Disclaimer © Masashi Kishimoto

Author © Keiji Wolf

Pairing : Naruto U. and Sasuke U.

Genre : Romance, humor

Rate : M

Warning : Typo (maybe), EYD (maybe), YAOI (pasti), LEMON (belum muncul sih)

DON'T LIKE DON'T READ

Kalo gak suka gak usah dibaca. Langsung klik aja gambar (X) di pojok kanan atas atau klik undo di pojok kiri atas.

.

You're The One Who Make Me Thirsty!

.

Chapter 1 : Confused

"Kau tau? Siang dan malam tak akan saling bertemu, jika suatu hari nanti aku pergi. Apa kau akan menemukanku?" mata onixnya menatapku. Aku tersenyum dan menjawab "Pasti" aku memberikannya kalung dengan liontin batu rubby padanya. "Ini milikku, hadiah ulang tahunku setahun yang lalu. Bawalah, aku pasti akan menemukanmu" ucapku sambil tersenyum. Ia berbalik menatap langit senja kala itu. Dia... sahabatku, atau mungkin cinta pertamaku...

Sudah 11 tahun sejak kejadian itu. Dimana aku tak lagi melihatnya. Terakhir ku dengar orang tuanya pindah ke luar kota, itupun sebelas tahun lalu, yang ku tau haya nama marganya, Uchiha. Dulu setiap hari aku melihatnya duduk di tepian Danau ketika senja datang. Entah apa yang ia pikirkan, aku sama sekali tak mengerti. Tapi aku selalu tersenyum di hadapanya. Menatap wajahnya yang cantik dibalik senja sore kala itu.

Namaku Naruto Uzumaki. Pemuda berusia 19 tahun. Surai pirang, kulit tan, badan yang atletis, sikap dan style yang menarik membuatku banyak di gilai wanita. Kaya, pandai, terpandang, dan terhormat. Jangan tanya berapa wanita yang berhasil kutiduri, aku tak akan menjawabnya. Aku belum tertarik untuk menanamkan sariku pada segerombol wanita murahan yang mengejarku. Kecuali dia, orang yang sangat kucintai kelak.

Uzumaki adalah perusahaan yang menguasai kawasan Asia, serta beberapa negara maju di eropa. Dalam bisnis legal ataupun ilegal. Berbahaya? Mungkin iya. Burunan? Kurasa tidak. Ayahku sudah menyewa pihak pemerintah untuk menutup semua rahasia dalam bisnis ilegal kami. Pemerintahpun tak masalah dan mendukung perusahaan kami. Yah, semuanya karena uang. Uang dapat membeli semuanya.

Dan disinilah aku berada, di sebuah ruangan bergaya klasik. Ruang makan kediaman Uzumaki. Semua keluarga besarku berkumpul. Mereka bilang ingin membicarakan urusan penting. Pastilah urusan kantor. Di depan mejaku ada nenek Tsunade. Ibu dari ibuku. Yah, dia nenek tersexy yang pernah kulihat. Badannya masih sintal dan 'ukuran' dadanya membuatku sedikit bergidik. Pesonanya masih mampu mengikat pemuda lain, yah kecuali aku. Hahhaha,

Di sampingnya Jiraiya, dia kakekku. Dia kakek termesum dari keluarga Uzumaki. Sering berganti wanita. Apa kurang puas bermain bersama nenek Tsunade? Membayangkannya saja sudah membuatku tertawa. Tapi, yang namanya cinta tak kemana bukan?

Di sampingku, Kyuubi. Satu-satunya kakakku. Surai merahnya, badan tegap dan atletis. Yah hampir sama mengagumkannya sepertiku. Ayolah, aku masih sangat tampan dibanding dirinya. Setidaknya menurutku sendiri. Hahaha, tapi aku sangat menyayangi kakakku. Walaupun ia sering memarahi dan menasehatiku. Bahkan dengan memukuliku. Tapi setidaknya aku tau dia peduli padaku.

Dan di samping Kyuu ada ayah dan ibuku. Ayahku juga banyak memikat wanita. namun pilihanya jatuh pada gadis tercantik di masa mudanya dulu. Siapa lagi kalau bukan ibuku, Kushina Uzumaki. Aku sadar dari mana ketampanan yang ku peroleh, pastilah dari ayahku yang tampan dan ibuku yang cantik. Oh ayolah, semua orang tau keluarga Uzumaki sangat tampan dan menawan.

Orangtua dari ayahku sudah meninggal sejak dulu. Ketika aku masih kecil. Jadi wajar jika mereka tak ada dalam pertemuan kali ini. Di sudut meja yang lain ada Konohamaru, dia sepupuku. Usianya baru 15 tahun. Sikapnya masih kekanak-kanakan. Tapi dia slalu bisa di andalkan ketika ada masalah. Seperti pahlawan kesiangan begitu, ckckkk

"Hai Naruto, kapan kau akan menikah?" tanya Tsunade baa-chan padaku sambil mengacungkan garpu tepat di depanku.

Aku hanya membalasnya dengan tersenyum dan berkata "Mungkin lain kali" dan setelahnya aku mendapat tatapan garang dari ayah dan ibuku. Hei, aku Naruto Uzumaki. Orang yang bebas akan segalanya. Terutama soal cinta, aku tak mau terikat. Ayolah, kenapa harus menikah? Jika tidak karena uang dan fisikku mereka tak akan mendektiku. Coba saja jika aku miskin, aku berani bertaruh mereka tak akan mau mendekatiku.

"Sudah saatnya kau menikah! aku ingin kau menikah, bocah!" Ucapnya padaku. Aku hanya tersenyum menanggapi permintaan Nexy satu ini. Nexy? Yah,itu nama sebutan sayangku pada nenekku satu ini. Nenek sexy alias Nexy.

"Kenapa tidak Kyuubi saja? Dia bahkan sudah 21tahun" sanggahku. Ini tidak adil, kakakku bahkan belum menikah?

"Aku akan meneruskan S2 ku di London. So, aku tak bisa menikah duluan" ucap Kyuubi dengan seringaian liciknya.

"Kami ingin cepat memiliki cucu. Ayolah, Naru..." ucap ayahku. Oh, demi Dewa Jashin. Ayahku ingin cucu? Berarti aku harus menikah dengan wanita? Aku masih muda, aku tak mau menyia-nyiakan masa mudaku dengan mengurus seorang bayi. Aku memutar bola mataku frustasi.

"Kenapa bukan ayah saja yang membuatkan aku adik baru?" Tukasku yang langsung mendapat lemparan sendok sayur dari ibu. Sementara kyuubi hanya tertawa renyah.

"Kau kan sudah lulus S2 mu. Dan lagi kau sekarang adalah Presiden Direktur di perusahaan utama kita, Jadi tak apa kan kalau kita semua berharap lebih padamu, Naru" Ucap ibuku. Sekali lagi aku hanya menghela nafas frustasi. Kulihat di lain sudut Konohamaru sibuk bermain game dari PSP-nya.

"Bagaimana jika Konohamaru saja?" ucapku yang langsung mendapat deathglare dari Konohamaru.

"Jangan bawa-bawa aku, Onichan. Aku masih lima belas tahun!" serunya sambil melemparku sebuah apel. Tapi sayang apel itu justru mendarat di kepala Kyuubi. Poor Kyuubi. Detik selanjutnya Kyuubi mendeathglareku. Shit! Lengkap sudah, semua memojokanku.

"Aku bisa mengenalkanmu pada gadis-gadis cantik, Naruto!" seru Jiraiya. Yang langsung di pukul oleh Nexy di sampingnya. Aku mendesah kesal.

Aku bisa gila, baiklah jika itu mau mereka. Aku akan mengikuti permintaan semuanya. Menikah kan? Tapi aku juga tak ingin lepas dari kebebasanku. begini saja,

"Aku gay" ucapku dengan penuh keyakinan tanpa ragu. Aku bisa beracting dengan baik. Sepertinya penghargaan artis Hollywood terbaik tahun ini adalah aku. Yeah, jika aku seorang artis. Terbukti dari seluruh orang di ruangan itu tersedak dan tercekat tak percaya. Hahhaha

"A-apa?" ucap ayahku dengan tampang tak percaya.

"Aku gay, ayah. Aku memiliki kekasih selama 2 tahun ini. Aku memang sangat ingin menikah, tapi dengannya, kekasihku. Sejujurnya, aku sama sekali tak teritarik dengan wanita" Ucapku berlagak gelisah sembari menundukkan kepala. Yeha! Actingku bagus, bukan?

"Bukankah kau setiap hari selalu berganti wanita tiap malamnya, Naru? Aku bahkan pernah memergokimu berciuman di club malam Bee" ucap Kyuubi. Damn! Ayolah, dasar rubah sialan! Aku bersusah payah membuat semuanya percaya tapi kau mengacaukannya, Kyuubi. Gahh! benar-benar kakak yang baik!

"Tapi aku memang seorang gay, Kyuu. Bahkan aku tergoda saat melihatmu telanjang pagi tadi di ranjang. Kau tak sadar? Semalam aku yang menggantikan bajumu ketika tidur" ucapku sembari menarik dagu Kyuubi mesra. Yeah, sebenarnya tadi pagi aku memang menggantikan baju Kyuu, karena semalam dia mabuk berat. Dia memuntahi bajunya sendiri. Aku yang menggantikan bajunya dan celananya. Aku serasa ingin tertawa melihat wajah Kyuubi yang sedikit terkejut.

"Kalau begitu ini belum terlambat. Cobalah menikah dengan seorang wanita, sayang. Ibu ingin kau menikah, pasti kau bisa melupakan cinta sesama jenismu" ucap ibuku penuh pengharapan. Oh ibu, maafkan aku. Aku harus berbohong, jika itu mau ibu aku akan menikah. Tapi tidak sekarang, bu. Aku benar-benar ingin menikmati kehidupanku yang sekarang.

"Benar, bocah! Belum terlambat!" Ucap Nexy lagi. Disambut anggukan dari ayah dan kakek mesum. Dewa Jashin, bisakah kau memberi pencerahan untukku?

"Begini semuanya, sejujurnya aku sudah menikah setahun yang lalu di Spain. Kami sudah berhubungan suami istri sejak itu. dan kami melaluinya dengan penuh kebahagiaan. Maaf ayah, Ibu, Nenek dan Kakek aku membuat kalian kecewa" ucapku seraya berdiri dan menunduk penuh sesal. Yah, aku memang menyesal telah membohongi mereka. Tapi mungkin tidak bagi Konohamaru. Kulihat dari tadi dia hanya tersenyum licik padaku.

'BRAAKKK!'

"Yang benar saja!" Ayah menggebrak meja. Maafkan aku ayah, aku memang anak durhaka.

Sedetik kemudian, suasana berubah menjadi murung. Astaga, maafkan aku.

"Kalau begitu kau bawa istrimu besok ke rumah utama ini. Pukul 09 tepat!" ucap Ibu sambil mengakhiri sesi makanya dan pergi ke kamar. Di susul ayah di belakangnya. Sementara Nexy hanya berdesah pelan sambil melanjutkan makanya bersama kakek mesum itu.

Aku berjalan menuju kamarku. Frustasi, yeah. Kulirik jam dinding sudah menunjukkan pukul 21.15 malam. Dari mana aku bisa mendapatkan lelaki sewaan hanya dalam waktu kurang dari 12 jam? Aku mengacak rambutku frustasi.

Aku mendudukan tubuhku di tepi ranjang. Berfikir cara instan untuk mendapat lelaki sewaan. Tapi sama sekali tak ada yang lewat dalam fikiranku. Tak mungkin aku menyewa banci jalanan untuk menjadi kekasihku, bukan. Maksudku, istriku. Membayangkannya saja sudah membuatku mual.

'Krreeekkk'

Dari arah pintu kamarku terdengar pintu yang terbuka dan menampilkan sosok pemuda bersurai hitam, Konohamaru. Ia berjalan ke arahku sembari tersenyum licik.

"Sedang frustasi, Onichan? Hahaha. Seorang pengeran kaya tengah berfrustasi ria" ejeknya. Aku terdiam. Kenapa disaat seperti ini harus bertemu Konohamaru?

"Shut your freaking mouth, dude!" ucapku. Yeah, emosiku tak karuan saat ini.

"tenanglah onichan... aku bisa merekomendasikan tempat dimana kau bisa mencari pria sewaan untukmu. Tapi, ada bayarannya" ucapnya licik. Baiklah, siapa tau dia bisa diandalkan.

"Baiklah, apa maumu" Tanyaku.

Dia hanya tersenyum licik dan menjawab "PSP baru. Gampangkan?" Ucapnya. Baikklah, hanya PSP. Aku sedikit lega.

"Lalu, dimana tempatnya?" tanyaku.

"Kurokaze private High School. Itu adalah sekolah privat bagi calon murid khusus laki-laki. Kudengar mereka menjual muridnya dengan 'konsumen' lain. Host dan pet ada disana. Carilah informasi lokasinya di internet" ucap Konohamaru lalu beranjak pergi.

"Thanks" ucapku lega. Semoga sekolah itu memang benar adanya. Dengan bergegas aku langsung saja menyalakan laptop dan mencari informasi lokasinya. Setelahnya aku langsung menghubungi asisten pribadiku, Iruka Umino.

"Paman" Ucapku.

['Yah, ada apa Naruto. Ini sudah larut malam'] jawab suara di seberang sana.

"Aku minta tolong, paman. Tolong hubungi direktur Kurokaze Private High Shool. Carikan untukku seorang pemuda disana. Dengan persyaratan host, tampan, manis, menawan, kulit putih, serta tidak cerewet. Berapapun harganya tolong belilah, ambil kontrak selama 2 tahun. Besok pukul 7 pagi antarkan dia ke rumahku. Ingat, jangan rumah utama. Mengerti paman?" ucapku dengan nada penuh penekanan.

['Tapi untuk apa, Naru? Dan lagi tampan dan manis? Itu kata yang sulit di terjemahkan'] balasnya.

"Maksudku tampan dan manis secara bersamaan. Besok saja ku ceritakan. Selamat tidur paman" ucapku seraya menutup ponselku begitu saja. "Mungkin ini akan berhasil, yah semoga saja begitu" ucapku sambil terbaring dan menutup mataku.

...

...

...

..

.

To be continued...

.

..

...

...

...

You're The One Who Make Me Thirsty


Fict NaruSasu perdana dari Wolf. Semoga para readers senang, dan jangan lupa meninggalkan jejak untuk fict ini. Kritik dan saran sangat di perlukan...

Terimakasih sudah mampir...


Salam

keiji wolf^^