A&G

Chapter 2

Author : ssnowish

Rated : T

Genre : Romance, Friendship, Family

Main Cast(s) : Sehun, Luhan,Kai, Suho

and all EXO member

Main Pairing(s) : KaiLu, SeHo

YAOI

.

.


Author's POV

"Lulu hyung aku pulang~"

Sehun memasuki rumah minimalis miliknya berdua dengan kakaknya itu. Sudah menjadi kebiasaan Luhan akan segera menjawab dengan "Selamat datang Sehunnie"

Tetapi kali ini Sehun tidak mendengar jawaban apapun. Tapi sepatu kakaknya itu sudah ada di rak, sehingga Sehun menebak bahwa sekarang kakaknya itu sedang berada di dapur.

Langkah Sehun terhenti ketika ia merasakan di belakangnya tidak ada keberadaan seseorang. Seharusnya Jongin sekarang berada di belakangnya.

"Hei kau kenapa malah di luar! Aish cepat masuk!", Sehun mendecak sebal melihat Jongin yang masih terpaku di luar pintu rumahnya.

Tidak mendapat tanggapan dari Jongin membuat Sehun langsung menarik tangannya kasar. "Kalau kau diam terus begitu bagaimana bisa maju!"

"Maju apa Sehunnie?"

Sesosok kakak kesayangannya muncul dari arah dapur. Tersenyum cerah ,karena melihat adiknya sudah pulang.

"O-oh ini hyung, maju dalam mengerjakan tugas tentunya. Jadi kami –aku dan Jongin- pulang ingin mengambil beberapa buku literatur, setelah ini kami akan ke rumah Tao untuk mengerjakan tugas kelompok", jelas Sehun panjang lebar.

"Jadi begitu. Wah Jongin sudah lama kau tidak berkunjung ke rumah, apakabar?", Luhan mencondongkan badannya ke depan Jongin, memamerkan senyum yang sangat-sangat-sangat cantik dan cerah.

Sehun menyenggol lengan Jongin dengan siku-nya. "Heh babo kau ditanya itu"

"Jongin?"

.

.

.

"Loh Jongin kau sakit ? Kenapa hidungmu mimisan?", teriak Luhan shock dan khawatir.

Sehun melotot kaget melihat Jongin sekarang sedang dalam pandangan kosong dan dari hidungnya keluar darah.

"Ngin….kau kenapa…..?", Sehun berbisik takut-takut.

"A-"

Mulut Jongin bergerak membisikkan sesuatu yang hanya bisa didengar oleh Sehun.

"A….apron"

.

.

.

.

Dan ia jatuh pingsan.

.

.

"JONGIN! Aduh kenapa dia pingsan Sehunnie ? Bagaimana ini? Apa kita harus membawanya ke rumah sakit?", Luhan menepuk-nepuk pipi Jongin dengan panik.

Bagaimana tidak panik jika tiba-tiba ada orang di depanmu yang sedari tadi diam, lalu mimisan, dan tiba-tiba saja jatuh pingsan.

Pandangan Sehun langsung beralih ke kakaknya yang sekarang sedang memegang spatula dan mengenakan apron berwarna pink cerah di badannya.

'DEMI TUHAN KIM JONGIN KAU PINGSAN HANYA GARA-GARA MELIHAT KAKAKKU MEMAKAI APRON?'

Sehun rasanya ingin menangis sekarang juga, ia berjanji tidak akan menjadi teman Jongin lagi setelah ini.

"Sehunnie! Kenapa kau diam saja ini bagaimana dengan Jongin?", Luhan masih berusaha membangunkan Jongin, ia mengambil tisu dan mengelap bekas darah dari hidung Jongin. "Apa..apa aku harus memberinya nafas buatan?", Tanya luhan dengan polosnya karena masih panik.

"JANGAN!", Sehun langsung mendorong Luhan menjauh dari tubuh Jongin. 'Huh keenakan sekali Jongin dapat nafas buatan dari kakakku'

"Sudah hyung biarkan saja nanti dia bangun sendiri. Aku akan membawanya ke sofa lalu hyung yang menunggunya ya. Aku harus segera ke rumah Tao untuk mengerjakan tugas"

Luhan hanya mengangguk. "Tapi apa benar Jongin tidak apa-apa?"

"Tenang hyung lima menit lagi dia juga bangun. Asal hyung jangan dekat-dekat dia saja, nanti dia pingsan lagi"

Luhan hanya menatapnya bingung.

Sehun tidak menghiraukan tatapan kakaknya itu dan langsung mengambil beberapa buku di kamarnya .

"Sudah ya hyung aku kerumah Tao dulu. Kalau dia bangun suruh langsung pulang saja"

"Ya hati-hati", Luhan mengangguk lalu melihat adiknya itu keluar rumah dengan terburu-buru.

Pandangannya kembali pada Jongin yang masih tidak sadarkan diri di atas sofa. Ia menghela nafas panjang.

"Kata Sehun aku tidak boleh dekat-dekat denganmu kalau tidak ingin kau pingsan lagi..", gumam Luhan dengan pelan tidak pada siapapun.

"Jongin…."

Luhan sekali lagi menghela nafas dan menatap Jongin dengan sedih.

.

.

"Apa kau membenciku…?"

xoxoxoxoxo

.

Suho baru saja keluar dari kamar mandi sambil bersenandung kecil ketika ia melihat siluet seseorang di tempat tidurnya. Matanya memicing tanda curiga.

Apakah ada pencuri masuk ke kamarnya? Apa Tao? Ah tidak mungkin Tao sangat jarang masuk kamarnya, apalagi sampai naik di tempat tidurnya. Tidak mungkin juga pelayan rumah, mana berani mereka menduduki kasur majikannya.

Suho mengeratkan handuk yang melingkar di pinggangnya, lalu berjalan mendekati tempat tidurnya.

"KAU?"

Junmyeon hampir mati jantungan melihat sesosok laki-laki dengan santainya berguling-guling di atas kasurnya sambil menciumi selimut yang tadi sudah dilipat rapi oleh para pelayan.

Junmyeon menghentakan kakinya lalu menarik selimut yang sudah digunakan pemuda itu menjadi kepompong yang menyelimuti badannya.

"Wah hyung sudah selesai mandi ya", sapanya dengan cengiran.

"K-kau! Oh Sehun! Apa yang kau lakukan di sini anak kecil?!", Suho segera mengambil barang apapun yang ada didekatnya dan memukulkannya pada Sehun.

"Aw kenapa aku dipukul pakai buku!", Sehun langsung menghindar dan melompat dari tempat tidur.

"Kau sembarangan masuk kamar orang dasar anak nakal! Apa yang kau lakukan hah!?"

"Aduh tenang dong hyung. Aku hanya melihat-lihat sebentar tadi, habis aku bosan Tao malah tertidur saat kita mengerjakan tugas. Aku melihat pintu kamar hyung terbuka jadi aku masuk saja hehe"

Junmyeon rasanya ingin mengubur remaja di depannya ini hidup-hidup.

"Tapi hyung, aku suka tempat tidurmu. Wangimu masih tertinggal disitu", Sehun berkata dengan santainya.

"Y-yah! Kau jangan berkata seakan kau ini mesum!", wajah Junmyeon sontak memerah. Ia memalingkan wajahnya, tidak ingin terjebak lama-lama menatap mata Sehun yang tajam dan mengintimidasi itu.

"Kalau aku memang mesum bagaimana hm?", Sehun mendorong tubuh Junmyeon hingga tidak ada ruang gerak lagi bagi Junmyeon.

Junmyeon yang tadinya ingin mendorong Sehun tiba-tiba merasa lemas dan hanya mampu kaku terdiam. Wajah Sehun sekarang sangat dekat dengan wajahnya, nafas hangatnya menyentuh pori-pori Junmyeon.

"Aku suka…", kalimat Sehun terhenti.

Junmyeon menelan ludah.

"Aku suka badanmu ternyata oke juga"

"?!", Junmyeon spontan langsung melihat tubuhnya yang ternyata hanya memakai handuk yang melingkar di pinggangnya.

"AAAAAAAAAAAA!"

.

BRAK!

Pintu kamar Junmyeon terbuka, "Ada apa hyung kenapa berteriak?", Tao tiba-tiba datang dengan wajah panik. Ia langsung berlari ketika mendengar jeritan kakak sepupunya tadi itu dari kamar.

Sehun dan Junmyeon terpaku kaget ke arah Tao. Dan Tao balas menatap Sehun dan kakak sepupunya itu.

.

.

.

"Oh ya ampun ternyata hanya bersama Sehun. Aku kira ada apa hyung. Ya sudah aku ingin tidur lagi ya bye", Tao melengos pergi begitu saja.

"Tidak tunggu Tao ! Tolong ak-"

Terlambat, Tao dengan langkah ringan sudah meninggalkan mereka berdua lagi.

Walaupun Junmyeon tidak sedang melihat wajah Sehun tapi ia yakin sekarang seringai mengerikan sedang terlukis di wajah remaja SMA itu.

"Aku suka Tao"

Junmyeon merengut mendengar pernyataan Sehun itu.

"Jadi kau suka Tao atau aku?"

Junmyeon langsung menutup mulutnya menyesali apa yang baru saja dia ucapkan.

'Barusan kau bicara apa Kim Junmyeon kau sungguh bodoh luar biasa! Dasar mulut bodoh ih ih ih!'

Terdengar tawa iblis dari bibir Sehun. "Hm kenapa hyung kau cemburu ya?"

"Aku hanya salah bicara bodoh!"

"Hmm benarkah?"

Pipi Junmyeon kembali memerah dan ia tidak tahu harus menanggapi bagaimana.

"Padahal maksudku tadi aku suka Tao karena dia tidak jadi mengganggu kita berdua", Sehun semakin mendekatkan bibirnya ke bibir Junmyeon.

Tubuh Junmyeon gemetar hebat.

"S-sehun….."

"Hyung…"

"…..."

"Bolehkah aku mendekatimu?"

"Bukankah ini sudah sangat dekat? Kurang dekat apalagi sih!"

"Bukan dekat seperti ini maksudnya!"

"Lalu?"

CHU.

Sehun mengecup cepat bibir mungil Junmyeon.

"Besok jam 7 malam di SM Café hyung! Harus datang aku tidak terima penolakan!", Sehun berlari cepat keluar kamar sebelum ia merasakan amukan Junmyeon.

"YAH OH SEHUN BERANINYA KAU!"

Sayangnya Sehun sudah berlari kencang ke dimensi lain –pulang maksudnya-

Junmyeon menyandarkan kepalanya pada dinding di belakangnya,menarik nafas dan menenangkan diri.

Ia menyentuh bibirnya.

Lalu secara tidak sadar tersenyum manis.

xoxoxoxoxo

.

"Jongin?"

Jongin mendengar para cupid, peri ,dan malaikat sedang berada di sekelilingnya memainkan lagu terindah yang pernah ia dengar.

"Jongin? Kau sudah sadar?"

Oh dan kini ia mendengar salah satu peri matahari memanggil namanya. Ah, sungguh sangat indah.

"Jongin aku mohon bangunlah"

'Jika sang peri yang memintanya aku akan bangun dengan senang hati'

"Eungh…", dan benar saja Jongin akhirnya membuka matanya setelah satu jam tidak sadarkan diri.

Jongin beranggapan bahwa akan ada seseorang di sebelahnya yang dengan setia menunggunya bangun. Maksudnya, sebenarnya, ia berharap itu Luhan.

Tapi yang ia dapat hanyalah angin kosong di sebelah sofa yang ia tempati. Ia mendesah -sangat- kecewa.

'Lalu yang tadi itu suara siapa?'

"Jongin? Jongin syukurlah kau sudah bangun"

Dan Jongin melihat PERI MATAHARI-nya itu sedang berdiri dengan jarak satu setengah meter dari sofa tempat ia tidur dengan mata yang berkaca-kaca.

Jongin sweatdrop. 'Kenapa berdirinya jauh sekali...'

"Ta-tadi Sehun menyuruhku jangan terlalu dekat-dekat denganmu jadi aku berdiri disini-"

"Tu-tunggu hyung jangan lanjutkan!", Jongin menunduk dan memberi isyarat agar Luhan berhenti berbicara.

Luhan langsung menunjukkan wajah sedihnya lagi, 'Apa Jongin begitu tidak menyukaiku hingga ia tidak ingin mendengar suaraku?', ia menggigit bibir bawahnya.

Jongin merogoh sakunya mengambil ponsel genggam miliknya. Ia mengutak-atik sesuatu, lalu menempelkan ponsel itu di telinganya.

Sekejap bunyi dering ponsel terdengar dari saku Luhan. Luhan spontan mengambil ponselnya dan menjawab telpon itu.

"Ha-halo?"

"Maaf hyung kita bicara lewat sini saja ya"

.

.

.

"Mmpphhhpft hahahaha", Luhan tertawa geli. "Kau aneh sekali Jongin-ah, kenapa kalau mau bicara harus lewat telpon? Ini aku ada di depanmu"

Jongin masih menunduk dan menggeleng. Ia semakin mengeratkan ponselnya. "Tidak hyung lewat sini saja"

"Kau sungguh lucu"

"Terimakasih hyung"

Luhan hanya dapat menggelengkan kepalanya melihat tingkah aneh teman adiknya ini.

"Jadi?"

"Aku sudah baik-baik saja hyung. Terimakasih sudah menungguku hingga sadar, dan maaf telah merepotkan"

Luhan tersenyum. Untung Jongin tidak melihatnya, jika iya maka bisa-bisa ia pingsan dengan tidak elit lagi.

"Tidak masalah. Jadi, apa kau mau kubuatkan bubur dan teh hangat? Aku tahu kau lapar"

"Ng…."

"Aku memaksa"

"Baiklah hyung", Jongin tersenyum simpul. Hatinya berdesir hangat.

"Kalau begitu aku tutup ya, nanti pulsamu habis. Setelah ini kita harus mengobrol secara langsung. Oke?"

Jongin hanya mengangguk, tetapi untung Luhan dapat melihatnya.

"Aku matikan ya"

PIP.

Jongin menyimpan ponselnya lagi ke dalam saku celananya. Ia tidak berhenti tersenyum daritadi.

Baiklah, setelah ini ia harus berani menatap Luhan lebih dari 10 detik, setelah itu mengobrol banyak dengannya. 'Kau pasti bisa Kim Jongin, fighting!'

"Loh….Jongin?"

Jongin menoleh ke arah Luhan.

"Nomormu sama dengan nomor yang mengirimiku pesan kemarin malam?"

.

.

.

Mampus

To Be Continued

.


Ini bener-bener ngetiknya malem malem sambil ngantuk jadinya maaf kalo banyak typo dan kata-kata yang aneh, maklum otak udah agak konslet.

Terimakasih banyak yang sudah review di chapter 1 ! :D

1) hyona21

Thanks for reading ! Ini sudah lanjut :D

2) Viluphie

Aigoo~~~~~ author juga krisho shipper loooooooh! Hehehehehe {serius beneran ini}. Thanks for reading and review ;)

3) din

Yep, ini sudah lanjut. Thanks for reading ;;)

4) jimae407203

Hehe terimakasih sudah membaca dan revieeeeeew. Ini udah lanjuuuut, saya juga suka seho ;;;))

5) pandarkn

Ati-ati digetok Sehun lho kalo ngetawain Suho :-p. Thanks for reading ! :D

6) thisisica

Adsagdsfhdgjhs thanks for reading ! ;;))

7) ockta1810

Asupan kailu akan saya berikan sebanyak-banyaknya untuk anda *tebar kailu*

hahaha mungkin Tao disini masa depannya akan jadi ketua partai

(makin gak jelas)

Thanks for reading and review ! ;;))

8) nodnod

Terimakasih sudah membacaaaa. Ini sudah lanjuuuut ;;) *nod nod*

9) Si Uminnn

*sembunyi* kamu kok serem sih habis muka sangar langsung senyum manis *lari ke pelukan kris*

Thanks for readiiing ;;)

10) naya

Aaaaa terimakasih reviewnyaaa, terimakasih juga sudah baca. Tao sama...sama...sama boneka panda di kamarnya aja deh *Tao nguap lebar*

;;)

11) Krisho shipper

SETANGKAI. suer aku ngakak baca singkatan inii. Baru tau kalo maknae line itu ada nama grup kece nya :"")

Thanks for reading and revieeew ;;)

12) Jihyun Kim

Ini sudah lanjut :D :D . Ahahahay halooo aku juga uke!suho shipper. oh yaaa? Mmmm nanti deh kalo aku lagi kosong dan ada ide, aku bikin one shot uke!Suho ya. Seme nya...rahasia...

13) summersehun

Kalo di chapter ini...yang sarap siapa chingu?

thanks for reading ;)

14) chuapExo31

Thanks for reading ;;)


Sampai jumpa di chapter selanjutnyaaaa~