A/N: Mizu mutusin publish next chapternya adja. Yang minta side story ff ini dengan copel yang lain (Read: KyuTao & YunJae) mungkin berikutnya ya Dear. Let's enjoy it the last chapter for my first FF with MinKris ^^

.

.

.

"Kau ini benar-benar tak kapok ya, Min?"

Changmin tertawa mendengar pendapat Kyuhyun padanya. Senyum diwajahnya tak pernah menghilang sejak satu minggu yang lalu. Dia begitu antusias menyiapkan semua ini.

"Tentu saja tidak. Ini pasti akan menarik Kyu. Kau tahu aku sudah menyiapkannya sejak setengah tahun yang lalu—diam-diam pastinya."

Kyuhyun hanya bisa menggeleng melihat seorang Shim Changmin berwajah seperti orang gila karena tersenyum sepanjang hari. Apa bibir namja itu tak sakit menarik otot wajahnya naik begitu.

"Terserah kau saja. Hanya saja jangan libatkan aku dalan ide konyolmu ini. Aku tak yakin dia akan diam saja."

"Tenang saja. Kupastikan ini akan menjadi peristiwa paling menabjubkan di dalam hidupnya. Aku akan memastikan itu. Dan kau harus membantuku." Changmin menunjuk Kyuhyun dengan benda berbentuk segi empat di tangannya. Sesuatu yang tentu saja berhubungan dengan ide cemerlang seorang Lord Evil Choikang Changmin.

"Memang aku punya pilihan? Kau selalu melibatkanku ke dalam ide-ide konyolmu. Ini yang paling gila. Kuharap kau kena batunya, food monster pabbo."

.

.

Our Wedding

(Sekuel Our Story)

Cast:

EvilDragon aka Shim Changmin & Wu Yi Fan Kris

Genre: Romance/Frienship

Rated: M for this chapter

Waning: AU, crack pair(?) gila-gilaan, typo, alur cepat,

.

.

.

DON'T LIKE DON'T READ

.

Berniat meneruskan? silahkan…

.

.

Kalau tidak suka tolong beranjak dan menjauh, Mizu gak mau ngotori fict Mizu dengan flame bodoh di fandom ini, Ok^^

.

.

Anda sudah diperingatkan dear

.

.

Sudah hampir tiga tahun berlalu sejak masa penculikan Wu YiFan ke Jepang yang dilakukan oleh seorang magnae DB5K. Semua masih mengingat bagaimana keesokan harinya namja berwajah kekanakan itu langsung dicecar habis-habisan oleh 'umma' kesayangannya. Membuat semua orang kala itu tertawa melihat bagaimana kekuatan seorang evil kalah oleh sang ratu.

Kris yang menjadi sumber utama hanya bisa tertawa tipis melihatnya. Mengacuhkan Changmin yang meminta pertolongan padanya dengan wajah datar. Ia begitu menyukai saat seorang Shim Changmin dikalahkan satu-satunya namja yang bisa membuatnya mengangguk.

Tapi jauh di dalam hati, Kris berterima kasih. Changmin menepati janjinya walau dimenit terakhir. Setidaknya satu kenangan yang bisa diingatnya nanti bertambah. Dan Kris tak akan pernah mengatakannya langsung. Bisa-bisa namja berwujud evil DB5K itu besar kepala.

"Apa yang sedang kau lakukan, Hyung?"

Kris yang tengah bersandar pada beranda kamarnya, tersenyum tipis saat mendapati Suho ikut berdiri di sampingnya. Ini sudah sangat jarang ia bisa bertemu dengan leader angelic in, dengan jadwal mereka yang semakin padat. Baik personal maupun secara group. Namun ada yang sedikit dipikirkannya saat ini. Sesuatu yang terasa hilang di dalam benaknya.

"Hanya sedang menikmati angin sore saja."

"Kau terlihat senang hyung. Apa yang membuat bibirmu melengkung begitu?" tanya Suho sembari tertawa kecil. Ia tak sengaja melihat Kris sedang berdiri sendirian. Inginnya mendekati Kris terhenti saat tak sengaja melihat wajah bahagia Kris.

"Siapa yang senang?" tanya Kris bingung. Setidaknya ia tak bisa membuat Suho semakin mudah membaca ekpresi wajahnya. Cukup sudah ia menyimpan semua rahasia kecilnya pada namja itu.

"Kau hyung. Tapi itu lebih baik daripada kau harus memasang wajah mengerikan," canda Suho mengacuhkan Kris yang memasang deathglare padanya, "ini pasti ada hubungannya dengan Changmin hyung, bukan?"

"Siapa? Dia tak ada disini."

Kris membalikkan tubuhnya. Menarik napas pelan mengingat apa yang sebenarnya terjadi saat ini. Disaat ia sibuk dengan semua kegiatan dan jadwal manggung, Shim Changmin sudah masuk wajib militer. Tepatnya kurang lebih dua tahun yang lalu, Changmin menunaikan kewajibannya sebagai warga negara yang baik.

"Bukankah seharusnya Changmin hyung sudah menyelesaikannya?"

Itulah yang sedari tadi mengganggu pikiran Kris. Kekasihnya itu seharusnya sudah menyelesaikan kewajibannya sejak setengah tahun yang lalu namun ia malah kehilangan kontak dengan namja itu. Mungkinkah namja evil itu tengah merencanakan sesuatu lagi.

"Entahlah. Aku bahkan tak tahu ia ada dimana. Evil brengsek itu selalu melakukan apa pun sesukanya."

Suho tertawa saja mendengar pendapat Kris. Padahal ia tahu di dalam sana apa yang ingin diucapkan Kris selalu berbanding terbalik, 'dasar tak bisa jujur.'

"Tapi namja yang kau katakan 'Evil Brengsek' itu adalah kekasihmu, Wu YiFan hyung. Orang yang kau cintai."

Kris tak bisa membalas godaan Suho lagi bila wajahnya sendiri sudah mau meledak, "ya katakan apa saja sesukamu. Lebih baik kau temui 'istrimu' sana. Dia sudah menunggu sedari tadi."

Suho sontak gelagapan saat Kris membalasnya. Memang benar ia tak akan pernah menang lawan bicara dengan partner kerjanya ini.

"Dasar kau hyung. Selalu saja bisa membuatku tak berkutik. Baiklah aku ke dalam dulu."

"Tunggu Suho—"

"Apa hyung?" tanya Suho berbalik menghentikan langkahnya saat akan masuk ke dalam.

"Aku akan pulang ke China nanti siang. Dan mungkin aku tak bisa pamit dengan yang lain. Tapi aku sudah mendapat izin."

Suho mengangguk, lalu masuk ke dalam dorm mereka. Ia menuju pintu depan setidaknya mengecek ada surat untuk mereka. Matanya memicing melihat satu benda berbentuk segi empat dengan logo yang tak dikenalnya berwarna merah.

"C&K?"

Membukanya, Suho menggeleng melihatnya. Terlebih dengan pesan kecil yang terselip di dalamnya. Mengambil ponselnya ia mengirim pesan sesuai yang ada di dalam benda tersebut. Menggeleng mengingat siapa pelaku tunggal semua ini. Hanya ada satu orang yang bisa melakukannya.

"Ada-ada saja kau hyung."

Suho berbalik masuk ke dalam kamarnya bersama Lay berikut benda yang didapatkannya tadi. Untung ia yang memeriksa kotak surat bukan Kris. Kalau tidak semua pasti hancur berantakan dan ia pasti dijadikan salah satu korban keevilan sunbaenya itu.

"Good luck, Changmin hyung."

.

.

.

Kris menggeret koper kecil yang di bawanya keluar dari kamar. Ia sedikit bingung saat tak menemukan siapa pun. Seingatnya siang ini Kai dan Sehun sudah selesai dan berada di sini. Kalau Suho mungkin keluar bersama Lay. Tapi yang didapatkannya hanya dorm yang kosong karena yang lain masih ada jadwal.

Mengacuhkannya, Kris keluar saja karena tadi ia sudah menitipkan pesan pada Suho. Setidaknya membernya tak akan bingung kehilangannya. Terlebih baby pandanya yang semakin jarang menempel padanya—efek usia dan juga kekasihnya mungkin.

Kris baru saja keluar namun ia beruntung ada taksi kosong yang kebetulan baru saja menurunkan penumpang. Dengan cepat ia masuk ke dalam taksi tersebut sebelum ada yang menyadari kepergiannya.

"Bandara Icheon."

Taksi itu pun melaju pelan melewati jalan-jalan besar namun tidak sesuai dengan perintah Kris. Dan namja itu baru menyadarinya saat ia merasa pemandangan yang terpantul di jendela bukan seperti pemandangan biasnya.

"Hey Tuan. Ini bukan ke bandara. Kau mau membawaku kemana?" Kris menggeram kesal saat protesannya tidak ditanggapi bahkan taksi itu melaju semakin kencang.

"Berhenti. Kubilang hentikan taksinya. Sekarang." Kris hampir saja membuka pintu tapi taksi tiba-tiba berhenti mendadak.

Shhhhh …

Kris tak melihat kalau sang supir taksi menyemprotkan sesuatu dari balik tangannya. Membuat seisi taksi yang tertutup rapat penuh dengan sesuatu yang tercium aneh.

"A—ap yang kau lakukan?"

Brugh

Namja blonde itu jatuh tertidur sesaat sesuatu yang mengisi udara di dalam taksi bercampur. Sang supir taksi yang tengah mengenakan masker menarik napas lega karena satu pekerjaanya berhasil.

"Syukurlah hyung aku tak perlu melakukan melakukan kekerasan fisik. Bisa-bisa aku dibunuh dia. Sekarang giliran alien albino itu."

Taksi yang berisikan namja itu melaju ke satu titik. Tempat yang seharusnya dituju oleh Kris—bandara Incheon. Memulai sebuah kejutan kecil untuk sang naga yang kini tengah merayap indah di dalam mimpinya.

.

.

.

Kris tak tahu berapa lama ia tertidur atau ditidurkan seseorang. Hanya saja kepalanya terasa berat saat ia membuka matanya. Rasanya begitu pusing, bahkan hanya untuk mencoba untuk duduk.

"Ngh? Ini dimana?" tanya Kris sesaat ia membuka mata, maniks gelapnya mendapati pemandangan sebuah kamar mewah yang pastinya bukan. Lampu kamar yang menyala mengindetifikasi kalau hari telah gelap di luar sana.

"Ck. Bagaimana bisa aku berada di sini?" Kris menggeram kesal mencoba untuk bangun walau dengan susah payah. Walau dengan tubuh yang belum tersadar sepenuhnya.

Cklek … cklek …

"Shit!"

Pintu kamar besar itu ternyata terkunci dari luar. Membuat Kris tak bisa keluar atau pun tahu dimana ia berada. Berjalan ke arah jendela, Kris menyibak gordennya dan sontak pemandangan kota besar terhampar di matanya.

Berada entah dilantai berapa. Kris bisa melihat lampu kerlap kerlip di luar yang menandakan ia tengah di sebuah kota metropolitan dan bisa dipastikan ini bukan di Korea. Karena ia hafal pemandangan di negeri ginseng itu.

Duk … duk …

Kris berbalik ke arah pintu, menggendor pintu mahal itu sekuat tenaga. Tak mungkin ada sasaeng fans yang menjebaknya. Apa film yang diperankan calon 'mertuanya' benar-benar kejadian dengan dirinya.

'Tak mungkin,' bathin Kris melihat dirinya baik-baik saja bahkan tak kurang satu pun. Hanya saja ia masih tak habis pikir siapa supir taksi yang terakhir dilihatnya sesaat ia kehilangan kesadaran.

Cklek

Untung Kris segera mundur kebelakang saat pintu di depannya bergerak terbuka. Menampilkan satu mahkluk yang sedikit lebih pendek darinya berdiri dengan senyum manis.

"Gege sudah bangun? Baguslah. Mandi sana lalu ganti baju dengan ini ya."

"Tao? Apa yang sedang kau lakukan di sini?" Kris bertanya heran menemukan baby pandanya berdiri di depan pintu dengan membawa kotak besar. Maniksnya semakin tak mengerti saat menyadari kalau Tao mengenakan pakaian formal—setelan jas. Memang ada acara apa.

"Ihhh … gege lelet. Sana mandi." Mendorong masuk Kris ke dalam kamar. Tao meletakkan boks yang dibawanya. Menarik Kris yang masih bingung ke arah kamar mandi. Menyiram gege kesayangannya dengan air shower membuat namja jangkung itu gelagapan.

"Apa yang Tao lakukan? Lihat gege jadi basah."

"Memang itu tujuan Tao. Cepat sana mandi. Atau gege mau Tao yang mandikan?" ancam Tao menyodorkan shower di tangannya ke arah Kris.

"Baik. Gege mandi. Sekarang Tao keluar."

Tao mengangguk, keluar dari kamar mandi dengan riang. Senang karena apa yang diminta kekasihnya berhasil dilakukan. Hanya tinggal satu lagi.

"Sekarang gege pakai ini," ujar Tao sembari menyodorkan setelan jas lengkap pada Kris yang baru saja keluar dari kamar mandi mengenakan bathrobe. Rambut pirangnya turun karena basah.

"Ini?"

"Kenapa? Apa gege lupa cara mengenakan jas sampai bertanya heran begitu?"

Kris mendesah lagi entah untuk kesekian kali hari ini. Ia benar-benar tak tak mengerti sedang ada acara apa. Mengambil pakaian yang disodorkan Tao Kris kembali ke kamar mandi. Tak mungkin ia berganti dengan Tao yang berada di kamarnya.

Tabk butuh waktu lama hingga pakaian tersebut tersampir di tubuh Kris. Pakaian yang pas dengan tubuhnya. Rasanya aneh mengingat ia ak melakukan pengukuran pakaian akhir-akhir ini namun pakaian yang tengah dikenakananya terasa sangat nyaman.

"Tao. Bisa beritahu gege ada apa ini? Kenapa gege harus mengenakan ini semua?"

"Lho? Gege tidak tahu? Bukankah malam ini acara pernikahan—"

Cklek

"Kalian sudah siap? Kenapa lama sekali?"

Kyuhyun yang muncul di depan pintu memotong percakapan Kris bersama Tao. Padahal sedikit lagi Kris bisa mengetahuinya. Namun satu yang ditangkapnya tadi.

'Pernikahan siapa?' bathin Kris terdiam.

"Noona masuk saja, Kris sudah berpakaian kok."

Seorang yeoja tampak masuk dan langsung menarik Kris ke atas ranjang tanpa bisa protes. Namja blonde itu hanya diam saat wajah dan rambutnya dirapikan. Matanya tampak melirik pasangan yang berdiri tak jauh darinya.

"Tao, gege sudah bilang bukan … jangan katakan apa pun pada Kris."

"Ups. Tao lupa ge. Habis melihat Kris-ge bingung begitu jadi keceplosan. Mian ne."

Kyuhyun mengusap surai hitam Tao gemas. Terlebih namja itu memasang buing-buing andalannya hanya untuk meminta maaf.

"Sudah selesai Kyuhyun-ssi."

Kyuhyun membungkuk sejenak berterima kasih saat sang yeoja keluar meninggalkan mereka bertiga saja.

"Jangan banyak bertanya Wu YiFan. Ayo keluar kita hampir terlambat," ujar Kyuhyun berjalan ke arah pintu. Namun langkahnya terhenti saat tak yang mengikutinya, "Tao tarik Kris keluar. Kita tak boleh membuat mereka menunggu."

"Siap."

"Tu-tunggu Tao."

Kyuhyun menggeleng sembari menutup pintu saat melihat Kris yang diseret Tao keluar. Namja itu memang tak bisa menolak permintaan Tao. Hampir semua diberikanya. Bahkan bila harus melakukan apa pun. Dan saat ini sifat Kris yang satu itu menolongnya dengan baik.

"Well … acara utama sebentar lagi dimulai."

.

.

.

"Kita mau kemana, Tao—Tao. Jawab Gege."

"Nanti gege juga tahu," ujar Tao masih menarik Kris yang tak bisa melawannya. Ia menarik namja blonde itu menuju arah luar. Menuju ke arah salah satu ballroom dimana semua orang tengah menunggu. Menunggu sang calon mempelai.

"Ini—"

Kris tak bisa mengatakan apa-apa saat ternyata di depan matanya ada sebuah ballroom besar yang telah di sulap mejadi sebuah hutan kecil. Lengkap dengan pemandangan alamnya. Bahkan ia bisa melihat air yang mengalir di salah satu sungai kecil buatan.

Maniks Kris masih mengekplorasi seisi ruangan yang mengambil scene matahari terbenam. Bahkan kursi-kursi yang bersusun rapi terlihat apik dengan sekelilingnya.

"Ayo masuk." Kris berjalan beriringan bersama dengan Kyuhyun. Namun langkahnya terhenti saat di depannya berjarak sepuluh meter seseorang yang sangat dikenalnya. Seseorang yang seenaknya menghilang dan sekarang muncul tiba-tiba.

"Tu-tunggu … Kris." Changmin menahan kepalan tangan Kris yang sekali lagi hendak melayang ke wajahnya. Rasanya déjà vu melihat hal ini. Walau sebelumnya Kris berhasil membuat bibirnya terluka.

"Apa? Aku belum puas kalau belum membuat wajah menyebalkanmu itu lebam dengan tanganku, Shim Changmin."

"Aku tahu aku salah. Aku tahu aku tak segera menghubungimu. Tapi—"

"Tapi apa? Jangan mengarang alasan lagi hyung. Kau benar-benar keterlalun." Maniks Kris menyalang marah pada namja ini. Bagaimana tidak, ia takut kehilangan seseorang yang sangat dicintainya karena ia tak tahu ada sang terkasih berada. Dan sekarang ia muncul dengan wajah tanpa dosa. Menenggelamkannya ke sungai Han sepertinya bukan ide yang buruk.

"Wu YiFan. Aku tahu aku salah. Kumohon dengarkan penjelasanku dulu," ujar Changmin pelan sembari menahan kedua tangan Kris yang kembali hendak melayangkan pukulan untuknya.

Sepertinya perkataan Kyuhyun ada benarnya. Kris pasti tak akan diam saja. Namun Changmin menghilang ada alasannya. Ia harus mendapatkan izin dari ibu Kris sebelum membawa sang anak menuju pelaminan. Dan itu yang dilakukannya selama hampir setengah tahun ini.

"Aku tak peduli dengan alasanmu. Biarkan aku memukulmu baru kau boleh menjelaskan semuanya."

Jduag

Changmin terduduk sesaat Kris menendang tulang keringnya—dan rasanya sangat sakit. Namja blonde itu benar-benar marah padanya sepertinya. Seakan menyiratkan kalau Changmin tak boleh mengulanginya.

"Gege kita mau melihat acara pernikahan Kris hyung dengan Changmin hyung atau melihat mereka melakukan thai-boxing?"

Perkataan polos Tao pada Kyuhyun menahan tangan Kris yang hendak melayang ke tangan Tao.

"Ya Kyuhyun kenapa kau diam saja di sana," seru Changmin pada Kyuhyun yang melihat saja bersama Tao dirinya dianiaya dragon yang sedang mengamuk.

"Itu salahmu sendiri food monster pabbo. Aku sudah memperingatimu," ujar Kyuhyun santai dan malah menarik duduk Tao di sampingnya pada salah kursi yang tersedia. Namja berambut ikal itu hanya terkekeh melihat Kris yang kembali melayangkan pukulan walau tak berhasil.

"Lebih baik kalian keluar. Lebih asyik menonton 'pergulatan' pasangan bodoh itu dari dekat dari pada bersembunyi di balik layar," ujar Kyuhyun menyeringai pada orang-orang yang sebenarnya bersembunyi di balik layar-layar pemandangan, menunggu Kris keluar namun semua di luar perkiraan saat Kris malah berbalik menyerang Changmin.

Kris menatap tak percaya pada satu persatu orang yang keluar dari persembunyiannya. Bahkan matanya semakin melebar saat melihat satu-satunya yeoja di antara mereka—ibunya. Bahkan yeoja itu tersenyum padanya.

"Ah, payah kupikir Kris hyung akan 'menyerang' Changmin hyung dengan bibirnya seperti Changmin hyung menciumnya di lorong waktu itu."

"Jangan bicaramu Kamjjong," delik Lay memukul kepala Kai yang berseru tanpa malu padahal banyak yang lain disekitar mereka.

"Kalian?" Kris berbisik pelan saat satu persatu kursi terisi oleh member groupnya. Mereka masih sama ribut seperti di dorm. Bahkan kalimat yang dilontarkan Kai membuat Kris lupa kalau ia tengah menganiaya sang magnae.

"Kalian ini. Bisakah lebih romantis sedikit? Jangan hanya bisa membuat ranjang bergoyang saja baru akurnya," canda Yunho yang langsung mendapat sodokan dari siku Jaejoong yang langsung menarik beruang besarnya untuk duduk.

"Ada apa ini sebenarnya?" tanya Kris bingung melihat orang-orang yang dikenalnya berkumpul di sini.

"Pernikahan kita Kris. Dan maaf bila aku ternyata benar-benar menculikmu lagi," ujar Changmin mengecup surai pirang milik Kris yang masih tak bisa mengatakan apa-apa. Tabjub dan malu tepatnya.

"Jangan bilang kalau supir taksi tadi juga kau?" tuduh Kris mendelik kesal pada siapa pun itu yang membuatnya pingsan dan membawanya ke tempat entah dimana ini.

"Oh itu … Kai kok. Silahkan saja kalau kau mau menguburnya hidup-hidup."

"Ya. Hyung. Kau yang memaksaku melakukannya," protes Kai keras saat melihat Kris mendelik kesal padanya. Bukan hanya dirinya saja sih, ada Sehun juga Suho yang sudah menunggu mereka di bandara dan membawa Kris yang masih tertidur terbang ke mari.

"Aku mengaku, ini semua ideku jangan salahkan Kai," ujar Changmin menengahi tatapan tajam Kris pada Kai, "jadi bagaimana will you marry me here and now, Wu YiFan?" tanya Changmin pada Kris. Kali ini ia serius, menampakkan maniks gelapnya yang menatap wajah Kris penuh sayang.

Kris melirik kecil pada sang yeoja yang mengangguk padanya. Membuat senyum di bibir Kris terbingkai manis. Entah apa yang dilakukan Changmin pada ibunya hingga yeoja itu berada di sini saat ini. Bila ibunya mengangguk berarti mereka disetujui.

"Yes I Will Shim Changmin," ujar Kris mengangguk mengiyakan permintaan Changmin. Mendekati tubuh Changmin, Kris berbisik pelan di telinga namja tersebut, "tunggu saja hukumanmu setelah acara ini selesai, hyung-ie."

Tubuh Changmin sentak terkejut sedetik walau kemudian seringaian membingkai di bibirnya. Sepertinya malam ini akan ada yang akan berolahraga berat dengan suara-suara indahnya.

"Tentu, aku menantikannya … my little dragon," ujar Changmin pelan, berbisik pelan pada Kris yang sepertinya harus menarik ucapannya sebelum terlambat.

"Kyu, kau yakin sudah mengambil ruangan dengan peredam untuk mereka?" bisik Yunho pada Kyuhyun yang duduk di sebelahnya, "mereka pasti akan bermain liar malam ini," tambah Yunho melihat keduanya saling memasang seringaian. Menggeleng melihat kelakuan keduanya dihari pernikahan mereka.

"Sudah hyung. Aku mengerti dengan baik sifat dua makhluk ajaib itu," balas Kyuhyun sembari melihat ke arah prosesi pernikahan keduanya yang berlangsung.

"Gege, memang Kris-ge dan Changmin hyung mau bermain apa?" tanya Tao bingung dengan percakapan dua orang disampingnya dengan berbisik-bisik.

"Apa baby mau tahu?" bisik Kyuhyun pelan pada Tao yang memerah dengan sangat dengan wajah Kyuhyun yang terlalu dekat.

"I—itu …"

"Jangan menggoda Tao Kyu." Jaejoong yang duduk di samping Yunho mendelik kesal pada satu evil lagi yang mendekati anaknya.

"Sudahlah, Boo. Apa sekalian saja kita berbulan madu di sini?" bisik Yunho pelan.

"Bulan madu apanya? Kau bahkan belum menikahiku, Pabbo." Jaejoong mendelik kesal pada Yunho yang sebenarnya menunda resepsi pernikahan mereka karena ingin membuat sesuatu yang berbeda. Bukan acara tertutup seperti yang dilakukan Changmin tapi sebuah kejutan indah yang sangat besar nantinya.

"Kita akan mengejutkan mereka nanti, Boo. Lihat saja nanti. Lagi pula bukankah kita sudah lama menikah? Disaksikan ribuan cassiopeia bukan?" bisik Yunho pelan, membuat rona wajah Jaejoong bersemu merah.

"Jangan dilihat baby," ujar Kyuhyun menarik kepala Tao ke arah depan saat pasangan YunJae mulai sibuk dengan dunia mereka. Mengalihkannya pada pasangan yang tengah mengucap sumpah di depan sana.

"Shim Changmin bisa mencium pasangan anda sekarang."

Changmin menutup matanya pelan sesaat ia menyentuh bibir Kris lembut. Bukan ciuman liar seperti biasanya. Hanya sebuah ciuman lembut.

"Selamat hyung."

"Selamat hyung."

"Selamat Kris."

Keduanya tersenyum simpul saat sebuah ikrar sudah terlaksa bahkan diiringi dengan sebuah kegembiraan yang begitu besar. Changmin menggenggam erat tangan Kris menyalurkan rasa bahagianya.

"Ayo pergi."

Changmin berbisik pelan di tengah orang-orang yang tengah menikmati resepsi pernikahan mereka yang sangat indah walau hanya dihadiri sedikit orang tak mengurangi makna yang ada di dalamnya.

Tak membiarkan Kris menjawab Changmin sudah menghilang bersama Kris jauh dari keramaian yang tercipta walau semaunya tahu kemana keduanya pergi. Kemana lagi kalau bukan melakukan bulan madu mereka lebih cepat.

"Dasar pengantin tak sabaran. Bahkan mereka meninggalkan tamu undangan mereka."

"Kalau mereka tak melakukan itu. Bukan MinKris namanya hyung."

"Kau benar Kyu."

.

.

.

Brak

"Uhmppp—hyungg."

Kris menahan tubuh Changmin yang langsung menghimpitnya sesaat mereka memasuki kamar. Bahkan ranjang saja belum tersentuh, Changmin sudah meraup paksa bibirnya. Seakan tak sabar mencicipinya. Menghempas tubuhnya pada pintu kamar.

Cklek

Changmin melesakkan lidahnya ke dalam mulut Kris, mengecap rasa yang sudah sangat dirindukanya. Menikmati candu yang selalu membuatnya ketagihan.

Tangannya bergerak melepaskan setiap kancing milik Kris di tengah kegiatannya yang masih 'memakan' bibir Kris. Membiarkan desahan samar milik Kris tertelan di dalam mulutnya. Mengacuhkan pukulan Kris yang memintanya untuk berhenti.

"Shit! Bisakah kau bersabar hyung?" Kris berseru kesal pada Changmin saat tautan mereka terlepas. Mengelap kasar sudut bibirnya dengan punggung tangan. Jika saja mereka tidak membutuhkan oksigen Changmin pasti belum akan melepaskannya.

Baju yang dikenakan Kris sudah acak-acakan karena Changmin menarik paksa kancingnya. Menampilkan dada polosnya yang menaikkan libido seorang evil lapar. Lama tak menyentuh kekasihnya sendiri dan kini batasnya sudah hampir mencapai limit.

Kris yang menyadari tatapan lapar dari maniks gelap milik Changmin tertawa kecil. Mengelus pelan tubuh bagian depan Changmin. Merasakan bagaimana tarikan napas milik Changmin terasa berat di wajahnya.

"Sudah kukatakan bukan ini hukumanmu bukan waktunya kau menikmati malam pertama kita?" bisik Kris pelan menjilati bibirnya sendiri berjalan maju dengan Changmin yang mundur, mendorong tubuh Changmin hingga terjatuh ke atas ranjang saat langkah mereka terhenti di pinggiran ranjang. Merangkak ke atasnya, Kris mendudukan tubuhnya tepat di atas tubuh Changmin.

Melemparkan jas dan kemeja miliknya, Kris membiarkan tubuh atasnya kehilangan penutup toh nanti pasti Changmin akan pasti melepaskannya paksa.

Changmin menikmati saja pemandangan yang berada di atasnya saat ini. Tubuh seorang namja yang akan menjadi miliknya selamanya.

"Coba saja kalau bisa little dragon." Menarik kepala Kris, Changmin kembali menyatukan lidah keduanya ke dalama sebuah ciuman liar memabukan. Tangannya mengelus punggung Kris lembut.

"Nghhh." Desahan samar terdengar saat Kris merasakan lidah Changmin menggelitik langit-langit mulutnya. Lidah itu membelainya samar seakan menggoda membuat namja blonde itu kesal. Bahkan lidahnya yang ikut mendorong lidah Changmin hanya membuat permainan kecil di dalam mulutnya semakin menggila dengan produksi saliva yang bercampur dan mengalir di tepi mulutnya.

Changmin membiarkan saja tanga Kris melepas pakaiannya hingga tubuhnya sama dengan polosnya dengan tubuh Kris. Lidah Changmin turun ke leher menjilatinya dan menghisapnya kuat dengan meninggalkan tanda kemerahan di sana. Tak cukup hanya satu, Changmin memenuhi bagian leher hingga dada Kris dengan karya indahnya hingga dada putih itu kini penuh dengan bercak kemerahan.

Tangan Changmin yang berada di punggung Kris turun menelusuri tulang punggug sang namja, meringsek masuk mengelus sesuatu di balik bongkahan kenyal milik Kris—lubang yang sangat dirindukannya.

"Ghh—jangan menggodaku Hyung." Kris menyembunyikan kepalanya di balik leher Changmin saat jari namja itu perlahan mengelus pelan lubangnya. Tubuhnya menjadi sensitif hanya dengan sentuhan kecil dari Changmin. Tepatnya karena ia merindukan bagaimana jari panjang itu menyentuhnya.

Menjatuhkan tubuh Kris ke sampingnya, Changmin menarik lepas semua penutup di tubuh Kris. Lampu yang tak dimatikan membuat Changmin bisa melihat dengan jelas tubuh namja yang kini sah menjadi miliknya. Bibirnya menjadi kering dan rasanya ada yang mulai 'naik' di bawah sana. Bahkan ia meneguk dengan susah payah seakan ada yang tersangkut di tenggorokannya.

"Kenapa hyung? Tegang?" goda Kris melihat Changmin melihatnya tanpa berkedip sedangkan diselangkangan namja itu ia melihat ada yang menggembung.

"Berisik," ujar Changmin tak sabaran. Ia mengulum putting milik Kris bagai bayi kelaparan dengan satu tanganya yang meremas putting lainnya. Kakinya yang bebas sengaja menggesek bagian bawah tubuh Kris hingga desahan dan erangan milik namja itu kembali menjadi lagu iringan milik Changmin.

Lidah Changmin bergerak perlahan membasahi tubuh milik Kris hingga sampai ke bawah dimana ada benda yang kini tegang dan terasa sangat keras dengan cairan putih yang mengalir pelan.

"Miss me … little dragon?" goda Changmin menjilati ujung kejantanan milik Kris dengan gerakan melingkar dengan lidahnya. Mengecupnya singkat sebelum meraupnya ke dalam mulutnya dalam satu gerakan. Changmin mengulum kejatanan milik Kris di dalam mulutnya. Bermain dengan lidah dan giginya yang sengaja menggeseknya. Tertawa di dalam hati saat erangan dan desahan Kris keluar bebas dari bibir sang namja.

"Ahk … akh … hyung." Kris merasa miliknya semakin sakit dan spermanya terasa mengumpul di ujung. Meremas surai hitam milik Changmin, Kris mencoba menahan tubuhnya yang bergetar pelan menandakan sebentar lagi klimaknya akan datang.

"Hyuuungg!" Kris menyemburkan jutaan sperma di dalam mulut Changmin yang langsung di tenggak dengan senang hati. Lidah milik Changmin tak menyisakan sedikit pun dengan membersihkannya sampai habis. Menyeruput seakan itu adalah jus kesukaannya.

Menyisakan sedikit cairan di dalam mulutnya, Changmin menyatukan wajah mereka ke dalam sebuah ciuman hingga Kris merasakan sendiri cairan putih miliknya. Bergerak masuk melalui kerongkongannya. Rasanya aneh menelan cairan miliknya sendiri. Namun lidah Changmin yang ikut bermain di dalam mulutnya memberikan satu rasa lainnya yang membuatnya semakin mabuk.

Jleb

Kris membuka matanya yang sempat terpejam merasakan ada benda panjang yang masuk ke dalam lubangnya tiba-tiba. Bukan kejantanantan Changmin saat dirasakanya ukurannya yang lebih kecil.

"Hyung?"

"Sebentar Kris. Ini akan sakit kalau tak disiapkan. Ingat, kita bahkan sudah lama tak bermain bersam bukan?" bisik Changmin pelan memasukkan satu lagi jarinya dan menggerakkannya seperti gunting membuka lubang milik Kris sedikit lebih lebar.

"Aku masuk."

Tak butuh waktu lama hingga jari di dalam lubang Kris berganti dengan kejantanan besar milik Changmin yang sedari tadi tak sabaran untuk masuk ke dalam lubangnya. Lubang yang sudah dirindukannya karena mereka tak bertemu akhir-akhir ini. Masuk dengan satu kali tusukan membuat Kris berteriak merasakan lubangnya dibuka paksa.

"Aakkhhhh! Keluarkan hyung! Kau menyakitiku brengsek!"

"Hey, Kris. Ini benar-benar sempit. Sabarlah. Biasanya juga bisa bukan?" Changmin menahan pinggul Kris yang beranjak hendak menjauhinya. Menarik Kris dalam sebuah ciuman lagi, Changmin menarik ujung kejantannya dan kembali memasukkanya hinga mengenai satu titik yang membuat Kris mendesah dalam di dalam mulutnya.

Kris meremas sprei di bawahnnya merasakan kehadiran kejantanan besar milik Changmin yang menumbuk prostatnya berulang-ulang hingga desahannya mengiringi setiap hentakan milik Changmin. Membuat tubuhnya mulai basah oleh keringat. Matanya berkabut merasakan gejolak nafsu yang semakin naik. Bahkan ac yang menyala di ruang mereka tak bisa meredakan sesuatu yang mulai memanas di dalam tubuhnya.

"Agh! Ghh!"

"Sempit Kris." Changmin menarik kedua kaki Kris ke atas bahunya. Menyentak berulang-ulang lubang lapar milik Kris. Lubang yang kembali sempit seakan ia membobolnya di saat pertama mereka melakukannya.

"Nghh! Tentu saja hyung."Kris memejamkan matanya merasakan bagaimana lubangnya dianiaya oleh kejantanan milik Changmin. Ia menyukai setiap gerakan di dalam tubuhnya. Menghapus rasa sakit samar yang dirasakannya. Berganti dengan rasa nikmat. Sebuah surga dunia yang selalu mereka rengkuh bersama.

"Grrhh … kau tak melakukannya dengan siapa pun?" tanya Changmin menggerem kecil di tengah hentakannya di dalam lubang Kris yang diangguki Kris. Selama Changmin tak ada Kris memang tak melakukannya dengan siapa pun bahkan masturbasi saja hanya sesekali. Mereka terbiasa sejak dulu begini bukan? Jarang bertemu namun saat bertemu makan malam panjang akan dilalui. Ucapkan terima kasih pada jadwal gila Kris hingga namja itu sedikit bisa melupakan kerindunanya pada kejantantan besar ini.

Kejantanan milik Changmin semakin membesar di dalam lubang milik Kris. Membuat namja itu semakin mendesah merasakan urat yang berkedut liar di dalam lubangnya. Berkedut liar dengan lubang Kris yang mencengkeramnya erat.

Changmin mengocok milik Kris yang melemas hingga terbangun lagi dan kini ikut berdiri tegak. Kocokan dan hentakan Changmin semakin menggila dengan namja dibawahnya yang kini mengerang penuh nikmat.

Rambut yang acak-acakan dengan wajah memerah mengalirkan liur di tepi bibinya. Meraup bibir Kris lagi, Changmin meredam teriakan namja itu saat ia klimaks untuk kedua kalinya. Membasahi tubuh yang kini berbalur sperma dan keringat di waktu bersamaan.

"Hahhhhh …" Kris menarik napas panjang meredakan dentuman jantungnya atas olahraga liar mereka di malam yang seharusnya menjadi malam pertama mereka. Melakukan sesuatu yang bahkan sudah sering mereka lakukan. Namun sensasinya selalu membuat Kris bisa mengerang di bawah seorang Shim Changmin.

Kris menggeliat gelisah sesaat miliknya mengucurkan cairan lagi mengeluarkan seutuhnya sperma di dalam kejantanannya. Menggigit bibirnya sendiri Kris bisa merasakan hangat di dalam lubangnya. Merasakan cairan Changmin yang tumpah ruah sesaat ia mendapatkan euforianya. Lubang yang kini berisi cairan lengket dan meluber keluar.

"Kau curang hyung," bisik Kris pelan pada Changmin yang mengerti kemana arah pandangan milik Kris. Namja jangkung itu masih mengenakan celananya walau sudah tak benar dengan kejantanan miliknnya yang sudah keluar dari sarangnya. Terdiam lemas di dalam lubang milik Kris.

Mengeluarkan miliknya perlahan dari lubang milik Kris dengan desisis kecil dari bibir Kris, Changmin melepaskan pakaiannya sendiri hingga tubuhnya sama polos dengan tubuh Kris. Melempar asal celana yang bergabung dengan onggokan pakaian mereka di bawah sana, menyeringai menatap tubuh lemas Kris sembari menggesek pelan miliknya hingga bersentuhan dengan kejantanan milik Kris..

"Dia masih lapar Kris …" bisik Changmin menjilati daun telinga Kris. Membiarkan satu desahan lagi lolos dari bibir Kris. Padahal hanya enam bulan Changmin tak menyentuhnya namun titik sensitif di tubuh Kris seakan semakin peka dengan sentuhan ringan.

"Kau tak berpikir kita hanya akan bermain 'lembut' bukan?" tanya Changmin lagi dengan satu jarinya mengelus putting milik Kris dengan perlahan. Mengusapnya lalu mencubitnya kuat.

"khh! … haaapa yang mau kau lhakuukaan hyung?" Kris bertanya di antara suaranya yang bahkan tak bisa dibedakan dibalik desahannya. Tubuhnya masih terasa lemas pasca permainan mereka. Salahkan juga acara 'penculikannya' hari ini membuatnya terlalu banyak membuang tenaga.

Seharusnya Kris tak bertanya saat kekasihnya beranjak dari ranjang menuju ke arah laci. Mematikan lampu dan kembali ke ranjangnya. Membuat hanya cahaya rembulan yang samar bermain di dalam kamar. Menampilkan bayangan anak manusia yang kini tengah bertelanjang polos tanpa sehelai benang pun. Dengan salah satunya yang terkulai lemas di atas ranjang.

"Kau bercanda hyung? Aku tak mau,"ujar Kris tak percaya pada 'mainan' yang berserakan di sampingnya, "aku lelah. Lanjutkan saja besok."

Namun Changmin sepertinya tak memiliki pemikiran sama saat ia malah membuka lebar paha Kris hingga lubang milik namja itu kini terpampang manis di depan matanya, menjilatinya dengan lidahnya. Changmin tersenyum manis pada Kris. Senyum yang pastinya berbanding terbalik dengan apa yang ada di dalam otak namja pecinta makanan itu,"ayo kita buat malam pertama kita lebih berkesan, Little dragon."

.

.

.

"Agh! Agh! Hentikan hyung!" Tubuh Kris terus bergetar hebat di atas ranjang. Matanya tertutup dengan sesuatu berwarna hitam yang menutupi penglihatannya. Di dadanya terpasang nipple massanger yang bergerak seakan meremas kasar dadanya dengan kecepatan maksimum bahkan lubangnya juga terisi dengan satu mainan lagi yang membuatnya semakin gila. Di sentuh secara bersamaan di semua titik miliknya.

"Nghhhh … lheepass Hyung," ujar Kris di antara desahan miliknya. Bibirnya bergerak liar sembari mengutuk namja yang duduk santai tak jauh darinya. Satu yang membuat Kris semakin kesal dengan ulah Changmin. Namja itu sengaja memasangkan pita di kejantannya hingga ia tak bisa keluar. Menahan cairan miliknya di ujung.

"Seksinya 'istriku'," bisik Changmin pelan mendekati tubuh telanjang Kris dengan remote ditangannya. Ia melempar benda kotak itu tanpa menghentikan gerakan benda laknat yang membuat Kris menyumpah serapah padanya.

"Aku tak menyangka mainan manis ini bisa membuatku semakin bergairah melihatmu, Kris."

Kris mengutuk benda laknat yang bersarang di tubuhnya. Selama ini mereka memang tak pernah bemain dengan 'toys' cukup kejantanan besar milik Changmin saja itu sudah cukup. S

"Fuck! Cepat selesaikan semua ini hyunghhh." Kris mengigit bibirnya sendiri merasakan perutnya yang semakin penuh tanpa bisa keluar. Rasanya benar-benar sakit.

"Belum, Sayang." Mengelus pelan pipi milik Kris, Changmin tertawa melihat ekpresi kesakitan yang diberikan Kris.

"Kalau kau bisa membuatku keluar dengan mulutmu akan kulepaskan satu mainan manis itu, bagaimana?"

Kris mengangguk menyetujuinya dari pada ia harus bermain dengan benda bodoh ini. Membuka besar mulutnya Kris mengulum kejantanan besar milik Changmin di . Menjilatinya dari atas ke bawah dengan lidah yang selalu bisa membuat Changmin puas.

"Sshhh … kau pintar Kris." Changmin menutup matanya menikmati bagaimana rasanya kejantanan besar miliknya berada di goa hangat milik Kris. Rasanya sama enaknya saat lubang Kris yang menelannya. Dua lubang itu memang selalu membuatnya ketagihan.

"Hah …" tak butuh waktu lama hingga Changmin keluar di dalam mulut Kris. Ia membiarkan cairan miliknya diminum habis oleh Kris. Melepaskan penutup mata Kris, Changmin menciuma namja itu lagi dengan sengaja menyeruput sisa cairan di dalam mulut Kris.

Kris meremas surai gelap milik Changmin. Mengalihkan rasa sakit diperutnya pada rangsangan kecil milik Changmin. Walau sepertinya percuma dengan benda bodoh yang masih bergetar di dalam lubangnya.

"Keluarkan Vibratornya hyung."

"Baiklah, kau lebih suka milikku yang mengisi lubangmu daripada benda ini, hmnn?" tanya Changmin menjilati leher Kris yang sudah penuh dengan tanda miliknya.

"Nghh tentu saja bodoh. Juniormu bahkan lebih baik seribu kali lipat dari benda rongsokan itu," bisik Kris pelan meringis saat tangan Changmin menarik keluar vibrator dari lubangnya. Tak menyadari kalau bibir Changmin menyunggingkan seringaian.

Jleb

"Aargggghhtt! Shit! Brengsek! Fuck! Apa yang kau lakukan Shim Changmin Pabbo!"

Kris tak sempat marah lebih lanjut saat Changmin langsung bergerak di dalam lubangnya. Namja itu mengganti peran vibrator di dalam lubangnya dengan kejantanan miliknya sendiri. Menekan titik yang tepat hingga Kris mendesahkan namanya berulan-ulang.

"Bukankah kau sendiri yang mengatakan milikku lebih baik? Wu YiFan?"

"Tentu saja brengsek! Tapi tak harus kau masukan jugaaaahhhkkkk!"

Kris kembali berteriak saat Changmin menambah sesuatu di dalam lubangnya. Vibrator yang masih bergetar dan kini ikut bermain di dalam lubang milik Kris.

"Keluarkan … keluarkan hyung! Kau membuat lubangku robek!" Kris menggeram kesal pada Changmin yang selalu saja seenaknya pada tubuhnya. Ia membecinya bila bibir namja itu sudah menyunggingkan senyum evil seperti itu.

"Tidak akan, Kris." Changmin menahan kedua tangan Kris di kiri kanan kepalanya saat namja itu hendak mengeluarkan vibrator di lubangnya. Terkekeh pelan saat Kris mendeliknya marah padahal bibirnya terus mendesah keenakan.

Perut Kris semakin melilit saat merasakan dua genjotan di dalam lubangnya. Keluar masuk dengan tempo yang sama cepatnya. Rasanya kejantanannya terasa semakin sakit di tambah getaran di putingnya. Changmin benar-benar berniat menyiksanya. Membuatkannya sebuah malam yang pastinya menjadi sebuah kenangan manis untuk Kris nantinya.

"Agh! Hyunggg … A—aku—"

"Sedikit lagi, Kris."

Changmin menggeram kasar saat merasakan miliknya kembali keluar di dalam lubang Kris. Memenuhi lubang tersebut dengan jutaan sperma miliknya.

Melepaskan pita di kejantanan milik Kris. Benda yang sudah tegang itu langsung memuntahkan sperma dari dalam dengan jumlah banyak.

"Agghhhhhh …" Kris tak tahu berapa banyak sperma yang keluar dari dalam kejantananya. Tubuhnya lemas dengan semua perlakuan 'istimewa' Changmin malam ini. Ia berjanji akan membuang mainan bodoh milik Changmin itu nantinya.

"Kau brengsek hyung."

"Aku tahu."

Cup

Changmin mengecup pelan dahi Kris. Tubuh namja itu sudah berlumuran dengan sperma miliknya sendiri. Changmin menanggalkan satu benda lagi di dada Kris hingga tak ada lagi yang terpasang di tubuh Kris termasuk vibrator di dalam lubangnya.

"Maaf Kris. Aku hanya terlalu senang," ujar Changmin memeluk tubuh telanjang milik Kris. Sedangkan kejantanannya masih berdiam di dalam lubang milik Kris tanpa berniat mengeluarkannya.

"Hah … tak apa hyung. Hanya saja tak usah membawa mainan bodoh itu lagi. Cukup dirimu saja dan 'ini'," ujar Kris sengaja mengeratkan otot di dalam lubangnya dan menjepit milik Changmin erat di dalam sana.

"Khe … jangan menggodaku lagi Kris." Changmin meringis kecil merasakan sesak di dalam sana, "kalau 'dia' bangun lagi kau harus menidurkannya.

"Dengan senang hati hyung," bisik Kris mengecup singkat bibir Changmin. Mendorong tubuh namja itu agar bersandar dan ia mulai bergerak turun naik. Melupakan tubuhnya yang tadi terasa lemas. Namun melihat senyuman milik Changmin itu sudah cukup. Kalau selama ini Changmin selalu saja bisa memuaskannya bagaimana kalau kali ini yang memuaskan Changmin menuntaskannya saat pertamanya melayani Shim Changmin dalam satu ikatan sah.

"Kau nakal, Little dragon."

Kris hanya tersenyum menerima ciuman dari Changmin dan melingkarkan tangannya di leher Changmin. Ia bahagia sangat dengan semua ini. Tak pernah menyangka kalau akhirnya semua akan menjadi kenyataan. Menjadi pasangan seorang magnae evil mungkin bukan hal yang buruk bukan.

Bagaimana bisa sebuah permainan sepihak waktu itu menunjukkan jalan untuk mereka.

"Agh! Agh! Hyung!"

Sebuah ikatan yang pastinya akan dijaganya. Walau ia tahu kalau seorang Shim Changmin akan mencintainya dengan cara yang berbeda. Selalu melakukan apa pun semaunya untuk mendapatkan apa pun yang diinginkannya. Namu satu yang pastinya akan dipercaya oelh Kris. Semua perasan Changmin padanya.

"Hyung! Di sana—lagi!"

"Shhh …"

Kris tak pernah menyangka ia akan terjatuh dan terjerat pada sunbaenya sendiri. Berpikir kalau semau hanyalah sekedar permainan diantara mereka. Namun sekarang itu semua berbalik menjadi kenyataan. Cincin platina yang melingkar di jari manisnya adalah saksi. Saksi sumpah cinta mereka.

"Hyuuuunggg!"

"Krissss!"

Brugh

Kris menjatuhkan tubuhnya ke atas tubuh Changmin. Mengatur dadanya yang turun naik dengan jantung yang berdetak sangat cepat. Aliran darahnya bergerak tak beraturan bahkan sura detakannya bersahutan dengan milik Changmin.

"Ini bukan permainan Little dragon. Aku benar-benar mencintaimu." Changmin menyampirkan poni milik Kris ke telinganya. Menatap teduh pada maniks sang namja. Ia melihat gairah dan perasaan yang sama dengan miliknya.

"Aku tahu hyung. Ini bukan permainan lagi. Ini kisah kita. Aku tak menyesali awal semua ini, dan terperangkap di dalam sebuah pernikahan bersamamu," ujar Kris menyamankan tubuhnya sendiri. Ia menyukai detakan jantung milik Changmin yang selalu menenangkannya.

"Aku mencintaimu hyung," bisik Kris sebelum terjatuh ke dalam mimpi. Meninggalkan Changmin yang terkekeh melihat wajah tidurnya. Perjalanan panjangnya hari ini membuat tubuhnya lelah. Niatnya menghukum Changmin berbalik ia yang 'dimakan' evil lapar ini.

"Jaljayo little dragon."

Changmin mengecup singkat bibir Kris dan menaikkan selimut menutupi tubuh telanjang mereka. Menggeser tubuh Kris kesamping dan memeluknya dari belakang. Membiarkan saja kejantananya ikut tertidur di dalam lubang Kris.

"Selamat datang di dalam keluarga Shim. Wu YiFan—my little dragon."

.

.

.

Apapun permulaan sebuah hubungan tidaklah penting. Apa yang kau lakukan untuk mempertahankannya hingga akhir adalah yang utama. Menjaga sebuah cinta dan perasaan dengan semua perbedaan hingga menggapai sebuah sumpah setia dihadapan Tuhan. Ini memang akhir permainan mereka tapi ini juga awal kisah mereka. Kisah baru yang akan mereka rangkai dalam sebuah ikatan yang baru.

Happy Wedding Shim Changmin & Kris Wu

"C&K"

.

THE END

.

A/N:

Game Kris Series Done ^o^ Jeongmall gomawo buat yang udah ngikutin FF ini sejak awal. Ini series pertama FF Mizu dengan pair gila-gila yang ternyata banyak respon positif. Gomawo ne *hug* readerdeul yang buat Mizu bertahan ama pair ini dan buat ff dalam jumah banyak sampai sekarang :D

Special thanks Chapter sebelumnya:

Guest| hyona21| Mymo Viruz| hyunieeeh| Alika Malik| MimiJJW| Re sk suka bgtz| aspirerainbow| ryeocha| faomori| frea-chan exoyic shipper| minniechangkyu56| Hime Karuru| Kim Jaerin| Augesteca| The Biggest Fan of YunJae| Juli Constantine| adilia taruni 7| Zheyra Sky| PandaMYP| OktaLuvJaejoong| theAKTF| Meyla Rahma| heeli| all yang sudah fav dan follow ff ini ^^

Buat Juli Mizu udah PM ya dear dua kali malah.

Ada yang berkenan? Silahkan main ke akun di bawah ini. Mizu gak makan orang kok xDD ayo temenan ^^

WP: queenofcliffhanger (titik) wordpress (titik) com

hapus spasi ya^^ buat seperti alamat wordpress biasa. Mizu gak bisa buat alamat lengkapnya di relink ama ffn.

FB: Akise Mizuno

TW: mizu_ga

Sampai jumpa di FF Mizu berikutnya dan terima kasih buat teman-teman Mizu yang udah dukung Mizu sejak awal sampai sekarang. Big thanks for your dears … juga semua yang menjadi reader di FF Mizu^^

Pai … Pai …

Mizuno

_Thanks for Reading_