Summary : Naruto mendapat misi dari Kami dan Yami untuk melindungi manusia di Highschool dxd universe. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Silahkan dibaca

Disclaimer : Masashi Kishimoto (Naruto) & Ichiei Ishibumi (Highschool dxd)

Pair : Naruto & Issei

Genre : Adventure, Supernatural

N W O

New World Order

Di sebuah ruangan yang hanya diterangi oleh pencahayaan yang minim, terlihat seorang lelaki yang berumur kisaran 30 tahunan dengan memakai shinobi shozoko berwarna hitam, ia adalah kuro inu atau lebih dikenal dengan Hanza si Anjing Hitam. Lelaki itu hanya berjalan mengitari sebuah kursi kayu yang dimana diatasnya terdapat sesosok gadis muda berambut pirang yang kedua tangannya diikat pada lengan kursi dengan menggunakan rantai, begitu pun kedua kakinya diikat dengan menggunakan benda yang sama. Gadis yang diketahui bernama Mittelt itu terus mengeluarkan air mata yang membasahi kedua pipinya, mengingat semua jari tangannya telah dipotong habis oleh Hanza karena tidak bisa menjawab sepuluh pertanyaan yang diajukan olehnya. Terlihat cairah merah terus mengalir membasahi kedua telapak tangannya dan juga kursi kayu yang didudukinya disertai isak tangis yang terdengar memilukan, seolah berharap bahwa penderitaan ini segera berakhir.

"Ternyata kau sampah yang cukup keras kepala juga. Baiklah, kuberi kau kesempatan kedua. Tapi kali ini kau harus jadi anak baik dan jawab semua pertanyaanku"

Dan kemudian yang terdengar hanyalah suara jeritan kesakitan diseitiap jari kakinya dipotong begitu saja. Bagi lelaki itu, melakukan interogasi merupakan kesenangan tersendiri untuknya, karena ia bisa melakukan metode penyiksaan seperti apapun yang ia suka tanpa ada yang mengganggu. Bahkan, terlihat dengan jelas seringaian dari balik masker yang dikenakannya itu, manandakan bahwa ia telah menyiapkan metode penyiksaan yang selanjutnya.

...

"Sekarang kau menjadi semakin lemah, Naruto. Terlalu banyak orang yang ingin kau lindungi dan terlalu banyak harapan yang kau jaga, itu semua menjadikan hatimu lemah dan pada akhirnya kau tidak ada bedanya dengan sampah yang berserakan"

Di sebuah tempat yang hanya menyisakan puing-puing bangunan dan juga retakan tanah yang hancur, terlihat sesosok yang memakai pakaian seperti seorang Imam Besar dengan membawa sebuah schyte ditangan kanannya. Pemuda pirang yang saat ini masih tidak mengerti dengan keadaan yang menimpa tanah tempat ia berpijak hanya mempertahankan fokus matanya ke arah sosok yang menyerupai Imam Besar tersebut. Ia benar-benar tidak dapat menebak ekspresi seperti apa yang ditunjukkan oleh sosok itu, karena tidak ada secuilpun daging yang menempel ditulang tengkorak tersebut. Dialah Hades, salah satu sosok yang ditakuti Naruto. Bukan karena kekuatannya, melainkan karena kecermatan dan kecerdikannya dalam membuat taktik dan strategi.

Dan kini, pemuda pirang itu hanya dapat membulatkan kedua mata diantara puing-puing bangunan yang hancur, dirinya benar-benar tidak mengerti kenapa otaknya tidak merespon sama sekali. Bahkan hanya untuk mengucapkan sebuah kata saja, lidahnya terasa kaku.

"Dirimu yang sekarang ini tidak ada bedanya dengan sampah penghuni dasar Neraka. Kemana perginya dirimu yang dulu? Sosok yang berani menantangku, sosok pendosa yang tanpa ragu sedikit pun mengarahkan katana-nya padaku dan sosok yang bahkan memiliki kengerian menyamai sang Dewa Kematian sekalipun. Namun sekarang, kau hanyalah seorang pengecut, pecundang dan sampah yang sama sekali tidak ada harganya"

Detik berikutnya pemuda pirang itu langsung bangun dengan nafas memburu, matanya masih menerawang ke depan hanya untuk memastikan bahwa semua hal yang barusan ia alami adalah mimpi. Untuk pertama kalinya ia sulit membedakan antara mimpi dan kenyataan, entah kenapa mimpi tersebut benar-benar terasa seperti kenyataan.

Dengan posisi masih duduk di atas sofa, pemuda pirang itu mengalihkan pandangannya ke kanan hanya untuk melihat pintu balkon apartemennya yang tidak tertutup.

"Tch, pantas saja udaranya terasa dingin"

Saat dirinya hendak beranjak dan melangkahkan kakinya untuk menutup pintu balkon, entah kenapa udara dingin tersebut malah terasa dari arah belakangnya.

"Lama tidak bertemu, Namikaze Naruto"

"Ti-tidak mungkin, ke-kenapa kau bisa menunjukkan eksistensimu di dunia ini" seru Naruto setelah mengalihkan perhatiannya

"Tentu saja, aku dan saudariku yang mengirimmu ke dunia ini. Jadi kalau hanya untuk menunjukkan eksistensiku saja, itu hanya perkara kecil"

Pemuda berambut pirang itu hanya dapat mematung setelah melihat kehadiran yang tiba-tiba dari sosok dihadapannya. Bagaimanapun juga, masih teringat jelas diotaknya tentang kejadian 500 tahun lalu dimana sosok dihadapannya adalah salah satu orang yang telah mendidiknya hingga menjadi seperti sekarang ini. Sesosok perempuan berambut putih sepunggung yang berada dikisaran umur 20 tahunan, memakai pakaian gothic berwarna hitam serta membawa sebuah schyte ditangan kanannya, dialah Yami.

"Aku tahu alasan kenapa tubuhmu sampai bergetar seperti itu, Karena aku adalah kebalikan dari saudariku sendiri. Jika dia yang memberi kehidupan, berkah dan juga harapan kepada semua makhluk ciptaannya. Maka akulah sosok yang berhak untuk merebut itu semua dan menggantikannya dengan kematian, penderitaan dan putus asa" sanggah Yami

Untuk beberapa saat, entah kenapa ia merasa otaknya benar-benar tidak merespon dengan kehadiran sosok dihadapannya. Bahkan hanya untuk mengucapkan sepatah kata saja, lidahnya terasa kaku.

Secara perlahan, perempuan dengan gaun gothic yang membalut tubuhnya itu berjalan ke arah sosok pemuda pirang dihadapannya dengan seringaian setan yang setia menghiasi bibir selembut kelopak sakura miliknya, dan dengan satu jentikkan jari waktu pun berhenti. Entah apa yang ada dalam otak perempuan tersebut, namun dengan jarak satu meter yang sekarang tengah memisahkan mereka, Yami dapat melihat setetes keringat yang meluncur dari dahi pemuda dihadapannya. Jika dijelaskan secara rasional, hal itu bisa dibilang tidak mungkin terjadi mengingat suhu udara pada malam hari tersebut terbilang cukup dingin, apalagi dengan pintu balkon apartemen yang tidak tertutup.

"Walaupun kau telah mendapatkan didikkan langsung dari saudariku dan aku sendiri. Namun entah kenapa aku masih merasa ragu, oleh karena itu aku ingin mengetesmu secara langsung, Namikaze Naruto. Aku tidak peduli walaupun di duniamu sebelumnya kau adalah sang child of prophecy sekalipun, karena bagiku itu tidak ada apa-apanya. Jika kau tidak bisa mewujudkan perdamaian seperti yang diharapkan. Maka kami tidak memiliki pilihan lain selain mewujudkan makna perdamaian yang kedua" ucap Yami

"Makna perdamaian. . yang kedua?"

"Itu adalah Kiamat. Saat kiamat terjadi maka semuanya akan menghilang, dan perdamaian akan terlahir kembali"

Dengan semua yang telah dilakukannya sampai sekarang ini, mungkinkah belum menunjukkan hasilnya sama sekali? Pemuda pirang itu hanya menundukkan kepala dengan kepalan tinju ditangan kanannya. Namun semua perhatiannya segera teralihkan saat setumpuk tulang manusia muncul disamping kiri perempuan gothic tersebut, dan secara perlahan tumpukan tulang itu langsung membentuk kerangka manusia. Lima detik berselang kerangka itu mulai dilapisi oleh daging dan kemudian diselimuti kulit hingga membentuk tubuh manusia secara utuh. Dan saat semuanya sudah selesai, pemuda pirang itu hanya dapat membulatkan kedua matanya karena dihadapannya kini berdiri sosok yang lain. Sosok yang hampir menyerupai dirinya, namun yang membedakannya adalah sosok tersebut berambut putih dengan dua buah tanduk dikepalanya. Selain itu, bagian tubuh kanannya juga berwarna putih, sedangkan bagian tubuh kirinya berwarna hitam, dengan mata kanan berwarna hitam dan mata kiri berwarna putih, disertai bibirnya yang berwarna merah darah. Sosok yang belum diketahui siapa namanya itu memiliki sepasang sayap naga yang terbuat dari tulang-belulang dan juga dua buah ekor iblis yang melambai-lambai dengan bebasnya. Dengan pakaian khas punk gothic, sosok tersebut hanya menyeringai ke arah Naruto.

"Mungkin ini adalah pertama kalinya kita bertemu, Namikaze Naruto. Tapi percayalah, aku sudah sangat mengenalmu, you crazy asshole!" ucapnya disertai seringaian yang membuat wajahnya terkesan semakin horor

"Kau bilang bahwa kau sudah sangat mengenalku, tapi itu hanya dari sudut pandangmu sendiri. Alangkah baiknya jika kau memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada sosok yang belum mengenalmu dibanding dengan melontarkan caci maki"

"Tch, terserah apa katamu. Namun, kau bisa memanggilku Behemoth" sementara pemuda pirang itu hanya dapat membulatkan kedua matanya karena suara yang digunakan oleh sosok dihadapannya adalah suara milik Ayase. Walaupun suara tersebut terdengar lembut ditelinganya, namun entah kenapa seperti menyimpan sejuta siksa pedih dibalik kata-kata barusan.

Perlahan, sosok perempuan yang diketahui bernama Yami langsung membalikkan tubuhnya dan mulai melangkahkan kakinya ke arah pintu keluar.

"Ini adalah ujian untukmu, Namikaze Naruto. Lulus atau tidaknya dirimu dalam ujian ini tergantung dari usahamu sendiri. Namun jika kau berhasil melewati ujian yang kuberikan, mungkin kau dapat menunda Kiamat yang akan terjadi, karena sosok yang ada dihadapanmu adalah salah satu dari makhluk Kiamat itu sendiri. Oh ya, aku juga sudah menyiapkan dimensi khusus untuk pertarungan kalian berdua. Jujur saja, aku ragu bentrokan kekuatan kalian tidak akan menimbulkan masalah" dan detik berikutnya sosok perempuan tersebut langsung menghilang ditelan kegelapan

Dengan waktu yang masih berhenti, kedua sosok tersebut masih berdiri diam di tempatnya masing-masing seolah tidak menghiraukan apapun yang terjadi disekitarnya. Walau keheningan yang tercipta mampu membuat bosan siapapun yang ada dalam cengkramannya, tapi tetap kedua sosok itu hanya diam membisu tanpa sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka masing-masing. Dua detik berikutnya Behemoth menjetikkan jari tangan kanannnya dan kemudian semuanya berubah, kini mereka berada disebuah padang rumput luas sejauh mata memandang. Tidak ada apapun ditempat itu kecuali semilir angin yang membelai wajah dan langit berbintang yang menjadi naungan tempat mereka bertarung.

"Let's party, and make this dimension cry because our pleasure!"

Kini pemuda pirang itu tengah berada dalam posisi siaga dengan pakaian shinobi shozoko yang melekat ditubuhnya, dan dengan semua yang telah dilewatinya hingga sekarang ini. Dirinya sadar bahwa sosok yang berada dihadapannya merupakan ujian terbesar yang harus segera dilewatinya. Tidak perlu waktu yang lama bagi dirinya untuk dapat merasakan guncangan yang hampir menyerupai gempa bumi hanya karena ledakan energi yang dikeluarkan oleh Behemoth, dan detik itupun ia sadar bahwa perbedaan kekuatan mereka memang terlampau jauh. Namun dengan semua fakta yang telah terungkap, dirinya hanya tertawa seolah menghiraukan sosok yang ada dihadapannya. Walaupun kedua tangannya bergetar karena sudah tahu hasilnya akan seperti apa, tetap saja tawanya tidak berhenti, seolah-olah ia telah menemukan kembali apa yang hilang didalam dirinya. Ya, sudah lebih dari 500 tahun dirinya tidak merasakan rasa takut yang seperti ini dan karena waktu pula ia tidak tahu harus menunjukkan ekspresi seperti apa saat ketakutan menjalar ke seluruh tubuhnya. Dan sebagai bentuk apresiasi atas apa yang ia rasakan sekarang ini, dirinya hanya menyeringai ke arah sosok dihadapannya.

Dalam sekejap mata, Behemoth langsung merubah drinya menjadi sesosok naga berkepala lima setinggi 50 meter dengan dua pasang sayap dan dua ekor. Dengan wujudnya yang sekarang yang mampu menghancurkan sebuah gunung dalam sekali hempasan, tentunya bukan hal yang sulit untuk mengalahkan sesosok pemuda bernama Naruto Namikaze. Kini hanya dari raungannya saja dapat membuat tanah sekitar bergetar, bahkan tiba-tiba langsung muncul semburan lava dari dalam tanah.

Pemuda pirang yang kini berdiri 800 meter dari sosok naga berkepala lima itu hanya dapat membulatkan kedua matanya, beberapa saat yang lalu tempat tersebut merupakan sebuah padang rumput yang tenang dan damai, bahkan sempat memanjakan mata dengan cahaya bintang yang berkerlap-kerlip, namun kini yang terlihat hanyalah retakan tanah diserai lava yang mengalir kemana-mana. Naruto langsung menggunakan jutsu yang menjadi salah satu andalannya selama ini, yaitu kagebunshin no jutsu. Dalam waktu yang singkat, ratusan bunshin tersebut langsung berlari ke arah sosok naga berkepala lima yang masih berdiri ditempatnya, selang waktu sepuluh detik terlihat puluhan rasengan tercipta dan kemudian yang terjadi adalah ledakan yang besar. Sementara dirinya yang asli saat ini tengah duduk bersila diatas tanah yang belum dialiri lava, mencoba untuk mengumpulkan energi alam secepat mungkin sebelum sosok naga berkepala lima itu menghampirinya dan menelannya. Padahal waktu yang berjalan baru diperkirakan 40 detik, namun sosok naga itu sudah melenyapkan seluruh bunshin Naruto dan kini makhluk itu hanya berdiam diri seolah menunggu sesuatu. Tepat saat aliran lava itu akan menyentuh bagian ujung kakinya, Naruto langsung membuka matanya dan melesat ke arah makhluk itu, lalu

"Cho-Oodama Rasengan!"

Jutsu itu sukses melenyapkan satu dari empat kepala makhluk tersebut, namun bukan berarti ini sudah berakhir, karena yang dilakukannya itu adalah awal dari pertarungan yang sesungguhnya. Kini dirinya berada 65 meter dari sosok naga yang masih berdiam ditempatnya, walaupun sudah kehilangan satu kepala, tetap saja ia hanya berdiam diri seolah hal tersebut bukanlah halangan untuknya.

"Kuchiyose no jutsu. Muncullah empat hewan penjaga, Suzaku, Seiryuu, Byakko, Genbu!"

Yang terlihat kemudian adalah empat hewan yang berbeda muncul dibelakang Naruto, Suzaku yang merupakan penjaga gerbang selatan adalah seekor phoenix, Seiryuu yang merupakan penjaga gerbang timur adalah sesosok naga hijau, Byakko yang merupakan penjaga gerbang barat adalah seekor harimau putih, dan Genbu yang merupakan penjaga gerbang utara adalah seekor katak raksasa.

"Jadi itu ya, empat hewan penjaga yang memiliki kekuatan setara Kyuubi no Youko saat bersama" seru makhluk tersebut dengan suara yang menggema

Beberapa waktu pun berlalu dan kini pemuda pirang itu hanya dapat bertumpu dengan kedua tangannya, bahkan untuk berdiri saja harus berusaha keras dan bertumpu pada katana ditangan kanannya. Tanpa ia sadari darah terus-menerus mengalir melewati sudut bibirnya, pertanda bahwa ia sudah tidak mungkin lagi untuk melanjutkan pertarungan. Dengan keadaannya yan g sekarang dan juga fakta bahwa Suzaku telah dimakan oleh makhluk tersebut, begitu pun Byakko yang mati karena bagian belakang tubuhnya telah dimakan sehingga hanya menyisakan Seiryuu dan Genbu saja yang saat ini berada dibelakang Naruto.

"Jadi hanya ini kemampuan dari pemimpin aliansi shinobi? Tapi mungkin, aku bisa memberikanmu pilihan. Aku bisa saja menghidupkan kembali kedua orang tuamu dan juga sensei yang sangat kau hormati. Bagaimana Naruto, apa kau mau menerima tawaranku?" ucapnya setelah ia merubah kembali wujudnya

Sedangkan pemuda pirang itu hanya diam saja dengan matanya yang sedikit melebar, walaupun pertemuan dengan kedua orang tuanya bisa dihitung dengan jari, tapi masih tersimpan rapi didalam otak kecilnya bagaimana detail dari setiap pertemuan tersebut.

"Apa yang kau katakan. . Behemoth? Lagipula. . aku masih bisa bertarung denganmu"

"Hentikan Naruto! Dengan kondisimu yang sekarang ini. Tidak mungkin kau dapat melawannya" seru Genbu

"Kalian. . kembalilah!"

"Baiklah, jika itu adalah keputusanmu" kali ini Seiryuu yang berujar

Dan kini hanya tinggal Naruto dan Behemoth yang berada di tempat itu dengan kondisi yang berbeda. Perlahan, sosok yang dikenal sebagai makhluk kiamat itu berjalan mendekati Naruto dan berhenti saat jarak diantara mereka berada dikisaran 2 meter.

"Aku penasaran kenapa kau sangat berbaik hati berjuang untuk hal yang sebenarnya tidak ada sangkut-pautnya denganmu. Apa kau tidak melihat kenyataannya? Mereka, para Malaikat yang sombong dengan kesuciannya, para Iblis yang angkuh dengan dosa-dosanya, dan para Malaikat Jatuh yang telah meninggalkan identitasnya. Apa kau tidak sadar, mereka itu hanyalah cecunguk-cecunguk yang mengotori dunia ini dengan paham idealisme yang hanya mengarah pada satu arah, yaitu kepentingan mereka sendiri tanpa mempertimbangkan akibat dari perbuatan yang telah mereka lakukan. Percayalah padaku, Naruto! Dengan kuasa yang kumiliki, akan kuhidupkan kembali kedua orang tuamu. Dengan begitu, kau bisa membayar sisa waktu yang telah kau lewatkan bersama mereka. Lalu, kau bisa menyerahkan beban yang kau pikul itu padaku. Akan kurubah semua tatanan yang ada di dunia ini dan menggantinya dengan tatanan dunia yang baru"

"Maaf, tapi kau berbicara pada orang yang salah. Child of prophecy yang kau maksud itu bukan aku, karena diriku yang sekarang hanyalah seorang judas" sanggah Naruto

"Jadi, kau telah. . ." entah kenapa, tapi Behemoth tidak dapat melanjutkan perkataannya.

"Ya, kini aku hanyalah seorang manusia yang menentang takdirnya sendiri. Percaya atau tidak, aku telah menyerahkan semuanya pada seseorang. Ha. . hahaha, sayang sekali karena kau telah bertarung dengan orang yang salah" dan sekarang pemuda pirang itu tertawa melihat kebodohan dari sosok dihadapannya dan hanya tertawa mengingat kondisinya yang menyedihkan

"Brengsek!" sosok bernama Behemoth itu langsung menjulurkan tangan kanannya ke depan lalu memanjang hingga mencekik leher Naruto dan terus mendorongnya sejauh 300 meter kemudian membantingnya ke tanah. Dengan kecepatan yang menyamai kecepatan cahaya, kini Behemoth berada disamping Naruto yang terbaring ditanah.

"Sayang sekali ya, aku sudah memperkirakan hal ini sejak saat itu. Uhuk! Kau pikir waktu 500 tahun yang kuhabiskan hanyalah untuk mempelajari tentang dunia dan hal-hal tidak berguna la–"

"JUST FUCKING SHUT UP, MOTHERFUCKER!" seru Behemoth sambil menginjak kepala Naruto dengan kaki kirinya berkali-kali. Setelah merasa puas, ia langsung berjalan menjauhi sosok pemuda pirang yang saat ini masih berbaring diatas tanah, dan secara tiba-tiba setumpuk tulang muncul disamping kaki kiri Behemoth. Sama seperti kejadian sebelumnya, perlahan tumpukan tulang tersebut mulai membentuk kerangka manusia, dilapisi daging dan kemudian diselimuti kulit hingga akhirnya membentuk tubuh manusia secara utuh, dan betapa terkejutnya Naruto saat mendapati bahwa sosok yang diciptakan Behemoth adalah Uzumaki Kushina, ibu kandungnya sendiri. Hal yang sama pun terjadi saat setumpuk tulang muncul disamping kaki kanan Behemoth hingga akhirnya membentuk sesosok manusia yang dikenal memiliki nama Namikaze Minato.

"Naruto, apa kau ingin tahu namaku yang sesungguhnya? Kalau begitu dengarkan baik-baik, namaku. . Vandal Behemoth"

Pemuda pirang itu hanya dapat membulatkan kedua matanya saat mendengar dua kata terakhir yang disebutkan Behemoth. Entah kenapa ia merasa kalau dirinya sangat bodoh, harusnya ia sudah tahu saat pertama kali bertemu dengannya, Vandal Behemoth. Bukan, tapi vandalism Behemoth, adalah sosok yang ia pelajari sewaktu dirinya masih berada dalam didikkan Kami-sama dan Yami-sama. Sosok yang katanya dapat mengabulkan semua harapan, impian dan cita-citanya. Namun diwaktu yang bersamaan, sosok tersebut dapat merebut semua kebahagiaan orang-orang di dunia ini. Sesuai dengan namanya yang merujuk pada penindasan dan tindak kekerasan, Vandal Behemoth adalah ujian terbesar yang harus dilaluinya.

"Jadi, apa yang harus kulakukan dengan kedua orang tuamu ya? Mungkinkah aku harus menguliti mereka secara perlahan agar kau mengatakan siapa child of prophecy yang sebenarnya, atau mungkin juga aku bisa menikmati tubuh teman wanitamu itu didepan matamu sendiri. Ya, kurasa itu pilihan yang bagus" ucap Behemoth sambil menimang-nimang pilihan mana yang akan ia ambil

Pemuda pirang itu hanya dapat menggeram menahan amarah, dengan kondisinya yang sekarang ini tidak memungkinkan baginya untuk melawan sosok tersebut. Ingatan-ingatan yang selama ini tersimpan rapi didalam otak kecilnya kembali berputar, seolah ia bisa melihat semua kenangan masa lalu lewat mata kepalanya sendiri. Ia ingat betul bagaimana sosok dirinya yang dulu, sosok yang selalu bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu, sosok yang selalu merepotkan orang-orang disekitarnya dan sosok yang selalu ceria dan juga tidak pernah menyerah dengan situasi dan kondisi seperti apapun yang menimpa dirinya. Dirinya yang dulu yang tidak gentar menghadapi lawan sekuat apapun karena memiliki Kurama dan dirinya yang dulu yang akhirnya menjelma menjadi pahlawan shinobi karena mewarisi chakra Ashura. Namun dirinya yang sekarang bukanlah apa-apa, ia hanya seorang shinobi yang biasa saja.

"Tidak usah mempedulikan kami, Naruto. Lagipula kami memang sudah mati, namun satu hal yang pasti. Jangan pernah melupakan jati dirimu sebagai seorang shinobi, karena kita adalah–" sayang sekali, leher Minato keburu dipotong Behemoth sebelum ia menyelesaikan perkataannya, begitupun dengan Kushina.

Dan tiba-tiba semuanya berubah, kini dirinya kembali berada di apartemen miliknya. Untuk sesaat matanya menatap liar ke segala penjuru ruangan dengan nafas yang memburu, Namun pandangannya segera teralihkan saat sebuah tangan membelai pipinya dengan lembut namun terasa sedingin es. Pemuda pirang itu hanya diam saja saat sosok tersebut berada dihadapannya, sesosok perempuan dengan gaun gothic yang membalut tubuhnya, dialah Yami. Namun secepat yang ia bisa, Naruto langsung menepis tangan tersebut lalu segera beranjak dari tempat itu menuju satu-satunya kamar tidur di dalam apartemennya.

"Ayase. . Ayase!"

Seolah mengabaikan apapun yang ada disekitarnya, kini yang ada dalam kepala pemuda pirang itu hanyalah gadis yang selama ini tinggal bersamanya. Perlahan sebuah senyuman tipis pun terlukis diwajah Naruto setelah memastikan bahwa gadis tersebut baik-baik saja tanpa menghiraukan seruan darinya karena telah mengganggu tidurnya.

"Hal yang membuatmu lemah adalah karena kau selalu berfikir bahwa selama ini kau selalu sendiri, oleh karena itu kau menempatkan dirimu untuk menanggung semua beban orang-orang dipundakmu. Tapi percayalah, kau tidak perlu melakukan semua itu lagi, karena sebentar lagi ia akan datang" seru Yami kemudian menghilang dalam kegelapan

"Tunggu dulu Yami-sama, kumohon beritahukan padaku siapa dia?" namun semua itu terlambat, karena satu-satunya jawaban yang ia dapat hanyalah keheningan

TBC