Ketika setumpuk cinta kuberikan, aku tak yakin jika kau mau melihatnya.

Ketika sepupuk harapan kurasakan, aku tak yakin jika asa itu akan menjadi nyata.

Bahkan ketika aku melepas jiwaku, aku tak yakin jika kau mau melihatku..

Walau hanya sebagai murid.

.

.

.

"Boss, ada mangsa baru hari ini!"

Sesosok pria remaja berseragam Hannam High School yang terlihat urakan menghampiri sesosok pemuda berseragam sama yang sedang berbaring santai di atap sekolah.

Sedangkan sosok pemuda yang baru saja dipanggil 'Boss' itu, merasa terganggu tidur siangnya.

Brakk!

Sosok pemuda yang dipanggil 'Boss' itu menajamkan mata musangnya setelah berhasil mematahkan kursi kayu di sebelahnya dengan sekali pukul.

Sosok bermata musang itu..

Memiliki nama panggilan 'Tiger'..

"Diam atau kubunuh kau!"

.

..

...

~Special Bodyguard~

..An Alternate Universe Fanfiction..

Cast : Jung Yunho, Shim Changmin, Park Yoochun, Kim Junsu

Warn : YAOI, Typo's, OOC

Don't Like, Don't Read! And No Bashing!

.

..

...

"Hei, kalian sudah dengar kabar terbaru hari ini?" bisik-bisik terdengar di seisi kelas.

Namun itu tak mengalihkan pandangan seorang pemuda bermata musang dari jendela di sampingnya.

Lelaki yang memiliki nama alias 'Tiger' itu selalu tampak tak perduli dengan keadaan sekitar.

Namun ketika ada yang mengusiknya, maka ia tak segan-segan untuk mengotori tangannya dengan darah.

Ya, sosok 'Tiger' itu..

.

.

Seorang..

.

.

Gangster!

.

..

...

"A-Annyeongh-haseyo.."

Sesosok lelaki muda bertubuh tinggi nan ramping menyapa seisi kelas yang tampak tak perduli dengan kehadirannya.

Tanpa terkecuali sosok 'Tiger' yang kini tertidur di mejanya, di pojok ruang kelas, terdekat dengan jendela di ujung kelas.

"P-perk-kenalkan.. S-saya guru b-baru di sini.."

Sosok di depan kelas itu masih saja tergugup walau tak seorangpun memperhatikannya.

"N-nama s-say-ya.. Shim Changmin"

.

1 detik

.

2 detik

.

3 detik

.

.

Sosok 'Tiger' di pojok kelas itu membuka matanya dan sontak menghentikan riuh tawa seisi kelas.

Nampaknya,

Mereka telah membangunkan 'Macan' yang sedang tertidur.

.

.

Namun berbeda dengan sosok di depan kelas yang berdiri gugup itu.

Ia hanya memandang seisi kelas dengan bingung karena suasana kelas mendadak hening.

Dan ia tak mengerti mengapa.

"Ucapkan sekali lagi.."

Sosok 'Tiger' itu berucap pelan, namun dingin dan tajam.

Sementara seisi kelas antusias menanti kelanjutan ucapan 'Tiger', sosok pemuda di depan kelas itu hanya mengerjapkan matanya dengan imut memandang sosok 'Tiger' di pojok kelas.

Dan dunia serasa berhenti beberapa detik.

Mata musang yang menatap tajam ke depan kelas itu mendadak lembut begitu melihat tatapan kebingungan sosok di depan kelas.

Ini pertama kalinya ada orang yang memandang 'Tiger' tepat di mata!

Tak tahukah ia reputasi 'Tiger' di seluruh penjuru negeri ginseng itu?

Begitulah kira-kira isi pikiran seluruh kepala —minus 'Tiger' dan si guru baru—

"Ne?"

"Namamu!" desis 'Tiger' dengan nada dingin dan tajam.

"Shim Changmin-imnida" jawab Changmin sambil tersenyum manis.

Deg!

Sang Tiger kini membeku.

Deg!

Degupan jantung sang Tiger terus membara semakin lama ia memandang sosok di depan kelas itu.

Wushh..

Semilir angin berhembus dari samping jendela Tiger sedikit menenangkan kekalutan hatinya.

Dan ia akhirnya memilih untuk memejamkan matanya dan menghadapkan kembali wajahnya ke jendela di sampingnya.

Mengabaikan sosok di depan kelas yang memperhatikannya dengan seksama masih dengan tatapan bingungnya.

Keheningan benar-benar menyeruak seisi kelas hingga akhirnya Changmin, sosok guru baru itu mengabsen satu per satu murid kelas itu.

Namun bukannya jawaban akan kehadiran masing-masing murid, malah riuh rendah canda tawa kembali menggema di seluruh isi kelas.

Changmin ingin menangis saat itu juga.

Tapi ia memilih untuk menahannya demi tetap terlihat kuat.

Ini All Boys School. Tentunya ia tahu konsekuensinya mengajar di sekolah yang terkenal cukup berandal itu.

Dan ia juga telah diperingatkan akan adanya kelas 'Maut' yang saat ini sedang diajarkannya.

Kelas yang berisi mayoritas anak-anak yang ahli bela diri dan berkelahi.

Dan rumor yang ia dapat, di kelas ini juga terdapat seorang 'Gangster' kelas kakap.

"Im Jaebum.."

"Ahahahaha..."

Lagi-lagi Changmin tidak mendapat jawaban akan panggilannya.

"Jung Yunho.."

"Hadir"

"..."

"..."

Seluruh isi kelas mendadak hening seketika.

Changmin sungguh senang mendapatkan respon ini.

Dan hal itu terlihat dari pandangan matanya yang berbinar dan mencari sosok yang menjawab panggilannya tadi.

Namun senyum Changmin yang awalnya merekah, kini kembali tumbang begitu ia mendapati bahwa sosok di pojok kelas yang kini terpejam menyandar di jendela-lah yang menjawab panggilannya.

Sosok di pojok kelas itu bahkan tidak membuka matanya sama sekali ketika menjawab panggilan Changmin.

Dan itu membuat Changmin sedikit kecewa.

Sementara kelas kembali sunyi senyap, Changmin kembali mengabsen murid-murid kelas itu.

Namun hasilnya nihil.

Seluruh kelas tetap saja sepi.

Tak ada yang mengeluarkan suara mereka satupun.

Masing-masing hanya sibuk bermain PSP, handphone, atau sekedar mencoret-coret meja.

Tentu mereka hafal akan situasi hati seseorang yang kini tak mau terganggu di pojok kelas itu.

Mereka sadar bahwa sosok 'Tiger' yang bernama asli Jung Yunho itu ternyata tidak tidur.

Ia hanya memejamkan matanya.

Entah apa yang dipikirkannya.

.

.

"Baiklah, sekarang kita mulai pelajarannya.."

Changmin terus saja menerangkan pelajaran walau ia tahu tak satupun yang mendengarkannya.

Ia hanya ingin menyelesaikan tugas mengajarnya dan berlari sejauh mungkin dari kelas 'Maut' itu setelahnya.

Namun ternyata Changmin salah..

Ada satu sosok yang dengan khusyuk mendengarkan untaian suara indah Changmin sejak awal perkenalannya.

Walau terlihat enggan dan tak perduli dengan mata yang terpejam, Yunho meresapi setiap lantunan kata yang terlontar dari bibir indah Changmin.

Sesekali ia teringat akan masa kecilnya di panti asuhan dulu, ketika mendengar suara Changmin.

.

.

Yunho tak mungkin salah ingat.

.

.

Changmin adalah sosok terdekatnya yang dikenalnya di panti asuhan dulu.

.

Sebelum akhirnya Changmin diadopsi seorang keluarga kaya raya.

.

.

Yunho tentu merasa sedih sekaligus senang.

.

Ia bisa melihat cinta pertamanya lagi setelah 10 tahun berpisah.

.

Namun ternyata cinta pertamanya itu tidak ingat sama sekali dengannya.

.

Bahkan, terkesan melupakannya.

.

.

Karena sepertinya, sosok Changmin itu telah menghapus nama Yunho dari ingatannya.

.

..

...

"Kumpulkan tugas kalian.."perintah Changmin yang tidak diindahkan murid-murid kelas itu.

Mereka hanya melenggang pergi meninggalkan kelas tanpa ada niatan sama sekali untuk mengerjakan bahkan mengumpulkan tugas yang diberikan Changmin.

Dan Changmin hanya bisa menghela nafasnya berat, begitu mendapati satu per satu murid hanya melewatinya tanpa mengumpulkan tugas yang ia berikan.

Ia sudah akan beranjak pergi dari mejanya ketika sebuah tangan putih penuh luka menggenggam tangannya.

.

.

Changmin pun mendongakkan kepalanya yang sedari tadi tertunduk.

Ia mendapati sosok pemuda bermata musang dengan tatapan tajamnya tengah memandangnya dengan dingin.

Membuat Changmin bergidik ngeri dan ketakutan tiba-tiba saja menghantuinya.

Pasalnya, di kelas itu kini hanya tinggal ia dan sesosok pria bermata musang.

Dan sosok dihadapannya juga tengah menggenggam erat pergelangan tangannya dengan tegas.

Membuat Changmin memikirkan segala macam hal buruk yang akan menimpanya.

"Ini.."

Sosok dingin itu hanya menyerahkan selembar kertas yang ternyata adalah..

Tugas yang ia berikan.

.

.

Yunho melepas tangan Changmin kemudian melenggang pergi keluar kelas meninggalkan Changmin yang tercengang.

.

.

Bagaimana mungkin sosok ia amati selalu tidur sepanjang kelas berlangsung, jutru malah mengerjakan tugas yang ia berikan dengan baik.

.

.

Dan lagi-lagi Changmin melupakan satu hal.

.

.

Ia tidak ingat siapa nama satu-satunya murid yang baru saja mengumpulkan tugas padanya.

.

Ia tidak ingat siapa nama satu-satunya murid yang menjawab panggilannya ketika ia mengabsen kelas itu.

.

.

Changmin tak pernah ingat siapa Jung Yunho di masa lalunya.

Changmin tak pernah ingat akan nama Jung Yunho.

.

..

...

"Boss, nanti malam Kim Sajangnim ingin kita menghabisi seluruh isi klub malam !"

Jiyong, salah satu anak buah Yunho, berusaha mengingatkan rencana mereka nanti malam.

"Hm.."

Dan Yunho hanya menjawabnya dengan gumaman.

Ia masih bergeming berbaring di atap sekolah.

Beberapa properti rumah sudah disiapkan anak buahnya khusus untuknya beristirahat di atap sekolah itu.

Mulai dari sofa, ranjang, hingga kulkas ada sana.

Dan jangan pikir pihak sekolah tidak tahu.

Tentu saja pihak sekolah mengetahuinya.

Tapi pihak sekolah dibuat tak berkutik karena ancaman dari 'Gangster' mematikan yang menjadi incaran polisi seluruh negeri itu.

Siapa lagi kalau bukan Yunho, ketua gangster yang memiliki nama julukan 'Tiger', sang penguasa rimba pertempuran.

.

..

...

Seperti malam-malam sebelumnya, Yunho hanya bisa menuruti kemauan Kim Sajangnim untuk menghabisi musuh-musuhnya di dunia hitam.

Dan tak terkecuali musuh terbesarnya, Mr. Park, yang memiliki usaha klub malam serta resort yang cukup pesat.

Seringkali mereka bertemu dalam siasat-siasat curang yang mereka jalankan di bisnis mereka. Dan tak ada satu pun yang tahu, kapan pertumpahan darah dari dua musuh besar dalam dunia hitam itu akan berakhir.

Kim Junsu melawan Park Yoochun.

Dua musuh besar penguasa dunia hitam.

.

.

.

Yunho sudah merasa dirinya hampir berhasil dalam misinya kali.

Kalau saja Mr. Park tidak membayar pihak kepolisian untuk ikut membantunya.

Dan sialnya, sendiri yang kini menghadang Yunho dan membuatnya dikepung puluhan polisi.

.

.

.

"Dragon, bagaimana Tiger?" menghubungi Jiyong, yang memiliki nama alias G-Dragon, salah satu anak buah Yunho.

"Kim Sajangnim, ini gawat! Tiger dibawa oleh !"

"APA?! Cepat kumpulkan yang lain. Kita akan bawa Tiger kembali!"

Kim Junsu kini naik pitam mengetahui anak buah kesayangannya itu kini berada dalam genggaman musuh besarnya.

Ia tentu tidak akan tinggal diam dan berusaha sekeras mungkin untuk mendapatkan Yunho kembali ke tangannya.

.

.

Satu hal yang tidak ketahui tentang watak Yunho.

Yunho bukanlah boneka yang bisa dimiliki dan dimainkan sesuka hati oleh pemiliknya.

.

.

Karena Yunho kini telah berpindah pada sisi yang berlawanan.

.

Menjadi pengkhianat yang bebas.

.

..

...

"Siapa nama aslimu, Tiger?" Mr. Park menyodorkan segelas red wine ke arah Yunho.

"Jung Yunho" Yunho mengambil gelas itu dan meminum isinya dalam sekali teguk. Ia bukanlah sosok yang mau berbasa basi dengan tata krama yang menurutnya tak penting itu.

"Baiklah, Yunho.. Mulai sekarang kau adalah kaki tanganku. Dan aku percaya, kau tidak akan mengecewakanku.."

Yunho hanya tersenyum miring menjawab perkataan Park Yoochun, bos barunya.

.

..

...

...

"Hari ini, kita akan belajar mengenai sejarah Dinasti Joseon.." Changmin sudah akan mengajar ketika tiba-tiba saja Yunho memasuki kelas dengan santainya.

Changmin sendiri hanya mengernyit bingung mendapati banyak luka memar di wajah Yunho, yang sebenarnya membuat Changmin kagum akan ketampanannya.

"Maaf, kau yang baru saja masuk.."

Yunho menghentikan langkahnya seketika.

Dan sontak seluruh isi kelas menatap Changmin dengan geram.

Pertama, seisi kelas tahu bahwa Yunho sedang tidak dalam keadaan baik, dan mereka takut jika ia akan mengamuk jika ada yang mengusiknya.

Dan kedua, bagaimana mungkin Changmin tidak ingat atau bahkan tidak mengenal siapa Yunho yang keberingasannya terkenal di seluruh penjuru sekolah, bahkan seluruh kota!

"Bisa kau hormati aku yang sedang mengajar, dengan mengetuk pintu sebelum masuk. Atau bahkan menyapa dan meminta maaf padaku karena terlambat?"

BRAKK!

Sebuah kursi melayang hampir mengenai Changmin.

HAMPIR!

Karena satu senti saja Changmin tidak menghindar, bisa dipastikan kursi kayu itu bukan hancur mengenai papan tulis di belakangnga, melainkan mengenai wajahnya yang innocent.

Dan hal itu sukses membuat tubuh Changmin bergetar ketakutan dan terisak pelan.

"Kau pikir kau siapa, hah?! Berani-beraninya berkata seperti itu pada Tiger?!" Kwon Jiyong, sang Dragon yang merupakan pelaku pelemparan kursi ke arah Changmin itu kini membentak Changmin yang semakin menangis terisak.

"hiks..hiks.. M-maaf-kkan A-aku..hiks..hikss.."

Changmin akhirnya berlari keluar kelas dengan berderai air mata.

Sementara Yunho..

Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat dan menahan deru nafasnya yang memburu.

Sebisa mungkin ia ingin mengontrol emosinya saat ini.

Dengan kesal, ia melempar tas ranselnya sembarang dan berjalan keluar kelas.

Ia berniat untuk menyusul Changmin yang sempat ia lihat siluetnya berlari menuju ruang kesehatan sekolah.

Dengan langkah tegap pasti, Yunho memasuki ruang kesehatan sekolah itu dan menguncinya dari dalam.

.

.

Ia tidak berniat untuk melakukan yang 'iya-iya' pada Changmin.

Namun ia hanya ingin memberikan ruang bagi Changmin untuk menumpahkan tangisnya.

.

.

Ia hanya mampu berdiri bersandar di pintu memandangi Changmin yang terisak di pinggir bangsal.

Sebenarnya, jika ia boleh melakukannya, ia ingin sekali membawa Changmin dalam pelukannya. Memberikan rasa aman untuknya.

.

.

"KAU?! Sedang apa kau di sini?!" Changmin yang baru menyadari kehadiran Yunho kini sontak berdiri.

Dan Yunho pun menghampirinya, masih dengan tatapan tajamnya dan aura dingin yang terpancar dari tubuhnya.

Grep!

Yunho meraih pinggang Changmin dan mendekapnya dalam dada bidangnya.

"A-apa y-yang kau—"

"Ssh.. Menangislah.. Menangislah sepuasmu.. Karena mulai saat ini, aku akan selalu menjagamu"

Deg! Deg! Deg!

Changmin bisa mendengar dengan jelas degup jantung Yunho di telinganya. Dan Changmin pun mengalami hal yang sama pada degupan jantungnya yang berirama cepat.

Untuk pertama kalinya, ia merasa terlindungi dan diperhatikan.

Dan dengan perlahan akhirnya Changmin mengangkat kedua tangannya untuk membalas pelukan Yunho.

Ia menangis dalam dekapan dada bidang itu.

Namun hatinya menghangat begitu ia merasakan pelukan tangan Yunho semakin erat dan bahkan beberapa kali Yunho mengecup puncak kepala Changmin dengan lembut.

.

..

...

...

"Darimana saja kau?!"

Sebuah suara husky mampu menghentak tubuh Changmin yang baru saja memasuki rumahnya.

"A-aku.."

"Jadwal mengajarmu hanya sampai pukul 12 siang!" sosok lelaki bersuara berat itu melirik jam dinding yang menunjukkan pukul dua siang.

Plak!

"Akh.." Changmin meringis merasakan sakit di pipinya akibat tamparan lelaki di hadapannya.

"Itu karena kau terlambat 2 jam!"

Plakk!

"Auwh.."

Kali ini tamparannya lebih keras dari sebelumnya.

"Itu karena kau tidak mengabariku seharian ini!"

Plak! Plak! Plak!

"Akhh ampun hyung!"

"Itu karena kau berani malawanku!"

"Ashh.. S-sakit..hiks..hiks. " Kini giliran rambut Changmin yang dijambaknya.

"K-kumohon.. Ampun-ni a-hiks.. hiks.. Ak-ku, Yoochun hyung.."

Sementara Changmin jatuh berlutut, lelaki yang bernama lengkap Park Yoochun itu kini malah tersenyum miring mengambil tongkat hoki dan siap memukulkannya ke arah Changmin.

.

.

Bugh! BUGH!

.

.

'Yunho..Tolong Aku!'

.

.

"Changmin!"

.

..

...

TBC/END?

...

..

.

Nanachan kembali dengan ff baru nih reader-san! Ada yang mau lanjut? Kalo lanjut, mungkin ini akan jadi 2shots atau 3shots aja. Dan mengenai pairingnya, silahkan dipilih HOMIN/YOOSU, atau HOSU/YOOMIN

Tapi kalau tak berminat, ya cukup tinggalkan saja page ini. Simple kan?

Author tidak akan mengemis review dari reader-san sekalian. Tapi author mohon jika memang tidak suka dengan tulisan author, cukup tinggalkan page ini aja dan jangan tinggalkan review yg berupa bashing. At least, hargai hasil jerih payah author yang tidak dibayar ini.

Karena author capek juga lama2, kalo tiap publish ff, harus deletin satu2 bashing di review ff author.

Last, Thanks for reading ;)