The Truth Revealed Part 8 End

.

.

Tittle : The Truth Revealed

Writer : Rheii Chan

Cast : Yunjae, Yoosu, Changmin

Genre : Romance, Angst, Hurt, Incest


'Dan pada saat kenyataan itu terkuak

Akan ada dua pilihan yang hadir

Membukanya atau menyimpan rapat-rapat

Dan bila saat itu datang, biarkanlah hati yang memilih

Karena walaupun pilihan itu salah, setidaknya takkan ada penyesalan yang terjadi'

.

.

FLASHBACK

.

.

Taman pemakaman mewah yang diperuntukan bagi kalangan keluarga Chaebol Korea itu tampak lenggang. Hanya beberapa orang yang masih berada disana dan menjadi saksi tangisan pilu seorang Jung Yunho yang harus kembali merasakan pahitnya kehilangan.

Tepat sebulan setelah kepergian sang ibunda menghadap sang Khalik, Yunho harus kehilangan satu-satunya anggota keluarga yang tersisa yaitu appa nya karena sakit jantung yang diderita namja paruh baya itu.

Yunho merutuki dirinya yang tak pernah tahu kalau appa nya menderita penyakit seserius itu tapi namja tampan itu lebih menaruh dendam pada seseorang yang menurutnya menjadi dalang atas kematian appa nya karena orang itu lah yang terakhir menemui sang appa sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

Park Yoochun

Pemilik Park Corp itu menemui Mrs. Jung di kantornya dan entah apa yang mereka bicarakan tapi yang jelas tak lama setelah Yoochun keluar dari ruangan Mrs. Jung, namja itu langsung terkena serangan jantung dan tak bisa diselamatkan lagi.

Yunho tahu pasti Yoochun bicara hal-hal yang membuat appa nya stress dan sakit jantungnya kambuh dan namja bermata musang itu berniat untuk menuntut Yoochun tapi tak ada bukti kuat lagipula kematian Mr. Jung murni karena sakit jantung jadi tak ada alasan untuk menjebloskan seorang Park Yoochun ke penjara.

Hati Yunho meradang, tekadnya untuk menuntut keadilan bagi kematian kedua orangtuanya yang secara tidak langsung disebabkan oleh Yoochun seakan terbentur oleh dinding kokoh bernama alibi dan sepertinya tak ada cara lain untuk menuntut balas selain dengan caranya sendiri.

Karena itulah dengan seluruh kekuasaannya atas warisan keluarganya yang bernilai besar, Yunho merencanakan balas dendam dengan cara halus dibantu oleh assisten setia appanya, Park Leeteuk.

Dengan sangat hati-hati dan terencana, Yunho mulai menyiapkan segalanya termasuk mengubah identitasnya dan pindah ke Sekolah Junsu yang Yunho ketahui merupakan anak semata wayang keluarga Park. Yunho berencana untuk mendekati Junsu sebagai jalan untuk membalas dendam pada orang yang telah menghancurkan keluarganya.

Setahun lebih Yunho melaksanakan rencananya dan diam-diam mengamati aktifitas keluarga Park secara diam-diam termasuk aktifitas eomma kandungnya, Jaejoong hingga tanpa sadar tumbuh perasaan lain di hati namja tampan itu untuk sang eomma yang kecantikannya tak lekang dimakan usia tersebut.

Dan perjuangan Yunho membuahkan hasil saat Park Junsu menyatakan cinta padanya dan mereka berpacaran. Yunho merasa semuanya sempurna namun takdir berkata lain karena ternyata banyak hal tak terduga yang mengacaukan rencananya dan membawa garis kehidupannya ke arah lain.

Siapa yang menyangka bila namja sepolos dan seimut Junsu tega menyelakakan orang yang sudah dianggapnya ibu kandungnya sendiri hanya untuk cinta seorang Park Yoochun dan lagi lagi takdir memainkan perannya dengan melibatkan Yunho dalam permainan yang direncanakan oleh orang yang diincarnya.

"Anda yakin akan melakukan hal ini Tuan muda ?" tanya sang tangan kanan, Leeteuk saat Yunho menyatakan tentang keterlibatannya dalam rencana Yoochun dan Junsu untuk menyingkirkan seorang Park Jaejoong.

"Tak ada pilihan lain Ahjussi, aku harus melakukan ini bila tidak nyawa eomma ku akan terancam"

"Bukankah itu berarti Tuan muda harus mendekati Mrs. Park yang notabene ibu kandung tuan muda sendiri ?"

Yunho menatap sendu keluar jendela ruangan kerja mendiang appa nya yang kini beralih menjadi ruang kerjanya. Pandangan sendu terlihat dari mata musangnya yang biasanya tajam, banyak hal berkecamuk di fikiran Yunho namun yang paling membuatnya bingung adalah bagaimana cara menjaga eomma kandungnya dari kejahatan Yoochun dan Junsu.

Tidak, Yunho tak mau kehilangan lagi. Sudah cukup Yoochun membuat kedua orangtuanya meninggal dan Yunho takkan mengijinkan sesuatu yang buruk terjadi pada Jaejoong.

"Apa aku terlihat punya pilihan lain saat ini ahjussi ?"

Pertanyaan Yunho cukup untuk membuat seorang Park Leeteuk tak lagi melayangkan protesnya pada rencana gila sang tuan muda yang dianggapnya berlebihan. Bagaimanapun Jaejoong ibu kandung Yunho dan mengikuti rencana seorang Park Yoochun berarti mau tak mau Yunho harus menggoda ibu kandungnya sendiri bukan.

Tapi Yunho juga tak salah, namja itu hanya ingin melindungi eomma nya apapun caranya walaupun itu terlihat salah sekalipun karena siapapun tahu kalau darah lebih kental daripada air apalagi Yunho terlahir dari rahim namja cantik itu.

"Lalu apa rencana tuan muda ?"

"Aku akan mengikuti alur permainan mereka namun aku akan membangun tembok pembatas hubunganku dan eomma ku dan bila saatnya tiba, akan kulempar keduanya ke neraka dengan tanganku sendiri"

Yunho berucap dengan mata penuh tekad tanpa sadar kalau takdir takkan pernah berhenti memainkan kehidupan seorang anak manusia sampai orang itu terlelap dalam tidur abadi mereka.

.

.

** YUNJAE IS REAL **

.

.

Waktu demi waktu bergulir dengan cepat, malam pun berganti pagi dengan kecepatan yang tak disadari oleh manusia. Manusia terlampau sibuk dengan dunia mereka sendiri tanpa menyadari bahwa waktu makin hari semakin cepat berputar hingga membalikan apapun yang dilewatinya.

Termasuk kehidupan seorang Jung Yunho.

Siapa yang menyangka bahwa kini dalam dekapan lengan kekarnya namja itu tengah menjerat sang eomma kandungnya sendiri dalam pusaran dosa tak berujung. Dosa pengkhianatan, kebohongan dan hubungan terlarang.

Bukan, bukan ini rencana namja bermata musang yang kini tengah menikmati keindahan malaikat jatuh yang masih terlelap dalam mimpinya itu. Tak ada sedikitpun niatan baginya untuk melakukan hubungan terlarang seperti yang baru saja mereka lakukan tapi saat hasrat dan hati sudah bicara maka akal sehatpun akan terlupakan begitu saja.

Yunho sadar kalau dirinya kini telah jatuh sepenuhnya dalam pesona seorang Park Jaejoong yang tak bisa ditolak siapapun. Kini dia tak bisa menyalahkan sang appa yang masih menyimpan cintanya bagi namja cantik itu karena Yunho pun tak bisa menemukan satu alasan pun untuk tidak mencintainya.

Dan tanpa sadar, Yunho sudah merubuhkan tembok batas yang dibangunnya sendiri.

Yunho tersenyum saat meelihat doe eyes indah Jaejoong perlahan terbuka dan sebuah senyuman manis hadir di wajah malaikat itu. Yunho mengeratkan dekapannya pada tubuh mungil Jaejoong lalu mendaratkan sebuah kecupan singkap namun manis di dahi sang kekasih.

"Pagi Boo" sapa Yunho yang langsung dibalas dengan sentuhan lembut tangan namja cantik itu di pipinya. Sentuhan yang sangat Yunho sukai karena menyiratkan kasih sayang seorang ibu dan kekasih di dalamnya.

"Pagi Yunnie"

"Kau tidur nyenyak sekali boo, aku jadi tak tega membangunkanmu"

Jaejoong terkekeh pelan, Yunho selalu bisa membuatnya nyaman dan merasa disayangi. Bersama Yunho membuat namja cantik itu sekan melupakan segalanya termasuk statusnya sebagai seooarng istri dan ibu.

"Pelukanmu nyaman, membuat tidurku lelap"

"Kalau begitu aku takkan memelukmu lagi karena kalau aku terus memelukmu aku takut kau takkan terbangun lagi"

Ucapan Yunho membuat Jaejoong tertawa. Keduanya lalu saling bercanda, menggelitiki dan berguling-guling di tempat tidur hotel yang mereka sewa tadi malam sampai akhirnya keduanya kelelahan dan saling berbaring berdampingan.

Yunho lalu memiringkan badannya mencoba menatap Jaejoong yang kini tengah tersenyum sambil melihat langit-langit kamar hotel yang berhiaskan lukisan indah yang dilukis langsung oleh seniman Prancis.

Namja tampan itu tertegun melihat keindahan makhluk ciptaan Tuhan disampingnya namun rasa kagum itu mendadak sirna berganti kepedihan bila mengingat kehidupan namja cantik itu yang sipenuhi dengan dusta dan penghianatan orang terdekatnya.

Teringat lagi dalam benaknya tentang pembicaraannya dengan seorang yeoja yang mengaku sebagai sekretaris Park Yoochun tadi siang. Tiffany, yeoja itu membeberkan semua rencana Yoochun dan Junsu padanya termasuk rencana pembunuhan terhadap Jaejoong yang tak sengaja didengarnya saat junsu berkunjung ke kantor Yoochun.

Yunho marah, sangat. Dia tahu cepat atau lambat hal ini akan terjadi namun mendengarnya tetap saja membuat darahnya mendidih sampai ke ubun-ubun. Tiffany juga menawarkan sebuah kerjasama padanya untuk menyingkirkan Junsu namun belum sempat Yunho menjawab tawaran itu Junsu sudah lebih dulu datang dan memutus pembicaraan mereka.

Karena itulah dengan mengumpulkan kekuatannya Yunho berniat memberitahukan segalanya tentang rencana Yoochun dan keterlibatannya pada Jaejoong sekarang. Biarlah, biarlah namja cantik itu marah atau bahkan membencinya yang terpenting Jaejoong menyadari hidupnya dalam bahaya dan lebih waspada.

"Boo, ada sesuatu yang ingin kuberitahukan padamu"

"Ada apa Yun ?"

"Tapi berjanjilah kalau kau harus mempercayai semua yang kukatakan karena ini menyangkut keselamatanmu boo"

Jaejoong mengerutkan dahinya, namja cantik itu merasa ada sesuatu yang Yunho rahasiakan padanya dan pembicaraan kali ini bukanlah pembicaraan main-main.

Namun sepertinya takdir masih ingin bermain lebih lama dengan mereka karena baru saja Yunho akan membuka mulutnya ponsel Jaejoong berbunyi dan namja cantik itu langsung menyuruh Yunho diam saat melihat ID sang penelepon yang tak lain adalah Yoochun.

"Yobosseo"

",,,"

"Ah ne urusanku sudah selesai, aku pulang ke rumah siang ini"

",,,"

"Ani gwenchana, aku bawa mobil sendiri Chunnie jadi kau tidak usah menjemputku"

",,,"

"Nado saranghae"

Piip

Jaejoong menarik nafas panjang, dalam benaknya namja cantik itu bersyukur karena Yoochun percaya pada kebohongannya tentang menemani temannya yang sakit di Rumah Sakit hingga harus menginap padahal dia menghabiskan malam panas dengan selingkuhannya.

Merasa ditatap dengan tatapan tajam yang menusuk, Jaejoong menolehkan kepalanya ke samping hanya untuk menemukan sang kekasih tengah menatapnya dengan api cemburu di wajah tampannya dan itu membuat Jaejoong menarik senyum manisnya.

"Kau cemburu Yunnie ?"

"Aku tak suka kau bilang saranghae padanya boo, kau hanya milikku"

Yunho merengkuh pinggang ramping Jaejoong possesif sementara sang kekasih hanya tertawa melihat kecemburuan Yunho. Keduanya lalu saling memandang penuh cinta pada mata masing-masing dan mulai mendekatkan wajah mereka satu sama lain hingga kedua bibir seksi itu kembali bersentuhan dan melebur dalam ciuman penuh cinta.

Keduanya lalu kembali menyatukan diri mereka dalam hasrat yang menggebu dan melebur menjadi satu dalam dosa yang tak termaafkan dalam konteks pemikiran yang berbeda. Dosa perselingkuhan dan dosa hubungan sedarah.

Persetubuhan itu terjadi dengan hasrat yang menggebu membuat Yunho seakan melupakan tujuannya untuk memberi tahu sang kekasih tentang apa yang terjadi sebenarnya. Namja bermata musang itu berfikir masih ada banyak waktu untuk memberitahukan segalanya pada Jaejoong dan melupakan fakta bahwa waktu tak selamanya berpihak pada mereka.

.

.

** YUNJAE IS REAL **

.

.

Pertemuan pertama Yunho dengan seorang Shim Changmin terjadi 3 hari setelah hilangnya seorang Tiffany Hwang yang Yunho yakini adalah perbuatan Yoochun dan Junsu. Namja muda jenius itu diam-diam menyelidiki tentang hilangnya sang sepupu hingga dia mendapatkan satu nama yang dia yakin akan membantunya, Jung Yunho.

Awalnya Yunho tak begitu saja mempercayai Changmin namun penjelasan yang diberikan Changmin atas keterlibatan Yoochun dalam kasus Tiffany membuat Yunho menganggukan kepalanya untuk sebuah kerja sama membalas dendam pada Yoochun dan Junsu.

Keduanya mulai membuat rencana, Yunho tetap menjalankan perannya sementara Changmin bertugas memata-matai pasangan Yoosu. Walaupun awalnya semua terasa sulit karena orang selicik Yoochun bukan orang yang mudah dibohongi namun persiapan matang Yunho mengaburkan segalanya.

Ya, Yunho tahu bahwa diam-diam Yoochun juga sempat menyelidikinya tapi untunglah Leeteuk sudah menyiapkan segalanya hingga kecurigaan Yoochun pun hilang. Bukankah menghadapi seekor ular itu paling baik dengan jebakan licik dan bukan dengan konfrontasi langsung kan ?

"Kau memanggilku hyung ?" Changmin menyilangkan kedua kaki jenjangnya sesaat setelah mendudukan dirinya di sofa ruang kerja Yunho siang itu. Yunho hanya mengangguk kecil dari kursi kerjanya lalu tanpa basa-basi langsung menanyakan hal yang menjadi alasannya memanggil Changmin ke Mansionnya siang itu.

"Bagaimana hasil penyelidikanmu ?"

"Aku belum menemukan keberadaan Tiffany noona tapi bukti yang kukumpulkan sudah cukup untuk menyeret Park Yoochun dan Park Junsu ke penjara"

Yunho terdiam. Diapun sudah mengumpulkan cukup bukti mengenai konspirasi Yoochun dan Junsu untuk menyingkirkan Jaejoong dan itu cukup untuk dijadikan bukti di Pengadilan bila ingin menjebloskan pasangan itu ke dalam jeruji besi.

Namun Yunho tak ingin polisi ikut campur dalam masalah ini. Balas dendam baginya adalah nyawa dibayar nyawa dan hukuman penjara saja tidak akan cukup untuk membalas kejahatan seorang Park Yoochun.

Karena itulah Yunho bertekad membalaskan dendamnya dengan tangannya sendiri dan ini bukan saat yang tepat untuk melakukannya.

"Aku tak berencana menyeret mereka ke Penjara Changmin-ah tapi ke Neraka"

"Apa maksudmu hyung ?"

"Yoochun penyebab kematian orangtuaku dan sekarang merencanakan pembunuhan pada orang yang ku cintai. Kau berharap aku masih bisa bernafas di bumi yang sama dengan manusia menjijikan seperti mereka ? lupakan saja"

Changmin terdiam, namja itu mengerti perasaan Yunho karena Yunho sudah menceritakan masa lalunya yang kelam pada namja jangkung itu tapi kilat dendam di mata Yunho tetap saja mampu membuatnya bergidik ngeri.

"Lalu apa rencanamu hyung ?"

"Junsu memberitahuku rencana mereka yang akan berpura-pura memergoki Jaejoong berselingkuh denganku besok agar Yoochun bisa menceraikannya tapi aku mencium ada maksud laindari mereka jadi aku memintamu untuk membuntuti mereka besok"

"Apa mereka tak memberitahumu rencana selanjutnya hyung ?" tanya Changmin mengerutkan dahinya, namja tampan itu juga merasakan firasat buruk seperti yang dirasakan Yunho.

"Ani, mereka hanya bilang akan mengakhiri semuanya besok lagipula aku merasa Yoochun mulai kembali mencurigaiku dan aku harus lebih hati-hati sekarang"

"Baiklah, aku akan menghubungi hyung bila ada yang janggal"

"Gomawo Changmin-ah, Aku mengandalkanmu"

Sesuai permintaan Yunho hari itu Changmin membuntuti pasangan Yoosu seharian. Mulai dari aktifitas keduanya di hotel tempat keduanya biasa memadu kasih terlarang mereka hingga kembali ke Mansion Park yang mewah.

Changmin terus membuntuti pasangan itu hingga akhirnya keduanya kembali ke Mansion mereka dan setelah memarkirkan mobilnya, dengan cekatan Changmin melompati pagar samping kediaman megah tersebut yang kebetulan sedang kosong dan hanya dijaga dua orang penjaga di gerbang depan.

Mata namja jangkung itu terbelalak kaget saat dia melihat dari tempat persembunyiaannya kalau seorang Park Yoochun kini tengah menyabotase rem mobil Jaejoong dan secepat kilat Changmin langsung mengambil smartphone nya dan mencoba menghubungi Yunho namun sialnya nomor Yunho sedang tidak aktif.

"Shit" Maki Changmin dalam hati saat lagi-lagi gagal menghubungi Yunho.

Namja jangkung itu langsung berlari ke mobilnya saat melihat Yoochun dan Junsu keluar dari Mansion sambil berlari diikuti Jaejoong dibelakangnya. Dia terus memacu mobilnya mengikuti Jaejoong hingga kecelakaan itu terjadi.

.

.

FLASHBACK END

.

.

Yunho menatap tumpukan berkas laporan perusahaannya dengan malas. Ah malam ini dia harus kembali lembur di ruang kerjanya padahal malam ini dia ingin sekali tidur sambil memeluk boojae nya tercinta yang sudah seminggu tak dia jamah.

Bibir hatinya menarik sebuah senyuman manis saat menatap sebuah figura berisikan foto nya dan Jaejoong saat piknik di Taman belakang mansionnya seminggu yang lalu. Keduanya tampak saling berangkulan dengan wajah bahagia terpancar dari wajah mereka.

Mata musang itu terus menatap pada foto dihadapannya sampai tak menyadari seseorang sudah memasuki ruangannya dan kini berdiri disamping namja manly tersebut sambil ikut memandang foto yang dipegangnya dan tersenyum manis.

"Lubang hidungmu terlihat besar di foto itu Yunnie-ah"

Suara manja seorang Kim –ah ani- Jung Jaejoong membuyarkan lamunan Yunho. Namja tampan itu menoleh ke arah sang kekasih yang terlihat cute dengan piyama bermotif gajahnya lalu menarik pinggang ramping Jaejoong hingga terduduk di pangkuannya.

"Kenapa kau belum tidur Boo ?" tanya Yunho sambil mengecup bahu Jaejoong yang sedikit terekspos karena piyama yang dipakainya sedikit kebesaran.

"Boo merindukan Yunnie" Manja Jaejoong.

"Aku masih banyak pekerjaan boo, nanti setelah selesai aku pasti menemanimu tidur"

"Yunnie lebih mementingkan pekerjaan daripada boo, apa boo sudah tidak seksi lagi dimata Yunnie ?"

Yunho tertawa melihat kekasihnya merajuk sambil mempoutkan bibirnya imut. Semenjak di vonis hamil 2 bulan oleh dokter seminggu yang lalu, Jaejoong memang jadi jauh lebih manja dan moody namun Yunho tak mempermasalahkan hal itu karena Jaejoong mengandung anaknya saja sudah anugerah terindah baginya.

Yunho tak peduli, dia tak peduli kalaupun dirinya telah terjun ke dasar terdalam dari sebuah dosa karena menghamili eomma kandungnya sendiri karena kini baginya logikanya telah mati bila berhubungan dengan sesuatu yang berhubungan dengan Jaejoong.

Biarlah sang anak yang juga adiknya nanti mengetahui dirinya adalah appa nya karena Yunho akan menyimpan rapat semua rahasia gelap tentang hubungan darah antara dirinya dan Jaejoong lagipula yang mengetahui hal ini hanya dirinya dan Leeteuk.

Dan Yunho bersumpah akan melenyapkan siapapun yang berani membongkar rahasia itu walaupun itu orang terdekatnya sekalipun dan Leeteuk pun menyadari hal itu dan bersumpah untuk diam demi kebahagiaan Yunho yang sudah dianggapnya anak sendiri.

"Yunnniiiiieeee ..." teriak Jaejoong mengagetkan Yunho dari lamunannya.

"Wae Boo ?"

"Aiiish Yunnie melamun terus, boo kan lagi bicara serius Yunnie" Jaejoong menyilangkan kedua tangannya di dada peertanda kalau dia sedang ngambek membuat Yunho tak tahan untuk mengecup pipinya yang menggembung lucu.

"Kau selalu seksi boo tapi Yunnie memang harus menyelesaikan semua pekerjaan ini supaya kita bisa berlibur ke Thailand untuk melihat gajah. Boo ingin melihat gajah kan ?"

Mata Jaejoong langsung berbinar cerah mendengar tentang binatang favoritnya itu membuat Yunho tak henti mensyukuri anugerah yang sudah diberikan padanya dalam bentuk malaikat tak bersayap bernama Jung Jaejoong.

"Jeongmal ? Yunnie tidak bohong kan ? kalau bohong nanti boo berdoa aegya Yunnie jadi monster food seperti Changmin"

"Aiiisshh boo aegya Yunnie kan aegya boo juga, memang boo mau punya aegya seperti Changmin ?"

Jaejoong terdiam menyadari kesalahan bicaranya, namja cantik itu bergidik ngeri membayangkan jatah belanjanya yang gila-gilaan itu berkurang gara-gara harus memberi makan anaknya yang monster food seperti Changmin.

"Andwe ... Arra, boo ngga akan berdoa anak Yunnie seperti itu lagi"

"Anak kita boo" ucap Yunho tak tahan melihat keimutan kekasihnya itu.

"Ne, anak kita. Hihi ..."

Keduanya tersenyum lalu saling berbagi ciuman manis yang perlahan menjadi lumatan penuh hasrat yang akan memandu keduanya melewati satu lagi malam panas penuh cinta.

Keduanya menyingkirkan segala fikiran yang berkecamuk tentang rahasia yang tersimpan di benak masing-masing. Bohong kalau mereka tak terganggu tapi keduanya lebih memilih menyimpannya dan menjalani kebahagiaan yang kini sedang menghujani hidup mereka.

Karena lebih baik kita menikmati keindahan pelangi sebelum badai yang lebih besar datang.

Dan kini biarlah kedua insan itu menyimpan rahasia itu di hati dan fikiran masing-masing karena toh setiap orang pasti memiliki rahasia walaupun pasti suatu saat rahasia itu akan terbongkar juga.

.

.

'Karena Tuhan selalu memiliki sebuah cara yang tak terduga untuk membuat makhluknya akan tertegun atas kelihaiannya mengubah jalan hidup seseorang dengan caranya sendiri'

.

.


EXTRA

Seorang namja cantik berdiri sedikit tersembunyi di halaman sebuah mansion mewah dengan pandangan penuh benci. Setelah mengendap-endap dan bersembunyi di tempat-tempat yang memang dihapal keberadaannya, namja cantik itu langsung menghampiri sebuah mobil yang terparkir di halaman Mansion tersebut.

Mobil yang sangat dihapalnya, mobil sang mantan suami, Park Yoochun.

Dengan mengendap-endap dari penjaga yang berjaga di dekat gerbang Mansion mewah tersebut, namja cantik yang tak lain adalah Jaejoong itu langsung mengeluarkan sebuah tang yang sengaja dibawanya dan memutus rem mobil mewah tersebut.

Dendam tergambar jelas di wajahnya saat tak sengaja mendengar pembicaraan antara Yunho dan namja yang kemudian diketahui bernama Changmin di luar kamar rawatnya saat dirinya baru tersadar dari komanya 2 hari yang lalu.

Pembicaraan tentang konspirasi antara Yoochun dan Junsu untuk melenyapkannya dan juga peran Yunho dalam konspirasi tersebut termasuk balas dendam yang direncanakan oleh Yunho dan Changmin.

Jaejoong menangis, namja cantik itu terasa tercabik-cabik mengetahui suami dan anaknya sendiri merencanakan untuk melenyapkannya namun dia sadar kalau dirinya harus tegar dan membalaskan dendamnya agar kedua orang itu merasakan sakit seperti yang dia rasakan.

Dia lalu berpura-pura amnesia agar bisa membuka lembaran baru dalam hidupnya namun dendam tetaplah dendam yang harus dibayarkan maka jadilah hari itu saat tahu Changmin hendak pergi ke mansion Park diam-diam dengan kekuatannya yang tersisa Jaejoong kabur dari kamar rawatnya dan masuk ke bagasi mobil namja jangkung tersebut.

Hati Jaejoong yang polos sudah hilang dan dipenuhi oleh sakit hati kini karena yang ada dalam fikirannya hanyalah membuat kedua orang yang sudah mempermainkan hidupnya membayar apa yang mereka perbuat biarpun orang itu darah dagingnya sendiri.

Dan senyum penuh kemenangan tersungging di wajah cantik namun pucat milik Jaejoong saat melihat dari balik pilar kokoh mansion yang pernah menjadi rumahnya selama belasan Tahun, Yoochun dan Junsu memasuki mobil yang sudah dia putus remnya dan berlalu dengan kecepatan tinggi.

"Selamat tinggal Yoochun-ah, Junsu-ah. Semoga kalian menikmati kado terakhir dariku"

Setelah memastikan keadaan aman, Jaejoong kembali bersembunyi di bagasi mobil Changmin yang kembali membawanya ke Mansion Jung dan untung tak ada yang mengetahui perbuatannya.

Jaejoong tersenyum puas dalam hatinya melihat pemberitaan mengenai kecelakaan yang menewaskan mantan suami dan anaknya itu namun dia masih memasang wajah innocent penuh kepalsuan di hadapan orang lain.

Karena dia bertekad untuk membunuh Park Jaejoong yang bersarang dalam dirinya dan memulai kembali hidupnya sebagai Jung Jaejoong bersama orang yang dicintainya, Yunho.

Dan biarlah rahasia tetap menjadi rahasia karena suatu saat rahasia itu pasti akan terbongkar dan membuat sebuah cerita lain yang mungkin lebih berliku.

.

.

END

.

.

Finally selesai juga nie FF

Big Hug buat semua yg udah nyempatin Review, Follow n' Fav FF ini

Maaf Rheii ga sebutin satu" tp kalian luar biasa # plagiat Ariel

Juga buat siders nya makasih dah sempetin baca

See U The next FF

A.K.T.F