat.

Dengan tergesa dan tanpa melihat sekitarku, aku langsung melesat menuju pintu keluar.

'Brukk'

"Auuuww…"

"Appo eomma…" Ringisku saat merasakan pantat indahku mencium lantai dengan mesranya. Membuat pantat dan pingganggku terasa sakit.

Arrrssshhh siaaall…

"Are You Okay?" Tangan putih dan kekar terulur dihadapanku.

Aku menerima uluran tangannya dan berusaha berdiri dengan tangan kiri mengusap pantatku.

"I'm okay. I'm so sorry." Akumembungkukkan badanku berulang kali, meminta maaf padanya.

"Hey, it's okay. But, you must be carefull." Aku mengangkat kepalaku untuk menatap lawan bicaraku.

Sejenak aku terpana dengan pria di hadapanku ini.

Mata elangnya, senyum lembutnya, rambut blodenya, tubuh yang tinggi atletis…

"Tampan... ups!" Aku menutup mulutku saat menyadari apa yang ku katakan.

Eh?! Tapi dia mana mengerti bahasa Korea? Jadi untuk apa aku takut. Huehehe.

"Kau dari Korea?"

Matilah Kau Oh Se Hun… Dia mengerti apa yang kau bicarakan tadi…

"i-iya tuan… Aku baru saja tiba dari Korea…"

"OOOHH YA TUHAN, Aku juga berasak dari Korea. Ah, yang benar, ayah dan ibuku orang China, namun Aku lahir dan besar di Korea. Ah, senangnya Aku bertemu dengan seseorang yang berasal dari Negara yang sama denganku."

Ramah sekali. Sungguh sempurna sekali sosok di hadapanku ini.

Wajahnya memang terlihat tegas dan terkesan galak. Namun, senyumnya…

Ya Tuhaaann… Jantung,, mana Jantung?

"Kenalkan, Aku Wu Yi Fan. Namun disini, orang-orang memanggilku Kris. Kau?"

Aku tersenyum memandangnya. Sungguh, baru pertemuan pertama, pemuda di depanku ini berhasil membuatku merasakan sesuatu yang sudah sangat lama tak pernah aku rasakan. Bahkan sangat aku hindari.

Aku menggelengkan kepalaku saat perasaan aneh itu tiba-tiba mendatangiku.

Tidak-tidak, aku tak boleh merasakannya lagi.

"Hey, kau kenapa?" Tanyanya menyadarkanku dari lamunan sesaatku.

"Eh?! Tidak tidak… Namaku Oh Se Hun. Panggil saja aku Sehun." Aku memberikan senyum terbaikku padanya. Berusaha meyakinkannya bahwa aku baik-baik saja.

"Teman?" Tangannya terulur. Sungguh, Tuhan benar-benar Maha Kreatif. Senyum pemuda di hadapanku ini benar-benar sangat menawan. Sosoknya benar-benar sempurna. Pria idaman semua orang.

Akan tetapi…

"Teman!" Aku menyambut uluran tangannya.

Hangat menjalari tubuhku.

Hanya jabat tangan, namun mampu memberikan kehangatan yang sudah lama tak aku rasakan.

Arrggghhh… Lagi-lagi aku mengingatnya…

Tidak-tidak… Lupakan semuanya…

"Emm, Kris-ssi sepertinya aku harus pergi. Aku harus segera menuju kampus baruku untuk daftar ulang. Senang berkenalan denganmu." Aku tak ingin berlama-lama terjebak bersamanya. Lagipula, memang benar aku terburu-buru. Jadi, lebih baik aku pergi.

"Ahh, baiklah. Semoga kita bisa bertemu lagi…"

"Yaapp… Bye Kris…"

Semoga kita tak bertemu lagi…

Karna aku tak mau merasakan perasaan terkutuk ini lagi…

SEHUN POV end

-…-…-…-…-…-

"Oh Se Hun…"

"Manis…" Gumam Kris sambil memandangi punggung Sehun yang semakin menjauh.

Ia mendorong koper-kopernya kembali menuju pintu kedatangan, dimana ia sudah ditunggu oleh seseoorang yang menjemputnya.

"KRIS!"

"HYUNG!" Kris menghampiri pemuda yang sedari tadi menunggunya itu dan memeluknya.

"Tiga bulan kau dinas ke Taiwan dan kau sama sekali tak memberi kabar." Orang yang dipanggil Hyung itu langsung memarahinya, karna tak pernah member kabar.

"Maafkan aku Hyung… Aku terlalu sibuk. Jadi tak sempat memberi kabar."

"Ahhh,, yayaya… Eksekutif muda ini sangat sibuk ternyata." Cibirnya pada Kris, yang disambut kekehan oleh pemuda tampan dan tinggi ini.

"Yasudah… Ayo pulang…"

"Baiklah Hyung…"

Dan mereka pun pergi menuju mobil mereka yang terparkir.

"Hyung?" Tanya Kris saat seseorang yang dipanggilnya hyung itu menghentikan langkahnya.

"Apa yang kau lihat?" Heran Kris saat melihat pemuda ini mengamati sesuatu terlampau serius.

"Hyung?"

"Ahhh,, tidak tidak… Ayo pergi…" Ajaknya setelah tersadar. Ia merangkul bahu Kris, layaknya pelukan saudara.

"Tak usah memelukku. Kau terlihat kesulitan, mengingat tubuhmu lebih pendek dariku Hyung. Huehehe." Ejek Kris.

"Sialan Kau!" Dan mereka pun kembali berjalan meninggalkan Bandar udara Internasional itu.

Mata 'Hyung' dari Kris itu tak bisa lepas dari obyek itu. Obyek yang amat sangat menarik perhatiannya. Ia menajamkan penglihatannya, alisnya berkerut, berharap dapat melihat obyek itu dengan jelas.

'Mungkinkah?'

"HYUNG! Kau melamun lagi?"

"AAHH? Tidak tidak…" Sanggahnya.

"Kau aneh hari ini."

"Ya… Whatever you say…" Ucapnya santai sebelum memasuki mobilnya.

'Aku yakin itu dia… Semoga saja…'

.

.

.

.

Lanjutnya kapan-kapan aja yaaaa?

.

.

.

Sungguh, Aku hampir gila menghadapi Dosen pembimbing yang galaknya kayak tuan krab yang uangnya dicuri.. pengen maen voodoo, tapi takut dosa.. huahahaha

Dan masalah Trojan Horse itu,, itu curhatan saya saudara-saudara.. bayangkan, deadline kurang seminggu, itu file malah kena virus.. hueeeee T.T

.

.

Dan sepertinya Fanfic yang saya tulis ini hancur lebur dengan typo bertebaran dimana-mana…

Ceritanya pun sangat pasaran dan kurang menarik..

Pemilihan bahasanya juga… aaahhh, saya merasa hancuurrr T.T

Fufufufufu… maafkan akuu… sungguh maafkan akuu… *bow bolak-balik*

Maka dari itu, saya mohon, tinggalkan jejak imut anda berupa saran atau kritik yang membangun…

.

.

.

Makasi yang mau baca…

Minta Reviewnya yaaa *puppy eyes bareng yongguk* ^^