A SUPER JUNIOR FANFICTION

Title : I'M YOUR MOMMY

Cast : Kyumin. Child! Henry and other Super Junior member

Warning : Genderswitch. Typo(s). Gajeness. Tidak menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. If you dont like my otp, just go out from here!

.

.

.

Previous chapter

Mobil Audi A5 berwarna putih itu berhenti dijejeran parkir basement LKM Corporation yang berada dipusat kota. Donghae dan Sungmin yang membawa kotak berisi menu makan siang nanti keluar bersamaan dan berjalan menuju lift yang berada diseberang mobil Donghae terparkir.

Keduanya berbincang sampai didalam lift. Obrolan mereka terhenti ketika bunyi khas lift sudah sampai pada lantai yang dituju terdengar pelan. Mereka berjalan dilorong yang berujung pada ruang kerja pribadi Kyuhyun.

"dimana Eunhyuk-sshi?" gumam Sungmin saat melihat meja sekertaris Kyuhyun tidak berpenghuni.

Dia memilih mengabaikan hal tersebut dan membuka pintu ruangan Kyuhyun. Dan pemandangan saat membuka pintu tersebut membuat detak jantungnya dipaksa berhenti saat itu juga.

BRAK.

Kotak yang dibawa Sungmin jatuh dan membuat kedua orang yang berada disofa itu menoleh. Kyuhyun bangkit dengan segera menyusul Sungmin yang sudah berlari terlebih dahulu menuju lift.

Meninggalkan Donghae yang tersenyum puas pada Eunhyuk yang juga sedang tersenyum kearahnya. "Good job, Eunhyuk-sshi!" langkahnya berbalik untuk melihat bagaimana kelanjutan kehancuran rumah tangga Sungmin dan Kyuhyun.


Kyuhyun mengumpat saat lift tertutup tepat dihadapannya. Jemarinya dengan tidak sabaran menekan-nekan tombol lift dengan brutal berharap satu dari tiga lift yang berada dihadapannya itu terbuka.

"shit!" dia berlari kearah pintu tangga darurat yang berada diujung lorong sebelah kiri. Menuruni anak tangga dengan cepat agar sampai dilantai dasar lebih cepat dibandingkan lift yang dinaiki Sungmin.


Sungmin keluar dari dalam lift dan berlarian menuju lobby utama LKM Corporation untuk segera keluar dari dalam gedung. Bayangan Kyuhyun yang mencium sekertarisnya itu terbayang-bayang dibenaknya.

Langkah kakinya berlari menuju seberang jalan dimana sebuah taksi sudah berhenti setelah menangkap isyarat darinya. Tanpa menghiraukan lampu untuk pejalan kaki masih berwarna merah.

TIIIINNNNN….

Sebuah klakson membuat Sungmin terhenyak dan menoleh kesumber suara. Sebuah Mercedez melaju kencang kearahnya.

CKIIITTT…

BRAKK…


~CHAPTER 7~


Tubuh Sungmin terpental sejauh lima meter dari badan mobil yang menabraknya. Melihat itu, sang pengemudi mobil segera keluar dan berlari menuju wanita yang ditabraknya tadi. Dia baru saja berniat untuk mengendong tubuh yang sudah berlumur darah itu kedalam dekapannya, tetapi tertahan saat sebuah teriakan menghentikannya.

"SUNGMIN-AH!"

Kyuhyun dengan raut wajah piasnya berlari mendekat kearah Sungmin. Kakinya seolah menjadi jelly dan membuatnya bersimpuh tepat disamping Sungmin yang sudah kehilangan kesadarannya.

Tarikan nafas panjang Sungmin membuat Kyuhyun sadar. Dia segera menoleh kepada seorang pemuda yang berjongkok disisinya. "kau! Antarkan aku kerumah sakit!"

Pemuda itu mengangguk patuh dan berlari terlebih dahulu kearah mobilnya dan membuka pintu bagian belakang untuk memudahkan Kyuhyun yang menggendong Sungmin menuju rumah sakit terdekat.

.

.

Kyuhyun merasa dejavu. Beberapa minggu yang lalu dia juga seperti ini. Menunggu dengan gelisah bagaimana keadaan Sungmin didalam sana. Dan kali ini, istrinya itu terluka lagi-lagi karena ulahnya.

Dia bisa ingat bagaimana raut wajah terkejut Sungmin saat dirinya mencium Eunhyuk. Ah sebenarnya kejadiannya tidak seperti itu. Eunhyuk—sekertaris sekaligus temannya itu mengeluh pusing, dan sebagai atasan dan teman yang baik, Kyuhyun menyuruhnya untuk rebahan diruangannya agar lebih tenang untuknya beristirahat.

Dan saat yeoja itu memanggilnya dan menyuruhnya mendekat. Tanpa prasangka apapun dia mendekat dan duduk dipinggir sofa dimana Eunhyuk membaringkan tubuhnya.

Lalu tanpa diduganya, Eunhyuk menarik lehernya dan mempertemukan bibir mereka. Dan insiden itulah yang dilihat Sungmin.

Kyuhyun menjambak rambutnya frustasi. Wajah sedih dan kecewa Sungmin tadi memenuhi benaknya. Ya, Tuhan. Mereka baru saja berbaikan semalam.

"Kyuhyun-ah, bagaimana keadaan Sungmin?" sesosok pria dengan stelan jas kantoran yang khas berlari pelan menghampiri Kyuhyun. Dia adalah Kim Jongwoon atau mereka sering menyebutnya Yesung—asisten pribadi Kyuhyun.

"hyung kau disini?" tanya Kyuhyun pelan.

Yesung mendudukan dirinya disamping Kyuhyun. "tadi aku melihatmu berlari keluar dari lobby. Saat aku ingin menghampirimu, kau sudah pergi dengan mobil asing dan Sungmin yang sudah berlumuran darah. Apa yang terjadi?"

Kyuhyun menghela nafas berat. "Sungmin tertabrak mobil."

"bagaimana bisa?"

Dan disanalah dari mulut Kyuhyun mengalir cerita dari awal kejadian yang terjadi diruangannya tadi dan sampai saat Sungmin tertabrak mobil.

Pintu ruangan unit gawat darurat itu terbuka, kedua pria itu langsung menoleh dan berdiri hampir berbarengan. Kyuhyun menghampiri Dr. Kim yang sedang membuka masker yang menutupi hidung dan mulutnya. "Dr. Kim, bagaimana keadaan istri saya?"

Dokter Kim menghela nafas sebentar lalu menatap Kyuhyun dengan raut yang tidak menyenangkan. "kita berhasil menyelamatkan Sungmin, tetapi tidak dengan bayinya." Jelasnya.

Kyuhyun mematung ditempat. Bayinya—bayi mereka berdua tidak selamat?

Dokter Kim menepuk lengan Kyuhyun dengan pelan. "kami turut berduka atas kematian bayi kalian." Dokter muda itu membungkuk singkat kearah Kyuhyun dan Yesung sebelum berlalu masuk kembali kedalam ruang dimana Sungmin berada.

Yesung menepuk bahu Kyuhyun dengan pelan. "tabahlah."

Ucapan Yesung barusan tidak digubris oleh Kyuhyun. Namja itu tidak mengeluarkan sepatah katapun dari dalam mulutnya.

.

.

.

.

Kyuhyun hanya terdiam dibelakang Henry saat bocah berumur tujuh tahun itu menangis sembari memeluk tubuh Sungmin yang terlelap. Rasa bersalah masih memenuhi benaknya saat melihat wajah pucat Sungmin.

"Daddy! Kenapa Mommy tidak bangun juga?" Henry mengumam sambil terus menangis dan menyerukan wajahnya dileher Sungmin.

"Henry, jangan seperti itu. Mommy akan bangun nanti, ayo ini sudah malam dan kau harus tidur!" bocah kecil itu menggeleng tidak setuju dengan perintah Kyuhyun. Dia semakin menyerukan wajahnya lebih dalam untuk menghirup wangi tubuh Sungmin.

"Baby!"

"sudahlah Kyu, biarkan Henry. Dia pasti sedih dengan keadaan Sungmin seperti ini." ucapan Heechul membuat Kyuhyun bungkam.

o0o—

Eunhyuk mengerutkan dahinya saat melihat Yesung yang keluar dari dalam ruangan Kyuhyun dengan tangan yang penuh dengan berkas-berkas penting. "Yesung, apa yang kau lakukan? Mengapa kau membawa berkas-berkas itu?" tanya Eunhyuk.

Namja dengan mata sipit itu menghentikan langkahnya. "ini? Kyuhyun menyuruhku mempelajari materi berkas ini untuk dipresentasikan didepan Xinwei. Corp lusa depan." Jawabnya.

Dahi yeoja itu mengerut samar. "dimana Kyuhyun? tidak biasanya dia menyerahkan proyek penting seperti itu pada orang lain."

Yesung tersenyum samar. "dia sedang mengambil cuti. Kau tau keadaan istrinya tidak begitu baik."

Eunhyuk mengendus kecil. Lagi-lagi karena sosok itu yang berhasil memonopoli Kyuhyun. Apalagi semenjak kedatangannya, Kyuhyun selalu mementingkan yeoja itu dibanding pekerjaannya. "dia terlalu berlebihan hanya karena istrinya sedang tidak enak badan." Ujarnya sinis.

"beritahu padaku, dimana ada suami yang berlebihan jika istrinya dikatakan koma selama hampir lima hari dan kehilangan bayi mereka?" ucapan Yesung barusan membuat Eunhyuk terkejut. Sungmin koma dan kehilangan bayinya? Batinnya.

Yesung berjalan meninggalkan Eunhyuk yang terdiam dibalik mejanya. Dia sedikit kesal dengan respon Eunhyuk yang seolah-olah mengatakan bahwa Sungmin adalah pengacau, padahal dia tahu bagaimana berharganya sosok itu bagi Kyuhyun.

.

.

.

.

Kyuhyun memandangi wajah pucat Sungmin dengan seksama. Ini sudah hampir lima hari dan istrinya itu belum sadarkan diri juga. "sayang, apa kau tidak lelah tertidur terus? Aku dan Henry merindukanmu." Namja itu membenamkan wajahnya dilengan atas Sungmin. Bahunya terlihat gemetar setelahnya. "maafkan aku. Jangan hukum aku seperti ini." bisiknya parau.

Suara ketukan halus pintu membuat namja itu menoleh. Bisa dia lihat sekilas dari cela kaca yang ada dipintu tersebut. Itu adalah Eunhyuk. "masuk."

Deritan pelan pintu mengiringi langkah Eunhyuk masuk kedalam ruangan Sungmin. Yeoja itu tertegun saat melihat wajah Kyuhyun yang berbeda dari biasanya. Raut lelah dan frustasi bergabung menjadi satu.

"ada apa?"

Pertanyaan itu membuat Eunhyuk segera tersadar. Dia menoleh pada tubuh Sungmin yang masih tertidur tak terusik diatas ranjang. "aku ingin menjenguk Sungmin-sshi." Ucapnya.

Kyuhyun mengangguk dan mengisyaratkan yeoja itu untuk mendekat. Tak beberapa lama pintu ruangan diketuk kembali dan sosok Dokter Kim muncul dengan senyum kecilnya. "Kyuhyun-sshi, bisa bicara sebentar?" ucapnya ramah.

Namja itu mengangguk lalu menoleh sedikit kearah Eunhyuk. "tolong jaga istriku sebentar."

Eunhyuk menganggukan kepalanya sembari menatap punggung Kyuhyun yang menghilang dibalik pintu. Matanya kembali memandangi Sungmin diatas ranjang. Kepalanya dililit perban juga beberapa luka kecil dan lebam diwajahnya.

"Sungmin-sshi, aku tidak tau apa yang kau perbuat dimasa lalu hingga mendapatkan laki-laki seperti Kyuhyun." ujarnya pelan.

Keheningan memenuhi ruangan tersebut. Disela mengawasi wajah Sungmin yang pucat dan terlelap itu Euhyuk tersenyum tipis. "aku minta maaf padamu Sungmin-sshi, aku sudah membuatmu seperti ini. Aku merasa wanita paling jahat didunia ini karena setuju dengan ide Donghae karena keegoisanku. Aku menyerah, semoga kalian bahagia."

Tak lama Kyuhyun kembali masuk ke kamar, Eunhyuk menoleh dan menaruh karangan bunga yang dibawanya tadi kesamping ranjang Sungmin. "aku harus kembali Kyuhyun-ah. Aku juga minta maaf untuk kejadian beberapa hari yang lalu. Aku merasa sangat bersalah karena menyebabkan istrimu menjadi seperti ini." Ujarnya penuh penyesalan.

Kyuhyun menghela nafas lalu berdiri didepan Eunhyuk. "aku tau kau menyayangiku, Hyuk-ah. Tapi kau tau kan bagaimana perjalananku dan Sungmin untuk kembali seperti ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Aku tidak akan melepaskannya, untuk siapapun."

Mata Eunhyuk berkaca-kaca. Ya seharusnya dia membiarkan Kyuhyun bahagia dengan pilihannya. "aku minta maaf," lirihnya.

Kyuhyun bergerak untuk membawa Eunhyuk kedalam dekapannya. "aku memaafkanmu." Gumamnya sembari mengelus punggung Eunhyuk dengan lembut untuk menenangkan gadis itu dari rasa sedihnya.

Jemari Eunhyuk menghapus lelehan airmata dipipinya setelah Kyuhyun melepaskan pelukan mereka. "terima kasih, Kyu. Aku juga turut berduka atas kehilangan calon bayi kalian."

Pria itu mengangguk pelan.

"aku harus kembali kerumah." Ucap Eunhyuk.

"ya, hati-hati dijalan." Kyuhyun mengantarkan Eunhyuk untuk sampai depan pintu ruang rawat inap Sungmin, melambaikan tangannya sebentar sampai gadis itu hilang diujung koridor.

.

.

.

Eunhyuk masuk kedalam sebuah coffee shop yang tidak jauh dari rumah sakit dimana Sungmin dirawat. Kedua kaki berbalut high heels coklat itu melangkah menuju sebuah meja dipojok ruangan yang telah terisi seorang pria yang menggunakan masker dan kacamata hitam. "sudah menunggu lama, Donghae-sshi?" sapanya.

Pria tadi—Donghae mendongak lalu memberikan senyum tipis untuk Eunhyuk. "baru saja, duduklah."

"aku menyerah, Donghae-sshi." Donghae mendongak lalu memandangi wajah Eunhyuk dengan alis terangkat. Seolah meminta wanita itu menjelaskan apa maksud dari perkataannya barusan.

"aku menyerah untuk memisahkan Kyuhyun dan Sungmin. Aku merasa bersalah setelah melihat keadaan Sungmin-sshi, kecelakaan itu membuatnya kehilangan bayi mereka."

Donghae merespon ucapan Eunhyuk dengan senyum datar diwajahnya. "kau benar-benar pengecut jika menyerah sekarang Eunhyuk-sshi."

Wanita itu menghela nafas pelan. "aku akan membiarkan Kyuhyun berbahagia dengan pilihannya."

Donghae tertawa sarkatis. "bagiku itu terdengar menjijikan kau tau? Membiarkan orang yang kita cintai berbahagia dengan yang lain sedangkan kau disini kesakitan? Jangan terlalu naif Eunhyuk-sshi."

"aku lebih memilih seperti itu daripada orang yang kita cintai menderita dengan diriku, Donghae-sshi." Eunhyuk berdiri dari duduknya. "kurasa pembicaraan ini selesai, senang bisa kenal denganmu, Donghae-sshi. "setelah berujar demikian, Eunhyuk langsung meninggalkan Donghae seorang diri disana.

o0o—

Kyuhyun berlari sepanjang koridor saat mendapatkan telpon secara mendadak dari pihak rumah sakit tentang keadaan Sungmin yang sudah bangun dari komanya. Saat sudah didepan kamar rawat inap Sungmin, pria itu mengatur nafasnya yang berantakan dan mengeluarkannya dalam satu kali hembusan nafas panjang.

Pemandangan wajah Sungmin yang sedang memandangi arah luar dibalik jendela membuatnya tersenyum. Setelah hampir satu minggu melihat istrinya hanya tertidur dan tidak sama sekali membuka matanya membuat dirinya hampir gila.

Dengan langkah perlahan, dia menghampiri Sungmin dan berdiri disamping ranjang wanita itu. Sedikit menyerengit karena merasa Sungmin tidak menghiraukannya sama sekali. "hei." Panggilnya.

Sungmin tidak merespon apapun.

Kyuhyun menyentuh bahu Sungmin dan mengelusnya perlahan. "Sungmin-ah,"

"bayiku."

Satu kata yang membuat tubuh Kyuhyun langsung mematung ditempat. Jadi, Sungmin sudah tahu bahwa anak mereka tidak selamat dalam kecelakaan itu?

"Sungmin, sudahlah—

Wanita itu langsung menghujam Kyuhyun dengan mata tajam nan sayunya. "bagaimana kau bisa berkata seperti itu! Bayi ini mati karena ulahku! Kenapa Tuhan begitu tega membuatnya yang masih sebesar gumpalan darah pergi begitu saja! Kenapa dia tidak membawaku mati bersamanya!" jerit Sungmin sembari menangis. Wanita itu melepaskan semua beban yang menyesakan didadanya mengetahui keadaan calon anak mereka yang sudah lama ditunggu keberadaannya kini pergi karena kelalaiannya sendiri.

Kyuhyun memeluk sosok itu dengan penuh kelembutan. "semua ini bukan salahmu, ini adalah takdir sayang."

Sungmin menangis didada Kyuhyun. "aku ibu yang buruk, Kyu! Aku jahat! Aku tidak menjaganya dengan baik." Ucapnya disela tangisan histerisnya. Karena rasa tertekan yang tinggi dan luapan emosi yang berlebihan, serta denyutan hebat akibat kecelakaannya membuat Sungmin pingsan dalam dekapan Kyuhyun.

o0o—

Dua minggu sejak kepulangan Sungmin dari rumah sakit, keadaannya sudah membaik. Meskipun kadang wanita itu lebih banyak melamun dan menangis sendirian. Kyuhyun bahwa sudah seminggu belakangan ini mengambil cuti untuk menemani istrinya itu, dia takut Sungmin melakukan sesuatu yang membahayakan seperti dua hari setelah dirinya keluar dari rumah sakit. Sungmin berniat memotong nadinya sendiri dan untungnya itu berhasil digagalkan oleh Henry.

Kyuhyun sudah mendiskusikan hal ini kepada kedua orangtuanya juga orangtua Sungmin. Mereka menyarankan Kyuhyun membawa Sungmin liburan atau menetap ditempat baru. Dan ia sudah memutuskannya.

"Sungmin-ah." Kyuhyun menghampiri Sungmin yang sedang melihat foto album Henry sewaktu kecil dikamar mereka. Dia memposisikan dirinya berlutut dihadapan Sungmin lalu mengenggam lengan wanita itu dengan lembut. "aku sudah membuat keputusan, bagaimana kalau kita pindah?" tanyanya hati-hati.

Wajah Sungmin menampilkan raut wajah bingung. "pindah?"

Kyuhyun mengangguk kecil. "kita. Kau, aku, dan Henry. Aku sudah memutuskan untuk pindah ke Swiss, kau setuju?"

"pekerjaanmu?"

"aku sudah melimpahkan perusahaan disini pada Yesung hyung, aku bisa mengawasinya dari Swiss. Lagipula, kita punya anak perusahaan disana, kau ingat?" Sungmin mengangguk setuju.

Kyuhyun tersenyum puas. "lusa kita akan berangkat. Aku sudah meminta staff disana membersihkan rumah yang sudah aku beli disana." Ucapnya diakhiri dengan ciuman lembut didahi sang istri.

1 Years Later

Suara tangisan bayi memenuhi sebuah rumah sederhana yang berada di Lucern. Kyuhyun dengan wajah mengantuknya berbaring diatas ranjang dan menoleh kepojok ruangan, dimana Sungmin berdiri sembari mengendong seorang bayi berumur satu bulan.

Ya, setelah kepindahan mereka setahun lalu, dua bulan kemudian Sungmin kembali hamil. Dan tepat pada sebulan kemarin dia melahirkan putra kedua mereka. Cho Sandeul.

"Mommy! Aku ingin lihat Deullie~" suara Henry dari luar disertai ketukan pintu membuat Kyuhyun beranjak dari atas kasur dan membuka pintu kamar mereka. Henry tersenyum dengan pipi bulatnya yang menggemaskan. "morning Daddy!" ucapnya ceria.

"morning Henry hyung!"

Henry tertawa puas mendengar ucapan Kyuhyun. Dia bangga dan pamer kepada teman-teman sekolahnya bahwa dia memiliki seorang adik kecil yang tampan dan menggemaskan seperti kelinci. "Deullie~ kenapa menangis? Hyungie disini~" bocah tampan itu menghampiri Sungmin yang sudah duduk disofa yang tepat berada disebelah box bayi Sandeul.

Seolah mengerti, tangisan Sandeul mereda dan sedikit terisan sambil mengamati keadaan sekitar. "wah, Henry hyung yang terbaik." Puji Sungmin sambil tersenyum.

"Mommy-mommy, sepertinya Deullie lapar." Bocah itu berkomentar ketika mulut kecil Sandeul mengikuti jarinya yang mengusap pipi gembul bayi itu.

Sungmin dengan sigap membuka dua kancing piyama tidurnya, mengeluarkan payudaranya dan langsung dilahap oleh bibir kecil Sandeul. Henry memandangi kejadian itu dengan mata berbinar. "Mommy, apa itu rasanya enak? Kenapa Deullie hanya minum dari situ?" tanyanya penasaran.

"karena Deullie harus minum ASI agar bisa kuat dan tumbuh besar seperti kau jagoan Daddy." Jawab Kyuhyun.

Henry menandang Sungmin, Kyuhyun dan Sandeul bergantian. "apa aku boleh merasakannya?"

Pertanyaan Henry barusan membuat pasangan suami istri itu tertawa geli. Kyuhyun dengan telaten memberikan pengertian kepada Henry bahwa ASI itu hanya diberikan kepada balita dari 0-2 tahun, tidak untuk dirinya yang sudah hampir berumur 9 tahun.

TRING

Sebuah notifikasi email terdengar dari laptop Kyuhyun yang berada diatas meja kerja. Dengan segera pria itu menghampiri meja kerjanya. Matanya membola saat membaca isi email yang barusan saja masuk kedalam inboxnya. "sayang! Kau harus lihat ini!" serunya.

"ada apa?"

Kyuhyun membawa laptopnya kehadapan Sungmin. Sebuah web invitation yang berisikan dua nama pasangan yang akan melakukan pemberkatan pada 4th April, Lee Donghae dan Lee Hyukjae.

"mereka menikah?" tanya Sungmin dengan raut tidak percaya.

Kyuhyun tersenyum senang. "ne, Hyuk sendiri yang mengirimkannya padaku."

"aku harap mereka bahagia." Ucap Sungmin dengan senyum tulus terkembang dibibirnya.

"ya, seperti kita." Kyuhyun mengecup dahi Sungmin, lalu beralih kepada Henry dan terakhir mengecup pipi si kecil Sandeul.

FIN


EUNHAE SIDE


Kedua mempelai itu mengucapkan ikrar pernikahan disebuah gereja yang berada dipusat kota London. Kilatan lampu flash dan bunyi kamera tidak menyurutkan suasana khidmat pernikahan kedua pasangan berbeda profesi itu.

Lee Donghae—atau Aiden Lee terlihat gagah dan tampan dengan balutan tuxedo rancangan Armani berwarna putih. Rambut coklat keemasannya disisir rapih kesamping membuatnya terlihat seperti pangeran yang barusaja keluar dari manga.

Lee Hyukjae tidak kalah cantik, dia tampak menawan dengan balutan gaun rancangan Versace berwarna broken white sepanjang dua meter dengan hiasan brukat dan bling-bling dibagian belakang. Veil putih transparan menutupi sebagian sanggul dikepalanya. They are totally perfect!

Donghae memandang Eunhyuk dengan lembut. Wanita ini adalah wanita yang mengajarkannya bagaimana cinta itu tidak harus memiliki. Wanita ini juga yang menyadarkannya bahwa rasa cintanya pada Sungmin itu hanya sebuah obsesi. Pertemuan mereka setahun lalu disebuah taman di London menjadi awal kisah cinta mereka.

"i really love you, my angel. Lee Hyukjae." Ucap Donghae sembari mempertipis jarak mereka dan memberikan ciuman hangat dan lembut pada bibir kissable Eunhyuk.

"me too. I love you more than you know, my husband Lee Donghae." Ucap Eunhyuk.

FIN!

Hello everyone, long time no see ya~~ sorry for super duper late update! Feels saya buat nulis hilang setelah tugas kuliah yang bertubi-tubi gak berhenti, juga skripsi yang lagi butuh perhatian lebih. Saya bahkan sampai lupa bagaimana ending cerita ini, i swear! Bahkan endingnya ini jauh banget dari plot dulunya. Haha.

Okay, thanks for riviewing, favorit, follow dan yang sudah DM saya untuk lanjutin cerita ini. Love love love pokoknya deh buat kalian. See you at another fiction guys.

THANKS TO : rizka | mheishiee . taeminnie | ShinJiWoo920202 | ichadkelpeu | wike . mikiyjoju . 1 | PumpkinEvil13 | asia | superjuniorLiHe | sha . nakanishi | ELLE HANA | Cywelf | Anik0405 | angels | orange girls | nurindaKyumin | dae | Leeyongin | TiffyTiffanyLee | rahmaotter | lee kyurah | Heldamagnae | Cho MeiHwa | moebyansz | raya137 | dhantieee | Chominhyun | sanmayy88 | hanna | Shywona489 | abilhikmah | GuestKMS | babyChoi137 | Ria | nina | kiran . theacyankEsa | kyukyu | kimRyan2124 | One Love | VinChan23 | kyumin joy | chaerashin | cloudswan | Michiko Haru | min | gothiclolita89 | nova137 | fariny | Kuroi Ilna | Guest

Sekali lagi terima kasih guys, love youuuu~~~

.

.

.

.

Keep love and support Kyumin

-Thania Lee-

.