Annyeong ^^~, Minra kembali. . . .

Kali ini bawa Last chap nya Thank You and I Love You. Hehehe. . .

Gak mau banyak ngomong dulu deh, ini ff NC pertama Minra loh, baru pertama kali buat. Kalau baca sih sering

#otakyadong

#belumcukupumur

#yadongmaniaakut

Ya udah, Cekidot. . .

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Title : Thank You and I Love You

Cast : KrisTao/Taoris

Rated : M *tapi gak jamin hot* *pundung*

Disclaimer : Sama aja kayak ff yang laen, Semuanya punya Tuhan, orang tua, , dan para fans. Saya cuma make nama. *berharap lebih*

.

.

.

.

.

Story Start

I TOLD YOU IT'S YAOI, BOYxBOY, NC17, SMUT, KRISTAO COUPLE, AND TYPO(s). IF YOU DON'T LIKE ANY OF THEM. JUST LEAVE THIS PAGE !.

.

.

.

.

~~Happy Reading~

.

.

.

Normal POV

Tao tengah menonton TV siang itu. Tidak bisa dibilang menonton juga sih, karena dari tadi namja itu hanya mengganti-ganti channel. Namja Qingdao itu mematikan televisi dan menaruh remotenya di meja. Ia beranjak dari sofa dan menuju kamarnya. Tao merebahkan tubuhnya ke kasur itu, ia membenamkan wajah cantiknya di bantal, namja penggemar panda itu melirik jam di sampingnya.

"Jam 3 tepat, Kris ge masih lama" ucap Tao mengerucutkan bibirnya lucu.

Namja panda itu membalikkan tubuhnya menghadap langit-langit kamar. Tao mengehembuskan nafasnya perlahan. Terlintas di pikirannya mengenai pemuda blonde itu. Kris gege yang baik, Kris gege yang tampan, Kris gege yang membuat Tao terpesona.

"Eh? Apa yang kupikirkan?" ucap Tao keras saat ia membayangkan 'majikannya' tersebut. Tao menggelengkan kepalanya kecil, namja itu meniup poninya kesal. Ia memang menyukai Kris. Tapi, entahlah! Tao bingung dengan perasaannya sendiri. Tao bangun dari kasurnya, namja itu meraih smartphonenya di nakas dan mengetik sesuatu. Beberapa saat kemudian, benda itu bergetar kecil menandakan pesan masuk.

From : Xing Xing-ge

To : Taozi

Ada apa, Peach? Kau ada masalah?

Tao tersenyum membaca sms dari salah satu gegenya itu. Jujur, Ia sangat merindukan kedua gegenya, belum genap sebulan Tao berpisah dari mereka, namun ia sudah merindukan China. Ia rindu saat Luhan-ge mengajaknya membeli Bubble Tea bersama Shi xun, biasanya saat itu Tao hanya akan jadi obat nyamuk, karena hyungnya sibuk bermesraan. Ia juga rindu saat Lay-ge mengajaknya membeli buku di toko buku favorit mereka, bersama Junmian tentunya. Dan, Tao juga hanya kan menjadi pajangan. . .

Mengingatnya membuatnya semakin rindu dengan tanah kelahirannya, Tao mengetik sesuatu di layar smartphonenya dan mengirim ke pesan ke Lay. Tak lama, benda itu berdering kecil. Tao mengambil smartphonenya dan menekan tombol hijau di kiri layar. Terpampang wajah Lay dihadapan Tao sekarang, Video call. .

"Annyeong, Taozi! AKu merindukanmu! OMO! Kau semakin cantik, Taozi! Pantas saja si Kris-Kris itu menyukaimu!" pekik Lay di seberang sana. Tao tertawa kecil melihat ekspresi gegenya itu.

"Ge, pakai bahasa China saja. Aku sudah lama tidak menggunakan bahasa China. Dan, aku namja! Aku tampan!" ucap Tao kesal

"Aniya, kau cantik! Aku ingin memakai bahasa Korea saja, aku ingin tahu sejauh mana kemampuan Bahasamu, diantara kami kan hanya kau yang paling aneh pengucapannya" ledek Lay membuat Tao mengerutkan keningnya.

"Itu karena Lay-ge dan Luhan-ge punya namjachingu Korea yang bisa mengajarimu setiap hari! Sedangkan aku hanya belajar dari drama dan lagu," ucap Tao mengerucutkan bibirnya kesal, Lay yang melihat Tao seperti itu jadi gemas sendiri.

"Aigoo. . . jangan mengerucutkan bibirmu seperti itu! Kalau saja kau benar-benar di hadapanku sekarang, aku akan mencubit kedua pipimu sampai memerah dan bengkak!"

"Ish, kau ini!"

"Hahahaha. . .aku dan Luhan'kan mengajarimu juga, Joonmyeon dan Sehun juga ikut mengajarimu, kan?"

"Yixing! Jangan berisik! Kau tidak tahu aku sedang berkonsentrasi?!" terdengar suara Luhan berteriak membuat Tao tersenyum.

"Biasa, dia sedang bermain game. Lanjutkan, kau mau bilang apa tadi?"

"Mengajari apanya? Tiap kita berlima bertemu, aku hanya akan jadi obat nyamuk!"

"Hahahaha. . .tenang saja, sebentar lagi pasti kau tidak hanya jadi obat nyamuk! Kau kan sekarang ada Kris" goda Lay membuat Tao merona.

"M-mwo?! A-aniya! Aku tidak mencintai Kris!" ucap Tao gugup, namja panda itu menyembunyikan rona merah di pipinya, namun Lay yang melihat itu tertawa keras. Tao yang melihat salah satu gegenya itu hanya mendengus kesal.

"Hahaha– Auw!" tawa Lay berubah menjadi rintihan kecil membuat Tao melihat layar penasaran, pasalnya tadi ia melihat pergelangan tangan yang memukul kepala gegenya itu.

"Sudah kubilang untuk diam! Gara-gara kau! Aku kalah, bodoh! Padahal itu rekor tertinggiku! Kalau video call dengan Joonmyeon jangan keras-keras!" Tao tahu itu suara Luhan,

"Sakit, Xiao Lu! Aku tidak sedang video call dengan Joonmyeon! Aku sedang video call dengan Tao!"

"Shenme? Tao? Mana-mana. . . " Kamera sempat bergerak-gerak membuat Tao bingung, gambar yang ditampilkan pun tidak jelas mengarah kemana. Tentu saja, karena sekarang Lay dan Luhan sedang berebut, terdengar dari beberapa sahutan seperti, "Xiao Lu, Ini handphoneku!" dan "Aku mau berbicara dengan Tao, aku merindukannya! Kau sudah dari tadi!" atau "Tidak mau! aku masih ingin berbicara dengan Tao" dan yang lainnya. Tao tertawa melihat kelakuan kedua hyungnya itu. Luhan dan Lay ynag mendengar tawa Tao yang lucu itupun ikut tertawa. Mereka bertiga tertawa seakan tidak ada jarak.

"Gege, aku ingin bertanya sesuatu" ucap Tao

"Tanya saja, Taozi" ucap Luhan yang sekarang berbagi layar smartphone dengan Lay dan meninggakan game kesayangannya demi didinya ini.

"Jatuh cinta itu. . . rasanya bagaimana?" tanya Tao polos membuat kedua gegenya ini terpaku sesaat, Luhan bahkan sampai membuka lebar mulutnya. Luhan dan Lay tau bahwa didinya satu ini memang polos, tapi mereka tidak tahu bahwa ia terlampau polos.

"Eum. . .ge?" ucap Tao menyadarkan gegenya.

"S-shenme?" ucap Lay kikuk.

"Ge! Aku bertanya! Jatuh cinta itu rasanya bagaimana?" ucap Tao mulai kesal karena kelakukan gegenya yang konyol.

"Taozi, kenapa kau menanyakan itu?" tanya Luhan.

"Habis, kalian selalu meledekku kalau aku menyukai Kris-ge, tapi aku sendiri tidak tahu rasanya jatuh cinta, makanya beritahu aku supaya aku bisa tahu, sebenarnya aku ini jatuh cinta tidak sih?" ucap Tao kelewat polos.

"Tao, jatuh cinta itu tidak bisa diperkirakan atau dipikirkan. Cinta itu dirasakan. Setiap orang memiliki rasa berbeda terhadap cinta" ungkap Lay.

"Kau harus bisa melihat ke dalam hatimu. Tanyakan pada dirimu sendiri, apa yang kau rasakan ketika bersama dan tidak bersamanya" sambung Luhan, Tao memiringkan kepalanya bingung mendengar jawaban gegenya.

TING TONG

Suara bel terdengar oleh Tao dan kedua gegenya, tejadi keheningan sesaat sampai Lay menegur Tao,

"Taozi, ada orang datang tuh!" celetuk Lay

"Lalu?" tanya Tao polos.

"Tentu saja buka pintunya! Aigoo. . . mungkin saja itu Kris" ucap Luhan

"Tidak mungkin, ini masih jam 3.30. Kris ge datangnya jam 5.00"

"Sudahlah, buka saja, siapa tahu teman Kris." Ucap Lay membuat Tao menganggukkan kepalanya lucu. Setelah mematikan sambungan video callnya. Pemuda itu beranjak dari kasurnya dan menuju pintu depan.

Tao melihat intercom yang dipasang Kris dan melihat sosok yeoja di depan pintu, Namja panda itu menghampiri pintu berwarna putih itu dan membuka perlahan. Didapatinya seorang yeoja berambut panjang dengan wajah sinisnya. Yeoja itu melangkahkan kakinya masuk ke dalam mansion sebelum Tao menghalangi jalannya,

"Maaf, anda siapa?" tanya Tao sopan. Yeoja itu membuang mukanya sesaat sebelum memandang Tao sambil tersenyum mengejek.

"Aku adalah tunangan Kris, jika kau tidak keberatan, dan aku yakin kau tidak! Aku mau masuk ke mansion tunanganku!"

Mendapat kejutan buruk di siang hari, tubuh Tao membeku di tempat. Perasaan apa ini? Mengapa mengetahui bahwa yeoja ini tunangan Kris membuat hatinya sakit, Yeoja itu masuk dan menabrak Tao membuat tubuh pemuda itu sedikit mundur. Otak Tao masih memproses apa yang diucapkan yeoja itu.

'tunangan Kris ge? Kenapa ia tak pernah mengatakannya padaku?' batin Tao.

Tao memegang dadanya, ia merasa sakit. Rasanya seperti ribuan pedang dihujamkan ke tubuhnya, hei apa ini? Kenapa Tao merasa sakit?

'Aneh' batinnya.

Tao berjalan perlahan sambil masih memegangi dadanya yang terasa tertekan, Namja panda itu menuju ruang tamu dan melihat yeoja itu sedang duduk di sofa, Tao menghampirinya perlahan. Yeoja itu melihat kedatangan Tao lantas tersenyum, senyum memuakkan!

"Huang Zi Tao, kan?" tanya Yeoja itu langsung, Tao menganggukan kepalanya perlahan

"Aku dengar dari Kris, kau ditolongnya dan sekarang tinggal sekaligus bekerja disini" lanjut yeoja itu

"Aku Yoonmi, tunangan Kris. Aku telah mengatakan itu berulang kali bukan? Tapi untuk memastikan bahwa kau akan dengan mudah meninggalkannya setelah ia memakaimu" ucap Yeoja itu membuat Tao mendongakkan kepalanya kaget.

"A-apa maksudmu?" tanya Tao.

"Hhh... kau korban Kris selanjutnya, Tuan Huang."

"Maaf, tapi aku benar-benar tidak mengerti maksudmu, Yoonmi-ssi"

"Baiklah, aku akan menjelaskannya dengan rinci. Tapi, persiapkanlah hati dan pikiranmu, karena kebanyakan dari mereka yang mendengar ini akan langsung menangis histeris dan pingsan" ucap Yoonmi sinis.

"Kau tahu, pekerjaan Kris menuntutnya untuk selalu siap 24 jam. Sebagai seorang Direktur Utama salah satu perusahaan terbesar di Asia dan dunia, dia harus selalu siap dengan apapun yang terjadi. Dan itu menyebabkan stress berat bukan? Ia butuh pelampiasan stress" ucapan Yoonmi terhenti, yeoja itu beranjak dari duduknya dan mendekati Tao.

"Masalahnya cara melampiaskan stressnya adalah dengan menyewa namja-namja murahan untuk dijadikan budak seks selama beberapa hari, setelah itu dia membuangnya. Sayangnya untuk kasus ini, dia tidak menyewa namja itu, dia menemukannya di sebuah gang kotor" ucap Yoonmi tajam di hadapan Tao.

"Kau pasti tahu siapa namja yang kumaksud, aku tidak tahu kau sudah melakukannya dengan Kris atau belum, tapi yang pasti, setelah Kris mengambil itu, ia akan membuangmu. Dan, kau tahu alasannya memilih namja sebagai pelampiasan? Karena namja tidak bisa hamil, jadi tidak akan ada yang mengaku hamil karena dirinya." Lagi, dada Tao merasa sakit, kali ini lebih parah. Ia benar-benar merasa sesak. Rasanya semua kata-kata itu masuk dan menggores hatinya perlahan. Sakit. . .

"Aku tidak percaya padamu, Kris-ge bukan orang seperti itu!" ucap Tao perlahan, matanya memerah menahan air mata.

"Jangan mengatakan itu padaku, Huang Zi Tao. Aku sudah mengenalnya sejak lama, sedangkan kau? Hanya beberapa hari yang lalu saja kan? Aku berniat baik, Huang. Aku tidak mau kau menjadi korban Kris berikutnya" ucap Yoonmi memasang wajah sedihnya yang dibuat-buat.

Tao tidak bisa menahannya lagi, air mata itu lolos begitu saja dari mata pandanya, tangisannya pecah seketika, namja panda itu menggigit bibirnya menahan isakan, hanya air mata yang keluar terus menerus.

"Baiklah, aku pergi dulu. Aku ada urusan, pikirkan kata-kataku, Huang. Kecuali kalau kau mau menjadi budak seks Kris" ucap Yoonmi, yeoja itu meninggalkan Tao dan keluar dari mansion Kris.

'setelah ini di matamu hanya akan ada aku Kris' batin Yoonmi sambil menyeringai

Tao jatuh terduduk setelah Yoonmi pergi, ia benar-benar tidak bisa menahannya lagi, tubuhnya lemas seketika. Namja itu menangis, air matanya turun deras dari mata pandanya, suara isakan yang daritadi di tahannya di ujung bibirnya keluar begitu saja. Hanya suara isakan Tao,

Tao berdiri perlahan, kakinya terasa lunak seperti jelly sekarang. Ia beranjak menuju kamarnya, air mata dan isakan memenuhi mansion Wu kala itu, Tao merebahkan dirinya ke kasur berukuran Queen Size itu. Ia benar-benar shock, pikirannya tentang Kris perlahan berubah. Kris memang menolongnya, tapi bukankah berlebihan, bahkan sampai mengizinkannya tinggal dan membelikan barang-barang untuknya. Apakah benar yang dikatakan yeoja itu? Ia hanya sebagai pelampiasan stress? Setelah Kris mendapatkan yang ia inginkan, ia akan dibuang?

Tao melirik jam di nakas, Beberapa menit lagi Kris pulang, harusnya Tao memasak untuk Kris. Tao bangun dari posisinya dan berjalan gontai menuju dapur, sebenarnya ia masih kaget dan stress, ucapan Yoonmi berputar di pikirannya,

.

.

.

.

.

.

oO Thank You and I Love You Oo

Kris memasuki mobilnya untuk pulang menuju mansion, setelah memarkirkan mobilnya di garasi, pemuda Chinese-Canadian itu masuk ke mansionnya dan mendapati sang pemuda panda sedang menata makanan di meja makan, Kris tersenyum dan menghampiri Tao, ia mengusap rambut Tao sayang, namun Tao menepis tangannya lembut dan hal itu membuat Kris bingung, ini pertama kalinya Tao menepis tangannya, biasanya Tao selalu tersenyum manis dengan rona merah menghiasi pipi chubbynya itu.

"Ge, makanlah" ucap Tao dingin. Kris hanya bisa duduk memandang Tao heran, Tao tetap mengambilkannya makanan seperti biasa, Tao juga tetap makan dengannya seperti biasa, namun senyum itu seolah lenyap dalam sehari padahal beberapa jam yang lalu ia masih sempat melihat senyum manis di wajah pandanya itu ketika mereka pergi berbelanja.

'Apa yang terjadi?' batin Kris

Kris dan Tao makan dengan suasana yang aneh, tidak ada canda tawa seperti biasanya, tidak ada sentuhan Kris di kepala atau pipi Tao, tidak ada rona merah di pipi Tao saat Kris merayu atau menggodanya waktu itu. Sungguh aura ruang makan itu sangat. . . canggung.

Kedua pemuda itu selesai dengan acara makan mereka. Tao membereskan piringnya dan Kris, ia hendak mencuci peralatan tersebut saat Kris menahan lengannya,

"Ada apa?" tanya Tao tanpa menoleh kepada Kris

"Harusnya aku yang bertanya, ada apa denganmu?"tanya Kris.

"Aku tidak apa-apa, sekarang lepaskan," Kris melepaskan genggaman tangannya pada Tao secara tidak rela, ia harus tahu mengapa Tao bersikap dingin padanya.

Kris masuk ke kamarnya, Ia merebahkan dirinya di kasur dan memejamkan mata sebentar,

'Apa yang telah ku perbuat? Apa aku salah bicara sehingga membuatnya tersinggung?' batin Kris melangkahkan kaiknya ke kamar mandi

Kris keluar dari kamar mandi setelah beberapa menit menghabiskan waktu di bawah shower, mengganti bajunya dengan pakaian santai`dan turun untuk menemuinya Tao. Kris masuk tanpa mengetuk pintu dan mendapati Tao sedang duduk di kasur dan bersender pada dinding di belakangnya. Kris mendekati Tao dan duduk di hadapannya

"Tao-er, ada apa denganmu? Apa aku mempunyai salah padamu?" tanya Kris lembut. Tao menatap pemuda yang lebih tua darinya "Tidak, Gege tidak salah, aku hanya merasa tidak enak badan" kilah Tao

"Ayolah, Tao. Katakan yang sebenarnya, aku tahu kau menyembunyikan sesuatu dariku" ucap Kris

"Tidak apa-apa, aku serius, sekarang bisakah kau keluar? Aku mau istirahat" ucap Tao dingin.

"Tidak sebelum kau mengatakan apa yang terjadi, Huang Zi Tao" ucap Kris kehilangan kesabaran, Tao menundukkan kepalanya sejenak, ia takut saat Kris berkata tajam padanya seperti tadi.

"Sudah kubilang, aku tidak apa-apa, tidak ada yang terjadi! tolong keluarlah aku mau –"

Belum sempat Tao menyelesaikan ucapannya, Kris sudah menempelkan bibirnya ke bibir Tao. Pemuda panda itu mengerjapkan matanya karena kaget. Kris menindih pelan tubuh Tao, kedua tangannya ia tumpukan ke samping agar tidak membebani pemuda di bawahnya ini.

'kau korban Kris selanjutnya, Tuan Huang'

Sekelebat ucapan Yoonmi kembali menghantui pikiran Tao. Kris mulai menggerakan bibirnya, matanya terpejam menikmati ciuman tersebut, bibir Tao terasa manis dan memabukkan. Selama ini Kris hanya bisa berandai bagaimana rasanya cherry itu, dan sekarang ia tahu. Kris memperdalam ciumannya, terkesan menuntut dan terburu-buru. Berbeda dengan Tao yang kaget dan sepertinya masih shock atas apa yang dilakukan Kris. Tao tidak membalas ciuman Kris, bibirnya bergetar dan itu bisa Kris rasakan namun, pemuda blonde itu tidak menghiraukannya.

'cara melampiaskan stressnya adalah dengan menyewa namja-namja murahan untuk dijadikan budak seks selama beberapa hari, setelah itu dia membuangnya'

Kris yang tidak puas karena Tao tidak membalas ciumannya mulai merengkuh pinggang ramping pemuda itu dengan tangan kanannya sedang tangan kirinya menekan tengkuk Tao, Kris menggigit pelan bibir Tao membuat pemuda itu otomatis membuka mulutnya, kesempatan itu tidak di sia-siakan oleh Kris yang langsung memasukkan lidahnya ke dalam rongga mulut Tao, menelusuri apa saja yang ada didalamnya,

'Sayangnya saat ini, dia tidak menyewa namja itu, dia menemukannya di sebuah gang kotor'

"Eumhh…" desah Tao kecil saat lidah Kris menekan lidahnya, Suara decakan terdengar jelas di kamar Tao. Tangan Kris tidak tinggal diam, ia menelusuri dada Tao yang masih terbalut kaus dan membuat pola-pola tak beraturan membuat pemiliknya geli. Kris benar-benar menikmati ciuman itu sampai ia merasakan pipinya basah, Kris melepas ciuman itu perlahan dan melihat air mata itu turun deras dari dark choco pemuda di depannya ini.

Kaget, Kris merengkuh tubuh pemuda ini lembut, memeluk tubuh rapuhnya. Setelah cukup tenang, Kris melepas pelukan tersebut, dia mengusap lembut surai hitam pemuda di hadapannya itu.

"Dui bui qi" ucap Kris singkat, ia kembali merengkuh tubuh Tao yang bergetar perlahan.

"Aku khawatir padamu, kenapa kau bersikap dingin padaku?" tanya Kris pada Tao yang masih berada dalam pelukannya. Kris mengusap air mata Tao lembut.

". . . "

"Ayolah, Tao-er. Katakanlah padaku" ucap Kris lembut dan mencium bibirnya sekilas

". . . "

"Ceritakanlah…" ucap Kris membelai poni Tao yang masih berada dibawahnya

"Gege, b-benarkah kau mengalami stress s-saat kau bekerja?" tanya Tao gugup.

"Yah, itu benar, memangnya kenapa? Wajar kan?" ujar Kris.

"Lalu, kau melampiaskan stress itu?" tanya Tao lagi,

"Tentu saja, kalau tidak aku sudah gila sekarang" ucap Kris enteng, tidak tahukah ia pemuda di bawahnya ini takut setengah mati sekarang. Tao menggigit bibirnya gugup,

"L-lalu, bagaimana caranya menghilang stress itu?" Tao memejamkan matanya, menunggu apa yang akan terjadi.

"Melihatmu" Tao kaget dan membuka matanya, bertumbuk langsung dengan mata elang Kris.

"M-mwo?" Kris terkekeh kecil melihat ekspresi Tao saat ini.

"Melihatmu, Tao-er. Dulu, aku memang mencurahkan segala dalam diriku untuk bekerja, mengaggap segala sesuatu akan menyenangkan bila memiliki uang dan kekayaan, semenjak ada kau, segala sesuatu menyenangkan bila memiliki orang yang kita sayangi. Kau Tao-er, Aku menyayangimu, Aku mencintaimu" ucap Kris memandang Tao lembut, jari jemari panjangnya menyelipkan beberapa helai rambut Tao ke belakang telinganya.

"A-aku. . . aku-hmmphh" ucapan Tao terhenti bibir Kris membungkamnya kembali.

Ciuman ini berbeda, Kris menggerakan bibirnya lembut, tidak ada nafsu di dalamnya hanya perasaan tulus membuat Tao kembali mengalirkan air mata, entah kenapa hatinya merasa lega ketika Kris mengatakan itu seakan luka yang digoreskan Yoonmi hilang begitu saja, inikah yang namanya cinta? Saat dirimu merasa nyaman dan bahagia di dekat seseorang?

"If you don't mind?" tanya Kris, Tao menganggukan kepalanya kecil, wajahnya merona membuatnya semakin menggoda di mata Kris.

Kris kembali melahap cherry manis itu, perlahan Tao menggerakan bibirnya membalas ciuman Kris, tangannya kembali menelusup ke dalam kaus Tao dan meraba perut ratanya membuat Tao menggelinjang. Kris kembali memanjakan Tao saat ciumannya perlahan turun ke leher putih Tao, membuat bekas kemerahan disana, Tao hanya menggigit bibir bawahnya menahan desahan yang keluar,

"Jangan ditahan, Tao-er" ucap Kris lembut kembali mencium bibir Tao sekilas, Kris melanjutkan pekerjaannnya, Lidahnya bergerak di permukaan leher Tao dengan lincah,

"Eummmh. . . ahh.." desah Tao, Kris hanya menyeringai kecil mendengarnya, Kris menggigit kecil permukaan leher Tao, sedangkan namja panda itu mendongakkan kepalanya, memberi ruang untuk Kris melakukan aksinya, tangannya ia gunakan untuk meremas pelan rambut pirang Kris.

"Akh! Ahh. .. eumh. . .ahh. . . " desah Tao kembali saat Kris menyesap bekas gigitannya dan menjilatinya. Terus, hingga bekas-bekas itu tercetak jelas di leher putih Tao. Ciuman Kris turun ke dada Tao yang masih terbalut kaos, merasa terganggu dengan kain itu, Kris meraih ujung kaus Tao

BREK

Sekali sentakan, Kris merobek kaus tipis Tao membuat dada dan perutnya terekspos jelas, Kris beranjak dari posisinya dan memandang lapar mangsa di hadapannya ini, ia menjilat bibir bawahnya sexy saat melihat Tao yang telanjang dada, dengan pandangan mata yang sayu dan wajah yang memerah. Sexy~

Tao mengambil bantal di dekatnya dan menutup wajahnya malu, Kris yang melihat itu hanya terkekeh kecil, Ia menyingkirkan bantal yang menutupi Tao perlahan dan mencium kening Tao sayang, turun ke mata pandanya yang membuat Kris terpesona saat pertama kali melihatnya, hidung mancungnya, pipi chubbynya yang selalu merona ketika Kris menggodanya dan bibirnya yang selalu mebuat birahi Kris naik.

"Kenapa kau menutup wajahmu?" tanya Kris berbisik di telinga Tao, sambil sesekali meniupkan nafasnya membuat Tao mendesah kembali.

"A-aku malu" cicit Tao membuat Kris tersenyum kecil, ia kembali mencium bibir Tao sekilas, ciuman Kris turun ke dada putih Tao,

"Kkkriiissshh.. . ahh. . . eugh. . Krrish-ge. . Ge. . . Lihh" racau Tao saat Kris mulai menjilat nipple kiri Tao sedangkan tangan kanannya bermain di nipple kanan Tao, menekan dan memelintirnya lembut,sesekali ia mengusap-usapkan jempolnya pada nipple kanan Tao. Lidah Kris masih bergerilya di nipple kiri Tao, menjilat, menggigitnya kecil, dan mengecupnya. Dan Tao hanya bisa mempererat remasannya pada rambut Kris sambil memejamkan matanya menahan kenikmatan di tubuhnya sambil terus mendesah keras. Kris bergantian mengerjai dada Tao, beralih ke nipple kanannya kembali ke nipple kirinya, begitu seterusnya sampai ia merasakan celananya mulai menyempit,

Kris mencium Tao kembali, membawanya dalam ciuman lembut, Lidah Kris menekan lidah Tao mengajaknya bermain, dan sudah dipastikan Kris menang, lelehan saliva keluar dari mulut Tao dan mengalir jatuh. Tangan Kris meraih celana Tao dan melepaskannya dengan sekali sentak termasuk boxernya. Tao sudah full naked.

Kris masih mencium Tao namun, tangannya mengelus junior Tao pelan, dirasakannya ujung junior itu sudah basah. Kris tahu, Tao sudah mengelurakan cairan pre-cumnya. Tangan Tao turun dari rambut Kris, memegang dan menarik-narik kemeja yang masih membalut tubuh Kris, Pemuda itu mengerti dan menghentikan ciumannya,

"Bukalah" ucap Kris singkat, Tao meraih kancing pertama kemeja Kris, wajahnya yang memerah itu ia tundukkan, tangan Tao bergetar saat membuka kancing itu satu-persatu. Kris hanya tersenyum membiarkan Tao membuka kemejanya.

Kris kembali mengajak Tao berduel dalam ciuman panas mereka, tangan Kris masih setia mengelus junior Tao yang sudah menegang itu,

"mmphhh. . .ckkmphhh. . . " desah Tao tertahan.

"duduklah." Ucap Kris. Tao duduk dan bersandar pada kepala ranjang. Kris duduk di hadapan Tao dan menurunkan wajahnya di depan junior mungil Tao

"GYAAAAAA, Apa yang kau lakukannnhh. . Ngghhh. . . Ahhh. . . Krishhh. ..gehh. . ahh. .eummhh. . "desah Tao saat Kris memasukkan junior mungil Tao ke mulutnya dan memaju mundurkannya perlahan membuat Tao mendesah nikmat, tangannya meremas sprei di sekitar membuat kain itu menjadi kusut dan tak berbentuk. Ia merasakan perutnya melilit hebat, Kris yang merasakan junior Tao membesar di dalam mulutnya mempercepat gerakannya, sesekali tangannya menjahili twinsball pemuda ini.

"Akh! Hentikan! Kumohon. . . ak-aku. . .Aku- AAAAAAHHHHHH. . . . " teriak Tao saat sesuatu keluar dari juniornya ke dalam mulut Kris. Tao telah orgasme untuk yang pertama kalinya, Kris menelan cairan yang di keluarkan Tao setengah, meraih tengkuk Tao dan mencium bibirnya, menyalurkan sperma itu ke dalam mulut Tao, Kris terus menekan tengkuk Tao untuk memasukkan cairan itu, lelehan saliva bercampur sperma merembes di sudut-sudut bibir Tao, Pemuda Chinese-Canadian itu melepaskan ciumannya perlahan.

"Giliranmu, Baby. Lakukanlah" ucap Kris membuat Tao kaget. Kris merebahkan dirinya di kasur bersandar seperti Tao sebelumnya. Tidak mau mengecewakan Kris, pemuda panda itu memegang ikat pinggang Kris dan membukanya, Ia berlanjut membuka celana panjang Kris perlahan. Dapat Tao lihat, sebuah tonjolan besar di dalam boxer Kris membuat Tao menelan ludahnya gugup, sedangkan Kris hanya tersenyum kecil dibuatnya, Tao membuka boxer Kris perlahan dan membulatkan matanya melihat ukuran junior Kris yang bisa dibilang super tersebut.

Tao memandang Kris sejenak sedangkan yang dipandang hanya menampilkan seringai mesumnya, Tao meremas perlahan junior Kris membuat pemiliknya mendesah tertahan. Melihat itu, Tao mempercepat gerakan tangannya mengocok junior Kris,

"Ahh. . .yah. . begitu. .hnn.. .Tao-er, masukan ke mulutmu!" ucap Kris, Tao hanya menurut dan memasukkan ujung junior Kris.

"Eumh. . . ahhh. . " Kris merasakan hangatnya mulut Tao melingkupi setengah bagian juniornya. Ia mendongakkan kepalanya ke atas, Tao memaju mundurkan junior Kris di dalam mulutnya, lidahnya tak tinggal diam menjilati lubang junior Kris, Pemuda blonde itu meremas rambut Tao dan mendorong kepalanya perlahan, Tao hanya bisa menurut ketika mulutnya dijejali lebih dalam oleh junior Kris yang berukuran 'wow' itu.

"Ahhhmmm. . . Shhh. ." desah Kris saat Tao mulai menggerakan lidahnya,

Tao kembali kaget saat dirasakannya junior Kris membesar dan mengeras di dalam mulutnya. Tao ingin melepaskan mulutnya dari junior Kris saat. . .

"AAAAAAHHHHHH. . . . " Kris memegang tengkuk Tao dan menekannya kuat saat mengeluarkan klimaksnya membuat cairan itu langsung menyembur masuk ke kerongkongannya, Tao yang tidak siap dengan itu terpaksa menelan semua cairan Kris.

"Uhuk. . uhuk! Ge, Kau membuatku kaget! Uhuk. . . " ucap Tao memegangi tenggorokannya yang panas karena menelan semua cairan itu sekaligus. Kris hanya terkekeh melihat tingkah lucu Tao, pemuda itu menarik Tao dan menindihnya sekali lagi,

"Now, we are really going to play something" ucap Kris memasang seringainya membuat Tao gugup setengah mati. Kris mulai dengan membawa Tao ke ciuman panas, Kris memiringkan kepalanya untuk mengeksplor mulut Tao lebih dalam. Ia melepaskan ciumannya dan menunjukkan tiga jarinya ke depan Tao

"jilat ini" Tao hanya bisa menurut tanpa tahu apa tujuannya dan memasukkan tiga jari Kris ke dalam mulutnya, menjilatnya seperti lollipop yang manis, pemandangan ini membuat Kris menelan ludahnya. Setelah cukup, Kris menarik ke tiga jarinya, tangannya menuju ke bagian bawah Tao,

"Akkhhh! Kris-ge!" pekik Tao saat jari tengah Kris memasuki holenya. Kris mengalungkan tangan Tao ke lehernya, membisikkan sesuatu ke telinga Tao.

"Tenanglah" ucap Kris singkat, Tao hanya bisa menganggukan kepalanya perlahan sambil terus memegangi leher Kris.

Kris menggerakan tangannya perlahan membuat Tao kembali mengeluarkan desahan seksinya, Kris menambah satu jari lagi memasuki hole sempit Tao.

"AKHH. . . ! pelan-pelan ge!" ucap Tao memukul pelan punggung Kris,

Kris kembali menggerakan dua jarinya di dalam sana, maju-mundur-kiri-kanan, membuat Tao mendesah tak karuan, Kris bisa mersakan juniornya kembali bangun akibat aktifitasnya, Kris kembali memasukkan jarinya lagi, lengkap sudah tiga jari di dalam hole Tao, Pemuda asal Qingdao itu memekik perlahan saat Kris mulai menggerakan jarinya bergantian di dalamnya. Rasanya menyakitkan namun nikmat.

Kris terus memaju-mundurkan jarinya di dalam sana, sambil mendengarkan suara desahan Tao yang tepat berada di telinganya karena posisi Tao yang memeluk lehernya erat. Kris mengeluarkan jarinya perlahan, pemuda bernama asli Wu Yi Fan itu melebarkan kaki Tao, Kris melihat hole Tao yang memerah itu membuatnya semakin tidak sabar untuk merasakannya, juniornya yang sudah tegang itu berhadapan dengan hole sempit Tao, Kris merengkuh pinggang Tao perlahan untuk mengeratkan pelukannya,

"aku akan memasukkannya sekali sentak, aku tidak mau menambah rasa sakitmu karena memasukkannya perlahan. Kumohon tahanlah, gigit saja bahuku untuk meredam rasa sakitmu, okay?" bisik Kris lembut pada Tao, pemuda di bawahnya itu hanya bisa menganggukkan kepalanya perlahan, pasrah apa yang akan dilakukan Kris padanya.

Kris mengarahkan juniornya ke hadapan hole Tao. Memasukkan kepala juniornya perlahan yang membuat Tao memekik tertahan, ini belum apa-apa. Dalam sekali sentak, Kris memajukan pinggulnya membuat juniornya masuk langsung ke dalam hole sempit Tao.

"AAAKKKHHHH. . . . . . !" pekik Tao nyaring di telinga Kris. Air mata keluar deras dari dark choconya. Tubuh mereka berdua telah menyatu. Pemuda panda itu menggigit bahu putih Kris untuk menahan rasa sakit di bagian bawah tubuhnya. Rasa sakit dan sesak saat junior berukuran diatas rata-rata itu memasuki holenya dengan sekali sentakan. Darah perlahan mengalir dari hole Tao. Kris juga sebenarnya meraskan ngilu di bahunya akibat gigitan Tao. Namun, Kris membiarkannya karena rasa sakit yang dirasakan tidak sebesar Tao. Kris mendiamkan tubuhnya sebentar di dalam Tao, merasakan dinding rectum Tao meremas juniornya pelan, suara isakan Tao terdengar menggema di penjuru kamar,

"Ssshh. . . Baby Panda. Uljimayo" bisik Kris pelan di telinga Tao, Kris mengusap punggung mulus Tao untuk menenangkannya, membisikkan kata-kata penenang berharap rasa sakit yang dialami Tao sedikit berkurang. Suara tangisan Tao melemah perlahan membuat Kris tersenyum teduh.

"Gege akan bergerak, kau tahan ne?" ucap Kris pelan, Kris mulai menggerakan pinggulnya pelan membuat rasa sakit itu kembali muncul,

"Gehh- sesakhh. . . sakitt" ucap Tao lirih yang bisa didengar Kris jelas. Namun, Kris tetap bergerak perlahan di dalam tubuh Tao. Rasa sakit yang Tao rasakan perlahan berganti dengan rasa nikmat saat junior Kris menghujam holenya. Kris berinisiatif untuk mencari sweet spot Tao agar rasa sakit itu menghilang.

"Angghhhh. . . " desah Tao saat Kris menghujam salah satu titik di holenya. Kris tahu ia sudah menemukan sweet spot namja itu, Kris terus menumbuk titik itu berkali-kali membuat Tao mendesah keras, Karena posisi mereka yang berpelukan, desahan itu terdengar sangat jelas di telinga Kris seakan sebuah irama lagu.

"Eung. . Ahh. . . Krissh-gehh, . bergeraklah. . lebihh. . . cepattt" ucap Tao, Kris menyeringai kecil saat mendengar desahan Tao tepat di telinganya, "As your wish" ucap Kris singkat sembari mengecupi belakang telinga Tao dan perpotongan bahu putihnya.

Kris menggerakan pinggulnya lebih cepat menghujam sweet spot Tao, Dapat Kris rasakan junior Tao yang mengacung, terjepit oleh perutnya dan Tao. Kris melepaskan salah satu tangannya dan turun menyusuri perut Tao dan mengelus junior pemuda itu lembut. Desahan Tao makin terdengar di telinga Kris. Dengan junior Kris yang menghujam holenya brutal dan tangan Kris yang mengocok juniornya membuat Tao mendapat kenikmatan ganda di sana.

"Eugh. . . So tight. . You're. . .great. . " desah Kris tepat di telinga Tao. Tubuh keduanya bersatu, dengan keringat yang membasahi tubuh mereka, suara desahan dan kulit yang bergesekan membuat atmosfir malam itu panas, AC di kamar Tao nampaknya tidak berpengaruh pada kegiatan kedua pemuda ini. Tak lama, Tao merasakan perutnya kembali melilit hebat,

"Kris-ge. . ak-aku. . "

"Kita keluarkan bersama, baby"

Sedetik kemudian terdengar pekikan keras dari keduanya, Kris meraih pinggang Tao dan menanamkan juniornya dalam-dalam. Sperma Kris menghujam hole Tao menyebabkan rasa hangat di dalam, bahkan cairan putih lengket itu nampak merembes di sela-sela hole Tao. Sedangkan sperma Tao menyembur membasahi perut dan dadanya juga Kris.

"Hhh.. . hoshhh. . hoshh.. haahhh. . " Tao dan Kris masih mengatur deru nafasnya sehabis permainan panas mereka. Kris beranjak melepas juniornya dari dalam hole Tao sehingga terdengar bunyi 'plop' kecil. Dapat Kris lihat spermanya mengalir keluar dari lubang Tao bersama dengan darah. Kris beralih ke samping Tao dan memeluknya, pemuda itu menarik selimut dam menyelimuti mereka berdua, tangannya ia gunakan untuk menumpu kepala Tao dan tangan lainnya melingkar indah di pinggang ramping pemuda itu. Tao membenamkan kepalanya di dada Kris, ada suatu perasaan bahagia yang membuncah di hatinya, namun sekelebat terlihat sosok Yoonmi di pikiran Tao, Tao kembali mersakan hatinya mencelos saat mengingat status Yoonmi yang merupakan tunangan Kris. Air mata kembali lolos dari mata indahnya. Kris yang merasakan punggung Tao bergetar, melepaskan pelukannya dan memandang Tao

"Baby, waeyo?" tanya Kris lembut sambil menghapus aliran sungai di pipi Tao.

"Hiks. . mianhae. . . " ucap Tao terisak. Kris menangkupkan tangannya di kedua pipi Tao memandang mata pandanya yang sembab dan memerah. Kris mencium kening Tao sekilas,

"Kenapa kau bersikap dingin padaku?" tanya Kris membenamkan wajah Tao di dadanya, merengkuhnya erat dalam pelukan hangatnya,

"Hiks. . .aku membencimu! Kau hanya menggunakanku sebagai pelampiasan, Kris!" ucap Tao dalam pelukan Kris. Pemuda Chinese-Canadian itu melepas pelukannya dan menarik dagu Tao untuk memandang ke dalam matanya,

"Apa maksudmu?"

"Kau menyewa namja murahan untuk kau jadikan budak seks, Hiks. . lalu setelah kau puas. Kau membuang mereka! Dan aku salah satu diantara namja-namja itu! Hiks. . . Kau melakukannya padaku! Tapi, entah kenapa aku tidak bisa menolaknya, Aku bodoh!" jelas Tao.

"A-apa? aku tidak begitu! Siapa yang mengatakan itu padamu?" tanya Kris memandang tajam Tao membuat pemuda itu ketakutan.

"Tunaganmu" ucap Tao dingin, mengatakan kata tunangan bagi Tao membuat dadanya sakit. Kris menaikan alisnya tidak mengerti, namun sedetik kemudian dia mendesis mengucapkan sebuah nama. Kris tahu, apa yang terjadi. Kris kembali memeluk Tao, Ia membelai surai hitam itu lembut,

"Kau tahu? Saat pertama kali melihatmu di gang itu, membuat hatiku sakit. Mata indahmu yang saat itu memandang horror di tengah hujan deras, caramu memeluk lututmu ketakutan membuatku luluh, awalnya kupikir aku hanya bersimpati kepadamu mengingat kau baru mengalami hal buruk hari itu" ucap Kris masih mengelus rambut hitam Tao, Kris menumpukkan dagunya di kepala Tao.

"Lalu, kau bertanya padaku untuk apa kau menolongku? Saat itu, aku tidak tahu jawabannya. Aku hanya menganggap aku harus menolongmu, Tapi, sesuatu berbeda sejak saat itu"

"Kau tahu itu apa?" tanya Kris memandang Tao lembut,

"Hidupku. Kau membuat hidupku berubah Tao, aku bahkan tidak tahu mengapa, selalu merasa ingin melihatmu, mendengar tawamu, menghiburmu, tertawa bersamamu, bahkan menghentikan tangisanmu" ucap Kris membuat wajah Tao kembali merona.

"Akhirnya aku mengetahui mengapa aku menolongmu, Aku mencintaimu, Huang Zi Tao. Tidakkah kau mengerti? Aku jatuh cinta. Saranghae, Tao-er" ucap Kris membuat Tao kembali mengalirkan air mata, air mata bahagia.

"Nado, ge. Nado saranghae. Tapi, aku tidak bisa merebutmu dari Yoonmi, dia tunanganmu" ucap Tao lirih.

"Yoonmi bukan siapa-siapaku, Tao. Dia tidak memiliki hubungan apapun denganku. Eommaku yang menyuruh ku menikah dengannya, namun aku tidak pernah mau. Jangan pikirkan yeoja itu lagi, Di pikiran dan hatiku hanya ada kau" ucap Kris lagi. Terjadi keheningan diantara mereka, Tao masih terjaga dan mengatur detak jantungnya saat ini. Berada di pelukan Kris dalam keadaan naked membuatnya salah tingkah.

"Boleh aku minta bantuanmu?" tanya Kris yang dijawab anggukan kecil oleh Tao.

"Bantu aku untuk menjadi seseorang yang lebih baik, bantu aku untuk menjalani sisa hidupku, bantu aku untuk menikmati setiap hariku melihatmu tertawa, menangis, marah. Jadilah pendamping hidupku. . . " ucap Kris. Tao membelalakkan matanya kaget, Ia menatap wajah Kris lama sebelum,

"Baiklah, aku akan membantumu, Wu Yi Fan. Wo Ai Ni" ucap Tao berlinangan air mata, Kris mengecup kening Tao lama, menyalurkan segala kebahagian yang tengah memenuhi hati pemuda itu,

"Xie-xie, Wo ye ai ni" ucap Kris melepaskan ciumannya dan mempererat pelukannya.

"Dan untuk mengawalinya, ayo lakukan lagi" ucap Kris menyeringai,

"Lakukan apa?" tanya Tao polos

"Ronde ke-2" jawab Kris enteng membuat Tao kembali merona malu,

"Andwaeee. . . " Tao membalikkan tubuhnya memunggungi Kris, sedangkan Kris hanya terkekeh kecil melihat tingkah kekanakkan Tao, ia benar-benar telah jatuh ke pesona namja ini.

"Aniya, aku hanya bercanda. Sekarang, tidurlah. Besok aku akan memperkenalkanmu pada eommaku" kata Kris sembari memeluk pinggang ramping Tao dari belakang,

"Apakah eommamu akan menerimaku? Aku kan namja" ucap Tao cemas

"Dia akan, dan dia harus! Karena hanya kau satu-satunya orang yang aku inginkan, tidurlah" suruh Kris memeluk pinggang Tao dari belakang.

.

.

.

.

oO Thank You and I Love You Oo

Zi Tao nampak mematut pantulan dirinya di cermin, mengenakan tuxedo berwarna putih dengan sedikit garis hitam di bagian kerah, rambutnya yang sekarang berwarna pirang pucat senada dengan sang kekasih membuatnya semakin manis, wajah pandanya yang semakin cantik karena polesan bedak dan eyeliner tipis yang diaplikasikan Baekhyun. Dan jangan lupakan rambut pirangnya yang telah ditata oleh kedua gegenya, Lay dan Luhan.

Yah, hari ini adalah hari pernikahan mereka, Tao dan Kris. Harusnya menjadi hari paling bahagia di hidup Tao, namun saat ini pemuda panda itu nampak gugup setengah mati, matanya memandang jam yang digantung di dinding, 15 menit lagi.

Zi Tao merasa perutnya sakit karena gugup, pemuda itu meremas tangannya yang sudah berkeringat sejak tadi,

"Tao-ah, 15 menit lagi dimulai. Ayo keluar!" ucap Luhan yang tiba-tiba memunculkan kepalanya di balik pintu,

"Ge, kau mengagetkanku" ucapnya pada Luhan.

"Aiya, duibuiqi. Ayo keluar!" ucap Luhan. Tao berjalan perlahan menemui Luhan yang sudah bersiap di depan memakai setelan jas berwarna hitam.

"Aku akan menjadi pendampingmu. Kyaaa. . aku tak sabar!" ucap Luhan yang sepertinya sangat excited. Berbeda dengan Tao yang bertambah grogi.

Luhan dan Tao berjalan mendekati sebuah pintu putih berwarna putih, Tao memegang sebuah buket bunga mawar merah di tangannya,

Pintu itu perlahan terbuka menampilkan sebuah altar kecil. Ada seorang pastur yang membawa buku kecil di tangannya. Dan disana, Tao melihat sosok Kris mengenakan jas berwarna hitam bergaris putih di kerahnya senada dengan yang digunakannya, Rambut pirangnya diangkat keatas, Kris tersenyum manis membuat penampilannya semakin tampan di mata Tao.

Pernikahan ini diadakan tertutup dan sederhana bertempat di sebuah gereja kecil di sudut Pulau Jeju. Hanya keluarga dan beberapa kerabat dekat mereka yang diundang. Tao mengedarkan pandangannya ke sekeiling. Ada eomma Kris di sebelah Kris. Juga Lay yang memainkan melodi indah dengan pianonya ditemani petikan gitar yang menenangkan dari Chanyeol, Baekhyun juga hadir disana, Ada juga Joonmyeon dan Sehun yang hadir dan duduk di depan. Yah, Tao sekarang ingat nama Korea mereka.

Tao berhadapan dengan Kris sekarang, pastur mulai membacakan doa-doa untuk mereka, Tao menundukkan kepalanya menatap Bunga mawar di tangannya, ia tidak berani menatap Kris sekarang.

"Dan sekarang, kau Wu Yi Fan, bersediakah kau mendampingi Huang Zi Tao, menemaninya saat suka dan duka, menjadi seseorang yang mendampinginya melewati sisa hidupnya sampai maut memisahkan" ucap sang Pastur

"Ya, aku bersedia" ucap Kris tenang.

"Dan kau Huang Zi Tao, bersediakah kau mendampingi Wu Yi Fan, menemaninya saat suka dan duka, menjadi seseorang yang mendampinginya melewati sisa hidupnya sampai maut memisahkan" ucap Sang Pastor, terjadi keheningan sejenak, Kris menatap Tao dalam membuat yang ditatap menjadi semakin salah tingkah,

"Y-ya, aku bersedia" ucap Tao gugup.

Kris mengambil sebuah kotak kecil di sakunya dan membukanya, Terdapat sebuah cincin berwarna silver yang sederhana. Kris menggambil salah satu dari cincin itu dan memasangkannya ke jari manis Tao, begitu pula dengan Tao.

"Sekarang, aku resmikan kaian menjadi suami istri, semoga hidup kalian penuh kebahagiaan, Kau boleh mencium pengantinmu" ucap pastur itu pada Kris.

Kris memajukan wajahnya ke wajah Tao, menempelkan bibirnya lembut, ciuman itu itu tak berlangsung lama, tepuk tangan terdengar setelah mereka mengucapkan janji setia mereka. Kris tidak menjauhkan wajahnya setelah ciuman itu, ia mendekatkan mulutnya ke telinga Tao dan berbisik pelan,

"Thank you for change my life brighter and I Love You for being the one who fulfill my little heart. Thank You and I Love You, Wu Zi Tao". Bisik Kris pelan membuat rona kemerahan di pipi Tao, mata panda itu memancarkan kebahagian luar biasa, diiringi angin lembut yang menerbangkan helaian rambut pirang mereka berdua, suara dentingan piano dan petikan gitar, ditimpa sinar matahari yang menghangatkan cinta mereka yang bersatu hari ini.

.

.

.

.

.

Omake

Dua buah mobil berhenti di sebuah villa di Pulau Jeju, Kris dan Tao turun diikuti Chanyeol dan Baekhyun. Juga Joonmyeon-Lay dan tentu saja Luhan-Sehun. Mereka memasuki villa milik keluarga Wu ini. Yah, rencananya setelah pernikahan Kris dan Tao, mereka akan berlibur disini selama 2 minggu, itu sebabnya pernikahan dilaksanakan di Pulau Jeju.

"Haaahhhh. . . aku lelah!" keluh Chanyeol yang merebahakan bandannya di sofa sesampainya mereka disana.

"Bangunlah! Kau tidak membereskan barangmu?" tanya Kris yang mendorong kaki Chanyeol untuk turun.

"Nanti saja, aku masih capek!" ucap Chanyeol kembali menaikkan kakinya.

"Hyung, aku juga mau duduk! Turunkan kakimu!" ucap Sehun keras.

"Kau ini! Duduk saja di lantai" jawab Chanyeol sekenanya, Sehun meraih kaki Chanyeol dan menyeretnya membuat tubuh jangkung pemuda itu terjatuh dari sofa.

"Yak! Oh Sehun! Kubunuh kau! Kemari!" percakapan mereka berakhir dengan adegan kejar-kejaran yang tak berujung, membuat semua orang disana sweatdrop terlebih Luhan dan Baekhyun melihat kelakuan kedua kekasihnya ini.

"Jika kalian berdua tidak berhenti sekarang, kuusir dari villa ini!" ucap Kris lantang membuat Chanyeol dan Sehun berhenti dari kegiatan mereka, begitu juga dengan semua orang disana.

"Nah sekarang, bereskan barang-barang kalian, Chanyeol dan Baekhyun di kamar Chanyeol, Aku dan Tao di kamarku, Joonmyeon dan Lay kalian gunakan kamar yang diatas, begitu juga dengan Luhan dan Sehun. Ini kunci kalian. Setelah beres-beres kita berkumpul di ruang makan untuk makan malam, mengerti?" ucap Kris.

Mereka menuju kamar-masing dengan kunci yang diberikan. Kris dan Tao memasuki kamar mereka, Kris merebahkan tubuh besarnya di kasur king size, Tao hanya tersenyum kecil sambil membuka koper mereka dan mulai menata pakaian menaruhnya di lemari besar di sudut ruangan. Ia terus melakukan kegiatannya sampai ia merasakan sebuah lengan kekar milik Kris memeluk pinggang rampingnya dai belakang. Kris menumpukan dagunya di perpotongan bahu putih Tao, Pemuda panda itu masih melakukan pekerjaannya sampai ia merasa risi saat bibir Kris mulai menelusuri leher dan bahunya. Tangan Kris di pinggangnya perlahan turun ke bawah. Namun, Tao menangkap tangan Kris tepat saat ia hendak melakukan 'pekerjaan' nya,

"Jangan sekarang, tidak bisakah kau sabar sedikit" ucapnya tetap pada posisinya membelakangi Kris

"Aku tidak bisa sabar saat melihat tubuh indahmu itu bergerak" ucap Kris seduktif di telinga Tao. Dapat Kris lihat pipi chubby itu memerah membuat Kris tidak tahan untuk mengecupnya lembut.

"Aku mau mengambil air minum dulu" ucap Kris melepaskan pelukannya perlahan meninggalkan Tao. Tepat sebelum pintu itu menutup Kris berbalik dan menatap Tao.

"Bersiaplah" ucapnya singkat sambil memberikan sebuah wink menggoda pada 'istrinya' ini.

Kris menutup pintu kamarnya, pemuda blonde itu berjalan menuju dapur sambil bersiul-siul. Pemandangan ini dilihat Joonmyeon yang baru turun dari kamarnya memandang heran, Joonmyeon mendekati Kris yang tengah menuangkan botol berisi air dingin ke gelas kaca.

"Hi, Kris" ucap Joonmyeon menyapanya, pemuda Korea itu berdiri di sebelah Kris yang lebih tinggi darinya,

"Oh, Joonmyeon, kau sudah membereskan barangmu? Cepat sekali" ucap Kris kembali meneguk minumannya. Joonmyeon meraih salah satu gelas kaca di rak di depannya

"Aniya, aku mengambilkan minum untuk Lay, Kau sendiri?"

"Loh, kalian disini?" Kris dan Joonmyeon menoleh mendapati si maknae dan Happy Virus itu sedang berdiri memandang mereka. Sehun dan Chanyeol menghampiri Kris dan Suho dan ikut mengambil gelas di rak.

"Sedang apa?" tanya Sehun

"Aku sedang minum, sedangkan Joonmyeon mengambilkan minuman untuk Lay." Ucap Kris yang disambut 'oh' ria oleh Chanyeol

"Sudah baikan?" ucap Kris yang mendapat cengiran konyol dari Chanyeol dan Sehun

"Oh ya, aku sudah mendengar dari Chanyeol pada saat sebelum pernikahan mengenai cerita kalian berdua, aku sangat terharu. Aku berterima kasih padamu yang menolong Tao waktu itu" ucap Joonmyeon menampilkan senyum angelicnya sedangkan Sehun hanya mengangguk-angguk kecil mendengar penuturan Hyungnya.

"Hyungku ini kelihatannya saja dingin, tapi sebenarnya dia berhati lembut, kecuali untuk Yoonmi. Bagaimana kabar si nenek sihir itu, ya?" ucap Chanyeol kemudian merangkul pundak Kris. Sedangkan Kris hanya memandang malas mendengar nama itu, ia sudah tidak peduli dengan Yeoja setan itu.

"Daripada itu, aku ingin mendengar caramu melamar Zi Tao, kau tahu aku sudah berpacaran dengan Lay bertahun-tahun. Sebenarnya, aku sudah ingin melamarnya, namun, aku tidak menemukan cara yang tepat" ucap Joonmyeon memegang keplanya frustasi

"Aku juga, Luhan-hyun selalu beralasan untuk menyelesaikan kuliahku dulu waktu aku membicarakan soal tahap baru di hubungan kami"

"Ya, aku juga. Baekki malah tertawa dan menganggap itu lelucon saat aku mengatakannya. Ceritakan pada kami bagaimana kau melamarnya, mungkin bisa kami jadikan referensi" ucap Chanyeol. Pikiran Kris kembai menerawang saat dirinya merebut keperjakaan Tao malam itu, Kris menyeringai kecil dibuatnya.

"Gampang! Katakan saja setelah kau melakukan sex" ucap Kris enteng sambil menghabiskan minumannya. Tiga orang yang mendengar penuturan Kris yang tanpa dosa itu hanya menganga lebar. Bukan mereka tidak pernah melakukannya, Joonmyeon dan Lay sudah sering melakukannya mengingat masa pacaran mereka paling lama, begitupula denagn Sehun dan Luhan, apalagi dengan Tingkat kepervertan Sehun yang sudah sangat tinggi, dan ChanBaek? Jangan ditanya, di rumah, kantor, apartemen Baekhyun, di mana saja deh. Tapi, Kris yang baru sekali melakukannya dengan Tao? Langsung diterima!. What the?!

"Tidak percaya? coba saja, sudah ya, aku mau melakukan 'pekerjaanku' dulu" ucap Kris menggemretakkan tangannya dan menyeringai menuju kamarnya dan Tao. Ketiga seme itu masih mencerna kata-kata Kris di otak mereka. Mereka berpandangan satu sama lain sebelum, akhirnya mereka buru-buru masuk ke kamar masing-masing.

.

.

"Ahhh. . .Krishhh-ge. . . eummhhh. . harderrr. .. .pleaseee"

.

.

"Yah. . begituhhh. . eumhh. . . Myeonnie. . . "

.

.

"Hunniee. . . terus! Anghhhh. . . terusshh. . ."

.

.

"Fasshhterr. . . Yeolli-ah~ Eumhh. . . "

.

.

Seperti ini akan menjadi malam yang panjang bagi mereka. . .

.

.

.

.

END

*liat atas* apa ini?!. Minra udah berusaha sekuat tenaga dan pikiiran untuk bikin NC yang hot, tapi ini sama sekali gak hot! *pundung*

Maaf banyak yang kecewa, kalau NCnya gak hot, Minra minta maaf banget, *bow*

Oh ya, yang mau bejek-bejek Yoonmi disini gak papa kok, diperbolehkan!

FYI, Yoonmi itu nama koreanya temen Minra di sekolah, gak bisa dibilang temen juga sih. Abis, bawaannya kalo ketemu bertengkar mulu! Masalahnya pasti sama, Dia itu fansnya Kris, tapi rada' sasaeng gitu, Dia selalu bilang kalo Kris itu punya dia, dan dia itu benci banget sama Yaoi. Jadi, tiap Minra ketawa sendiri waktu baca ff Kristao dia pasti ngeledek 'apaan sih? Pasti yaoi-yaoi itu lagi, jijik tau gak! Kris itu normal dan dia punya fansnya, kenapa kamu suka banget ngouplein mereka, dasar jijik". Dia bahkan bikin couple KrisYoon, inisial namanya sama Kris #wuekkk

Saking keselnya sama si Yoonmi, akhirnya. Minra ada inisiatif buat menistakan dia di ff ini hehehehe. . .

*kok jadi curhat?*

Makasih atas udah mau review, fav, atau follow akhirnya Minra bisa nyelesein ff ini. Makasih atas dukungannya atas ff ini. Oh ya Minra mau hiatus dulu karena mau UNAS, huweeeeee. . . .

SPECIAL BIG THANKS TO:

Reviewers:

Ryu, Guest (1), Rima-TAOma, peachpetals, TTy T.T, sweetie, ngestalk, RunaPandaKim, kriswu393, Xyln, Ahjumma Kece, raetaoris, fallforhaehyuk, ajib4ff, rossadilla17, zakurafrezee.

Followers:

62 KrisTao WuHuang, Ahjumma Kece, Juniel Is A Vampire Hybrid, L-Uira, L HyeMi, RunaPandaKim, TTy T.T, Xyln, aniaani47, elfcassiopeia, kyu7, manyulz, norfatimah96, piccolaxy9, rossadilla17.

Favorites:

62 KrisTao WuHuang, Ahjumma Kece, Cho Sungkyu, Difauzi fudanshi, Haehyuk addict, Juniel Is A Vampire Hybrid, KrisTaoTao, L Uira, OH LUHAN, Rima-TAOma, TTy T.T, Xyln, beautyq, elfcassiopeia, kriswu393, manyulz, rossadilla17, zakurafrezee,

Maaf kalo ada salah penulisan nama okay? Ya udah, Minra mau balik dulu, Pay Pay~~~~