Hai! gue balik lagi bawa sequel Mushroom nih mhehehe *tebarbunga* karena banyak yang minta sequel so, gue bikinin hehehehehe kalo jelek dimohon jangan muntah ya ^^

Hunhan adalah milik hunhan shipper, but this story belongs to me.

Warn! Yaoi, NC, Lemon, gaje, aneh, alay, typo. Happy Readiiiinnnggg!


Luhan melempar smartphonenya ke ranjang hingga memantul dan tersungkur diatas lantai. Sejujurnya ia lebih ingin melemparnya mengenai dinding tapi Luhan mengurungkan niatnya. Ini bukan urusan financial, hanya saja smartphone itu memiliki banyak kenangan bersama—ehem Sehun.

Merasa iba pada smartphone kesayangannya, ia kembali memungutnya, mengeceknya apa ada yang rusak akibat ke-depresi-annya itu. Hanya lecet sedikit, tak apalah.

Luhan menghela nafas berat. Ia benar-benar malu sudah berkata seperti itu. Pikirannya terkotori oleh si naga mesum yang biasa mengomporinya dengan video dance practice itu.

Oh come on Kris, kau sudah membuat Luhan menjadi uring-uringan sekarang.

Jangankan memikirkan apa yang akan dia lakukan tentang 'hukuman' pada kekasihnya Sehun, bertemu dengannya saja rasanya tidak sanggup, ia malu telah berorganism ria dengan hanya bermain pada juniornya sendiri sembari menonton video nista itu.

Ck, mau ditaruh dimana harga dirinya jika semua member tahu bahwa si rusa Luhan beronani hanya dengan menonton junior Sehun yang terlihat menonjol di video dance practice itu.

Argh! Rasanya ingin menjedukkan kepalanya sendiri ke tembok berkali-kali. Tapi Luhan masih sayang dengan kepalanya. Mungkin dengan mencuci muka semua pikiran kotor akan luntur terbawa air, ia juga butuh istirahat.

Luhan berjalan menuju kamar mandi. Sekilas ia melirik ke arah Lay yang tidur dengan damainya. Bibirnya sedikit tersenyum, oh mungkin sedang bermimpi indah. Luhan heran mengapa Lay betah meninggalkan Suho berhari-hari.

Entahlah, Lay mungkin berbeda dengan Luhan yang benar-benar tidak bisa dipisahkan dengan maknae-biadab-Sehun.

Andai saja kalian tahu bagaimana tidak relanya Sehun berpisah dengan Luhan saat ia pulang ke China beberapa hari yang lalu. Managernya sampai mengabadikan momen berharga sekaligus memalukan itu—yang otomatis menjatuhkan harga diri seorang Luhan.

Sehun yang terkenal evil kelas kakap diantara hyungnya itu menangis. For God sake! Walau tangisannya tidak seperti anak kecil yang direbut lolipopnya sih tetap saja Luhan malu.

Sehun itu bodoh, biadab, evil, mesum lalu apalagi Luhan akan menyebut kekasihnya itu?

Lagi-lagi Sehun yang ada dipikirannya. Bukannya ia enggan untuk memikirkan Sehun alih-alih melupakannya. Ia hanya tidak ingin berpikiran kotor saja.

Luhan memegang kenop pintu kamar mandi dan hendak masuk tetapi...

"Ssssshhhh Kris-geee aaahhh hentikaaann nngghh..." Itu kan suara Tao, jangan bilang...

Tidak mungkin! Luhan menajamkan pendengarannya dengan menempelkan telinganya ke daun pintu kamar mandi.

"Sssttt tenanglah baby~ aaahhh SHIT! Kau sempit sekaliiii nggghh aaahhh~"

Sudah Luhan duga. Berani sekali mereka bermain di dalam kamar mandi umum. Memangnya di kamar tidak bisa? Awas saja kau Kris! Luhan melengos pergi dari situ sebelum sesuatu dibalik celananya mulai bangkit.

"LALALALALALA aku tidak mendengarnyaaa~~~" Luhan bersenandung aneh sembari menutup telinganya. Kerongkongannya mulai kering. Hebat! Hanya mendengar desahan Tao ia jadi salah tingkah seperti itu. Segelas air mungkin bisa membasahi kerongkongannya yang kering.

Good idea!

Baru di ambang pintu dapur Luhan kembali mendengar suara yang sama seperti di kamar mandi.

"Aaahhh Hyuuunggg... lubangmu sempit sekaliii..."

Luhan membuka perlahan pintu dapur dan melihat Chen sedang asyik menggenjot Xiumin di meja makan. Asal kalian tahu, kondisi dapur saat ini sangat mengenaskan. Entah apa yang mereka perbuat sebelumnya.

Chen masih setia dengan lubang Xiumin. Ia menghentak-hentakkan pinggulnya begitu cepat juga keras. Matanya terpejam sarat akan nikmat. Begitu juga dengan Xiumin, badannya melengkung karena kenikmatan yang dirasakan pada lubangnya. Jangan lupakan desahan mereka berdua. Sungguh pemandangan yang eksotis.

Tanpa basa-basi junior Luhan tegang tak tahu malu. Cih! Baru saja Luhan berniat untuk menghindari hal yang berbau sex, mengapa lingkungan sekitar tidak mendukungnya?

Luhan kembali sadar saat juniornya sudah tegang di tempat. Luhan berjalan meninggalkan dapur dengan shock. Astaga! Sepertinya ia harus menyelesaikan ini sendirian. Thanks to TaoRis and XiuChen couple.

Kakinya membawa Luhan ke kamar mandi belakang. Luhan duduk di kloset tertutup. Ia masih shock. Hingga ponselnya bergetar.

"Luhan-hyung~ angkat telfon dari ku cepat! Aku merindukanmu~ hyuuuungg~ cepat angkat~'"

Suara Sehun yang dijadikan ringtone oleh Luhan. Oh! Ternyata Sehun sendiri yang merekam suaranya dan mengaturnya untuk dijadikan ringtone khusus kalau Sehun menelepon Luhan.

Luhan merogoh saku celananya dan mengeluarkan smartphonenya. 'Sehun-chagi's calling' dan ini pasti perbuatan Sehun.

Satu kata untuk Sehun. Narsis.

"Ada apa hm?" jawab Luhan malas.

"Aku merindukanmu, Hyung," ucap Sehun disaat yang tidak tepat.

"Aku juga Sehunie."

"Aku merindukan desahanmu yang indah itu, Hyung."

SHIT! Dirtytalk dari Sehun membuat junior Luhan makin tegang. Luhan meneguk liurnya mendengar suara sexy Sehun.

"Ka-kau masih di kamar mandi?" Pertanyaan yang tidak logis. Tentu saja Luhan tidak ingin terpancing dengan kata-kata Sehun tadi.

"Kau ingin bercinta denganku, Hyung? Aaaaahhh~ aku menginginkan lubangmu sekarang." Lagi-lagi Luhan menahan nafasnya. Ia benar-benar di ujung tanduk sekarang. Sudah horny karena TaoRis dan XiuChen ditambah dirtytalk Sehun yang ugh, membuat Luhan makin hard.

"Se-Sehunniiee..." Keringat dingin mengalir dari dahinya.

"Mendesahlah untukku. Aku ingin mendengar desahan sexy-mu itu." Luhan berdiri dan menggapai celananya lalu menurunkan celana juga dalamannya sebatas lutut kemudian ia kembali duduk di kloset itu.

"Sehun... kau yakin ingin bermain sekarang?"

"Kau pikir aku main-main hyung? Aku tidak sabar menunggumu datang ke Korea minggu depan. Ayo lah, setidaknya beri aku sexphone." Mau bagaimana lagi, toh Luhan juga sudah turn on.

"Hhhh baiklah lepas celanamu." Luhan menaruh smartphonenya di wastafel lalu me-loudspeaker smartphonenya.

"Aku sudah naked hyung. Kulum milikkuuu~ nggghh" Jari tangan kanan Luhan ia jilati lalu dihisapnya kuat-kuat dan membayangkan jarinya sendiri seperti junior Sehun. Tangan kiri Luhan memegang juniornya lalu mengocoknya.

"Nggghhhh aaahh!" Salivanya mulai meleleh dari sudut bibirnya.

"Aaaahhh Hyuuung lebih keraaasss! sssshhhh aaahh fasteeerrr!" Luhan semakin cepat mengeluar masukkan jari dalam mulutnya.

"Hyuuunggg sedikit lagiii aaahhh HYUNG!"Sepertinya Sehun sudah mencapai batasnya. Luhan berhenti mengulum jarinya.

"Sehun, aku belum klimaks!"

"Baiklah hyung, kau tidak sabaran sekali. Biar aku kocok milikmu hyung."Luhan menggapai juniornya lalu mengocoknya perlahan.

"Aaah ahhh Sehun lebih cepaaaatt aaahhh." Kepalanya mendongak kebelakang, ini begitu nikmat untuk Luhan.

"Aku akan langsung memasukan milikku Hyung, kau siap? Aaahh" Luhan menusukan tiga jari sekaligus di lubangnya.

"Ah! Sehun sakiiiiitt!" Luhan tetap memasukkan jarinya kedalam lubangnya sendiri sembari mengocok juniornya. Sehun selalu melakukan ini saat mereka bercinta untuk mengalihkan rasa sakit pada lubang Luhan.

"Hyuuunggg kau sempit sssshhh aaahh!" Luhan masih meringis saat ia mulai menggerakkan jarinya.

"Bergeraklah Hun..." Tangan kiri Luhan masih setia bergerak naik turun pada juniornya sendiri sedangkan jari kirinya keluar masuk dalam lubangnya dengan tempo yang cepat.

Matanya terpejam membayangkan Sehun yang sedang menghujam lubangnya dengan juniornya yang besar.

"Luhan Hyuuunggg~ kau sungguh sempiiiitt aaahhh ssshhhh nggghh~" Luhan makin mempercepat sodokannya pada lubangnya sendiri hingga mencapai titik terdalamnya.

"Theree Sehun theree aaahhh fuck me theree aaah aaahh deeperrr Sehun fasterr aaahh!" Luhan melengguh nikmat.

"Aku suka lubangmu ini Hyung aaahhh so tight~ nggg" Luhan makin tenggelam dalam fantasinya sendiri, membayangkan wajah Sehun yang sedang bercinta dihadapannya dengan junior yang menancap pada lubangnya itu, tubuhnya yang bergerak maju mundur dengan cepat dan berpeluh keringat membuat Sehun terlihat semakin tampan dan sexy.

"Sedikit lagi, aaaahh lebih dalaaam Sehuuunn lebih cepaaatt aah aaah aahh!" Udara di dalam kamar mandi Luhan semakin panas.

"Cum together babe aaahhh! I'm close aaahh LUHAN!"

"SEHUN aahhhhh!" Dan lenguhan panjang serta cairan putih mengakhiri kegiatan sexphone mereka.

Luhan mengatur nafasnya yang memburu. Luhan mengambil smartphone-nya.

"Sehun? Kau masih disana?"

"Tentu Hyung. Cepatlah datang ke Korea. Aku menunggu hukuman darimu."

Luhan menyeringai. "Kau sudah tahu video nista itu?"

"Nee aku sudah menontonnya, sepertinya juniorku bertambah besar hyung, datanglah ke Korea dan buktikan sendiri hahahahaha." Oh astaga.

"Ya! Sehun! Kau masih memiliki hukuman dariku!"

Bukannya takut Sehun malah tertawa. "Jika hukuman darimu tidak jauh-jauh dari sex aku rela dihukum berpuluh-puluh kali olehmu Hyung, aku ketagihan mencicipi tubuhmu~" Sehun benar, tentu saja Sehun pasti akan ketagihan, bukannya jera. Bagaimana dengan Luhan? Errr bukankah Luhan akan menderita dan tidak bisa berjalan dengan benar? Lalu sekarang siapa yang bodoh?

To Be Continued


Well, bagaimana? Aneh? Alay? Duuuhhh need your review. Review jusseeeyyyooooo! ^^ I'm so sorry for all my mistake I'm not a perfect persooonnn *nyanyi* mhehehe so let me know your review~~