My Big Family

Halaman Pertama

Author: ByunnaPark

Genre: Romance/Family/little bit Humor (yang gagal)

Rate: T+ (Mungkin)

Cast: Chanyeol, Baekhyun, Kris, Luhan, Suho, Yixing, Minseok, Chen

Pair: ChanBaek, KrisHan, KrisHo, KrAy, KrisMin

Warning: OOC/GS/typo (s)/ gaje/pasaran/ nista bingit/bahasa ancur/don't like, don't read.

A/N: jika ada kesamaan cerita, ini murni ketidak sengajaan

Let's Start

Happy Reading


Author Pov.

Seorang wanita menggeliat di bawah selimut tebal berwarna putih gading dengan corak bunga mawar merah yang sangat cantik, matanya perlahan terbuka setelah sinar pagi sang surya menerobos masuk ke dalam indera penglihatannya. Sejenak ia meregangkan otot-ototnya dan menguap dengan nikmatnya. Setelah kesadarannya terkumpul 100% kepalanya menoleh kesamping kiri dimana seorang laki-laki juga tengah berbaring di sampingnya.

Wanita itu tersenyum melihat laki-laki yang tidak lain adalah suaminya masih memejamkan matanya. Ia lalu mendekatkan wajahnya dengan sang suami dan mencium bibirnya sekilas.

"morning" bisiknya tepat ditelinga sang suami.

Sang suami pun terlihat terusik dari tidurnya dan perlahan membuka matanya. Pandangan pertama ia sudah disuguhi dengan wajah boneka istrinya yang sangat menggemaskan membuatnya ingin 'memakan' wanita boneka ini untuk yang kesekian kalinya. Tangan kekar itu lalu menarik pinggang ramping si boneka untuk mendekat ke arahnya.

"morning deer" ucapnya kemudian melumat bibir ranum sang istri sampai enggan untuk melepaskannya. Sang istri yang sudah merasa sesak nafas memaksa sang suami untuk melepaskan ciumannya.

"bagaimana tidurmu? mimpi indah semalam?" tanya sang istri kemudian.

"sangat indah, sampai bisikan boneka barbie bertanduk rusa membuyarkan mimpi indahku" goda sang suami membuat bibir ranum itu mengerucut sangat lucu. Ia pun tergoda dan lagi-lagi melumat bibir istrinya.

"hentikan Kris, ini sudah siang dan kau ada rapat jam 10 nanti, aku tidak mau kau terlambat, sekarang cepat bangun dan bergegaslah ke kamar mandi" perintah wanita itu lalu beranjak dari dekapan suaminya yang bernama Kris tersebut.

"hey hey...sejak kapan boneka barbie ku secerewet ini?"

"sejak kau nikahi 5 tahun yang lalu"

Kris pun terkekeh mendengarnya. Sang istri lalu terlihat berjalan ke arah lemari dan mengambil handuk putih kemudian disodorkannya handuk tersebut pada suaminya.

"ini handukmu dan kamar mandi ada di sebelah sana" tunjuknya ke arah kamar mandi yang terletak di dalam kamar tersebut.

"tapi sepertinya aku memerlukan bantuanmu" mata lelaki itu mengedip sebelah berniat menggoda istrinya.

"dengan senang hati saya akan membantu tuan" ucap wanita itu dengan senyum menggoda dan sedikit membungkukkan badannya.

Tanpa aba-aba Kris pun langsung menggendong tubuh istrinya memasuki kamar mandi, menikmati pagi yang indah kali ini bersama boneka barbie nya.


"ini sudah jam 7 jie, kenapa Luhan jiejie belum keluar kamar juga?" gerutu wanita berlesung pipit yang saat ini tengah menyenderkan tubuhnya di depan lemari es sambil melipat tangannya.

"Yixing benar, seharusnya Luhan jiejie keluar kamar 1 jam yang lalu, ini sudah melanggar perjanjian" sambung wanita berwajah malaikat sambil menata sarapan pagi di meja makan.

Wanita jelmaan Sohee Wonder Girl yang sedari tadi tidak bersuara pun akhirnya menghela nafasnya, tangannya masih sibuk mencuci semua peralatan masak yang baru saja ia gunakan.

"kalian seperti tidak tau Luhan saja, dia selalu bisa membuat Kris untuk berlama-lama dengannya" ucapnya malas.

"cih mentang-mentang istri muda, bertindak seenaknya" cibir wanita berlesung pipit bernama Yixing.

"sedang membicarakanku?" tanya sebuah suara lembut seseorang yang tiba-tiba memasuki dapur dan berjalan ke arah lemari es.

"ya, kau terlambat lagi jie" sahut wanita berwajah malaikat bernama Suho.

"salakan saja naga mesum yang menjadi suami kalian itu"

"dan suamimu juga Luhan" koreksi jelmaan Sohee Wonder Girl bernama Minseok.

Wanita bernama Luhan itu hanya mengendikkan bahunya lalu membuka lemari es untuk mengambil minum, membuat tubuh Yixing yang tadinya bersender di pintu lemari es sedikit terhuyung ke depan.

"Ya! ada orang disini jiejie" protesnya.

"sorry" ucap Luhan dengan cengirannya lalu meneguk air dingin dalam botol hingga tersisa setengah.

Yixing pun hanya memutar bola matanya malas.

"sudah-sudah, Luhan, karena kau terlambat bangun hari ini, sebagai hukumannya kau yang bertugas memasak untuk besok" interupsi Minseok.

Mata rusa Luhan pun terlihat membulat,"apa? Mana bisa begitu jie? Aku hanya terlambat 1 jam dan kau tau sendiri kan aku tidak pintar memasak" protesnya.

"hanya 1 jam katamu? Hey, 1 jam itu lama Luhan, pokoknya kami tidak mau tau kau harus melakukannya selama seminggu penuh" sahut Suho.

Baru saja Luhan berniat ingin melayangkan protesnya, tapi suara Yixing sudah mengurungkan niatnya.

"tidak ada penolakan atau kami tidak akan mengizinkan Kris ge menyentuhmu selama sebulan"

Dan lagi-lagi mata Luhan membulat sempurna. Ingin melayangkan protes kembali tapi tidak jadi dan akhirnya ia pun menghembuskan nafasnya kasar.

"baiklah...baiklah... aku akan memasak seminggu penuh, puas kalian"

Yixing pun tersenyum penuh kemenangan kepada Luhan,"rusa pintar" ucapnya sambil menepuk-nepuk pelan kepala Luhan.

"tapi aku tidak mau tanggung jawab jika kalian keracunan" lanjut Luhan dengan nada kesal.

"tidak masalah, jika kami sampai keracunan, kami pastikan Kris ge akan libur memasuki kamarmu selama 3 bulan"

'shit!' umpat Luhan dalam hati karena ancaman kedua yang kali ini datang dari Suho.

Minseok selaku yang paling tua dari ketiga wanita itu pun hanya geleng-geleng melihat tingkah istri-istri suaminya.

"pagi mama-mama ku yang cantik!" seru sebuah suara cempreng yang berasal dari seorang anak laki-laki berseragam SMP, mengiterupsi ketegangan antara Luhan-Yixing-Suho di dapur.

"pagi Chen, cepat sarapan nanti kau terlambat" titah Minseok pada anaknya lalu berjalan ke arah meja makan, menyiapkan sarapan untuk putra semata wayangnya.

Bukannya ikut berjalan ke arah meja makan, Chen malah mendekati Luhan yang saat ini masih saling melempar tatapan tajam ke arah Yixing dan Suho.

"mama Luhan kenapa?" tanyanya manja pada Luhan yang merupakan mama kesayangannya.

Pandangan Luhan pun kemudian beralih menatap Chen,"hiks Chennie, dua wanita iblis itu menyuruh mama memasak sedangkan kau tau sendiri kan mama tidak pintar memasak" adunya sambil menunjuk Yixing dan Suho. Sedangkan yang ditunjuk saat ini tengah memelototkan matanya.

"ssssttt mama tenang saja, Chennie pasti akan membantu mama"

Luhan pun ber-smirk ria dalam dekapan Chen,"benarkah? Janji?"

"ne, Chennie janji"

"huwaaaa Chennie memang anak mama yang paling paling paling manis, mama janji nanti akan membelikan Chennie hadiah setelah ini" sogok Luhan sambil mencium pipi Chen, membuat bocah SMP itu tersenyum bahagia.

"benarkah? Yeeeyy terima kasih mama Luhan yang cantik" dan Chen pun memeluk kembali mama kesayangannya.

Suho dan Yixing hanya memutar bola matanya melihat adegan sinetron itu.

"YA! Wu Chen! Kau lupa ibu yang melahirkanmu? Kenapa kau sering sekali memeluk mama Luhan dari pada ibu kandungmu sendiri?" geram Minseok yang cemburu melihat anak kandungnya lebih dekat dengan istri ke lima suaminya dari pada dirinya.

Chen pun hanya nyengir ke arah Minseok membuat wanita itu memutar bola matanya. Dan sekarang Chen beralih memeluk sang ibu dari samping, sedangkan sang ibu masih mengerucutkan bibirnya kesal.

"mana mungkin Chennie melupakan mama yang paliiiiing Chennie cintai, Chennie hanya ingin menghibur mama Luhan saja, mama jangan marah ya, nanti pipinya kempes, kalau pipi mama kempes bisa-bisa papi cari mama baozi yang baru bagaimana?"

Luhan, Yixing, dan Suho pun terlihat menahan tawanya mendengar penuturan magnae keluarga Wu tersebut.

Sedangkan Minseok tengah memberi deathglarenya dan memukul kepala putranya dengan sendok.

Cetaaakk

"berhenti bicara yang tidak-tidak dan makan sarapanmu sekarang!"

Chen terlihat meringis sambil mengusap kepalanya,"iya iya" jawabnya setelah itu memakan sarapannya dengan ditemani ke empat mamanya di meja makan.

"oh iya, mana kakakmu? Kenapa belum turun juga, apa hari ini dia tidak ada kuliah?" tanya Yixing sambil mengunyah apelnya.

Chen mengendikkan bahunya sebelum menjawab,"aku tidak tau, mungkin gege masih tidur".

"kalau begitu biar aku saja yang membangunkannya" baru saja Suho ingin beranjak dari duduknya tapi sudah ditahan oleh Luhan.

"tidak usah, percumah, dia tidak akan membuka pintu kamarnya sebelum Baekhyun datang"

"Ya, mama Luhan benar" sahut Chen. Dan akhirnya Suho mengurungkan niatnya membangunkan si sulung.

Tidak lama kemudian sang kepala keluarga pun datang dan langsung mendudukkan dirinya di kursi utama meja makan tersebut.

"pagi semua" sapanya pada ke empat istrinya dan anak bungsunya dengan tersenyum lebar.

"pagi!" sapa mereka berjama'ah (?)

Minseok selaku istri kedua dengan sigap menyiapkan piring dan menyendokkan nasi goreng ke piring suaminya serta memberikan telur mata sapi kesukaan sang suami.

Sedangkan Suho selaku istri ketiga tengah sibuk menuangkan susu ke gelas kosong suaminya. Dan tugas istri ke empat dan ke lima yang tidak lain adalah Yixing dan Luhan tengah sibuk mengupas buah-buahan jika nanti sang suami menginginkannya. Semua sudah mendapat tugas masing-masing. Dan begitulah kegiatan sehari-hari para istri tuan Kris di pagi hari.

Walaupun mereka termasuk dalam keluarga yang kaya raya, mereka sama sekali tidak menggunakan jasa pembantu rumah tangga karena Kris lebih menyukai masakan istrinya dari pada masakan orang lain, selain itu juga istri-istri Kris tidak mau ada istri ke enam di keluarga Wu cukup Luhan yang menjadi istri terakhir Kris Wu, mengingat pembantu rumah tangga jaman sekarang kebanyakan masih muda dan cantik-cantik. Terakhir kali keluarga Wu memperkerjakan seorang pembantu rumah tangga 7 tahun yang lalu dan berakhirlah Yixing -sang pembantu rumah tangga waktu itu- di peristri oleh majikannya. Ckck sungguh ironis -_-

"terima kasih istri-istriku yang cantik" ucapnya setelah sarapan paginya sudah siap untuk di santap. Ke empat istrinya pun hanya menampilkan senyum terbaik mereka.

"oh iya apa kegiatan kalian hari ini?" tanyanya.

Terlihat Suho beranjak dari duduknya dan berdiri di belakang sang suami lalu melingkarkan tangannya di leher Kris.

"ada apa angel? Ada yang kau inginkan?" tanya Kris pada Suho. Ia tau jika Suho sudah bertingkah manja seperti ini maka ada yang di inginkan oleh istri ketiganya itu.

"sayang, hari ini aku berjanji pada teman-temanku untuk menraktir mereka makan, sedangkan uang bulanan yang kau berikan kemarin sudah habis, jadi..."

"baiklah, nanti siang aku transfer"

Suho pun terlihat bersorak gembira mendengarnya,"terima kasih sayang, aku mencintaimu" ucapnya lalu mencium bibir suaminya sekilas sebelum kembali duduk di kursinya.

"dan jangan lupakan jadwal ku memberikan sumbangan ke panti asuhan hari ini" sahut Minseok.

"persediaan bahan makanan juga sudah habis" lanjut Yixing.

"uang jajan ku juga sudah menipis papa" Chen menambahkan, walau sebenarnya uang jajannya masih cukup untuk 6 bulan ke depan.

"kalian tenang saja, nanti siang papa transfer ke rekening kalian" ucap Kris membuat semua yang ada di ruang makan itu (minus Luhan) tersenyum bahagia mendengarnya.

"i love you" seru mereka bersamaan.

Kris pun balas tersenyum, tapi kemudian pandangannya beralih pada istri kelimanya yang sedari tadi tidak buka suara.

"Hannie, kau tidak menginginkan sesuatu?" tanya Kris sambil mengunyah nasi gorenganya.

Sontak Luhan memandang ke arah Kris lalu menggelengkan kepalanya,"aku sedang tidak mood belanja, aku merasa sering tidak enak badan akhir-akhir ini"

Mata Kris pun terlihat membulat,"kau sakit? Sebaiknya kau periksa ke dokter sayang"

"tidak perlu, kau tidak usah khawatir, ini cuma masuk angin biasa" tenang Luhan karena melihat raut khawatir suaminya.

"sepertinya aku juga mengalami hal yang sama dengan Luhan" ucap Minseok lalu secepat kilat ia berlari ke arah kamar mandi yang letaknya tidak jauh dari dapur dan memuntahkan semua isi perutnya.

Kris kelabakan sendiri melihatnya, dengan cepat ia pun menghampiri Minseok di kamar mandi dengan di ikuti ketiga istrinya yang lain dan Chen.

"kau tidak apa-apa sayang?" tanya Kris khawatir sambil memijit tengkuk Minseok.

"entahlah, sejak tiga hari yang lalu aku sering muntah saat pagi" ujar Minseok lemas.

"kalau begitu, nanti siang aku akan menghubungi dokter Kim untuk memeriksa kalian" ucap Kris lebih tepatnya kepada Minseok dan Luhan. Mereka pun hanya mengangguk setuju.


Sementara itu di rumah sebelah keluarga Wu, terlihat seorang gadis cantik yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya dengan memakai handuknya sebatas paha. Bibir mungilnya bergerak-gerak mengalunkan sebuah lagu yang menjadi penyemangatnya pagi ini. Ia berjalan menuju ke arah lemari pakaiannya kemudian tangannya tergerak mengambil pakaian dalamnya. Setelah ketemu, gadis itu mulai melepas handuknya dan langsung memakai pakaian dalamnya dengan santai. Tapi saat ia akan memakai baju, tiba-tiba ponselnya berbunyi dan langsung saja ia mengangkat telepon itu tanpa melihat siapa yang menghubunginya.

"aku baru selesai mandi, apa kau sudah mandi? Kau tidak lupa kan kita ada kelas jam 8?" tanyanya pada seseorang di seberang telepon, tangan kanannya saat ini tengah sibuk mengancingkan kemejanya sedangkan tangan kiri menahan ponselnya ditelinga.

"tentu saja aku ingat, tapi aku belum mandi hehe" jawab si penelepon.

Gadis itu pun terlihat geram mendengarnya,"Ya! cepat mandi, waktu kita hanya tersisa 1 jam bodoh" bentak gadis itu.

"iya iya sebentar lagi, aku masih menikmati pemandangan, kau tau pemandangan di depanku saat ini sangat indah"

Mendengar itu pun tubuh si gadis terlihat membeku di tempat, kakinya pun terlihat gemetar. Dengan gerak perlahan kepalanya menengok ke arah pintu balkonnya, seketika itu juga mata sipitnya membulat sempurna saat melihat pintu balkonnya terbuka lebar dan tampaklah seorang pemuda sedang berdiri dengan santai di balkon seberang kamar gadis itu (karena memang kamar mereka berhadapan).

"oh shit!" umpat gadis itu lalu dengan cepat ia meraih handuknya untuk menutupi tubuh bagian bawahnya yang hanya tertutup oleh underware.

"KATAKAN KALAU KAU TIDAK MELIHAT APA-APA WU CHANYEOL!" marahnya dengan nada tinggi pada pemuda yang diketahui bernama Chanyeol tersebut.

"oops...sayangnya aku sudah melihat semuanya" ucapnya santai membuat gadis bernama Byun Baekhyun itu semakin geram

"dan kurasa dadamu terlihat lebih besar dari seminggu yang lalu" lanjut Chanyeol.

"APA?" mata Baekhyun semakin membulat dibuatnya, wajahnya pun memerah bagai udang rebus, bercampur antara malu dan marah.

Dan Chanyeol pun hanya terkekeh di seberang telepon.

"KAU BOSAN HIDUP HAAH? TUNGGU DISANA, AKU AKAN MEMBUNUHMU!" ingin rasanya Baekhyun merontokkan gigi-gigi Chanyeol agar pemuda itu tidak lagi menampilkan cengiran bodohnya.

"dengan senang hati aku menunggumu my lady"

Dengan raut kesal Baekhyun pun memutus sambungan teleponnya dan secepat kilat memakai celana jeans nya. Ia sudah benar-benar geram pada sahabatnya itu karena ini bukan pertama kalinya Chanyeol mengintipnya saat selesai mandi. Tapi kalau dipikir-pikir Baekhyun juga yang ceroboh, karena sering lupa menutup pintu balkonnya walaupun saat ia tertidur.

Setelah semuanya siap gadis itu langsung bergegas meninggalkan kamarnya, bersiap-siap menerkam anak naga mesum sebelah rumahnnya. Tapi saat turun dari tangga langkahnya terhenti oleh wanita tua yang selama ini menjadi neneknya. Selama ini Baekhyun memang tinggal bersama neneknya karena kedua orang tuanya sudah lama meninggal. Tapi mereka tidak tinggal berdua saja karena cukup banyak pegawai rumah keluarga Byun yang juga tinggal di situ.

"Baekhyunnie, kenapa buru-buru sekali?" tanya sang nenek melihat langkah Baekhyun yang tergesa-gesa dan jangan lupakan wajah cantiknya yang memerah.

"aku ingin mengahajar anak naga mesum rumah sebelah"

"astaga! Apa Chanyeol sudah menghamilimu? Jinnie akhirnya aku akan mendapatkan cicit" sorak gembira nenek Byun pada wanita paruh baya bernama Jinnie yang tidak lain adalah asisten pribadinya. Jinnie pun juga terlihat gembira mendengarnya,"selamat nona"

Sedangkan Baekhyun memutar bola matanya malas,"aku tidak hamil nenek" ucap Baekhyun membuat raut gembira nenek Byun luntur.

"jadi Chanyeol belum menghamilimu? Astaga, lamban sekali anak itu" keluh nenek Byun sambil memijit pelipisnya. Pasalnya wanita tua itu sudah sangat menginginkan cicit dari Baekhyun.

Baekhyun pun hanya cengo mendengarnya,"ck nenek ini bicara apa, sudahlah aku pergi dulu, annyeong" pamit Baekhyun pada neneknya.

"hati-hati, bilang pada Chanyeol suruh cepat-cepat menghamilimu" seru nenek Byun pada Baekhyun yang sudah beranjak pergi.

Blam

Dan pintu pun tertutup dengan kerasnya membuat nenek Byun dan Jinnie terlonjat kaget.


Saat ke empat istri Kris sedang mengantar suaminya yang akan berangkat ke kantor dan Chen yang akan berangkat sekolah di halaman depan, mereka sudah dikagetkan dengan sosok Baekhyun yang berjalan tidak santai dengan muka merahnya menerobos masuk ke kediaman keluarga Wu.

"Baekhyunnie, kau kenapa sayang?" tanya Yixing pada calon menantu idamannya itu.

"aku ingin mengahajar anak naga mesum mama" jawab Baekhyun sambil terus berjalan menaiki anak tangga.

Semua orang yang ada di halaman itu pun terlihat cengo. Suho kemudian melirik ke arah Chen,"dia kenapa?"

"paling Chanyeol gege mengintip Baekhyun jiejie lagi" jawab Chen cuek.

"dasar, anak sama ayah sama mesumnya" celetuk Luhan.

"hey, kenapa aku dibawa-bawa?" tanya Kris tidak terima.

"karena kau memang mesum Kris, kalau kau tidak mesum mana mungkin kau menikah sampai 5 kali" ucap Minseok yang di angguki oleh ke empat istrinya + Chen.

Kalau sudah begini Kris tidak bisa menjawab apa-apa dan akhirnya hanya cengiran bodoh yang bisa ia berikan.


Braakk

Terdengar bunyi pintu yang dibuka kasar, siapa lagi kalau bukan Baekhyun pelakukanya. Chanyeol yang mendengar pintunya terbuka pun langsung mengembangakan senyumnya.

"morning sweety" sapa Chanyeol sambil merentangkan tangan bersiap memeluk gadis cantik di depannya itu.

Buugh

Tapi naas, belum sampai Chanyeol memeluk Baekhyun. Satu bogem mentah dilayangkan Baekhyun hingga mengenai pipi Chanyeol.

"aaakkhh, kenapa memukulku Baek?" tanya nya sambil meringis kesakitan, tangan kanannya mengusap pipinya yang baru saja kena tinju.

"ck bisa-bisa nya kau tanya kenapa, setelah berulang kali kau mengintipku kau masih bisa tanya kenapa?" geram Baekhyun sambil melangkah maju mengakibatkan Chanyeol perlahan mundur sampai punggungnya membentur tembok. Berkali-kali ia menelan ludah nya kasar melihat raut marah Baekhyun yang lain dari biasanya.

"hey, ayolah Baek, bahkan kita sudah pernah mandi bersama"

Buugh

Satu lagi pukulan mendarat di pelipis Chanyeol membuat pemuda itu merintih kesakitan untuk yang kesekian kalinya.

"tapi itu sudah 12 tahun yang lalu Yeol, kita juga masih kecil dan sekarang aku sudah besar" bentak Baekhyun.

Chanyeol pun tersenyum menggoda mendengarnya,"kau benar, kau memang sudah besar sayang dan beruntungnya aku bisa melihat perkembanganmu sampai sebesar ini" bisiknya tepat ditelinga Baekhyun membuat gadis itu kegelian dengan wajah yang semakin memerah.

"WU CHANYEOL!"

Greep

Langsung saja Chanyeol menarik Baekhyun dalam pelukannya membuat gadis itu membelalakkan matanya.

"sssttt kau jangan berteriak terus menerus, aku tidak mau suaramu hilang saat kau bernyanyi untuk ku" bisik chanyeol lagi membuat pergerakan Baekhyun melemah,"dan...aku minta maaf" lanjutnya.

"lepaskan aku Chanyeol" ronta Baekhyun dalam pelukan Chanyeol.

"tidak, sebelum kau memaafkanku"

"aish baiklah, aku sudah memaafkanmu, sekarang lepaskan aku"

"tidak mau, aku masih ingin memelukmu" tolak Chanyeol dan malah semakin mengeratkan pelukannya pada Baekhyun.

"Chanyeol ini sudah siang, cepat mandi atau kita akan terlambat"

"aku rasa bolos sehari bukan ide yang buruk...aakkkh" rintihnya lagi saat Baekhyun menginjak kakinya. Pelukannya pun terlepas dan beralih memegangi kaki kanannya yang di injak Baekhyun.

"aish kau anarkis Baek"

Baekhyun pun melipat tangannya di dada,"kau yang membuatku anarkis Wu Chanyeol" setelah itu Baekhyun berjalan menuju ke lemari Chanyeol untuk mengambil handuk bersih kemudian mengalungkannya di leher Chanyeol.

"sekarang cepat mandi!" titah Baekhyun untuk yang kesekian kalinya.

"beri senyum manismu padaku terlebih dahulu" pinta Chanyeol.

"Chanyeol!"

"ayolah Baek, nyawa ku belum terkumpul jika belum melihat senyummu" rengek Chanyeol seperti anak kecil.

Dan akhirnya Baekhyun menghirup nafas panjang sebelum tersenyum dengan manisnya ke arah Chanyeol membuat pemuda itu terpesona sampai lupa caranya berkedip.

"ini baru Baekhyun ku yang manis"

CUP

Chanyeol mencium pipi Baekhyun sebelum benar-benar melesat ke kamar mandi. Baekhyun hanya bisa membeku ditempat, tangan kanannya perlahan membelai pipinya yang baru saja dicium Chanyeol. Walaupun Chanyeol sering melihat tubuh polosnya tapi belum pernah sekalipun pemuda itu menciumnya apa lagi berbuat aneh-aneh padanya. Tanpa sadar Baekhyun kembali tersenyum dan mendudukkan dirinya di tempat tidur Chanyeol sembari menunggu sahabatnya itu selesai mandi. Hubungan mereka memang rumit, di bilang pacaran tentu bukan karena Chanyeol sampai saat ini belum menyatakan cintanya pada Baaekhyun. Di bilang sahabat, tapi hubungan mereka seperti orang pacaran bahkan Chanyeol juga pernah bilang kalau ia cemburu saat ada laki-laki lain yang mendekati Baekhyun. Saat Baekhyun menanyakan alasan kenapa Chanyeol cemburu, pemuda itu pun hanya bisa diam dan tidak menjawabnya.

Baekhyun menghela nafasnya, ia juga bingung, hubungan macam apa yang ia jalani bersama Chanyeol. Perlahan matanya melirik deretan photo yang tertempel di dinding kamar Chanyeol. Pandangannya lalu tertuju pada photo seorang wanita bersurai hitam bergelombang yang wajahnya sangat mirip dengan Chanyeol.

"kau tau mama? Chanyeol sekarang tumbuh menjadi laki-laki yang sangat sangat menyebalkan" adunya pada wanita di photo itu. Wanita bernama Park Eunsoo yang tidak lain adalah ibu kandung Chanyeol dan istri pertama dari Kris Wu. Jika kalian menanyakan keberadaan wanita itu, sekarang wanita itu sudah berada di surga. Ia meninggal 19 tahun yang lalu tepat setelah melahirkan Chanyeol sehingga Chanyeol hanya bisa melihat ibunya dari photo tersebut.

Disebelah photo itu, ada photo Chanyeol bersama wanita jelmaan Sohee wonder girl yang tidak lain adalah ibu keduanya bernama Kim Minseok. Wajahnya memang sekilas mirip Sohee member girlband wonder girl. Tak jarang Baekhyun mengambil selca bersama Minseok dan menunjukkan kepada teman-temannya dengan berkata kalau ia adalah tetangga Sohee dan dengan bodohnya teman-temannya percaya begitu saja. Baiklah alangkah baiknya kalian mengetahui asal usul mereka menjadi istri dari Kris Wu.

Setelah kematian Eunsoo, Kris memang tidak berniat menikah lagi. ia ingin mengurus Chanyeol seorang diri, tapi lama-kelamaan ia kewalahan juga. Sampai akhirnya ia meminta bantuan sahabat mendiang istrinya, Kim Minseok untuk mengurus putranya. Minseok pun dengan senang hati membantunya karena ia juga berjanji pada mendiang sahabatnya itu untuk menjaga anaknya. Namun lama-lama cinta pun tumbuh antara Kris dan Minseok. Saat Chanyeol berusia 5 tahun, Kris memutuskan untuk menikahi Minseok. Chanyeol pun dengan senang hati menerimanya karena ia juga sudah menganggap Minseok sebagai ibu kandungnya sendiri. Dan setelah setahun menikah mereka dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Wu Chen.

Disebelah photo Chanyeol dan Minseok ada photo Chanyeol bersama istri ketiga ayahnya. Kim Suho. Suho dulunya adalah anak konglomerat yang menadadak miskin karena usaha yang dirintis keluarganya bangkrut menyisakan hutang yang jumlahnya mencapai milyaran. Orang tua Suho lalu meminjam uang pada Kris untuk melunasi hutanganya. Kris pun dengan senang hati meminjamkannya, namun saat ia bertemu dengan anak gadis keluarga Kim, ia sudah bisa merasakan jatuh cinta saat pandangan pertama. Ia lalu berubah pikiran dan Kris memberikan uang itu dengan cuma-cuma tapi dengan syarat anak gadis keluarga Kim harus menikah dengannya. Tak disangka Suho pun menyetujui saat orang tuanya meminta ia menikah dengan Kris karena memang Suho sudah tidak betah hidup miskin. Menjadi istri Kris membuat nya menjadi kaya kembali dan bisa meneruskan hobinya berbelanja. Tujuan utama Suho awalnya memang demi hidup mewah tapi lama-lama ia pun jatuh cinta pada ayah dua anak itu.

Bergerak kesamping dimana ada photo Chanyeol bersama istri keempat ayahnya. Zhang Yixing. Seperti diketahui sebelumnya. Yixing awalnya adalah pembantu rumah tangga keluarga Wu. Betapa beruntungnya Kris saat itu mendapat pembantu yang sangat manis dengan lesung pipit yang menggoda saat ia menatapnya dan akhirnya Kris jatuh cinta untuk yang keempat kalinya. Setelah melewati negosiasi yang alot dengan kedua istrinya -karena memang yang dinikahi Kris kali ini dari kalangan bawah- akhirnya Minseok dan Suho pun menyetujuinya. Apa lagi Suho yang langsung setuju saat Kris berjanji akan menambah uang bulanannya.

Dan photo deretan terakhir adalah photo Chanyeol bersama istri kelima ayahnya. Lu Han. Seorang model yang menyita perhatian Kris setelah ia menghadiri sebuah acara fashion show di pertengahan musim panas 5 tahun yang lalu . Perjuangan kris mendapatkan Luhan memang tidak semulus saat ia mendapatkan Minseok, Suho dan Yixing. Ia juga harus melakukan negosiasi yang super alot dengan agency yang menaungi Luhan karena memang Luhan adalah aset terbesar mereka jadi mana mungkin mereka melepas Luhan begitu saja. Tapi bukan Kris Wu namanya jika tidak bisa mendapatkan apa yang ia inginkan, butuh berbulan-bulan bagi Kris untuk meyakinkan agency itu agar melepas Luhan. Lelaki itu memberikan uang yang jumlahnya sangat fantastis dan dipermudah oleh Luhan sendiri, karena wanita itu menyatakan mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai model karena ia merasa memang sudah waktunya hidup berumah tangga walaupun yang akan menikahinya adalah pria beristri 4 (-1) dan beranak dua. Luhan tidak peduli, selain karena faktor kehidupannya akan tetap terjamin, tidak dipungkiri lagi kalau ia juga terpesona akan ketampanan seorang Kris Wu.

Dan sekarang lengkap sudah photo-photo Chanyeol bersama istri-istri ayahnya. Walaupun status mereka yang menjadi ibu tiri namun mereka juga sangat menyayangi Chanyeol selayaknya anak sendiri begitu juga dengan Chanyeol. Di atas photo Chanyeol bersama ibu-ibunya terdapat pula photo raksasa Chanyeol bersama sang ayah. Sekilas wajah mereka memang tidak mirip karena Chanyeol memang lebih mirip ibunya. Tapi mengenai tinggi, mereka hampir sama walau masih lebih tinggi Kris beberapa centi.

Bergerak ke paling bawah, kini hanya tersisa 2 photo. Photo pertama adalah photo Chanyeol bersama adik kesayangannya Wu Chen dan photo terakhir adalah photo Chanyeol dengan sahabat kecilnya Byun Baekhyun. Mereka memang tidak terpisahkan dari kecil, sampai-sampai Kris sudah berpesan pada nenek Byun agar tidak menikahkan Baekhyun dengan laki-laki lain selain Chanyeol, karena dua bocah itu selalu lengket kapanpun dan dimanapun.

Baekhyun terus saja tersenyum mengamati photo-photo keluarga besar Chanyeol sambil mengayun-ayunkan kakinya seperti anak kecil. Tanpa menyadari Chanyeol yang sudah selesai mandi bahkan saat ini pemuda itu sudah berpakaian rapi. Chanyeol mengerutkan keningnya lalu berjongkok di tepat di depan Baekhyun membuat gadis itu mengedipkan matanya berkali-kali.

"apa yang kau lihat?" tanya Chanyeol.

"photo keluarga besar mu" jawab Baekhyun dan kembali menatap photo-photo itu. Chanyeol pun bangkit lalu mendudukkan dirinya di samping Baekhyun, mengikuti arah pandang Baekhyun.

"kau beruntung ya, masih mempunyai ayah dan ibu yang banyak, sedangkan aku, cuma punya nenek" ucapnya lalu menundukkan kepalanya.

Chanyeol menoleh ke arah Baekhyun. Tidak, ia tidak suka jika Baekhyun bersedih seperti ini. Ia hanya ingin melihat Baekhyun yang ceria, cerewet dan suka marah-marah padanya. Secepat kilat ia mendekap tubuh sahabatnya itu dan mendaratkan dagunya di kepala Baekhyun.

"siapa bilang kau hanya punya nenek, kami juga keluargamu Baek, papa Kris ayahmu juga, mama Minseok, mama Suho, mama Yixing dan mama Luhan mereka juga ibumu, bahkan Chen juga sudah menjadi adikmu"

Baekhyun mendongakkan wajahnya menatap Chanyeol. Sejenak Chanyeol seperti tersengat listrik ditatap Baekhyun dengan jarak sedekat ini,"termasuk kau juga?" tanya Baekhyun.

"Y-ya, te-termasuk ak-aku" pemuda itu terdengar gelagapan menjawabnya.

Mendengar jawaban Chanyeol, Baekhyun kembali menundukkan kepalanya. Entah kenapa ia tidak menyukai jawaban Chanyeol.

"terima kasih sudah berbagi keluargamu denganku" ucapnya kemudian.

"tidak perlu berterima kasih, karena kita memang sudah terbiasa berbagi sejak kecil, bukankah begitu?" tanya Chanyeol dan disambut kekehan dari Baekhyun. Sejenak suasana menjadi hening, Baekhyun masih enggan melepas pelukannya dari Chanyeol sampai otaknya menyetujui usulan Chanyeol tadi 'bolos sehari bukan ide yang buruk'.

"Baek!" panggil Chanyeol memecah keheningan tersebut.

"hmm" gumam Baekhyun.

Perlahan tangan Chanyeol mengangkat dagu Baekhyun membuat gadis itu mau tidak mau menatapnya. Tanpa sadar ia pun mendekatkan wajahnya ke arah Baekhyun. Semakin mendekat sampai deru nafas aroma mint itu menyapu permukaan kulitnya. Baekhyun membeku, ia tidak bisa lari, atau lebih tepatnya ia tidak ingin berlari. Ia terima apapun yang Chanyeol lakukan padanya setelah ini. Mungkinkah ia sudah jatuh cinta?

Bibir itu terus mendekat sampai mencapai apa yang ia inginkan. Chanyeol memang tampan dan Baekhyun sudah tau itu, tapi dengan melihat wajah tampannya sedekat ini sungguh ingin membuat jantung Baekhyun meledak. Tanpa ia sadari sesuatu yang lembut sudah menempel di permukaan bibirnya. gadis itu masih diam, matanya masih terbuka. Ia masih tidak menyadari apa yang tengah Chanyeol lakukan padanya sampai...

"Chanyeollie, Baekhyunnie apa kal- ASTAGA!"

Teriakan melengking Suho membuyarkan semuanya, sampai kesadaran Baekhyun pun datang dan langsung mendorong tubuh Chanyeol menjauh sehingga tubuh tinggi itu terjungkal di lantai.

Braakkk

"aawww sakit Baek" rintih Chanyeol sambil mengusap pantatnya.

"mama!" seru Baekhyun sambil menegakkan badannya ke arah Suho.

Terlihat sekarang Suho menampakkan cengirannya,"eerr... se-sepertinya mama mengganggu kalian, ka-kalau begitu, mama pergi saja, silahkan di lanjutkan" sebelum pergi Suho mengedipkan sebelah matanya pada Chanyeol.

Betapa malunya Baekhyun saat ini, ia juga tidak menghitung sudah berapa kali mukanya bersemu merah hari ini.

"Baek tolong aku, pantat ku sakit" rengek Chanyeol yang masih terduduk di lantai.

Baekhyun pun mendengus kesal lalu berbalik ke arah Chanyeol dan segera menarik laki-laki itu untuk segera berangkat ke kampus tanpa menghiraukan protes dari Chanyeol.


Di perjalanan menuju kampus Baekhyun masih terlihat diam. Tidak biasanya suasana di mobil Chanyeol mendadak hening seperti ini. Chanyeol yang ada di kursi kemudi pun sudah tidak tahan dengan kediaman Baekhyun, ia kemudian menepikan mobilnya dan mendadak berhenti, membuat Baekhyun kaget dan menghentikan lamunannya.

"kenapa berhenti Yeol? Ini bukan kampus kita" tanya Baekhyun sambil menengok kanan kiri.

"kenapa kau diam terus dari tadi? Kau sedang memikirkan sesuatu?" tanya Chanyeol sambil menatap Baekhyun.

Alih-laih menjawab, Baekhyun malah menundukkan wajahnya,"Yeol, ada yang ingin aku tanyakan"

"apa?" tanya Chanyeol sambil mengangkat dagu Baekhyun agar gadis itu menatapnya.

Kali ini Baekhyun yang menelan ludahnya kasar, kegugupanpun menyelimutinya saat bertatapan dengann Chanyeol.

"ap-apa tadi kita berciuman?" tanya Baekhyun.

Chanyeol mengerutkan keningnya,"tentu saja tidak" jawabnya kemudian membuat Baekhyun membelalakkan matanya.

"tapi kau menempelkan bibir mu pada bibir ku Yeol, apa namanya kalau bukan berciuman?"

"itu hanya menempel Baek, ciuman bukan seperti itu" sanggah Chanyeol.

Sekarang giliran Baekhyun yang mengerutkan keningnya,"lalu ciuman yang sebenarnya itu bagaimana" gumamnya lirih, sangat lirih dan entahlah Chanyeol mendengarnya atau tidak.

Tapi tidak lama kemudian dagunya terangkat kembali dan kali ini sesuatu yang kenyal menyapa bibirnya. Baekhyun masih tidak tau apa yang Chanyeol lakukan padanya. Gerakan bibir Chanyeol seperti menyuruhnya untuk memejamkan matanya. Ia merasakan lumatan lembut yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Membuatnya terbuai sampai enggan untuk melepaskannya, tapi sayang sang pelaku akhirnya melepaskan tautan itu dan Baekhyun baru tersadar kalau yang ada di hadapannya kini adalah sahabatnya, Wu Chanyeol.

"itu yang dinamakan ciuman" ucap Chanyeol dengan tersenyum, tangannya membelai lembut pipi Baekhyun yang merona lalu menjalankan kembali mobilnya.

"aaaarrrrggghhhh Chanyeol bodoh apa yang kau lakukan?" teriak Baekhyun sambil menutup mukanya. Chanyeol pun hanya terkekeh melihatnya.


"Wu Chanyeol, Byun Baekhyun, kalian terlambat" ucap Mr. Kim yang merupakan dosen manajemen keuangan, kelas Baekhyun dan Chanyeol hari ini.

Baekhyun dan Chanyeol terlihat menunduk, bingung apa alasan yang tepat untuk dosen paruh baya itu.

"maaf, kami terjebak macet" alasan Chanyeol.

"benarkah?"

Dan djawab anggukan Chanyeol dan Baekhyun.

"sudah berapa kali kalian terlambat di kelas saya?"

"ba-baru kali ini Mr. Kim" kali ini Baekhyun yang menjawab.

"baiklah kalau begitu kalian boleh duduk, lain kali jangan terlambat lagi karena saya tidak akan mengizinkan kalian ikut di kelas saya jika terlambat sekali lagi" jelas Mr. Kim.

"terima kasih Mr. Kim" ucap Chanyeol dan Baekhyun bersamaan sambil membungkuk. Mereka lalu berjalan di kursi yang masih kosong. Tapi panggilan dari Mr. Kim membuat Chanyeol berhenti melangkah.

"ee... tuan Wu!" panggil Mr. Kim.

"Ya" jawab Chanyeol sambil berbalik.

"lain kali jangan menggunakan lipstick saat ikut mata kuliah saya"

"AHAHAHAHA" tawa semua mahasiswa di kelas itu pun pecah seketika.

Chanyeol yang bingung pun hanya bisa mengangguk dan duduk di salah satu kursi. Pelajaran pun dimulai dan Chanyeol masih tidak mengerti kenapa Mr. Kim berkata seperti itu. Lipstick? Seumur hidup Chanyeol belum pernah menggunakan benda itu, punya saja tidak. Hey... ayolah dia kan laki-laki, mana ada laki-laki menggunakan lipstick (kecuali laki-laki yang kadar kenormalannya 20% #plaak). Otaknya terus berpikir sampai temannya Minwoo menegurnya.

"hey Yeol, aku tidak menyangka kau suka menggunakan lipstick hahaha" tawa Minwoo lirih.

"apa yang kau katakan bodoh, aku sama sekali tidak menggunakan benda itu"

Minwoo terus tertawa, lalu menyodorkan kaca pada Chanyeol,"haha ini, lihatlah!"

Chanyeol hanya menurut lalu melihat pantulan wajahnya di cermin. Nyaris saja bola matanya lepas saat melihat bibirnya yang terkena noda lipstick. Otaknya masih lamban mencari tau kenapa noda lipstick itu bisa hinggap di bibirnya.

Sebagai teman yang baik, Minwoo pun menyodorkan tissue kepada Chanyeol dan secepat kilat Chanyeol mengusap bibirnya dengan tissue agar noda lipstick itu menghilang.

"sepertinya aku tau, dari mana asalnya noda lipstick itu" ucap Minwoo.

"haaah?"Chanyeol terlihat mengerutkan keningnya.

Minwoo kemudian menggerakkan kepalanya ke arah Baekhyun yang duduk selang 3 kursi dari Chanyeol.

"maksudmu?' tanya Chanyeol masih tidak mengerti.

Minwoo terlihat mengaca-acak rambutnya prustasi dengan Chanyeol yang otaknya lamban.

"bodoh, kau baru mencium Baekhyun kan? Kau tidak lihat dia memakai warna lipstick yang sama dengan noda lipstick yang menempel di bibirmu, jadi jangan mengelak, aku sudah tau"

"APA?"

Mata Cahanyeol langsung membulat, ia baru ingat apa yang ia lakukan pada Baekhyun di perjalanan tadi. Dengan bodohnya ia tidak mengetahui Baekhyun yang menggunakan lipstick hari ini.


Usai jam mata kuliah manajemen keuangan Chanyeol langsung menarik Baekhyun keluar kelas menuju mobilnya di parkiran, tanpa menghiraukan protes Baekhyun karena langkah Chanyeol yang kelewat lebar membuat Baekhyun berlari untuk menyamakannya.

"YA! pelan-pelan bodoh"

Setelah sampai di parkiran Chanyeol langsung membuka pintu belakang mobilnya dan membawa Baekhyun masuk di jok belakang bersamanya.

"kenapa duduk dibelakang? Kalau kita semua duduk di belakang siapa yang akan menyetir bodoh" tanya Baekhyun bingung.

"kau membawa tissue?" bukannya menjawab, Chanyeol malah balik bertanya.

Baekhyun pun mengerutkan keningnya,"haaaah tissue? Untuk apa?"

"sudah cepat berikan padaku!"

Baekhyun yang masih bingung pun hanya menurut dan mengeluarkan tissue dari tas nya kemudian ia berikan pada Chanyeol. Dengan cepat Chanyeol mencabut selembar tissue dan melipatnya menjadi lipatan segi empat kecil.

"diam ya, jangan bergerak!" titah Chanyeol pada Baekhyun.

Tangan kiri Chanyeol kini mememegang dagu Baekhyun sementara tangan kanannya mengusap bibir Baekhyun dengan tissue tersebut bermaksud menghilangkan noda merah yang di sebut lipstick.

"Ya! apa yang kau lakukan Wu Chanyeol" ronta Baekhyun setelah sadar bahwa saat ini Chanyeol tengah membersihkan lipstick dari bibirnya.

"ssssttt diamlah dulu Baek...naaah selesai, lipsticknya sudah hilang" Chanyeol tersenyum lebar melihat bibir Baekhyun yang polos kembali.

"kenapa kau menghapusnya" tanya Baekhyun dengan nada kesal.

"besok jangan memakai lipstick lagi, aku tidak suka"

"kenapa memangnya?" tanya Baekhyun bingung.

Chanyeol berdecak pelan,"kau lebih cantik kalau tidak menggunakan pewarna bibir itu dan aku tidak mau lipstickmu menempel di bibir ku lagi seperti tadi setelah aku menciummu" jelas Chanyeol membuat pipi Baekhyun kembali merona.

"me-memangnya kau mau menciumku lagi?" tanya Baekhyun dengan tatapan tidak percaya.

"tentu saja, ternyata bibir mu manis aku jadi ingin merasakannya lagi"

Pleetaak

Pukulan manispun mendarat di kepala Chanyeol.

"aaww Ya! kenapa memukulku aish!" ringis Chanyeol sambil mengusap kepalanya

"memangnya kau siapa? Berani menciumku seenaknya, aku bukan pacarmu Chanyeol!" bentak Baekhyun dengan amarahnya. Ia merasa Chanyeol telah mempermainkannya.

"kau memang bukan pacarku, tapi kau itu calon istriku"

Mendengar itu, mulut Baekhyun pun bungkam. Berkali-kali ia mengedipkan matanya dan setelah itu mengusap telinganya untuk memastikan telinganya masih berfungsi dengan baik atau tidak.

"ka-kau...kau bi-bilang apa Chanyeol?" tanyanya terbata.

"masih kurang jelas? Baiklah aku ulangi, kau itu calon istriku ByunBaek dan aku calon suamimu, kau harus terima itu karena aku tidak menerima penolakan"

Bruuukkk

Langsung saja Baekhyun menerjang tubuh Chanyeol hingga limbung kebelakang. Chanyeol pun sempat kaget karena Baekhyun mememeluknya tiba-tiba, tapi setelah itu ia tersenyum dan membelai lembut rambut cokelat tua itu.

"apa aku salah dengar?" tanya Baekhyun yang masih tidak percaya dengan posisinya yang masih memeluk Chanyeol terlampau erat.

"kau segalanya untukku"

"apa aku mimpi?"

"kau impianku Baek"

"Tuhan tolong bangunkan aku!"

"aku mencintaimu" ucap Chanyeol tepat ditelinga Baekhyun.

"hiks...hiks..." tapi sedetik kemudian malah terdengar isakan dari Baekhyun. Chanyeol pun tersentak kaget dan langsung menegakkan tubuh mereka berdua. Perlahan Chanyeol melepas pelukan Baekhyun dan tangannya beralih mengusap pipi Baekhyun yang basah.

"kenapa menangis?"

"hiks aku kira hiks... aku kira kau hanya main-main denganku hiks Chanyeol bodoh" ucap Baekhyun disela isakannya.

"bagaimana kau bisa berpikiran begitu? apakah selama ini aku pernah mengabaikanmu?"

Baekhyun menggeleng.

"apa aku pernah meninggalkanmu?"

Dan lagi-lagi Baekhyun menggeleng.

"maka dari itu jangan ragukan cintaku padamu"

Bukannya berhenti, tangis Baekhyun semakin kencang, membuat Chanyeol kebingungan sendiri.

"huwaaaaaa"

"ke-kenapa Baek? Apa aku salah? Ap-apa kau tidak mencintaiku? Apa kau tidak mau menikah denganku?"

"Chanyeolll!" teriak Baekhyun histeris sambil terus menangis, lalu matanya beralih menatap Chanyeol yang masih memasang raut khawatir,"Cium Aku!"

Raut Chanyeol berubah cerah seketika. Seperti diberi lampu hijau, ia pun langsung menyambar bibir cherry yang selalu menggodanya selama belasan tahun. Melakukan ciuman panjang dengan gadis yang sangat dicintainya itu, sampai enggan untuk melepasnya hingga Baekhyun menyuruhnya berhenti.


"papa pulang!" seru Kris sambil berjalan memasuki rumahnya.

Tidak lama kemudian terdengar derap langkah yang mendekat dan sekarang terlihatlah keempat istrinya ditambah lagi Chen, Chanyeol dan Baekhyun yang seperti ingin menyerbunya.

"ahh suamiku sudah pulang ternyata" pekik Luhan dengan senyum cerah cerianya.

"kau pasti capek, duduklah disini aku akan memijitmu" titah Yixing yang langusung menarik Kris ke arah sofa ruang tengah, kemudian memijit pundak suaminya.

"kau mau makan apa? Nanti aku siapkan" tanya Minseok dengan raut sama cerahnya dengan Luhan dan Yixing.

"atau kau mau mandi dulu? Biar aku siapkan air hangat" kali ini Suho yang berkicau (?).

Sedangkan Kris saat ini tengah memasang wajah bingung karena tingkah laku istri-istrinya yang lain dari biasanya. Apa lagi Chanyeol, Chen dan Baekhyun tak henti-hentinya menampilkan cengiran mereka.

"ada apa ini? Kenapa malam ini kalian aneh sekali?" tanya Kris bingung.

"selamat papa" bukannya menjawab, kedua putranya dan Baekhyun malah memberinya selamat, membuat Kris semakin bingung.

"selamat? Untuk apa? Aku tidak ulang tahun hari ini"

Dan tiba-tiba keempat istrinya beralih berdiri di depannya.

"lihat ini!" titah keempat istri Kris sambil masing-masing menunjukkan sebuah alat menyerupai termometer dimana semua terdapat tanda 2 garis merah. Mata Kris pun membulat sempurna, bahkan mungkin bola matanya ingin meloncat keluar.

"KAMI HAMIL!" seru keempat istri Kris bersamaan.

"APA?"

Bersambung


Bwahaha oke oke saya nyadar ff ini emang nista banget, terutama bang kris kkkkk #maap yee bang gue nistain lu disini #dimutilasi bang naga...silahkan timpuk saya pake duit #plaaak

Gak tau kenapa saya bikin cerita kayak gini, berbuah dari imajinasisasi (?) singkat saya yang tiba-tiba dateng dan jadilah ff absurd bin nista ini. Sebenernya ini pengen saya jadi in oneshot, tapi ternyata kepanjangan, ya sudah mungkin akan saya jadi in twoshot dan akan saya lanjuut kalo ada waktu kkkkk #dilempar belatung.

Baiklah saya tidak berharap lebih, mau review silahkan, mau jadi sider juga silahkan saya gak nglarang, saya hanya ingin menuangkan imajinasisasi (?) singkat saya dan lagi, saya bener-bener nyadar ni ff ancuur bin nista bingiiiiit #bow bow bow.

No bash ya, ini kan cuma ff. Oke shiip... sampai jumpa lagi...pay pay~