I LOVE THIS WOLF
[ CHAPTER 8 ]
AUTHOR : HADI EKO SISWANTO PUTRO (Prince Hadhi ESP)
CAST : MEMBER EXO yang bisa muncul kapan aja ...
PAIRING : HUNKAI, HANKAI, KRISOO, CHANBAEK
GENRE : SCHOOL-LIFE, ROMANCE, YAOI, BOY X BOY
RATE : M ^^
LENGTH : CHAPTERED
DISCLAIMER :
Member EXO milik keluarga mereka masing-masing, SM entertainment dan tuhan, Fanfiction ini murni milik saya pribadi dari hasil pemikiran otak saya yang terbatas dan imajinasi liar saya ini, CERITA INI PUNYAKU BUKAN PUNYAMU. SO, DIHARAMKAN UNTUK COPAS atau PLAGIAT MILIKKU...
maaf ya kalo alur ceritanya kecepetan.
Oiya, banyak banget TYPO disini... harap maklum ya, Karena saya bukanlah manusia yang sempurna. Jadi maaf, jika kalian membacanya tidak begitu nyaman !
NOTE :
untuk Chapter ini, Rate-nya saya naikin jadi M.. hohohho
Karena banyak unsur Mature dan SEX disini ...
#
#
WARNING : Mohon Jangan jadi SILENT READERS !
Disini Banyak DIRTY TALK !
YANG DIBAWAH UMUR DIMOHON JANGAN BACA !
#
#
#
*** HAPPY READING ***
#
#
#
At Incheon Airport, Seoul...
"Akhirnya, aku menginjakkan kakiku lagi dikorea, Hmm aku rindu sekali dengan negara ini dan Sangat rindu pada Kekasihku." Seru seorang Namja imut yang sedang menggeret kopernya yang berwarna merah maroon. Menuju Taksi yang sudah dipesanya beberapa menit tadi.
"Tuan, kita mau kemana?." Tanya seorang Supir taksi pada Namja imut itu.
"Aku ingin kerumah kekasihku, Kris. Kita kesana saja."
"Baiklah."
"Hmm, Kris tunggu aku, Chagi."
~ I LOVE THIS WOLF [ Chapter 8 ] ~
Dengan perlakan Kris membaringkan tubuh Kyungsoo di tempat tidur miliknya yang berukuran King Size itu. Dia mulai dengan mengecup lembut kening kekasihnya itu, Kyungsoo memejamkan matanya merasakan kehangatan yang diberikan Kris padanya. Setelah mengecup kening Kyungsoo, Kris beralih pada kedua mata Kyungsoo yang masih terpeja itu. sejenak Kris tersenyum, lalu mengecup kedua mata indah itu bergantian. Setelah itu mengecup pucuk hidung Kyungsoo.
Tanpa mengulur waktu panjang Kris memberikan kecupan-kecupan lembut pada bibir Kissable Kyungsoo, tanpa perintah Kyungsoo melingkarkan kedua lengannya dileher Kris. Dia membalas kecupan-kecupan yang Kris berikan bahkan lebih agresif dari Kris.
"Oh, ada yang agresif ternyata? Tadi siapa yang bilang harus pelan-pelan ya?" goda Kris.
"Kau berisik sekali, lakukan saja Kris." Protes Kyungsoo, dia merasa Kris jadi cerewet kali ini.
Kris menyeringai, dia langsung menyerang leher putih Kyungsoo yang terekspos dilumat dan digigitnya leher itu penuh nafsu
"Eunghhh .. Kriss~." Desah Kyungsoo, tangannya menjambak lembut rambut Kris.
Kris membuat tanda cintanya ditempat lain dileher Kyungsoo, tangan Kris tentu saja tidak bisa diam dia melepas satu persatu kancing seragam Kyungsoo dengan cekatan dan mulai memainkan Nipple merah muda Kyungsoo.
"Ahhhh ... Ahhh ... Hmmppttt... " racau Kyungsoo nikmat, kini dia dan Kris saling melumat penuh nafsu.
BUKKKK
Entah mendapat kekuatan dari mana, Kyungso membalikkan tubuh Kris. Kini Kyungsoo berada diatas tubuh kris. Dia menduduki perut Kris, tangan mungilnya degan cepat membuka kancing seragam Kris dan kini terpampang tubuh Topless nan Atletis milik Kris.
"Errr, kau nakal Baby."
"Benarkah?."
"Iya, kau—Ahhh ... Ehmmm ... "
Ucapan Kris terpotong begitu saja saat Kyugsoo dengan sadisnya menyambar Bibir Kris dan melumatnya penuh Nafsu, entah dia sedang dirasuki setan apa saat ini. Kris tentu saja sangat senang, kekasihnya itu begitu agresif. Entah sudah berapa lama meraka saling berpanggutan, dan kini mereka sudah saling telanjang satu sama lainnya. Kyungsoo masih tetap berada diatas tubuh Kris, bahkan sekarang dia menggoda Kris dengan menggosokkan Penisnya yang sudah menegang ke Penis Kris yang juga sama tegangnya.
"Baby, Kau .. ahhh ... nakal .. "
Kyungsoo melakukan apa yang Kris lakukan pada lehernya, dia mengecup dan mengigit pelan leher jenjang itu sampai tanda merah keunguan tercetak dileher Kris. Tentu saja Kris amat senang dengan usaha Kyungsoo menimbangi permainannya. Tak mau berlama-lama dengan leher Kris, Kyungsoo menciumi setiap senti tubuh telanjang Kris, sama seperti yang Kris lakukan padanya. Kini Kyungsoo sudah berada didepan pusaka Kris yang teracung keatas sampai kepusarnya, berkedut-kedut dan lubang penis Kris sudah banyak dipenuhi precum.
"Kenapa berhenti Baby?" tanya Kris heran, saat Kyungsoo hanya memandang pisang kanada miliknya itu.
"Kris ... "
"Emmm, ada apa Baby?"
Kyungsoo mengelus-elus penis Kris, gerakan itu membuat Kris memejamkan matanya. Gerakan mengelus yang diberikan Kyungsoo sungguh nikmat untuk Kris.
"Apa kata-katamu dulu masih berlaku?" tanya Kyungsoo yang masih terus mengelus dan memainkan penis Kris.
Kris membuka matanya, "Kata-kata apa Baby?"
"Apa ini benar rasa coklat seperti yang kau katakan padaku, Kris?"
Kris tertawa renyah mendengar pertanyaan polos kekasihnya itu, "Tentu saja, kalau kau penasaran kenapa tak kau coba saja, Eum?"
Kyungsoo memandang penis Kris yang berkedut-kedut ingin dimanjakan itu, Kyungsoo memasang wajah yang sulit diartikan saat ini.
"Pelan-pelan saja dulu Bab—Ahhh ,,, eungghh ... yeahhh .. begitu Baby ... "
Kris mulai meracau saat Kyungsoo memasukkan Penis besar Kris kedalam rongga mulutnya yang hangat itu. perlahan namun pasti Kyungsoo memaju mundurkan kepalanya, diamul tidal lupa memanjakan lubang penis Kris dengan lidahnya dan gigitan-gigitan lembut pada penis Kris.
"Baby, Pleaseeee ... Fuckk ini nikmattt ... "
Kyungsoo tersenyum dalam lumatannya pada penis Kris, dia senang bisa membuat kekasihnya itu nikmat dengan Service yang dia berikan. Kyungsoo kini memberikan double nikmat dia mengocok intens penis Kris sekaligus mengulum ujung penis besar itu. kris menggeliat-geliat gelisan penuh nikmat. Lidah Kyungsoo dengan nakalnya menusuk-nusuk lubang penis Kris.
"Babyyyyy Ahhhhhh ... Emmmmmmm ... " bentuk kasur sudah tidak karuan oleh gerakan Kris yang brutal karena menahan nikmat yang tiada tara dari Kyungsoo.
"Baby I wanna Cummmmm ... aaahhhh .. fuckkkk ... "
CROTTTT
CROTTTT
CROTTTT
Cairan cinta hangat milik Kris menyembur kencang didalam mulut Kyungsoo, tanpa pikir panjang Kyungsoo menenggak Sperma Kris yang memenuhi mulutya itu.
"Bagaimana rasanya, baby?" tanya Kris sambil mengatur nafasnya yang tersegal-sengal akibat orgasme yang nikmat itu. tubuhnya sudah dihiasi butiran-butiran keringat.
Kyugsoo masih saja menjilat-jilat sudut bibirnya, karena Sperma itu berhasil lolos melewati celah bibirnya itu. "Enak, manis Kris."
Kris menyeringai, "Baby, sekarang giliran akuku yang memuaskanmu."
Kris membalikkan tubuh Kyungsoo, dikecupnya bibir yang memabukkan itu. setelah puas dengan bibir Kyungsoo, Kris mengangkat kaki kanan Kyungsoo dan menaruhnya dipunyanya.
"Kau sudah siap Baby?"
"Pelan-pelan ya, Baby."
Kris tersenyum senang karena Kyungsoo memanggilnya dengan sebutan 'Baby'. Kris mulai mengocok kembali penisnya dan membuat penisnya kembali menengang.
Kris mendekati Kyungsoo dikecupnya kembali bibir Kyungsoo, "Baby, kalau sakit kau boleh mengigit punggungku, Oke."
Kyungsoo mengangguk, "Oke."
Kris memeluk tubuh Kyungsoo, dia mengarahkan sendiri penis tegangnya itu kearah hole Kyungsoo.
JLEBBBB
"Arrgghhh.. " erang Kyungsoo, dia merasakan panas, sakit dan perih tiada terkira pada holenya yang diterobos masuk penis Kris begitu saja. Kris juga mengerang, entah mengerang nikmat karena Penisnya berhasil masuk hole Kyungsoo atau pundaknya digigit oleh Kyungsoo.
"Kriss .. Appo ... hiks ... " gumam Kyungsoo, matanya kini berurai airmata, menahan sakit pada holenya. Kris belum bergerak, dia tahu kalau Kyungsoo belum siap.
Kris mencium kedua kelopak mata Kyungsoo, Kyungsoo langsung memejamkan matanya merasakan kelembutan yang Kris berikan. "Mian, Baby."
"Kris, bergeraklah."
"Kau yakin, Baby?" tanya Kris, Kyungsoo mengangguk yakin.
Kris perlahan menggerakkan pinggangnya maju mundur, Kyungsoo masih merasakan sensasi terbakar pada holenya. Wajar saja ini baru pertama kalinya dia bercinta. Kris masih dengan perlahan memaju mundurkan penisnya didalam hole Kyungsoo. Kyungsoo bergerak tak nyaman, kini dia bisa merasakan sensasi di holenya. Bukan sensasi terbakar, sensasinya berbeda, ini nikmat.
"Kris Baby, lebih cepat."
Kris tersenyum mendengarnya, dia menggerakkan pinggangnya maju mundur sedikit lebih cepat. Kris ingin menemukan Sweet Spot milik Kyungsoo.
"Emmm... Nyahhhh ... aahh iya itu aahhh enak Kriss ... "
Dapat juga akhirnya, Kris tersenyum penuh kemenangan karena penisnya mampu menemukan Sweet Spot milik Kyungsoo, Kini Kris menyodok-nyodok hole Kyungsoo dengan cepat. Tidak ingin diatas awan sendiri. Kyungsoo mencoba menggoda Kris.
"Ahhh Fuckkk ... kau menjepit penisku baby? Ahhhh ... kau nakal ya ... "
PLAKKK
Kris mukul bokong sexy Kyungsoo, tubuh Kyungsoo melengkung bagai busuk panah. Kakinya melingkar dipinggang Kris begitu juga kedua tangannya melingkar dileher Kris, Kyungsoo menatap kedua mata Kris seduktif.
"Fuck me Baby ... puaskan aku ... "
"As you wish, My Baby."
Kris terus mengerakkan pinggulnya lebih cepat, membuat penis besarnya itu In Out cepat didalam Hole Kyungsoo, kini tubuh mereka berdua bersimbah keringat, desahan demi desahan keluarh dari mulut mereka berdua. Kamar Kris pun sudah beraroma Sex sekarang.
"Krissss ... Baby ... Ahhh ... aku ingin keluarrrr ... KRISSSS ..."
CROTTTTTT
Cairan Sperma Kyungsoo menyembur membasahi tubuhnya dan tubuh Kris, Kris masih menggenjot hole Kyungsoo intens. Dia menunduk menjilati Sperma Kyungsoo yang berceceran ditubuh Kyungsoo. Kemudian melumat bibir Kyungsoo berbagi cairan Sperma.
"Aku keluarkan dimana, Baby?"
"Didalam saja Kriss .. Ahh .. Emmmm ... "
Kini sodokan itu semakin kencang, Kyungsoo merasakan penis Kris berkedut kencang didalam holenya, dia tau Kris akan Klimaks.
"Baby, bersiaplah.. I wanna Cummm ... Ahhhhhh ... " Kris menyemburkan cairan cintanya didalam hole Kyungsoo, Kyungsoo merasakan rasa hangat didalam holenya. Kris menjatuhkan tubuhnya diatas tubuh Kyungsoo dengan penis yang masih setia didalam Hole Kyungsoo.
"Terima kasih, Baby." Ucap Kris lembut sambil mengecup bibir Kyungsoo.
"Kau begitu liar, Kris."
"Kau juga, My Kyungsoo."
TING TONG
TING TONG
Suara bel apartemen Kris berbunyi, Kyungsoo dan Kris yang baru saja ingin melanjutkan ronde kedua digagalkan oleh bunyi bel itu.
"Sepertinya ada tamu, Kris."
"Sudahlah, pasti tidak penting. Lebih baik kita lanjutkan ronde kedua Baby."
"Kris, buka dulu. Siapa tau penting. Kalau memang tidak penting baru kita lanjutkan lagi." Tolak Kyungsoo saat Kris ingin mencium bibirnya.
Kris memanyunkan bibirnya, dia melepas Penisnya yang masih didalam hole Kyungsoo dengan erangan nikmat dari keduanya. Kris memakai boxer-nya asal tanpa memakai baju yang menampilkan tonjolan besar di boxer-nya itu, "Tunggu ya Baby." Kyungsoo mengangguk sambil tersenyum.
Kris menuju kearah pintu lalu membuka pintu itu,
"Chagiiiiiii ... " teriak Namja yang ada didepan pintu, saat Kris sudah membuka pintu itu.
"S-suho, kau—bagaimana kau bisa kesini?" tanya Kris gelagapan melihat sosok yang sudah lama tidak dilihatnya beberapa tahun itu.
"Tentu saja bertemu denganmu kekasihku." Jawab Suho yang langsung mmeluk tubuh Topless Kris. "Chagi, badanmu seperti bau sperma, apa yang kau lakukan?"
"A-aku ... "
"Siapa Kris?" teriak Kyungsoo dari dalam kamar.
"Eoh? Ada orang? Siapa Chagi?" tanya Suho penasaran dengan suara teriakan seseorang dari dalam Apartemen kekasihnya itu.
"D-dia ... "
"Siapa Kris?" Kris terlonjak setengah mati, Kyungsoo keluar dari dalam kamar dan menghampirinya hanya dengan memakai kemeja putih Kris yang kemebasan dan celana dalam berwrna hitam saja.
Suho mengerutkan keningnya melihat penampilan Kyungsoo saat ini, "Annyeong, kenalkan aku kekasih Kris, Kim Suho."
"Mwo?! K-kekasih Kris?"
Suho mengangguk, "Iya, aku kekasih Kris, kau sendiri siapa? Kenapa berada di apartemen orang dengan pakaian seperti itu?"
#
#
*** I LOVE THIS WOLF ***
#
#
"Kenapa kita kesini, Sehunnie?" tanya Kai saat dirinya dibawa Sehun kesebuah tempat yang sepi.
Sehun tersenyum, dia menangkup kedua pipi Kai dan mengecup lembut kening Kai. "Aku ingin melakukan 'itu' denganmu disini,"
Kai mengerutkan keningnya, "'itu'? apa?"
Sehun perlahan mendekatkan wajahnya pada wajah Kai, menyatukan bibirnya dengan bibir Kai. Sehun memeberikan kecupan, lumatan dan hisapan lembut penuh perasaan pada bibir Kai. Kai langsung mengalungkan lenagnnya dileher Sehun dan membalas setiap kecupan yang Sehun berikan padanya. Lama mereka saling mengecup, melumat dan menghisap satu sama lainnya.
Masih dalam posisi mereka berciuman Tangan Sehun perlahan membuka satu persatu kancing seragam Kai.
Kai menahan tangan Sehun seketika dan melepas ciuman mereka, "Jangan Sehun-ah."
"Kenapa, Kai?"
Kai menundukkan kepalanya, "Aku pikir kita sudah terlalu jauh."
Sehun menarik dagu Kai, memaksanya untuk melihat kedua mata Sehun. "Maksudmu, Baby?"
Sejenak Kai melihat biner hitam nan menyejukkan milik Sehun, mata itu begitu indah dimata Kai, mata itu begitu merindukan, "Aku sudah memilih Luhan, Aku ... Hiks ... "
Kai menangis, bahunya bergetar hebat. Kai memegangi dada kirinya, terasa begitu sesak disana. Dia sudah salah mengambil jalan, dia sudah mengkhianati kepercayaan Luhan yang diberikan Luhan padanya.
Dengan bodohnya Kris mengungkapkan cinta pada Sehun, sementara dia sudah mempunyai kekasih yang dengan tulus mencintainya itu. Sehun merengkuh tubuh terguncang itu, dipeluknya Kai penuh kelembutan.
"Aku bodoh, Sehunnie. Bodoh... hiks ... " Maki Kai pada dirinya sendiri, dia makin menangis didada Sehun.
Sehun mengusap lembut punggu Kai mencoba menenangkan orang yang dicintainya itu, "Ini bukan sepenuhnya kesalahanmu, Kai."
"Ini salahku, Sehunnie. Seharusnya aku setia pada Luhan, dia begitu baik padaku. Tapi aku ... hiks ... mengkhianatinya ... hiks ... "
"Tidak, Kai-ah, ini juga salahku yang terlalu mengharapkan kau membalas cintaku."
Kai menggeleng dalam pelukan Sehun, "Tidak, ini salahku, seharusnya aku bisa menjaga kepercayaan Luhan padaku. Ini semua salahku... salahku .. salahku ... salah—"
CUPPP~
Sehun mengecup bibir Kai, membuat Kai berhenti untuk menyalahkan dirinya sendiri. Dikecupnya lama bibir Kai, Kai hanya bisa diam saja diperlakukan seperti itu oleh Sehun.
"Sudah tenang sekarang?" tanya Sehun saat mengakhiri kecupan panjangannya Kai hanya diam saja tak menjawab apa pun.
"Aku tiak suka melihatmu menangis dan terus saja menyalahkan dirimu sendiri karena kesalahanku." Seru Sehun sambil menyisir setiap helai rambut hitam kecoklatan milik kai.
"Sehun-ah, aku yang salah bukan kau. Aku—."
"Sssttt." Sehun mnempelkan jari telunjuknya dibibir Kai, "Aku bilang aku tidak suka kau terus saja menyalahkan dirimu sendiri, Baby."
Kris menghela nafasnya berat, "Maafkan aku sudah memberi harapan padamu, maafkan aku jika harapan itu melukaimu, Sehun-ah."
Sehun mengelus lembut pipi Kai, "Tidak aku tidak pernah terluka, justru aku sangat bahagia karena aku tau bagaimana perasaanmu padaku. Paling tidak perasaanku dan perasaanmu sama, Kai-ah."
"Maafkan aku, jika perasaanmu tidak bisa terbalas olehku."
Sehun menggelengkan kepalanya sambi tersenyum lembut pada Kai, "Tidak, dengan mendengar kau juga mencintaiku itu sudah cukup dari sekedar balasan cinta darimu. Walaupun aku sangat ingin memilikimu sepenuhnya, Kai."
"Aku—."
"Iya, aku tau, Luhan sudah memilikmu dan kau adalah milik Luhan. Aku tau itu, kalau ini diteruskan akan ada hati yang terluka. Walaupun aku sebenarnya tak rela kau bersama Luhan." Suara Sehun terdengar lirih, tapi dia berusaha agar suara yang keluar dari bibirnya terdengar biasa saja.
"Maafkan aku, Sehun-ah."
"Jangan terus menyalahkan dirimu dan membuat dirimu merasa bersalah begitu, kai-ah. Aku tidak suka."
"Iya, Tapi—."
"Sudah-sudah, sekarang aku rela melepaskanmu untuk Luhan tapi aku tetap akan merebutmu dari tangannya. Aku akan memilikimu dengan cara yang seharusnya. Aku janji, Kai-ah."
Kai menghela nafas lalu tersenyum, "Jangan menungguku, Sehun-ah. Aku tak pantas untuk ditunggu."
"Aku akan menuggumu dan berusaha untuk mendapatkanmu seutuhnya Kai-ah." Sehun mencoba meyakinkan dirinya pada orang yang sangat dia cintai itu, "Ayo kita pulang, pasti Luhan-mu itu khawatir."
~oooOOOooo~
"YA! Kalian lama sekali, apa yang kalian lalukan sampai lama seperti ini?" pekik Luhan saat melihat Kai dan Sehun kembali.
"Kami hanya membeli buku saja, sudah itu saja." Jawab Sehun santai.
"Membeli buku apa harus selama ini, Oh Sehun?" tanya Luhan ketus.
Kai yang melihat kekasihnya sudah marah itu mulai mendekatinya dan memeluk tubuh Luhan erat, "Sudah Chagi, yang penting kan aku sudah kembali."
Luhan tersenyum, amarahnya mulai reda. Dia pun membalas pelukan kekasihnya erat, "Kau benar tidak di apa-apakan oleh si mesum Sehun itu, Chagi?"
Kai mempererat pelukannya, menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Luhan. Dia bisa mencium wangi lavender yang keluar dari tubuh Luhan, "Tidak, Sehun tidak berbuat apa pun padaku."
"Kau juga tidak berbuat hal apa pun juga kan dengannya?"
Kai diam sejenak, "Tidak." Jawab Kai bohong.
"Aku percaya padamu, Chagi."
"Maafkan aku, Luhan." Batin Kai lirih.
"Aku pergi dulu."seru Sehun berlalu dari sepasang kekasih yang sedang berLovey Dovey itu. Sehun menyeka wajahnya kasar, ada beberapa bulir air mata keluar dari kedua matanya. Hatinya begitu sesak saat ini Sehun berlari kencang, dia berlari sekuat tenaga. Dia tidak ingin membuat hatinya terluka lebih dalam lagi, dengan melihat orang yang dicintainya dalam pelukan orang lain.
Sehun berhenti pada sebuah pohon besar, disandarkan tubuhnya disana. Dia menangis sejadi-jadinya dibalik pohon besar itu.
"Beginikah rasanya? Apa ini rasanya sakit? Rasanya begitu sakit."
Bukkk
Bukkk
Bukkk
Sehun memukul-mukul dadanya kencang, berharap rasa sakit itu sedikit berkurang dari dalam hatinya. Namu, sakit itu seakan meledek dirinya, semakin Sehun ingin menghilangkan rasa sakit itu semakin rasa itu menyakiti hatinya. Sehun menggigit jemarinya agar isakkannya teredam, dia sebenarnya tidak mau menangis seperti ini. Ini untuk kedua kalinya dia menangisi orang lain.
Kejadiannya sama persis seperti yang pernah dia alami saat ini, orang dia cintai lebih memilih orang lain daripada dirinya sendiri. Semenjak itulah, Sehun menjadi anak nakal dan sangat dingin pada siapa pun, namun semenjak kedatangan Kai disekolah ini Sehun mulai bisa membuka hati kepada orang lain lagi. Namun, kenapa saat Sehun mulai untuk jatuh cinta lagi, Luka yang sama itu harus terulang lagi?
"Appo .. hiks ... Appo ... hiks .. hiks ... " sehun terus memukuli dadanya yang terasa begitu menyakitkan itu.
~oooOOOooo~
"Chagi ... " panggil Kai pada Luhan, saat ini mereka sedang berada disalah satu ruangan didalam sekolah.
"Hmm, apa chagi?"
"Poppo."
Luhan menautkan kedua alisnya, "Mwo?!"
"Issh, aku bilang Poppo, Chagi~." Seru Kai manja sambil mengoyang-goyangkan lengan Luhan.
Luhan memposisikan tubuhnya hingga menghadap kearah Kai lalu menangkup kedua pipi kekasihnya itu, "Sejak kapan kekasihku ini mulai nakal, Eoh?"
Kai tersenyum menampilkan Eye smile miliknya, "Sejak kau menjadi kekasihku."
"Seharusnya aku yang menggomalimu, tau."
"Hehehe, ayo Poppo aku."
CHU~
Luhan menarik kepala Kai mendekati wajahnya, dikecupnya lembut bibir yang sangat membuatnya tergila itu. Kai memejamkan matanya merasakan benda hangat dan basah itu menempel dibibirnya dan mulai melumat lembut itu. kai pun membalas lumatan-lumatan yang diberikan Luhan untuknya.
"Sudah kan?" tanya Luhan, setelah melepas ciumannya pada Kai.
"Kurang, aku mau lagi." Rengek Kai.
"Jangan salahkan aku jika aku minta lebih darimu, Chagi."
"Tidak apa-apa jika kau berbuat lebih padaku, Lu-Ge~."
"Aisshh, Jinja anak ini benar-benar membuatku ingin memakanmu."
"Eunghh ... " Kai mendesah sexy saat Luhan menghisap leher tan Kai, menggigit lembut memberikan tanda cinta disana. Dari leher Luhan mulai menjilatinya sampai kebenda kenyal yang selalu membuat Luhan Candu, bibir Kai.
"Ahh.. kau nakal, Sayang." Kini giliran Luhan yang mendesah saat Kai mulai menggerakkan pantatnya liar diatas Junior Luhan. Yang membuat sensasi nikmat tak terkira.
"Apa kau suka, sayang?." Bisik Kai seduktif, sambil mengulum telinga Luhan.
"Hmmm ... " Luhan membalik tubuh Kai, yang membuat posisinya menindih Kai sekarang. "Desahkanlah namaku, Kim Jongin."
"Puaskan aku juga, Lu-Ge~."
Luhan mengecup kedua kelopak mata Kai, "Dengan senang hati sayang."
"Ahh.. Luhannn .. ahhh." Kai mendesah saat Luhan mempermainkan puting susunya, entah sejak kapan Kai sudah telanjang bulat seperti ini, ternyata Luhan punya keahlian untuk menelanjangi orang. "Ahhhh..." desah Kai lagi saat Luhan menggigit mesra puting susu berwarna merah muda menggairahkan itu.
Tak mau kalah dari Luhan, Kai mendorong tubuh Luhan yang sedari tadi menindihnya. Kini giliran dia yang menindih Luhan. "Kau curang."
"Curang apa, sayang?."
"Lihatlah, kenapa hanya aku yang telanjang sedangkan kau tidak?." Tanya Kai kesal sambil memPoutkan bibirnya lucu.
"Itu kan tugasmu sayang."
SREKKKKK
Mungkin saat ini Kai sudah dirasuki setan Nafsu, tanpa mau susah payah dia merobek langsung seragam yang dikenakan Luhan. Sang pemilik hanya menyeringai senang, dia tak menyangka kekasihnya bisa seliar ini.
"Sekarang giliran aku." Kai mengeluarkan Seringaiannya yang mematikan itu. Dia menjelajah wajah Luhan, dijilatinya pipi kekasihnya itu tanpa jijik, digigitnya pelan cuping telinga Kris.
"Ahh,,, " desah Luhan, Kai makin menjadi saat mendengar desahannya. Dilumatnya kasar Bibir Luhan, dia mainkan Lidahnya dan memaksa memasuki rongga mulut Luhan. "Kaiiiimmpphh.. Ahhh."
"Sejak kapan kau Liar begini Kai? .. Ahhh." Desah Luhan saat Kai mulai menjilati dada bidang menggairahkan itu, dipermainkannya puting Luhan yang merona merah itu. Sampailah Kai dipusar Luhan, tanpa pikir panjang Kai bermain – main disana.
"Kaiiiimmpphh.. ahhh ituuupphmm.. aaahhh." Kai terkikik geli mendengar desahan Luhan saat dia memainkan Pusar Sexy Luhan. Kai sudah tidak sabar dia sangat tergoda dengan gundukan besar dibawah pusar Luhan.
Kai mengelus-elus pelan Gundukan itu yang membuat Luhan merasakan sensasi geli yang tiada tara, "Lu-Ge~ sayang ... boleh ya ..."
Luhan tertawa, lalu mengangguk, setuju. Senyum bahagia merekah dibibir tebal Kai. Dengan kasar dibukanya Kancing celana dan Resleting Luhan, ditariknya celana Luhan sampai yang tersisa hanyalah Celana dalam hitam dengan gundukan besar didalamnya, Oh Hell itu sangat menggoda.
Kai menjilat bibir bawahnya ketika melihat pemandangan itu, seperti kerasukan setan Kai langsung menggigit-gigit manja gundukan itu.
"Ahh.. ituaaaahhh sangaatthhmmpp.. Nikmatt Ahhhh Kaiiaahh.. " Desah Luhan panjang yang menggeliat-geliatkan tubuhnya menahan kenikmatan yang dia rasakan.
Tidak mau membuang waktu, Kai langsung membuka Celana dalam Luhan, dia sangat tidak sabar melihat, si Luhan kecil. Dan terpampang Junior Luhan yang Langsung menyembul keras tegak berdiri. Kai Takjub melihat Junior Kekasihnya. Bentuknya sangat sempurna, berkedut-kedut dengan urat dimana-mana, dihiasi bulu yang cukup rimbun disekelilingnya cukup kontras dengan tubuh putih Luhan, Ahh, sangat menggairahkan.
"Kenapa kau diam saja? Ayolahh ... Cepat kau kulum dia sayang." Rengek Luhan saat Kai hanya melihat Juniornya tanpa berkedip. Lagi-lagi seperti ada setan yang merasuki tubuh Kai, diremasnya langsung Junior Luhan dan Dikocoknya perlahan. "Ahh.." Desah Luhan.
Kai mulai menjilati Junior Luhan penuh nafsu, agak ragu namun pasti mulai memasukkan Junior milik Luhan kedalam mulutnya. Dihisapnya intens Junior menggairahkan itu. "Ahhh.. Kauuu sunguhh ooohhh.. Hebatt hhmm Kai aahh."
Kai terus mengulum Junior Luhan, terasa Junior Luhan berkedut didalam rongga mulut hangat Kai, dia akan Klimaks.
"Kaiii.. akuhhh .. mau .. AAKKHHHH ... " pekik Kris saat cairan cintanya keluar memenuhi rongga mulut Kai.
Luhan sudah merasa puas dengan Service yang diberikan Kai, dia menarik Tubuh Kai dan menindihnya. Luhan mulai menggesekkan juniornya dengan junior milik Kai, sambil menciumi bibir Kai.
"Luhannn ahh.. Moreee aaahh." Desah Kai ditengah ciuman panasnya dengan Luhan.
"Apa kau siap, Kai-ah? Kita mulai permainannya."
"Luhann Pelann aahhhh saaa.. kitttt ahhh." Tanpa aba aba Luhan memasukkan Juniornya kasar kedalam hole Kai. Kai merasa sakit pada holenya.
"Tenanglah Chagi, ini akan nikmat, aku akan bermain lembut."
"Oke, sekarang kau bergerahlah Chagi." Pinta Kai pada Luhan untuk menggerakkan Juniornya yang sudah tertanam sempurna di Hole miliknya.
"Luhannnn ... AAAHHHHH... AHHHH.. " Desah Kai keras, saat Luhan mulai menyodok-nyodok intens bokongnya. Ahh Terasa begitu nikmat.
"Kaiii Lubanggmu ahhh.. sempit hhmmpp aaahh. Aku sukaa.."
"Luhann .. ahhh.. Pisangmu ahhhh.. aahhhhh nikmattt.. aku juga sukaaa.."
"OOHH FUCKKK ... Lubangmuu menghisapp.. aahhh Pisangkuuhhh."
"Ahhh .. ituuhh .. Luhann disanahh.. ahhhh,, terusss aahhh ..." racau Kai tak karuan saat Luhan menemukan Sweet Spot miliknya.
"Okehhh.. sayanggg ahhhh .. shittt .. ahhhh ... "
"Fasterrr ahhh ... lubangku gatalll.. ahhh teruss Luhan.. Ahhh ... "
Ini sudah hampir saju jam berjalan, kedua insan itu masih saja dengan aktivitas panas mereka.
"Luhan.. akuhh mau hmmphh keluarr.. Ohh Jangannn Luhann ... "
"Belum.. aahh saatnya, sayang." Luhan menutup paksa lubang Junior Kai, membuat Junior Kai berkedut hebat. Luhan terus menyodok lubang milik Kai.
"Oohhh.. jangann menyiksa kuhhh Luhan,, aahh." Rajuk Kai, dia merasakan nikmat dan sakit secara bersamaan. Nikmat saat Junior Luhan menyodok bokongnya, sakit karena Luhan menutup lubang juiornya. Padahal ia ingin orgasme segera.
"Akuhh .. Aku mau Keluarkan didalam sayangg ... " Luhan melepas lubang Junior Kai yang ia tutup sedari tadi.
"Terserahhhh kau saja ... "
"AAHHHHH ... " Pekik keduanya bersamaan, Cairan Sperma Kai muncrat diperut dan dadanya dan di perut Luhan yang sedang menindihnya, Kai pun merasakan hangat di lubang anusnya karena sperma Luhan.
Luhan langsung ambruk diatas tubuh Kai diciuminya setiap inci diwajah Kai, "Permainanmu sangat liar, Chagi. Aku tidak menyangka."
Kai terkikik sambil mengelus-elus punggung telanjang Luhan, "Kau kan mengajariku tadi, hohoho."
"Chagi .."
"Hmm, apa Lu-Ge~ ?"
Luhan terkikik setiap kali Kai memanggilnya dengan sebutan Lu-Ge, menurut Luhan itu sangat lucu jika Kai yang menyebutkannya. "Kau siap untuk Ronde berikutnya, Chagiya?"
Kai mngecup bibir Luhan sekilas, "Tapi bisa tidak kita pindah tempat?"
"Kita mau dimana Chagi?"
"Dihatimu, Lu-Ge~."
Kai dan Luhan tertawa bersamaan, tanpa mereka tau ada sosok manusia yang sedaritadi sudah memperhatikan mereka berdua bahkan kegiatan sex yang Kai dan Luhan lakukan, dia Sehun. Hanya air mata yang terus mengalir dari kedua biner hitam miliknya. Perih terasa didada Sehun, sedari tadi dia meremas-remas dada kirinya itu.
"Kai-ah, aku akan merebutmu dengan paksa dari tangan Luhan bagaimana pun caranya aku tidak peduli. Yang aku peduli hanya kau harus menjadi milikku selamanya."
#
#
#
*** I LOVE THIS WOLF ***
#
#
#
"Untuk apa kita keruang olahraga, Chanyeol-ah?" tanya Baekhyunsaat dirinya dibawa Chanyeol keruang olahraga yang pastinya sudah sepi karena memang sudah tak ada lagi murid-murid yang menggunakan ruangan itu.
"Bercintahhh ... " jawab Chanyeol dengan suara desahan yang dibuat-buat.
"MWO?! Disini? tidak ada tempat yang lebih bagus lagi chanyeol-ah?"
Chanyeol memotong jarak diantara mereka dia menarik dagu Baekhyun lalu mengecup bukan, bukan hanya mengecup tapi langsung melumat namun penuh perasaan pada bibir Baekhyun. Baekhyun langsung melingkarkan lengannya dipinggang Chanyeol membalas setiap lumatan yang diberikan Chanyeol padanya.
Ahhhh... Fuck." Desah Chanyeol saat gundukan miliknya digesekkan oleh lutut kaki Baekhyun.
SREKKK
Chanyeol juga menyobek paksa seragam sekolah Baekhyun, kini Nipple merah muda Baekhyun tampak dan menggoda iman Chanyeol. Dan dalam hitungan detik Baekhyun sudah tak berbusana lagi. Chanyeol memang mahir dalam membuat orang telanjang bulat.
"Baiklah kalau itu mau mu sayang." Chanyeol juga membuka seluruh pakaiannya hingga kini dia juga sama dengan Baekhyun, Telanjang bulat.
"Ohh Fuckkk ... so goodd sayang.. Ahhh." Racau Chanyeol saat Baekhyun mengigit manja Nipple miliknya. Chanyeol merasa Junior miliknya berdiri tegak mengacung sempurna.
Setelah puas bermain-main di Nipple Chanyeol, lidah Baekhyun menyusuri perut Six pack Cahanyeol dan berhenti didepan Junior Chanyeol.
"Kenapa berhenti Sayang?." Tanya Chanyeol sedikit kecewa karena Baekhyun menghentikan aktivitas menjilati tubuhnya.
"Hmm, aku hanya memandang sikecil ini, ternyata dia lumayan juga." Jawab Baekhyun sambil mengelus lembut Junior Chanyeol yang berkedut-kedut itu.
"Juniorku memang.. Ahhhh .. aahh shittt ... ahhh .. " desah Chanyeol saat Baekhyun tiba-tiba mengulum dan menyedot Penis Chanyeol.
Baekhyun semakin kuat menyedot penis Chanyeol, Baekhyun bisa merasakan Penis Chanyeol semakin Hard saja dibuatnya. Sedotan yang dilakukan Baekhyun membuat Chanyeol nikmat dengan Refleks Chanyeol menggerakkan pinggulnya mengikuti sedotan yang Baekhyun berikan.
"Oooucchh ... Ahhh shittt ... ahhh . aaahhhh .. inihhh sanagatt nikmat manisss.. peniskuhh Ahhhh ...berkeduttt kedutt ahhhh .. " racau Chanyeol panjang tanpa menghiraukan mereka sedang ada di Super market walau pun tempat mereka ada disudut Super market saat ini.
Tidak mau Klimaks dengan cepat, Chanyeol pun menarik kepala Baekhyun. Dilumatnya bibir tipis nan menggoda itu. baekhyun pun membalasnya tak kalah brutal dari Chanyeol. Bunyi kecipak-kecipak dari aktivitas saling mengulum dan melumat yang mereka lakukan. Tangan Chanyeol pun tak mau diam begitu saja, tangannya mulai mengocok Penis Baekhyun.
"Langsung keintinya saja bagaimana Sayang?.aku ingin merasakan hole sempitmu itu meremas juniorku."
Baekhyun pun mengangguk, karena memang itu yang dia inginkan. Apa Baekhyun terlihat seperti pria murahan? Hmmm, sepertinya begitu jika nafsu mulai menguasaimu. Chanyeol menyuruh Baekhyun untuk menungging. Baekhyun pun menungging membelakangi Chanyeol.
Baekhyun bisa merasakan Penis Chanyeol yang digesekkan disekitas hole Baekhyun. Baekhyun mendesah nikmat, rasanya seerti, tersetrum begitu nikmat. Kalau kalian ingin tahu rasanya.
JLEEBBBBB
"Ahhhhhh ... Appoooo ..." Teriak Baekhyun saat Penis Chanyeol masuk seluruhnya dalam satu hentakkan.
Dengan perlahan Chanyeol menggerakkan Penisnya didalam hole Baekhyun. Chanyeol memaju mundurkan Penisnya intens dan teratur membuat desahan nikmat meluncur dari mulut Baekhyun tanpa henti. Disaat itu juga Chanyeol menyentuh Sweet spot Baekhyun.
"Ouuhh Fuckk.. Ahhhhh.. aahhh Chayeoll aaahhhh iyaa ituhh ahhhh... enakk .. teruss.. ahhh." Racau Baekhyun tak karuan. "Ahhh... enakkk.. Penismu itu.. ahhhhh besar Chanyeol ... Ahhh rasanyaa gelii ... Ahhhh... ahhhhh..."
"Ahhh holemu Ahhh sempitt sekalihh Baekhyunnn Ahhhh ... aku sukaa Ahhhh .. fuckkk." Chanyeol pun mendesah tak karuan seperti Baekhyun.
Mereka mendesah berdua, mereka benar-benar tidak menghiraukan saat ini mereka sedang berada ditempat yang memungkinkan mereka dapat dilihat oleh siapa pun. Tapi mau bagaimana lagi jika nafsu sudah menguasai mereka berdua.
"Aahhhhh Chanyeoll akuhhh mau keluar ahhhhh ... lebih cepat aaahhh."
"Sabar manisss ... Aku belum puas dengan Holemu ituhh ..Ahhh."
Baekhyun merasakan tubuhnya bergetar dia sangat ingin menyemburkan spermanya, namun Chanyeol malah menutup lubang Penisnya dan itu sangat sakit karena membuat Orgasme Baekhyun tertahan.
"Ohhhh Jebballl Ahhhh.. lepaskan Chanyeol ahhh.. ahhhh ."
Baekhyun merasakan Penis Chanyeol berkedut didalam holenya, dia tau kalau Chanyeol akan klimaks. Baekhyun mengedutkan holenya, hingga menjepit Penis Chanyeol. Chanyeol mengerang enak.
"Kau nakal sekalihh Sayang .. Ahhhh ... penisku kau jepitt .. Ahhh aku sudah tak tahann Ahhhh...
Chanyeol memercepat sodokannya, Baekhyun meringis antara rasa sakit dan nikmat karena lubang penisnya masih ditutup oleh Chanyeol.
"AAAAHHHH ... OOOUUCCHH ... AAAAHHHH CHANYEOL / BAEKHYUNN.. AHHHHH... " desah panjang Chanyeol dan Baekhyun bersamaan.
"Kau hebat Sayang." Ucap Chanyeol memeluk Baekhyun dari belakang dengan Penisnya yang masih berada dihole Baekhyun.
"Kau juga begitu hebat, Chanyeol-ah." Ujar Baekhyun, dia merasakan sesuatu yang hangat menyembur didalam tubuhnya.
"OPPAAAAAA... APA YANG SUDAH KAU LAKUAKAN?"
Chanyeol dan Baekhyun menoleh bersamaan kearah datangnya suara yang mengelegar mengisi seuruh ruangan olahraga itu. Chanyeol membulatkan matanya sempurna sedangkan Baekhyun menautkan kedua alisya bingung melihat seorang yeoja berdiri mematung dihadapannya dan Chanyeol.
"Siapa kau?" tanya Baekhyun ingin tahu.
"Oppa, cepat jelaskan padaku semua ini, apa kau Gay?" bombardir yeoja itu berambut panjang nan cantik itu.
"Kau mengenalnya Chanyeol-ah? Siapa dia, Hmm?" tanya Baekhyun pada Chanyeol.
"D-dia ... "
#
#
#
*** TO BE CONTINUED ***
#
#
#
Reader semuaaaaaa ANNYEONGGGGGGG !
Huwahhhhh, akhirnya saya bisa ngelanjutin lagi FF ini setelah saya hiatuskan selama 2 bulan lebih lamanya ...
Hahahaha gak bosen kan sama FF ini ?
Maaf ya baru bisa Up date ...
Banyak yang minta NC saya kabulin ..
Banyak yang minta dipanjangin Chapter-nya saya kabulin ...
Hohohohoh
Maaf saya tidak membalas riview dari kalian semua ...
Sekali lagi maafkan saya..
#BOWWWWWWW
Semoga kalian puas ya sama Chapter ini,
Ditunggu Komenan dari kalian semua ...
Itu membuat saya semangat loh ngelanjutin FF ini ...
Tunggu kelanjutannya ya Readers ...
Annyeong ...