Judul: Debu
Pair Utama: Sasu Saku Naru
Rated: M+
Warning :JELEK, ABAL, LEBAY!
Naruto © Masashi Kishimoto. Sejelek dan senistanya fic ini tolong jangan benci Pair/Chara di dalamnya.
.
.
.
####
.
.
.
Tiga manusia tengah saling mencumbu di sofa, satu wanita dua laki-laki. Tidak adil memang, tapi mereka cukup adil untuk berbagi. Wanita berambut pink panjang itu menatap lurus dan menggoda mata hitam lelaki yang tengah mencumbunya. Bibir merah muda mungilnya terus bergumam mengeluar kan kata-kata kasar nan manja untuk memancing gairah lelaki berambut hitam di depannya. Hidung mancung mereka saling bergesekan, jarak mereka semakin tipis, tapi lelaki itu tak jua mencium bibir pink wanita di depannya.
Menatap mata hijau jernih sang wanita, jari-jari panjang lelaki reven itu mulai liar memasuki celana dalam hitam tipis berenda yang di pakai wanitanya, menggesek-gesekkan jari panjangnya pada bibir miss V wanita pink yang tengah menatapnya dengan tatapan menggoda. Bibir pink itu terus terbuka mengeluarkan suara serak yang terdengar sensual di telinga lelaki berambut raven. "Oooo.. yeahh...hh Ooooohh~hhh yeahhhh... fuck me." jari-jari panjang tangan sang lelaki semakin liar mengobok-ngobok miss V wanitanya. Lelaki raven itu menatap datar namun sarat akan gairah wanita yang mendesah karena permainan jarinya.
Lelaki berambut pirang yang duduk di sebelah wanita berambut pink menurunkan tali bra hitam yang dipakai sang wanita. Dengan jari-jari panjangnya, disentuhnya payudara sang wanita yang berukuran sedang. Mengoyang-goyangkan payudara itu sebelum ia meremasnya perlahan. Lelaki berambut pirang bermata biru yang indah itu merunduk dan mulai mengisap payudara yang tadi diremasnya, menghisapnya kasar. Merasa puas akan payudara ukuran sedang wanitanya, ia mulai melumat bibir mungil yang sedari tadi mengerang tiada henti. Dilumatnya kasar bibir manis sang wanita dengan penuh napsu.
Sasuke Uchiha, lelaki berambut raven bermata hitam. Menarik-narik celana dalam Haruno Sakura -wanita berambut pink- hingga membelah kemaluan sang wanita. Dia menarik kaki jenjang Sakura sehingga wanita itu tiduran di sofa. Dia membuka celana dalam hitam tipis Sakura, lalu mengangkangkan paha Sakura dan menatap kemaluannya yang mulai basah penuh minat. Dia mendekatkan bibirnya dengan bibir kemaluan Sakura. Menciumnya beberapa kali sebelum dihisapnya klotis Sakura.
Laki-laki berambut kuning yang bernama Naruto Uzumaki masih tetap pada tempatnya, mencium bibir manis Sakura yang mulai membengkak. Dibimbing olehnya jari-jari mungil Sakura pada celana jeans yang dipakai olehnya, dan menuntunnya untuk membukakan celana jeans biru yang dipakainya untuk membebaskan kejantanannya yang telah berdiri.
"Aahhhh~" Sakura mengerang. Tangannya mengelus-elus kejantanan Naruto yang tersembunyi di balik celana dalam berwarna merah pria itu.
Naruto mendongak kan kepala Sakura dan memasukkan jari telunjuk dan jari tengahnya ke dalam mulut Sakura, mengajak lidah wanita itu untuk bermain dengan jarinya. Tergoda dengan bibir merah membengkak Sakura dia mencium bibir wanita itu lagi.
Sasuke mununtun Sakura berganti posisi. Dia memberi aba-aba pada Sakura untuk menungging dengan kaki yang mengangkan. Di tamparnya pantat Sakura, kemudian ia berjongkok dan mulai menjilati dubur Sakura. Tangan kanan Sasuke mengelus sensual dan bergairah pantat Sakura. Pria Uchiha itu begitu menikmati aktifitasnya merangsang wanita berambut merah muda itu.
Sakura menyingkirkan rambut di wajahnya. Sementara Naruto mulai melepas celana jeans dan celana dalamnya kemudian mendekatkan kejantanannya pada wajah Sakura yang kemudian dihisap olehnya. "Emmmm~emhhhmmmmm..." Sakura mengerang disela hisapannya pada kejantanan Naruto.
Naruto mengelus rambut pink kusut Sakura sebelum kemudian dia menjambaknya dan mulai memaju mundur kan kepalanya dengan kasar, "Argghhhh..." erangnya nikmat dengan service mulut Sakura. Merasa cukup puas dengan servis dari mulut Sakura, Naruto menarik kenjantanannya menjauh dari wajah wanitanya. Ia menunduk mensejajarkan posisi kepalanya dengan kepala merah muda wanitanya kemudian mencium bibirnya lagi.
Sasuke menjilati vagina Sakura, sementara kedua jarinya mengobok liang dubur sakura yang sempit. Dia berdiri dari posisi jonggkoknya lalu melepaskan celana jeans, boxer dan celana dalam yang dipakai olehnya. Sasuke duduk di sofa lalu mengangkat tubuh Sakura yang tengah bercumbu dengan Naruto membuat wanita itu memekik kaget. Diperintah olehnya Sakura untuk mengangkangi kenjantanannya yang besar, liat, dan keras.
"Ahghhh..." Sakura mendesah. Wanita merah muda itu menggigit bibir bawahnya yang membengkak ketika kepala kejantanan Sasuke memasuki vaginanya yang mungil dan basah. Kedua mata Sakura terpejam erat merasakan kepala kejantanan Sasuke yang memasukinya paksa. Tangannya berhenti meremas dan mengocok kejantanan Naruto, pria pirang itu sedikit mendengus kesal lalu menawan bibir Sakura. Bibir pria berambut pirang itu begitu antusias mendominasi bibir Sakura.
Payudara Sakura bergoyang mengikuti gerak naik turun pinggulnya mengocok kejantanan Sasuke di dalam tubuhnya. Dada sedang yang bergoyang itu membuat Sasuke gemas ingin meremasnya.
Naruto memasukan satu jarinya ke dalam dubur Sakura lalu mengocoknya pelan.
'cup'
Dicium olehnya dubur merah Sakura yang sempit. Mengocok kejantanannya sebentar, sedikit demi sedikit dimasukan olehnya kejantanannya yang besar dan keras. "Ahhh... Argh..." Wanita merah muda itu mengerang sakit ketika dirinya dimasuki dua benda keras didua lubangnya yang berbeda dengan dalam. Perlahan, wanita merah muda itu memejamkan mata. Air mata menetes dari kedua sudut matanya yang terpejam.
###
Seorang wanita berambut pink sebahu berdiri di depan sebuah rumah kosong tak terpakai, kedua tangannya membawa dua pelastik besar berisi makanan. Wajah pucat wanita itu tersenyum samar, rambut pink sebahu kusutnya terbang tertiup angin pagi. Wanita berambut pink itu meletakan kedua pelastik besar di tanganya. Membenarkan pakaiannya yang sedikit berantakan, wanita itu menghela napas pendek lalu mengetuk pintu reot di depannya.
Kepala kecil berambu abu-abu kumal menyembul dari balik pintu. Wanita merah muda itu tersenyum membuat bocah kecil berkaca mata bulat besar itu tersenyum lebar. "Nee-chaaaann..." teriak bocah itu senang sembari membuka pintu lebih lebar, mempersilahkan Nee-chan kesayangannya masuk.
Sakura Haruno, wanita berambut pink. Kembali tersenyum seraya mengelus rambut abu-abu kumal Kabuto-adik angkatnya-gemas. "Di mana Kimimaro dan Gaara?" Dia bertanya seraya masuk ke dalam lalu meletakan pelastik besar yang tadi dibawanya di lantai.
"Di sini!" Teriak suara kecil nan nyaring dari balik punggung Sakura. Dua bocah berbeda usia dan warna rambut itu berdiri berdampingan dibalik punggung Sakura sembari terkekeh senang melihat kakak yang sejak semalam mereka tunggu tlah pulang.
Wanita berusia sembilan belas tahun itu berbalik badan melihat adik-adiknya yang lain, lalu tersenyum.
Seorang bocah berambut merah dengan lingkaran hitam di kedua matanya menghirup udara dengan kedua mata terpejam. "Emmm... wanginya enak, apa Nee-chan membawa makanan?" Dia bertanya dengan nada senang. Bocah berambut merah itu membuka kedua kelopak matanya, mata hijau lumutnya menatap kosong dan tak fokus.
Kimimaro, bocah berambut putih panjang yang lebih tua tiga tahun dari bocah berambut merah bernama Gaara terkekeh pelan seraya mengacak rambut merah kumal Gaara. bocah berambut putih yang bediri dengan satu kaki itu tersenyum. "Menurutmu? aku rasa kau sudah mencium wanginya gaara..." dia ikut memejamkan mata. "Tercium seperti kuah ramen kental milik paman Teuchi..." gumaman senang meluncur dari bibir tipis bocah berambut putih itu.
Sakura tersenyum antara senang dan sedih. Senang, bisa membelikan makanan untuk adik-adiknya yang lapar, bila biasanya (makan Ramen, adalah makanan terlezat bagi mereka. Walau terkadang paman Teuchi memberi mereka Ramen, satu mangkuk bertiga.) mereka hanya mencium wangi sedapnya ramen kedai paman Teuchi saat mereka melewatinya dan hanya bisa menelan ludah tanpa bisa mencicipi bagaimana rasanya, kini wangi sedap itu ada di gubuk tempat mereka tinggal, tidak hanya wangi sedapnya saja. Tapi mereka, tiga bocah kecil itu juga bisa mencicipi rasanya. Sedih, karena yang didapatkannya bukan dari cara yang halal, dia-Sakura Haruno- memberi makan adiknya dari uang hasil bercinta dengan dua pria yang semalam menyetubuhinya sampai pagi. Tanpa sadar setetes air mata jatuh membasahi kulit pipi putihnya.
"Nee-chan, kenapa menangis?" Tanya kabuto kecil dengan nada takut dan sedih.
Sakura menghapus air matanya lalu mengelus rambut abu-abu kumal Kabuto, "Tidak, siapa bilang Nee-chan menangis." Dia menjawab dengan senyum. disuruhnya Kabuto duduk di lantai tanpa alas lalu menghampiri Gaara-adik laki-lakinya yang paling kecil- menggendong si merah bermata panda itu serta menuntun Kimimaro untuk ikut duduk di lantai lalu sarapan bersama.
.
.
.
To Be Continue...