SAMURAI FORCE
Disclaimer : NARUTO milik Masashi Kishimoto
Genre : Adventure, Romance
Pair : Naruto X Hinata (Hinami)
Warning: OC (Kazehaya dan Hinami), OOC (Sai dan Sasori), AU
Summary : Dahulu kala ada sebuah era yang disebut era Samurai. Di era terdapat 6 katana samurai yang kuat. Pemilik ke-6 katana itu membentuk sebuah kelompok yang disebut Samurai Force. Namun tiba-tiba muncul sekelompok monster yang disebut Oni yang menyerang para Samurai. Mampukah Naruto sang pemegang katana angin bersama Samurai Force mengalahkan para Oni dan menyelamatkan era samurai?
Chapter 16 – End of Oni
"Bersiaplah, untuk mati kalian!", ujar Shizuka.
"Biarkan aku yang melawannya, aku harus menyelesaikan urusanku dengan Shizuka-nee-sama", ujar Sasame lalu maju.
"Biarkan aku juga melawannya Sasame, aku harus membalasnya karena berani merebut Sai-kun tersayang dariku!", ujar Ino.
"Baiklah, aku serahkan pada kalian berdua", ujar Sai.
"Kami akan mengalahkanmu!", ujar Sasame dan Ino bersamaan.
"Khukhukhu, ayo segera mulai, aku sudah tak sabar ingin memotong leher kalian!", ujar Shizuka.
Kini Sasame dan Ino berhadapan dengan Shizuka sambil saling menatap tajam. Ino bersiap dengan kaizoku swordnya dan Sasame mulai mengangkat Cross sword miliknya. Shizuka juga bersiap dengan pedang berwarna hijau tua miliknya.
"Kalian akan melihat kemampuan sebenarnya dari pedangku, Green Destruction Sword! Pedang yang bisa menghancurkan apa saja dalam sekejap!", ujar Shizuka.
"Khukhukhu, aku takkan kalah darimu, Kaizoku Technique milik kami tak kalah hebatnya!", ujar Ino.
"Shizuka nee-sama, kenapa kau melakukan semua ini? Kenapa kau meninggalkan Akademi Salib dan malah bergabung dengan Oni?", tanya Sasame.
"Cih, pertanyaan bagus. Jawabannya adalah aku benci dengan era ini!", ujar Shizuka.
"Eh, kenapa?", tanya Sasame dengan ekspresi terkejut.
"Kenapa? Karena era ini dipenuhi samurai. Samurai adalah orang-orang sialan yang membuat hidup keluargaku berantakan. Ayahku terobsesi menjadi samurai dan menjadi ambisius hingga akhirnya membunuh kakak dan adikku. Ibuku jadi gila karena kelakuan ayahku! Ayah juga sering menyiksaku jika tak menuruti perintahku. Apa-apaan samurai itu! Hanya membuat hidup berantakan! Aku sangat membenci ayah! Aku sangat membenci samurai!", ujar Shizuka.
"Ta-tapi, kau bilang kau sangat bahagia bisa berada di akademi salib. Lalu kenapa kau meninggalkannya?", tanya Sasame.
"Akademi Salib cumalah sarana bagiku untuk mendapatkan teknik dasar dalam bertarung. Setelah aku mulai bosan berada di akademi, aku pergi dan bertemu dengan Ohnoki-jii-san dan Kurotsuchi-chan. Mereka adalah penjaga kuil yang baik dan akhirnya memberikan padaku Green Destruction Sword. Mereka berharap, dengan pedang ini aku bisa merubah era yang busuk ini. Era yang dipenuhi samurai-samurai tak berguna. Untuk mewujudkan itu aku pergi ke markas oni dan bergabung dengan mereka. Hidan-sama menerimaku dengan baik karena kemampuanku. Hanya kekuatan Oni-lah yang mampu menghancurkan era ini. Aku berniat menghancurkan era Samurai dan membuat dunia baru dengan diriku sebagai penguasanya! Akulah yang kan menguasai dunia!", ujar Shizuka.
"Shizuka-nee-sama itu kelewatan! Kamu tak boleh seenaknya menghancurkan era Samurai!", ujar Sasame.
"Kau benar-benar wanita gila! Takkan kubiarkan kau melakukan hal itu!", ujar Ino.
"Terserah kalian berkata apa! Aku tak peduli! Mari kita selesaikan ini!", ujar Shizuka lalu maju menyerang.
"Ayo Sasame! Serang dia!", ujar Ino.
"Shizuka-nee-sama!", ujar Sasame lalu maju menyerang.
Pertarungan pun dimulai, Shizuka menyerang Sasame dan Ino dengan sangat gesit. Pedangnya memang memiliki kekuatan yang luar biasa. Sasame dan Ino menghindar dan menangkis serangan-serangan yang mengerikan dari Shizuka.
"Terima ini, SUPER DESTRUCTON SLASH!", ujar Shizuka lalu mengayunkan pedangnya.
Sebuah sayatan dengan warna hijau terang melesat dengan cepat ke arah Sasame dan Ino. Keduanya berhasil menghindar. Tapi mereka berdua kaget melihat kerusakan yang disebabkan serangan itu. Dinding di tempat itu hancur lebur berkeping-keping.
"Ada apa, kalian kaget dengan kekuatan serangan pedangku ini? Pedang ini hebat bukan?! Kalian akan hancur berkeping-keping jika terkena serangan tadi", ujar Shizuka.
"Nee-sama...", gumam Sasame.
Sementara itu para anggota Samurai Force dan Sora Kaizoku lain terus memperhatikan pertarungan Shizuka VS Sasame dan Ino.
"Ayo, Sasame-chan, Ino-chan, kalian pasti berhasil mengalahkannya!", ujar Tenten dengan semangat.
"Ya, gadis-gadis kalian pasti bisa!", ujar Sasori.
"Ino-san, Sasame, ganbatte!", ujar Hinami.
"Hinata-chan, bagaimana kalau kau periksa tubuh Shizuka dengan byakuuganmu? Sepertinya ada yang aneh dengan aura-aura mencurigakan miliknya", ujar Sai.
"Baiklah. BYAKUUGAN!", ujar Hinata.
Hinata mengaktifkan byakuugan miliknya. Dia melihat nergi-energi yang berada dalam tubuh Shizuka. Setelah melihatnya dia begitu kaget.
"I-ini mengerikan...", ujar Hinata dengan ekspresi ngeri.
"Ke-kenapa Hina-chan, apa yang sebenarnya dalam tubuh Shizuka?", tanya Sai.
"Di-dia memiliki banyak energi-energi jahat dan gelap dalam dirinya. Energi tiu hampir menguasai seluruh tubuhnya. Energi-energi itu mendominasi tubuhnya. Kalau dibiarkan terlalu lama dia akan selamanya tertelan dalam kegelapan itu", ujar Hinata.
"Begitu ya..", ujar Sai.
"Untuk menyelamatkannya kita harus segera melepaskannya dari energi-energi jahat itu", ujar Hinata.
"Oke, aku akan segera memberitahu Ino-chan. Ino-chan kau dengar aku?", ujar Sai dengan radio headset di telinganya.
"Ya aku dengar, ada apa Sai-kun?", tanya Ino dengan radio headset miliknya.
Sai pun menceritakan mengenai energi mengerikan milik Shizuka. Lalu Sai memberi instruksi untuk langkah selanjutnya.
"Baiklah aku mengerti Sai-kun. Aku akan segera melaksanakannya", ujar Ino.
"Ada apa Ino-san?", tanya Sasame.
"Sasame-chan, sepertinya kemampuan dari Cross Sword milikmu akan sangat berguna untuk mengalahkan Shizuka", ujar Ino.
"Maksudmu?", tanya Sasame bingung.
Ino pun menceritakan langkah selanjutnya untuk melawan Shizuka.
"Baiklah aku mengerti! Akan kulaksanakan!", ujar Sasame.
"Dari tadi kalian bisik-bisik terus ada apa? Ayo seriuslah bertarung denganku!", ujar Shizuka dengan mengeluarkan sayatan-sayatan mematikannya.
"Diam kau! Kami akan segera mengalahkanmu dan mengakhiri semua ini!", ujar Ino.
"KAIZOKU TECHNIQUE: FULL SLASH!"
Sayatan dengan kecepatan tinggi mengarah dengan cepat ke arah Shizuka tapi Shizuka dapat menangkisnya dengan mudah.
"Khukhukhu, serangan seperti itu takkan mempan padaku. Dasar pirang bodoh!", ujar Shizuka.
"HOLY LIGHT SLASH!"
Serangan dengan cahaya putih benderang melesat dengan cepat ke arah Shizuka. Shizuka terlambat menyadarinya hingga serangan itu mengenai tangan kirinya.
"Ukh...sakit sekali! Siialan kau Sasame!", umpat Shizuka.
"Shizuka-nee-sama, aku akan menyelamatkanmu", ujar Sasame.
"Kau berkata apa? Menyelamatkan? Jangan berkata omong kosong!", ujar Shizuka.
"Dirimu yang sekarang bukanlah dirimu yang sebanarnya. Dirimu yang sekarang cumalah kegelapan yang menyelimuti Shizuka-nee-sama", ujar Sasame.
"Kau bicara apa?! Lucu sekali! Berhenti membual gadis bodoh!", ujar Shizuka.
"Aku pasti akan menyelamatkanmu!", ujar Sasame lalu maju menyerang Shizuka lagi.
Mereka berdua terlibat adu pedang. Mereka berdua beradu pedang dengan sengit. Serangan demi serangan dilancarkan untuk menjatuhkan lawan masing-masing. Sesekali Ino memberikan serangan backup dengan menembakkan Kaizoku Gun miliknya. Pertarungan itu semakin lama semakin memanas. Sasame dan Shizuka tak ada satupun yang mau mengalah.
"Pertarungan ini semakin seru rupanya", ujar Kazehaya.
"Apa tidak apa-apa kita Cuma diam dan menonton seperti ini?", tanya Matsuri.
"Tenang saja Matsuri-chan, Sasame-san dan Ino-san pasti bisa mengalahkan dan menyelamatkan Shizuka-san", ujar Kazehaya lalu menepuk lembut kepala Matsuri.
"Umm, aku mengerti. Ayo berjuang Ino-san, Sasame-san!", ujar Matsuri.
Pertarungan Sasame dan Shizuka terus berlanjut tapi tampaknya mereka berdua mulai kelelahan. Kini mereka berhenti sejenak untuk mengambil napas.
"Kau hebat Sasame, bisa mengimbangi kecepatan seranganku...Kau berkembang dengan pesat..", ujar Shizuka sambil terengah-engah.
"Shizuka-nee-sama juga tambah kuat. Kamu memang pantas menjadi kaichou Akademi Salib..", ujar Sasame sambil terengah-engah.
"Tapi pasti aku akan mengalahkanmu dan menghabisimu!", ujar Shizuka lalu maju dengan cepat menyerang Sasame.
Tapi tiba-tiba Ino dengan cepat berlari ke arah Shizuka dan melepaskan serangan.
"KAIZOKU TECHNIQUE: SLASH AND BLAST!"
Serangan kombinasi dari tembakan dan sayatan pedang kini melesat ke arah Shizuka. Shizuka berusaha menghindar tapi serangan itu seperti mengikutinya hingga akhirnya serangan itu terkena.
"Uaakkh...", Shizuka terpental dan mengeluarkan banyak darah. Serangan itu berhasil melukai lengan dan bagian punggungnya.
"Sekarang giliranku untuk menyelesaikannya...", ujar Sasame lalu mendekati Shizuka.
"Kaupikir kau akan bisa mengalahkanku jangan bermimpi! EARTHQUAKE!", ujar Shizuka.
Shizuka menghantam pedangnya ke tanah sehingga terjadi guncangan besar. Sasame dan Ino terhempas darisitu.
"Kaupikir bisa mengalahkanku! Jangan bermimpi gadis bodoh!", ujar Shizuka.
GREBB
"Kudapatkan kau!"
"Kau! Sai! Apa-apaan kau lepaskan aku!", ujar Shizuka sambil meronta-ronta. Kini Sai mendekap Shizuka dari belakang dengan erat. Shizuka berusaha meronta tapi karena dekapan Sai begitu erat hingga susah untuk melepaskan diri.
"Sudah terlalu lama, lebih baik aku turun tangan saja. Lumayan bisa memeluk tubuh seksimu ini", ujar Sai.
"Bicara apa kau! Cepat lepaskan aku!", ujar Shizuka.
"Sasame-chan ayo cepat mulai ritualnya", ujar Sai. Sai kemudian menempelkan kertas mantra di kepala dan tangan Shizuka hingga Shizuka tak dapat bergerak.
"Ukh..kenapa tubuhku tak dapat digerakkan?! Apa yang kau lakukan Sai?!", ujar Shizuka.
"Tenanglah Sasame-chan akan segera menyelamatkamu...", ujar Sai.
"Aku akan melepaskan energi-energi jahat itu dari tubuhmu Shizuka-nee-sama..", ujar Sasame.
Sasame kemudian mengucapkan kata-kata doa lalu mengambil minyak dari sakunya.
"In the name of the Father and of the Son and of the Holy Spirit...Amen...", ujar Sasame lalu membentuk tanda salib di dahi Shizuka dengan minyak sucinya.
Sesudah itu cahaya putih benderang muncul dari tanda salib itu.
"UAAKKKKH!", Shizuka berteriak lalu aura-aura jahat itu mulai keluar dan menguap dari tubuhnya. Semua takjub melihat hal itu. Setelah itu cahaya putih itu mulai menyelimuti tubuh Shizuka. Shizuka kemudian pingsan dan dipangku Sai.
"Wah, kalau yang sekarang dia terlihat seperti bidadari..", ujar Sai.
"Shizuka-nee-sama...", ujar Sasame sambil menatap Shizuka.
Kemudian Samurai Force dan Sora Kaizoku berkumpul untuk melihat Shizuka. Tak lama kemudian Shizuka mulai sadar dan membuka matanya perlahan.
"Ehmm, ini dimana?", tanya Shizuka.
"Kau sudah sadar Shizuka-chan, kamu tak apa-apa?", tanya Sai.
"Shizuka-nee-sama", ujar Sasame.
"Lho, Sasame?", tanya Shizuka kaget melihat Sasame.
"Iya ini aku. Shizuka-nee-sama syukurlah kau sudah sadar..", ujar Sasame.
"Kenapa aku bisa ada disini? Apa yang terjadi sebenarnya? Lalu siapa orang-orang ini?", tanya Shizuka.
"Shizuka-nee-sama tak ingat apa-apa?", ujar Sasame.
"I-iya sepertinya begitu. Lalu kepalaku rasanya pusing sekali", ujar Shizuka.
"Sebenarnya kau telah dikendalikan oleh energi jahat selama ini. Tapi akhirnya kami berhasil mengeluarkannya dan menyelamatkanmu", ujar Sai.
"Oh begitu ya. Maaf kalau aku telah merepotkan selama ini. Aku seperti kehilangan kontrol atas tubuhku tapi aku tak bisa mengingat apa-apa. Sekali lagi maaf", ujar Shizuka.
"Tak apa-apa, aku senang akhirnya kamu bisa kembali seperti semula, Shizuka-chan", ujar Sai lalu tersenyum.
"Senyumannya keren sekali...", batin Shizuka. Shizuka terperangah melihat Sai.
"E-eh i-iiya..Arigatou tuan..", ujar Shizuka.
"Panggil saja aku Sai-senchou", ujar Sai.
"Arigatou Sai-senchou, Sasame, semuanya", ujar Shizuka.
"Tapi aku masih penasaran kenapa Shizuka-san bisa dipengaruhi oleh energi jahat itu ya?", tanya Kazehaya.
"Itu adalah perbuatanku!"
Semua kaget mendengar suara itu lalu menoleh ke belakang. Dan alangkah kagetnya mereka melihat sosok itu.
"Hi-Hidan!"
"Khukhukhu, kalian pikir aku bisa dikalahkan semudah itu?! Kalian meremehkanku sebagai buchou Oni sang Oni yang terkuat!", ujar Hidan yang kini telah pulih seperti semula.
"Pa-padahal kan aku telah memotong kepalanya..Bagaimana bisa?", ujar Sai kaget.
"Aku ini adalah Oni terkuat. Aku memiliki kekuatan dan kemampuan dari segala jenis Oni. Aku harus berterima kasih banyak pada si jalang Yugao berkat percobaanya padaku. Aku bisa memiliki kekuatan hebat ini!", ujar Hidan.
"Kami akan mengalahkamu Oni sialan! Kerajaan Oni akan musnah hari ini!", ujar Naruto.
"Uzumaki Naruto sombong sekali kau! Kaupikir bisa mengalahkanku?!", ujar Hidan.
"Aku saja lebih dari cukup untuk mengalahkanmu!", ujar Naruto.
"Bocah bermulut besar. Akan kupotong bibirmu agar kau tak bisa mengoceh sembarangan lagi!", ujar Hidan lalu maju menyerang.
"Mati kau oni sialan!", ujar Naruto lalu maju menyerang juga.
Naruto dan Hidan kini berhadapan. Hidan memakai sabitnya dan Naruto memakai katana angin miliknya. Mereka melakukan pertarungan yang sengit. Mereka saling menterang satu sama lain.
"WINDWAVE SLASH!"
"SCYTHTER DESTRUCION!"
Kedua serangan itu saling bertabrakan lalu menyebabkan ledakan yang besar. Mereka terus bertarung tapi Hidan tampaknya lebih unggul karena stamina Naruto yang banyak terkuras.
"Ada apa Naruto, apa Cuma segitu kemampuanmu? Kau payah!", ujar Hidan.
"Berisik kau! Aku pasti akan menghabisimu!", ujar Naruto.
"Buktikanlah perkataanmu bocah!", ujar Hidan.
Hidan kemudian maju menyerang Naruto lalu menggunakan teknik andalannya
"TRIPLE SCYCHTER DESTRUCTION!"
Naruto terlambat menghindar dan akhirnya terkena serangan tersebut. Naruto terpental dan tersungkur tak berdaya.
"NARUTO-KUN!", teriak Hinata dan Hinami.
"Hahahaha, kau pikir bisa mengalahkanmu bocah! Berlatihlah 100 tahun lagi baru bisa mengalahkanku!", ujar Hidan.
"Ayo lawan kami Hidan, kami akan mengalahkanmu!", ujar Sasori lalu menyerang Hidan. Lalu para pria yang lain mengikuti menyerang Hidan.
Sementara itu yang wanita kini menghampiri Naruto. Mereka kaget dan sedih melihat keadaan Naruto sekarang. Tubuhnya tersayat-sayat, dan lukanya begitu parah.
"Naruto-kun bertahanlah...", ujar Hinata.
"Aku akan menyelamatkanmu, Naruto-san", ujar Hinami lalu mulai mengeluarkan chakra medis miliknya. Hinami mulai mengobati luka-luka Naruto. Luka-luka Naruto mulai sembuh dengan chakra medis milik Hinami. Tapi tiba-tiba tubuh Naruto mulai muncul aura-aura aneh. Aura-aura yang muncul semakin lama semakin kuat. Naruto kemudian bangkit secara tiba-tiba dengan aura-aura angin yang besar menyelimutinya. Semua kaget melihat hal itu. Naruto kemudian mengambil katananya lalu maju menyerang Hidan.
Naruto menyerang Hidan dengans angat cepat. Awalnya Hidan dapat menghindari serangan-serangan Naruto. Tapi makin lama, serangan Naruto semakin cepat hingga berhasil mengenai Hidan. Hidan pun terkena sayatan-sayatan pedang Naruto hingga terpaksa mundur.
"Sial, kenapa tiba-tiba dia menjadi kuat sekali seperti ini..", ujar Hidan.
Naruto kemudian mulai mengayunkan pedangnya membentuk sebuah teknik. Naji kaget melihat teknik itu.
"Teknik ini...tidak mungkin...", ujar Neji dengan mata terbelalak.
"WIND DRAGON GREAT SLASH!"
Sayatan dengan kekuatan angin yang besar kini mengarah ke Hidan dengan cepat. Hidan tak mampu menghindar dan akhirnya terpentak terkena serangan itu. Hidan pun terkapar tak berdaya.
Setelah melakukan serangan itu, Naruto tersungkur dan pingsan. Semuanya langsung menghampiri Naruto.
"Aku tak percaya, Naruto bisa menggunakan teknik itu...", ujar Neji.
"Memangnya teknik apa itu tadi Neji-kun?", tanya Tenten.
"Itu adalah Wind Dragon Great Slash yang konon katanya hanya bisa digunakan oleh dewa samurai Kazekuni. Teknik yang bisa memotong apa saja yang menghalanginya. Hanya orang-orang dengan kakutan khusus bisa menggunakannya. Naruto ternyata sangat hebat", ujar Neji.
"Naruto-kun disini juga benar-benar kuat ya", ujar Hinata.
"HAHAHAHHAAHAHA, menarik! Tak kusangka aku bisa terluka separah ini!", ujar Hidan yang tiba-tiba bangkit kembali tapi dengan luka-luka parah.
"Hi-Hidan, dia masih hidup!" Semua kaget melihat Hidan yang bangkit kembali.
"Aku takkan kalah semudah itu. Tapi kali ini akan kugunakan kekuatanku yang sebenarnya!", ujar Hidan.
Hidan kemudian mulai mengeluarkan aura-aura yang mengerikan. Lalu tubuh Hidan mulai mengeluarkan sisik-sisik yang kasar. Tubuhnya berubah hitam sepenuhnya lalu mulai membesar dan membesar. Giginya mulai menjadi tajam dan kuku-kukunyan menjadi runcing dan tajam. Dia sekarang seperti monster yang mengerikan. Semua kaget melihat hal itu.
"Apa ini? Monster yang mengerikan...", ujar Sai.
GROARR...", monster Hidan mengaum.
"Ayo kita lawan!", ujar Kazehaya lalu maju duluan bersama Sasuke.
Mereka mulai menyayat tubuh monster itu tapi dapat ditangkis dengan mudah oleh monster itu. Monster itu kemudian menyerang balik dan mengguncang tempat itu. Semua terjatuh karena serangan itu
GROAR!
"Sialan monster ini! Bagaimana cara mengalahkannya?", ujar Neji.
"Ayo tetap serang dia!", ujar Kazehaya. Yang lainnya juga menyerang monster itu dari berbagai arah.
Sementara di sisi lain Naruto mulai siuman dari pingsannya. Disitu masih ada Hinata, Hinami, Sasame dan Shizuka yang mendampingi Naruto.
"Naruto-san, kamu tak apa-apa?", tanya Hinami.
"Oh..eh..i-iya...tapi apa yang terjadi padaku? Kenapa aku bisa pingsan?", tanya Naruto.
"Kamu hebat Naruto-san. Kamu telah berhasil membuat Hidan luka parah", ujar Hinami.
"Eh? Benarkah, padahal tadi dia telah memukul mundur diriku", ujar Naruto.
"Kamu hebat Naruto-kun. Kamu memang samurai yang hebat", ujar Hinata.
"Hi-Hinata..", ujar Naruto.
"Naruto-kun, aku juga telah menyelamatkan Shizuka-nee-sama, bagaimana aku hebat juga bukan?", tanya Sasame.
"Iya-iya kamu hebat Sasame. Kau gadis yang kuat!", ujar Naruto.
"Arigatou Naruto-kun!", ujar Sasame lalu tersenyum lebar.
"Lebih baik kita segera membantu yang lain. Tampaknya monster itu membuat mereka kewalahan", ujar Hinata.
"Baiklah, sepertinya aku sudah pulih, ayo kalahkan monster itu!", ujar Naruto semangat.
Naruto dkk mulai maju menyeranng monster itu. Mereka tetap bertarung dengan sengit melawan monster Hidan itu. Tapi monster itu benar-benar kuat. Setiap serangan yang dilancarkan pasti bisa ditangkis dengan mudah. Monster itu benar-benar membuat kewalahan Samurai Force dan Sora Kaizoku.
Tiba-tiba monster itu mengumpulkan energi yang besar di mulutnya. Energi itu terkumpul dan memadat lalu tiba-tiba monster itu memuntahkan energi mematikan itu ke arah mereka semua.
BUAAAMMMM...
Semua terhempas dan tersungkur dengan menahan sakit.
"Ukkh...dia benar-benar kuat...", ujar Neji.
"Apa kita bisa mengalahkannya?", ujar Sasori.
"Kita pasti bisa. Kita harus menyatukan kekuatan kita untuk mengalahkannya!", ujar Naruto.
"Naruto benar. Ayo kita satukan kekuatan kita. Jika kita bersatu kita pasti bisa menghabisi monster itu", ujar Sai.
"Ta-tapi jika ingin menggunakan teknik suci diperlukan katana es untuk melakukannya. Tapi kan Hinami harus bergabung dengan Sora Kaizoku untuk Final Wave", ujar Matsuri.
"Biar aku yang melakukannya", ujar Hinata.
"Eh? Hi-Hinata?", ujar Neji.
"Hinami-chan lemparkan padaku katana es itu", ujar Hinata.
"Ini, Kaa-san!", ujar Hinami sambil melempar katana es ke arah Hinata.
"Dengan begini, bisa dilakukan kan?", ujar Hinata bersiap dengan katana es.
"I-ini seperti masa lau", ujar Neji.
"Keenam katana bergabung kembali", ujar Tenten.
"Ayo kita lakukan!", ujar Naruto semangat.
Sementara Sora Kaizoku juga sudah bersiap dengan senjatanya.
"Ayo kawan-kawan kita bersatu mengalahkan monster itu!", ujar Sai.
"Aye-aye senchou!", ujar Kazehaya.
"Kami selalu mendukungmu, senchou!", ujar Sakura.
"Hn", gumam Sasuke.
"Ayo kita kalahkan dia!", ujar Ino.
"Mari kita selesaikan ini!", ujar Hinami.
Mereka pun segera membentuk teknik masing-masing untuk menyerang monster Hidan itu.
"SAMURAI STYLE: SIX KATANA HOLY TECHNIQUE!"
"KAIZOKE TECHNIQUE: SORA KAIZOKU ULTIMATE GREAT WAVE!"
Serangan itu bersatu dan menghasilkan energi serangan yang begitu besar. Monster itu berusaha menangkis tapi serangan itu menembusnya hingga akhirnya...
BUAAAMMMMMM...
Monster Hidan itu akhirnya hancur berkeping-keping. Tubuhnya menjadi abu. Akhirnya Sora Kaizoku dan Samurai Force berhasil mengalahkan Hidan dan mengakhiri kerajaan Oni. Mereka berhasil menyelematkan Era Samurai dari kehancuran. Mereka kini saling berhadapan untuk bercakap.
"Akhirnya Hidan berhasil dikalahkan. Itu semua berkat bantuan kalian Sora Kaizoku, kami sangat berterima kasih pada kalian", ujar Neji.
"Neji, maafkan kami ya, yang pertama berniat jahat kepada kalian. Akhirnya kami sadar bahwa yang kami lakukan itu salah. Sekali lagi maaf ya", ujar Sai.
"Hmm, baiklah aku menerima permintaan maaf kalian. Tapi lainkali kalian tidak bisa melakukan hal seperti itu lagi", ujar Neji.
"Aku mengerti, Arigatou Neji. Kamu memang sahabatku yang baik", ujar Sai lalu mengulurkan tangannya ke arah Neji.
"Ya, tentu saja, sahabatku Sai-senchou", ujar Neji lalu menjabat tangan Sai.
Yang lain mulai berbincang-bincang sambil melepas lelah. Setelah melewati pertarungan yang sulit dan melelahkan akhirnya mereka mendapatkan kemenangan. Setelah usaha keras dan kerja keras mereka membuahkan hasil yang baik.
"Baiklah Neji, sepertinya urusan kami disini sudah selesai. Kini Era Samurai telah aman. Kami harus segera pergi darisini dan melanjutkan perjalanan kami", ujar Sai.
"Hei, kok cepat banget pulangnya. Ayolah kita pulang ke desa dan pesta-pesta gitu!", ujar Tenten.
"Maaf Tenten-san, aku menghargai penawaranmu itu tapi kami harus segera pergi. Mungkin lain kali kami akan kembali kesini untuk menemui kalian lagi", ujar Sai.
"Baiklah, hati-hati di jalan ya!", ujar Tenten.
"Arigatou Sora Kaizoku!", ujar Sasori.
"Baiklah kami pergi", ujar Sai lalu berbalik dan berjalan menjauh diikuti Ino, Sasuke dan Sakura. Kazehaya kemudian mulai berjalan tapi tiba-tiba...
GREBB
Matsuri tiba-tiba memeluk Kazehaya dari belakang. Kazehaya kaget dan segera menoleh ke belakang.
"Eh? Matsuri-chan?", tanya Kazehaya.
"Kumohon jangan tinggalkan aku Kazehaya-san...", ujar Matsuri.
"Matsuri-chan a-aku...", ujar Kazehaya.
"Aku ini kekasihmu kan? Kumohon jangan tinggalkan aku dan tetaplah tinggal disini bersamaku...", ujar Matsuri.
Kazehaya kemudian melepaskan pelukan Matsuri lalu berbalik menghadap Matsuri lalu Kazehaya memegang kedua bahu Matsuri.
"Aku akan pergi untuk sementara karena ada urusan yang harus kukerjakan bersama teman-temanku, tapi aku janji akan kembali kesini dan melamarmu. Aku bersumpah!", ujar Kazehaya.
"Be-benarkah kau akan kembali dan melamarku?", ujar Matsuri.
"Tentu saja Matsuri-chan, aku janji!", ujar Kazehaya.
"Janji ya?", ujar Matsuri.
"Iya aku berjanji, cewek cantikku!", ujar Kazehaya lalu tersenyum pada Matsuri. Matsuri lalu membalas senyuman Kazehaya.
Sementara itu Hinami dan Hinata kini berhadapan dengan Naruto. Naruto memandang sendu mereka berdua.
"Jadi, kalian harus pergi ya..", ujar Naruto.
"Begitulah Naruto-san. Sekali lagi aku minta maaf karena kami telah menipumu waktu lalu. Aku sungguh-sungguh minta maaf, Naruto-san", ujar Hinami.
"Lupakan itu. Aku sudah memaafkanmu, tapi bolehkah aku mengatakan sesuatu padamu Hinami?", ujar Naruto.
"Apa itu Naruto-san?", tanya Hinami.
"Ku-kurasa aku telah jatuh cinta padamu..Kumohon tetaplah tinggallah bersamaku disini. Aku berjanji akan membuatmu bahagia! Hari-harimu pasti akan selalu bahagia jika bersamaku disini", ujar Naruto.
"Aku senang mendengar itu...tapi maaf Naruto-san aku tak bisa...", ujar Hinami dengan kepala menunduk.
"Ke-kenapa? Kumohon Hinami, hanya kaulah yang mampu menggantikan Hinata di hatiku! Kumohon tinggalah disini bersamaku!", ujar Naruto.
"Maaf Naruto-san aku benar-benar tak bisa..Sesungguhnya ada orang yang kucintai didimensiku. Dan aku tak bisa meninggalkannya", ujar Hinami.
"Si-siapa orang itu? Apa dia lebih hebat dariku?", tanya Naruto.
"Dia bernama Uchiha Kyosuke. Anak dari Uchiha Sasuke dan Haruno Sakura. Laki-laki yang sangat disukai Hinami karena kebaikan dan ketenangannya", ujar Hinata.
"Ja-jadi dia anak Uchiha-san? Aku mengerti...", ujar Naruto.
"Sekali lagi aku minta maaf, Naruto-san aku tak bisa membalas perasaanmu. Aku yakin kamu pasti akan mendapat kebahagiaanmu sendiri kelak", ujar Hinami.
PUKK...
"Iya Naruto, kau pasti akan bahagia! Karena aku sudah menyiapkan kejutan untukmu saat kau sampai di Konoha!", ujar Kazehaya sambil menepuk bahu Naruto.
"Eh?", Naruto bingung mendengar perkataan Kazehaya.
"Baiklah Naruto-san kami pergi dulu. Terima kasih untuk selama ini...", ujar Hinami.
"Naruto-kun, sayonara", ujar Hinata lalu mereka mulai melangkah menjauh.
Sora Kaizoku pun pergi darisitu dengan menggunakan Jikuukan Ninjutsu. Samurai Force pun segera bersiap untuk pulang ke desa Konoha.
"Akhirnya semua selesai! Kerajaan Oni telah hancur dan Era Samurai telah damai!", ujar Tenten.
Tapi di perjalanan Naruto tampak tak bersemangat. Dia terus saja memikirkan Hinami yang telah pergi.
GREBB
Tiba-tiba Sasame menggandeng lengan Naruto dengan erat.
"Naruto-kun jangan melamun begitu dong. Lupakanlah si Hinami, kan masih ada aku yang selalu di sisimu", ujar Sasame sambil tersenyum pada Naruto.
Naruto Cuma tersenyum lemah pada Sasame.
Setelah 3 hari berjalan kini mereka tiba di gerbang Konoha. Tapi saat mereka membuka pintu gerbangnya.
"SELAMAT DATANG KEMBALI SAMURAI FORCE!"
Para warga Konoha ternyata telah berkumpul untuk menyambut kedatangan Samurai Force. Samurai Force kaget dan kemudian merasa senang disambut seperti ini. Para warga menyoraki mereka dan mengucapkan banyak terimakasih pada mereka. Berkat jasa mereka Era Samurai kini telah aman dari ancaman Oni. Lalu tiba-tiba muncul seorang gadis di tengah kerumunan.
"Naruto-nii-chan!"
Gadis berambut pirang itu berlari dengan cepat ke arah Naruto lalu memeluk Naruto.
GREBB
"Shi-Shion-chan!", ujar Naruto kaget.
"Aku sangat merindukanmu Naruto-nii-chan..", ujar Shion.
"Shi-shion-chan, kau masih hidup?", tanya Naruto.
"Naruto-kun..."
Suara itu muncul dari seorang gadis berambut indigo panjang dengan mata amethyst yang indah. Dia menatap Naruto dengan mengembangkan senyuman manisnya. Dia memakai kimono yang sangat indah. Naruto kaget melihat gadis itu. Gadis yang sangat dicintainya sampai saat ini.
"Hinata! Hinata!", ujar Naruto lalu berlari menuju Hinata.
GREBB
Naruto memeluk Hinata dengan erat. Naruto mengelus-elus rambut Hinata dengan lembut.
"Okaerinasai, Naruto-kun", ujar Hinata.
"Hinata, kau ini benar-benar Hinata?", ujar Naruto.
"Tentu saja ini aku Naruto-kun, aku sangat merindukanmu Naruto-kun", ujar Hinata.
"Hinata, Hinata, akhirnya kau kembali. Akhirnya kau kembali padaku", ujar Naruto.
"Ya, dan aku akan selalu berada disisimu Naruto-kun. Karena aku sangat mencintaimu", ujar Hinata.
"Aku juga. Aku juga mencintaimu lebih dari apapun Hinata!", ujar Naruto.
"Hinata, akhirnya kau kembali. Aku sangat merindukanmu!", ujar Tenten lalu menghampiri Hinata.
"Sebenarnya apa yang terjadi, kenapa Shion dan Hinata bisa hidup kembali?", tanya Neji.
"Ng, a-ano..itu sebenarnya Kazehaya-san yang telah menghidupkan kembali Shion-chan dan Hinata-san", ujar Matsuri.
"Be-benarkah, pasti dengan teknik itu ya?", ujar Neji.
"I-iya, dia berniat menghadiahkan sesuatu pada Naruto-san sebelum pergi. Juga sebagai permintaaan maaf mewakili Sora Kaizoku karena telah berniat jahat pada kita selama ini", ujar Matsuri.
"Souka...Sora Kaizoku dimanapun kalian berada, terimakasih ya! Karena kalian sudah memberikan kebahagianku kembali! Kuharap kalian juga mendapatkan apa yang kalian inginkan!", ujar Naruto.
"Baiklah, sekarang saatnya kita berpesta! Ayo gadis-gadis, kalian mau kan berpesta bersamaku?", ujar Sasori sambil menggandeng gadis-gadis.
"Tentu saja Sasori-sama!"
"Ayo Hinata, Shion-chan, kita bersenang-senang!", ujar Naruto semangat.
"Umm..Naruto-nii-chan!", ujar Shion.
"Iya, Naruto-kun", ujar Hinata.
Semua orang disitu pun segera memasuki desa untuk mengadakan pesta besar-besaran. Semua bersenang-senang karena kini Era Samurai telah aman dari ancaman Oni. Berkat jasa Samurai Force dibantu Sora Kaizoku, Era Samurai berhasil diselamatkan dan Oni telah musnah dan berakhir.
"Aku bahagia sekarang! Aku bisa berkumpul dengan orang-orang yang kucintai!", ujar Naruto sambil menggandeng Hinata dan Shion.
OWARI
OMAKE
5 bulan kemudian...
Kini di atas panggung telah berdiri seorang pria dengan kimono yang keren dan indah lalu berhadapan dengan seorang wanita dengan kiomo motif bunga-bunga yang sangat cantik. Pemuda berambut coklat panjang itu kini telah memakaikan sebuah cincin di jari manis milik gadis cantik dengan rambut coklat bercepol dua. Lalu wanita itu melakukan hal yang sama pada pria itu.
"Dan kini Hyuuga Neji dan Tenten telah resmi menjadi sepasang suami-istri!", ujar pembawa acara.
Semua bersorak dan bertepuk tangan. Semua gembira di pesta itu. Pesta itu adalah pesta pernikahan antara Neji dan Tenten. Dan tamu istimewa tiba-tiba hadir saat acara ramah-tamah. Perompak yang menjadi teman Samurai Force dalam mengalahkan Oni.
"Wah, akhirnya kalian datang! Aku senang kalian bisa datang menghadiri acara pernikahanku dengan Neji-kun!", ujar Tenten.
"Yah, kami juga berterima kasih sudah diundang. Semoga kalian berdua berbahagia", ujar Sai sambil senyum.
"Sai-san, kenapa kalian datang Cuma berempat, mana Kazehaya-san dan Hinami-chan?", tanya Matsuri.
"Benar-benar, mana Hinami?", tanya Naruto.
"A-ano..kalau Hinami-chan telah pulang ke masa depan..Tapi mengenai Kazehaya...", ujar Sai menggantung.
"A-ada apa Sai-san, a-apa yang terjadi pada Kazehaya-san?", tanya Matsuri.
"Gomenasai, sebenarnya Kazehaya sudah meninggal, Matsuri-chan...", ujar Sai dengan raut muka sedih.
DEG
Matsuri kaget mendengar hal itu. Anggota Samurai Force lain juga kaget mendengar hal itu. Matsuri merasa seperti tertusuk-tusuk duri tajam, begitu sesak dirasakannya.
"Ti-tidak mungkin..Kau bercanda kan Sai-san. Kazehaya-san sudah berjanji akan kembali dan melamarku, tak mungkin dia sudah meninggal!", ujar Matsuri.
"Maaf, tapi yang kukatakan ini benar Matsuri-chan. Kazehaya telah meninggal. Dia mengorbankan nyawanya untuk menghidupkan kembali warga desa Konoha kami yang diserang oleh penjahat keji. Dia sungguh orang yang sangat baik. Aku juga sangat sedih saat dia meninggal, tapi kami harus menerima kenyataan ini..", ujar Sai.
"Tidak-tidak mungkin! Kazehaya-san belum mati! Dia tak mungkin mati!", ujar Matsuri sambil menangis terisak-isak. Tenten dan Sasame berusaha menenangkan Matsuri.
"Dan ini Matsuri-chan, Kazehaya menyuruhku memberikan ini padamu", ujar Sai lalu menyerahkan sebuah kalung berbentuk diamond pada Matsuri. Matsuri kemudian menerima kalung itu.
"Dia ingin kau menyimpannya. Tolong jagalah baik-baik", ujar Sai.
"Kazehaya-san...", ujar Matsuri sambil menatap sedih kalung itu.
"Oh iya, kami juga kesini membawa dua orang ini", ujar Sai.
Lalu masuklah seorang pria berambut pirang jabrik dengan tiga garis tanda lahir dipipiny bersama seorang wanita berambut indigo panjang dengan mata amethyst.
"Ka-kau sangat mirip denganku...", ujar Naruto samurai kager melihat Naruto yang shinobi.
"Jadi ini yang kauceritakan Sai, wah sangat mirip sekali denganku. Tak kusangka ada yang seperti ini", ujar Naruto shinobi.
"Di-dia mirip denganku...", ujar Hinata samurai kaget melihat Hinata shinobi.
"Halo, Naruto-kun, Hinata-san!", ujar Hinata shinobi dengan senyuman manisnya.
"Sebenarnya kami ingin meminta bantuan kalian untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan", ujar Sai.
"Apa itu, Sai?", tanya Neji.
"Kau bisa melihatnya di surat ini", ujar Sai lalu menyerahkan sepucuk surat pada Neji.
Neji membuka surat itu lalu mulai membacanya, dia kaget membaca isi surat itu.
"I-ini...", ujar Neji.
"Ya itu adalah surat dari sebuah dimensi lain, Dunia Penyihir..."
Yosh Final Chapter update! Akhirnya Samurai Force dan Sora Kaizoku berhasil mengalahkan Shizuka dan Hidan. Setelah melewati petualangan dengan pertarungan-pertarungan berat, akhirnya mereka bisa mengalahkan kerajaaan Oni dan menyelamatkan Era Samurai. Era Samurai kini aman dan damai. Ditambah lagi akhirnya Hinata dan Shion dihidupkan kembali membuat Naruto bahagia. Tapi di Omake sepertinya cerita ini akan bersambung tapi di fic lainnya. Tunggu aja ya..
Balas Review:
Uzumaki zhufar: supaya lebih seru. Chap ini chap terakhir. Thx buat RnR!
Yuan: Maaf kalo membingungkan. Hinata disini Cuma dua yang dari Era Samurai sama dari Neo Shinobi-world. Thx buat RnR!
Bala-san dewa hikikomori: maaf kalo terburu-buru soalnya saya ingin menyelesaikan fic ini secepatnya...Thx buat RnR!
Bunshin Anugrah ET: iya, semua terjawab di chap ini. Thx buat RnR!
Fazrul21: OK! Thx buat RNR!
Sammy-kun: OK! Thx buat RNR!
natsumi-chan: Ok! Thx buat RNR!
Blue-senpai: tentu aja NaruHina. Disini Hinata dihidupkan kembali dan akhirnya NaruHina hidup bahagia. Thx buat RnR!
Kazane youki: Ini final chapnya. Yap heppy end!
Kazehaya Sakazuki: OK! THx buat RnR!
Ha-chan: OK! Thx buat RnR!
Kazuki-sama: sejak dipengaruhi Hidan. Karena Naruto sebenarnya ada rasa sama Hinami. Ok! Thx buat RnR!
Sekali lagi Arigatou bagi para readers dan reviewers yang sudah membaca fic ini dan setia membacanya hingga akhir. Author menyadari masih banyak kekurangan dalam fic ini. Tapi semua dilakukan author untuk menghibur readers sekalian. Akhir kata banyak-banyak terima kasih. Dan sampai jumpai di fic-fic selanjutnya.
Untuk terakhir kalinya,
REVIEW PLEASE?
ARIGATOU GOZAIMASHITA!