Please, Remember Me

By: HanaDulSet

Cast: Lee Sungmin, Cho Kyuhyun, and others

Genre: Romance, Drama

Disclaimer: Terinspirasi dari banyak film dan drama. Saya hanya meminjam nama cast dan fanfiction ini murni milik saya^^

Warning: Gender Switch, Typo, Newbie

DON'T LIKE, DON'T READ

NO PLAGIAT!

-Chapter 1-

###

Arti kata:

Gamsahamnida = Terima kasih (formal)

Cheoseonghamnida = Maaf (formal)

Ya! = Hei!

Eotteokke? = Bagaimana?

Sunbae = Senior

Jebal = Tolong

Ne = Iya

Aegyo = Menggemaskan

Gomawo = Terima kasih (informal)

Arrasseo = Mengerti

Ani = Tidak

Eomma = Ibu

Appa = Ayah

Jinja? = Benarkah?/Sungguh?

Mian = Maaf (informal)

Molla = Tidak tahu/entahlah

###

Incheon International Airport, 9:35 a.m.

"Gamsahamnida.." Sungmin menerima satu cup teh hangat setelah menyerahkan beberapa lembar uang kepada sang pelayan. Ia lalu kembali menarik kopernya yang berukuran sedang menuju deretan kursi tempat para penumpang menunggu dan menduduki salah satu kursi di sana.

Sambil menyesap tehnya, Sungmin tak henti mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat ia duduk. "Aku harus benar-benar waspada. Kali ini tidak boleh gagal." Sungmin bergumam lirih dan kembali menyesap teh hangatnya.

"UHUK!" Sungmin terperanjat kala dari kejauhan matanya menangkap bayangan sosok lelaki tinggi kekar dengan setelan jas hitam berjalan dengan langkah cepat, nampak mencari seseorang.

"Yaish! Si Kuda itu benar-benar!" Sungmin menggeram kesal dan meletakkan dengan kasar cup teh yang belum sepenuhnya habis itu di kursi. Saat tahu lelaki itu telah melihat dirinya, Sungmin bergegas menyampirkan satchel bag coklat miliknya di pundak sebelah kiri, dan menggenggam paspor yang sedari tadi berada di pangkuannya. Tangan kanannya yang bebas menarik kopernya kemudian langsung mengambil langkah seribu.

Sungmin berlari menerjang lalu lalang orang-orang tanpa peduli ke mana arah ia berlari. Yang ada di pikiran Sungmin saat ini adalah hanya berlari untuk menjauh dari sosok lelaki berlesung pipit yang tengah mengejarnya.

"Lee Sungmin!" Sungmin semakin mempercepat kecepatan berlarinya saat suara lelaki itu menggema di telinganya.

Masih berlari, namun kali ini Sungmin sedikit memperlambat kecepatannya, ia menengok ke belakang berharap sosok lelaki yang sangat ia benci itu sudah tidak mengejarnya. Dan...

BRUK!

"Ah! Cheoseonghamnida~" Sungmin segera menunduk meminta maaf tanpa memandang sosok yang ia tabrak dan kembali berlari.

Sosok yang Sungmin tabrak tadi langsung memungut sesuatu di lantai, yang ia yakini milik Sungmin lalu berlari mengejar Sungmin "Ya! Nona! Kau menjatuhkan paspormu! Ya!"

Sungmin berhenti sejenak untuk mengatur napasnya yang tersengal-sengal. Ia kembali berlari saat manik foxy-nya melihat sebuah celah yang ia kira aman untuk bersembunyi tanpa mengindahkan panggilan seorang lelaki yang juga berlari mengejarnya.

"Ya! Nona, berhenti!" Lelaki yang tadi bertabrakan dengan Sungmin berteriak saat melihat Sungmin kembali berlari.

"Hah..hah..hah" Sungmin kembali mengatur napasnya saat sudah masuk ke sebuah celah yang cukup sempit. Ia menyandarkan tubuhnya di sisi celah tersebut sambil berkali-kali menarik napas panjang dan menghembuskannya agar napasnya kembali normal.

"Hah..hah..Ya! Paspormu jatuh!" Sungmin tersentak saat tiba-tiba seorang lelaki muncul dari sisi luar celah tempatnya bersembunyi.

"Aku berteriak memanggilmu, kenapa kau malah ber-mpph..." Belum sempat lelaki itu menyelesaikan makiannya, tanpa memandang siapa lelaki itu, Sungmin langsung menarik lelaki itu masuk ke dalam celah dan membekap mulutnya.

"Ya-mpph..."

"Kau janganlah berisik! Kuda itu bisa-bisa mengetahui keberadaanku." Sungmin sibuk mengintip keadaan di luar celah. Siwon, lelaki yang sedari tadi mengincar Sungmin, beserta para bodyguard-nya masih berkeliaran mencarinya. Ia tidak memperhatikan siapa lelaki yang saat ini sedang ia bekap mulutnya. Lelaki itu hanya diam, namun aura kemarahan telah terpancar dari wajah tampannya.

Emosi lelaki itu sudah tidak dapat dibendung lagi. Tangan kanannya yang bebas dengan sigap menarik tangan Sungmin yang membekap mulutnya "YA!"

Sungmin yang sedang serius mengintip keadaan di luar celah, sontak terkejut akan perlakuan sang lelaki lalu menghadap ke arah sang lelaki "Ya! Kenapa kau berteri-" Mata Sungmin membulat kaget. Bentakkannya langsung teredam kala menyadari siapa lelaki yang sekarang berada di hadapannya dengan jarak yang bisa dikatakan sangat dekat ini. "C-Cho Kyuhyun?"

Lelaki itu, Kyuhyun, mengernyitkan dahi kala namanya disebut "Kau mengenalku?"

DEG

Jantung Kyuhyun tiba-tiba berdetak lebih kencang saat manik obsidian-nya bertemu dengan manik foxy milik Sungmin.

1 detik

2 detik

3 detik

Keduanya saling menelusuri manik mata masing-masing dengan tangan kanan Kyuhyun yang masih mencengkram tangan kiri Sungmin.

"Omo! " Sungmin yang tersadar lebih dulu segera melepaskan cengkraman tangan Kyuhyun dan kembali menengok keluar. "Aissh! Kenapa dia belum pergi juga? Eotteoke?" Sungmin sedikit mengacak rambutnya. Sedangkan Kyuhyun hanya mengerjap, berusaha menetralkan detak jantungnya.

GREP

Kedua tangan Sungmin tiba-tiba menggenggam pergelangan tangan kanan Kyuhyun "Kyuhyun sunbae, bisakah kau membantuku?"

Kyuhyun membulatkan kedua matanya "Sunbae?"

"Aku akan jelaskan semuanya nanti, asal kau mau membantuku, ne? Jebal, jebal, jebal~" Sungmin memohon dengan memejamkan kedua matanya. Ia juga semakin mengeratkan genggaman tangannya pada tangan Kyuhyun. Persis seperti anak kecil yang merengek meminta dibelikan es krim.

Detak jantung Kyuhyun yang memang belum kembali normal, makin menjadi akibat tingkah aegyo Sungmin. Karena tingkat gengsinya yang tinggi, membuat Kyuhyun berusaha untuk stay cool di depan Sungmin. "Memangnya apa yang bisa aku bantu?"

Sungmin tersenyum lega "Kau lihat lelaki berjas hitam dengan para bodyguard-nya di sana kan?"

Kyuhyun mengangguk saat Sungmin menunjuk ke arah luar celah. Siwon dan para bodyguard-nya memang berada cukup jauh dari tempat Sungmin dan Kyuhyun bersembunyi sekarang, namun Sungmin sangat yakin, jika ia keluar dari tempatnya bersembunyi, mereka semua akan langsung dapat melihatnya. Sungmin benar-benar tidak ingin tertangkap lagi oleh mereka.

"Tolong bawa aku keluar dari sini, supaya aku tidak tertangkap oleh mereka." Sungmin menatap Kyuhyun dengan tatapan memohon.

"Apa kau ini penjahat?"

Sungmin mendelik mendengar pertanyaan tanpa dosa itu keluar dari mulut Kyuhyun "Ya! Apa wajahku terlihat seperti penjahat, eoh? Sudah kubilang, aku akan menjelaskan semuannya setelah kau menolongku."

Kyuhyun menggeram dalam hati 'Anak kecil ini benar-benar! Minta tolong tapi marah-marah!'

"Baiklah! Kau berhutang padaku." Kyuhyun melepaskan hoodie hitam yang sedari tadi ia pakai dan menyodorkannya pada Sungmin. "Pakailah!"

Sungmin menurut dan memakainya. Wangi maskulin dari hoodie Kyuhyun langsung menyeruak masuk ke indra penciuman Sungmin, membuatnya terlena untuk sesaat. Hoodie itu nampak kebesaran karena tubuh Sungmin yang memang mungil. Kyuhyun mengambil kacamata hitam yang bertengger di bagian kerah kaos yang ia kenakan, lalu memakaikannya pada Sungmin. Kyuhyun juga menaikkan kupluk hoodie-nya itu untuk menutupi kepala Sungmin.

"Selesai. Mereka tidak akan mengenalimu." Kyuhyun melangkah keluar celah itu lalu memakai kembali tas ransel yang sempat ia lepas saat melepas hoodie-nya tadi.

"Keluarlah. Tak usah takut lagi." Kyuhyun mengulurkan tangan kanannya yang kemudian disambut oleh tangan kiri Sungmin. Mereka berdua lalu berjalan beriringan dengan Kyuhyun mengamit tangan Sungmin.

Penyamaran Sungmin berhasil mengelabuhi Siwon dan para bodyguard-nya, sehingga sekarang sungmin bisa duduk dengan nyaman di mobil Kyuhyun.

"Haaah~gomawo." Sungmin menghela napas lega dan menyenderkan tubuhnya pada jok mobil. Namun raut wajahnya sulit diartikan sekarang.

"Hm..Ingat, kau berhutang padaku." Kyuhyun berujar santai lalu mulai menjalankan mobilnya.

"Arrasseo."

"Kau mau ke mana sekarang?" Kyuhyun bertanya sambil tetap fokus mengemudi.

Sungmin memejamkan matanya lalu kembali menghela napas "Entahlah, aku tidak punya tujuan."

Kyuhyun memutar bola matanya, berusaha untuk bersabar menghadapi gadis yang terlewat manis ini.

Kyuhyun akhirnya membawa Sungmin ke sebuah kafe dekat apartemennya karena Sungmin tak kunjung memberitahu ingin ke mana ia pergi. Kyuhyun memilih tempat duduk di pojok dekat jendela, tempat favoritnya. Karena dari sini ia bisa langsung memandang keluar, melihat mobil-mobil membelah jalanan indah kota Seoul, maupun orang-orang yang hanya lalu lalang dengan kesibukannya masing-masing.

Sungmin menyangga wajahnya dengan kedua tangannya di meja. Lagi-lagi ia menghela napas, lalu berganti posisi menjadi membenamkan wajahnya di meja dengan alas kedua tangannya yang saling menumpu.

Kyuhyun menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada gadis satu ini. Ia menghela napas lalu menghembuskannya perlahan, mencoba untuk bersabar, lagi. "Kau mau pesan apa?"

"Hot Chocolate." Sungmin menjawab tanpa merubah posisinya.

Kyuhyun memutar bola matanya kemudian bangkit dari posisi duduknya.

Setelah beberapa menit Kyuhyun kembali, seorang pelayan datang membawakan satu Hot Chocolate dan satu Pumpkin Scone untuk Sungmin serta satu Flavored Latte dan satu Butter Croissant untuk Kyuhyun.

"Gamsahamnida..." ucap Kyuhyun dengan sopan.

TUK TUK

Kyuhyun memukul pelan kepala Sungmin yang masih tetap pada posisi awal dengan ujung jari telunjuknya.

"Kau tertidur?" Kyuhyun bertanya penasaran karena sedari tadi tidak ada pergerakan dari Sungmin.

"Ani.." Sungmin mengangkat kepalanya lemas lalu membetulkan posisi duduknya. "Aku tidak memesan ini." Sungmin menunjuk Pumpkin Scone di hadapannya.

"Makan saja, kau pasti lapar setelah berlari-lari tadi." Kyuhyun berujar santai sambil menyesap Flavored Latte miliknya. "Ya! Sebenarnya kau ini kenapa, eoh?Tadi saat di bandara, kau sangat berapi-api meminta tolong padaku. Aku sudah membantumu kabur, tapi sekarang kau terlihat sangat kacau. Aneh sekali." Kyuhyun mencibir sambil memandang Sungmin yang memakan Pumpkin Scone dengan kepala tertunduk.

"Satu lagi, dari mana kau mengenalku?Kenapa tadi kau memanggilku sunbae?Bahkan aku tidak tahu siapa kau." Kyuhyun memberondong pertanyaan untuk Sungmin.

Sungmin menghentikan acara makannya dan meletakkan sendoknya di piring, lalu menyesap Hot Chocolate-nya sebentar.

"Kau itu sangat terkenal di fakultasku. Gadis-gadis sangat sering membicarakanmu." Sungmin berujar dengan santai. Ekspresi wajahnya sedikit berubah, tidak sekacau tadi.

"Oh.." Sungmin hanya mendengus sebal menerima respon Kyuhyun yang terkesan cuek.

"Kau kabur dari rumah? Sepertinya kau ingin pergi jauh dari Seoul." Tanya Kyuhyun.

Sungmin sedikit tersentak. "Eoh? Dari mana kau tahu?"

Kyuhyun mengambil paspor Sungmin dari bagian depan tas ranselnya, melihat sebentar nama yang tertera di paspor tersebut. "Kau menjatuhkan ini nona Lee Sungmin." Kyuhyun menepuk-nepuk kepala Sungmin dengan paspor itu sebelum menyerahkannya ke tangan sang pemilik.

"Gomawo.." Sungmin memandang sedih paspor yang di dalamnya terdapat tiket untuk ia pergi ke Paris. "Hhh..Gagal lagi"

"Kenapa kau kabur dari rumah?" Kyuhyun bertanya penasaran.

Sungmin menghela napas berat sebelum menjawab pertanyaan Kyuhyun. Sebelumnya, Sungmin juga sejenak menelusuri manik mata Kyuhyun, memastikan bahwa Kyuhyun adalah orang yang bisa ia percaya.

"Aku muak dengan semua orang yang selama ini telah membohongiku." Sungmin berujar dengan raut wajah serius.

"Membohongimu?" Kyuhyun sedikit bingung, tidak mengerti maksud perkataan Sungmin.

Sungmin mengangguk pelan "Selama 18 tahun, mereka berbohong tentang kematian ibu kandungku. Sosok ibu yang selama 18 tahun aku anggap sebagai ibu kandungku, ternyata ibu tiriku."

Kyuhyun sedikit kaget mendengar penuturan Sungmin. "Lalu dari mana kau mengetahui semua itu?"

"Dari pengasuhku. Dua tahun yang lalu, sebelum meninggal, ia menceritakan semuanya kepadaku, bahwa eomma meninggal setelah melahirkanku karena pendarahan hebat. Lalu appa menikahi wanita itu, dan menutupi semuanya dariku."

Sungmin memejamkan mata sejenak dan menghela napas berat sebelum melanjutkan ceritanya. "Dan lelaki yang tadi mengejarku itu adalah Choi Siwon. Mantan tunanganku. Appa yang menjodohkanku dengannya. Dia itu keponakan dari ibu tiriku."

Sungmin menjeda sebentar ceritanya. "Aku benar-benar ingin merasa bebas sekarang. Selama ini aku selalu dikekang oleh appa yang bahkan tidak peduli padaku. Appa selalu sibuk dengan pekerjaannya. Begitu juga dengan ibu tiriku. Hanya oppa, kepala pelayan, dan pengasuhku saja yang peduli padaku." Sungmin bercerita dengan tatapan kosong ke depan. Tangan kanannya sibuk mengaduk-ngaduk minuman dihadapannya.

Kyuhyun menatap Sungmin dengan lekat. "Kau punya oppa?"

"Hm." Sungmin mengangguk pelan.

"Di mana dia sekarang?" Kyuhyun bertanya penasaran.

"Hari ini dia berangkat ke Amerika. Dia sangat sibuk dengan pekerjaannya mengurus D'Sapphire, tapi beruntung dia masih sempat membantuku kabur dari rumah terkutuk itu." Sungmin menopangkan dagunya di kedua tangannya yang ia tumpukan di atas meja.

Mata Kyuhyun sedikit terbelalak mendengar nama D'Sapphire keluar dari mulut Sungmin. 'Jadi gadis ini, Lee Sungmin designer muda dari D'Sapphire itu? Dia anak pemilik D'Sapphire?' Kyuhyun membatin, menyadari siapa sosok gadis di hadapannya sekarang. D'Sapphire merupakan perusahaan fashion terbesar di Korea. D'Sapphire juga telah melebarkan sayapnya hingga ke berbagai belahan dunia. Kyuhyun mengetahui itu, namun untuk saat ini, ia ingin berpura-pura tidak mengetahui semua itu.

Sungmin menghela napas, kembali ingin mengeluarkan suara. "Satu alasan kenapa mereka tidak membuangku dan selalu mengejarku jika aku kabur, mereka membutuhkan semua design-ku. Mereka hanya membutuhkan itu dariku."

Kyuhyun tertegun mendengarkan cerita Sungmin. Ia bisa melihat pancaran kesedihan mendalam dari sepasang mata foxy-nya. Sedari tadi, Sungmin berusaha menahan air matanya yang sudah tergenang di pelupuk matanya agar tidak menetes. Sungmin berusaha untuk tetap terlihat tegar di hadapan Kyuhyun. Sebenarnya, Sungmin enggan untuk menceritakan kisah hidupnya yang kelam. Selama ini, Sungmin hanya menceritakan semuanya kepada Eunhyuk, sahabatya. Namun entah kenapa, Sungmin terdorong untuk bercerita juga kepada Kyuhyun.

"Setelah ini kau mau pergi ke mana?" Kyuhyun bertanya pelan. Seolah tidak mengenali siapa sebenarnya Sungmin, Kyuhyun berusaha mengalihkan topik.

Sungmin menggeleng "Molla, mungkin ke hotel untuk sementara, sampai aku menemukan tempat tinggal yang tidak bisa dijangkau oleh mereka. Beruntung aku masih punya banyak tabungan. Ah, ngomong-ngomong, apa kau tidak mengenal siapa aku?"

Kyuhyun langsung menggeleng. "Ani, memangnya kau siapa? Mmm, oh ya, apa kau bisa memasak?" Kyuhyun kembali mengalihkan pembicaraan, sedangkan Sungmin memasang wajah cemberut karena Kyuhyun tidak mengenalinya sebagai designer dari D'Sapphire.

"Memasak?Itu pekerjaan mudah bagiku. Kau akan langsung jatuh cinta padaku jika sudah memakan masakanku." Sungmin berujar dengan bangga. Kyuhyun yang mendapat jawaban seperti itu, berusaha untuk menetralkan detak jantungnya yang tiba-tiba kembali berdegub kencang.

"Kenapa kau menanyakan itu?" Sungmin yang tidak kunjung mendapat tanggapan dari Kyuhyun, akhirnya bertanya penasaran.

Kyuhyun sedikit berdehem sebelum mengeluarkan suaranya. "Ah, ani. Jika kau mau, kau bisa tinggal di apartemenku tanpa biaya sewa. Namun sebagai gantinya, kau harus memasak untukku. Akhir-akhir ini, aku memiliki masalah pencernaan karena selalu makan makanan instan. Belum lama ini, appa memintaku membantu perusahaannya. Karena harus membagi dengan waktu kuliah juga, jadi tidak ada waktu untuk memasak sendiri seperti dulu."

Sungmin hanya bisa mengerjapkan mata tidak percaya. Ia tidak menyangka sunbae tampan yang menjadi incaran banyak gadis di kampusnya ini, menawarinya untuk tinggal bersama.

"Ya! Kau mendengarkanku tidak?" Sungmin tersentak mendengar Kyuhyun setengah berteriak. Saat itu juga, ia teringat sesuatu yang membuatnya urung untuk menerima tawaran Kyuhyun.

Sungmin menggaruk pelan kepalanya yang tidak gatal "Ah, mian, tapi kekasihmu pasti tidak akan membiarkanku tinggal di apartemenmu. Aku tidak mau disebut-sebut sebagai perusak hubungan orang."

Kyuhyun mengernyitkan dahi. "Kekasih?"

Sungmin mengangguk. "Eum, kekasihmu, Victoria."

"Ne?" Kyuhyun bertanya kaget. "Dia bukan kekasihku! Asal kau tahu, aku tidak mempunyai kekasih."

Sungmin membulatkan mata tidak percaya."Jinja?Semua orang di kampus mengira Victoria adalah kekasihmu."

"Aissh, gadis itu benar-benar!" Kyuhyun mengumpat pelan. "Kau tidak usah pedulikan dia. Ingat, kau berhutang padaku. Lagipula, kau akan lebih aman jika tinggal di apartemenku. Keamanan di sana dijaga dengan sangat ketat. Kau juga bisa menghemat tabunganmu."

Sungmin terdiam mendengar perkataan Kyuhyun. Ia nampak berpikir keras lalu menatap Kyuhyun dengan lekat.

"Pikirkanlah. Aku ke toilet dulu."

To be continued...

Fiuuuh...Akhirnya memutuskan untuk publish chapter pertama meskipun ragu karena newbie banget.

Terima kasih buat readers yang bersedia baca dan review FF abal ini. Maafkan saya kalo ini FF ga jelas. Butuh banget kritik dan saran :3

Akhir kata, mind to review? *bow

HanaDulSet

hanasyifa2