ASSALAMUALAIKUM READERS~
LANGSUNG AJA BACA YO
ABIS BACA REVIEW YES?
SEMOGA TERHIBUR.
.
.
.
"aahhhh chaann...aku akann sampaaii~" baekhyun memejamkan mata. Mulutnya menganga berusaha men stabilkan nafasnya
"aku jugaaa sayaangghh..aanghh sshh keluarkan bersamaahh"
.
.
Chanyeol dan baekhyun menuruni tangga beriringan. Tepat ditengah anak tangga baekhyun menengok kearah meja makan samping dapur. Ibunya duduk manis menghadap tiga mangkuk nasi dengan segala lauk dan sayur.
"bu!" baekhyun turun mendahului chanyeol. Memeriksa ibunya seperti ada yang tidak beres di matanya. "ibu, kau kenapa? Apa kau sakit?" benar. Dari mata baekhyun raut muka ibunya Nampak lesu. Mungkin terlalu sibuk memasak dan memikirkan dirinya. Begitu pikir baekhyun. "maafkan aku, bu. Seharian aku bersikap tidak baik padamu."
"chanyeol, baekhyun. Duduklah. Ayo makan malam bersama." Ibunya mengalihkan pembicaraan.
Baekhyun melongo mendapati reaksi ibunya yang tidak seperti biasanya. Chanyeol menyusul turun. duduk didepan ibu kekasihnya.
"bu.." yang dipanggil menoleh
"kau sudah mendingan? Chanyeol benar – benar hebat, ya." ibu baekhyun tersenyum kearah chanyeol.
"hebat kenapa, bi?"
"seharian baekhyun murung. Tapi setelah kau datang baekhyun langsung kembali seperti semula." Chanyeol tersenyum kikuk. "sungguh kalian sangat akrab. Aku tidak tahu seakrab apa kalian." Baekhyun menggigit bibirnya.
"benar kami akrab,bi. Baekhyun seharian ini murung sebenarnya karena aku." Baekhyun mendelik. menoleh kearah kekasihnya. "kemarin saat baekhyun ingin pulang dari rumah ku. aku tidak bisa mengantar karena mobilku tiba – tiba tidak bisa dinyalakan. Hehe" baekhyun melirik ibunya memastikan bahwa ibunya percaya. Tapi sesungguhnya ibu baekhyun pandai menyembunyikan perasaan. Tersenyum kearah anak dan kekasih anak semata wayangnya.
.
.
Dua orang laki – laki tenggelam dalam pikirannya masing – masing. Laki – laki yang lebih tua sesekali mencuri pandang ke laki – laki yang lebih muda 4 tahun darinya. Dalam hatinya mengagumi ketampanan laki – laki yang lebih muda. Lalu menggeleng – geleng kepalanya cepat sambil memejamkan mata seaakan mengusir sesuatu dipikirannya.
"sehun.." luhan membuka percakapan.
"apa?" yang ditanya tidak menoleh. Lebih memilih fokus terhadap setir mobil dan jalanan.
"kenapa hanya diam? Biasanya kau banyak bicara."
"kau mulai memperhatikanku, eh?" luhan mendelik. Memalingkan wajahnya kearah jendela.
"dasar, bodoh! Terlalu percaya diri."
"aku tahu sedari tadi kau memperhatikanku. Tampan, bukan?"
"jelek!"
Sehun selesai memakirkan mobilnya disalah satu tempat makan di pinggir jalan. Membuka pintunya lalu berjalan kearah pintu luhan untuk membantunya keluar.
"tidak perlu sok baik. sama sekali tidak menambah poin dimata ku."
"ini tata karma. Kenapa kau percaya diri sekali?" sehun mengangkat alis.
"hih!" luhan menghentakan sebelah kakinya ketanah. Lalu mendahului sehun masuk kerumah makan. Ia sebal. Super sebal. Menurutnya sehun sangat menyebalkan. Sementara sehun terkekeh dalam hati. Menahan tawanya demi terlihat cool dimata luhan.
"kenapa memilih tempat duduk di pojok seperti ini? disini lebih gelap. Nanti kalau aku minta disuapi bisa salah masuk hidungku bukan mulutku." Sehun menunjuk hidungnya
"siapa juga yang mau menyuapi bocah jelek dan terlalu percaya diri sepertimu!"
"kau."
"tidak tertarik sama sekali."
"kau masih punya hutang maaf padaku."
"apa?" luhan pura – pura tidak tahu
"maklum kau sudah tua jadi gampang lupa." Luhan cemberut. "aku masih marah padamu soal tadi. Bukannya aku sudah bilang kalau aku akan mengajakmu main keluar tapi sambutanmu setelah aku datang sama sekali tidak menyenangkan."
Bibir luhan mengerucut. Alisnya bertaut. Sama sekali tidak menyeramkan dimata sehun.
"yasudah! Aku minta maaf!" luhan menmbuka telapak tangannya lalu menjulurkan lengannya didepan muka sehun.
"apa benar begitu caranya meminta maaf yang benar?" sehun melipat tangannya didepan dada.
"lalu bagaimanaaaa! Kenapa kau sangat menyebalkan?!"
"aku ingin disuapi selama kita makan."
.
.
Kris sibuk mengamati layar laptopnya. Matanya berakomodasi maksimal sesekali ia menekan mouse nya dengan jari tengah lalu mengarahkannya di menu 'save image as' lalu menekan mouse nya dengan telunjuknya.
"aargh kenapa begitu banyak foto yang bagus – baguussss! Jari ku sudah mulai kram!" kris menggeram didalam kamarnya. Menyalahkan seseorang dibalik layar laptopnya. "kau! Sungguh tidak sopan mempusblish wajah – wajah menggemaskanmu untuk konsumsi orang lain!" yah. Kris sedang membuka beberapa album foto tao di akun social media milik tao. Entah kerasukan apa kris seperti seorang penguntit.
Layar handphone kris menyala. Sebuah chat dari tao muncul di atasnya. Cepat – cepat kris meninggalkan laptopnya.
'malam, kris' –diterima 20.20-
'malam juga, tao' –terkiriim 20.20-
'apa yang sedang kau lakukan? Aku sangat bosan ' –diterima 20.21-
'mengamati laptop. kenapa begitu?' –terkirim 20.22-
'sedang membuat tugas? Maaf aku mengganggu.. aku hanya bosan. Ibuku sedang pergi berbelanja tapi tidak mengajakku juga ' –diterima 20.23-
'tidak..hanya bermain internet. Apa aku perlu kerumahmu?' –terkirim 20.25-
'oh..tidak perlu, kris. Boleh aku telepon?' –diterima 20.26-
'tentu' –terkirim 20.26-
Kris membaringkan tubuhnya senyaman mungkin dengan segera. Ia sangat siap mendengar suara tao yang sangat ia rindukan setelah beberapa tahun keduanya tidak saling menelpon. Berlebihan memang tapi dipikiran kris. Suara tao ditelepon lebih sexy daripada bertemu langsung.
.
.
Chanyeol, baekhyun dan ibunya selesai makan malam. Ibu baekhyun memilih untuk mencuci piring daripada mengantar chanyeol pulang sampai didepan rumah.
"bu, chanyeol pamit pulang."
"ya. hati – hati." Baekhyun mengernyit. Biasanya ibu baekhyun sangat berisik jika kekasihnya ingin pulang.
"tolong sampaikan lagi terima kasih untuk ibumu atas makan malamnya. Sepertinya keadaan ibumu sedang tidak baik." baekhyun mengangkat bahu 'tidak tahu'.
"cepat bergegas. Hari sudah malam. Pakai sabuk pengaman. Jangan mengebut." Baekhyun berceloteh.
"bagaimana aku bisa bergegas jika bajuku masih di gelayuti oleh kedua tanganmu." Baekhyun menjulurkan lidahnya
"maaf. Hati – hati, sayang. Aku mencintaimu." Chanyeol mendekatkan bibirnya di dahi baekhyun. Menciumnya lama seakan mereka tidak akan bertemu lagi.
"aku lebih mencintaimu. Jangan tinggalkan aku, baek."
"tidak akan. Telepon aku jika sudah sampai dirumah"
"iya nyonya park kesayangan.." chanyeol berlalu sambil mengedipkan sebelah matanya. Baekhyun terkekeh.
Sementara ibu baekhyun mengintip dari dalam menutup mulutnya tidak percaya dengan mata yang berkaca – kaca.
'aku sudah sampai dirumah, baekki' –diterima 21.02-
'syukurlah. Segera mandi. Bau badanmu sangat menyengat :p' -terkirim 21.03-
'siap, kapten! :*' –diterima 21.03-
Mood baekhyun saat ini sudah sangat baik. Baekhyun sibuk membuka galeri di handphonenya. Memandangi foto dirinya yang sangat bahagia bersama chanyeol. Hingga tidak ia sadari ibunya sudah berdiri didepan kamar baekhyun.
"oh, ibu. Ada apa? Tumben ibu belum tidur. Ini sudah larut, bu."
"boleh ibu tidur disini? Sepertinya aku sudah terlalu jauh denganmu, baekhyun anak ibu." Ibu baekhyun merebahkan punggungnya tepat disebelah baekhyun. Melingkarkan tangannya yang ramping ke perut baekhyun.
"terlalu jauh bagaimana? Aku tidak mengerti maksud ibu. Bukankah aku selalu bersamamu?"
"ya. raga mu. Tidak dengan pikiran dan perasaanmu, anakku."
"…"
"apa menurutmu aku ibu yang baik?"
"tentu saja." Baekhyun membalas pelukan ibunya. Sungguh baekhyun tidak mengerti kemana arah pembicaraan ini.
"ibu pikir tidak. Ibu ingin menjadi orang pertama yang tahu saat kau sedang berada di kondisi yang baik atau buruk. Ibu ingin menjadi orang tua yang tidak ada batasan antara 'ibu dan anak' selain menjadi ibu aku juga ingin menjadi sahabat terbaikmu, baekhyun."
"kenapa ibu bicara seperti ini, bu? Apa yang coba kau katakana?"
"ibu ingin tidak ada rahasia antara kita berdua." Baekhyun menggigit bibirnya. Tenggorokan nya tiba – tiba terasa kering.
"aku tidak memiliki rahasia apapun, bu."
"aku harap begitu. Ayo kita tidur. Sudah larut malam." Ibu baekhyun memejamkan matanya. Berbalik memunggungi baekhyun. sedangkan baekhyun sibuk dengan pikirannya. Alisnya bertatut ia berpikir keras. Apa ibu tahu aku dan chanyeol memiliki hubungan? Begitu pikirnya.
'yeolli aku akan tidur sekarang. Besok setelah selesai kelas komputer aku kerumahmu. Jangan begadang! Aku mencintaimu :*' –terkirim 21.35-
.
.
"nih!" luhan menyuapi sehun daging sapi yang dibungkus dengan belasan helai daun selada.
"lu, itu sangat besar. Mulutku tidak muat."
"mau atau tidak?!"
"ya..ya..kenapa harus marah – marah sih?" sehun mencondongkan kepalanya ke tangan luhan. Sementara luhan menahan seringainya. "kenapa wajahmu seperti itu? Mencurigakan." Sehun tetap mengunyah makanan dalam mulutnya.
"tidak."
"uhuuk! Huk! Lu, kauu!" satu tangan sehun sibuk menepuk – nepuk dadanya. Ia merasa panas dan pedas didalam mulutnya.
"apa? Aku apa? Kau butuh minum?" luhan menuangkan air kedalam gelas untuk sehun. Luhan hanya pura – pura tidak tahu alas an sehun terbatuk – batuk. sesungguhnya selain daging sapi ada satu bawah putih dan potongan Lombok hijau besar didalamnya.
"kau sengaja melakukannya, eh?" sehun menerima gelas dari tangan luhan. Menghabiskannya dalam satu kali tegukan.
"rasakan." Luhan menjulurkan lidahnya senang.
"cantik."
"hah?" luhan melongo.
"kau. Cantik."
"apa – apaan bicaramu."
"entahlah baru kali ini kau merasa senang didepan ku. Aku baru melihatnya. Maka dari itu jangan suka marah – marah tanpa sebab. Jelek sekali." Luhan mengerucutkan bibirnya. "baru aku bilang cantik beberapa detik yang lalu. Sekarang cemberut lagi. Apa tidak capek?"
"ini bukan cemberut tahu! Ini imut!"
"oh, jadi kau mencoba tampil imut didepanku ,begitu? Untuk menarik perhatian ku? Hmm..sudah kuduga(?) kau mulai tertarik padaku." Sehun mengusap – usap dagunya.
"menyebalkan! Lagi atau tidak?" luhan kembali menyuapi sehun.
"ini bukan jebakan lagi kan?"
"bukan!"
.
.
Dengan lembut tangan chanyeol menyusap perut rata di balik t-shirt merah baekhyun. baekhyun yang berada tepat dibawah chanyeol hanya memejamkan matanya. Menikmati sengatan – sengatan kecil yang muncul pada setiap sentuhan kekasihnya. Baekhyun memeluk leher chanyeol sesekali meremas –remas rambut chanyeol menyalurkan rasa nikmat yang sedikit demi sedikit menguasai tubuhnya.
"aku merindukanmu, baekki." Ucap chanyeo tepat ditelinga kanan baekhyun sebelum ia memulai untuk menjilat- jilat daun telinga baekhyun. tangan chanyeol bergerak naik ke dada baekhyun. meraba kulit disekitar puting baekhyun. dengan ibunya, chanyeol menekan – nekan putting baekhyun yang menegang dengan lidah yang masih bergerak bebas menggoda titik sensitive baekhyun.
"eeunghh" baekhyun melenguh. Mendengarnya chanyeol semakin bernafsu menjilat seluruh tubuh baekhyun. lidahnya turun melewati rahang cantik kekasihnya hingga ke leher baekhyun yang putih. Menyesap harum buah di tubuh laki – laki mungil kesayangannya. Dengan gemas chanyeol mencubit-menarik puting baekhyun hingga baekhyun melenguh kembali. Leher yang semula putih bersih kini telah berhias bercak merah mahakarya chanyeol. Di dekat rahang, tepat di jakun baekhyun, di perpotongan leher dan bahunya, di bahu kirinya dan banyak lagi. Meski tidak terlalu merah tapi seseorang tetap bisa menyadari bercak itu.
Dengan gerakan cepat chanyeol melepaskan kaos baekhyun baegitu juga baekhyun kepada kekasihnya.
"aku ingn kau yang berkuasa kali ini, baek. berikan aku service terbaikmu, mengerti?"baekhyun mengangguk. chanyeol mengecup bibir baekhyun sebelum baekhyun menduduki perut chanyeol.
Baekhyun menurunkan celana chanyeol tepat didepan wajahnya. Penis yang sedari tadi mengeras kini terbebas. Baekhyun menyeringai kearah chanyeol. Chanyeol yang melihat kekasihnya tersenyum nakal, mengedipkankan sebelah matanya.
"please?" tangan kanan baekhyun segera menyentuh batang penis chanyeol. Tangan kirinya menggelitik testis chanyeol.
"dengan melihat penismu sekarang aku semakin tidak sabar ia segera melesak masuk dalam lubang ku." Kini baekhyun mulai menggoda kekasihnya dengan dirty talk yang tidak sia-sia ia pelajari dari kris. Lidah baekhyun menjulur. Bergerak melingkar di ujung penis chanyeol. Menggoda lubang dipenis kekasihnya dengan satu tangan yang meremas-remas batang penis chanyeol. Mengecup-menjilat ujung penis chanyeol adalah salah satu favorit baekhyun. chanyeol mulai menegang. Tubuhnya seperti dipaku diatas ranjang. Matanya terpejam. Tangan kanannya menekan-nekan kepala baekhyun. memerintahkan kekasihnya berbuat lebih.
"sabar, sayang." Baekhyun membuka mulutnya. Kepalanya bergerak maju menenggelamkan penis chanyeol ke rongga mulutnya. Dengan hisapan-hisapan lembut penis chanyeol mulai keluar masuk dimulut baaekhyun. Kepala yang bergerak maju-mundur, lidah yang menggoda ujung penis didalam mulutnya membuat chanyeol terbang di langit-langit surgawi (author lebay/?)
"aahhh..baekkh" baekhyun semakin giait menghisap penis chanyeol. Pipinya mencekung kedalam berusaha membuat penis kekasihnya mengeluarkan cairan kenikmatan yang seharunya segera menjadi miliknya.
"uumphh..mhh" baekhyun mengusap-usap paha dalam chanyeol sambil sesekali menggelitik testisnya. Tidak jarang gigi baekhyun menyentuh penis chanyeol membuat sensasi nikmat untuk kekasihnya.
"oouhh sshh baekk." Penis chanyeol berkedut. Baekhyun tahu kekasihnya akan segera tiba. Dengan begitu baekhyun semakin kuat menghisap ujung penis chanyeol. Mengocok batang penis tersebut dengan tangan kanannya. "aaahhh sshh baek-hyuunhh aah oohh" chanyeol terpejam. Mulutnya sedikit menganga. Nafasnya semakin pendek.
"uummphh..mmhhh" baekhyun mendesah dengan mulur terbungkam penis besar kekasihnya
"aahhh aakkhhh aku sammpaiii oouhh sayaaanghhh!" chanyeol menyemburkan cairan spermanya dimulut baekhyun hingga rongga mulutnya tak sanggup menampung cairan chanyeol. Baekhyun menelan cairan yang berada didalam mulutnya. Menjilat sisa cairan yang menetes di ujung bibir baekhyun.
"enak." Baekhyun menyeringai.
"kemari. Aku bantu membersihkan mulutmu." Chanyeol duduk bersandar di kepala ranjangnya. Baekhyun dengan cepat melepas celananya lalu duduk diatas selakangan chanyeol. Pantannya tepat berada didepan penis chanyeol yang masih menegang.
"lidahku tidak bisa menjangkau cairanmu yang disebelah sini." Dengan imut vaekhyun menunjuk ujung bibirnya. Chanyeol tersenyum. Menjulurkan lidahnya kearah yang ditunjuk baekhyun. baekhyun melingkarkan kedua tangannya dileher chanyeol. Lidah kekasihnya yang sibuk menjilat pipinya kini ia tarik dengan lidahnya sendiri untuk bertarung didalam rongga mulutnya. Saling membelit dan menghisap lidah satu sama lain. Tidak ada yang ingin mengalah.
"ungghh"
"uumshh..mhh" pantat baekhyun yang bergerak – gerak tidak sengaja sedikit menekan penis chanyeol. Membuat si pemilik kembali menegang.
"aahh" baekhyun melenguh. Ia tahu penis kekasihnya masih berdiri. Dengan segara ia menggesek – gesek lubang anusnya ke penis chanyeol. Menggeseknya dengan ritme pelan diawal kemudian menjadi sedikit liar.
"aahhh nggghh"
"ohhh baek kau nakal sekaranggh"
"bagaimana eeumhh? Nikmat bukaann? Aanghh"
"penisku membengkak sayaangh"
"masuki aku sekarang yeoolh. Lubangkuu sangat gataalh enghh rambut kemaluanmu menggelitik oouhh"
"turunkan lubang pantatmu tepat di penisku sayaang" baekhyun mulai menggerakan pinggangnya turun. Lubang yang dibilang gatal kini melahap seluruh penis kekasihnya perlahan.
"aakhhh" chanyeol tahu baekhyun masih merasakan perih meski sudah berkali kali ia memasukinya. Dengan lembut chanyeol mencium bibir kekasihnya demi mengalihkan rasa sakit yang dirasa baekhyun.
"masih saja sempit, hhm?" baekhyun mendaratkan kepalanya sejenak di bahu chanyeol. Mencoba menyesuaikan lubangnya yang baru saja menelan penis chanyeol yang ia rasa semakin besar.
"lebih nikmat jika masih sempit, bukan? Penismu seperti dipijat-pijat."
"ummhhh" chanyeol tiba – tiba mengulum bibir baekhyun. gemas dengan setiap kata kotor yang sedari tadi ia lontarkan. "entah darimana kau belajar berbicara kotor seperti itu, tapi aku menyukainya." Chanyeol mengusap pipi baekhyun. "bergeraklah. Penisku sudah tidak sabar."
Yang diperintah mengangguk. Tubuhnya mulai naik. Chanyeol memegang pinggul baekhun membantunya bergerak.
"nnghh.." kepala baekhyun mendongak. Memejamkan matanya menikmati sensasi penuh dilubangnya
"aahh ketat sekali sayang."
"aanghh sshh" baekhyun mengerutkan lubangnya masih dengan gerakan naik turun yang ritmenya semakin cepat.
"aahhh oohhh peniskuuh ouhh shh"
"aaanghh aahh"
"semakinn cepaath baekkiihh" baekhyun mengiyakan. Pinggulnya naik turun tidak beraturan. Keringat mengucur dari pelipis keduanya.
"cchhaanyeoollhh ouuhh bantu akuuh"
"aaahhh haahh" tangan chanyeol yang berada dipinggang baekhyun membantunya bergerak. Menariknya kebawah mencoba memperdalam penisnya masuk.
"chanyeeoolhh"
"yaahh aahhh terus bergeraak sayaanghh eeungghh"
"eeunghh aaahh!"baekhyun berhasil menemukan titiknya sendiri. Tidak sadar ia semakin mempercepat gerakannya.
"aahhh aanghh cepat baekhyunn"
"euunghh~aanghh yeollhh" penis chanyeol kemabli berkedut. Keduanya hampir sampai
"bersamaa sayaangghhh"
"aahhhh aahh AAKKHHH!" / "AAAAANNGHHH!" baekhyun dan chanyeol melenguh bersamaan. Sperma chanyeol menyembur dalam rectum kekasihnya. Sedangkan sperma baekhyun menyembur di dada keduanya. Baekhyun bersandar di bahu chanyeol. Kemudia terkekeh bersama.
.
.
"hari ini kekasihku hebat sekali." Chanyeol memeluk baekhyun erat. Baekhyun berbaring diatas tubuh chanyeol.
"aku bisa lebih hebat dari ini. aku hanya merahasiakannya. Untuk jurus cadangan di permainan berikutnya" chanyeol mencubit hidung kekasihnya gemas.
"baiklah. Asalkan tetap bermain bersama ku saja."
"tentu saja." Baekhyun mencium dahi chanyeol. "sayang.."
"apa, sayangku.." tangan chanyeol mengusap rambut baekhyun lembut. Menyeka sisa keringat didahinya.
"aku pikir kita harus segera membicarakan hubungan kita kepada ibuku. Firasatku berkata bahwa ibu sudah mengetahui hubungan kita. Tetapi menunggu kita yang membuka suara terlebih dahulu."
"bagaimana kau bisa tahu?" chanyeol menangkup wajah baekhyun. menekan pipinya hingga mulut baekhyun mengerucut.
"hanya firasat. Semalam ibu bicara padaku untuk tidak memiliki rahasia apapun terhadapnya."
"begitu, ya.."
"hm..bagaimana? apa kau siap?" baekhyun mengusap-usap pipi chanyeol.
"jika aku tidak siap dari awal, aku tidak akan sejauh dan seserius ini denganmu." Baekhyun tersenyum lalu mengecup bibir chanyeol.
"aku mencintaimu."
"aku lebih mencintaimu, baekhyun." chanyeol mempersingkat jarak wajah mereka. Mencium bibir tipis baekhyun sesekali menjilat bibir bawahnya. "ronde kedua?"
"doggy style?"
.
.
TERIMA KASIH SUDAH MELUANGKAN WAKTU MEMBACA CHAPTER 18.
REVIEW YAA BIAR SAYA SEMANGAT BIKIN CHAPTER 19 A.K.A ENDING DARI CERITA INI. DAN TENTU SAJA ENDING DARI SEMUA COUPLE.
KALO SEPI TANGGEPAN GA SAYA UPDATE LOH HAHAHA
TERIMA KASIH UNTUK REVIEWER DI CHAPTER 17 YANG SAYA GA NYANGKA MASIH LAKU AJA CERITA INI HUHU SAYA TERHARU :') TADINYA MAU SAYA COPAS NAMA-NAMA REVIEWERS SEPERTI BIASA TAPI KARENA BANYAK JARI SAYA SAMPE KRAM(?) MAAF GA DI COPAS. TAPI TETEP KOK YANG REVIEW SAYA DOAKAN SEMOGA SEHAT SELALU SEHINGGA BISA BACA FF SAYA LAGI HIHI
SEE YOU NEXT CHAP~
-luana-