My Big Family

Halaman Ketiga

Author: ByunnaPark

Genre: Romance/Family/little bit Humor (yang gagal)

Rate: T+ (Mungkin)

Cast: Chanyeol, Baekhyun, Kris, Luhan, Suho, Yixing, Minseok, Chen

Pair: ChanBaek, KrisHan, KrisHo, KrAy, KrisMin

Cameo: Sohee WG

Warning: OOC/GS/typo (s)/ gaje/pasaran/ nista bingit/bahasa ancur/don't like, don't read.

A/N: jika ada kesamaan cerita, ini murni ketidak sengajaan

Let's Start

Happy Reading

Author Pov.

"APA? Bertemu Sohee?" seru Kris terkejut. Minseok hanya menganggukkan kepalanya.

"sayang kau tau kan Sohee itu artis, jadi mana mungkin dia bisa bertemu orang sembarangan" tutur Kris dengan tidak santainya.

"tapi aku sungguh ingin bertemu dengannya dan ini juga permintaan anakmu Kris, ayolah aku mohon usahakan apapun agar aku bisa bertemu dengannya hiks aku mohon, kau masih mencintaiku kan?" mohon Minseok dan perlahan-lahan tangisnya pecah.

Kris pun mendengus prustasi karena penderitaannya belum juga berakhir. Permintaan Minseok sungguh membuatnya pusing. Ia bingung bagaimana caranya menghubungi agency yang menaungi Sohee itu, nama agency-nya saja Kris tidak tau, lagi pula pasti Sohee juga disibukkan dengan pekerjaannya mengingat Sohee adalah artis papan atas di korea.

"ayolah sayang aku mohon, hiks selama ini kan aku tidak pernah meminta yang aneh-aneh padamu hiks, jadi sekali ini saja kabulkan permintaanku hiks hiks"

Kris menghela nafasnya pasrah,"baiklah, nanti akan aku usahakan, tapi jika Sohee benar-benar tidak bisa, jangan memakasa"

Tangis Minseok berhenti saat itu juga, senyum pun terkembang di bibirnya,"sungguh? Kyaaaaa terima kasih sayangku, aku mencintaimu" seru Minseok sambil memeluk Kris kembali.

"aku juga sayang" ucap Kris sambil tersenyum lembut,"sekarang kau cepat tidur, ini sudah malam, kau tau kan tidur terlalu malam tidak baik untuk calon anak kita"

Minseok mengagguk semangat. Sebelum pergi wanita itu mencium pipi suaminya terlebih dahulu membuat Kris terkekeh dibuatnya.

Tidak lama setelah kepergian Minseok, terlihat Kris menghembuskan nafas panjang kemudian mengeluarkan ponsel dari sakunya. Ia mencari nama kontak Kim Yongjoon yang tidak lain adalah anak buahnya.

"hallo, Bos, ada yang bisa saya bantu?" tanya Yongjoon di seberang telepon.

"cari tau tentang Sohee anggota girlband Wonder Girls dan usahakan agar istriku bisa bertemu dengannya secepatnya, untuk uangnya nanti aku transfer"

"ahh baik Bos akan saya usahakan"

Kemudian sambungan telepon pu terputus. Kris menghela nafasnya berkali-kali dan tangan kanannya memijat pelipisnya sendiri. Ia merasa lelah dan pusing secara bersamaan. Tapi seberat apapun Kris tidak menyesali semua yang terjadi, ia tau ini sudah menjadi konsekuensinya, berani berbuat maka berani bertanggung jawab. Dan ia yakin Tuhan pasti akan memberi hari kemerdekaan untuknya.


From: Calon Istri

Aku tunggu dibawah

Chanyeol tersenyum setelah mendapat balasan chat dari Baekhyun. Pemuda itu dengan cepat bangkit dari tidurnya dan menyambar jaketnya untuk ia pakai kemudian.

"ge boleh kami bermain game dikamarmu?" tanya sebuah suara yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Chanyeol.

Chanyeol pun menoleh ke arah sumber suara tersebut dan tampaklah adiknya Chen dengan temannya yang bernama Shin Samjo yang memang sudah biasa menginap dirumahnya.

"baiklah, tapi jangan membuat kamarku berantakan seperti tempo hari atau photo-photo sexy mu akan tersebar di internet" ancam Chanyeol.

Chen pun menatap sengit kakaknya,"kau jangan mengancamku ge"

Chanyeol terkekeh dan mengacak-acak rambut Chen membuat adiknya mendengus kesal,"aku tidak mengancammu Chennie Perry" godanya membuat Chen semakin kesal. Sedangkan Samjo sudah tertawa terbahak-bahak mendengarnya karena bocah itu satu-satu nya teman Chen yang tau penderitaannya selama ini.

"sudah, aku pergi dulu dan jaga kamarku dengan baik" pamit Chnayeol.

"kau mau kemana ge?" tanya Chen sebelum Chanyeol benar-benar pergi.

"urusan orang dewasa anak kecil tidak boleh tau"

"cih"

"...oh iya, kalian boleh tidur di kamarku karena sepertinya aku tidak akan pulang, tapi ingat pesanku tadi" setelah itu Chanyeol pun keluar dari kamarnya.

Chen yang bingung pun kemudian menoleh ke arah Samjo yang ternyata juga menoleh ke arahnya. Tidak mau ambil pusing mereka pun mengendikkan bahu secara bersamaan dan mulai bermain game.


Baekhyun mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu sembari menuggu Chanyeol yang katanya akan mengantarnya pulang. Baekhyun tersenyum dan geleng-geleng kepala, sebegitu bodohnya kah calon suaminya itu mengingat rumahnya hanya berjarak 10 langkah kenapa harus capek-capek mengantar.

"dasar Chan mesum bodoh" gumamnya sambil menatap wallpaper ponselnya dimana ada photonya bersama Chanyeol.

Traakk

Teeng

Baekhyun seketika menolehkan kepalanya saat mendengar bunyi berisik itu. Ia pun bangkit dan berjalan menuju garasi kediaman Wu karena sepertinya sumber suara ada di sana. Dan benar saja, Baekhyun mengerutkan alisnya saat pintu garasi yang ada di dalam rumah terbuka.

Karena penasaran ia pun memasuki garasi tersebut untuk memeriksa suara apa tadi. Gadis itu terlonjak kaget saat mendapati wanita dengan baju tidurnya tengah berdiri di samping motor milik Chen yang jok nya terbuka dan Baekhyun melihat tutup tangki bensin motor itu ada di tangan wanita tersebut.

"mama Luhan sedang apa? Kenapa belum tidur?" tanya Baekhyun sambil mendekati wanita tersebut yang ternyata adalah Luhan.

"ahh Baekhyunnie, kau mengagetkan mama saja"

"mama ini sudah malam kenapa mama disini bukannya tidur?" tanya Baekhyun lagi karena pertanyaannya tadi belum dijawab.

"mama belum bisa tidur kalau belum menghirup ini Baek" jawab Luhan lalu menyodorkan tutup tangki bensin itu ke depan hidung Baekhyun. Bau menyengat bensin pun menyeruak di indera penciumannya.

"mama suka bau bensin?" tanya Baekhyun tak percaya.

"entahlah, sejak hamil mama jadi ingin selalu menghirup bau bensin" jelas Luhan yang masih terus menghirup bensin.

"jangan terlalu banyak menghirup mama, baunya menyengat, tentunya juga tidak baik untuk kandungan mama" nasihat Baekhyun.

"hehe iya menantuku sayang, kau ini cerewet sekali" pipi Baekhyun merona dibuatnya.

"sekarang mama tidur ya, sudah malam"

Luhan tersenyum dan mengangguk lalu tangannya membelai rambut Baekhyun,"kau juga cepat pulang, nanti nenek Byun khawatir".

Baekhyun pun balas tersenyum,"iya, mama tenang saja" setelah itu Luhan pun melangkah pergi dari garasi menuju kamarnya. Baekhyun pun geleng-geleng dibuatnya.

"ada-ada saja" gumamnya.

"Baek! Kau dimana?" terdengarlah seruan dari arah ruang tamu yang Baekhyun sangat yakin itu suara Chanyeol.

"Ya sebentar" gadis itu pun berlari kembali ke arah ruang tamu dan mendapati Chanyeol berdiri di sana.

"kau dari mana?" tanya Chanyeol.

"dari garasi" jawab Baekhyun beserta cengirannya.

"untuk apa ke garasi?"

"sudah lah nanti saja aku ceritakan, sekarang ayo antar aku pulang" Baekhyun langsung mengapit lengan Chanyeol dan menyeret pemuda itu untuk mengantarnya pulang. Sedangkan Chanyeol masih mengerutkan keningnya tidak mengerti kenapa Baekhyun ada di garasi.


"cucu menantu akhirnya datang juga!" pekik nenek Byun saat Chanyeol dan Baekhyun memasuki rumahnya. Chanyeol pun menampilkan cengirannya pada nenek Byun, sedangkan Baekhyun menghela nafasnya dan langsung menaiki tangga meninggalkan Chanyeol dengan nenek Byun dibawah karena Baekhyun sudah tau kalau Chanyeol pasti akan ditahan dulu oleh neneknya itu.

"kemana saja kau? Kenapa sejak mama-mama mu hamil kau jarang menampakkan diri?" tanya nenek Byun.

"maaf nenek, aku banyak tugas sejak mama-mama hamil"

Nenek Byun menggeleng-gelengkan kepalanya prihatin,"ckckck pantas saja, Baekhyun belum hamil" celetuk nenek Byun membuat Chanyeol membulatkan matanya.

"ternyata nenek masih saja menagih cicit"

"tentu saja, nenek sudah tidak sabar menggendong anak kalian"

"tapi kami kan belum menikah nenek" jelas Chanyeol.

"hey, jaman sekarang ini sebelum menikah segala suatu nya perlu dicicil Yeol, mulai dari menyicil rumah, perabotan rumah tangga, sampai membuat anak" jelas nenek Byun membuat Chanyeol melongo mendengarnya. (oke, nenek Byun emang sesat -_-)

"haish nenek ini bisa saja, baiklah..baiklah, aku janji akan segera menikahi Baekhyun dan memberikan nenek cicit"

"benarkah?" seketika raut wajah nenek Byun cerah dibuatnya dan Chanyeol menjawabnya dengan anggukan mantap.

"baiklah nenek pegang janji mu Yeol"

Chanyeol pun mengacungkan jempolnya pada nenek Byun sambil mengedipkan sebelah matanya. Setelah itu ia pun berpamitan dan melangkahkan kakinya menuju kamar Baekhyun di lantai atas.

Chanyeol membuka pintu kamar Baekhyun dan tidak mendapati Baekhyun disana, mungkin Baekhyun sedang mengganti bajunya di kamar mandi. Ia kemudian merebahkan dirinya di tempat tidur Baekhyun sambil sejenak memejamkan matanya untuk melepas lelah. Entah kenapa saat mendaratkan punggungnya di kasur Baekhyun rasa lelahnya perlahan menghilang seperti ada mesin yang memijitnya dari bawah.

Cklek

Terdengar pintu dibuka, seketika itu juga Chanyeol menegakkan tubuhnya kembali. Dan ternyata benar Baekhyun memang baru dari kamar mandi untuk mengganti bajunya. Chanyeol tersenyum dan menepuk-nepuk pahanya, mengisyaratkan pada Baekhyun agar duduk di pahanya.

Baekhyun pun hanya menurut, gadis itu duduk di paha Chanyeol lalu tangannya memijit pelan pelipis Chanyeol karena Baekhyun tau selain lelah, calon suaminya itu juga pusing menjalani hari-hari beratnya semenjak ibu-ibunya hamil.

Sedangkan Chanyeol, saat ini tengah melingkarkan tangannya di pinggang Baekhyun dan memejamkan mata kembali menikmati pijitan lembut calon istrinya. Dan memang hanya Baekhyun yang bisa membuat pusingnya sedikit berkurang.

"terima kasih" ucapnya sekaligus sebagai tanda untuk Baekhyun agar menghentikan pijitannya.

"sudah merasa lebih baik?"

"yah, berkatmu"

Baekhyun tersenyum lalu beralih memijit pundak Chanyeol.

"Baek memang selalu mengerti Yeol" ucap Chanyeol membuat Baekhyun terkekeh.

"apa kau ditahan nenek lagi?" tanya Baekhyun, tangannya saat ini masih memijit pundak Chanyeol.

"ya, seperti biasa menagih hutang"

Lagi-lagi Baekhyun terkekeh,"sudah jangan dihiraukan, jawab saja iya, agar nenek lega"

Chanyeol hanya mengangguk lalu menghirup nafas panjang.

"Baek, peluk aku!" pinta Chanyeol dan tanpa pikir dua kali Baekhyun pun memelukanya lalu tangannya dengan lembut membelai kepala Chanyeol, agar pria itu nyaman.

"kau ingat kapan terakhir kali kita tidur bersama?" tanya Chanyeol.

Baekhyun terlihat mengingat-ingatnya,"kalau tidak salah saat kita kelas dua SMP, waktu itu mama Min melarang kita tidur bersama lagi saat ia mengetahui aku sudah mengalami menstruasi" jelas Baekhyun.

"apa sekarang juga masih berlaku?"

"tidak, jika kau sudah menikahiku"

Perlahan Chanyeol melepas pelukan Baekhyun padanya,"kalau begitu sekarang tutup matamu!"

Baekhyun pun mengerutkan keningnya bingung,"untuk apa?"

"sudah tutup saja, dan jangan mengintip!" titah Chnayeol dan Baekhyun pun akhirnya menurut.

Saat Baekhyun sudah memejamkan matanya, tangan kanan Chanyeol terlihat merogoh saku celananya untuk mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah. Setelah itu ia mencium bibir Baekhyun sekilas dan menyuruh Baekhyun untuk membuka matanya.

"buka matamu!"

Perlahan Baekhyun pun membuka matanya dan betapa terkejutnya ia saat melihat sesuatu yang berkilau ada tepat di depan matanya. Berkali-kali gadis itu mengucek matanya untuk memastikan ia salah lihat atau tidak. Dan ternyata kilauan itu memang nyata. Ia pun beralih menatap Chanyeol.

"apa ini Yeol?" tanya nya dengan ekspresi tidak percaya.

"kemarikan tangan kirimu!" titah Chanyeol lagi. Dengan ragu Baekhyun menyodorkan tangan kirinya pada Chanyeol dan setelah itu Chanyeol memasukkan benda berkilau tadi yang tidak lain adalah cicin permata di jari manis Baekhyun.

"dengan ini aku sudah mengikatmu Baek"

Baekhyun menatap tak percaya benda yang melingkar di jari manisnya tersebut. Sebuah cincin permata putih yang terdapat ukiran nama Chanyeol di dalamnya. Matanya pun sudah mulai berkaca-kaca.

"Yeol apa ka-"

"dan akan aku resmikan ikatan ini dihadapan Tuhan nanti saat aku menikahimu" lanjut Chanyeol.

Tangis Baekhyun pun pecah dan seketika itu juga ia berhambur kepelukan Chanyeol. Ia sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, perasaannya campur aduk sekarang.

Chanyeol tersenyum dan membelai lembut rambut Baekhyun,"kemarin aku sudah meminta izin papa dan mama Byun di depan makam mereka dan aku harap mereka mengizinkanku untuk memiliki dan menjaga putri mereka selamanya..."

"...izin dari nenek Byun juga sudah aku kantongi, seakarang tinggal jawaban dari putri keluarga Byun yang belum aku dapatkan"

Baekhyun semakin sesenggukan dibuatnya, tapi tak lama ia pun merenggangkan pelukannya dan menatap Chanyeol. Selama hampir 20 tahun hidup bersama Chanyeol, ia tidak pernah melihat Chanyeol seserius ini.

"jadi apa jawaban dari putri Byun?"

Baekhyun dengan kasar menghapus air matanya dan tanpa aba-aba ia menyambar bibir Chanyeol, melumatnya dengan lembut seperti memberi jawaban kalau ia bersedia menerima Chanyeol untuk menjadi kepala keluarganya sekaligus menjadi ayah dari anak-anaknya kelak. Chanyeol tersenyum di sela-sela ciumannya, ia juga merasa lega sudah bisa mengungkapkan keinginan terbesarnya pada gadis pujaannya ini.

Tapi tidak lama Baekhyun sejenak melepas tautannya,"hiks otakmu terlalu dungu jika kau tidak tau apa jawabanku"

Senyum Chanyeol pun bertambah lebar,"aku mencintai mu Baek, sangat sangat mencintaimu" seru Chanyeol lantang.

"aku tau Yeol, aku tau!" seru Baekhyun histeris,"jadikan aku pendampingmu, jadikan aku ibu dari anak-anakmu, jadikan aku cintamu dan jadikan aku milikmu seutuhnya, karena aku juga sangat sangat sangat mencintaimu Wu Chanyeol"

Chanyeol pun kembali melumat bibir cherry itu, bahkan sampai perang lidah yang selama ini jarang mereka lakukan pun terjadi. Chanyeol semakin menekan tengkuk Baekhyun untuk memperdalam ciuman mereka. Sama sekali Chanyeol tidak mau berhenti, ia bahagia hari ini, rasa lelahnya pun tiba-tiba hilang. Yah, Baekhyun, wanita pujaannya selama ini menerima lamarannya. Ia juga tidak percaya jika Baekhyun selama ini juga menyimpan rasa padanya. Chanyeol memang mengakui kalau ia bodoh. Bodoh karena terlambat mengungkapkan perasaannya. Menjadi pecundang yang takut hancur jika Baekhyun menolaknya. Tapi entah dari mana keberanian itu pun akhirnya datang. Keberanian yang membuatnya menjadi satu-satunya pemilik hati seorang Byun Baekhyun.


Sementara itu diseberang kamar Baekhyun terlihatlah dua bocah laki-laki yang sedang sibuk mengintip aktivitas dua orang dewasa di seberang kamarnya. Siapa lagi kalau bukan Chen dan Samjo yang memang sejak tadi berada di kamar Chanyeol. Pemandangan di depannya ini bahkan lebih menarik dari game yang mereka mainkan sampai Chen mengambil teropong Chanyeol agar lebih jelas melihatnya.

"Ya! berikan teropongnya padaku, aku juga mau melihatnya" pinta Samjo karena sejak tadi teropong itu hanya dikuasai Chen.

"aish, jangan! Ini adegan orang dewasa, kau belum cukup umur untuk melihatnya"

Samjo pun menatap sengit ke arah Chen,"cih, bahkan aku lahir 5 bulan lebih dulu"

"tapi aku lebih tinggi darimu Sam"

Samjo hanya memutar bola matanya, sedangkan Chen masih sibuk melihat kakak laki-lakinya sedang bercumbu dengan kakak perempuannya.

"ckckck Chanyeol gege ternyata ganas juga" gumam Chen.

"kenapa mereka lama sekali ciumannya?" gumam Samjo. Walaupun tidak menggunakan teropong bocah itu masih cukup jelas untuk melihat adegan ciuman itu karena jarak kamarnya tidak terlalu jauh.

"yah yah ge, jangan tutup pintunya! yaaah" pekik Chen pelan saat Chanyeol tiba-tiba menggendong Baekhyun tanpa melepas ciuman mereka dan menutup pintu balkon kamar Baekhyun dengan sebelah kakinya. Chen dan Samjo pun mendengus kecewa karena tontonan mereka berakhir, mereka lalu mendudukkan diri mereka di lantai dan bersandar di pagar pembatas.

"kira-kira apa yang mereka lakukan kemudian?" tanya Samjo penasaran.

Chen pun mengangkat bahunya,"entahlah, mungkin membuatkanku keponakan"

"hmmm bisa jadi bisa jadi" gumam Samjo sambil mengangguk-anggukkan kepalanya,"...ta-tapi apa kau tidak merasakan apa-apa saat melihatnya?" tanya Samjo lagi dengan mukanya yang memerah seperti menahan sesuatu.

"apa kau merasakannya?" tanya Chen balik sambil menoleh.

Samjo mengangguk,"tiba-tiba saja aku ingin kencing " seketika itu juga bocah itu berlari masuk ke kamar mandi Chanyeol.

Chen membulatkan matanya dan ikut berlari mengejar Samjo tapi sayang pintu kamar mandi sudah ditutup.

"YA! buka pintunya Sam, aku juga ingin kencing" teriak Chen sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi Chanyeol. Tapi sayang temannya itu sepertinya tidak menghiraukan teriakan Chen dari luar.


Kris mantap ragu dan mengerutkan hidungnya melihat botol parfum yang berisi cairan berwarna kekuningan dengan bau yang sangat menyengat. Kemarin Chanyeol memberitahunya cara ampuh agar bisa mendekati Luhan dan yang ada ditangannya saat ini adalah cairan bensin yang ia masukkan ke dalam botol parfum. Kata Chanyeol, Baekhyun pernah melihat Luhan menghirup bau bensin di motor Chen dan putranya itu menyarankan agar Kris menyemprotkan bensin ke bajunya saat ingin mendekati Luhan.

Awalnya Kris ragu dan mengira kalau Chanyeol hanya mengerjainya saja. Tapi lama-lama Kris berpikir, dari sekian banyak parfum yang ia beli dari harga paling murah sampai yang paling mahal pun tidak mempan untuk Luhan. dan akhirnya ia pun mencoba saran Chanyeol.

Kris menutup hidungnya saat ia mulai menyemprotkan bensin ke pakaiannya dan bau khas bahan bakar yang sangat menyengat menyapa indera penciumannya. Kris memang sudah sangat merindukan boneka barbie nya itu, karena selama usia kandungannya hampir mencapai 7 bulan, ia sama sekali tidak bisa mendekati Luhan. Di awal kehamilan hanya Chen yang bisa mendekati Luhan, tapi lama-lama Baekhyun, Chanyeol dan istri-istrinya yang lain juga sudah bisa mendekati Luhan. Hanya Kris yang tetap tidak bisa. Istri mudanya itu selalu mengusirnya setiap Kris mencoba masuk kedalam kamarnya. Bahkan saat memeriksakan kandungan pun Luhan lebih memilih Chanyeol untuk mengantarnya.

Kris prustasi dibuatnya, ia yakin selama hidupnya tidak mempunyai masalah dengan bau badan, bahkan ia selalu wangi sepanjang hari. Pernah Kris berpikir, jangan-jangan Luhan mempunyai kelainan di indera penciumannya sehingga tidak bisa membedakan mana bau wangi dan mana bau busuk. Tapi tidak lama Kris sadar mungkin itu bawaan bayinya yang entah berwujud apa di perut istrinya itu. (mungkin motor atau bajaj #plak)

Pria itu menghirup nafas panjang sebelum mengetuk pintu kamar Luhan. Aman pertama, ia tidak di usir Luhan saat sudah sampai di depan pintu kamar.

"Kris! Kau kah itu?" dan seruan Luhan dari dalam pun terdengar. Kris sedikit menghembuskan nafas lega.

"iya sayang dan aku sudah mengganti parfumku"

Cklek

Pintu pun dibuka oleh Luhan, sejenak wanita itu menajamkan penciumannya tapi tak lama ia pun tersenyum.

"aku merindukanmu sayang!" seru Luhan yang tiba-tiba memeluk Kris, membuat pria itu membulatkan matanya kaget.

"kau menyukai parfumku yang baru?" tanya Kris tidak percaya.

Luhan pun menganggukkan kepalanya,"aku suka, aku baru sadar kalau aku menyukai bau bensin selama ini, kau tau dari mana?"

"Chanyeol yang menyarankanku untuk mengganti parfumku dengan bensin agar kau tidak mengusirku lagi" jelas Kris.

"haaa? Chanyeol? Dari mana anak itu tau?"

"katanya Baekhyun pernah melihatmu mencium tutup tangki bensin motor Chen"

Luhan pun terkikik geli mendengarnya,"maaf, aku menjadi aneh saat hamil, aku juga tidak tau kenapa tiba-tiba aku menyukai bau bensin"

"sudah tidak apa-apa, yang penting sekarang aku sudah menemukan solusinya, sekarang boleh aku menemani mu tidur malam ini?"

"dengan senang hati suamiku" ucap Luhan dengan senyum manisnya. Kris pun balas tersenyum, ia lega istri mudanya itu sudah bisa di atasi, walaupun ia harus membiasakan diri mencium bau menyengat itu setiap hari dan berharap Luhan tidak menyalakan api saat bersamanya atau Kris akan menjadi naga panggang nantinya...tidak, terima kasih.


"sayang, ayo cepat!" seru Minseok sambil menarik tangan Kris agar bisa berjalan dengan cepat. Wanita itu sudah terlamapu semangat saat Kris memberitahunya bahwa ia bisa bertemu dengan Sohee.

"iya sayang, pelan-pelan nanti kau kesandung" Kris geleng-geleng dibuatnya. Sebesar itu kah keinginan istri keduanya itu untuk bertemu Sohee? Awalnya Kris sempat prustasi karena Yongjoon berkali-kali sempat gagal meyakinkan manajer Sohee agar mempertemukan artis nya itu dengan istri bosnya, karena jadwal Sohee memang sangat padat. Minseok pun harus menunggu 2 bulan lebih sampai keinginannya ini akhirnya terwujud.

Kris juga memaksakan perintahnya pada Yongjoon, bagaimanapun caranya ia harus berhasil membujuk manajer Sohee agar mepertemukan wanita itu dengan istrinya.

Dan akhirnya setelah penantian panjang, disinilah mereka saat ini, di studio sebuah acara talk show yang dibintangi Sohee. Kris dan keluarganya di persilakan menunggu di sebuah ruangan dimana terdapat meja persegi panjang dan dikelelingi oleh 8 kursi, sepertinya ruangan itu biasa digunakan untuk meeting. Kata Yongjoon, Minseok hanya di beri waktu 5 menit untuk meet and greet dengan Sohee karena setelah ini Sohee ada jadwal lagi di lain tempat. Minseok pun tidak mempermasalahkannya karena memang tujuannya adalah hanya ingin melihat wajah Sohee secara langsung.

Kris dan Minseok tidak datang seorang diri, ketiga istri Kris yang lain pun juga ikut bahkan Chen, Chanyeol dan Baekhyun. Baekhyun sebenarnya tidak ingin ikut karena ia merasa sedikit tidak enak badan, tapi Minseok terus memaksa Baekhyun untuk ikut menemaninya dan mau tidak mau akhirnya Baekhyun ikut dan otomatis Chanyeol juga ikut. Kalau Chen, ia memang memaksa ikut karena ingin berfoto dengan Sohee agar bisa ia pamerkan pada teman-temannya nanti .

"sayang, duduklah dulu!" tegur Kris karena sedari tadi Minseok tidak bisa diam menunggu kedatangan Sohee. Wanita itu terus saja mondar-mandir sambil melipat tangannya di dada.

"kenapa dia lama sekali"

"acara nya memang belum selesai sayang, sabar saja nanti Sohee pasti kesini".

Wanita itu akhirnya menghela nafas panjang dan mendudukkan dirinya disamping Kris.

"sabar ya, setelah ini kita langsung pulang" ucap Chanyeol sambil membelai kepala Baekhyun yang saat ini tengah menyenderkan kepalanya di dada Chanyeol. Gadis itu merasa sangat pusing. Kalau saja Baekhyun tega melihat rengekan Minseok, mungkin saat ini ia sudah tidur dirumah dengan nyaman.

Gadis itu pun lalu mengangguk dan beralih melingkarkan tangannya di pinggang Chanyeol.

"malam ini temani aku tidur" pinta Baekhyun.

"tanpa kau suruh pun aku akan menemanimu sayang" Baekhyun tersenyum mendengarnya. Ia lega, paling tidak ada Chanyeol di sampingnya saat tidur sudah cukup membuat pusing Baekhyun berkurang.

Sementara itu Yixing yang duduk di depan Kris dan Minseok, terlihat gelisah. Sesekali ia meringis dan mngusap-usap perutnya. Ia merasakan bayi nya menendang jauh lebih kencang dari bisanya.

"Xing kau kenapa?" tanya Luhan yang saat ini duduk di samping Yixing, membuat Suho yang duduk disamping Luhan juga menoleh ke arah Yixing.

"entahlah jie, sepertinya ada yang tidak beres dengan perutku"

"haaaa? Apa jangan-jangan kau mau melahirkan?" tanya Suho kaget.

"APA? MELAHIRKAN?" Kris yang mendengar pun langsung tersentak kaget, begitu juga dengan Chen, Chanyeol dan Baekhyun.

"sepertinya tidak ge, kerena dokter memperkirakan aku melahirnya 2 minggu lagi" jelas Yixing.

"kau yakin sayang?" tanya Kris khawatir.

"iya, gege tenang saja, sakitnya juga sudah hilang" terlihat Yixing memaksakan senyumnya karena tidak mau membuat suaminya itu khawatir dan sebenarnya perutnya saat ini masih sakit. Tapi sebisa mungkin akan ia tahan sampai Minseok bertemu dengan Sohee karena ia tidak mau merusak acara istri kedua suaminya itu mengingat Minseok yang rela dengan sabar menunggu selama berbulan-bulan untuk ini.

"kalau nanti masih sakit, kita langsung kerumah sakit setelah ini"

Yixing pun hanya mengangguk dan mungkin memang setelah ini ia harus kerumah sakit.

Tidak lama kemudian pintu pun akhirnya dibuka dan menampakkan wanita cantik berambut hitam panjang dengan mata yang hampir mirip dengan istri kedua kris, serta pipinya yang agak berisi. Siapa lagi kalau bukan duplikat Minseok, Sohee. Sohee tersenyum dan memasuki ruangan itu dengan manajernya.

Semua orang yang ada di ruangan itu pun langsung berdiri saat Sohee datang. Dan terlihatlah Minseok yang menatap Sohee dengan tatapan tak percaya dengan mulut terbuka. Apa lagi Chen yang terlihat takjub melihat sosok asli Sohee yang jauh lebih cantik jika bertemu secara langsung.

Sohee pun lalu menjabat tangan Kris dan satu-persatu keluarganya, tak terkecuali Minseok yang terlihat masih bengong.

"maaf menunggu lama"

"ahh, tidak apa-apa nona Ahn, kami yang harusnya minta maaf karena mengganggu kegiatan anda" ujar Kris.

"waktumu hanya 5 menit Sohee" ingat manajer Sohee. Wanita itu pun hanya mengangguk.

"tidak apa-apa tuan Wu... jadi apa yang bisa saya bantu?"

"eumm sebenarnya istri saya ini yang ingin bertemu dengan anda karena katanya wajah anda sangat mirip dengannya" jelas Kris sambil sedikit menarik Minseok agar mendekat ke arah Sohee.

"aaaahh benarkah?" seru Sohee tak percaya.

"calon menantuku yang bilang begitu, benarkan Baekhyunnie?" tanya Minseok sambil menengok ke arah Baekhyun.

"ah, benar Sohee-ssi, kalian memang sangat mirip" jawab Baekhyun.

Sohee pun kemudian mengamati wajah Minseok dan tersenyum kemudian,"yah kelihatannya kita memang mirip nyonya"

"maukah kau membelai perutku?" pinta Minseok.

"oh, temtu saja nyonya" Sohee pun kemudian membelai perut Minseok dan memberikan doa untuk calon bayi keluarga Wu itu. Setelah itu Sohee berfoto bersama seluruh anggota keluarga Wu dan bersama Chen hanya berdua. Bocah itu memaksa untuk berfoto bersama Sohee seorang diri dan untung saja Sohee tidak keberatan.

"waktunya sudah habis Sohee" ingat mananjer Sohee lagi yang menadakan waktunya meet and greet sudah habis.

"iya sebentar" seru Sohee kepada manajernya untuk memberinya waktu berpamitan terlebih dahulu.

"senang bisa bertemu dengan keluarga anda tuan Wu"

"kami juga sangat berterima kasih karena anda mau meluangkan waktu untuk bertemu kami" Kris pun membungkuk ke arah Sohee.

Sohee pun tersenyum dan ikut membungkuk,"semoga istri-ostri anda melahirkan dengan selamat dan bayi nya sehat-sehat"

"terima kasih doanya nona Ahn dan semoga karir anda juga semakin sukses" ucap Kris.

"terima kasih, kalau begitu saya permisi" pamit Sohee kepada seluruh keluarga Wu dan setelah itu sosok Sohee menghilang seiring dengan menutupnya pintu ruangan tersebut.

Kris menghembuskan nafasnya lega, karena akhirnya keinginan Minseok untuk bertemu dengan Sohee bisa terwujud.

"bagaimana? Kau sudah puas?" tanya Kris pada Minseok.

"ya, terima kasih sayang kau telah mengusahakan semua untukku, aku mencitaimu" ucap Minseok dengan raut wajah bahagia sambil memeluk Kris.

Kris tersenyum sambil membalas pelukan istrinya,"aku juga mencintaimu dan anak kita"

Sedangkan tidak jauh dari Kris dan Minseok, Yixing terlihat semakin meringis kesakitan sambil sesekali mengahirup nafas panjang. Rasa sakitnya kali ini sudah tidak tertahan. Suho dan Luhan yang mengetahui pun terlihat kebingungan.

"Xing kau baik-baik saja?" tanya Suho sambil tangannya mengipasi wajah Yixing yang berkeringat. Yixing tidak menjawabnya, tangannya meremas dengan kuat genggaman tangan Luhan.

Tapi tidak lama kemudian teriakan Yixing menggema di seluruh ruangan tersebut, membuat semua orang terlonjak kaget., apa lagi Kris.

"AAARRGGHH GEGE! AKU INGIN MELAHIRKAN!"


Kelahiran Pertama

Mobil hitam milik Kris berhenti tepat di depan rumahnya. Yongjoon yang saat itu menjadi supir tengah membuka pintu Jok belakang dan terlihatlah Kris keluar dari mobil besama bayi di gendogannya, lalu di ikuti Yixing yang dibantu Baekhyun untuk turun dengan hati-hati dan terakhir Chanyeol yang keluar dari mobil sambil membawa banyak sekali barang-barang Yixing selama di rumah sakit.

Saat Yixing dan Kris memasuki rumahnya, mereka sudah disambut oleh ketiga istri Kris yang lain dan Chen yang terlihat sangat senang sekali adik barunya sudah pulang. Bocah itu langsung saja berlari ke arah Kris untuk melihat adiknya.

"bagaimana keadaanmu Xing?" tanya Minseok.

Yixing pun tersenyum,"jauh lebih baik jie, lega sekali aku sudah melahirkan" raut bahagia tergambar jelas di wajah istri ke empat Kris itu.

"aku jadi ingin cepat-cepat melahirkan" celetuk Suho.

"mungkin memang kau yang berikutnya, usia kandunganmu kan hanya terpaut 2 minggu dengan Yixing" ujar Minseok pada Suho. Usia kehamilan Suho memang hampir mendekati usia kehamilan Yixing, sedangkan Minseok dan Luhan terpaut satu bulan dari Yixing dan Suho.

"Lu, kau kenapa?" tanya Minseok yang melihat raut pucat Luhan.

"aku takut melahirkan jie" jawab Luhan. wanita itu seketika takut saat melihat Yixing kesulitan berjalan dan pasti rasanya sangat sakit.

"tapi mau tidak mau kau juga harus melahirkan Lu, kau tenang saja, tidak akan menyeramkan seperti bayanganmu, percayalah padaku karena aku sudah pernah mengalaminya" tenang Minseok pada istri kelima suaminya. Luhan pun akhirnya mengangguk dan tersenyum tipis, walau ketakutan itu masih ada.

"oh iya, sayang kami sudah mempersiapkan kamar untuk si kecil, sebaiknya kita langsung ke atas saja" seru Suho pada Kris yang saat ini dikerumuni oleh Chen, Chanyeol, Baekhyun dan Yongjoon.

"ah, baiklah terima kasih sayang!...ayo jagoan kita kekamarmu!"

"biar aku yang menggendong papa" pinta Chen dengan nada merengek.

"jangan nanti bisa-bisa kau menjatuhkan adikmu" larang Kris membuat Chen mengeructkan bibirnya. Bocah itu semakin kesal saat Chanyeol menjulurkan lidah padanya.

Setelah sampai di lantai atas Kris langsung membawa putranya itu masuk ke dalam ruangan bernuansa biru laut yang terdapat banyak gambar kartun didindingnya. Pria itu tersenyum dengan kejutan yang dibuat istri-istrinya untuk menyambut kelahiran anak Yixing.

Tapi tentu saja yang mengecat dan melukis semua itu bukanlah istri-istrinya, melainkan Chanyeol, Chen dan Yongjoon yang dengan sabarnya mengerjakan apa yang di perintahkan ketiga istri Kris.

Di kamar tersebut terdapat 4 box bayi berwarna biru, cokelat, merah dan pink keunguan yang rencananya akan ditempati oleh calon-calon anaknya yang belum lahir.

Dan pilihan Kris jatuh pada box bayi warna merah. Bayinya menggeliat tidak nyaman saat Kris membaringkannya di box tersebut.

"tidur yang nyenyak ya sayang, papa menyayangimu" ucap Kris lalu mencium kening anaknya,"Chen, tolong ambilkan papan nama di meja kamar papa!" titah Kris yang langsung di angguki oleh Chen.

Kamar bayi itu terlihat penuh karena seluruh angota keluarga Wu memasuki nya ditambah lagi tiba-tiba nenek Byun dan Jinnie asistennya datang. Wanita tua itu senang sekali saat melihat bayi Yixing yang terlihat sangat menggemaskan.

"Yeol, kapan kau memberi nenek cicit?" seru nenek Byun pada Chanyeol. Seketika itu juga Baekhyun dan Chanyeol membulatkan mata mereka.

"nenek!" seru Baekhyun kesal pada neneknya. Pipinya merona dibuatnya, ia malu seklaigus kesal karena neneknya selalu menagih cicit padanya dan Chanyeol, apa lagi di depan seluruh keluarga Chanyeol seperti saat ini..

Chanyeol pun mengusap lengan Baekhyun,"nenek sabar ya, sebentar lagi pasti nenek akan mendapatkan cicit"

"nikahi Baekhyun dulu Yeol" sahut Minseok. Kris hanya geleng-geleng melihatnya.

Sedangkan Chanyeol hanya menjawab dengan cengirannya.

"ini papan namanya pa" Chen menyerahkan papan persegi panjang berwarna putih pada ayahnya.

"terima kasih Chen" Kris pun mengambil papan nama itu lalu memasanganya di box bayi putranya. Semua tersenyum puas melihatnya, akhirnya satu box bayi telah terisi.

Box bayi merah bernama: Wu Dyo


Kelahiran Kedua

Jarum jam sudah menunjukkan jam 1 dini hari. Sejak dua jam yang lalu wanita berwajah malaikat itu tidak bisa tidur. Terlihat ia sesekali mengerang kesakitan sambil memegangi perutnya. Tapi ia enggan membangunkan sang suami yang saat ini tidur disampingnya. Ia pikir sakitnya akan perlahan menghilang seperti hari-hari sebelumnya.

Tapi ternyata ia salah , rasa sakit itu tak juga menghilang malah semakin parah dan akhirnya ia pun menyerah. Tangannya tergerak untuk menggoyang-goyangkan lengan suaminya agar terbangun.

Tidur Kris pun terusik dibuatnya,"kenapa angel?" tanya Kris dengan mata yang masih tertutup.

"aaarrgghhh gege bangun!" erang Suho sambil menjambak rambut Kris dan seketika itu juga kesadaran Kris terkumpul 100%. Ia lalu menegakkan tubuhnya melihat Suho meringis kesakitan.

"sayang kau baik-baik saja?" tanya Kris panik sambil mengusap keringat di kening Suho.

"sakitt ge...sepertinya anak mu mau lahir aaaarrrgghhh"

Kris semakin panik dibuatnya. Secepat kilat ia berlari keluar dari kamarnya untuk membangunkan Chanyeol agar menyiapkan mobil untuk membawa Suho kerumah sakit. Setelah itu ia pun menggendong Suho yang terus saja mengerang kesakitan.

Setelah mobil siap, Kris langsung membawa Suho masuk ke dalam mobil dan akhirnya mobil pun berjalan dengan kecepatan diatas rata-rata. Beruntung saat ini jalanan kota Seoul sangat lengang.

Chanyeol terlihat gelisah di tempatnya duduk. Saat ini ia duduk di kursi tunggu rumah sakit sedangkan Kris ada di dalam menemani Suho. Tapi tidak lama kemudian ponselnya berbunyi dan secepat kilat ia mengangkatnya.

"halloo!"

"sayang bagaimana mama Suho, apa sudah melahirkan?" tanya Baekhyun di seberang telepon.

"kelihatannya belum, aku belum mendengar tangisan bayi"

Dan helaan nafas pun terdengar,"kalau adikmu sudah lahir hubungi aku lagi, oke"

"pasti sayangku, tapi tunggu dari mana kau tau?"

"Chen yang memberitau ku"

"ya sudah kalau begitu kembalilah tidur, jangan begadang kau harus banyak-banyak istirahat, akhir-akhir ini daya tahan tubuhmu menurun, aku tidak mau calon istriku sakit, mengerti?" celoteh Chnayeol panjang lebar.

Baekhyun pun terkekeh mendengarnya,"iya iya, ck kau ini cerewet sekali"

"aku cerewet juga untuk kebaikanmu Baek"

"iya aku tau, ya sudah kalau begitu, besok pagi hubungi aku lagi, i love you"

"i love you more"

Sambungan telepon pun terputus dan tidak lama kemudian pintu ruang bersalin terbuka menampakkna ayahnya dan seorang dokter wanita.

"saya permisi tuan Wu" pamit Dokter itu sambil membungkuk.

"terima kasih dokter" ucap Kris, ia pun balas membungkuk.

Dokter itu mengangguk dan tersenyum lalu pergi meninggalkan ruang bersalin. Langsung saja Chanyeol menghampiri ayahnya.

"bagaimana pa? Apa adikku sehat? Bagaimana keadaan mama Suho?" tanya Chanyeol.

"syukurlah mama dan adikmu sehat Yeol dan kau lagi-lagi mendapat adik laki-laki" seketika raut bahagia tergambar jelas di wajah anak sulung Kris itu. Ia senang Tuhan memberinya adik laki-laki lagi karena otomatis jagoan keluarga Wu semakin banyak dan tentunya mereka bisa menjaga mama-mamanya dengan baik sekaligus meneruskan perusahaan. Perusahaan Kris bergerak dibidang konstruksi dan sudah memiliki cabang sampai ke luar negeri, jadi tidak mungkin hanya Chanyeol dan Chen yang mengurusnya nanti saat Kris benar-benar pensiun. Sekarang pun Chanyeol mulai belajar mengurus perusahaan, apalagi saat libur kuliah ia rajin sekali membantu Kris di kantor sekaligus mempelajari apa saja tugas presiden direktur itu.

"kapan mama Suho dan adikku bisa pulang?" tanya Chanyeol.

"mungkin lusa, oh iya hubungi semua orang dirumah kalau mama Suho sudah melahirkan dengan selamat dan beri tahu Chen untuk menyiapkan papan nama lagi" pesan Kris sambil ingin beranjak pergi.

"papa mau kemana?"

"papa mau mengurus administrasi dulu" Chanyeol pun mengangguk dan segera mengeluarkan poselnya kembali untuk menghubungi orang rumah.

.

"selamat datang jagoan baru!" sambut ketiga istri Kris saat Suho dan anaknya datang. Suho pun terlihat senang karena banyak sekali yang menunggunya pulang.

Tanpa berlama-lama Kris langsung saja membawa putranya ke kamar bayi yang telah dihuni Dyo lebih dulu.

"Suho, bagaimana rasanya?" tanya Luhan penasaran.

"sakitnya hanya sebentar jie dan kau akan merasakan sakit itu hilang saat melihat anakmu lahir dengan selamat"

"tapi kenapa kau terlihat kesakitan begitu saat berjalan?"

"itu karena jahitanku belum kering, nanti juga cepat sembuh"

Luhan seperti kurang yakin dengan yang Suho katakan,"aku ingin operasi saja nanti" celetuk Luhan.

"hey kau pikir operasai itu tidak sakit, memang saat di operasi kau tidak akan merasakan sakitnya tapi ketika bius mu hilang, kau akan merasakan sakit selama berbulan-bulan, kalau persalinan normal kau hanya merasakan sakit kurang lebih seminggu" jelas Minseok.

"contohnya aku, 2 minggu pasca melahirkan aku sudah bisa beraktivitas normal kan? Jiejie tidak usah takut semuanya akan baik-baik saja" lanjut Yixing. Luhan terlihat berpikir, wanita itu memang merasa belum siap untuk melahirkan. Tapi mau sampai kapan ia menyimpan bayi itu di dalam kandungannya. Baiklah, Luhan harus mempersiakan diri mulai sekarang.

"Angel, kau pilih box warna apa?" tanya Kris saat mereka sampai di kamar bayi.

"aku rasa warna biru cocok untuk anakku"

Kris pun tersenyum, lalu meletakkan putranya di box warna biru,"selamat datang jagoan baru, papa menyayangimu"

Box bayi biru bernama: Wu Tao


Kelahiran Ketiga

"AAAARRRGGHH AIR KETUBANKU PECAH!" teriak Minseok di dalam Mobil. Saat ini mereka memang sedang menuju rumah sakit karena Minseok merasakan sakit luar biasa di perutnya.

"sabar ya sayang sebentar lagi sampai" tenang Kris sambil menenangkan istrinya.

"sabar bagaimana... air ketubanku pecah Kris bisa-bisa anakku kurang cairan di dalam aaaarrrgghhhh" bentak Minseok sambil terus menjambak rambut suaminya.

"iya iya, sabar sebentar lagi, Chanyeol! Bisa cepat sedikit!"

Chanyeol hanya mengangguk kaku dengan keringat dingin yang membasahi kulitnya.

Dan tidak lama mereka pun sampai, langsung saja Minseok dibawa keruang bersalin bersama Kris dan lagi-lagi Chanyeol menunggu seorang diri di ruang tunggu. Tidak lama kemudian tiba-tiba ia dikagetkan dengan suara cempreng adiknya.

"gege! Mama bagaimana?" tanya Chen panik sambil mengatur nafasnya.

"Ya! kenapa kau kesini? Pulang dulu ganti bajumu!" titah Chanyeol pada adiknya yang saat ini masih memakai seragamnya karena memang setelah pulang sekolah ia langsung menuju rumah sakit yang kebetulan letaknya tidak terlalu jauh dari sekolahnya.

Chen pun menggeleng,"tidak mau, sebelum adikku lahir aku tidak akan pulang... huweeeeee mama" bocah itu pun tiba-tiba menangis karena membayangkan mamanya yang kesakitan seperti Suho dan Yixing. Sungguh Chen tidak tega, beruntung ia tidak melihatnya tadi.

Chanyeol geleng-geleng melihatnya,"haish terserahmu saja"

"papa! Adikku laki-laki atau perempuan?" tanya Chen saat Kris sudah keluar dari ruang bersalin.

"adikmu laki-laki dan dia sangat lucu" Chen terlihat senang mendengarnya.

"yes, kalau mama Luhan melahirkan bayi laki-laki juga, kita buat boyband saja ya ge?" usul Chen pada Chanyeol.

Pletaaakk

Dengan senang hati Chanyeol menjitak kepala adiknya,"boyband kepalamu"

Chen hanya mengerucutkan bibirnya kesal sambil mengusap kepalanya karena usulnya ditolak.

.

"sekarang hanya tinggal aku yang belum melahirkan" ucap Luhan dengan mengerucutkan bibirnya saat melihat kepulangan Minseok dan bayinya.

"sabar jie mungkin sebentar lagi" tenang Yixing yang saat ini sedang menyusui Dyo.

"apa kau masih takut jie?" tanya Suho sambil berusaha menidurkan Tao digendongannya.

"entahlah kadang aku masih merasa takut, tapi akhir-akhir ini rasa takutku perlahan menghilang"

"sudah jangan dipikirkan terus, nanti kau bisa stres dan itu tidak baik untuk janinmu, sekarang lebih baik ikut aku mengantar putraku di kamar barunya" ajak Minseok yang kemudian diangguki oleh ketiga istri Kris.

"maaf jie, bolehkah aku memilih box warna pink keunguan itu? Aku menyukainya jadi jiejie pilih yang cokelat saja ya?" pinta Luhan.

Minseok terkekeh melihat puppy eyes Luhan,"tentu saja, lagi pula anakku laki-laki Lu, warna pink tidak cocok untuknya"

Luhan pun tersenyum senang dibuatnya.

"apa kau yakin anakmu perempuan jie?" tanya Yixing.

"yah, aku ingin sekali anakku perempuan Xing agar bisa aku dandani seperti barbie kyaaaa pasti lucu sekali, dan lagi pula aku sering memimpikan bayi perempuan"

Suho dan Yixing sweatdrop mendengarnya,'anakmu manusia Luhan, bukan boneka'

"baiklah sudah diputuskan box warna cokelat untuk jagoan baru kita" seru Kris lalu meletakkan putranya di box itu.

"baik-baik dengan kakak-kakamu disini ya, i love you my son"

Box bayi cokelat bernama: Wu Kai


Kelahiran Keempat

Kris berlari kencang di koridor rumah sakit. Ia terpaksa membatalkan rapatnya setelah menerima telepon dari putra sulungnya kalau istri kelimanya melahirkan. Ia juga merasa bersalah kali ini tidak bisa menemani istrinya melahirkan karena memang ia masih di kantor saat Luhan dilarikan ke rumah sakit.

Dari kejauhan Kris menangkap sosok Suho, Chen, dan Chanyeol yang menunggu di depan ruang ... tunggu, itu bukan ruang bersalin tapi itu ruang operasi. Jadi mungkinkah Luhan melahirkan memalui operasi caesar? Kris pun terlihat tambah panik.

"Suho, bagaimana Luhan?"

"gege!" seru Suho dan langsung berhambur kepelukan Kris,"hiks tadi Luhan jiejie sempat pingsan dan dokter mengatakan kalau kondisi Luhan jiejie lemah lalu dokter memutuskan untuk melakukan operasi" jelas Suho

Kris pun semakin khawatir dibuatnya, ia tau istri kelimanya itu tidak tahan sakit ditambah lagi selama hamil Luhan lebih sering di dalam kamar dan jarang jalan-jalan. Yang lebih mengkhawatirkan adalah kebiasaan Luhan yang sering menghirup bau bensin, Kris takut jika itu berpengaruh dengan bayinya.

'semoga anakku baik-baik saja'

Setelah lama menunggu, akhirnya pintu ruang operasi pun terbuka. Dengan cepat Kris menghampiri sang dokter.

"dokter bagaimana istri dan anak saya?"

"syukurlah operasinya berjalan dengan lancar, anak anda perempuan lahir dengan sehat begitu juga dengan istri anda" jelas sang dokter.

Kris pun menghela nafas lega begitu juga dengan Suho, Chen, dan Chanyeol.

"kalau begitu saya permisi tuan" pamit sang dokter.

"aah, terima kasih dok" Kris pun membungkuk sebelum dokter itu benar-benar pergi.

"kyaaaa akhirnya kita punya princess sayang" seru Suho girang sambil kembali memeluk suaminya. Kris pun tak kalah bahagianya karena akhirnya keluarganya lengkap sudah. Berkali-kali ia mengucapkan syukur pada Tuhan karena istri-istrinya melahirkan dengan selamat dan anak-anaknya lahir dengan sehat.

"aku rasa boyband dengan 3 member saja tidak terlalu buruk ge" celetuk Chen dan lagi-lagi mengenai usulnya membentuk boyband. Chanyeol hanya menatap malas adiknya lalu...

Pletaaakk

.

"aku curiga jangan-jangan kau selama ini berdoa agar melahirkan caesar" terka Minseok pada istri kelima suaminya. Luhan yang saat ini duduk di kursi roda pun masih terlihat meringis kesakitan.

"tidak jie, setelah mendengar penjelasanmu aku jadi ingin melahirkan secara normal, tapi ternyata Tuhan berkata lain"

"mungkin Tuhan mengabulkan permintaanmu yang pertama" sahut Yixing.

"dan juga mengabulkan permintaanmu melahirkan bayi perempuan, kyaaaa anakmu cantik sekali jie" lanjut Suho kegirangan mendapat bayi perempuan.

"yeah,mungkin" jawab singkat Luhan. Benar kata Minseok setelah operasi Luhan merasakan sakit luar biasa, sampai ia tidak kuat untuk berjalan dan untuk sementara Luhan akan menggunakan kursi roda itu sampai sakitnya berkurang.

"sayang aku akan membawa princess ke kamar barunya, kau disini saja jangan ikut ke atas" pesan Kris pada Luhan. Tapi sayang Luhan menggelengkan kepalanya.

"tidak, aku harus ikut"

"lalu bagaimana mama menaiki tangga ini?" tanya Baekhyun yang bertugas mendorong kursi roda Luhan.

"sepertinya mama sudah kuat untuk berjalan"

Kris pun menghela nafas, percumah melarang Luhan karena tidak akan mempan,"kalau begitu Chen, Chanyeol bantu mama Luhan menaiki tangga" titah Kris dan diangguki oleh kedua putranya.

Chen dan Chanyeol pun dengan hati-hati menuntun Luhan berjalan menaiki tangga dan terlihat Luhan yang meringis kesakitan. Butuh waktu 10 menit untuk Luhan menaiki tangga itu. Dan akhirnya perjuangan berat Luhan pun berakhir. Cepat-cepat Yixing mendorong kursi roda mendekat ke arah Luhan agar wanita itu kembali duduk.

"aku kuat kan?" ujar Luhan bangga.

Kris geleng-geleng dibuatnya,"setelah ini jangan terlalu banyak bergerak, jahitanmu masih belum kering, mengerti?"

"kau tenang saja sayang" jawab Luhan.

Kris lalu membawa putrinya memasuki kamar barunya dimana sudah ditempati lebih dulu oleh Dyo, Tao, dan Kai yang saat ini tertidur pulas di box nya masing-masing.

"dan box pink ini memang untukmu princess, selamat datang magnae, kami menyayangimu"

Box bayi pink keunguan bernama: Wu Sehun


Setelah semua anaknya lahir suasana kediaman keluarga Wu pun ramai dengan tangisan bayi. Bahkan Kris sering terbangun saat tengah malam karena salah satu bayinya menangis dan itu menyebabkan 3 bayi yang lain juga ikut menangis. Mau tidak mau Kris pun membangunkan istri-istrinya agar menyusui anak-anaknya.

Chen sampai sering tidur dilantai bawah karena tidak tahan dengan tangisan adik-adiknya saat malam karena itu mengganggu tidurnya apalagi besok ia harus sekolah, Chen tidak mau terlambat gara-gara itu.

Hari minggu ini Kris ingin menikmatinya dengan keluarga besarnya. Apa lagi ada bayi-bayi mungil yang sangat lucu membuatnya semakin betah dirumah. Pria itu menuruni tangga menuju ruang tengah dimana bayi-bayinya berkumpul bersama dengan ibu-ibu mereka. Terlihat Minseok sedang serius menonton acara televisi, Yixing yang asik memakan camilanmya sambil menonton tv, Suho yang sibuk berkutat dengan gadget-nya dan Luhan yang sibuk bercermin. Sedangkan para bayi terbaring manis di stroller masing-masing.

"ayo Tao lihat gege...Dyo jangan melotot terus, biasa saja oke?... Kai, jangan bergerak terus nanti hasilnya tidak bagus...dan Sehunnie cantik, buka matamu sayang jangan tidur terus...iash baikla keep smile"

Ckreek

Satu jepretan pun didapat Chen dari kamera polaroidnya. Dan hasil jepretan photo ke empat bayi pun keluar. Chen tertawa saat melihat hasil photo adik-adiknya karena pose mereka sangat lucu. Ia kemudian menyerahkan hasil photo tersebut pada Kris yang mendudukkan dirinya di samping Minseok. Kris pun juga tertawa melihatnya.

"photo lagi yang banyak Chen!" titah Kris.

"siap pa!" Chen memberi hormat lalu melanjutkan aktivitasnya kembali.

"pa ma kami ingin bicara" tiba-tiba terdengar suara seseorang yang menginterupsi kegiatan mereka. Kris pun menoleh dan mendapati Chanyeol dan Baekhyun berdiri di depannya. Dan semua pandangan pun terfokus pada dua sejoli itu.

"ada apa?" tanya Kris dan Chanyeol menghirup nafas panjang sebelum menjawab.

"lusa kami akan menikah"

"uhuk" seketika itu juga Yixing tersedak dan buru-buru Minseok memberinya minum.

Kris juga tidak kalah kagetnya mendengar pernyataan putra sulungnya itu.

"haaaa? Kenapa mendadak sekali? Apa Baekhyun sudah kau hamili?" tuduh Kris.

Chanyeol dan Baekhyun membulatkan matanya,"tidak pa, Baekhyun belum hamil, kami hanya ingin menikah secepatnya" sangkal Chanyeol karena setaunya Baekhyun memang belum hamil meskipun mereka sudah 'melakukannya' beberapa kali.

"memangnya kalian sudah mempersiakannya?" tanya Kris lagi.

"tentu saja, semua sudah kami siapkan, tinggal persetujuan dari papa dan mama saja"

"aku setuju!" seru Minseok dan berjalan menghampiri Baekhyun lalu memeluk calon menantunya itu,"selamat datang di keluarga Wu sayang"

Baekhyun pun tersenyum bahagia sambil membalas pelukan Minseok,"terima kasih mama"

"kami juga!" seru Luhan, Suho, dan Yixing kemudian.

"dan tentunya kami juga ge" sahut Chen sambil mewakili adik-adiknya yang belum bisa bicara.

"jadi?" tanya Chanyeol pada ayahnya dan berharap ayahnya itu juga menyetujuinya menikah muda.

"9 banding 1, apakah papa punya alasan untuk tidak menyetujuinya?" jawab Kris membuat raut Chanyeol berubah cerah seketika dan langsung memeluk ayahnya.

"terima kasih pa"

"asal kau berjanji menjaga Baekhyun dengan baik, pernikahan itu bukan main-main Yeol, sekarang Baekhyun sepenuhnya tanggung jawabmu"

"aku janji akan menjaga Baekhyun dengan baik, terima kasih" ucap Chanyeol sekali lagi. ia sudah terlampau bahagia menadapat izin dari ayahnya. Begitu juga dengan seluruh anggota keluarga Wu, apalagi istri-istri Kris yang sangat senang sekali akan mendapat menantu.

'Soo, lihatlah! Sebentar lagi anak kita menikah'


Dan disinilah mereka berdiri, di depan altar mengucap janji sehidup semati dihadapan Tuhan. Awalnya Chanyeol sangat gugup dan harus bolak-balik ke kamar mandi akibat perutnya terus bergejolak karena efek kegugupannya. Sedangkan Baekhyun di malam H-1 malah terserang demam membuat Chanyeol panik dibuatnya.

Tapi syukurlah hari ini upacara pernikan berjalan dengan lancar dan ChanBaek sudah resmi menyandang status suami istri.

Kris masih tidak percaya kalau putra sulungnya saat ini sudah berstatus sebagai suami. Rasanya baru kemarin ia menggendong Chanyeol, menyuapinya, mengajarinya berjalan, dan mengantarkannya ke sekolah. Waktu memang cepat berlalu.

Minseok sampai menangis terharu melihat putra yang diasuhnya sejak kecil sekarang sudah menikah begitu juga dengan nenek Byun yang duduk di sebelah Minseok.

"sayang lihat Baek jiejie, cantik kan, nanti kalau Sehunnie menikah akan mama buatkan gaun seperti barbie kyaaaaa pasti Sehunnie cantik sekali" Luhan memeluk gemas putrinya yang sangat imut dengan dress warna putih serta memakai bandana pita putih yang semakin membuat Sehun seperti putri salju.

Sedangkan Tao dan Dyo malah terlihat tidur dengan damai di pangkuan ibunya masing masing.

"huwaaaaaaa" tapi tangisan Kai menggema saat Chen menggendongnya.

"ssssttt, Kai jangan menagis, ikut gege saja ya, kita jalan-jalan" Chen pun akhirnya mengajak Kai jalan-jalan keluar dari gedung untuk mencari udara segar karena kelihatannya Kai sangat kepanasan.

Brukk

Tubuh Chen sedikit oleng saat ada orang yang menabraknya. Untung ia tidak jatuh.

"ahh maafkan saya, saya buru-buru" ucap seorang gadis sambil membungkuk berkali-kali.

"tidak apa-ap- KAU!" seru Chen terkejut saat melihat wajah orang yang menabraknya.

"haaaah? Apa yang kau lakukan disini Chen?" tanya gadis itu juga tak kalah terkejutnya.

"ini pernikahan kakakku, tentu saja aku disini" ujar Chen malas.

"haaah? Jadi kau juga anak bibi Luhan?" tanya gadis itu tak percaya.

Chen menelan ludahnya kasar, dan ia merasa hidupnya teramcam karena bisa saja identitas Chennie nya terbongkar.

"berarti kau juga saudara Chennie? Apa jangan-jangan kalian kembar?" tanya gadis itu lagi dan Chen sama sekali tidak menjawabnya.

"Xiu sayang akhirnya kau datang juga!"

'mati kau Chen, matiiii' batin Chen saat melihat Luhan berjalan kerahanya dan gadis itu.

"maaf aku terlambat bibi, mama menitipkan salamnya, beliau tidak bisa datang karena masih di Paris"

Luhan pun tersenyum,"tidak apa-apa yang penting kau sudah datang"

"ini pasti Sehunnie, waaah cantik sekali bibi" tebak Xiumin sambil memainkan jari Sehun digendongan Luhan.

"kau mau menggendongnya?" tawar Luhan dan disambut anggukan dari Xiumin.

Baru saja Chen ingin melangkah kabur tapi seruan Luhan menahan langkah kakinya.

"Chennie, ajak Xiumin dan adik-adikmu jalan-jalan ditaman ya!"

Seketika tubuh Chen melemas mendengar Luhan memanggilnya Chennie di depan Xiumin. Gadis itu pun membulatkan matanya tak percaya.

"HAAAAH? CHENNIE?"


Pesta pernikahan itu berlangsung hingga larut malam karena banyak sekali kerabat dan rekan-rekan bisnis Kris yang datang. Belum lagi teman kampus Chanyeol dan Baekhyun yang tidak kalah banyaknya.

Baekhyun menghembuskan nafas lega saat pesta pernikahannya akhirnya selesai dan itu tandanya setelah ini ia bisa tidur nyenyak. Neneknya dan keluarga Chanyeol juga sudah pulang terlebih dahulu.

"kau lelah?" tanya Chanyeol sambil memeluk istrinya dari belakang.

Baekhyun menganggukkan kepalanya lalu menyenderkannya di dada sang suami.

"kalau begitu kita pulang sekarang nyonya Wu" Baekhyun pun tersenyum dan Chanyeol langsung membawa Baekhyun digendongannya, membuat istrinya itu kaget.

Chanyeol membawa Baekhyun pulang, tapi bukan pulang ke rumah orang tuanya atau pulang ke rumah nenek Baekhyun. Tapi pulang ke apartemen mereka sendiri yang telah Chanyeol siapkan jauh-jauh hari.

"selamat datang di istana kecil kita istriku" seru Chanyeol saat mereka sudah memasuki apartemen. Baekhyun terlihat terkejut melihat apartemen barunya ini. Karena ini adalah pertama kali Baekhyun menginjakkan kakinya disini. Selama ini Chanyeol diam-diam membeli sebuah apartemen yang terbilang cukup mewah tanpa sepengetahuannya.

"ka-kau yang mempersiapkan semua ini Yeol?" tanya Baekhyun tak percaya.

"bagaimana kau suka?" tanya Chanyeol dan disambut anggukan dari Baekhyun. Matanya sekarang sedang menjelajah ke setiap sudut ruangan. Perlahan mata Baekhyun berkaca-kaca, terharu dengan kejutan yang diberi suaminya.

"kenapa menangis?" tanya Chanyeol saat melihat air mata Baekhyun menetes.

"aku terlalu bahagia hari ini, terima kasih suamiku" ucap Baekhyun dan berhambur kepelukan suaminya.

"apapun akan ku lakukan untuk membuatmu bahagia sayang" Chanyeol membelai rambut istrinya dan mencium pucuk kepalanya.

"dan sekarang, aku akan mengantar ratu ku ke ruang utama kita" lanjut Chanyeol lalu menggendong kembali istrinya menuju sebuah ruangan yang tidak lain adalah kamar mereka berdua. Lagi-lagi baekhyun menatap takjub kamarnya yang terdapat tempat tidur berkuran King size diatasnya terdapat banyak sekali kelopak mawar merah yang wanginya memenuhi setiap sudut ruangan. Belum lagi lilin-lilin kecil yang menyala ditambah pemandangan di luar yang menampakkan jutaan lampu-lampu kota yang berkelip indah menambah kesan romantis didalamnya. Dan yang paling menarik perhatian Baekhyun adalah dinding kamarnya yang sudah dipenuhi ribuan photo yang bergerombol berbentuk hati.

Baekhyun tak henti-hentinya tersenyum saat menelusuri kumpulan photo-photo itu. Mulai dari photo mereka masih bayi, pertama kali gigi mereka tumbuh, pertama kali mereka bisa berjalan, photo saat mereka TK, SD, SMP, SMA, hingga kuliah semuanya lengkap ada disana.

Tiba-tiba Baekhyun merasakan pelukan hangat suaminya dari belakang,"kau lihat Baek, kita memang ditakdirkan bersama dari bayi, seharusnya aku menikahimu saat itu juga"

"dan kita akan jadi pengantin balita?" canda Baekhyun sambil terkekeh.

"ya, siapa tau kita masuk rekor dunia dengan pernikahan termuda"

Baekhyun pun tertawa mendengarnya,"khayalanmu terlalu konyol Wu Chanyeol"

Chanyeol tersenyum dan membalikkan tubuh Baekhyun agar menghadapnya,"tapi syukurlah aku tidak sedang mengkhayal sekarang... bolehkah aku mencium istriku di malam pertama ini?" Baekhyun pun tersenyum dan mengangguk.

"tentu saja suamiku"

Dan tanpa menunggu lama Chanyeol pun mencium dengan lembut bibir istrinya. Menyalurkan segenap cintanya pada wanita yang baru saja ia nikahi. Baekhyun pun juga ikut membalas ciuman Chanyeol yang selalu berhasil membuatnya melayang. Tidak ingin Chanyeol berbuat yang lebih lagi, Baekhyun pun akhirnya melepas tautan mereka.

"tapi kau tidak boleh melakukan lebih dari ini selama beberapa bulan kedepan" ucap Baekhyun yang berhasil membuat Chnayeol tersentak kaget. Hey, Chanyeol sekarang resmi menjadi suaminya tapi kanapa Baekhyun malah melarang Chanyeol untuk tidak menyentuhnya padahal sebelum menikah, mereka sudah beberapa kali melakukannya.

"ke-kenapa Baek?"

"aku tidak mau keselamatan BaekYeol junior terancam"

Chanyeol mengerutkan keningnya bingung dengan pernyataan Baekhyun.

"BaekYeol junior?"

Baekhyun kemudian menuntun tangan kanan Chanyeol untuk menyentuh perutnya,"BaekYeol junior ada disini"

Mata Chanyeol terbelalak lebar,"haaaa? Kau... kau hamil?" tanya Chanyeol tak percaya.

"benarkah?"

"sungguh?"

"itu berarti aku akan menjadi papa?"

Semua pertanyaan Chanyeol dijawab anggukan oleh Baekhyun.

"aaaaaaaaa terima kasih Tuhan, kau telah mengabulkan doaku" teriak Chanyeol sambil mengangkat tubuh Baek dan membawanya berputar-putar.

"haha hentikan Yeol aku pusing"

Chanyeol seketika itu berhenti dan menurunkan Baekhyun kembali,"maaf, aku terlalu bahagia sayang, terima kasih, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu" ucap Chanyeol sambil menciumin setiap inci wajah istrinya.

"aku juga mencintaimu sayang"

"berapa usianya?"

Baekhyun menjawabnya dengan mengacungkan 3 jarinya pada Chanyeol. Chanyeol pun kaget dibuatnya. Sudah 3 bulan dan Baekhyun baru memberitahunya sekarang.

"haaaah? Sudah 3 bulan? Kenapa kau menyembunyikan padaku selama itu?" mendengar pertanyaan Chanyeol, Baekhyun menundukkan kepalanya.

"maaf, aku hanya ingin memberimu kejutan saat kita sudah resmi menjadi suami istri lagi pula pasti kau tidak akan membiarkanku ikut mengurus persiapan pernikahan kita jika aku memberitahumu sejak awal" jelas Baekhyun.

Pria itu menghela nafasnya dan mengangkat dagu istrinya agar bisa menatapnya,"tentu saja aku akan melarangmu, aku tidak mau terjadi sesuatu padamu dan anak kita? Karena kalian sangat berharga untukku"

Baekhyun berjinjit dan kembali mencium bibir suaminya,"kau tenang saja sayang, anak kita kuat di dalam sini" wanita itu kembali meletakkan tangan Chnayeol di perutnya.

"setelah ini kau harus banyak-banyak istirahat, mengerti? Atau sebaiknya kita tinggal di rumah papa saja selama kau hamil agar lebih banyak yang memperhatikanmu dan menjagamu" Baekhyun menjawabnya dengan anggukan membuat Chanyeol tersenyum lalu mencium kening istrinya.

Ia kemuidan berjongkok di depan perut Baekhyun dan membelainya lembut,"hey baby, baik-baik disini ya, jangan membuat mama mu repot dan tumbuh yang sehat, oke? Papa mencintaimu" Chanyeol pun mencium perut istrinya dan kembali menegakkan tubuhnya.

"oh iya aku akan membayar hutangku dulu pada nenek" Baekhyun tertawa melihat suaminya dengan semangat mengambil ponselnya untuk menghubungi neneknya.

"HALLO? NENEK!" teriak Chanyeol.

"aish Yeol, kenapa kau teriak-teriak, ini sudah malam kenapa kalian belum tidur juga" terdengar suara serak nenek Byun, karena sepertinya nenek Byun baru bangun setelah mendengar ponselnya berdering.

"aku ingin membayar hutangku nek"

"haaaah? Hutang? Maksudmu?"

"sebentar lagi nenek akan mendapatkan cicit"

"APA? BENARKAH? KAU TIDAK BERBOHONGKAN YEOL?" teriak nenek Byun di seberang telepon.

"penggal kepalaku kalau aku berbohong nek"

"KYAAAAAAAAA TERIMA KASIH TUHAN, AKHIRNYA AKU AKAN MENGGENDONG CICITKU, kau hebat Yeol, nenek bangga padamu"

"tentu saja" ujar Chanyeol bangga.

"jaga Baekhyun baik-baik, dan hutangmu belum lunas, setelah ini berikan nenek cicit lagi yang banyak"

"nenek tenang saja, serahkan semua padaku"

"ya sudah kalau begitu kalian cepat istirahat, besok nenek akan datang ke apartemen kalian"

"baik nek, kami tunggu"

Chanyeol memutus sambungan teleponnya dan secepat kilat berlari ke arah Baekhyun dan memeluk istrinya erat.

"kau tau aku bahagiaaaaa sekali hari ini"

"apa lagi aku" mereka sama-sama tersenyum bahagia sambil berbagi kehangat dalam pelukan mereka.

Chanyeol kemudian merenggangkan pelukannya dan mencium kembali bibir istrinya yang selalu terasa manis dan membuat ia ketagihan.

"papa mencintaimu mama Baek"

"mama juga mencintaimu papa Yeol"

Lalu pandangan mereka beralih menatap perut Baekhyun dan membelainya bersama-sama.

"dan kami juga mencintaimu baby BaekYeol"

Tamat

Huuuuufh akhirnya tamat juga #lap kringet bareng bang kris... dan akhirnya para tuyul brojol juga #bang kris mandi kembang #plaaakk

Oke hutang saya sudah lunas disini... maaf kalau ending nya mengecewakan dan semakin absurd. Karena rencana awal bikin twoshot dan akhirnya gagal, jadi saya putuskan untuk update secepatnya hehe #nyengir bareng nenek Byun.

Terima kasih untuk kalian semua yang sudah mau kepo in ni cerita nista #bow bareng member EXO

Akhir kata, thanks for review, foll n fav^^

Dan terima kasih juga untuk yang sudah sempet riview di halaman dua: younlaycious88, miyuk, dobichan, MidnightPandaDragon1728, hyona21, eggxbacon, exindira, DiraLeeXiOh, deerlohan, AnitaLee, Fdz1492, littel prince07kris, nicha, lili, ockta1810, zoldyk, shantyy9411, Park KyungMi, jungsssi, thiwie96, Ruiki Kaera, indaah . cqupp, fvghjkl, sweetyYeollie, Nadin, Husna Higashikuni Chanbaek 48, blacklili, jimae407203, shinlophloph, pintukamarchanbaek, edogawa ruffy, rikaacoo

Maap belum sempet di bales reviewnya, mungkin menuyusul #bow bareng Sohee

Oke sampai jumpa lagi di lain kesempatan... bye~