Main Cast : Kyungsoo ft. Minseok, Baekhyun

Warning : Creampie, Cum Eating, MASSIVE ORGY lol, slight!Baekyeol

Summary : Dunia ini memang melelahkan. Mereka tahu betul.


I know it's kinda late but HAPPY NEW YEAR HOHOHO


Menjalani malam yang melelahkan bukanlah pilihan semuanya. Badan mereka pegal-pegal dan terasa tidak nyaman dimana-mana. Yang mana terasa benar-benar tidak menyenangkan. Paling tidak inilah resiko menjadi seorang public figure, mereka sama-sama mengetahuinya.

Kyungsoo terbaring di sofa ruang tengah dormnya sambil seperti biasa, bermain dengan ponselnya. Ia benar-benar kelelahan sehingga tidak jarang meregangkan otot-ototnya sembari menguap lebar. Air mata kantuk terlihat di ujung matanya.

Member lain sama-sama menanyainya apakah ia tidak membersihkan diri. Mandi. Atau hal-hal membersihkan diri yang lainnya. Namun Kyungsoo menolaknya dengan menguap lagi. Sedikit air hangat pasti membuatmu jauh lebih baik, hyung. Kyungsoo membalikkan tubuhnya atas bujukan Jongin. "Hyung tidakkah kau merasa sedikit risih?" Kyungsoo tidak repot-repot merespon Jongin. Karena ia tahu kalau Jongin mulai cerewet seperti ini, dia pasti sedang terangsang. Maksudnya sedang butuh jasa seseorang yang mau menghisapnya semalaman sampai ia terbang hingga langit ketujuh.

"Tidak, Jongin." Jawabnya santai. Mungkin Kyungsoo akan berpikir dua kali kalau Jongin tidak membiarkannya tersiksa tidak keluar sama sekali setelah dia sendiri terpuaskan.

Jongin menyerah kemudian meninggalkannya entah kemana. Yang ia dengar hanya Jongin berteriak, "Sehun-ah!" Kyungsoo ikut berduka akan Sehun.

Dari kamar mandi tampak Minseok yang baru selesai mandi keluar. Rambutnya basah sehingga ia mengusap-usapkannya dengan handuk kecil di lehernya. Minseok maju menghampiri Kyungsoo. "Kyungsoo-ya!" Ia berteriak riang sedikit berlari. Melempar dirinya disebelah kaki Kyungsoo kemudian menepuk pantatnya. Sekali, dua kali, berkali-kali namun Kyungsoo aktivitas bersama ponselnya tampak tidak terganggu. Minseok hyung sudah biasa seperti ini, pikirnya. "Mandi?"

Harus berapa kali ia mendengar dan menjawab pertanyan tersebut. Sedikit-sedikit Kyungsoo juga merasa jengkel. "Ah hyung!" Dari sana Minseok berharap memutar kembali waktu karena baru sadar bahwa Kyungsoo sedang tidak enak hati.

Baiklah. "Apa yang kau lakukan?" Usahanya mengganti topik pembicaraan.

"Entahlah. Berjalan di tempat? Berputar-putar?"

"Kenapa tidak tidur? Kudengar Jongin menunggumu." Kepala Minseok mengisyaratkan menunjuk kamar.

"Jongin bajingan." Kyungsoo mengutuk Jongin dan Minseok mendelik mendengarnya.

"Ya perhatikan kata-katamu." Ia berusaha menepuk mulut Kyungsoo namun jelas Kyungsoo menghalanginya. Keduanya bertengkar seperti halnya para wanita. Setelah keributan mereda Kyungsoo mendudukkan dirinya kemudian membereskan rambutnya yang berantakan. "Sangat tidak menyenangkan mendengarkanmu bersumpah seperti itu."

Kyungsoo tidak merasa ingin membalas namun ia berkata, "Jongin yang mengajariku sebenarnya. Sudah kubilang ia bajingan!" Minseok langsung berdecap lidah bebarengan dengan kata kotor Kyungsoo.

"Aku baru menutup mulutku." Kali ini ia berhasil menepuk mulut Kyungsoo. "Bagaimana bisa?"

"Kau tahu," Alis Kyungsoo berliat-liut mengisyaratkan sesuatu. "Bajingan itu benar-benar mudah terangsang dengan hal-hal seperti itu," Suasana menjadi canggung setelah Kyungsoo mengatakan kehidupan seksnya bersama Jongin. Ia membeberkan semuanya tentang bagaimana Jongin memaksa melakukannya di ruang tengah (tepat di sofa mereka saat ini). Jongin waktu itu duduk dan Kyungsoo ia paksa menungganginya dengan punggung menghadap Jongin. Member lain sama-sama membelalak kesusahan menelan ludah karena penis Kyungsoo yang melompat-lompat erotis. Minseok mengaku bahwa hal tersebut juga membuatnya terangsang. "Meskipun aku juga tidak menolaknya bahwa hal tersebut memang," Jeda lama Minseok gunakan untuk menelan ludah. "Seksi huh?"

"Ya Tuhan, aku tidak menyangka Jongin orang seperti itu." Kyungsoo memberinya tatapan tidak percaya.

"Pernah juga ia mengajak orang lain. Menurutku itu yang paling sulit dari Jongin." Minseok terangsang berat dan pelan-pelan tanpa menakuti Kyungsoo mengurangi jarak diantara mereka.

"Kyungsoo-ya," Panggilnya gagap. "Kau suka di dalam atau Jongin harus berhenti sejenak untuk mengeluarkannya di luar?" Kyungsoo kelihatan berpiir dengan berdehem rendah.

"Kadang-kadang di dalam," Perut Minseok serasa diaduk-aduk mendengarnya. "Tapi kadang-kadang Jongin mengeluarkannya di seluruh muka."

Sampai sini Minseok bingung harus merespon apa karena bayangan Kyungsoo berlumuran sperma. Ia bisa membayangkannya dengan jelas. Sangat-sangat jelas hingga ia rasa celananya sedikit basah. Ia butuh berlari ke kamar mandi, dan, dan…

"Ah hyung!" Ia tersenyum kegelian begitu menepukkan tangannya bahagia. "Yang paling konyol saat member lain melihatku menelan sperma Jongin. Aku ingat wajah mereka konyol sekali!" Begitu pula wajah Minseok. Ia mencari-cari hal apa yang dapat ditertawakan saat ini karena Kyungsoo terbahak-bahak masih bertepuk tangan. Ia bilang Chanyeol mimisan parah saat itu."Bajingan itu! Aku pernah menggodanya disuatu hari dan konyol sekali," Ujarnya tersengal-sengal tertawa. "Namun ia lebih baik melakukannya daripada Jongin menurutku."

"Kau tidak keberatan melakukannya dengan orang lain? Bukankah terlalu beresiko berganti-ganti pasangan?" Kyungsoo kembali tertawa tidak terkendali. Ini tidak seperti mereka sama-sama mengidap penyakit atau apa. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, begitu jawab Kyungsoo.

"Oh! Apa Jongin tidak pernah menggunakan sex toys atau yang lainnya?"

"Jongin, tidak suka menggunakan hal-hal seperti itu. Lagipula aku lebih suka penis Jongin daripada barang-barang mengerikan itu." Kyungsoo harus lebih memperhatikan bahasanya karena saat ini Minseok benar-benar tegang dan k eras. Tidak ingin terlihat memalukan ia menutupi selangkangannya dengan bantal sofa. Ia bisa menyembunyikan selangkangannya tetapi tidak wajahnya yang semburat merah. Napasnya juga sedikit tersengal-sengal karena jantungnya berdetak tidak karuan.

"Pernahkah ia memaksamu? Berlaku seperti dia akan memperkosamu?"

"Ia selalu bermain kasar." Kyungsoo mengacungkan jempolnya. "Kau pernah mendengar daddy kink? Bajingan bodoh, ia tidak tahu sama sekali."

"Oh!" Keduanya terdiam saat Minseok berteriak. "Itu favoritku." Tanpa ancang-ancang Minseok menyambar Kyungsoo dan membuang bantal di pangkuannya. Sekuat tenaganya menahan nafsunya meledak begitu saja. Ia hanya melumati bibir Kyungsoo lembut meskipun bibirnya bergetar begitu kencang. Karena tidak tahan ia melepaskan bibirnya setengah hati.

Kyungsoo menatapnya dengan mata yang sedikit membuka. Sedang ia sendiri menggigit bibir bawahnya menahannya bergetar. Kyungsoo menghembuskan napas dan terasa hangat di wajah Minseok. Kemudian Kyungsoo berkata, "Daddy?" Ia memposisikan dirinya lebih baik. Kedua kakinya ia naikkan pada sofa. Kemudian dengan tangan terbuka lebar mengundang Minseok kembali, "Daddy!" Suaranya kencang membuat Minseok sedikit ketakutan kalau-kalau member lain mendengarnya.

Minseok kembali menerjang Kyungsoo namun kali ini ia tumpahkan seluruh nafsunya. Bibir Kyungsoo ia rasa begitu manis dan nikmat entah bagaimana ia harus mendeskripsikannya. Minseok hingga kehilangan kendali sampai Kyungsoo memasukkan lidahnya pada Minseok. Menggigit bibir bawah Minseok dan menariknya. Menengadahkan kepalanya ke samping dan Minseok ke arah lawannya. Minseok bahkan tidak tahu hal ini sebelumnya. Terbukti bahwa Kyungsoo benar-benar terlatih dalam hal ini.

Mungkin Kyungsoo mengerti keadaan Minseok, jadi ia bersedia menuntunnya dengan mengangkat kepalanya menampakkan leher mulusnya. Minseok mengubur wajahnya disana. Ia menjilati menciptakan cupang disana-sini bahkan tidak sengaja menggigitnya ketika Kyungsoo berteriak, "Daddy! Ah! Daddy!" Berkali-kali. Minseok mengutuk Kyungsoo karena mungkin akan mengagetkan orang-orang jika terlalu keras. Seakan terjadi gempa di perutnya namun entah ia berharap semua orang melihatnya menyetubuhi Kyungsoo sementara Kyungsoo memanggilnya Daddy dengan frustasi.

Kali ini tubuhnya berlaku secara reflek. Seperti binatang buas ia melucuti kemeja Kyungsoo beserta celananya. Merasa tidak sabar ia hanya menurunkan celana Kyungsoo sampai dengan lututnya. Terlihatlah penis Kyungsoo yang berdiri bebas dengan kepalanya yang merah bergairah. Serasa air liurnya menetes deras ia kulum segera Kyungsoo. "Ohhh!" Teriak Kyungsoo begitu Minseok memasukkan batangnya hingga menyentuh kerongkongan.

Ukuran Kyungsoo tidak begitu panjang namun akalnya sudah hilang entah kemana. Ia menjilati Kyungsoo hingga teramat basah dan penis Kyungsoo yang berkedut-kedut akan keluar kapan saja. Samar-samar ia mendengar Kyungsoo mengerang seperti menahan sesuatu. Hingga akhirnya Minseok memutuskan melihat keadaan dan tersentak kaget ketika melihat Kyungsoo mengulum penis pria lain. Jongin?

Pemandangan ini begitu menggairahkan ketika Kyungsoo dengan lidah terjulur dan tangannya meremas-remas bola Jongin, "Aku suka ini, Daddy." Begitu panas terasa Minseok melepas kaos dan boxer hitamnya kemudian melemparnya kemana saja. Ia menindih Kyungsoo kemudian ikut mengerjakan Jongin bersama-sama.

"Oh hyung kau kerasukan Kyungsoo?" Ujar Jongin heran sambil mengelus rambut perunggu Minseok.

Minseok menatap Jongin diatasnya, "Bisa aku memilikinya juga?" Jongin menyeringai. "Daddy?" Tampaknya sedang pergantian peran.

"Hyung! Aku tidak suka berbagi." Begitu kata Kyungsoo seperti anak kecil 10 tahun. Tidak mendengarkan keluhan Kyungsoo, Minseok mengulum Jongin begitu saja. Dibandingkan milik Kyungsoo, Minseok harus membuka mulutnya lebih lebar lagi karena diameter Jongin. "Hyung, berikan padaku!" Minseok mengerang kecewa dan slap! Ia menjerit merasakan tamparan di pantatnya.

"Aku menunggumu sangat lama dan ternyata… Jongin."

"Sehun-ah!" Sekali lagi tamparan keras ia terima.

"Daddy! Daddy!" Sehun jengkel karena cemburu. Ia asyik memberi tanda pada punggung mulus Minseok. Lidahnya panas begitu juga menggelitiknya. Giginya terkadang menggigit membuatnya semakin terangsang. Terlebih penisnya yang bergesekan dengan penis Kyungsoo.

Seseorang menarik rambutnya kemudian dengan ganas mencium bibirnya. Pria ini begitu ganas dan tangannya terasa sangat besar di kepalanya. Joonmyun mengerang di sela-sela napasnya. Karena terlalu susah menghadap Joonmyun, maka Minseok berpegangan pada biceps pria yang lebih muda yang mana ia rasakan sedikit bergetar karena ciuman basah mereka.

"Kau pilih Kyungsoo atau Minseok?"

"Entahlah Chanyeol aku belum pernah melakukannya."

"Ah Baekhyun, cepat kau pilih salah satu!" Baekhyun terlihat ragu-ragu karena kurang pengalaman. Chanyeol mendesis kesal dan segera mengambil tindakan karena nafsunya. Ia memasukkan jari-jari panjangnya pada Kyungsoo. Jari telunjuk dan tengah sekaligus membuat kegiatan Kyungsoo terganggu karena perasaan asing di pantatnya. Chanyeol menusuk-nusuknya dengan semangat dan cepat.

"Ah.. Ah.. Da-ddy." Kyungsoo merengek meminta lebih. Tanpa perlu menolak, Chanyeol mengeratkan giginya menambahkan digit jarinya. Kali ini jari manisnya. Ia berharap bisa menambah kelingkingnya namun Kyungsoo terlalu sempit. Begitu penisnya semakin menegang dengan bahagia. Sementara Baekhyun, hanya berdiri dengan jantungnya yang berdebar bukan main cepatnya.

Chanyeol berdiri. "Mungkin daripada menganggur kau bisa membantuku." Chanyeol memang favoritnya. Ia jongkok dan segera memindah tangankan penis Chanyeol. Menelannya dan (ia melakukannya dengan kesusahan) tersenyum karena akhirnya mengerti apa kemauannya. Ia berterima kasih dengan bermain rambut kemaluan Chanyeol.

Ruang tengah tidak pernah sepenat dan sepenuh ini sebelumnya. Tujuh pria berkumpul menjadi satu dan melakukan hal-hal intim bersama. Keringat terlihat dimana-mana. Bau pria tercium dimana-mana. Desahan, erangan, dan suara-suara erotis sejenisnya terdengar dimana-mana.

Mereka bergerak dengan sinkronnya. Namun ditengah kenikmatan tersebut Wufan datang dengan mata dipicingkan cemburu. "Serakah sekali." Ia menarik paksa Minseok dan menunggingkannya berpegangan pada sofa.

Wufan memposisikan di belakang Minseok kemudian menjilati pantatnya. Minseok menyumpah serapahi karena lidah Wufan yang benar-benar terlatih. Berputar-putar pada cincin anusnya kemudian sesekali menjulurkannya masuk ke dalam.

Semua langsung berganti posisi ketika Joonmyun mengangkat Kyungsoo. Kyungsoo sekarang bersandar pada sofa, kakinya dibuka lebar oleh Joonmyun yang sedang mencoba melakukan penetrasi padanya. Sedikit-sedikit ia masukkan penisnya menyesuaikannya pada Kyungsoo. Kyungsoo menutup matanya keenakan membuat Joonmyun dua kali lebih bersemangat hingga ia masukkan seluruh penisnya sekali tusukan. "Ahhhhhh!" Begitu Kyungsoo mengadahkan kepalanya.

Melihat Kyungsoo menganga dengan desahan sensualnya, Wufan memanjat sofa kemudian menyodorkan penisnya. Kyungsoo menerimanya sekali telan. Semua mata tertuju padanya saat inidan astaga, dia sangat suka diperhatikan. Desahannya semakin menjadi-jadi dan berteriak daddy-daddy semakin keras.

"Ahn! Ah! Ah!" Joonmyun rasa ia akan segera mengeluarkan isinya segera. Ia tidak bisa menahannya lagi apalagi setelah Kyungsoo menatapnya dengan mata sedikit membuka, mulutunya penuh terisi penis Wufan.

"Keluarkan segera, Daddy!" Joonmyun mengeluarkan penisnya guna mengeluarkannya di wajah Kyungsoo akan tetapi Kyungsoo mencegahnya dengan mengapit pria yang lebih tua dengan kakinya. "Di dalamnggh!" Ia meminta kesusahan karena Wufan.

Tidak sempat mencerna kalimat Kyungsoo, Joonmyun terlanjur mengeluarkan isi spermanya di dalam Kyungsoo. Ia beralih tempat dan melihat spermanya bercucuran. Membuatnya tidak bisa menahan hanya menyeringai.

Minseok dijatuhkan menungging di sebelah Kyungsoo. Seseorang dengan kasarnya menampar pantatnya hingga terdengar suara nyaring setelahnya. "Berani-beraninya membiarkan orang lain menyentuhmu." Sekali lagi terdengar Luhan menampar Minseok.

"Maaf Daddy," Minseok menggoyangkan pantatnya kekanan dan kiri. "Kau harus menghukumku." Ia menyeringai. Begitu pula Luhan.

Luhan langsung memasukkan penisnya dalam-dalam. Langsung mengeluar-masukkannya seirama dengan teriakan Minseok. Begitu kasar dan Kyungsoo yang melihatnya bersumpah sangat membuatnya semakin bergairah. Sungguh, Angry Sex memang yang terbaik.

Luhan memompanya semakin cepat dan tanpa memperingatkan Minseok ia mengeluarkan spermanya di dalam. Minseok terkejut tiba-tiba penis Luhan yang berkedut-kedut. Perlahan luhan mengeluarkannya namun sangat disayangkan oleh Minseok dan mengeratkan lubang anusnya. "Astaga!" Luhan mengutuk Minseok keras-keras.

Segera setelah Luhan selesai dengan Minseok, Wufan juga mengeluarkan spermanya di dalam mulut Kyungsoo. Sebagian terkena wajahnya dan Kyungsoo dengan senang hati menerimanya.

Minseok menolehkan wajah Kyungsoo yang kemudian menciumnya. Menyalurkan sperma Wufan dan menelannya. Minseok menjilati bersih sisa-sisanya pada wajah Kyungsoo. Hidung, ujung bibir, pipi.

Jongin melepas sesi ciuman mereka dengan menarik pinggang Kyungsoo sehingga ia sekarang menatap Minseok. Ia menampari pantatnya terus dan Minseok meredam teriakannya dengan kembali berciuman.

Sehun juga menarik pinggang Minseok. Juga menghadapkannya pada Kyungsoo dengan hasil Sehun dan Minseok menghadap Jongin dan Kyungsoo. Sedangkan Minseok dan Kyungsoo asyik berciuman. Sama-sama mendesah keras. Sama-sama bersenggama.

Mungkin memang Jongin yang terlalu keras sampai-sampai tidak jarang kepala Kyungsoo menatap Minseok. Maka Kyungsoo beristirahat pada leher hyungnya. Sebagai gantinya ketika Jongin menusuknya terlalu keras lagi, Kyungsoo reflek menggigitnya.

Sedari tadi Chanyeol hanya berdiri iri melihat semua sudah kebagian giliran masing-masing. Ia teramat tidak sabar mendapatkan giliran. Karena ia sadar ia tidak bisa menahannya lebih lama lagi, "Brengsek."

"Kau tidak melihatku?" Apa arti Baekhyun di mata keberadaan Chanyeol? Chanyeol menatapnya dengan tatapan garang. "Kau tidak melihatku?" Ulangnya lagi. Benar juga, bagaimana bisa tidak melihat Baekhyun sama sekali? Pikirnya dalam hati.

Ia langsung mengangkat Baekhyun dan menempatkannya di tengah-tengah Minseok dan Kyungsoo. Walaupun sebelumnya terjadi keributan besar karena untuk kesekian kalinya, pergantian posisi. Dengan posisi sekarang Minseok, Baekhyun, dan Kyungsoo ditidurkan berbanjar. Sehun, Chanyeol, dan Jongin yang juga berbanjar menyetubuhi mereka. Sehingga mereka bisa melihat satu sama lain melakukan hubungan seks seperti ini. Yang lain bergerumbul disekitar mereka menunggu selesai dan kembali menegang.

Sehun yang pertama melepaskan penisnya keluar. "Hyung cepat aku sudah akan…" Ucapnya tersendat-sendat menahan spermanya untuk keluar. Ya, mereka berencana mengeluarkan spermanya bersama-sama menghujani ketiga pria di sofa tersebut.

Jongin juga terengah-engah mengeluarkan penisnya setengah hati. Sangat sayang meninggalkan tubuh hangat Kyungsoo. Tinggal Chanyeol yang dengan rakus terus menusuk Baekhyun tanpa memikirkan yang lain.

Minseok dan Kyungsoo sudah bersiap-siap dengan membuka mulut mereka. Member lain pun mulai menggerumbuli keduanya. Dan pada akhirnya Chanyeol juga ikut bergabung. Mereka semua berdiri mengitari ketiga pria tersebut yang sudah berpindah di karpet bawah.

Sperma Chanyeol yang berhasil mengotori, dengan jumlah yang sangat banyak hingga mengotori rambut Baekhyun.

Kemudian Wufan yang berdiri di sebelah Kyungsoo mengikuti Chanyeol dan membasahi wajah Kyungsoo. Tepatnya pipi sebelah kiri.

Jongin yang curang memaksa Kyungsoo mengulum penisnya dan keluar dalam mulutnya. Seperti biasa, Kyungsoo menelannya dengan senang hati.

Diikuti Sehun yang mengikuti aksi Jongin. Menjambak rambut Minseok dan memaksanya memakan penisnya. Beberapa kali hisapan dan Sehun mengeluarkan semua isinya.

Joonmyun menembakkan spermanya pada Baekhyun dan sisa-sisa semprotan terakhir mengenai Kyungsoo.

Luhan yang datang terakhir mengarahkannya pada Minseok. Ia sengaja memegang wajahnya agar dapat melukisi wajah tersebut secara menyeluruh.

Yang terakhir Minseok, Baekhyun, Kyungsoo yang keluar dengan bebarengan mengotori diri mereka sendiri. Napas berat setelahnya terdengar dengan jelas. Mereka terdiam setelahnya tanpa ada yang berniat memulai pembicaraan.

"Baiklah, siapa yang memulai?" Tanya Luhan dengan penasaran

Tidak keduanya, Kyungsoo dan Minseok menjawab pertanyaan Luhan. Perlahan-lahan Kyungsoo menggeret Minseok menjauhi mereka dan berjalan menuju kamar mandi. Tampaknya Kyungsoo juga bisa malu.

"Astaga," Tiba-tiba Chanyeol. "Itukah kode ronde kedua?"

"Yehet."


With this I officially end the fic hahahahahaha.

Tapi sudah ada rencana lagi mau bikin ff macam begini lagi with Kyungsoo Minseok Baekhyun as the main bottom. Hidup power bottom line /OuO)/! hahahaha

But really guys, not to mention that XiuBaekSoo are so fvckable, if only I have a dick lol

So please anticipate my new fic guys, thanks for your comment, and thanks for your support hoho i love you~~~~