Title : Kyungsoo Diary

Author : Purple Unicorn

Cast(s) : Byun Baekhyun as Byun Baekhyun

Park Chanyeol as Park Chanyeol

Do Kyungsoo as Do Kyungsoo

Luhan as Luhan

Huang Zitao as Byun Zitao (Baekhyun dongsaeng)

Lee Sungmin as Byun Sungmin (Baekhyun umma)

Cho Kyuhyun as Byun Kyuhyun (Baekhyun appa)

Kim Ryeowook as Do Ryeowook (Kyungsoo umma)

anonymous as oppa penjual bubble tea

Pairing(s) : ChanBaek, slight!Chansoo, slight!KyuMin

Rating : PG-13

Disclaimer : semua cast di ff ini milik Tuhan dan SM entertainment ^_^

Warning : genderswitch and typo everywhere. mianhae ~_~

a/n : fanfic kedua saya di ffn. Im sorry if it's really bad story. Dan khusus buat Chanyeol, bayangin penampilan dia kayak di mv Growl yang 1st version itu ne. kkkk :p enjoy my ff ^_^

oOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOo

Soo ie.. Ajari aku bagaimana caranya bisa menjadi sepertimu..

-Baekhyun

oOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOo

CHAPTER I : Diary untuk Baekyun

"Baekhyunie.."

"Ne Chanyeolie.."

"Sudah lama aku ingin mengatakan ini.."

"M-mwo?"

"Aku mencintaimu.. Saranghaeyo Baekhyunie.."

"C-Chanyeol.."

"..."

"..."

"..."

"Chanyeol.. K-kenapa kau mendekatkan wajahmu seperti ini.."

"Sshhh.. Diam dan biarkan aku menciummu.."

"C-Chan-"

"Baekhyunie.."

"Baekhyunie.."

"BAEKHYUNIIEEE! BANGUN SUDAH PAGIIII!"

GUBRAGG!

Seorang yeoja berwajah teramat manis bernama Byun Baekhyun baru saja mendapatkan ciuman selamat pagi dari lantai kamarnya karena terjatuh secara tidak elit dari tempat tidur.

"Aishh umma~~! Lagi enak-enaknya mimpi indah malah dibangunin.."

protes Baekhyun pada ummanya tersayang sambil mengelus bokongnya yang cenut-cenut.

"Kalau tidak dibangunkan seperti itu kau tidak akan bangun" kata Sungmin, umma Baekhyun sambil membuka gorden di kamar Baekhyun. Cahaya matahari langsung menyilaukan seisi kamar Baekhyun dan ...

jeng.. jeng... jeng..

tampaklah isi kamar sang aegi tersayang pagi ini.

"Ya ampun Baekhyunie! Ini kamar apa kapal pecah?!" omel Sungmin, sambil memperhatikan seisi kamar. Baju kotor berserakan dimana-mana, komik-komik tergeletak di berbagai sudut ruangan, belum lagi sisa makanan, minuman, dan snack yang ikut bergabung melengkapi penampakan mengerikan kamar Baekhyun pagi ini.

"Umma~ Ya ampun. Pagi-pagi sudah membuat telinga panas saja. Umma jangan mengomel terus nanti cepat tua" kata Baekhyun sambil melanjutkan tidurnya di lantai.

"Umma sudah suntik kolagen tiap sebulan sekali jadi umma bakal awet muda terus," tanggap Sungmin santai, dan Baekhyun langsung menutupi kepalanya dengan selimut begitu mendengar jawaban sang umma. "Aigoo.. Cepat bangun Baekhyunie. Kalau terlambat umma tidak akan tanggung jawab!"

"Umma~ 5 menit lagi juseyo~~" rengek Baekhyun.

"Ckckck.." Sungmin umma hanya bisa berdecak melihat kelakuan putri tertuanya itu. "Cepat bangun dan mandi. Kalau tidak, umma tidak akan menyuruh Miinah ajumma membersihkan kamarmu hari ini"

"Heumm.. Tidak dibersihkan juga tidak apa-apa~" Baekhyun masih melanjutkan intim berduanya dengan lantai.

"Baekhyunie..."

"Eumm..." Baekhyun semakin menarik selimutnya.

"Baekhyun~"

"Grok~~" terdengar suara dengkuran Baekhyun.

"BAEKHYUNIIEEE!" suara Sungmin umma kembali menggelegar dan Baekhyun mau tidak mau harus bangun sebelum telinganya semakin panas karena omelan non stop sang umma. Baekhyun dengan malas bangkit dari posisi berbaringnya kemudian memeluk Sungmin.

"Aishh.. Ne umma ku tersayang~ Chu~" kata Baekhyun sambil mencium pipi ummanya lama sekali hingga meninggalkan noda basah kemudian langsung melesat ke kamar mandi. Dan Sungmin umma langsung tersadar sesuatu.

"BAEKHYUNIE JOROK! KAU KAN BELUM SIKAT GIGI!"

:: Breakfast Couple::

Ruang makan keluarga Byun~

"Aigoo.. Baekhyunie.. kapan anak itu sadar" desah Sungmin umma sekembalinya dari kamar Baekhyun. Yeoja paruh baya itu langsung mengambil posisi duduk disebelah sang suami yang sedang serius membaca koran pagi ini, kemudian mengoleskan selai coklat di roti untuk Baekhyun.

"Waahh.. Baek unnie tidak pernah bosan membuat umma darah tinggi pagi-pagi" kata Byun Zitao, maknae di keluarga Byun, yang terlihat sudah rapi dengan seragam sekolahnya hari ini.

Byun Kyuhyun, sang appa hanya menyeruput kopinya dan membuka koran halaman berikutnya, seperti sudah kebal dengan suasana ribut-ribut setiap paginya.

Beberapa menit kemudian..

"Pagi appa~ Pagi umma~ Pagi Zizi~~" sapa Baekhyun dengan sangat ceria. Yeoja itu berjalan dengan riang dan langsung duduk disebelah dongsaengnya.

"Ciieee.. Unnie. Semangat sekali" kata Zitao sambil menggigit roti coklatnya.

"Iya dong. Pagi-pagi harus semangat. Benar tidak appa?" tanya Baekhyun. Kyuhyun appa mengangguk namun masih tetap terfokus pada korannya.

"Ih appa. Aku dicuekin masa'" Baekhyun memanyunkan bibirnya.

"Semangat tapi bangunnya telat sama saja" sindir Zitao. Baekhyun mendengus. Pagi-pagi begini adik satu-satunya itu sudah ingin mengajaknya perang.

"Iya memang unnie bangunnya telat. Daripada bangun pagi-pagi tapi matanya kelihatan seperti bangun tidur?" kata Baekhyun lalu menjulurkan lidahnya. Zitao memang memiliki kantung mata hitam yang membuatnya persis seperti panda dan kata-kata Baekhyun barusan cukup membuat Zitao tertohok.

"Appa~ Umma~! Baek unnie jahat!" rajuk Zitao.

"Yang ngajak perang duluan siapa?" Baekhyun lagi-lagi menjulurkan lidahnya.

"Baekhyun.. Zitao.. Cepat habiskan sarapan kalian" lerai Sungmin. Dan Kyuhyun? Oh sang appa tampan ini masih sibuk membaca koran.

"Ugh.. Dasar rambut bau!" ledek Zitao yang sepertinya masih ingin mengajak unnienya perang.

"Apa kau bilang?! Mata panda!"

"Baekhyunie! Zitao!" Sungmin berusaha melerai kedua putrinya lagi.

"Daging bacon basi!"

"Gucci freak!"

"Byuntae!"

"Yeoja muka sangar!"

Sungmin memijat keningnya pelan tidak tahu harus dengan cara apa lagi melerai kedua putri manisnya itu. Sungmin menyenggol lengan Kyuhyun -yang masih setia membaca koran-, lalu menatap suaminya, meminta pertolongan untuk melerai Baekhyun dan Zitao. Ekspresi hopeless -aegyo- sang istri tercinta hanya dibalas smirk khas seorang Byun Kyuhyun.

"Oke.. Baekhyunie sayang.. Sekarang sudah jam berapa~" tanya Kyuhyun membuat pertengkaran kedua putrinya terhenti untuk sesaat.

"Jam 7 kurang 5 menit appa~" jawab Baekhyun malas, dan tiba-tiba matanya langsung terbelalak lebar, "JAM 7 KURANG 5 menit! Wuaaa~ Aku terlambat! aku terlambat! Mati aku!" Baekhyun langsung terlihat seperti cacing yang ditaburi garam alias cacing kepanasan.

"Umma bilang juga apa." kata Sungmin sambil menggelengkan kepalanya. Diam-diam Kyuhyun mengedipkan satu mata dengan seksinya pada Sungmin, dan dibalas dengan kissy face dari sang istri untuk menunjukkan terima kasihnya. 'Suamiku daebak!'

"Bwee~~ Hahaa.." sementara Zitao menyeringai penuh kemenangan melihat sang kakak kelabakan. Zitao masih santai menikmati sarapannya karena dia baru masuk sekolah jam setengah delapan.

"Aku pergi dulu appa, umma.." kata Baekhyun sambil mencium pipi umma dan appanya. "Bye Zizi mata panda jelek muka preman!" kata Baekhyun sambil mengacak rambut sang dongsaeng lalu melesat ke pintu depan.

"BAEK UNNIE! AKU SUMPAHIN SUSAH DAPAT JODOH!"

::Breakfast Couple::

SMA Black Pearl..

Tiga orang yeoja sedang menikmati makan siang mereka di jam istirahat siang ini. Baekhyun memanyunkan bibirnya sambil mengaduk makan siangnya, ddokbokki dan fish cake, tanpa minat. Seperti bisa ditebak yeorobeun, Baekhyun terlambat sekolah pagi ini dan harus dihukum lari keliling lapangan sepuluh kali. Walaupun ini bukan kali pertama Baekhyun terlambat, namun ini adalah kali pertama Baekhyun mendapat hukuman seperti itu. Biasanya seonsaengnim hanya memberinya hukuman berdiri di koridor saja. Rupanya sang seonsaengnim sudah terlalu kesal karena Baekhyun selalu saja terlambat, akhirnya sang seonsaengnim memberinya hukuman seperti itu untuk membuat efek jera pada Baekhyun.

"O-ow~ Seorang yeoja sedang galau~ Seorang yeoja sedang galau~ Syalalalalalala~" kata yeoja berwajah imut, bernama Luhan sambil bernyanyi, dan menggunakan sumpit sebagai micnya.

"Apa sih Lulu.. Lagi galau malah diejek. Dihibur dong" kata Baekhyun dengan bibirnya yang masih manyun.

"Oh la~ la~" kata Luhan sambil memutar-mutar sumpitnya, "Uri Baekhyun yang manis~ Dengan cara apa ibu peri bisa menghiburmu~" sekarang Luhan berubah mode menjadi ibu peri dan Baekhyun langsung menatapnya horor. "Bagaimana kalau ibu peri memberi sebuah pelukan~" kata Luhan sambil memonyong-monyongkan bibirnya dan mengedipkan matanya imut membuat Baekhyun tambah merinding. Namun Luhan malah memeluk yeoja disampingnya itu dengan sangat erat.

Sementara itu seorang yeoja yang lain yang juga duduk didepan mereka bernama Do Kyungsoo hanya tertawa kecil melihat keanehan dua sahabatnya itu.

"Wuaaa~~ Soo ie~ Tolong aku! Sesaakk~~" kata Baekhyun sambil meronta-ronta karena pelukan erat Luhan.

"Biarkan saja, baby Soo~ baby Baekie kan lagi sedih. Jadi aku harus peluk" kata Luhan masih dengan 'ibu peri mode on' nya dan membuat yeoja bernama Kyungsoo tadi malah semakin tergelak.

Akhirnya setelah beberapa lama tersiksa dalam pelukan ibu peri Luhan, Baekhyun bisa kembali menghirup udara segar.

"Soo ie, senang sekali ya sepertinya melihat aku menderita" geram Baekhyun pada Kyungsoo yang masih terkekeh sampai sekarang. Sementara Luhan masih mengedip-ngedipkan matanya imut pada Baekhyun.

"Haha.. Mianhae. Habisnya kalian berdua lucu" kata Kyungsoo. Mata bulat lebarnya itu terlihat lucu saat dia sedang tertawa.

"Soo ie~ Aku capek sekali habis keliling lapangan sepuluh kali. Kau tidak kasihan padaku?" tanya Baekhyun sambil menatap Kyungsoo dengan ekspresi merana.

"Ne Baekie. Aku mengerti kok. Makanya jangan terlambat. Kalau tidak terlambat kan kau tidak akan terkena hukuman seperti itu" ceramah Kyungsoo.

"Tuh dengar kata Kyungsoo seonsaengnim.." kata Luhan sambil menggigit ddokbokinya.

"Tapi.. Kalian berdua kan tahu. Bangun pagi bagiku itu seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami. Susah~~ Sekali~~" kata Baekhyun sambil mendengus ala drama. "Eotoke Soo ie? Lulu?"

"Berlebihan" desis Luhan.

"Heumm.." Kyungsoo berpikir sebentar sambil mengetuk dagunya, "Oh! Bagaimana kalau aku membelikanmu jam alarm dengan suara nyaring agar bisa membangunkanmu" kata Kyungsoo.

"Benar baby Soo. Kalau perlu yang suaranya kayak sirine polisi sekalian. Biar heboh!" kata Luhan bersemangat. Mata rusanya itu melebar excited.

"Heeii.. Memangnya kalian mau tetangga-tetangga aku pada panik karena mengira ada apa-apa di rumahku" kata Baekhyun sambil mendengus kesal. Kyungsoo dan Luhan terkekeh.

"Ehem.. Apa aku mengganggu?" tiba-tiba suara berat seorang namja menginterupsi obrolan ketiga yeoja tadi. Dan ukuran mata Baekhyun seperti ingin mengalahkan lebarnya ukuran mata Kyungsoo kali ini begitu menyadari siapa namja yang ada di dekatnya sekarang.

Seorang namja yang sangat tampan dengan potongan rambut pendek hitamnya. Namja yang sepertinya bisa mencuri hati yeoja manapun hanya dengan melihat senyumannya. Namja yang membuat namja lain langsung minder begitu melihat tubuh tingginya.

Dan tidak salah lagi, namja itu adalah namja yang tadi pagi hampir mencium Baekhyun dalam mimpi kalau sang umma tidak membangunkannya dengan cara yang tidak elit.

'Park Chanyeol..' jantung Baekhyun mendadak berdegup tak menentu. Namun yeoja itu masih berusaha terlihat tenang.

"Aniya Chanyeolie. Duduk disini" kata Kyungsoo sambil tersenyum manis pada Chanyeol. Sang namja mengacak rambut Kyungsoo sayang dan menampakkan senyuman lewat deretan gigi-gigi putihnya. Oh ternyata.. Masih ada satu info tersisa tentang Chanyeol. Chanyeol adalah namjachingu Kyungsoo.

"Annyeong Luhan ssi.. Baekhyun ssi.."sapa Chanyeol pada Baekhyun dan Luhan sambil tersenyum, namun senyumannya hanya senyuman datar, sangat berbeda dengan senyuman angelic menawan hati yang diberikan pada Kyungsoo tadi.

"Annyeong~" balas Luhan dengan nada ceria.

"An-Annyeong C-Chanyeol.." damn! Baekhyun merutuki dirinya sendiri karena mendadak gagap.

"Baekie.. Kenapa wajahmu merah?" tanya Kyungsoo dengan polosnya membuat Baekhyun rasanya ingin ditelan bumi.

'Ugh! Sial! Kenapa wajahku harus ikut-ikutan merah. Tenang Baekie.. Tenang.. Anggap namja itu tidak ada'

"Ah aniya. Cuacanya panas sekali disini. Benar tidak Lu?" tanya Bekhyun sambil melirik Luhan. 'Please.. Please.. Jawab iya rusaku yang manis~ '

"Eum?" Luhan menaikkan satu alisnya, "Tidak juga.."

Baekhyun menyumpahnyerapahi Luhan dalam hati.

"Oh.. Ngomong-ngomong kita bertiga jadi ke toko buku kan hari ini?" kata Baekhyun mencoba mengakhiri topik 'kenapa Baekhyun tiba-tiba wajahnya merah' dan mencoba mencairkan suasana canggung diantara mereka berempat. Oh tidak canggung juga sih. Karena Chanyeol sedang menyuapi Kyungsoo fish cake sekarang seperti tidak mempedulikan ada dua yeoja lain dihadapannya.

"Ah mianhae~ Aku ada latihan cheerleaders sehabis pulang sekolah.." jawab Luhan sambil memasang wajah sedih.

"Yah.." Baekhyun kecewa, "Kalau kau Kyungsoo?" Baekhyun mengalihkan pandangan ke Kyungsoo.

"Tentu saja aku ikut" kata Kyungsoo bersemangat.

"Aniya Kyungsoo. Kau tidak boleh ikut" Chanyeol menginterupsi. Dan dari jarak sedekat itu Baekhyun bisa melihat mata Chanyeol yang mengarah pada Kyungsoo, sangat tajam dan serius.

"Wae Yeolie~" rajuk Kyungsoo.

"Pokoknya aku bilang tidak boleh. Tidak boleh" kata Chanyeol tegas.

"Chanyeolie~ Aku hanya ke toko buku"

"Kyungsoo.." Chanyeol menatap Kyungsoo dengan tatapan memohon.

"Chanyeolie~" dan Kyungsoo balas menatap Chanyeol dengan tatapan memohon juga.

"Hei.. Bagaimana kalau Chanyeol ikut juga menemani Kyungsoo. Beres kan?" Luhan memberi saran.

Baekhyun lagi-lagi menyumpahnyerapahi Luhan dalam hati.

"Gomawo untuk sarannya. Tapi turnamen basket akan dimulai beberapa minggu lagi dan aku harus latihan basket sepulang sekolah" jawab Chanyeol dengan ekspresi datar dan Luhan hanya bisa menjawab Oh.

Baekhyun pun bernafas lega karena sudah pasti Chanyeol tidak bisa ikut.

"Chanyeolie.. Pokoknya aku ingin ke toko buku!" Kyungsoo merajuk lagi dan kali ini menggoyang-goyang lengan Chanyeol.

"Kyungsoo yah.. Kau tidak boleh terlalu lelah.." kata Chanyeol membuat Baekhyun dan Luhan saling berpandangan. 'Tidak boleh terlalu lelah?' Pikir mereka masing-masing.

"Aku hanya ke toko buku. Dan toko bukunya tidak jauh!" Kyungsoo semakin merajuk.

Untuk beberapa menit Baekhyun dan Luhan disajikan drama Chanyeol yang melarang Kyungsoo ke toko buku dan Kyungsoo yang bersikeras ingin ke toko buku.

"Baiklah" akhirnya Chanyeol mengalah dan Kyungsoo langsung bersorak kegirangan, "Tapi ingat, hanya ke toko buku saja. Arachi?" kata Chanyeol sambil meletakkan tangannya diatas kepala Kyungsoo. Kyungsoo langsung meletakkan tangannya di pundak Chanyeol.

"Eung.." Kyungsoo mengangguk sambil tersenyum manis.

"Janji?"

"Janji!"

"Baiklah.." Chanyeol mengacak rambut Kyungsoo sayang, kemudian melanjutkan makan siangnya. Meskipun begitu, Baekhyun masih melihat ada sedikit raut ketidakrelaan di wajah Chanyeol untuk mengizinkan Kyungsoo pergi.

"Kyaa~~ So sweet~" jerit Luhan ala fangirl dan membuat wajah Kyungsoo memerah dan Chanyeol hanya tersenyum cool. Sementara Baekhyun tidak tahu harus bereaksi apa dan akhirnya hanya bisa terkekeh.

Baekhyun memang terkekeh sekarang namun Baekhyun tidak bisa memungkiri ada rasa sakit yang mulai berdenyut di hatinya. Baekhyun langsung meyakinkan dirinya bahwa rasa sakit itu hanyalah rasa iri karena sampai sekarang belum ada namja yang menjadi pendampingnya, bukan rasa sakit karena cemburu.

:: Breakfast Couple::

Sepulang sekolah, sesuai rencana tadi siang Baekhyun dan Kyungsoo pergi ke toko buku. Baekhyun langsung menyambar ke area komik, sementara Kyungsoo lebih memilih ke area alat tulis. Cukup lama mereka berada disana, dan lebih tepatnya Baekhun lah yang membuat mereka lama berada disana karena yeoja manis itu keasyikan membaca komik. Baekhyun memiliki prinsip, selama toko buku membolehkannya membaca komik disana, maka baca komik gratis lebih baik daripada membeli.

Baekhyun langsung mencari Kyungsoo usai membayar komik yang dibelinya di kasir. Ternyata sahabatnya itu sedang duduk di sofa kecil di toko buku, sepertinya Kyungsoo sudah menunggu dari tadi. Namun ada yang aneh. Kyungsoo terlihat mengatupkan satu tangannya didada dan Baekhyun bisa melihat pundaknya yang naik turun tidak beraturan seperti tersengal. Kyungsoo terlihat terkejut saat menyadari Baekhyun sudah ada didekatnya dan langsung memasang senyuman manis di wajahnya yang nampak pucat.

"Baekie, sudah selesai?" tanya Kyungsoo sambil tetap tersenyum.

"Nee.. Mian aku lama Soo ie" kata Baekhyun sambil duduk disebelah Kyungsoo. Berharap sahabatnya itu tidak apa-apa.

"Ne gwenchana Baekie.. Kau membeli apa tadi~" tanya Kyungsoo dengan nada kelewat ceria seperti menyadari kalau Baekhyun sedang memandangnya khawatir.

"Aku hanya membeli dua buah komik. Kau membeli apa ,Soo?" tanya Baekhyun. Pandangannya teralihkan ke plastik yang ada ditangan Kyungsoo meskipun masih diliputi rasa khawatir.

"Aku membeli pulpen berbentuk pororo dan lembaran keras untuk mengisi ulang diaryku." jawab Kyungsoo membuat Baekhyun ber ooh ria. Baekhyun baru tahu kalau Kyungsoo gemar menulis diary. "Oh iyaa.. Habis ini kita kemana?"

"Tentu saja kita pulang" kata Baekhyun teringat kata-kata Chanyeol pada Kyungsoo.

"Tapi tiba-tiba aku ingin bubble tea, Baekie. Kita beli bubble tea dulu bagaimana?" pinta Kyungsoo.

"Sebenarnya aku juga ingin, Soo ie. Tapi kan kau sudah janji dengan Chanyeol. Nanti aku kena marah namjachingumu bagaimana?"

Kyungsoo menggelengkan kepalanya, "Tidak akan. Aku yang akan membelamu nanti. Ne Baekie? Jebalyo~"

Baekhyun menghela nafas panjang. Kalau Chanyeol yang cool saja tidak bisa melawan sifat keras kepala Kyungsoo, apalagi dirinya? Akhirnya Baekhyun mengangguk pasrah. "Nee Neee.."

"Yeyy~~ kajja~!" kata Kyungsoo dengan nada riang sambil menggandeng tangan Baekhyun mengajaknya untuk berdiri. Namun Baekhyun hanya diam dan mengenggam tangan Kyungsoo erat.

"Eits.. Tunggu sebentar.. Soo ie.. Kau tidak apa-apa kan? Kau sakit?" tanya Baekhyun serius.

"M-mwo? Waeyo?" Kyungsoo terlihat gugup.

"Wajahmu pucat"

"Eh?" Kyungsoo langsung meraba wajahnya.

"Kalau kau sedang sakit lebih baik kita pulang" kata Baekhyun serius.

"Baekie, kau bicara apa? Aku baik-baik saja dan aku tidak sakit" kata Kyungsoo sambil terkekeh pelan.

"Yakin?" tanya Baekhyun sambil mengambil handphone dari blazernya, "Kalau kau benar-benar sakit aku akan menelpon Chanyeol sekarang dan-"

"Jangan telpon dia!" Kyungsoo langsung mengenggam erat tangan Baekhyun yang baru saja digunakan untuk mengeluarkan handphone dari kantong blazernya. "Jangan telpon dia, jebal. Aku tidak ingin dia khawatir" Kyungsoo menggigit bibirnya.

"Benar kan berarti kau sedang sakit sekarang" Baekhyun memasukkan handphonenya ke kantong blazernya lagi, tidak tega juga melihat Kyungsoo memasang wajah ketakutan seperti itu sekarang.

"Aku hanya sedang tidak enak badan, Baekie. Sepertinya karena sudah lama aku tidak minum bubble tea. Jadinya aku seperti ini" kata Kyungsoo sambil menundukkan kepalanya.

Baekhyun yang agak telmi itu sedikit mencerna kata-kata Kyungsoo barusan. 'Memangnya bisa ya sakit gara-gara sudah lama tidak minum bubble tea?' Pikirnya.

"Jadi kita beli bubble tea ya? Supaya nanti aku cepat sembuh. Ne Baekie~" Kyungsoo kembali merajuk mode on

"Haisshhh.. Ne nee.. Baiklah Tuan putri Kyungsoo~" Baekhyun mencubit pelan pipi Kyungsoo yang masih tampak pucat dan Kyungsoo langsung memeluk Baekhyun erat.

"Gomawo Baekhyunie.. Kau memang sahabatku yang paaliiinnnggg baik.." kata Kyungsoo. Baekhyun sedikit merasa aneh karena tiba-tiba Kyungsoo memeluknya di toko buku seperti ini dan langsung mengundang perhatian pengunjung disana. Namun Baekhyun hanya tersenyum dan balas memeluk Kyungsoo erat.

"Ne Soo ie. Kau juga sahabatku yang paaliiinngggg baik.." Kyungsoo terkekeh mendengar Baekhyun meniru nada bicaranya dan langsung menggandeng tangan Baekhyun dengan erat dan mengajaknya keluar toko buku.

::Breakfast Couple::

Kedai bubble tea langganan Kyungsoo dan Baekhyun terletak di taman kota, dan butuh waktu beberapa menit dari toko buku ke taman kota dengan berjalan kaki. Tidak begitu jauh memang jaraknya, namun Baekhyun bisa mendengar nafas Kyungsoo yang semakin tidak beraturan dalam perjalanan mereka kesana. Wajah Kyungsoo pun tampak semakin pucat sekarang dan membuat Baekhyun khawatir. Namun Kyungsoo mengenggam erat tangan Baekhyun dan kembali meyakinkannya bahwa dia tidak apa-apa. Sesampainya di taman kota, Baekhyun meminta Kyungsoo menunggunya sebentar di kursi taman tak jauh dari kedai bubble tea itu berada. Usai menanyakan apa rasa bubble tea yang Kyungsoo mau, Baekhyun langsung bergegas ke kedai bubble tea.

"Oppa! Choco bubble teanya satu dan Taro bubble teanya satu. Tidak pakai lama!" kata Baekhyun dengan nada panik.

"Annyeong Baekhyunie yang manis~ Lama tidak kelihatan. Kau tidak merindukan oppa?" kata oppa penjual bubble tea sambil mengedipkan satu matanya ke Baekhyun. Tidak menggubris sama sekali kepanikan Baekhyun.

"Oppa tidak usah genit! Cepat buat bubble teanya. Kyungsoo sudah menunggu! Daruraaattt!" kata Baekhyun semakin tidak sabaran.

"Eh iya~ Mana Kyungsoo ku yang manis dan baik hati itu?" rupanya oppa penjual bubble tea masih ingin menikmati wajah panik Baekhyun.

"Kyungsoo mu yang manis dan baik hati itu sedang menunggu di kursi taman dan dia sedang sakit oppa! Palli~! Atau biar aku saja yang buat bubble teanya!" dan kali ini Baekhyun kehilangan kesabaran.

Begitu mendengar Kyungsoo sakit sang oppa penjual bubble tea akhirnya ikut panik.

"Eh?! Kyungsoo ku sakit?! Ap-Apa rasa yang Kyungsoo mau?!"

"Choco bubble tea. Palli palli palli~~" kata Baekhyun menyemangati sang oppa penjual bubble tea yang terlihat panik sekarang. Oppa penjual bubble tea membuat Choco bubble tea secepat kilat dan setelah selesai langsung menyerahkan ke Baekhyun tanpa memberi penutup di gelasnya.

"Ini! Choco bubble tea! Cepat antar ke Kyungsoo!"

"Siap~!"

Baekhyun sedikit mempercepat langkahnya kembali ke kursi taman, namun Baekhyun mengerutkan keningnya bingung kala melihat orang-orang berkerumun disekitar kursi taman tempat Kyungsoo duduk tadi.

"K-KYUNGSOO YAHH!"

Choco bubble tea di tangan Baekhyun jatuh berceceran.

::Breakfast couple::

Tak ada yang lebih horror bagi Baekhyun selain melihat sahabat tersayangnya tergeletak pingsan di tanah dengan tangan mengatup di dada. Kyungsoo memang pingsan di taman tadi. Untung saja rumah Kyungsoo tidak jauh disana dan oppa penjual bubble tea berbaik hati membantu menggendongnya hingga kerumah.

Kyungsoo sempat siuman usai tiba di rumah. Dan setelah minum obat, yeoja itu kembali tertidur di kamarnya saat ini. Baekhyun dan Ryeowook, umma Kyungsoo, menemaninya di kamar. Ryeowook membelai sayang rambut hitam Kyungsoo, dan Baekhyun hanya bisa memandang wajah pucat sahabatnya tersayang dari tadi. Baekhyun lalu memandang Ryeowook yang juga sudah dianggapnya sebagai ummanya sendiri. Sebuah pertanyaan terlintas di pikirannya.

"Wookie ajumma.. Kyungsoo sakit apa?" tanya Baekhyun pelan. Ryeowook terlihat menghela nafas panjang begitu mendengar pertanyaan Baekhyun lalu terdiam sesaat. Baekhyun sudah ingin menarik pertanyaannya tadi namun Ryeowook akhirnya menjawabnya.

"Mianhae Baekhyunie. Kyungsoo... dia terkena penyakit lemah jantung sejak kecil. Penyakit yang sama dengan yang diderita appanya, dan membuat appanya harus pergi meninggalkan kita semua" Baekhyun langsung menutup mulutnya dengan tangan bergetar. Dan sekarang semuanya terjawab. Kenapa Chanyeol mati-matian melarang Kyungsoo untuk pergi ke toko buku tadi hanya karena tidak ingin Kyungsoo terlalu lelah. Baekhyun juga teringat, Kyungsoo tidak pernah mengikuti pelajaran olahraga di sekolahnya, dan terkadang Kyungsoo tidak masuk sekolah berhari-hari.

"K-kyungsoo.. D-dia.. Dia tidak pernah memberitahuku ajumma.. Dia juga tidak pernah memberitahu teman-teman yang lain" kata Baekhyun yang masih diliputi perasaan syok.

"Sepertinya dia tidak ingin merepotkan kalian dan membuat kalian khawatir."

"Apa Chanyeol tau?"

"Ne.. Awalnya Kyungsoo juga menyembunyikan ini dari Chanyeol. Tapi Chanyeol akhirnya tahu karena ternyata dokter yang merawat Kyungsoo adalah appanya", kata Ryeowook umma sambil tersenyum sedih.

"Pantas saja Chanyeol begitu protektif pada Kyungsoo." gumam Baekhyun. Hatinya kembali berdenyut sakit kala mengingat begitu manisnya perhatian Chanyeol pada Kyungsoo. Dan Baekhyun kembali meyakinkan dirinya lagi, bahwa itu adalah rasa sakit karena sampai sekarang Baekhyun belum memiliki namjachingu, bukan rasa sakit karena cemburu.

"Baekhyunie.. Kau tidak tau saja, terkadang Kyungsoo sampai risih sendiri karena Chanyeol begitu protektif padanya" kata Ryeowook sambil terkekeh pelan dan Baekhyun ikut terkekeh. Biar bagaimanapun Chanyeol sangat menyayangi Kyungsoo, pikirnya

"Ajumma... Aku iri pada Kyungsoo. Dia yeoja yang sangat cantik, baik, disukai banyak orang, pintar, bahkan dia juga mempunyai namjachingu setampan dan seperhatian Park Chanyeol. Hidupnya begitu sempurna. Kapan ya aku bisa seperti Kyungsoo?" kata Baekhyun sambil memandang wajah sahabatnya tersayang yang masih lelap tertidur.

"Kau pasti bisa, Baekhyunie. Asal kau mau berusaha untuk menjadi lebih baik" kata Ryeowook sambil merangkul pundak Baekhyun.

"Heum.. Benar juga ajumma.." kata Baekhyun sambil tersenyum, kemudian mengenggam tangan Kyungsoo erat.

"Soo ie.. Cepat sembuh nee.. Ajari aku bagaimana caranya untuk bisa jadi sepertimu", air mata kembali berjatuhan di wajah Baekhyun meskipun dia sedang tersenyum sekarang, "K-kalau kau tidak mau aku tidak akan menemanimu ke kedai bubble tea lagi walaupun kau merajuk padaku. Pokoknya kau harus cepat sembuh. Arasso Soo ie? Hiks.. Arasso?" kata Baekhyun lirih. Dan tentu saja Kyungsoo tidak bisa menjawabnya.

::Breakfast Couple::

Hari-hari disekolah tanpa seorang Do Kyungsoo bagaikan langit tanpa matahari yang bersinar. Begitu kelam dan kelabu. Kelas memang berjalan seperti biasanya, namun semua tidak bisa memungkiri bahwa suasana kelas begitu berbeda. Tidak ada yeoja yang selalu menebarkan aura ceria lewat senyuman manisnya, tidak ada yeoja yang begitu peduli pada sahabat-sahabatnya yang sedang kesulitan, tidak ada yang mengangkat tangan saat guru bertanya siapa yang ingin menjadi sukarelawan mengerjakan soal di papan tulis, dan tidak ada suara merdu milik Do kyungsoo saat pelajaran kesenian sedang berlangsung.

Dan untuk seorang Byun Baekhyun sendiri, tidak ada yeoja yang menemaninya duduk disebelah bangkunya sekarang. Dan itu membuatnya sangat kesepian.

Dua minggu berlalu..

Dan Kyungsoo belum juga kembali ke sekolah. Kabar terakhir yang Baekhyun dengar, Kyungsoo sedang dirawat di rumah sakit di luar negeri. Baekhyun rasanya ingin menjenguknya karena Baekhyun begitu merindukan Kyungsoo sekarang.

Seonsaengnim sedang menjelaskan pelajaran didepan saat kepala sekolah masuk ke kelas. Tidak biasanya kepala sekolah datang secara pribadi ke kelas. Dan Baekhyun entah kenapa merasakan kabar buruk akan segera didengarkan olehnya.

Baekhyun menoleh ke bangku Luhan di belakangnya, dan melihat wajah imut sahabatnya itu juga berubah tegang seperti merasakan firasat buruk yang sama dengan dirinya, begitu pula dengan ekspresi teman kelasnya yang lain.

Maldo andwae..

Semua siswa memasang ekspresi tegang kala seonsaengnim mereka terlihat syok usai dibisiki sesuatu oleh kepala sekolah.

Ternyata kabar buruk benar-benar mereka dengarkan di pagi itu.

Bagai petir di pagi buta, Do Kyungsoo, sahabat mereka tersayang harus pergi meninggalkan mereka semua.

Selamanya.

:: Breakfast Couple ::

Pemakaman berlangsung dengan khidmat dan syahdu. Guru-guru dan Siswa-siswi SMA Black Pearl, terutama teman sekelas Kyungsoo menitikkan air mata merasakan begitu kehilangan, dan Baekhyun juga berkali-kali menenangkan Luhan yang sedang menangis sesenggukan di pundaknya, meskipun rasanya Baekhyun juga ingin ada seseorang yang menenangkan hatinya yang juga diliputi rasa kalut sekarang. Dalam kekalutannya Baekhyun menangkap sosok Park Chanyeol yang berdiri tak jauh darinya.

Park Chanyeol, namjachingu sahabatnya tersayang.

Chanyeol terlihat tegar, meskipun Baekhyun bertaruh namja itu pasti sangat hancur. Berkali-kali Chanyeol menengadahkan kepalanya keatas seperti mencegah air matanya untuk keluar. Baekhyun menggigit bibirnya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Chanyeol ditinggal yeojachingu tercintanya dengan cara seperti itu.

Beberapa karangan bunga mulai diletakkan diatas makam Kyungsoo seiringan dengan perginya pelayat satu persatu.

Dan sekarang yang tersisa hanyalah Baekhyun, dan Ryeowook ajumma yang masih bersimpuh disebelah makam Kyungsoo. Diantara semua pelayat tadi, justru Ryeowok lah yang terlihat paling tegar, bahkan dia tersenyum sambil mengelus pusara Kyungsoo.

"Wookie ajumma.." kata Baekhyun sambil ikut bersimpuh disebelah Ryeowook dan meletakkan tangannya di pundak yeoja itu. "Aku turut berduka cita.." lirih Baekhyun sambil berusaha menahan air matanya.

"Gomawo Baekhyunie. Sepertinya Tuhan sayang pada Kyungsoo makanya dia mengambil Kyungsoo secepat ini. Mungkin appanya disana juga sudah rindu padanya" kata Ryeowook sambil berusaha tersenyum meskipun air mata mulai berjatuhan di wajah cantiknya. Baekhyun akhirnya ikut menangis. Benar, Kyungsoo sangat baik, tentu saja Tuhan menyayanginya.

"Baekhyunie.. Jangan menangis" Ryeowook menghapus air mata Baekhyun, namun air mata Baekhyun malah berjatuhan semakin deras.

"Ajumma juga menangis. Bagaimana aku tidak ikut menangis.. Huhuu.." kata Baekhyun sambil sesenggukan dan berhasil membuat Ryeowook terkekeh dan langsung membelai rambut Baekhyun dengan sayang.

"Oh iya Baekhyunie.." Ryeowook menghapus air matanya dan mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

"N-ne ajumma?"

Ryeowook menyerahkan diary bercover pororo pada Baekhyun.

"In-Ini apa ajumma?" tanya Baekhyun sambil memandang diary itu. Tentu saja dia tau itu adalah diary Kyungsoo.

"Ini diary Kyungsoo. Sebelum meninggal, dia bilang pada ajumma untuk menitipkan ini padamu"

"M-menitipkan?"

"Ne.. Dia bilang kau harus menjaganya dengan baik. Kau mau kan?" pinta Ryeowook.

Baekhyun berpikir, untuk apa Kyungsoo menitipkan diary itu padanya. Bukannya di dalam diary itu sudah pasti adalah rahasia Kyungsoo yang tidak mungkin dibeberkan pada orang lain? Namun akhirnya Baekhyun menerima diary itu, "Eung.. Baiklah ajumma. Aku akan merawat diary ini dengan baik"

"Baiklah. Gomawo Baekhyunie.."

Baekhyun mengangguk sambil tersenyum dan kembali menatap makam Kyungsoo.

"Soo ie.. Hidup tenang disana ya. Aku akan menjaga diarymu dengan baik.."

TBC

annyeong readerdeul~ annyeong yeorobeun~^^author kembali dengan fic kedua author yang gak kalah gaje.. dan couplenya adalah baekyeol.. xoxo^^kenapa baekyeol? author juga gak tau. tapi author ngerasa cocok aja baekyeol jadi couple di main cast ini.

fic ini terinspirasi dar ftv yang pernah author tonton *ketauan authornya demen nonton ftv XD* jadi mian kalo reader ngerasa familiar dengan jalan cerita di fic author akan berusaha ngebuat jalan ceritanya beda..

mian kalo ficnya gaje. OTL

last, mind to r n r? :3