Haiii! Ran balik lagii…
Sekarang saya mau menceritakan sebuah kisah tentang seorang gadis yang masih labil dengan hatinya, yaa gitulah..
Sebenarnya bukan labil sih, lebih tepatnya belum ngerti sama perasaannya sendiri/eaa..
Oke, daripada banyak bacot mending kalian lihat sendiri ceritanya…
Enjoy the story! :D
"Move On? Can I ?"
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Pairing : SasuSaku,
Rated : T
Genre : Romance, Hurt/Comfort
Warning : Typo(s), Gaje, OOC, Cerita pasaran dan sebagainya
.
.
.
'Chapter 1 : The Meeting'
*Sakura POV
Menyukai atau mencintai seseorang adalah hal yang mudah, namun untuk melupakan seseorang yang kita cintailah, baru yang dinamakan perkara yang sulit. Rasa kagumku padanya ternyata berkembang seiring dengan kedekatan kami. Dan membuatku terperangkap dalam pesonanya
Kami berteman sejak TK dan kembali di pertemukan lagi pada kelas 3 SD, dalam kelas yang sama sampai kelulusan kami dari sekolah dasar. Pada kelas 3 sampai 4 SD kami tidak terlalu dekat.
Kedekatan kami timbul saat kami duduk di kelas 5 SD, dimana kami ditempatkan pada bangku yang sama selama kurang lebih setengah semester. Kami sering melakukan hal-hal yang –menurut kami- menyenangkan. Kami juga saling menghibur satu sama lain, jika salah satu dari kami sedang berada dalam mood yang kurang bagus. Ia hanya berani terbuka pada ku dan berubah 180º dari sifat aslinya yang dingin. Disitulah segalanya bermula dan berdampak hingga sekarang, di usiaku yang ke 17 tahun ini.
Sayangnya, aku terlambat menyadari perasaan ku saat itu. Aku baru menyadarinya ketika ia… menyatakan perasaannya pada teman dekat ku sendiri sewaktu kami duduk di bangku kelas 6. Aku terlalu malu untuk menyatakan perasaanku padanya setelah kejadian itu, karena aku takut untuk dijauhi olehnya.
Semenjak hari kelulusan SD, aku tak pernah lagi bertemu dengannya. Aku hanya bisa mendengar kabarnya hanya dari Ino, itu pun belum pasti asal-usulnya. Hingga suatu saat, aku mendengar bahwa ia telah pindah rumah.
Selama hampir 2 tahun setelah peristiwa itu, aku cukup terpuruk. Aku yang tadinya ceria menjadi pemurung dan lebih tertutup. Sampai sahabat-sahabatku yang geram dengan sikap ku, menyadarkan ku, bahwa aku sudah terlalu lama terpuruk. Mereka membantuku untuk mulai melupakan segala hal di belakang. Mereka membantu ku move on.
Aku, Ino dan Naruto adalah sahabat. Mereka banyak mengetahui segala permasalahan ku sewaktu SD. Mereka juga lah yang membantuku untuk melupakan segala hal pahit ketika di SD.
Dari situ, aku mulai perlahan-lahan untuk mengubur segala sesuatu tentangnya dengan bantuan sahabt-sahabatku.. dan telah menganggapnya sebagai masa laluku dan tak ingin aku bicarakan lagi.
Yap! Itu adalah masa laluku yang enggan ku bahas lagi. Karena sekarang aku adalah Haruno Sakura yang baru. Yang tak akan menangis lagi hanya karena seorang pemuda. Itu adalah janjiku.
Oh ya, sekarang aku telah menduduki bangku kelas 3 SMA di Konoha Senior High School. Disini,aku tidak sendiri karena aku bersekolah juga dengan Ino dan Naruto,sahabatku.
*Normal POV
Sakura dan Ino sedang berada di sekolah mereka, Konoha Senior High School yang tengah mengadakan pentas seni. Dalam rangka hari jadi Konoha Senior High School yang ke 10 tahun.
Dalam pentas seni hari ini, sebagai pembukannya akan diisi oleh pertandingan basket antar sekolah di lapangan outdoor KSHS. Sakura dan Ino datang ke pertandingan itu, karena mereka ingin memberi dukungan pada sahabat laki-laki mereka, Naruto yang akan bertanding. Naruto merupakan kapten tim basket KSHS yang cukup di eluh-eluhkan oleh sebagian murid perempuan di KSHS. Mengingat Naruto memiliki postu tubuh yang cukup atletis dan wajah yang lumayanlah sebagai seorang kapten basket.
"Hey,forehead! Kau tahu,tim basket sekolah kita akan melawan tim basket sekolah swasta di Konoha lohh!" ucap Ino semangat sambil memasang wajah yang sumringah. Yang diberi tahu pun hanya mengangkat sebelah alisnya sambil mengangguk kecil dan kembali ke aktivitasnya yang tengah asyik mendengarkan lagu.
"Pasti akan banyak pemuda-pemuda kece yang datang!" ucap Ino lagi, sambil membayangkan wajah-wajah tampan pemain basket dari sekolah swasta di Konoha. Memang sekolah swasta di Konoha terkenal akan para pemain basket pria nya yang memiliki wajah diatas rata-rata.
"Tumben sekali sekolah negeri seperti ini,bisa mengundang pemain basket dari sekolah swasta.." tanggap Sakura pada Ino. "Iya! Menurut si Naruto, Kakashi-sensei itu adalah teman dari pelatih basket sekolah swasta itu jadi, dia mengundang mereka dengan alasan untuk melihat perbandingan antara tim basket swasta dan tim basket negeri.." jawab Ino panjang lebar
"Tapi aku kurang yakin, dengan tim basket kita.." ucap Sakura. "Hehh.. tapi kita gak boleh pesimis, bisa saja tim basket kita menang. Walaupun dipimpin oleh si bodoh itu," jawab Ino optimis. "Hey, jangan bilang begitu Ino! Naruto itu kan teman kita dari SD!" ucap Sakura mengingatkan. "Iyaiya, aku ingat itu kok Sakura," jawab Ino
"Hai,Sakuraa!" teriak seorang pria berambut blonde,Naruto sambil melambaikan tangannya. "Hai,Naruto!" jawab sakura sambil tersenyum kecil pada Naruto. "Aku senang kalian bisa datang!" ucap Naruto girang.
"Hei,bodoh jangan sampai kau mempermalukan tim basket kita ya!" ancam Ino. "Hahaha.. tenang saja Ino, Sakura! Aku ,Kiba, Shikamaru, Sasori dan Deidara sudah berlatih dengan sangat keras. Agar kita tidak dipermalukan hehehe.. " Naruto berkata sambil menyengir. "Bagus! Berusahalah Narutoo!" Sakura memberi semangat.
"Pasti Sakura! Hehe.. Oh ya, aku sudah menyiapkan tempat duduk untuk kalian. Supaya kalian bisa melihat ku dengan jelas sewaktu aku bertanding. Tempatnya ada disana," Ucap Naruto panjang lebar sambil menunjuk tempat yang ia maksud. "Wah bagus itu Naruto!" sahut Ino sambil tersenyum. "Haha.. oh rupanya aku sudah disuruh berkumpul. Aku duluan ya! Jaa.. Sakura, Ino!" ucap Naruto sambil melenggang pergi.
*Di Tempat Lain
"Ingat kita, harus fokus! Kita tak bisa menganggap remeh tim lawan," ucap Asuma-sensei. Yang hanya dibalas dengan anggukan kecil dari yang lain. "Baiklah,ayo kita berangkat! Aku tak mau kalau tim kita ini sampai terlambat" ucap Asuma-sensei selaku Pembina. Segera tim swasta berangkat menuju 'Konoha SHS'
*Di Konoha SHS
"Baiklah, aku hanya ingin mengingatkan kalian kalau kita harus bermain sportif dan jangan sampai terpancing dengan hal yang lawan lakukan pada kalian. Intinya aku hanya ingin kalian untuk tidak mempermalukan sekolah kita ini. Mengerti?"ucap Kakashi-sensei pada anak muridnya ini. "Ya!" jawab mereka kompak.
Tak lama lapangan basket outdoor itu pun mulai terisi oleh para penonton yang mendominasi dari murid-murid, Konoha Senior High School. Terlihat Sakura dan Ino menduduki kursi yang memudahkan mereka dalam melihat jalannya pertandingan nanti.
Sakura saat ini, hanya memakai celana jeans panjang, dipadu dengan kaos putih polos dan ditutupi dengan cardigan berwarna merah maroon dan memakai flatshoes berwarna merah pucat dan menutupi sebagian surai merah mudanya dengan beanie hat berwarna putih.
Sementara Ino, ia memakai celana jeans panjang dengan blues tangan panjang berwarna putih gading dan memakai kupluk berwarn coklat tua, sepasang bootshoes berwarna coklat susu dan menenteng tas selempang kecil berwrna sama dengan sepatunya.
Pakaian yang cocok –untuk mereka- dihari yang cukup panas. Juga mengingat, bahwa mereka berada di tempat duduk tanpa pelindung dari sang raja langit.
*Beberapa Saat Kemudian
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya terlihatlah sebuah mini bus berhenti didepan lapangan outdoor itu, hendak menurunkan penumpangnya.
Pertama-tama terlihat seorang laki-laki yang tak bisa dibilang muda lagi, turun membawa tas gendong. Kemudian diikuti oleh seorang laki-laki bersurai merah, yang sukses membuat setengah lapangan yang dipenuhi oleh murid perempuan berteriak histeris. "ASTAAGAA.. TAMPANNYA," "KAKKOOIII!" dan sebagainya yang terus berlanjut tanpa henti. Sakura pun harus menutup telinganya karena Ino ikut berteriak dengan amat-sangat-histeris. 'Haah.. dasar lebayy!' ucapnya dalam hati sambil memasang headset, tanpa meperhatikan lagi para pemain dari Konoha Exclusive Senior High School yang turun dari mini bus itu.
Tak lama turun lagi seorang berambut klimis,yang berpostur tubuh tegap. Lalu diikuti oleh pemuda bermata indigo dengan rambut panjangnya. Lalu dibelakang pemuda bermata indigo, tampak seorang laki-laki dengan gigi yang menyerupai taring hiu,yang kurang menarik bagi murid-murid perempuan disana.
Yang terakhir turun, pemuda berambut biru gelap dengan matanya yang menyerupai warna batu onix. Tampak pemuda itu memakai headset berwarna biru tua dan menenteng tas dengan tumpuan di sebelah bahunya. Pemuda ini, telah berhasil menyedot seluruh lapangan berteriak histeris hanya karena dirinya.
Ino yang melihat pemuda terakhir, merasa cukup familiar dengan wajah sang pemuda itu. Ino pun makin mempertajam penglihatannya. Setelah cukup yakin dengan penglihatannya, Ino pun segera memanggil Sakura, namun tak ada satu suara pun yang ia dengar. Dan ketika ia menghadap ke arah Sakura, didapatinya Sakura tengah asyik mendengarkan musik. Dengan terpaksa , Ino mengguncang-guncangkan tubuh Sakura.
Sakura yang sedang mendengarkan musik pun menjadi terganggu saat Ino mengguncang-guncangkan tubuhnya. "Ada apa sih Ino!" ucap Sakura geram dengan tindakan temannya itu. Yang ditanya pun hanya menunjuk-nunjuk sambil berkata "I-ituuu!'' ucap Ino cukup keras dengan nada setengah terkejut, kearah pemain Konoha ESHS yang sedang berjalan masuk ke lapangan.
Sakura pun mengikuti arah tunjuk Ino, dan emeraldnya seketika membulat sempurna saat melihat arah yang Ino tunjuk…
'Aku hanya bermimpi bukan?' tanyanya dalam hati..
To Be Continue
Huft,selesai juga chapter 1 nya.. saya cukup bingung buat konfliknya, semoga aja konfliknya dapet yang nyambung yaa/amin
Tunggu chapter selanjutnya yaa… arigatou :D
RnR pleaseee…