Naruto: The Second Uchiha Madara

.

Chapter 1: The Neglected Son & 2 Massacred Clan

.

Hari yang cerah di Mansion keluarga Namikaze. Kita lihat seorang pria berambut kuning, dan wanita berambut merah, sedang melatih seorang anak berambut pirang gelap. Yap, mereka adalah Minato Namikaze, Kushina Uzumaki yang sekarang marganya menjadi Namikaze, dan Rei Namikaze.

Kalau dilihat-lihat, mereka adalah keluarga bahagia. Tetapi, tidak. Dari kejauhan, ada seorang anak berambut merah seperti Kushina, ia adalah Naruto Namikaze, anak tertua dari Minato dan Kushina, lebih tua 2 tahun daripada Rei.

Naruto Namikaze. Hidupnya selalu kesepian. Ia selalu diabaikan oleh orang tuanya karena mereka fokus kepada Ren Namikaze. Kenapa? Karena Kyuubi disegel di dalam Ren, dan mereka selalu bilang 'Rei lebih butuh perhatian dan latihan karena ia memegang chakra Kyuubi.'

Ceritanya adalah 10 Tahun lalu. Kau tahu, 10 tahun yang lalu, Kyuubi menyerang desa karena disummon oleh seseorang yang mengaku bernama Uchiha Madara. Tepat saat itu, Kushina melahirkan sebuah anak perempuan, Rei Namikaze.

Karena Kyuubi tak bisa dikalahkan, Minato, sang Yondaime Hokage sekaligus suami dari Kushina Namikaze dan ayah dari Naruto dan Rei Namikaze, harus menyegel Kyuubi di dalam anaknya sendiri, Rei.

Sayangnya, ketika ia ingin menyegel, ia dibuat pingsan oleh Sandaime Hokage, Hiruzen. Dan akhirnya, Hiruzen yang menyegel Kyuubi di tubuh Ren dan membuatnya mati karena bayaran untuk mensummon Shinigami adalah nyawa.

Sejak saat itu, desa menganggap Rei sebagai pahlawan desa dan memperlakukannya seolah ia adalah dewa. Dan yang lebih parah lagi, ia bisa meminta apa saja kepada orang tuanya, otomatis orang tua Naruto sementara Naruto selalu dimarahi.

Sejak itu juga, Naruto selalu diabaikan oleh Kushina dan Minato, dan memfokuskan mereka pada Rei dan meninggalkan Naruto. Pernah suatu hari, Naruto menghilang 5 hari di Hutan Kematian, untuk latihan Survival, dan kembali ke rumah berharap orang tuanya mencarinya, tetapi yang ia lihat mereka asyik melatih Ren dan mungkin tidak sadar kalau Naruto menghilang.

Lalu pernah suatu hari saat ulang tahun, Rei diberi Kontrak Summoning Katak oleh Jiraiya sendiri, dan membuat Naruto geram. Dan, lebih parahnya lagi, status pemaris klan Uzumaki diserahkan kepada Rei, walaupun seharusnya warisan diberikan kepada anak tertua.

Naruto selalu ingin sekali-kali orang tuanya, dan orang di desa melihatnya. Sayangnya, tidak berhasil. Ia sudah menyerah atas mimpi itu karena kejadian 3 tahun lalu. Saat itu hari libur dan Minato, Kushina dan Rei memutuskan untuk pergi menginap di hotel. Dan tentunya.. mereka tidak mengajak, atau mungkin tidak tahu bahwa Naruto masih ada. Mereka menginap 2 hari, dan meninggalkan Naruto di rumah. Sendirian. Dua hari. Nah, kenapa Naruto tidak keluar? Begini, di Mansion keluarga Namikaze ada sebuah segel yang membuat semua pintu, jendela, tertutup dan listrik mati jika sang Hokage pergi.

Dan, Naruto terjebak disana 2 hari berharap bahwa orang tuanya akan tahu bahwa ia terjebak. Sayangnya, tidak. Mereka pulang dengan senyuman dan tidak merasa bersalah pada Naruto ketika melihat Naruto. Sejak itu, harapan Naruto agar ia bisa menjadi bagian keluarganya sudah hancur.

Dan, kini, Naruto disini, duduk di batang pohon, memperhatikan keluarganya melatih Rei. Kalau bisa dibilang, Naruto adalah seorang jenius. Di usianya yang 12 tahun ini, ia sudah mendapat rank Chuunin. Chakranya tidak sebesar Rei yang seorang Jinchuuriki, tetapi lebih sedang sehingga memudahkan Naruto mengontrol chakranya. Ngomong-ngomong soal chakra control, chakra control Naruto sangat perfect. Ia bahkan lebih perfect daripada chakra control Nidaime Hokage yang dikatakan bisa membuat air dari udara.

Tidak ada yang tahu bahwa Naruto selalu berlatih keras, dan mengambil scroll jutsu dari perpustakaan keluarganya untuk dipelajari. Bisa dibilang, ia mid-Jounin level di usia 12 tahun ini. Karena chakra controlnya yang perfect, Naruto sangat ahli dalam Genjutsu, tetapi, yah, tidak ada yang tahu karena mereka tidak pernah memerhatikan Naruto.

Naruto menghela nafasnya panjang sebelum ia meloncat dari batang pohon. Ia mengusap rambut merah-kecoklatannya ke belakang dan membiarkan sebuah poni di tengah dahinya terjatuh. Naruto, adalah anak yang cukup tinggi untuk anak 12 tahun. Ia lebih tinggi sedikit daripada Ren. Ia mempunyai rambut bergelombang, dan selalu ia sisir ke belakang dan membiarkan sebuah poni terjatuh di tengah dahinya (A/N: Rambut Aizen Sousuke dari Bleach), ia memakai pakaian Chuunin biasa. Chuunin vest, disertai baju lengan panjang berwarna hitam, dan sebuah sarung tangan hitam dan hitai-ate di dahinya.

Ia kemudian berjalan melewati ramainya desa Konoha dan duduk di atas patung kepala Nidaime Hokage. Naruto memandang desa dari atas patung kepala Nidaime Hokage, Tobirama Senju dengan pandangan bosan. Ia kemudian kembali mengingat moment-moment menyakitkannya bersama keluarganya. Ia bahkan tidak punya teman, karena tidak ada yang ingin berteman dengannya dan mereka mendekati Naruto hanya untuk mendapat perhatian dari Rei. 'Yeah, pahlawan desa Konohagakure karena ia mempunyai seorang demon terkuat di seluruh dunia tersangkut di perutnya agar ia tidak menghancurkan dunia. Pathetic.' Pikir Naruto.

Naruto juga mempunyai satu rahasia besar, yang tidak ada orang yang pernah tahu. Yaitu, Sharingan. Yep, Naruto mempunyai Sharingan. Ia mengaktifkannya entah kenapa saat ia merasa sangat marah ketika melihat 'keluarganya' bahagia. Awalnya, Naruto tidak yakin bahwa ini Sharingan, tetapi ternyata benar ia mempunyai Sharingan dan satu-satunya pertanyaan yang ada di kepalanya adalah: 'Apakah aku terkait dengan klan Uchiha?'

Sampai saat ini, Naruto sudah mendapatkan 3 tomoe Sharingan, dan tidak memasterinya karena ia tidak mempunyai mentor seorang Uchiha.

"Cih.. Mengabaikan seseorang karena orang yang lain mempunyai seekor Bijuu di dalamnya. Andai saja aku bisa mengeluarkan demon itu dari perut Rei, agar semuanya kembali adil." Ucap Naruto pelan.

"Sakit, bukan?" Muncul suara seseorang di belakang Naruto.

Naruto menengok ke belakang dan menemukan seseorang dengan jubah hitam bertudung yang menutupi bagian atas wajahnya. Naruto melihatnya dengan pandangan bingung.

"Untuk diabaikan oleh orang tua dan menanggung semuanya sendiri, hanya karena sebuah adik perempuan yang mempunyai Bijuu di dalamnya?" Lanjut orang itu lagi. Ia kemudian menghampiri Naruto dan duduk di sebelahnya.

Naruto, walaupun ia tidak tahu bahwa orang ini bermaksud jahat atau baik, hanya diam saja dan kembali melihat desa yang sangat ia benci. Instingnya mengatakan untuk tetap bersamanya. "Siapa kau?" Tanya Naruto dengan suara yang terdengar tidak perduli.

Orang itu hanya menyeringai di bawah tudungnya, "Madara. Uchiha Madara." Jawabnya hampir membuat shock.

Naruto sudah bisa mengontrol emosinya, jadi ia tidak membiarkan ekspresinya shock. Dia juga adalah orang yang intelektual. "Madara Uchiha. Rival dari Shodaime Hokage, salah satu ninja terkuat pada zamannya, dan dikatakan mati oleh Shodaime Hokage di Valley of The End," Jelas Naruto, "Jadi, legenda yang dikatakan salah, eh?" Lanjutnya.

Madara masih menyeringai, "Kau terlihat tidak kaget ataupun tidak takut atas reputasiku, anak muda." Ucap Madara dengan tenang.

Naruto hanya diam saja, "Aku sudah melihat banyak hal yang jauh dari kenyataan dan tidak sesuai dengan apa yang dikatakan banyak orang. Apa kau pikir seorang manusia yang bisa menyemburkan api itu tidak aneh?" Balas Naruto tanpa memandangnya.

Madara hanya tertawa kecil, "Kau sangat pintar dan bertingkah dewasa di umurmu yang muda seperti ini, anak muda. Kau tidak shock dan kaget seperti muridku yang pertama." Jawabnya.

Naruto hanya tersenyum kecil. "Ah, tak kusangka Madara Uchiha mengambil seorang murid untuk meneruskannya." Jawab Naruto dengan nada bercanda. Madara tertawa kecil. "Entah kenapa, aku merasa sangat dekat denganmu. Terasa nyaman." Ucap Naruto.

Madara tersenyum kecil, "Apa karena kau seorang Uchiha dan terkait denganku?" Jawab Madara.

Naruto kaget, tetapi menutupi ekspresinya. "Ah tidak. Margaku Namikaze." Jawab Naruto singkat.

"Tidak usah berbohong padaku," Ucap Madara. "Aku tahu kau terhubung dan terkait dengan klanku. Dan aku juga tahu bahwa kau mempunyai Sharingan yang sudah complete dan mempunyai 3 tomoe di umurmu yang masih sangat muda ini." Lanjut Madara.

Naruto shock, ia melebarkan matanya dan tidak lagi menahan shockya. "Darimana kau tahu?" Tanya Naruto dengan penasaran.

Madara hanya tersenyum dan kemudian melepaskan tudungnya. "Aku selalu melihatmu latihan dan bisa kubilang, kau mempunyai banyak potensial yang hebat." Ucap Madara. "Impresif, bisa kubilang." Lanjutnya.

Naruto hanya tertawa kecil, "Kau tahu? Kau satu-satunya orang yang memujiku." Ucap Naruto.

"Desa ini tidak pantas mempunyai seseorang yang sangat berpotensial sepertimu, Naruto. Jadi, apa kau mengerti kenapa aku pergi dari desa ini dan menghancurinya?" Tanya Madara.

Naruto hanya mengangguk dan tersenyum kecil, "Munafik. Banyak orang munafik di desa ini. Dan, pathetic. Mereka terlalu bergantung pada Hokage mereka dan terlalu percaya dengan orang Shinobi mereka dengan mudah tanpa tahu apa mereka baik atau sebaliknya. Mempercayai seseorang sama dengan bergantung pada seseorang. Hanya orang lemah yang melakukan itu. Yap, aku mengerti kenapa kau ingin menghancurkan desa ini. Desa ini memang seharusnya hancur." Ucap Naruto. Ia kemudian menghela nafasnya, "Jadi, ada apa kau disini? Kau tidak hanya datang kesini untuk bernostalgia dengan klanmu atau desa ini, kan? Kalau kau ingin menghancurkan desa.. Well, kurasa tidak cocok. Dan aku asumsikan bahwa kau memang ingin bertemu denganku secara personal, benar?" Tanya Naruto lagi.

Madara hanya tersenyum, "Impresif. Kau memang sangat berbakat, eh, Naruto?" Madara tertawa kecil. "Ya. Aku ingin bertemu denganmu secara personal." Jawab Madara.

Naruto mengangguk. "Baiklah. Tapi sebelumnya, aku punya pertanyaan untukmu. Apakah ada hubungan lain antara kau denganku selain mempunyai darah yang sama dan Kekkei Genkai yang sama?" Tanya Naruto.

Madara menaikan alisnya sedikit, "Kenapa kau berpikir begitu, Naruto?" Tanya Madara balik.

Naruto hanya menggindikan bahunya, "Entahlah. Ketika di dekatmu, aku terasa mempunyai hubungan lain denganmu selain berasal dari klan yang sama." Jawab Naruto.

Madara tertawa kecil, "Pintar. Yap, ada hubungan lain antara kau dan aku. Hubungan darah. Kau, adalah cucuku." Jawab Madara.

Naruto hanya jawdropped dan shock, "A-aku? Bagaimana bisa?" Tanya Naruto.

Madara kembali tersenyum, "Pertama, aku harus menjelaskan sejarahku dahulu. Sama sepertimu Naruto, aku juga diabaikan orang tuaku karena Izuna, adikku. Mereka lebih memfokus kepada Izuna karena Izuna membangkitkan Sharingannya lebih dulu dari padaku. Dan, walaupun aku membangkitkannya kemudian, mereka tetap tidak memberi perhatian padaku. Dan aku bahkan memasteri Sharingan lebih awal darinya. Tetapi tetap saja, para orang tuaku cemburu dan berkata bahwa aku curang, tetapi, Izuna mengucapkan selamat padaku. Ya, Izuna walaupun mendapatkan semua perhatian, tetapi ia masih sangat sayang padaku.

Sampai akhirnya, aku dan Izuna membangkitkan Mangekyou Sharingan. Kami berdua sangat puas dan sangat kuat, tetapi aku sangat ceroboh dan arrogant dengan kekuatanku yang baru, dan membuatku menjadi hampir buta karena terlalu sering memakai Mangekyou Sharingan. Memanfaatkan ini, kedua orang tuaku berusaha membunuhku, tetapi sayangnya, Izuna, yang saat itu sedang terluka parah akibat Tobirama, menghalangi mereka dan membunuh mereka, membuat ia mati karena terlalu banyak menggunakan Chakra dan tubuhnya belum terlalu sembuh oleh luka yang diberikan Tobirama. Sebelum ia mati, ia menyumbangkankan matanya padaku dan membuatku mendapatkan Eternal Mangekyou Sharingan.

Setelah itu, aku mulai benci Senju karena mereka penyebab Izuna mati, dan satu-satunya orang yang perduli padaku, dan klanku yang selalu mendukung Izuna dan mengabaikanku. Aku berlatih dengan kekuatanku, sampai akhirnya aku sangat, sangat kuat dan membuat klan Uchiha memohon atas bantuanku untuk menyingkirkan Senju. Aku setuju, tetapi Senjuu memberi proposal damai dan membuat desa bersama. Aku tidak setuju, tetapi para klan setuju dan akhirnya aku terjebak di desa bernama Konohagakure selama 2 tahun, aku muak, dan akhirnya keluar dari desa, menyebabkan aku menjadi Missing-nin pertama di dunia, dan orang pertama yang mendapat gelar S-Rank missing-nin.

Sayangnya, Hashirama yang saat itu menjadi Hokage, menemukanku. Akhirnya kami bertarung di tempat yang kalian ketahui bernama Valley of The End. Pertarungannya sangat sengit dan besar sampai desa Konohagakure dan seluruh dunia merasakannya. Aku terpaksa untuk mensummon Kyuubi. Sayangnya, disana ada Mito, dan Mito menyegel Kyuubi di dalam tubuhnya, demikian, membuatnya menjadi Jinchuuriki Kyuubi pertama.

Aku mati. Atau, itu yang orang bilang. Hashirama sudah mati, tetapi aku masih sadar sedikit, dan ketika aku merasakan waktuku sudah habis, aku menutup mataku. Aku kemudian membuka mataku, dan ternyata aku masih hidup. Seseorang menolongku. Dia adalah nenekmu, Naruto, Hikari Uzumaki. Akhirnya, aku memutuskan agar eksistensiku tetap 'mati', dan menikmati hidupku bersama dia. Kami mencintai satu sama lain, menikah, dan kemudian mempunyai anak. Ia adalah ibumu, Kushina Uzumaki." Jelas Madara panjang lebar membuat Naruto shock.

Ibunya, adalah anak dari Madara Uchiha?! "Apa ibu tahu bahwa kau adalah ayahnya?" Tanya Naruto.

Madara menggeleng, "Tidak. Hikari meninggal saat Kushina lahir, aku, tentunya tidak bisa menjaganya dan membesarkannya. Akhirnya, aku taruh dia di panti asuhan di Uzushiogakure, karena aku lebih mempercayai klan Uzumaki daripada klanku sendiri dan desa ini. Aku sangat, sangat kecewa padanya saat ini. Lalu, karena Eternal Mangekyou Sharingan, umurku menjadi lebih panjang secara drastis, dan aku menginjeksi DNA Hashirama dan Hikari, dan membuatku menjadi hybrid dari 3 klan terhebat di dunia. Senju, Uchiha, dan Uzumaki. Lalu, perjalanan hidupku selanjutnya, aku menemukan anak dai klan Uchiha bernama Obito Uchiha, aku menyelamatkannya, ia ingin pulang, tetapi di perjalanan, ia melihat sahabatnya membunuh orang yang ia cintai, ia kembali padaku dan meminta untuk melatihku, aku melatihnya sampai ia kuat, aku meninggalkannya, aku mendengar tentang Kushina punya anak, dan tada. Aku bersamamu disini." Jelas Madara.

Naruto mengangguk. "Jadi.. aku ternyata punya Kakek." Gumam Naruto. "Baiklah, jadi, apa yang ingin kau bicarakan secara personal denganku?" Tanya Naruto.

Madara hanya menyeringai, "Hm, aku hanya ingin membawamu pergi dari desa ini, dan, melatihmu. Membuatmu menjadi muridku yang kedua. Bagaimana? Kau setuju?" Tawar Madara.

Naruto menyeringai, "Siapa yang tidak setuju untuk dilatih ninja terkuat di dunia yang kekuatannya hampir sama seperti dewa sendiri, eh, Ojii-san? Aku setuju." Jawab Naruto.

Madara tersenyum kecil. "Baiklah. Tetapi, kau harus membangkitkan Mangekyou Sharinganmu terlebih dahulu." Ucap Madara.

Naruto mengangkat alisnya, "Ah, Mangekyou Sharingan? Kalau tidak salah, itu bentuk terakhir dari Sharingan. Bagaimana aku mendapatkannya?" Tanya Naruto.

Madara mengangguk, "Kau, harus membunuh orang yang terdekat denganmu. Obito, muridku yang pertama, saat ini juga sedang membujuk Itachi Uchiha untuk membunuh semua klannya agar ia mendapat Mangekyou Sharingan, dan masuk ke organisasi Akatsuki." Jelas Madara.

Mata Naruto melebar, "Itachi? Dia satu-satunya sahabatku. Kau tidak menyuruhku untuk membunuhnya, kan?" Tanya Naruto.

Madara menggeleng, "Tidak," Jawab Madara singkat. "Kau juga harus membunuh… semua klanmu." Ucap Madara.

Yap, klan Namikaze kini salah satu klan di Konoha. Berisi dengan 157 member klan, termasuk Naruto, Yondaime, Kushina dan Rei sendiri. "Membunuh klanku? Aku setidaknya Jounin level. Dan, klan Namikaze bukan klan terkuat di Konoha, tetapi bukan klan terlemah juga. Itu mungkin mudah. Dan, hanya dengan itu aku membangkitkan Mangekyou?" Tanya Naruto.

Madara mengangguk. "Hanya ada 2 cara untuk membangkitkan Mangekyou," Ucap Madara. "Yang pertama, kau harus membunuh sahabatmu, dan kemudian merasakan rasa bersalah dan penyesalan yang amat sakit. Lalu yang kedua…. Membunuh 100 orang yang mempunyai darah yang sama denganmu. Aku akan membantumu membunuh mereka, tetapi kau harus membunuh setidaknya seratus orang." Jelas Madara.

Naruto menyeringai, "Baiklah.. Tetapi ada 3 orang yang aku sisakan. Keluargaku sendiri." Ucap Naruto.

Madara mengangkat alisnya, "Hm? Keluargamu? Bukankah kau membenci keluargamu sendiri?" Tanya Madara bingung.

Naruto hanya membalasnya menyeringai, "Ya. Aku ingin mereka menderita dengan melihat anggota klan mereka terbunuh… oleh anak yang sama sekali tidak mereka latih." Naruto menyeringai.

Madara hanya mengangguk. "Baiklah. Ini sudah mulai sore. Kau harus melakukannya sekarang. Aku tunggu disini."

Naruto mengangguk, "Yep. Sampai jumpa… Ojii-san." Dengan itu, Naruto menghilang dalam kepulan asap.

.

Naruto kini berjalan ke arah Akademi, berusaha ingin menemui adiknya dan agar ia tidak menghalanginya sebelum waktunya. Walaupun Naruto benci Rei, tetapi ia masih menganggap Rei sebagai adik yang harus ia lindungi. Rei sendiri, menurut Naruto, sama seperti Izuna di cerita Madara. Ia satu-satunya yang mengakui keberadaan Naruto.

Tanpa sadar Naruto kini sudah sampai di Akademi. Saat ini sedang jam istirahat. Ada anak yang boleh pulang, dan anak yang masih berlatih. Ia melihat Rei sedang berlatih melempar kunai Shuriken dengan serius.

Naruto menghampiri Rei, "Rei-chan." Panggil Naruto.

Rei menengok ke arah Naruto, dan kemudian tersenyum. "Nii-san!" Seru Rei dan kemudian memeluk Naruto.

Naruto mengelus kepala Rei, "Rei-chan," Panggil Naruto, ia kemudian merogohkan kantung celananya, dan mengambil sebuah kado berbentuk persegi panjang. Ia kemudian memberikannya pada Rei. "Itu hadiah untukmu." Ucap Naruto.

Rei menerimanya, dan kemudian memberi Naruto tatapan bingung. "Hadiahku? Ulang tahunku masih 2 hari lagi, Nii-san…" Protes Rei.

Naruto hanya tersenyum saja. "Yap. Tapi aku ingin memberimu hadiah lebih awal karena 2 hari nanti karena besok, aku akan pergi dalam misi jangka panjang dan, berlatihlah dengan keras. Jangan buka hadiahnya dulu. Aku tunggu kau di rumah jam 8, aku mempunyai surprise untukmu." Ucap Naruto.

Rei mengangguk dan tersenyum. Naruto kemudian menghilang dalam kepulan asap.

'Uh, aku benci jurus Nii-chan yang itu…'

.

Naruto berdiri di atas salah satu tiang listrik di komplek klan Namikaze. Ia masih memakai Jounin vest, celana panjang ANBU-style, dan baju hitam lengan panjang dan sarung tangan. Bedanya, kini di punggungnya ada sebuah Katana. 'Saatnya…' Ia kemudian mengaktifkan Sharingannya. Tanpa ia sadari, Itachi juga memulai hal yang sama dengan Naruto.

Dan, malam itu diisi dengan teriakan 2 buah klan.

.

3 Jam kemudian, bersama Rei, kini ia sedang berlatih keras, dan sedang sparring bersama salah satu sahabatnya, Sasuke Uchiha, walaupun hari sudah menjelang malam. Hadiah dari Nii-sannya masih ada di kantungnya dan belum ia buka.

Ia menerima pukulan terakhir dari Sasuke, dan terjatuh. "Baiklah, Sasuke. Sudah dulu sparringnya. Nii-chan dan Kaa-chan menungguku!" Ucap Rei. Sasuke mengangguk. "Jaa ne Sasuke!"

Rei berlari kearah komplek klan Namikaze, berusaha menebak surprise apa yang dimaksud Nii-channya. Ia selalu melihat Nii-chan-nya sendiri, dan kesepian. Dan, ia tahu itu karenanya. Ia ingin membuat Naruto merasa tidak sendirian, walaupun tahu itu adalah salahnya. Dan ia tidak sabar, mungkin setelah ini, mereka bisa menjadi keluarga lagi.

Ia kemudian berada di depan komplek klan Namikaze, dan di gerbang klan Namikaze terbuka, dan tidak ada penjaga. 'Kenapa ini? Biasanya gerbang tertutup saat jam segini.. Dan tidak ada penjaga gerbang…' Pikir Rei. Ia kemudian memasuki gerbang, dan suasananya sangat gelap. Ia kembali merasakan firasat buruk. 'Sudah gelap? Ini baru jam 8 dan belum waktunya tidur.. Ada apa ini?' Pikir Rei.

Ia kemudian memasuki lebih dalam, dan, ia kaget, mulutnya terbuka, dan ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Disana, ia melihat semua anggota klan terbunuh, dan terbaring. Dari anak-anak, manula, remaja, dan dewasa semuanya terbunuh. Darah dimana-mana, dan bagian tubuh dimana-mana.

Ia bingung. Apakah ia harus melapor kepada ayahnya yang pastinya kini ada di kantornya, atau mengecek keadaan apakah Kaa-san-nya dan Nii-channya baik-baik saja.

Ia berlari ke arah rumahnya, dan ia melihat, Kaa-sannya terjatuh di hadapan sang pembunuh yang membelakanginya sehingga ia tidak bisa melihatnya.

"Kaa-chan!" Teriaknya.

.

Beberapa menit sebelumnya bersama Naruto..

Naruto melempar kunai ke salah satu anggota klan, Ia kemudian memutar badannya dan mengayunkan pedangnya, membelah salah satu anggota klan yang mencoba membunuhnya dari belakang, Ia kemudian meloncat ke atas, dan melempar sebuah shuriken dari atas, "Kage Shuriken Bunshin no Jutsu." Ucapnya, dan ratusan Shuriken menghujani para anggota klan.

Akhirnya. Ia sudah membunuh 102 anggota klan, dan ia merasakan Sharingannya berubah. 'Ini hebat! Kekuatan ini. Aku akan mencoba kemampuan Mangekyou-ku.' Pikir Naruto. Ia kemudian merasakan hawa kehadiran di belakang. Ia menengok ke belakang dan menemukan Kaa-sannya memandangnya dengan tidak percaya.

"Na-Naruto? Ke-kenapa?" Tanya Kushina yang tidak percaya.

Wajah Naruto masih tanpa emosi. "Kenapa kau bilang? Itu semua karena kau." Jawab Naruto.

Kushina masih tidak percaya, "A-aku? A-apa maksudmu?" Tanya Kushina lagi.

Naruto melempar kunai ke arah Kushina, membuat tangan Kushina lecet. "Ini semua karena kau dan Rei. Kau dan Minato selalu memperhatikan Rei. Aku selalu diabaikan, kau sama sekali tidak perduli padaku. Aku bagaikan orang asing yang hanya tinggal di rumahmu. Apa yang milikku, direbut oleh Rei. Hakku, orang tuaku, latihanku, warisanku, semuanya direbut olehnya. Tidak percaya? Biar kutanya, apa kau tahu makanan kesukaanku? Apa kau tahu dimana aku selama kau melatih Rei? Apa kau perduli padaku? Tidak?"

Kushina diam saja, tangisnya keluar. Naruto benar. Selama Rei mempunyai Kyuubi di dalamnya, ia selalu mementingkan Rei dari apapun, karena Rei harus mengontrol chakra Kyuubi. Tetapi.. Ya benar, ia pernah merasakan jadi Jinchuuriki. Kesepian, dan mempunyai kehidupan yang buruk. Ia tidak mau itu terjadi pada Rei, karena itu ia selalu mementingkan Rei. Tetapi ia tidak menyangka bahwa anaknya yang satu lagi yang mempunyai kehidupan buruk.

Ia kemudian menangis, "Ma-maafkan aku, Naruto… Kita bisa kembali menjadi keluarga lagi…" Kushina memohon.

Naruto masih menatapnya tanpa ekspresi. "Pathetic. Kapan kita keluarga? Setahuku kau hanya mementingkan Rei. Kau lupa? Baiklah. Mari aku bersihkan ingatanmu," Naruto kemudian menutup kedua matanya. Setelah ia buka, matanya kini bermata merah dengan bentuk Shuriken dengan 3 bagian runcing. (Seperti Eternal Mangekyou Sharingan Sasuke, tetapi tanpa 'bintang'-nya. "Shinkai." Bisik Naruto.

Dan, sekeliling mereka berubah, menunjukan memori Naruto, apa yang Naruto lihat, apa yang Naruto rasakan. Kushina melihat semuanya. "Ini Shinkai. Salah satu tehnik Mangekyou Sharingan-ku. Disini, aku dewa. Aku bisa mengontrol apapun disini. 1 bulan disini, sama dengan 2 detik diluar. Kau akan melihat semua memoriku yang menyakitkan."

Dua detik kemudian di dunia nyata..

Kushina membuka matanya setelah berada di mimpi buruk. Ia melihat semua memori Naruto dan merasakan apa yang ia rasakan. Kushina menangis lagi. Ia tidak menyangka ia mengabaikan anaknya separah itu. "Ma-maafkan aku Naruto! A-aku bejanji tidak mengabaikanmu lagi!" Pinta Kushina.

Naruto memandangnya dengan marah. "Apa kau baru sadar kesalahanmu? Kau memintaku hanya untuk memaafkanmu dan kemudian viola! Kita menjadi keluarga yang bahagia selamanya? Pathetic." Ucap Naruto. Ia kemudian menusuk pedangnya di perut Kushina. Tidak membuat Kushina mati, tetapi cukup membuat Kushina pingsan.

"Kaa-san!"

Terdengar suara yang familiar di telinga Naruto. Ia kemudian mengalihkan pandangannya kepada adiknya.

"Nii-chan? Nii-chan! Ada orang yang membunuh semua klan! Ada- Nii-chan?"

Naruto kemudian melemparkan sebuah kunai, dan membuat pipi Rei mengeluarkan darah hasil dari kunai Naruto yang 'meleset'

"Nii-chan? A-apa yang kau lakukan Nii-chan? Apa kau yang membunuh klan? Kenapa?! Nii-chan!" Teriak Rei frustasi.

Naruto hanya diam saja. "Kenapa? Bukankah sudah jelas? Balas dendam. Apa kau tahu bagaimana hidupku karenamu? Apa kau tahu penderitaanku?"

Rei diam saja. Ia tahu kehidupan Nii-channya lebih parah darinya. Tetapi ia tidak menyangka separah itu sehingga membuat Nii-channya membunuh semua orang di klannya.

"Tidak tahu? Akan kuberitahu…" Naruto, matanya masih Mangekyou Sharingan, menatap Rei dengan tajam. "Shinkai." Dengan itu, Naruto membuat Rei merasakan hal yang sama seperti Kushina. Setelah selesai, Rei terjatuh, tetapi masih sadar. "Kau sudah mengerti?"

Rei, kmudian mengeluarkan tangisannya. "Maafkan aku, Nii-chan! Jangan pergi!" Seru Rei.

Naruto kemudian memukul tengkuk leher Rei dan membuatnya pingsan.

Dari balik bayangan, seseorang bertudung hitam keluar. Ia melihat ke arah Naruto. "Shinkai? Aku rasa tekhnikmu seperti Tsukiyomi milikku. Aku tak sabar untuk melihat tekhnik Mangekyou Sharinganmu yang lain. Tetapi, harus kita tunda. Yondaime sedang berjalan kesini. Kita harus pergi." Ucap Madara. Dengan itu, Madara dan Naruto pergi tanpa meninggalkan jejak apapun.

.

Keesokan harinya, Konohagakure sedang dalam kondisi kritis karena dua klan mereka dibantai sampai habis. Dua klan itu adalah, klan Namikaze dan klan Uchiha. Dari klan Uchiha, yang tersisa hanyalah Uchiha Sasuke, sementara dari klan Namikaze, yang tersisa adalah Rei Namikaze, Minato Namikaze, dan Kushina Uzumaki-Namikaze, yang saat ini dalam kondisi kritis.

Rei membuka matanya, hal yang pertama ia lihat adalah atap berwarna putih, bau obat-obatan. Dan hal pertama yang ia rasakan adalah, sakit. Sakit karena ia yang menyebabkan kakaknya melakukan hal ini.

"Rei-chan!" Seru sang Yondaime, dan langsung memeluk Rei dan menangis.

Rei masih diam saja, wajahnya menunjukan ekspresi sedih.

"Ada apa Rei-chan? Siapa yang melakukan ini? Jawab!" Teriak Yondaime.

Rei masih diam saja. "Naruto-nii-chan. Dimana dia?" Tanya Rei.

Minato diam saja. Ia baru ingat anak pertamanya. Oh, bodoh sekali dia melupakan anak pertamanya. "Naruto? Ohya! Dimana Naruto?" Tanya Minato.

Rei makin menunduk. "Sudah kuduga…" Gumam Rei. Ia kemudian memangis.

Minato kembali bingung, "Tenang saja Rei-chan. Naruto pasti belum mati." Ucap Minato berusaha menenangkan anaknya.

"Tidak!" Teriak Rei. "Kau mengabaikan Naruto-nii-chan! Semuanya salahmu! Karena itu Naruto-nii-chan melakukan ini!" Seru Rei.

Minato mengangkat alisnya, "Apa maksudmu, Rei-chan?"

Rei kembali menangis, "Naruto-nii-chan.. Ia yang membantai semua klan. Semuanya karena salahmu…" Gumam Rei.

Minato melebarkan matanya, "Bagaimana bisa? Walaupun Naruto kuat, ia tidak mungkin membantai klan! Ia masih Chuunin!" Teriak Minato.

Rei menggeleng, "Semuanya salahmu. Kau dan Kaa-chan selalu mengabaikan Nii-chan. Ia selalu berlatih keras agar kau bisa memujinya. Ia berlatih sangat keras, tetapi kau dan Kaa-chan tetap mengabaikannya. Ia selalu sendirian, dan tidak punya siapa-siapa. Aku melihatnya. Nii-chan menunjukan semua memorinya padaku dan membiarkan aku merasakan apa yang ia rasakan. Ia.. Hidupnya selalu diabaikan, dan ia sangat marah dan sakit. Kau dan Kaa-chan membuat hidupnya menyakitkan. Ia memutuskan balas dendam…" Ucap Rei. Ia kemudian menangis.

Minato baru ingat. Ia menundukan kepalanya karena malu. Awalnya, ia memperlakukan mereka berdua sama. Tetapi, ia tahu Rei butuh perhatian karena ia adalah Jinchuuriki, tetapi ia tidak menyangka ia mengabaikan Naruto sampai ia lupa bahwa Naruto ada.

"Rei-chan…"

"Pergi!" Teriak Rei.

Minato hanya menundukan kepalanya dan kemudian pergi dari ruangan Rei, yang sedang menangis. ANBU yang menunggunya kemudian melihat Hokagenya, mereka menundukan kepalanya hormat.

"Hokage-sama, apakah sudah diketahui pelakunya?" Tanya ANBU bertopeng elang.

Minato mengangguk. "Klan Namikaze, dibantai oleh anak pertamaku, Naruto Namikaze. Dan Klan Uchiha, dibantai oleh Kapten ANBU, Uchiha Itachi. Aku ingin mereka berdua dijadikan S-rank Missing-nin, dan untuk segera ditangkap. Mengerti?"

Para ANBU shock mendengar ini. Mereka tahu Naruto adalah seorang prodigy, tetapi ia hanya Chuunin dan bisa membantai seluruh klan Namikaze yang berjumlah 100 orang lebih. Kalau Itachi, mereka mengerti, karena Itachi sendiri adalah Kapten ANBU dan sangat kuat.

"Hai!" Ucap kedua ANBU tersebut sebelum pergi.

.

Kembali kedalam kamar Rei, ia masih menangis. Ia kemudian menengok ke samping, dan kemudian melihat kotak kado yang diberikan Naruto padanya. Ia langsung mengambilnya, dan kemudian membukanya. Disana terpampang hitai-ate Konohagakure. Dan sebuah catatan. Ia membuka catatan yang dilipat itu.

Untu:, Rei-chan.

Selamat ulang tahun, Rei-chan. Kalau kau sudah membaca ini, berarti aku sudah pergi dari 'misiku'. Dan mungkin kau bertanya, kenapa aku melakukan itu? Kau pasti sudah tahu jawabannya bukan? Walaupun aku sekarang seorang kriminal, aku tetap seorang kakak laki-lakimu, dan karena itu, aku memberimu hadiah ini.

Ini adalah hitai-ate ku yang pertama saat aku Genin. Aku tidak tahu ingin memberimu apa, jadi aku hanya memberikan ini.

Aku ingin berkata maaf karena membuatmu hidup kesepian, sama sepertiku. Aku hanya ingin kalian merasakan kehidupanku juga.

Sampai sini dulu, dan ketika kita bertemu lagi, aku bukanlah kakakmu lagi.

Selamat tinggal, Rei-chan.

Tertanda: Naruto Namikaze.

Rei menangis melihat itu. Ia kemudian mengambil hitai-ate milik kakaknya dan memegangnya sambil tersenyum. 'Aku akan membawamu pulang, Nii-chan.'

.

Sementara itu, orang yang dimakud Rei kini ada di dalam sebuah gua bersama Madara Uchiha. Ia melihat sekelilingnya. "Gua ini adalah tempat persembunyianku. Aku melatih Obito disini." Jelas Madara.

Naruto mengangguk, "Jadi, aku akan latihan disini?" Tanya Naruto.

Madara mengangguk, "Yap. Dan akan kujamin. Ketika kau selesai, kalau kau memenuhi ekspektasiku, kau akan menjadi ninja terkuat, dan bahkan lebih kuat daripada Yondaime Hokage." Ucap Madara.

"Mari kita mulai latihanmu."

To Be Continued..

A/N: Yap. Cerita baru lagi. Padahal 3 cerita sebelumnya belum selesai. Aku kebanyakan imajinasi, nih. Aku suka nulis dan berimajinasi. Jadi jangan salahkan aku membuat cerita baru~ Ah, semoga kalian suka deh. Sekali lagi, ini fic Sharingan!Naruto dan Dark!Naruto. Nanti, Naruto akan gabung Akatsuki, dan chapter selanjutnya Timeskip, karena aku gamau jelasin latihan brutal Madara ke Naruto.

Ahya, kalo soal Madara jadi ayahnya Kushina, ahahah, tentu saja itu Cuma imajinasi aku doang. Soalnya, ga ada yang pernah tahu kan siapa orang tua Kushina ataupun Minato?

Lalu untuk tehnik Mangekyou Naruto, aku emang bikin sendiri, karena setahuku setiap Mangekyou itu kemampuannya beda-beda. Dan aku gamungkin kasih Naruto tehnik Tsukiyomi, Amaterasu, milik Itachi. Setiap Mangekyou setidaknya punya kemampuan yang sama. Kaya Sasuke bisa pake Amaterasu. Dan, setahuku semua pengguna Mangekyou bisa pake Susano'o. Dan, Naruto akan punya Susano'o juga.

Okedeh, aku jelasin tehnik Mangekyou Naruto.

1. Shinkai - Tehnik ini mirip Tsukiyomi, Cuma ilusinya lebih realistis. Dan, di dunia nyata, mereka akan merasakan sakit yang sama di dunia ilusi. Jadi contoh: kalau di dunia ilusi mereka ditusuk di jantung, atau dipotong kepalanya, di dunia nyata mereka bisa rasain rasa sakit yang sama, Cuma ga mati. Nama Shinkai diambil dari mana ya? Aku lupa, kalo ga salah artinya Way of God, atau Home of God. Aku lupa. Ehehehe..

2. Hikokunitsukami – Nama ini diambil dari Saruta(hiko) Okami, dan Kunitsukami. Sarutahiko Okami adalah dewa bumi/tanah, dan salah satu dari 6 dewa yang mendapatkan gelar Okami (Great Kami) 5 dewa lainnya adalah, Izanagi, Izanami, Michikaesi, Sashikuni, dan Amaterasu. Lalu, Kunitsukami adalah gelar Sarutahiko lainnya, dia adalah satu-satunya Kunitsukami (Earthly Kami, atau salah satu dewa yang menguasai bumi) yang mendapat gelar Okami. Selama 5 lainnya, (Izanagi, Izanami, Michikaesi, Sashikuni, dan Amaterasu) adalah Amatsukami (Heavenly God, atau dewa yang menguasai surga.) Hikokunitsukami bisa membuat penggunanya mengendalikan gravitasi, seperti Rinnegan, tetapi membutuhkan chakra control yang bagus, dan hanya bisa mengontrol gravitasi selama 5 menit. Seterusnya, pengguna harus menunggu 1 jam lagi untuk bisa mengendalikannya.

3. Ohayamatsumi – Nama ini diambil dari kakak dari Amaterasu, Ohayametsumi. Ia adalah dewa yang menguasai gunung dan laut. Kemampuannya adalah, api berwarna putih yang bisa membakar semuanya sampai menjadi abu.

4. Susanoo – Namanya diambil dari dewa petir yang terkenal karena ia salah satu dewa yang pintar dan manipulative, ia terkenal karena pertarungannya dengan monster Yamata no Orochi, ia juga terkenal karena ia menggunakan pedang Totsuka-no-Tsurugi, dan pencipta pedang Kusanagi. Susano'o Naruto berbentuk prajurit eropa dengan pedang Takemikazuchi (God of Thunder), pedang yang bisa membuat semua yang tersentuh menjadi tersambar petir, dan membuat semua organ di dalamnya hancur karena petir.

Yap, itu kemampuan Mangekyou Naruto. Di atas, adalah nama-nama dewa Shinto yang banyak dipercayai di Jepang. Aku tahu karena aku suka banget baca sejarah dan Mythology. XD

Okedeh, segini dulu. Semoga suka ya. Sayonara!