Title: Salamander no Naruto
Genre: Adventure, Family, Fantasy, Friendship and Romance
Rated: M
Pairing: NaruKarin (Naruto x Karin)
Disclaimed: Naruto bukan punya saya
Naruto di hilangkan semua kekuatannya oleh ayahnya karena alasan bertarung dengan kakaknya sendiri, dan Naruto pun pergi dari desa, dan menjadikannya sebagai S-Rank Missing-nin, Naruto memiliki kekuatan baru tapi bukan dari dunia Shinobi. Warning : Lemon, Lime, and Rape!
Warning: Abal, Gaje, OC, OOC, Typo, Lemon, Lime, Rape, and ETC.
Terima kasih sudah menunggu lama, tanpa basa-basa lagi silahkan baca Chapter 9 ini.
.
.
.
Chapter 9 : Reunion Family Part 2
Kilatan api berputar-putar di sekujur tubuh Naruto, Naruto pun melesat menggunakan serangan magicnya ke arah Deidara.
"Karyuu no Tekken!" (Fire Dragon's Iron Fist)
Serangan pukulan Naruto yang di selimuti api mengenai muka pipi kanan Deidara, Deidara pun terpental jauh hingga menabrak pepohonan, darah keluar dari mulut Deidara.
"Hoek! Bangsat kau!" umpat Deidara sambil menyeka darah yang keluar dari mulutnya, kemudian bergumam.
"Katsu!"
DUARRR! BLARRR!
20 laba-laba yang sempat Deidara jatuhkan di dekat Naruto sebelum terkena pukulan Naruto meledak secara bersamaan, kobaran api di atas burung yang Naruto pijak berkobar membara, teriakan gembira keluar dari mulut Deidara yang melihat serangannya berhasil mengenai Naruto, dan berpikir bahwa Naruto tidak akan selamat dari serangannya.
"Hahahaha. Rasakan ledakan ku bocah bangsat!" tawa Deidara bagaikan seorang psikopat karena serangannya berhasil mengenai Naruto dengan telak.
Tapi tawa gembira itu pun pudar ketika mendengar suara dari dalam kobaran api yang Deidara ciptakan dari ledakan jutsunya.
"Kau tidak pernah belajar dari pengalamannya? Api tidak akan bisa membunuhku." kata Naruto yang kini sedang menguap di dalam kobaran api dengan malas karena musuhnya begitu bodoh karena tidak belajar dari pengalaman, kemudian memakan api tersebut, "Tapi, terima kasih atas makanannya," kata Naruto yang kini tersenyum iblis ke arah Deidara.
Naruto kini menyatukan kedua tangannya ke depan dan muncul lingkaran sihir di depan tangan Naruto yang menyatu, kemudian menyiapkan kuda-kudanya untuk melepaskan sihirnya.
"Karyuu no Hoko!" (Fire Dragon's Roar)
Kedua tangan Naruto di letakan di depan mulutnya kemudian menyemburkan api dari mulutnya, api tersebut mengarah ke arah Deidara yang berada di bawah. Deidara yang melihat serangan tersebut langsung menghindar ke arah kanan, tapi nampaknya serangan Naruto tidak sampai situ saja, Naruto sekarang sudah berada di depan wajah Deidara dengan kedua tangan Naruto yang di selimuti api, Naruto merentangkan kedua tangannya kemudian bergumam menyebutkan nama sihirnya.
"Karyuu no Koen!" (Fire Dragon's Brilliant Flame)
Kedua tangan Naruto yang di rentangkan pun di satukan dan menyebabkan serangan berbentuk bola api besar yang menyelimuti tubuh Deidara, kobaran api dari Naruto pun mengenai Deidara dengan telak.
BLARRR!
Naruto pun mundur ke belakang sejauh 10 meter untuk melihat apakah Deidara selamat dari serangannya atau malah mati terbakar karena serangannya.
Api hasil serangan Naruto pun padam dan memperlihatkan sosok Deidara yang terbakar hingga hangus, tapi nampaknya Deidara masih bisa bergerak kemudian tertawa ala psikopatik.
"Sialan kau bocah kuning brengsek, aku sampai harus menggunakan C0 untuk menghabisimu." kata Deidara dengan tubuh terbakar kemudian membuka jahitan yang berada di dada kirinya kemudian memasukan tanah liat ke dalam dada kirinya yang berbentuk seperti mulut. Seketika tubuh Deidara menghitam kemudian berubah menjadi transparan, terlihat sebuah bola hitam di dada kiri Deidara.
"Inilah maha karya terbesarku, serangan yang dapat menghancurkan semuanya dalam radius 10 km, bersiaplah menerima ajalmu bocah kuning brengsek!" umpat Deidara kemudian bergumam.
"Katsu!"
Tubuh Deidara berubah kembali menjadi berwarna putih menyilaukan seakan-akan siap meledak kapan pun. Naruto yang melihat itu segera mengambil tindakan, dengan cepat Naruto menuliskan Rune Magic di udara untuk meminimalis kehancuran yang akan terjadi.
BLARRRRRR!
Tubuh Deidara meledak begitu hebat hingga menimbulkan getaran yang sangat dahsyat, Deidara pun mati dengan tragis akibat jurus pamungkasnya sendiri. Tapi sayang nampaknya serangan Deidara hanya sampai berada di dalam kubus yang Naruto buat, kubus dengan panjang dan lebar 20m yang di buat Naruto menahan serangan dari Deidara.
Ledakan yang maha dahsyat itu pun hilang dan meninggalkan Naruto yang berada di dalamnya dengan pakaian yang compang-camping akibat ledakan yang di buat Deidara, tapi tubuh Naruto tidak terjadi apa-apa karena api tidak dapat melukai Naruto. Naruto pun melihat Deidara sudah tidak ada lagi di depannya kemudian terdengar seperti retakan.
Krekkk!
Ternyata Rune Magic yang di buat Naruto pun retak kemudian hancur berkeping-keping.
"Serangan yang hebat, sampai-sampai Rune Magic yang ku buat hancur dengan serangannya." kata Naruto yang melihat Rune Magic-nya hancur. Naruto pun pergi dari tempat pertarungannya dengan Deidara untuk menemui istrinya dan teman-temannya.
"Mitia!" (Meteor)
Lingkaran sihir di bawah tubuh Naruto pun muncul dan kemudian tubuh Naruto di lapisi lingkaran berwarna kuning tersebut lalu terbang melesat menuju tempat dimana istrinya dan teman-temannya berada.
Sementara di tempat Itachi, Yamato, dan Sakura sebelum ledakan dari Deidara, sekitar 10 menit yang lalu. 100 boneka yang di keluarkan Sasori sudah hancur sekitar 10 boneka.
"Hah hah benar-benar menguras chakra." kata Yamato dengan nafas tersengal-sengal.
'Sial, Mangekyou Sharingan-ku belum sempurna.' batin Itachi yang tidak jauh beda dari Yamato, karena Mangekyou Sharingan yang belum sempurnya akan menyerap chakra yang cukup besar.
"Sialan kau akatsuki!" teriak Sakura dengan nafas tersengal-sengal.
"Ternyata ninja Konohagakure lemah-lemah." kata Sasori dengan senyum mengejek kepada Itachi, Yamato, dan Sakura.
"Tenryuu no Hoko!" (Sky Dragon's Roar)
"Katon: Goukakyu no Jutsu!"
"Fuuton: Daitoppa!"
Serangan gabungan dari sihir milik Karin dengan jutsu milik Sasuke dan Menma melesat dari tempat yang tidak terduga oleh Sasori, serangan tersebut adalah sebuah serangan api yang cukup besar, Sasori yang menyadari serangan datang dari tempat yang tidak terduga menahannya dengan 5 buah kugutsunya. Kugutsu Sasori pun terbakar dan hancur berkeping-keping karena serangan gabungan tersebut.
BLARRR!
Muncullah Karin, Sasuke dan Menma dari tempat yang tidak terduga, kemudian mendekati Itachi, Yamato, dan Sakura.
"Kalian tidak apa-apa?" tanya Menma kepada mereka.
"Ya, kami tidak apa-apa." jawab Yamato singkat.
"Menma, Sasuke bagaimana kalian bisa berada di sini? Dimana anggota akatsuki yang berambut kuning itu? Kalian sudah membunuhnya?" tanya Itachi dengan panjang lebar kepada Menma dan Sasuke, kemudian pandangannya beralih ke arah Karin, "Siapa dia?" tanya Itachi.
"Naruto yang melawan akatsuki itu sendirian. Dan tentang dia, Dia adalah Karin Namikaze, istri dari Naruto." jawab Menma kepada Itachi.
"Apa?!" kaget mereka Itachi, Yamato, dan Sakura.
Kemudian Sakura menatap Karin kemudian teringat foto yang dia lihat di kediaman Namikaze, dan benar foto tersebut mirip dengan gadis yang berada tidak jauh darinya.
"Karin, Karin Namikaze." kata Karin memperkenalkan diri. "Untuk penjelasannya nanti saja, kita lawan dulu orang itu." kata Karin menunjuk Sasori yang geram karena 5 kugutsunya hancur dalam satu kali serang.
"Brengsek kalian! Dan kau nona, kau lumayan cantik, kenapa kau tidak ikut saja denganku untuk bersenang-senang." kata Sasori yang melihat Karin, karena Karin bisa di bilang gadis yang sangat cantik.
Karin yang mendengar itu mengumpat dengan kasar karena berani berkata seperti itu. "Bajingan! Ku hancurkan kau berkeping-keping!" kata Karin yang sudah mengaktifkan sihirnya.
"Sukai Doraibu!" (Sky Drive)
Lingkaran sihir berwarna putih muncul di bawah kaki Karin kemudian menyelimuti tubuh Karin, Karin menatap Sasori dengan amarah yang memuncak.
Sementara Menma, Sasuke, Yamato, Itachi, dan Sakura yang melihat Karin marah hanya bisa membatin bersama.
'Mirip Kaa-san/Kushina-baasan/Kushina-sama.' batin mereka berjamaah.
Karin pun menyiapkan sihirnya untuk menyerang Sasori.
"Tenryuu no Hoko!" (Sky Dragon's Roar)
Serangan semburan angin berwarna putih melesat dengan cepat ke arah Sasori beserta 85 kugutsunya. Melihat itu Sasori berusaha menahan serangan Karin dengan 10 kugutsu miliknya, tapi sayang serangan Karin begitu hebat hingga 10 kugutsu milik Sasori hancur berkeping-keping, tapi sayang serangan Karin masih berlanjut, Sasori pun menambah kan pertahanannya dengan 10 kugutsu lagi. 10 yang di tambah Sasori pun hancur berkeping-keping.
Sasori yang melihat itu geram bukan main. "Bangsat! Wanita jalang sialan!" umpat Sasori semakin menjadi-jadi.
Nampaknya Naruto yang baru datang di belakang mereka tidak terima istrinya di katakan wanita jalang oleh Sasori. "Bangsat kau! Berani bicara seperti itu lagi kuhancurkan kau berkeping-keping." umpat Naruto dengan amarah yang memuncak.
Sontak saja para ninja Konoha itu kaget mendengar ucapan yang berasal dari belakang mereka kemudian menengok kebelakang. Betapa terkejutnya mereka melihat Naruto sudah berada di belakang mereka, berarti anggota akatsuki itu sudah mati di tangan Naruto.
"Naruto." kata Menma melihat adiknya berada di belakangnya.
Itachi dan Yamato merinding, karena aura yang di keluarkan oleh Naruto sama persis dengan aura yang di keluarkan sang Hokage mereka saat marah, tidak akan ada yang bisa menghentikan amarah tersebut kecuali orang yang membuat amarah tersebut keluar mati di tangannya.
Naruto pun berjalan mendekati Karin dan mengabaikan tatapan Menma, Sasuke, Sakura, Itachi, dan Yamato. "Biar aku saja Tsuma, ku bunuh dia dengan tanganku ini." kata Naruto kepada Karin dengan tangan terkepal menahan amarah yang meluap-luap.
"Hohoho, suami si jalang sudah tiba, berarti Deidara sudah mati, dan kau bocah akan ku tunjukan seni ku padamu." kata Sasori santai dengan 65 kugutsu yang masih setia bersamanya.
"Anata." kata Karin khawatir karena suaminya benar-benar marah kali ini. Karin tahu bahwa sifat naga dari Naruto kini sudah keluar. Sang Naga Api yang akan menghanguskan semuanya, Naga api yang mengajarkan sihir kepada Naruto memang cukup unik, karena sumber terbesar dari sihir yang di pelajari Naruto adalah amarah yang meluap-luap.
Tanpa banyak bicara lagi Naruto mengaktifkan sihirnya.
"Moudo Raienryuu!" (Lightning Flame Dragon Mode)
Kini tubuh Naruto di selimuti oleh api dan petir yang berputar di sekujur tubuhnya kemudian mengaktifkan sihirnya untuk menyerang Sasori.
"Raienryuu no Hoko!" (Lightning Flame Dragon's Roar)
Serangan semburan api di sertai petir mengarah kepada Sasori dan 65 kugutsunya, Sasori yang lengah pun harus terkena serangan dari Naruto, 65 kugutsu milik Sasori hancur berkeping-keping kemudian terbakar hangus akibat serangan dari Naruto, sementara Sasori yang terkena serangan Naruto pun terdorong ke belakang cukup jauh.
BLAARRRRRRR!
Tubuh Sasori hangus terbakar akibat serangan dari Naruto, kemudian berdiri lalu mengumpat dengan kasar. "Bangsat kau bocah!" umpat Sasori yang tidak menyadari kini Naruto berada di depannya dengan sedikit melayang yang siap melancarkan serangan berikutnya.
"Bajingan sepertimu harus mati di tanganku!" kata Naruto kemudian memutar kedua tangannya yang di aliri api di tangan kanannya sedangkan tangan kirinya di aliri petir.
"Metsuryuu Ougi Kai!" (New Dragon Slayer's Secret Art)
"Bangsat kau!" umpat Sasori pasrah karena tubuhnya tidak bisa digerakan sama sekali.
"Guren: Bakuraijin!" (Crimson Lotus: Exploding Lighting Blade)
Serangan gelombong api dan petir mengenai Sasori dengan telak sehingga menimbulkan ledakan yang di sertai petir terjadi.
BLARRRRRR!
Sasori pun hancur dengan tubuh terpisah-pisah, jantung yang tertutup kugutsunya pun terbakar akibat serangan dari Naruto. Karin yang melihat itu langsung berlari ke arah Naruto kemudian memeluknya dari belakang.
"Sudah Anata, dia sudah mati. Kontrol amarahmu Anata." kata Karin sedikit mengeluarkan air mata, karena takut Naruto tidak bisa mengendalikan amarahnya.
Amarah Naruto seketika hilang akibat pelukan dari Karin, Naruto pun membalikan badannya kemudian membawa Karin dalam pelukannya. "Maaf aku benar-benar emosi." kata Naruto membelai rambut indah Karin.
Karin hanya mengangguk dan menangis di pelukan sang suami. Sementara Team Kakashi, Itachi dan Yamato pun mendekati mereka dan mereka sepakat tidak akan menggoda atau menghina Karin kalau tidak ingin mati dengan tragis seperti Sasori di tangan Naruto.
"Otouto, kamu tidak apa-apa kan?" tanya Menma yang mengkhawatirkan adiknya.
Naruto pun tersenyum dan menjawab, "Aku tidak apa-apa Menma-nii." jawab Naruto kepada kakaknya yang masih setia memeluk dan membelai rambut indah Karin, karena Karin tampaknya tidak mau melepaskan pelukannya. "Dan maaf soal tadi, aku benar-benar emosi." katanya kemudian.
"Tidak apa-apa Naruto, bukankah sewajarnya sang suami menjaga harga diri sang istri bagaimana pun caranya." kata Itachi bijaksana.
"Terima kasih Itachi-nii." kata Naruto tersenyum lebar ke arah Team Kakashi, Itachi, dan Yamato.
"Otouto maukah kau pulang bersama kami, Tou-san dan Kaa-san merindukanmu." kata Menma berharap adiknya ikut pulang bersamanya.
Naruto terdiam sesaat kemudian bertanya kepada Karin, "Tsuma, kalau kita pulang ke Konoha bagaimana?" tanya Naruto kepada Karin yang masih dalam pelukannya. Karin hanya menganggukan kepalanya tanda setuju bahwa dia ingin ke Konohagakure.
"Ya, kami akan pulang ke Konoha." kata Naruto kepada Team Kakashi, Itachi, dan Yamato.
Menma pun senang akhirnya sang adik mau pulang bersamanya, di tambak adik iparnya juga akan ikut, "Tou-san dan Kaa-san pasti senang mendapat kejutan saat kita pulang nanti." kata Menma tersenyum lebar.
"Dobe, ajarkan jurus yang tadi? Bisakan?" tanya Sasuke tiba-tiba kepada Naruto.
Naruto hanya melongo tidak percaya seorang Uchiha Sasuke minta di ajarkan oleh Naruto, "Maaf teme, aku tidak bisa mengajarkannya karena jurus tadi bukan jurus ninja, tapi sihir. Tapi aku ada hadiah kepada seluruh shinobi Konoha, mungkin hadiah dariku bisa membuat semua shinobi Konoha lebih tangguh lagi." kata Naruto mengingat janjinya bahwa akan membuat tempat berlatih yang di lapisi Rune Magic.
"Cih, tapi aku harap hadiahnya benar-benar membuat aku menjadi kuat, karena aku ingin melindungi orang yang ku cintai." kata Sasuke yang kini melihat Sakura dengan tatapan melindungi.
"Siapa gadis yang beruntung itu Otouto?" tanya Itachi penasaran.
'Jadi Sasuke-kun, sudah punya orang yang di sukai. Harapanku pupus sudah.' batin Sakura.
"Kau tidak perlu tahu Baka Aniki." kata Sasuke kepada sang kakak.
"Kau mau tahu Itachi-nii siapa gadis yang di sukai si teme itu?" tanya Naruto yang masih memeluk Karin. "Kalau kau mau tahu aku kasih sedikit petunjuk untukmu Itachi-nii, gadis itu adalah gadis musim semi." kata Naruto memberikan ciri-ciri gadis yang di sukai Sasuke dengan terkekeh begitu pula Menma yang ikut terkekeh mendengar ciri-ciri yang di berikan Naruto dengan tepat.
"Sialan kau dobe." kata Sasuke kesal karena Naruto menyebutkan ciri-cirinya dengan tepat.
Itachi pun menyadari arti dari ciri-ciri yang di berikan oleh Naruto kemudian berkata, "Sungguh aku tidak menyangka, kau memendam rasa kepadanya." kata Itachi menggoda adiknya.
"Sudah lupakan itu." kata Sasuke makin kesal.
Sementara sang gadis yang di sukai Sasuke atau lebih tepatnya Sakura bingung kemana arah pembicaraan mereka.
Akhirnya Naruto, Karin, Team Kakashi, Itachi, dan Yamato meninggalkan tempat pertempuran kemudian pulang ke Konohagakure, Naruto yang pakaian compang-camping sudah berganti kembali dengan pakaian yang sama.
- Salamander no Naruto -
Konohagakure, tiga hari setelah pertarungan Naruto, Karin, Team Kakashi, Itachi dan Yamato. Di Mansion Namikaze sang ibu dari Menma dan Naruto sedang memasak di dapur dengan di bantu oleh Mei yang merupakan istri dari Kakashi yang melangsungkan pernikahan dua hari yang lalu. Nampaknya kali ini Kushina selaku tuan rumah memasak makanan yang lumayan banyak, dan juga nampaknya hati Kushina sedang senang sekali.
"Kushina-neesan, ada apa? Kelihatannya senang sekali?" tanya Mei yang sedang mengiris bawang merah.
"Entahlah Mei-chan, aku merasa hari ini akan ada sesuatu yang akan membuatku bahagia." jawab Kushina yang sedang memotong sayuran untuk membuatkan ramen special. Entah kenapa hari ini dirinya memasak ramen.
"Kalau Kushina-neesan senang aku juga ikut senang, dan semoga Naruto-san cepat pulang agar bisa menambah kebahagiaan Kushina-neesan." kata Mei yang masih setia mengiris bawang merahnya.
"Terima kasih Mei-chan, semoga itu cepat terjadi, aku benar-benar rindu dengan putra bungsuku." kata Kushina yang kini memasukan sayuran nya kedalam panci.
Kita tinggal dulu mereka, sementara itu di depan gerbang Konohagakure, terlihat Team Kakashi beserta yang lain baru tiba di desa.
"Naruto dan Karin, kalian mau ikut melaporkan misi apa langsung pulang?" tanya Menma kepada Naruto dan Karin.
"Sepertinya aku langsung pulang, jujur aku rindu dengan Kaa-san." kata Naruto yang tidak bisa menyembunyikan rasa kerinduannya.
"Aku juga ingin ikut dengan Naruto-kun saja Menma-nii, aku ingin sekali bertemu ibu mertua." kata Karin tersenyum kepada Menma.
"Baiklah kami pergi melapor dahulu, nanti setelah melapor aku akan cepat pulang bersama Tou-san, Tou-san pasti senang sekali melihat kalian." kata Menma yang kini berjalan meninggalkan mereka berdua dan bergabung dengan yang lainnya untuk melapor ke kantor Hokage.
"Ayo Tsuma kita pulang." kata Naruto menggandeng tangan Karin.
Pemandangan yang cukup mencengangkan sang mantan Missing-nin akhirnya pulang bersama seseorang. Di depan gerbang Izumo dan Kotetsu tersenyum bahagia, karena sang Hokage tidak akan tampak lesuh lagi.
"Hokage-sama dan Kushina-sama pasti senang kalau Naruto-sama pulang kembali." kata Kotetsu melihat Naruto dan Karin meninggalkan mereka.
"Ya, mereka pasti senang. Ngomong-ngomong gadis tadi siapa?" tanya Izumo kepada Kotetsu.
"Sepertinya gadis tadi menantu Hokage-sama, soalnya aku dengar kemarin Naruto-sama sudah menikah." jawab Kotetsu.
"Wah benarkah. Enaknya masih muda sudah menikah, sedangkan kita masih membujang." kata Izumo yang sedikit sedih karena masih membujang.
"Ya, kapan ada wanita menghampiriku dan menyatakan cintanya ya." sambung Kotetsu dengan nada sedih mengingat mereka berdua masih jomblo.
Kini Naruto dan Karin berada di depan pintu Mansion Namikaze, dengan perasaan ragu mengetuk pintu Mansion tersebut.
Tok tok tok
Kushina dan Mei yang sedang memasak pun menghentikan kegiatannya.
"Mei-chan, kau angkat masakannya, aku akan membukakan pintu." kata Kushina kepada Mei yang kini sudah melepas apronnya dan berjalan ke depan pintu.
"Ya, Kushina-neesan." kata Mei yang kini mengangkat masakannya kedalam tempat yang di sediakan.
Dengan langkah cepat Kushina berjalan ke depan pintu sambil berkata, "Ya, tunggu sebentar."
Betapa kagetnya ketika pintu di buka, terlihatlah pemuda yang di rindukan Kushina selama ini dan juga seorang gadis yang nampaknya Kushina kenal dan ingin segera bertemu. Pemuda tersebut pun mengeluarkan air mata karena bertemu kembali dengan ibunya yang sangat dia rindukan.
"Tadaima Kaa-san." kata Naruto dengan air mata yang begitu bahagia melihat ibunya kini berada di depan matanya.
Kushina langsung memeluk Naruto dengan erat, sama seperti halnya Naruto, Kushina mengeluarkan air mata bahagia ketika anak yang dirindukannya berada di dalam pelukannya, "Okaeri." kata Kushina yang masih memeluk Naruto, dengan ragu Naruto membalas pelukan sang ibu.
"Maafkan Naru Kaa-san, sudah buat Kaa-san menderita dengan membuat Kaa-san bersedih. Naru memang anak yang tidak berguna." kata Naruto sambil menangis di pelukan ibunya.
"Naru tidak salah, Kaa-san yang salah. Kaa-san minta maaf Naru, Kaa-san benar-benar menyesal mengabaikanmu dulu, Kaa-san benar-benar minta maaf." kata Kushina yang kini melepas pelukannya dan mencium kedua pipi anaknya dan keningnya, tanda bahwa dia benar-benar merindukan anaknya. Naruto yang di perlakukan seperti itu sangat malu dan juga sangat senang karena ibunya mau menciumnya.
"Kaa-san, kenalkan ini istriku Karin. Karin kenalkan ini Kaa-san ku namanya Kushina Namikaze." kata Naruto memperkenalkan mereka berdua.
"Salam kenal Kushina-san." kata Karin sopan kepada ibu mertuanya.
"Jadi ini menantu Kaa-san, jangan panggil seperti itu, panggil saja Kaa-san, sekarang kau bagian dari keluarga ini." kata Kushina yang langsung memeluk menantunya.
"Eh, ia Kaa-san." kata Karin yang membalas pelukan ibu mertuanya.
Kushina pun melepas pelukannya kemudian mengajak mereka berdua masuk kedalam dan ingin mengobrol lebih banyak lagi dengan anaknya dan menantunya.
Terdengar suara dari arah pintu masuk dapur, "Kushina-neesan, siapa yang datang?" tanya Mei yang kini sudah keluar dari dapur dan betapa terkejutnya Mei melihat dua pahlawan Kirigakure berada di Konohagakure.
"Naruto-san, Karin-san!" pekik Mei kaget melihat mereka berdua.
Naruto dan Karin pun tidak kalah kaget karena melihat sang Mizukage berada di rumahnya, "Mei-san!" kaget Naruto dan Karin.
"Kenapa bisa berada disini, bukankah Mei-san seorang Mizukage?" tanya Naruto penasaran kenapa Mei bisa ada disini.
"Ceritanya panjang Naruto-kun, boleh aku panggil seperti." kata Mei kepada Naruto, dan membuat Karin merasa tidak enak dengan panggilan itu kepada suaminya. Melihat perubahan itu wajah Karin, Mei terkikik geli, "Ada apa Karin-chan, kau cemburu? Jangan salah sangka, aku sudah menikah dua hari yang lalu jadi tenang saja aku tidak akan merebut suamimu ini." kata Mei yang masih terkikik geli.
Karin malu karena ketahuan cemburu karena Mei memanggil Naruto dengan suffix -kun.
"Sudah Mei-chan, jangan kau goda menantuku." kata Kushina kepada Mei.
"Iya iya Kushina-neesan. Jika kalian berdua bertanya kenapa aku ada disini, ceritanya panjang." kata Mei kepada Naruto dan Karin.
Mei pun menceritakan semuanya kepada Naruto dan Karin, betapa terkejutnya Naruto karena Mei tidak menjabat menjadi Mizukage dan sekarang malah menikah dengan Kakashi yang notaben nya mantan guru Naruto. Sementara Kushina terus memeluk Karin sang menantu karena benar-benar senang bahwa dirinya sekarang mempunyai menantu dari klan Uzumaki. Klan yang memiliki banyak ke istimewaan.
Di kantor Hokage. Team Kakashi, Itachi, dan Yamato sedang melaporkan misi mereka yang sukses.
"Bagaimana misi kalian?" tanya sang Hokage kepada mereka.
"Misi sukses Hokage-sama." jawab Itachi, "Tapi sayang kami tidak bisa menangkap Orochimaru. Tapi kami berhasil mengalahkan dua anggota akatsuki, lebih tepatnya kami di bantu oleh dua orang yang hebat." katanya kemudian.
"Siapa dua orang itu Itachi?" tanya sang Hokage penasaran pada dua orang yang berhasil mengalahkan dua anggota akatsuki.
"Dua orang itu adalah Naruto Namikaze dan Karin Namikaze, Tou-san." jawab Menma sebelum Itachi memberikan jawabannya.
"Naruto Namikaze dan Karin Namikaze ya, mereka memang hebat, dua orang pahlawan Kirigakure yang hebat." kata sang Hokage yang tidak sadar menyebutkan nama anaknya dan menantunya. Sesaat kemudian sang Hokage membulatkan matanya kaget karena yang membantu adalah anaknya dan menantunya, "APA?! Dimana mereka sekarang?" tanya sang Hokage dengan ekspresi terkejut, bahagia, dan juga rindu.
Team Kakashi, Itachi, dan Yamato sweatdrop melihat kelakuan sang Hokage, sementara Menma hanya bisa menepuk kepalanya karena sang ayah baru menyadarinya.
"Mereka ada di rumah Tou-san." jawab Menma yang masih sweatdrop dengan tingkah laku ayahnya.
"Aku harus segera pulang, ayo Menma kita pulang. Tou-san sudah gak sabar bertemu adikmu." kata Minato yang kini bangkit dari tempat duduknya dan menggenggam tangan Menma untuk melakukan Hiraishin no Jutsu. "Iruka, tolong kau urus di sini." perintah sang Hokage kepada sang assisten yang kini sudah menghilang dari hadapan mereka semua bersama Menma.
Semua yang berada di kantor Hokage hanya sweatdrop kemudian tersenyum kembali karena sang Hokage akhirnya bisa tersenyum kembali.
Minato dan Menma kini berada di depan pintu masuk kediaman Namikaze, dengan tidak sabar Minato membuka pintu tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu.
"NARUTO! NARUTO! Dimana kamu nak, ini Tou-san, Tou-san kangen." kata Minato yang masuk sambil meneriaki nama anaknya.
Merasa namanya di panggil Naruto pun akhirnya menuju sumber suara dan melihat ayahnya kemudian berkata, "Jangan teriak-teriak Tou-san." kata Naruto yang kini berada tidak jauh dari ayahnya.
Minato yang melihat Naruto berada tidak jauh kemudian memeluk Naruto dengan erat, merasakan setiap kehadiran anaknya dalam pelukannya, Naruto pun balas memeluk ayahnya dengan air mata yang keluar dari kedua matanya.
"Maafkan Tou-san Naruto, Tou-san benar-benar menyesal, jangan pergi lagi dari rumah, Tou-san tidak mau kehilanganmu lagi." kata Minato mengeluarkan sedikit air matanya karena benar-benar merindukan anaknya.
"Maafkan Naru juga Tou-san, Naru janji, Naru tidak akan pergi lagi dari rumah." kata Naruto yang masih setia memeluk Tou-san nya. 'Terima kasih Kami-sama, kau kabulkan semua doaku, aku bahagia sekarang, kedua orang tuaku dan kakakku akhirnya menyayangiku, ini benar-benar hadiah terindah darimu Kami-sama.' batin Naruto.
Minato melepas pelukannya kemudian mencium kening anak keduanya, kemudian berkata, "Mana menantu Tou-san, kau membawanya kesini kan?" tanya Minato antusias karena dua hari yang lalu dirinya dan Kushina baru saja membeli kasur baru untuk Naruto dan Karin.
"Selamat sore Hokage-sama," kata Karin yang tiba-tiba menghampiri mereka.
"Jangan panggil Hokage-sama, aku ini ayah mertuamu, panggil saja Tou-san." kata Minato yang kini memeluk menantunya sesaat kemudian melepasnya kembali.
"Iya Tou-san." kata Karin tersenyum karena dirinya di terima di keluarga sang suami.
Hari ini adalah hari terindah untuk keluarga Namikaze, mereka pun makan bersama di meja makan bersama-sama, tidak lupa mereka makan dengan Kakashi dan juga Mei. Minato mengatakan akan melepas Fuin yang menempel di tubuh Naruto, tapi Naruto bilang kalau Fuin itu sudah hilang saat Naruto belajar sihir dari ayah angkatnya. Minato sempat kecewa karena menghancurkan mimpi anaknya, Naruto malah tersenyum dan berkata, semua ada hikmahnya, dan juga Naruto berkata dirinya lebih nyaman dengan sihir dari pada jutsu. Minato pun akhirnya tersenyum dan berjanji akan menjaga keutuhan keluarga mereka. Naruto juga bilang bahwa dirinya akan memasang Rune Magic di setiap training ground agar bisa membantu para shinobi Konohagakure lebih kuat lagi, tentu saja Minato senang karena anaknya mau membantu Konohagakure.
Bahaya apa yang akan di hadapi Konohagakure nanti, yang pasti Konohagakure akan siap menerima segala bahaya itu.
.
.
.
To Be Continued
.
.
Akhirnya nyampe juga di rumah dengan selamat, maaf untuk The God of Shinobi dan Sweet Day kayaknya hari Sabtu atau Senin, karena laptop ada di kantor. Benar-benar capek hari ini, semoga kalian suka chapter ini. terima kasih kepada semua yang mendukung Fanfic saya. Terima kasih semuanya.