-Rain-

Title : Rain

Author : Achan

Cast : Luhan

Sehun

Baekhyun

Chanyeol

Rated : T

Genre : Romance, Comedy Cast, dll

.

.

Achan Present

Happy Reading !

Prolog

.

.

Author Pov

Kring.. Kringg..

Bel tanda pulang sekolah berdering di SMHigh School. Hal itu membuat siswa-siswi di sekolah itu segeera mengemasi peralatan sekolah yang mereka gunakan untuk belajar lalu bergegas untuk segera pulang. Hal itu jelas akan terjadi di kelas 12A, kelas yang berada di lantai 2 gedung sekolah yang besar itu. Seluruh murid di kelas itu segera bergegas pulang karena mengingat sebentar lagi akan hujan. Yah, awan hitam sejak pagi tadi menutupi Seoul dan beberapa menit yang lalu, terasa angin kencang berhembus yang menandai sebentar lagi akan turun hujan.

Seorang namja tinggi dengan kulit seputih susu itu terlihat memasukan bukunya kedalam tas sekolahnya. Setelah itu Sehun –namja tinggi dengan kulit seputih susu itu- beranjak dari tempat duduknya dan dengan santai ia berjalan keluar kelasnya. Kedua tangannya ia selipkan di saku celananya yang membuat kesan cool pada namja itu. Ia menuruni tangga sekolah lalu berjalan membelah lorong dengan wajah poker face-nya itu. Sesekali ia menutup matanya sambil merasakan angin yang menerpa rambut pelanginya itu hingga cukup tertiup sedikit.

"Sehun.. Sehun-ah !"

Sebuah suara meneriaki namanya dari lantai dua dekat tangga yang Sehun turuni tadi. Dengan rasa tak peduli, ia tetap melanjutkan jalannya tanpa merespon ucapan namja yang memanggilnya tadi.

"Sehun-ah ! Yak, kau mendengarku tidak?!"

Teriak namja cantik itu yang masih setia mengejar Sehun.

"Yak ! berhenti ! Kubilang berhenti !"

Teriak namja cantik itu lagi. Sekarang namja cantik itu sudah selesai menuruni tangga dan berjalan membelah lorong seperti Sehun tadi. Namja cantik itu terus berlari sambil meneriaki nama Sehun dari belakang.

"Yak ! Sehun-ah ! tunggu ! Seh –"

BRUKK..

".. Kyaa~ Appo !"

Ringis namja yang tadi memanggil Sehun tadi. Luhan -Namja cantik- yang memanggil Sehun tadi memang terjatuh saat ia memanggil namja poker face itu. Ia jatuh terpelungkup(?) hingga wajahnya sukses mencium lantai lorong sekolah itu.

Drap..

Drap..

Drap..

"Sini kubantu"ujar Sehun datar sambil mengulurkan tangannya untuk membantu Luhan berdiri. Luhan mengadahkan kepalanya menatap Sehun lalu menatap tangan Sehun yang terulur lama. Mata indahnya itu tak berkedip dan ia membeku tak percaya bahwa seorang Oh Sehun, namja yang datar dan pendiam itu ternyata bisa menolong orang lain #emang dikira Sehun apaan? -_-

Karena tak mendapat respon dari Luhan, Sehunpun menarik kembali tangannya dan menyelipkannya lagi ke saku celana nya. Disaat itu pula, Luhan ingin membalas uluran tangan Sehun tapi Sehun malah menarik tangannya lagi dan hal itu malah membuat Luhan kesal.

"Yak ! kau ini berniat menolongku tidak?"gerutu Luhan tanpa mengubah posisinya tersebut.

"Ck.. kau malah diam saja saat ku ulurkan tanganku. Ne, ne.. ireona"kata Sehun datar sambil mengulurkan tangannya lagi pada Luhan. Dengan cepat Luhan membalas uluran tangan dari Sehun itu. Sehunpun segera menarik tangan Luhan hingga namja cantik itu berdiri.

"Nah.. Gomawo"kata Luhan sambil membersihkan seragamnya yang sedikit kotor karena sempat menyentuh lantai lorong itu.

"Cheonma. Ada apa kau memanggilku?"tanya Sehun sambil melipatkan kedua tangannya di dadanya dan seperti biasa ia memasang poker face andalannya.

Luhan merutuki dirinya sendiri karena lupa dengan tujuannya memanggil Sehun.

"Ah ne. Sehun-ah, tadi saat pelajaran kimia kau dapat nilai 100 kan? Aku mendapatkan nilai 35 dan aku di marahi Kim Seonsaengnim karena nilai-ku selalu di bawah KKM. Karena kau selalu dapat nilai 100 –" Luhan menghentikan ucapannya katika matanya menangkap tatapan horror dari Sehun yang sudah pasti akan mengetahui niatnya. Luhan pun terkekeh kecil.

".. Kim Seonsaengnim menyuruhku untuk belajar padamu dan memperbaiki jawaban soal ulangan tadi. Kau kan pintar, tolong yah bantu-ku~"lanjut Luhan sambil menarik-narik tangan Sehun dengan manja. Sehunpun semakin menatapnya horror.

"Yak, lepaskan tanganmu. Aishh.."kesal Sehun sambil berusaha menyingkirkan tangan Luhan itu. Luhan pun segera melepaskannya dan menatap Sehun.

"Ajari aku, ne. Jebal~"ujar Luhan sambil mengatupkan kedua tangannya didepan dadanya lalu membulatkan matanya dan mengerjapkan matanya itu dengan lucu.

"Aegyo saja tidak bisa"decih Sehun.

Luhan pun langsung mempoutkan bibirnya dan terlihat pula wajahnya yang cemberut itu.

PLETAK

"Yak !"

Teriak Sehun sambil mengelus kepalanya yang tadi dijitak oleh Luhan.

"Aku tadi bukan beraegyo tapi meminta padamu agar mau mengajariku"gerutu Luhan sambil mempoutkan bibirnya.

"Jinjja? Yak, itu sama saja!"kata Sehun.

"Beda tau ! sudah cepat ajari aku!"kata Luhan.

"Seenaknya saja kau ini. Apa kau tidak liat sebentar lagi akan turun hujan, eoh?"kata Sehun.

"Biarkan saja. Apa pedulinya?"tanya Luhan cuek.

"Arrghh.. kau ini benar-benar menyebalkan ! shireo!"kata Sehun sambil membalikkan badannya agar meninggalkan namja cantik ini. Hanya baru dua langkah saja, sebuah tangan mungil menarik telinganya.

"Kyaa~ Appoya ! lepas, lepas!"ronta Sehun.

Tangan mungil milik Luhan itu terus menarik telinga Sehun dengan cukup kuat. Luhan terus membawa Sehun menuju ruang guru dengan posisi seperti itu. Menjewer telinga Sehun-_-.

.

.

Setelah sampai di depan ruangan itu, Luhan segera masuk sambil terus menjewer Sehun.

Terlihat beberapa guru yang masih berada disitu karena belum pulang. Mata Luhan pun mencari sosok guru yang ia cari. Matanya berbinar saat melihat seonsaengnimnya itu tengah duduk di meja yang tak jauh darinya.

"Kim Seonsaengnim !"panggil Luhan. Yeoja usia 35 tahun itu membalikkan badannya menatap Luhan yang datang sambil menjewer telinga Sehun.

"E-eh? Luhan. Ada apa? He? Kenapa kau menjewer telinga Sehun?"tanya Kim Seonsaengnim.

"Kim Seonsaengnim tadi menyuruhku untuk belajar dan memperbaiki soal ulangan tadi dengan namja ini kan?"kata Luhan sambil melepaskan jewerannya itu dan Sehunpun langsung mengusap telinganya yang sakit karena jeweran Luhan. Kim Seonsaengnim itu hanay mengangguk.

"Nah tapi namja ini tidak mau mengajariku, padahal itu kan permintaan seonsaengnim"kata Luhan. Kim seonsaengnim pun menatap Sehun.

"Benar itu, Oh Sehun?"tanya Kim Seonsaengnim.

"Ne, Seongsaengnim. Tapi lihat,sebentar lagi hujan akan turun dan aku harus segera pulang. Aku hari ini tidak pakai mobil, aku hari ini pakai motor. Akupun juga tidak membawa jaket untuk melindungi tubuhku dari hujan, aku hanya menggunakan jas sekolah ini saja. Lalu bagaimana aku bisa pulang kalau aku harus mengajari namja aneh ini dulu. Itu sama saja mengulur waktuku. Shireo, aku tidak ma –"

"Kau ingin kuubah nilai mu di raport hanya karena tidak mau mengajari Luhan? Kau ingin nilaimu kutukarkan dengan Luhan sehingga kau dapat nilai 35 dan Luhan dapat nilai 100? Dan.. Oh, apakah kau tidak ingin menjadi peringkat satu di sekolah ini saat pengumuman kelulusan, mengingat kau adalah murid terpandai se- angkatanmu itu. Bisa saja posisimu terganti, dan kau mau itu Oh Sehun?"potong Kim Seongsaengnim.

Sehun pun membulatkan matanya lalu disusul tawa licik dari Luhan.

"Jadi bagaimana? Kau mau mengajari Luhan tidak?"tanya Kim Seongsaengnim.

"Hm.. Y-yea, a-aku mau. T-tapi a-apa sekarang?"tanya Sehun dengan sedikit terbata-bata.

Kim Seongsaengnimpun tersenyum simpul lalu menjawab "Tentu saja. Lebih cepat lebih baik kan? Lebih baik sekarang dari pada menunggu waktu lain. Nah sekarang lebih baik kalian belajar di kelas kalian. Disana kalian bisa belajar lebih nyaman .."kata Kim Seongsaengnim. Luhan pun mengangguk mengerti.

".. Ah ya satu lagi. Kemungkinan 10 menit lagi kami guru-guru akan pulang karena mengingat hujan akan turun. Jadi kemungkinan di sekolah ini nanti hanya ada kalian berdua dan penjaga sekolah. Murid-murid sepertinya sudah pulang duluan, hanya tinggal kalian berdua. Ah iya, ini kunci kelas kalian. Kalau kalian sudah selesai dan ingin pulang, kunci nya di kembalikan ke penjaga sekolah saja. Baiklah, kalian jangan berbuat yang macam-macam .. Selamat belajar ! hwaiting !"kata Kim Seongsaengnim sambil mengepalkan tangannnya di depan dadanya.

Luhanpun hanya mengangguk imut dan Sehun tetap memasang poker facenya itu. Dengan segeera Luhan mengambil kunci dari Kim Seongsaengnim.

"Kamshamida, Kim Seongsaengnim. Kami belajar dulu, ne"kata Luhan sambil membungkuk tanda hormat pada Kim Seongsaengnimnya itu. Sementaar Sehun hanya membngkuk sebentar lalu berjalan meninggalkan Luhan dan Seongsaengnimnya itu. Luhan pun dengan cepat membungkuk lagi lalu berjalan mengejar Sehun. Untungnya Sehun belum jaaln terlalu jauh darinya hingga akhirnya namja cantik itu mensejajarkan jalannya disamping namja bermarga Oh itu. Mereka berjalan beriringian sambil menaiki tangga yang menuju kelas mereka yang letaknya di lantai 2 itu.

Tak lama kemudian keduanya tiba di depan pintu kelas itu.

Cklek~

"Akhirnya sampai juga~. Sehun-ah, ayo belajar!"ujar Luhan sambil menarik tanagn Sehun hingga akhirnya keduanya memasuki kelas yang cukup luas tapi sedang tidak ada murid yang mengisisi karena semua murid disitu sudah pulang ke rumah masing-masing kecuali Sehun dan Luhan.

Ishh.. Sepertinya hari ini adalah hari terburuk dalam hidupku dengan namja aneh ini. Hufht.. – batin Sehun.

Author Pov End

TBC or Delete?