" Kris, apa kau akan meninggalkanku lagi?"
Kris menghentikan kerja tangan nya yang sedari tadi terus mengusap lembut kepala Jayden, Jayden yang melihat respon Kris hanya dapat tersenyum miris, apa Kris berniat meninggalkan nya lagi?
" kau akan meninggalkanku lagi." Lirih Jayden, Kris yang mendengar ucapan Jayden bingung harus berkata apa, iya taka da niat untuk menghilang dan meninggalkan Jayden lagi, tapi Kris juga tak ingin pergi dari Suho dan kehilangan Suho.
" kau menyukainya?"
Kris memandang Jayden, siapa yang sedang di bicarakan Jayden?
" kau menyukai Suho." Kali ini Jayden berkata sembari menjauhkan tubuhnya dari tubuh Kris, ia membungkukkan tubuhnya, memeluk dirinya sendiri, kenapa kisah cintaku harus seperti ini? Miris Jayden.
" Jay-"
" aku tahu, dan kau jangan mengelak lagi, kau pikir aku bodoh Kris! Aku dapat melihat tatapan matamu yang selalu menghangat jika di samping suho, aku melihat semua Kris! Aku mengetahuinya! Aku benci ini, aku benci kau, aku benci diriku sendiri, kenapa aku harus bergantung padamu Kris? Kenapa harus aku yang seperti ini? Kenapa? Kenapa dunia tak adil padaku? Kenapa? Hiks- kenapa?" Jayden terus berucap dengan disusul tangisnya, kris merasa bersalah, ia merengkuh tubuh Jayden, membuat Jayden tenggelam di dalanm pelukannya, ia juga bingung jika seperti ini. Jayden memukul dada kris yang sedang memeluknya, ia bingung, ia harus bagaimana? Ia ingin membawa kris kembali padanya, tapi bagaimana dengan Suho? Suho terlalu baik hati untuk di berikan kesakitan semacam ini, tapi jika ia yang meninggalkan kris bersama Suho, berarti ia harus kesakitan lagi, berarti ia harus kehilangan Kris dan takkan bisa bersama dengan kris lagi.
" Hon-"
" don't call me Hon, Kris. You aren't just love me, you are love Suho too." Ujar Jayden melepaskan pelukan Kris.
" no, you are my beloved, youre mine." Jawab Kris mengeras, ia kesal karena ucapan Jayden.
" so, How about Suho? Are you call he like you call me? You are loving he! And I know it."
Kris terdiam, tak bisa ia bohongi, ia terkadang memanggil Suho dengan kata 'hon'.
" aku sudah memutuskan, aku akan pulang ke Canada lusa." Ujar Jayden.
" tidak! Kau tidak boleh pergi dari sini." Protes Kris.
" lalu untuk apa aku disini? Untuk mendapatkan sakit lagi." Lirih Jayden. "disini." Ujarnya sembari meraba dadanya. " apa aku harus mendapatkan kesakitan lagi? Kukira aku akan menemukanmu dan bisa membawamu kembali ke Canada, tapi nyatanya, kau memiliki yang lain disini, dan itu membuatku sakit, kris. Aku harus pergi agar aku tak mendapat kesakitan darimu, kris. Haruskah aku menyebutkan kesakitanku selama ini? Kesakitan saat kau ergi tanpa pamit, kesakitan ku yang selalu menunggumu, kesakitan ku saat kau tak memberi kabar seakan itu menggambarkanmu telah melupakanku. Aku akan pergi, pergi dari korea dan pergi dari hidupmu, aku akan melup-"
Chu~
Ucapan Jayden terhenti saat Kris mencium bibirnya tiba tiba, kris menciumnya dengan kasar, sepertinya Kris marah dengan apa yang di ucapkan Kris. Sementara Jayden hanya bisa menangis menerima perlakuan Kris.
" jangan, kau tak boleh pergi." Ujar Kris saat meleas ciuman nya, kembali merengkuh tubuh Jayden kedalam pelukannya. "berikan aku waktu untuk berfikir, Jayden. Berikan aku waktu satu bulan untuk memutuskan semuanya, untuk memutuskan aku memilih siapa."
Jayden mengangguk dalam pelukan Kris, ia memang harus memberikan waktu untuk Kris berfikir.
' kenapa harus? Padahal aku sendiri tahu siapa yang akan dipilih Kris, dan aku harus siap menerima kesakitan lagi.'
.
.
.
Park Chan Yeol
Namja itu melangkahkan kakinya menyusuri jalanan kota sekitar seoul ini bersama seseorang di sampingnya, ia berniat untuk mengikuti les bermain gitar, sebenarnya Chan Yeol bisa, hanya saja ia ingin mendalami saja.
" jadi kau benar benar akan belajar Gitar, Chan Yeol?"
Yang bertanya itu namanya Kangta, teman baik dari Chan Yeol.
" ya, aku akan belajar bermain gitar." Jawab Chan Yeol.
Kangta mendengus sebal mendengar jawaban Chan Yeol.
" oh sungguh, demi Doraemon yang memeiliki kantung ajaib, aku bahkan tahu bahwa kau sudah mahir dalam urusan bermain gitar."
Chan Yeol terkekeh pelan mendengar geraman teman nya itu.
" apa alasan sesungguhnya dari niat –bodoh-mu itu, Chan?" tanya Kangta.
" hehehe, kau selalu tahu kalau aku sedang berbohong , Kangta." Ujar Chan Yeol dengan senyuman nya. "kau ingat saat kemarin aku menjemputmu ke tempat kau mengajar Vocal tu?" tanya Chan Yeol, Kangta menganggukkan kepalanya. "aku bertemu dengan namja manis, ia sangaaaattt manis, aku jatuh cinta padanya." Ujar Chan Yeol.
" dia masuk ke kelas apa?" tanya Kangta.
" dia masuk ke kelas gitar, makanya aku ingin masuk ke sana, semoga aku bisa bertemu dan berkenalan dengannya, lebih bagus kalau ia bisa menjadi kekasihku."
.
.
.
Chan Yeol memasuki ruang kelas gitar dengan senyuman nya, ia akan bertemu dengan orang yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama, tentu saja Chan Yeol senang.
" ahh, annyeong."
Chan Yeol terdiam membisu, itu, yang menyapa nya itu adalah namja manis yang telah membuatnya jatuh cinta, ohh, sepertinya dewi fortuna sedang mendukungnya.
" a-ahh, annyeong." Jawab Chan Yeol.
" nah teman-teman, kita kedatangan peserta les baru, nama nya Park Chan Yeol, bukankah ia tampan?"
Dan semua peserta les kelas gitar pun terkekeh mendengar namja manis tadi berujar riang.
" nah Chan Yeol, kau bisa duduk di samping So Yul." Ujar namja manis tadi sembari menunjuk bangku kosong di dekat seorang wanita. "dan aku yang akan mengajarkanmu bermain gitar, kau tidak usah memanggilku Ssaem atau apapun itu. Dan, namaku Kim Joon Myeon, semua orang rata rata memanggilku Suho, jadi kau juga bisa memanggilku Suho, jika kau mau tentunya."
Chan Yeol tersenyum manis, rupanya namja manis yang telah mebuat nya jatuh cinta pada pandangan pertama ini baik hati dan periang.
" jadi, bisa kita mulai pelajaran hari ini?".
I NEED A ROMANCE
.
.
.
Title : I Need A romance
Author : Marselina Ahn ( Almighty_Queen9 )
Cast :
- Wu Yi Fan
- Kim Joon Myeon
- Yong Jun Hyung
- Yoon Doo Joon
- Kim Min Seok
- Do Kyung Soo
- Lu Han
- Park Chan Yeol
- Jayden Park ( LC9)
- And other cast .
Genre : romance , drama , and so on
Length : chapter
Rate : T for this chapter
A/N : yoyoyo, Mars balik lagi dengan FF yang feel nya lagi pas banget nih, sebenarnnya apa kata readers bener sih, ini keliatan kaya terburu buru, tapi yang harus di ketahui, ini itu masih masalah awal, FF ini kan menceritakan permasalah kehidupan 3 bersahabat, jadi keliatan nya aja cepet, tapi menurut Mars sih ini bakalan panjang urusan nya.
Dan kenapa di FF ini banyak Cameo nya? Karena Mars seneng aja, Mars itu paling suka masukin banyak Cameo, mungkin suatu saat cameo nya bakal berperan penting, sekalian mendongkrak nama mereka gitu #wakkss
Yang pasti, di setiap FF Mars pasti bertabur/? Bintang deh
Muehehe
Don't like don't read aja
Udah baca jangan lupa Review ya bebzz
.
.
.
Chan Yeol, namja itu tengah berdiri di temapt pembayaran, hari ini ia ingin menjadi Kasir, dengan seenak jidatnya, ia mengusir Yura dari tugasnya dan menyuruh Yura untuk menjadi salah satu pelayan, Yura yang sudah tahu tingkah Chan Yeol yang selalu seenaknya sendiri itupun menerima perintah Chan Yeol, kenapa Chan Yeol ingin menjadi kasir hari in? entahlah, Chan Yeol rasa, akan ada seseorang yang masuk ke Coffee Shopnya ini.
Tring
Bel kecil di dekat pintu kaca Coffee Shop itu berbunyi, Chan Yeol melihat siaa yang datang, dan Chan Yeol hanya dapat membelalakkan matanya saat mengenal siapa yang baru saj masuk dan tengah berbicara dengan salah satu pegawainya, Ji Yong.
'dia, itu benar dia, 'kan? Itu Suho, 'kan?' bathin Chan Yeol saat melihat wajah manis namja yang baru masuk itu, Chan Yeol tetap diam di tempat kasir, ingin melihat apa yang sosok manis itu lakukan di Coffee Shop-nya.
Chan Yeol sedikit mengernyitkan kening nya saat melihat Yura ikut bergabung dengan Ji Yong, dan itu membuat Chan Yeol melangkahkan kakinya menghampiri pegawainya dan juga sosok manis itu.
" ada apa ini, Yura?" tanya Chan Yeol yang menghampiri ketiga orang itu –Yura, Ji Yong, dan juga si sosok manis, Suho-.
" ini, tuan ini ingin mengikuti kursus pembuatan kopi yang di bombing oleh kau, Chan. Tapi sayang, peserta nya sudah terkumpul 35 orang, jadi pendaftaran sudah kututup." Ujar Yura menjelaskan pada Chan Yeol.
" oh begitu yaa," gumam Chan Yeol. "kau bisa ikut kelasku." Ujar Chan Yeol dengan senyuman hangatnya, Yura menatap Chan Yeol sekilas, Yura pun ikut tersenyum.
" benarkah? wahh, terima kasih, ini sangat membantuku." Ujar Suho dengan riang. "kapan kelas nya di mulai?" tanya Suho.
" besok, pukul 8 pagi, kita akan berkumpul di belakang dan mulai belajar membuat kopi." Jawab Chan Yeol.
" baiklah, kalau begitu aku pulang dulu, annyeong."
" jadi, kau jatuh cinta pada pandangan pertama, Yeol?" tanya Yura yang mengetahui gelagat Chan Yeol yang menunjukkan bahwa Chan Yeol sedang jatuh cinta.
" ya, kau selalu tau aku, Yura." Jawab Chan Yeol sembari tersenyum kearah Yura.
" baiklah tuan Park, kau jatuh cinta sih boleh, tapi cepat masuk keruanganmu, kau lihat, sepertinya remaja remaja itu akan mati sebentar lagi karena kehabisan darah."
Chan yeol dan Ji Yong pun tertawa renyah mendengar candaan Yura.
' Ya, aku jatuh cinta pada pandangan pertama, ini berbeda dari saat aku jatuh cinta dulu, kau berbeda Suho'
.
.
.
" sepertinya sudah lama, yaa?"
Chan Yeol menatapa Yura karena tak mengerti dengan ucapan Yura.
" maksudku, kau sudah mengenal tuan manis itu sudah lama, 'kan?" tanya Yura lagi.
" ahh itu yaa." Gumam Chan Yeol sambil tersenyum. "ya, aku mengenalnya dulu, tapi dilihat dari gelagatnya tadi, sepertinya dia lupa padaku."
" kau, bertemu dengan tuan manis itu dimana?" tanya Yura.
" aku pernah menjadi muridnya di kelas gitar." Jawab Chan Yeol "dan sekedar pemberitahuan, tuan manis itu bernama Kim Joon Myeon dan sering di panggil Suho."
" wow, kau masih mengingatnya, Yeol? Kau sepertinya benar benar di buat jatuh cinta olehnya." Ujar Yura.
" kau harus tahu, Yura. Dia itu sosok yang manis dan ceria." Jawab Chan Yeol.
" lalu kenapa kau tak menjadikan nya pasanganmu?" tanya Yura lagi.
" itu karena dulu-
-ia sudah memiliki kekasih."
.
.
.
Doo Joon dan Jun Hyung menataap aneh kearah Min Seok dan Suho, mereka gila, pikir Doo Joon dan Jun Hyung, bagaimana bisa Min Seok memotong daging panggang layaknya seorang pembunuh yang sedang mencabik korban nya, dan bagaimana bisa Suho menyendok Sup hangat nya sembari senyam senyum sendiri.
" apa kalian sudah mulai gila?"
Pletak
Pletak
Dan Jun Hyung hanya bisa meringis sakit saat Suho dan Min Seok memukul kepalanya.
" ya! Kenapa kalian memukulku?" tanya Jun Hyung sembari mengusap kepalanya yang juga diusap oleh Doo Joon.
" YA! Harusnya aku yang marah, kenapa kau mengiraku mulai gila?" tanya Suho pada Jun Hyung.
" habisnya, kau makan sambil senyam senyum sendiri, itukan terlihat seperti orang yang ughh agak sedikit mendekati gila." Jawab Jun Hyung, "memang nya apasih yang membuatmu senyam senyum sendiri?" tanya Jun Hyung.
" ahh, itu. Aku hanya senang saja, mulai besok aku akan belajar membuat Coffee." Jawab Suho dengan riang.
" ahh aku tahu, kau senang bukan karena itu, 'kan? Pasti orang yang akan mengajarmu itu yang membuatmu seperti ini, 'kan?"
Dan Suho hanya bisa merutuk sebal karena Doo Joon mengatakan yang sebenarnya, apa Doo Jon bisa membaca pikiran, ya?
" darimana kau tahu tentang itu?" tanya Suho.
" aku hanya asal tebak." Jawab Doo Joon sembari kembali sibuk dengan makanannya.
" jadi jika Suho senyam senyum sendiri Karena itu, Min Seok, kau terus terlihat Gloomy karena apa?" tanya Jun hyung.
" aku? Aku tak terlihat Gloomy, Jun. " jawab Min Seok.
" oh ayolah, Min. kau selalu saja menutup dirimu akhir akhir ini, kalau kau punya masalah kan bisa kau ceritakan, mungkin saja aku bisa membantu." Ujar Jun Hyung yang mulai kesal dengan sikap Min Seok yang selalu menutup diri itu.
" aku sungguh, Jun. aku tak memiliki masalah, Jun." jawab Min Seok, kali ini ia berucap dengan senyumannya, Jun Hyung dan Suho yang melihat senyuman Min Seok hanya bisa saling tatap keheranan, ada apa sebenarnya?
Karena senyuman Min Seok kali ini adalah senyuman yang Jun Hyung dan Suho kenal, ini senyuman Min Seok yang menyiratkan Luka dan kesakitan atau apapun itu yang berhubungan dengan sakit hati.
.
.
.
Min Seok sengaja, ia sengaja tidak membawa mobilnya, ia ingin berjalan kaki malam ini, mungkin berjalan kaki di malam hari bisa sedikit membuat bebannya menghilang terbawa oleh angin malam, sebenarnya Min Seok kedinginan, ini sudah pukul 9 malam, dan angin malam benar benar menyiksa, angin malam seperti sedang menusuk kulit Min Seok yang putih, tentu saja Min Seok merasa kedinginan, ia hanya memakai kemaja berwarna pastel saja.
Min Seok mendudukkan dirinya di salah satu bangku yang ada di taman kota.
Sret
Min Seok mengernyitkan kening nya saat sebuah jaket tersampir di tubuhnya.
" malam ini dingin, dan kau berjalan di antara dingin nya angin malam hanya dengan pakaian yang aku percaya tak membuat tubuhmu hangat."
Min Seok mengernyitkan keningnya lagi saat ia melihat seorang namja –yang Min Seok yakini adalah orang yang menyampirkan jaket di tubuhnya- duduk di sampingnya.
" ahh iya, kau pasti merasa aneh karena aku langsung berbicara tanpa mengenalkan diri." Ujar namja itu dengan senyuman –yang Min Seok akui cukup menawan itu- padanya. "aku Kangta." Ujar namja itu sembari mengulurkan tangan nya. Min Seok tersenyum manis, Kangta orang yang ramah menurutnya.
" aku Kim Min Seok." Jawab Min Seok sembari menerima uluran tangan Kangta.
" jadi dimana rumahmu?" Min Seok mengernyitkan keningnya saat Kangta tiba tiba berdiri, Kangta tinggi juga rupanya.
" mau apa kau menanyakan dimana rumahku?" tanya Min Seok.
" aku bertanya, yahh hanya ingin mengantarkanmu saja, itupun jika kau mau kuantar." Tawar kangta.
" baiklah Kangta, aku menerima penawaranmu." Ujar Min Seok.
Satu yang Min Seok ketahui saat ini, ia nyaman dengan Kangta.
.
.
.
" kita sudah sampai." Ujar Kangta saat sampai di sebuah rumah yang cukup mewah –yang ia yakini adalah rumah dari pujaan hatinya saat Min Seok memberikan alamatnya-.
" terima kasih sudah mengantarku pulang." Ujar Min Seok sebelum keluar dari mobil Kangta.
" Min" panggil Kangta yang ikut keluar dari Mobil, Min Seok yang merasa nama nya di panggil pun menoleh pada Kangta.
Chu~
Min Seok membelalakkan matanya saat Kangta tiba tiba saja mengecup bibirnya, sementara Kangta sedikit menyeringai saat melihat seorang namja yang melihat aksinya yang mencium Min Seok dari jendela rumah Min Seok yang gordennya sedikit terbuka.
" K-kangta." Gagap Min Seok yang shock mendapatkan ciuman tiba tiba dari Kangta, Min Seok kaget sekaligus merona, karena menurut Min Seok, cara Kangta menciumnya itu sungguh manis.
" cepat masuk dan beristirahatlah, dan besok kita akan bertemu lagi." Ujar Kangta.
" b-baiklah." Jawab Min Seok, Min Seok langsung berlari kecil ke arah rumahnya, ia terlalu malu hanya untuk membalikkan tubuhnya atau memandang Kangta, sementara Kangta hanya tersenyum kecil melihat tingkah Min Seok.
Brakk
Min Seok menutup pintu rumahnya dengan cukup kuat, ia terlalu malu, sehingga ia hanya bisa menyenderkan tubuhnya di pintu rumahnya dengan kedua tangan nya yang menangkup kedua pipinya yang sedari tadi memerah.
" siapa dia?"
Tadinya Min Seok berharap jika ia pulang kerumah ia tak akan melihat wajah Lu Han, tapi mau bagaimana lagi, ia kan satu rumah dengan Lu Han, tentu saja mereka akan sering bertemu.
" apa urusanmu menanyakan siapa dia? Dan yang kau maksud dia itu siapa?"
" namja yang baru saja mengantarkanmu pulang." Ujar Lu Han.
" oh dia, dia Kangta." Jawab Min Seok agak takut juga saat Lu Han berjalan mendekatinya.
" dia, siapamu?"
" dia kenalanku." Jawab Min Seok.
Chu~
Min Seok hanya diam saat Lu Han mencium nya, seperti biasa, Lu Han selalu menciumnya dengan Kasar.
" kau, apa seorang kenalan akan menciummu, Bitch." Geram Lu Han yang mencengkeram bahu Min Seok, Min Seok hanya bisa meringis sakit saat tangan Lu Han mencengkeram bahunya terlalu kuat.
" apa pperdulimu, Lu?" tanya Min Seok.
" kau istriku, bodoh! Kau tidak boleh dekat dengan namja lainnya." Jawab Lu Han sembari menghisap leher Min Seok.
" uggh, Lu! Kau juga suamiku, tapi aku tak pernah melarang mu untuk bercinta dengan Kyung Soo mu itu." Jawab Min Seok yang mencoba menjauhkan tubuhnya dari Lu Han.
" itu berbeda, Kim." Ujar Lu Han.
"YA! Kau mau apa, Lu?" tanya Min Seok yang mulai panic saat Lu Han mulai membuka kemejanya.
" tentu saja menyetubuhimu, Bitch!."
Srakk
Dan Lu Han memilih merobek kemeja yang dipakai Min Seok, terlalu lama jika membuka satu persatu kancing kemaja nya, pikir Lu Han. Sementara Min Seok hanya bisa pasrah saja, ia sudah biasa seperti ini, di perlakukan seperti pelacur oleh sang tuan Lu, dan palingan juga, berakhir dengan ia tak bisa bekerja karena besok ia tak bisa berjalan dengan benar, mengingat betapa menyeramkan nya Lu Han saat menyetubuhinya.
.
TBC
Ah ah ah, Mars ngga nyangka Mars bisa bikin kata kata yang ughh sungguh Vulgar dan kasar, Sungguh, Mars itu masih polos kok #Readers kagak percaya.
Huhuhu
Itu yang ucapan ucapan Jayden yang di atas itu sebenarnya curahan hati Mars di kehidupan nyata
Dan Mars baru sadar, ini kan nyeritain kehidupan Min Seok, Suho ama Jun Hyung, tapi kok Jun Hyung jarang di ceritain yahh, hahh, kaya nya cuman Jun Hyung yang bahagia di sini, tapi tenang aja kok, ceritanya masih panjang kok, konflik nya juga belum keluar semua.
Dan berterima kasihlah pada ayah nya Mars yang kayanya lupa kalo Mars lagi UAS, soalnya di ngga ngambil Laptop ama Hand Phone nya Mars, jadi Mars bisa update dehh.
Dan sebenarnya Mars juga mau ya ngeupdate FF Mars yang berchapter Mars yang lain, tapi sumpah, kalo lagi mau nerusin itu selalu ada yang di replace lah, lupa alur lah, dan sumpah! Mars kagi nge-feel ama FF ini aja.
Mudah mudahan Mars bisa lanjut ya yang lainnya.
Mars juga lagi mau bikin Winter Special Story, dari judul nya aja Winter, jadi ini berhubungan dengan Winter, bukan desember ya, jadi mungkin nanti kedepannya Mars juga bisa ngeberojolin/? FF yang lain denga couple yang lain.
p.s : ada yang tau Topp Dogg? Wahhh, Mars lagi suka ama BB itu, suka sama B-JOO ama Atom nya.
Oke segitu aja deh bacotan Mars.
Wanna Give me RnR ?